You are on page 1of 35

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Politeknik merupakan salah satu Pendidikan Tinggi yang menghasilkan
lulusan yang siap kerja terampil, kreatif, dan jujur. Kegiatan praktis dan
peningkatan ketrampilan merupakan hal utama pada pendidikan di Politeknik
Negeri Sriwijaya Palembang.
Mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang dilatih untuk
menerapkan teori yang sudah dipelajari dan kegiatan praktik yang sudah
dilakukan untuk melaksanakan kegiatan yang bersifat realita. Guna mencapai
tujuan tersebut, maka mahasiswa diwajibkan mengikuti program Kerja Praktek
(KP) di industri atau perusahaan yang berhubungan dengan pembelajaran
dikampus.
Kerja Praktek merupakan salah satu bentuk kerjasama antara perguruan
tinggi sebagai lembaga pendidikan dengan pihak perusahaan dimana mahasiswa
dapat melakukan praktek di lapangan guna mengetahui dan memahami sistem dan
lingkungan kerja pada suatu perusahaan. Kerja Praktek merupakan kurikulum
Politeknik Negeri Sriwijaya, kegiatan ini adalah sebagai sarana bagi mahasiswa
untuk belajar mengetahui kemajuan teknologi yang ada di perusahaan, salah
satunya seperti penggunaan Damper di area Packer PT Semen Baturaja (Persero),
Tbk.
PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk merupakan salah satu industri yang
bergerak di bidang pembuatan semen di Indonesia. Dalam perkembangannya
terus berusaha meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kinerja perusahaan
dengan mengutamakan faktor keamanan dan keselamatan kerja bagi karyawan
dalam proses kegiatan yang dilakukan. Dalam proses produksi PT. Semen
Baturaja (Persero), Tbk banyak menggunakan motor induksi 3 fasa sebagai
penggerak dari mesin-mesin produksi dalam proses pembuatan semen, motor
yang digunakan tidak bisa berdiri sendiri melainkan harus dibantu oleh driver
yang berfungsi untuk memantau dan mengontrol kerja motor dari ruangan khusus
yang disebut Central Control Room (CCR) dimana hampir semua peralatan dapat
dipantau melalui CCR.
Damper adalah katup mengatur aliran udara di dalam saluran, cerobong
asap, kotak VAV, pengendali udara, atau peralatan penanganan udara lainnya.
Pengoperasiannya bisa manual atau otomatis. Peredam manual diputar oleh
pegangan di bagian luar saluran. Peredam otomatis digunakan untuk mengatur
aliran udara secara konstan dan dioperasikan oleh motor listrik atau pneumatik,
yang pada gilirannya dikendalikan oleh termostat atau sistem otomatisasi
bangunan. Peredam otomatis atau bermotor juga dapat dikendalikan oleh
solenoid, dan tingkat aliran udara yang dikalibrasi.
Damper akan mendapatkan aliran udara dari selenoid yang terdapat di
flow gate dan sensor level akan mengirimkan sinyal ke damper untuk membuka
katup seperti yang telah di masukan dalam set point lalu flow gate akan membuka
sehingga akan langsung mengisi semen kedalam roto packer. Kalibrasi damper
digunakan untuk mengatur besarnya bukaan katup yang telah di atur pada set
point.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik menulis laporan
Pengalaman Lapangan Industri dengan judul “SISTEM PENGENDALIAN
ALIRAN SEMEN KE ROTO PACKER MENGGUNAKAN MOTORISE” .

1.2 Perumusan Masalah


Perumusan masalah dalam Laporan Kerja Praktek ini adalah bagaimana
prinsip kerja dari motorise dan cara kalibrasi dalam mengisi semen ke roto
packer.

1.3 Tujuan dan Manfaat


1.3.1 Tujuan
1.3.1.1Tujuan Umum
 Memenuhi kewajiban salah satu mata kuliah.
 Mengetahui, mempelajari dan melihat secara langsung aplikasi dari
ilmu yang diperoleh dari bangku kuliah.
 Mengetahui masalah yang timbul di industri serta mencari solusi
penanggulangannya.
 Belajar disiplin dan ber masyarakat sesuai tuntutan di industri.
 Sebagai studi perbandingan antara teori dan praktik
 Sebagai pengalaman dan wawasan kerja untuk menghadapi dunia
kerja di kemudian hari.
1.3.1.2Tujuan Khusus
 Untuk mengetahui cara kerja damper dalam mengisi semen ke roto
packer.
 Untuk mempelajari bagaimana cara pengkalibrasian pada damper.
 Untuk mempelajari bagaimana sistem kontrol pada damper
menggunakan PID.

