Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.3.2 Manfaat
1.3.2.1 Bagi Penulis
Memberikan ilmu pengetahuan yang baru bagi penulis karena dapat
melihat secara langsung kegiatan industri, khususnya dari pemahaman
tentang kerja alat damper yang ada di PT Semen Baturaja (Persero)
Tbk.
1.3.2.2 Bagi jurusan
Sebagai masukan untuk mengevaluasi sampai sejauh mana kurikulum
yang ada sesuai dengan kebutuhan industri.
Mempererat kerjasama dan sosialisasi antara Institusi dan Perusahaan.
1.3.2.3 Bagi Perusahaan yang ditempati Kerja Praktek
Merupakan sarana untuk menjembatani antara Perusahaan dan
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang.
Dapat membantu tugas dan pekerjaan Perusahaan sehari-hari.
Memudahkan mencari sumber daya manusia (SDM) yang profesional.
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini, penulis mengemukakan secara garis besar mengenai
latar belakang pemilihan judul, perumusan masalah, batasan
masalah, tujuan dan manfaat penulisan, tujuan dan manfaat kerja
praktek, metode penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN UMUM
Bab ini menjelaskan tentang sejarah berdirinya PT SEMEN
BATURAJA (PERSERO) Tbk. visi dan misi, lokasi pabrik, sistem
manajemen, dan struktur organisasi PT SEMEN BATURAJA
(PERSERO) Tbk.
BAB III : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini akan menjelaskan mengenai teori-teori yang mendukung
dan menunjang laporan kerja praktek sesuai dengan judul yang
akan dibahas.
BAB IV : PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang pembahasan dari prinsip kerja dasar Roto
Packer dalam mengisi semen ke kantong semen pada area Packer.
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil pembahasan serta
saran yang diberikan penulis untuk pengembangan alat di PT
Semen Baturaja (Persero) Tbk Pabrik Baturaja selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN UMUM
PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk memakai lambang tiga gajah dalam satu
lingkaran dengan gajah berwarna putih, dasar lambang berwarna hijau dan tulisan
Portland Cement berwarna merah. Seperti pada gambar 1.1 di bawah ini :
2.2.2 Topografi
Secara umum, wilayah Kabupaten Komering Ulu memiliki daerah yang
berbukit-bukit dengan ketinggian yang berbeda, umumnya berbukit rendah
dengan ketinggian yang bervariasi antara 40 m sampai 60 m di atas permukaan air
laut. Wilayah kuasa penambangan batu kapur yang dikelola oleh PT. Semen
Baturaja (Persero) Tbk, merupakan bekas ladang pertanian yang ditumbuhi semak
belukar, terletak di Desa Pusar.
Bagian Selatan mengalir Sungai Ogan yang memiliki ketinggian 30 m
diatas permukaan air laut. Lokasi penambangan batu kapur dan tanah liat untuk
kebutuhan pabrik terletak lebih kurang 1.500 meter dari lokasi pabrik PT. Semen
Baturaja (Persero) Tbk. Sedangkan lokasi Pabrik Baturaja terletak sekitar 2,5 Km
dari pusat kota Baturaja dan berjarak 198 Km dari ibukota propinsi Sumatera
Selatan (Palembang). Untuk lebih jelas, peta lokasi PT. Semen Baturaja (Persero)
dapat dilihat pada gambar 1.2 dibawah ini.
2.4 Pemasaran
Pemasaran semen tidak secara langsung dilakukan oleh PT. Semen
Baturaja (Persero), melainkan melalui distributor–distributor atau penyalur–
penyalur yang tersebar diwilayah pemasaran PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk.
Hal ini memberikan peluang bagi Semen Baturaja untuk meningkatkan penjualan
dan mencapai kapasitas terpasang karena Sumatera Selatan dan Lampung
merupakan wilayah di Indonesia yang menikmati pertumbuhan ekonomi yang
cukup baik dan stabil.