1.3.2 Manfaat
1.3.2.1 Bagi Penulis
 Memberikan ilmu pengetahuan yang baru bagi penulis karena dapat
melihat secara langsung kegiatan industri, khususnya dari pemahaman
tentang kerja alat damper yang ada di PT Semen Baturaja (Persero)
Tbk.
1.3.2.2 Bagi jurusan
 Sebagai masukan untuk mengevaluasi sampai sejauh mana kurikulum
yang ada sesuai dengan kebutuhan industri.
 Mempererat kerjasama dan sosialisasi antara Institusi dan Perusahaan.
1.3.2.3 Bagi Perusahaan yang ditempati Kerja Praktek
 Merupakan sarana untuk menjembatani antara Perusahaan dan
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang.
 Dapat membantu tugas dan pekerjaan Perusahaan sehari-hari.
 Memudahkan mencari sumber daya manusia (SDM) yang profesional.

1.4 Batasan Masalah


Berdasarkan rumusan masalah dalam Laporan Praktek Kerja ini, penulis
membatasi masalahnya sebagai berikut :
1. Kalibrasi damper sebagai pengatur pengisian semen ke roto packer.
2. Damper motorise yang digunakan yaitu damper Bernard.
3. Pengontrolan damper menggunakan pengontrolan PID.

1.5 Waktu dan Tempat Kerja Praktek


Kerja praktek ini dilaksanakan di PT Semen Baturaja (Persero) Tbk.
Pabrik Baturaja, Jalan Tiga Gajah, Kecamatan Sukajadi, Baturaja Ogan Komering
Ulu, Sumatera Selatan. Waktu pelaksanaan kerja praktek mulai tanggal 16 Juli
2018 sampai dengan tanggal 16 September 2018, setiap hari kerja (Senin-Jumat)
pukul 07.30 WIB s.d 16.30 WIB.
1.6 Metode Penulisan
Untuk memperoleh hasil yang diinginkan pada pembuatan Laporan Kerja
Praktek, penulis menggunakan metode penulisan sebagai berikut :
1.6.1 Metode Observasi
Data diambil dari pengamatan langsung di pabrik PT SEMEN
BATURAJA (PERSERO) Tbk. Pabrik Baturaja.
1.6.2 Metode Wawancara
Dalam proses pembuatan Laporan Kerja Praktek ini penulis melakukan
tanya jawab dengan pembimbing Kerja Praktek, karyawan-karyawan PT SEMEN
BATURAJA (PERSERO) Tbk. Pabrik Baturaja, dan dosen pembimbing Kerja
Praktek.
1.6.3 Metode Referensi
Dalam pembuatan Laporan Kerja Praktek ini penulis mencari,
mengumpulkan dan mengelompokkan data-data melalui berbagai buku-buku yang
berhubungan dengan masalah yang dibahas yang dijadikan sebagai pedoman.
1.7 Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek yang
lebih jelas dan sistematis, maka penulis membaginya dalam sistematika penulisan
yang terdiri dari beberapa bab pembahasan urutan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini, penulis mengemukakan secara garis besar mengenai
latar belakang pemilihan judul, perumusan masalah, batasan
masalah, tujuan dan manfaat penulisan, tujuan dan manfaat kerja
praktek, metode penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN UMUM
Bab ini menjelaskan tentang sejarah berdirinya PT SEMEN
BATURAJA (PERSERO) Tbk. visi dan misi, lokasi pabrik, sistem
manajemen, dan struktur organisasi PT SEMEN BATURAJA
(PERSERO) Tbk.
BAB III : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini akan menjelaskan mengenai teori-teori yang mendukung
dan menunjang laporan kerja praktek sesuai dengan judul yang
akan dibahas.
BAB IV : PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang pembahasan dari prinsip kerja dasar Roto
Packer dalam mengisi semen ke kantong semen pada area Packer.
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil pembahasan serta
saran yang diberikan penulis untuk pengembangan alat di PT
Semen Baturaja (Persero) Tbk Pabrik Baturaja selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN UMUM

2.1 Sejarah dan Perkembangan Pabrik


Berdirinya PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk diawali dengan survey yang
dilakukan oleh Direktorat Jendral Pertambangan Umum Departemen
Pertambangan pada tahun 1964 mengenai bahan-bahan galian berupa batu kapur
dan tanah liat di Desa Pusar Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU). Dari data
hasil survey diketahui bahwa terdapat cadangan batu kapur ± 38.250.000 ton dan
tanah liat ± 22.650.000 ton. Survey juga dilakukan di daerah Bedegung dan
Padang Bindu ± 32 km dari kota Baturaja, dan berhasil menemukan cadangan
batu kapur ± 96.520.000 ton dan tanah liat ± 16.772.850 ton.
Berdasarkan hasil survey diatas, Pada tahun 1973 disusunlah studi
kelayakan untuk pendirian pabrik semen yang menggunakan proses kering di
Baturaja (OKU), Sumatera Selatan dengan kapasitas 500.000 ton per tahun. Lalu
pada tanggal 14 November 1974, dikeluarkan akte pembangunan PT. Semen
Baturaja (Persero) dengan nomor Akte Notaris No. 34 yang dikeluarkan oleh John
Frederick Berthod Tumbeleka Sinjal, SH di Jakarta. Akte tersebut disahkan
tanggal 22 November 1974 oleh Menteri Kehakiman RI dengan No.
Bo.Y.A5/422/81, dengan para pemegang saham PT. Semen Padang (55%) dan PT.
Semen Gresik (45%).
Pada tanggal 21 November 1974, Notaris Hadi Moentoro, SH di Jakarta
melakukan perubahan nomor akta menjadi nomor 49, dan terakhir pada tanggal
19 April 1984 menjadi nomor 28. Pada tanggal 3 Desember 1974 dilakukan
penandatanganan berupa Loan Agreement antara Pemerintah Republik Indonesia
dengan Asian Development Bank (ADB) senilai US $37 juta sebagai salah satu
sumber dana untuk pembangunan pabrik PT. Semen Baturaja (Persero).
Proyek PT. Semen Baturaja (Persero) selesai dikerjakan selama lebih
kurang 29,5 bulan. Produksi percobaan dilakukan pada bulan September 1980
sampai April 1981.
Kemudian tanggal 9 November 1979, PT. Semen Baturaja sebagai usaha
penanaman modal dalam negeri berubah bentuk menjadi Persero berdasarkan
akte notaris Hadi Muntoro, SH No.33, dengan pemegang sahamnya adalah:
1. Pemerintah Republik Indonesia : 88%
2. PT. Semen Gresik (Persero) : 7%
3. PT. Semen Padang (Persero) : 5%
Pada Tahun 1978 pemerintah memberikan penyertaan modal yang
merubah status hukum perusahaan menjadi persero dengan susunan modal
Pemerintah RI (88%), PT. Semen Gresik (7%), dan PT. Semen Padang (5%).
Namun pada tahun 1991 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 tahun
1991, sebagaimana yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) modal saham PT. Semen Baturaja (Persero) diresmikan seluruhnya
menjadi milik negara RI terhitung dari tanggal 4 Januari 1991, sehingga susunan
modal PT. Semen Baturaja (Persero) mengalami perubahan menjadi sepenuhnya
dikuasai Pemerintah RI (100%).
General contractor untuk pembangunan pabrik ini ditangani oleh
Ishikawajima Harima Heavy Industries Co. Ltd dari Jepang, setelah berhasil
memenangkan tender yang dilaksanakan pada tahun 1975 dengan ruang lingkup
tanggung jawab untuk menyelesaikan seluruh manajeman proyek, perencanaan,
penyediaan, pembelian, konstruksi, training, operasi, dan pekerjaan lain-lain yang
diperlukan untuk beroperasinya sebuah pabrik semen yang terdiri dari pabrik