PT. Semen Baturaja (Persero) mempunyai wilayah pemasaran antara lain :
Banten
Bengkulu
Jawa Barat/DKI Jakarta
Jambi
Lampung
Sumatera Selatan
Untuk meningkatkan kegiatan usaha dan niaga PT. Semen Baturaja
(Persero) membentuk distribusi dan transportasi yang bertujuan diantaranya untuk
memperluas daerah pemasaran, dalam hal ini diatur oleh Asosiasi Semen
Indonesia sesuai pembagian daerah masing-masing, yaitu :
A. Berdasarkan Distributor
1. Untuk daerah banten-Jabar/DKI Jakarta terdiri dari 6 distributor
2. Untuk wilayah Sumatera Selatan
Daerah Palembang terdiri dari 8 distributor
Daerah Tanjung Enim dan Lahat terdiri dari 1 distributor
Daerah Baturaja terdiri dari 2 distributor
Daerah Lubuk Linggau terdiri dari 2 distributor
3. Untuk daerah Jambi terdiri dari 2 distributor
4. Untuk daerah Bengkulu terdiri dari 1 distributor
5. Untuk daerah Bandar Lampung terdiri dari 5 distributor
B. Berdasarkan Transportir
Penunjukkan distributor ditentukan oleh kebutuhan daerah dan kapasitas
pabrik. Distributor-distributor membeli semen pada PT. Semen Baturaja
(Persero), kemudian semen dijual kepada konsumen.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.3 Potensiometer[3]
3.3.1 Pengertian potensiometer
Potensiometer (POT) adalah salah satu jenis Resistor yang Nilai
Resistansinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan Rangkaian Elektronika
ataupun kebutuhan pemakainya. Potensiometer merupakan Keluarga Resistor
yang tergolong dalam Kategori Variable Resistor. Secara struktur, Potensiometer
terdiri dari 3 kaki Terminal dengan sebuah shaft atau tuas yang berfungsi sebagai
pengaturnya.
Gambar 3. 2 Struktur Internal, Bentuk dan Simbol Potensiometer
3.4 Kapasitor[4]
3.4.1 Pengertian Kapasitor
Kapasitor atau disebut juga dengan Kondensator adalah komponen
Elektronika Pasif yang dapat menyimpan muatan listrik dalam waktu sementara
dengan satuan kapasitansinya adalah Farad. Namun Farad adalah satuan yang
sangat besar, oleh karena itu pada umumnya Kapasitor yang digunakan dalam
peralatan Elektronika adalah satuan Farad yang dikecilkan menjadi pikoFarad,
NanoFarad dan MicroFarad :
PikoFarad (pF) = 1 x 10-2 F
NanoFarad (nF) = 1 x 10-9 F
MicroFarad (μF) = 1 x 10-6 F
Adapun konversi Satuan Farad adalah sebagai berikut :
1 Farad = 1.000.000µF (mikro Farad)
1µF = 1.000nF (nano Farad)
1µF = 1.000.000pF (piko Farad)
1nF = 1.000pF (piko Farad)
Kapasitor merupakan Komponen Elektronika yang terdiri dari 2 pelat
konduktor yang pada umumnya adalah terbuat dari logam dan sebuah Isolator
diantaranya sebagai pemisah. Dalam Rangkaian Elektronika, Kapasitor disingkat
dengan huruf “C”.
3.4.2 Jenis-jenis Kapasitor
Berdasarkan bahan Isolator dan nilainya, Kapasitor dapat dibagi menjadi 2
Jenis yaitu Kapasitor Nilai Tetap dan Kapasitor Variabel. Berikut ini adalah
penjelasan singkatnya untuk masing-masing jenis Kapasitor :
1. Kapasitor Nilai Tetap (Fixed Capacitor)
Kapasitor Nilai Tetap atau Fixed Capacitor adalah Kapasitor yang nilainya
konstan atau tidak berubah-ubah.