pembuatan klinker di Baturaja (OKU), dan pabrik penggilingan dan pengantongan
semen di Palembang dan Panjang.
Proses pembangunan fisik dilaksanakan pada tahun 1978 dan berhasil
diselesaikan pada tahun 1980. PT. Semen Baturaja (Persero) diresmikan tanggal
29 April 1981 oleh Presiden Soeharto dan baru beroperasi secara komersial pada
tanggal 1 Juni 1981. Saat itu produk yang dihasilkan adalah semen portland tipe I
(SNI-15-2049-1994) dengan kapasitas produksi 500.000 ton semen per tahun.
. Untuk mengembangkan produksi, proyek Optimasi-I dimulai 11 Juli
1992 s.d. akhir Maret 1994 secara swakelola yang dititik beratkan pada
peningkatan kapasitas produksi semen dari 500.000 ton per tahun menjadi
550.000 ton per tahun. Di tahun-tahun selanjutnya, kebutuhan semen kian
meningkat seiring pesatnya pertumbuhan pembangunan. Untuk memenuhi
permintaan pasar, proyek Optimasi-II dilakukan dan pada tanggal 4 Juli 2000
s.d. 28 Desember 2000.
Pada proyek ini kapasitas produksi semen ditingkatkan menjadi
1.250.000 ton semen per tahun dengan menambah peralatan baru serta
memodifikasi peralatan lama agar dicapai kapasitas yang diinginkan. Saat ini,
PT. Semen Baturaja (Persero) memproduksi semen portland komposit dan
semen portland tipe 1 (jika ada pemesanan), serta berhasil meraih sertifikasi
sistem mutu QMS ISO-9001 : 2000.
Dalam jangka panjang, tepatnya hingga tahun 2016 mendatang,
kapasitas produksi semen Baturaja berpeluang untuk kembali naik menjadi 3.85
juta ton, mengingat perusahaan berencana untuk menggunakan dana hasil IPO-
nya, yang kurang lebih sebesar Rp1.3 trilyun (jika harga IPO-nya ditetapkan
Rp560 per saham), untuk membangun pabrik semen baru dengan kapasitas 1.85
juta ton, sehingga nantinya perusahaan akan memiliki total empat pabrik semen
dengan total kapasitas produksi 3.85 juta ton semen per tahun. Lokasi pabrik
baru ini akan persis di sebelah pabrik semen yang lama di Baturaja, dan
konstruksinya akan mulai dikerjakan pada pertengahan tahun 2014.
System IPO (Initial public offering) atau disebut juga Go Public yaitu
penawaran atau penjualan saham suatu perseroan terbatas kepada lebih dari 1000
calon investor atau telah dipesan 50 investor public melalui suatu mekanisme
bursa efek.Keuntungan dari Go Public adalah :
 Memperoleh dana segar untuk pengembangan usaha dan memperkuat
struktur permodalan perusahaan
 Membuka akses kepada sumber pendanaaan domestic maupun
internasional
 Meningkatkan transparansi, good corporate governance dan
akuntabilitas public
 Meningktkan profesionalisme kerja manajemen dan karyawan
 Meningkatkan konerja dan efisiensi perusahaan
 Menciptakan benchmark nilai perusahaan
Upaya peningkatan citra dan kinerja PTSB melalui Go Public yaitu :
 Memperbaiki kualitas layanan
 Memperbaiki kualitas SDM
 Mengembangkan jaringan pelayanan
Hak pemegang saham yaitu :
 Hadir dan ikut mengambil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS)
 Memperoleh Dividen
 Mendapat bagian (terakhir setelah kewajiban lainnya diselesaikan)jika
perusahaan (karena suatu sebab) dilikuidasi
 Memiliki akses data perusahaan yang terbuka
 Keuntungan financial bagi karyawan yaitu memperoleh peluang
mendapatkan capital gain

PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk memakai lambang tiga gajah dalam satu
lingkaran dengan gajah berwarna putih, dasar lambang berwarna hijau dan tulisan
Portland Cement berwarna merah. Seperti pada gambar 1.1 di bawah ini :

Gambar 2. 1 Logo PT Semen Baturaja


Arti lambang tersebut adalah :
1. Tiga gajah
Gajah merupakan hewan yang besar dan kuat yang sampai sekarang masih
banyak terdapat di Sumatera Selatan, selain itu gajah juga merupakan
maskot Sumatera Selatan. Tiga gajah menunjukkan bahwa PT. Semen
Baturaja (Persero) mempunyai tiga lokasi pabrik, yaitu di Baturaja (OKU),
Kertapati (Palembang) dan Panjang (Bandar Lampung).
2. Warna dasar hijau
Menunjukkan pemerataan pembangunan untuk mencapai kemakmuran
3. Warna tulisan merah
Menunjukkan kesiapan para karyawan untuk bekerja keras untuk
menghadapi setiap tantangan atau hambatan.
4. Warna putih
Menunjukkan kesucian hati dari keseluruhan karyawan PT.Semen Baturaja
(Persero).

2.1.1 Budaya Kerja PT. Semen Baturaja (Persero)


Setiap manusia memiliki perbedaan dan ciri khas dalam kehidupannya
sehari-hari. Faktor lingkungan merupakan factor yang ikut mempengaruhi dalam
sikap setiap manusia. Oleh karena itu, dengan adanya budaya kerja yang
diterapkan di PT. Semen Baturaja (PERSERO) diharapkan mampu memberikan
prilaku yang baik dalam pekerjaan maupun dalam kehidupan sehari-hari demi
kemajuan Perusahaan. Dengan bertambahnya nilai-nilai budaya di perusahaan
diharapkan dapat meningkatkan kesadaran setiap karyawan untuk merasa
memiliki akan perusahaan ini. Sehingga timbul motivasi yang tinggi dalam setiap
pekerjaan yang dilakukannya. Berikut tujuh nilai budaya PT.Semen Baturaja
yang dinamakan Jump For Win, yaitu:
1. Jujur
2. Kompeten
3. Profesional
4. Kerjasama
5. Tanggung jawab
6. Peduli
7. Disiplin
Sumber : Bagian Personalia PT. Semen Baturaja (Persero) (2013)
2.2 Lokasi dan Tata Letak Pabrik
2.2.1 Lokasi Pabrik
Lokasi pabrik di Baturaja terletak di daerah Sukajadi, Kecamatan Baturaja
Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Provinsi Sumatera Selatan. Jarak antara
pabrik Panjang ke pabrik Baturaja dapat ditempuh melalui jarak sepanjang lebih
kurang 270 Km. Untuk mempermudah komunikasi antara pemerintah pusat
dengan pihak perusahaan, maka PT. Semen Baturaja (Persero) membuka kantor
perwakilan di Jakarta.
Unit pembuatan terak (Clinker Plant Unit) di Desa Sukajadi Baturaja,
dengan kapasitas produksi 1.200.000 ton terak/tahun dengan batubara sebagai
bahan bakar utama reaksi pembentukan terak dan sumber listrik berasal dari PLN
dan dilengkapi dengan Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD).Luas areal pabrik ini
adalah 5.403.141 m2.
Secara umum, wilayah Kabupaten Komering Ulu memiliki daerah yang
berbukit-bukit dengan ketinggian yang berbeda, umumnya berbukit rendah
dengan ketinggian yang bervariasi antara 40 m sampai 60 m di atas permukaan air
laut. Wilayah kuasa penambangan batu kapur yang dikelola oleh PT. Semen
Baturaja (Persero), merupakan bekas ladang pertanian yang ditumbuhi semak
belukar, terletak di Desa Pusar.
Pemilihan tempat tersebut berdasarkan pertimbangan – pertimbangan
sebagai berikut :
A. Pertimbangan Ekonomi
Lokasi pembuatan klinker di pabrik Baturaja yang dekat dengan lokasi
penambangan bahan mentah, sedangkan Cement Mill Plant sekarang digunakan
untuk pemerataan produksi dan pemasaran. Lokasi Grinding Plant dipilih di
Panjang dan Palembang dengan pertimbangan sebagai berikut :
- Dekat dengan daerah pemasaran
- Memudahkan pemantauan konsumsi semen di pasaran sehingga produksi
dapat dikontrol
- Dekat dengan pusat sarana transportasi, baik transportasi hasil produksi
maupun untuk bahan baku
B. Pertimbangan Sosial
- Meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitarnya.
- Memperluas lapangan kerja di sekitarnya dan mengembangkan industri
lapangan kerja di sekitarnya dan mengembangkan industri angkutan dan
perdagangan bahan bangunan.
PT. Semen Baturaja terletak di kabupaten OKU, Bahan baku berupa batu
kapur banyak tersedia dan terdapat cadangan batu kapur sebanyak  38.250.000
ton dan tanah liat  2.650.000 ton dilokasi Desa Pusar, yang terletak lebih
kurang 3 km dari pusat kota Baturaja, sehingga diperkirakan dengan kapasitas
produksi 550.000 ton semen per tahun bisa beroperasi selama 50 tahun.
Lokasi unit-unit pabrik semen untuk pembuatan terak di Baturaja dengan
kapasitas produksi 1.250.000 ton per tahun, penggilingan dan pengantongan
semen di Baturaja dengen kapasitas produksi 550 ribu ton per tahun,
penggilingan dan pengantongan semen di Kertapati, Palembang dengan
kapasitas produksi 350 ribu ton semen per tahun. Selain di Baturaja dan
Kertapati, penggilingan dan pengantongan juga dilakukan di Panjang, Bandar
Lampung dengan kapasitas produksi 350 ribu ton per tahun.