Berikut ini adalah Jenis-jenis Kapasitor yang nilainya Tetap :
Motor induksi tiga fasa memiliki dua komponen dasar yaitu stator dan
rotor, bagian rotor dipisahkan dengan bagian stator oleh celah udara yang sempit
(air gap) dengan jarak antara 0,4 mm sampai 4 mm. Tipe dari motor induksi tiga
fasa berdasarkan lilitan pada rotor dibagi menjadi dua macam yaitu rotor belitan
(wound rotor) adalah tipe motor induksi yang memiliki rotor terbuat dari lilitan
yang sama dengan lilitan statornya dan rotor sangkar tupai (Squirrel-cage rotor)
yaitu tipe motor induksi dimana konstruksi rotor tersusun oleh beberapa batangan
logam yang dimasukkan melewati slot-slot yang ada pada rotor motor induksi,
kemudian setiap bagian disatukan oleh cincin sehingga membuat batangan logam
terhubung singkat dengan batangan logam yang lain.
Pada Gambar 3.8 terlihat kalau motor akan berputar ke kanan (forward)
jika terminal belitan/winding motor menerima tegangan RST dengan R terhubung
dengan U, S terhubung dengan V dan T terhubung dengan W. Dan motor akan
berputar ke arah sebaliknya jika terminal winding motor menerima tegangan RST
dengan R terhubung dengan U, S terhubung dengan W dan T terhubung dengan V.
Dengan kata lain tegangan RST dibalik menjadi RTS. Membalik dengan polaritas
yang lain juga bisa, seperti R dengan S, atau R dengan T. Untuk mengubah atau
membalik polaritas tegangan RST itu biasanya digunakan rangkaian pengendali
mekanik dan magnetik yaitu rangkaian kontaktor. Dan sebagai pengaman motor
dipasang juga pelindung motor (thermal overload). Perhatikan Gambar 3.9
diagram utama daya forward reverse berikut :
Gambar 3. 9 diagram utama
daya forward reverse
Gambar 3.9 menunjukkan bahwa motor akan berputar ke kanan (forward)
jika kontaktor 1 bekerja, maka kontak K1 bekerja sehingga tegangan RST akan
masuk ke motor secara berurutan. Gambar 3.9 juga menjelaskan kalau motor
akan berputar ke kiri (reverse), jika kontaktor K2 bekerja, kontak K2 akan
terhubung kerangkaian sehingga polaritas tegangan RST yang masuk kemotor
akan dibalik menjadi TSR dan yang terjadi adalah motor akan berputar ke kiri.
Sedangkan hubungan torsi (Torque) terhadap daya (power) pada sbuah motor
adalah :
P = dimana : = Kecepatan sudut, radian/detik
(Rad/s)
P = daya atau power, watt (W)
Untuk motor listrik, rumusan untuk kecepatan sudut adalah :
= 2 n / 60
dimana : n = Kecepatan putaran motor (rpm)
Dari ketiga persamaan diatas dapat dilihat bahwa power yang dibutuhkan oleh
motor sebanding dengan besarnya torsi yang dihasilkan pada kecepatan putaran
tertentu.
Tabel 3. 1
Type Nilai Torque
Nama Lain Keterangan
Torque(Torsi) (Torsi)
Merupakan nilai torsi pada
Starting Torque Locked Rotor
0.3 - 1.2 pu2 saat motor keadaan diam
(Torsi) Torque
dan diberikan power listrik
Nilai minimum torsi pada
Pull-Up Torque saat torsi motor mengalami
Minimum Torque 0.8 - 1.2 pu
(Torsi) penurunan selama proses
start
Nilai torsi maximum yang
Pull-Out Torque
Tip-Up Torque 1.8 - 3.0 pu tercapai pada saat motor
(Torsi)
berputar
Nilai torsi pada saat motor
Full Load Torque Always 1.0
Running Torque beroperasi pada rated load
(Torsi) pu
dan rated speed
Nilai selisih antra torsi
motor dengan torsi beban.
Accelerating
Varies semakin tinggi nilainya
Torque (Torsi)
semakin cepat akselerasi
motor
Motor Torque vs Kurva antara torsi motor
Varies
Speed Curve terhadap kecepatan motor
Load Torque vs Varies Kurva antara torsi beban
Speed Curve dengan kecepatan motor