2.2.2 Topografi
Secara umum, wilayah Kabupaten Komering Ulu memiliki daerah yang
berbukit-bukit dengan ketinggian yang berbeda, umumnya berbukit rendah
dengan ketinggian yang bervariasi antara 40 m sampai 60 m di atas permukaan air
laut. Wilayah kuasa penambangan batu kapur yang dikelola oleh PT. Semen
Baturaja (Persero) Tbk, merupakan bekas ladang pertanian yang ditumbuhi semak
belukar, terletak di Desa Pusar.
Bagian Selatan mengalir Sungai Ogan yang memiliki ketinggian 30 m
diatas permukaan air laut. Lokasi penambangan batu kapur dan tanah liat untuk
kebutuhan pabrik terletak lebih kurang 1.500 meter dari lokasi pabrik PT. Semen
Baturaja (Persero) Tbk. Sedangkan lokasi Pabrik Baturaja terletak sekitar 2,5 Km
dari pusat kota Baturaja dan berjarak 198 Km dari ibukota propinsi Sumatera
Selatan (Palembang). Untuk lebih jelas, peta lokasi PT. Semen Baturaja (Persero)
dapat dilihat pada gambar 1.2 dibawah ini.

Gambar 2. 2 Peta Lokasi Pabrik PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk.

2.2.3 Tata Letak pabrik


PT. Semen Baturaja (persero) Tbk terletak di Desa Sukajadi, OKU.
Sebelum memasuki kawasan PT. Semen Baturaja (persero) pabrik Baturaja, maka
akan menemui pos satpam. Kawasan terletak disebelah kiri dan sebelah kanan
terdapat Diklat dan wisma yang dikelilingi oleh hutan kota yang sengaja
dipelihara oleh PT. Semen Baturaja oleh PT. Semen Baturaja (persero) sebagai
bentuk penghijauan. Kawasan pabrik dimulai dari kantor satpam yang
bersebelahan dengan kantin karyawan, diseberangnya terdapat kantor Bagian
Umum dan Laboratorium Beton. Di depan Laboratorium Beton terdapat kantor
bagian K3LH, CCR, dan Laboratorium Proses, dimana kantor bagian ini
menghadap ke barat. Sedangkan packer menghadap ke utara. Di arah barat
terdapat storage, kiln, raw mill, quarry, dan lain – lain.
2.3 Struktur Organisasi dan Manajemen Perusahaan
2.3.1 Struktur Organisasi
Salah satu tujuan utama didirikannya sebuah pabrik adalah untuk
memperoleh keuntungan yang maksimal. Untuk mencapai tujuan tersebut harus
ada sistem yang mengatur dan mengarahkan kerja dan operasional seluruh pihak
yang berkompeten dalam segala hal yang berkenaan dengan proses dan operasi
pabrik. Oleh karena itu, harus ada wadah dan tempat yang jelas bagi pihak-pihak
tersebut untuk melakukan aktivitas yang sesuai dengan kapabilitas dan tingkat
intelejensinya. Wadah yang dimaksud diatas adalah sebuah organisasi atau
lembaga proses perorganisasian dalam upaya untuk menyeimbangkan kebutuhan
pabrik akan stabilitas dan perusahaan.
Dengan mempertahankan dan menerapkan manajemen yang berdasarkan pada
sertifikat ISO 9002, struktur organisasi PT. Semen Baturaja (Persero) dalam waktu
singkat dapat berubah setiap saat. Cara ini diterapkan untuk mencari bentuk organisasi
yang sesuai dan efisien serta mencari karyawan yang benar-benar qualified, karena
karyawan yang tidak mampu akan tersingkir dengan sendirinya.

Gambar 2. 3 Bagan Struktur Organisasi PT Semen Baturaja (Persero) Tbk


Gambar 2. 4 Bagan Struktur Organisasi Divisi Operasi I
Sebagai suatu Badan Umum Milik Negara, PT. Semen Baturaja (Persero)
memiliki suatu struktur organisasi yang merupakan bagian yang sangat penting untuk
perusahaan, sehingga nantinya masing – masing mempunyai peran dan tanggung jawab
yang jelas. PT. Semen Baturaja (Persero) memiliki bentuk organisasi line dan staff,
dimana pimpinan tertinggi adalah Dewan Direksi yang terdiri dari Direksi Utama.
Direksi Utama membawahi Direktur Teknik, Direktur Produksi, Direktur
Umum/SDM dan Direktur Komersial. Tugas dan tanggung jawab direktur PT.
Semen Baturaja (persero) terdiri atas :
1. Direktur Utama, bertanggung jawab atas kegiatan perusahaan.
2. Direktur Teknik, Bertanggung jawab atas kegiatan perencanaan penelitian dan
pengembangan bidang engineering, pengembangan usaha sistem manajemen
dari logistik.
3. Direktur Produksi, bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan perencanaan
dan pengendalian seluruh operasional produksi semen diketiga site, yaitu
Palembang, Baturaja, Panjang.
4. Direktur Umum/SDM, bertanggung jawab atas kegiatan perencanaan
pengembangan Sumber Daya Manusia dan Umum.
5. Direktur Komersial, bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan dan
juga pengendalian bidang keuangan, pemasaran.
Pembagian manajemen organisasi antara lain:
1. Direktur Utama membawahi, antara lain :
a. Direktur Teknik
b. Direktur Produksi
c. Direktur Umum/SDM
d. Direktur Komersial
e. Satuan Pengawas Intern
2. Direktur Teknik membawahi, antara lain :
Departeman Penelitian dan Pengembangan, yaitu meliputi :
a. Penelitian BBPPO dan Jaminan Mutu (QA)
b. Pengembangan Usaha dan Sistem Manajemen
c. K - 3
d. Rancang Bangun dan Perekayasaan
e. Perencanaan dan Penyediaan Material
3. Direktur Produksi membawahi, antara lain :
Departemen operasi, meliputi :
a. Produksi PBR
b. PBM PBR
c. Pemeliharan PBR
d. Pabrik Palembang
e. Pabrik Panjang
f. Umum dan Personalia PPJ
4. Direktur Umum/SDM membawahi, antara lain :
a. Umum dan Personalia
b. Perencanaan dan Pengembangan Personil (P-3)
c. Keamanan
d. Perwakilan Jakarta
5. Direktur Komersial membawahi, antara lain :
a. Departemen Keuangan, meliputi :
- Akuntansi
- Pembendaharaan, Pajak dan Asuransi
- Anggaran dan Analisa Keuangan
- Pengembangan sistem Komputerisasi
- Keuangan PBR
- Keuangan PPJ

b. Departemen Niaga, meliputi :


- Pengadaan
- Pemasaran
c. KBL (Kemitraan Bina Lingkungan)
Kelompok jabatan dalam struktur PT. Semen Baturaja (Persero) dibagi
dalam enam tingkatan, yaitu :
1. Departemen
2. Biro
3. Bagian
4. Seksi
5. Pelaksana
Tingkatan seksi sampai dengan tingkat Departemen dinamakan Karyawan
Staff, sedangkan untuk tingkatan pelaksana dinamakan Karyawan non Staff.
Setiap tingkatan dipimpin oleh seorang kepala, dimana masing-masing kepala
dalam setiap tingkatan mempunyai tugas dan mempunyai wewenang masing-
masing, atau yang disebut dengan uraian tugas jabatan (Job Discription).
2.3.2 Manajemen Perusahaan
Jumlah pegawai PT. Semen Baturaja (Persero) ini berjumlah sebanyak 750
orang yang terdiri 297 orang di Pabrik Baturaja, 155 orang di Pabrik Panjang, 201
orang di Pabrik Palembang.
Peraturan kerja yang berlaku di PT. Semen Baturaja (Persero) berdasarkan
kesepakatan kerja bersama antara serikat karyawan semen Baturaja dengan semen
baturaja dengan pihak manajemen PT. Semen Baturaja (Persero) yang disahkan
oleh Menteri Tenaga Kerja dengan surat keputusan No.Kep.357/BW/PKPP/2002.
Adapun peraturan kerja yang berlaku PT. Semen Baturaja (Persero) antara lain :
1. Untuk Kerja non Shift
- Menggunakan sistem kerja yaitu dari senin sampai jumat
- Jam kerja : 07.30 -16.30 WIB
- Jam istirahat hari senin sampai hari kamis : 12.00 -12.45 WIB
- Jam istirahat hari jumat : 11.30 -13.30 WIB
2. Untuk jam kerja shift
- Hari minggu dan hari besar lainnya adalah hari kerja
- Shift I : 07.30-15.30 WIB
- Shift II : 15.30-23.30 WIB
- Shift III : 23.30-07.30 WIB
Sistem kerja yang digun8akan oleh PT. Semen Baturaja (Persero) adalah
sistem kerja non shift dan shift. Pekerja non shift meliputi para karyawan
administrasi perusahaan kepala bagian, kepala seksi serta para manajer,
sedangkan karyawan shift meliputi operator, satpam dan karyawan pembantu.
Sistem penggajian karyawan meliputi dua jenis, yaitu fix salary atau gaji
tetap dan variable salary meliputi lembur, shift dan pegawai call out.
Selain gaji yang diberikan oleh perusahaan, karyawan juga diberi
tunjangan, berupa tunjangan shift, tunjangan proporsional, tunjangan cuti,
tunjangan tahunan dan tunjangan pengobatan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi system penggajian antara lain :
1. Indeks yaitu ketetapan berdasarkan golongan karyawan
2. Gradasi atau grade yaitu tingkatan golongan
3. Senioritas yaitu lamanya kerja
4. Performance meliputi kepatuhan, keefektifitasan dan kreativitas.
Adapun fasilitas yang disedakan untuk para karyawan PT. Semen Baturaja
(Persero) antara lain :
1. Rumah Dinas
2. Rumah Sakit
3. Tempat Peribadatan
4. Sarana Olahraga (tennis dan kolam renang)
5. Transportasi
6. Rekreasi
2.3.3 Peraturan Perusahaan
Peraturan perusahaan adalah sesuatu yang memuat berbagai
kebijaksanaan, prosedur, serta pelaksanaan yang ditertibkan oleh perusahaan yang
kemudian disahkan oleh Departemen Tenaga Kerja yang berlaku di RI.
Beberapa peraturan umum yang ditetapkan oleh PT. Semen Baturaja (Persero)
adalah :
1. Dalam memasuki area pabrik, karyawan harus menunjukan tanda
pangenal dan menggunakan helm.
2. Memakai seragam yang disediakan oleh PT. Semen Baturaja.
3. Jumlah cuti tahunan adalah 12 hari bagi setiap karyawan.
4. Setiap orang berkewajiban melaksanakan tugas dengan baik dan
membersihkan tempat pekerjaan.
5. Dilarang membawa obat-obatan terlarang ke dalam wilayah perusahaan
dan dilarang meminum minuman yang mengandung alkohol selama
jam kerja.
6. Setiap karyawan wajib masuk dan pulang kerja tepat pada waktunya.
2.3.4 Pelayanan dan Kesejahteraan Sosial
Manajemen berkeyakinan bahwa untuk mendapatkan kerja yang bermutu
dan mempunyai tingkat produktivitas yang tinggi, maka jaminan kesejahteraan
dan kebutuhan sosial mereka perlu diperhatikan. Disamping memberikan imbalan
kerja yang memadai kebutuhan-kebutuhan sosial dan aspirasi lainnya juga
mendapatkan perhatian dengan disediakannya fasilitas sarana penunjang berupa :
1. Balai pengobatan untuk karyawan dan fasilitas dan rawat inap dirumah
sakit yang ditunjuk perusahaan.
2. Perpustakaan yang dapat digunakan waktu istirahat/waktu senggang
oleh karyawan untuk membaca.
3. Perumahan karyawan yang disediakan bagi karyawan tingkat staff dan
non staff.
4. Mess/wisma untuk karyawan yang sedang berdinas dimasing – masing
lokasi pabrik untuk tamu perusahaan yang berkunjung ke pabrik.
5. Sarana olah raga seperti lapangan tenis, sepakbola, bulutangkis, basket,
kolam renang, meja billiard, sarana kesenian dan alat musik.
2.3.5 Kepersonaliaan
Biro Personalia PT. Semen Baturaja (Persero) mempunyai tanggung
jawab yang besar terhadap kelancaran, kelangsungan serta maju mundurnya
perusahaan. Tugas dan tanggung jawab Biro Personalia mengenai :
a. Penerimaan tenaga kerja untuk mendapatkan tenaga kerja yang baik
juga berkualitas.
b. Penempatan tenaga kerja sesuai skill dan keahlian.
c. Melakukan pemutusan hubungan kerja.
d. Memberikan nilai terhadap prestasi karyawan.
e. Mengeluarkan peraturan kepegawaian bagi karyawan.
Untuk mendapatkan tenaga kerja yang baik dan berkualitas, maka dalam
melakukan penerimaan tenaga kerja harus sesuai dngan spesifikasi jabatan (latar
belakang pendidikan dan usia) serta melalui serangkaian tes.
2.3.6 Sistem Penggajian
Sistem penggajian yang diberikan oleh perusahaan terhadap seluruh
karyawan terdiri dari:
 Gaji Tetap
Gaji tetap tergantung pada standar golongan dan merupakan fungsi
daripada jabatan, yang termasuk gaji tetap adalah gaji pokok dan gaji
pengabdian.
 Gaji Variabel
Gaji variabel ditentukan kepada prestasi kerja karyawan dan prestasi
dari perusahaan.
Berdasarkan pembagian karyawan staff dan non staff maka sistem
penggajiannya seperti pada tabel 2.1 berikut:
Tabel 2. 1 Sistem Penggajian Karyawan
Karyawan staff Karyawan non staff

a. Gaji tetap a. Gaji tetap


1. Gaji Pokok
1. Gaji Pokok
2. Tunjangan-tunjangan
2. Tunjangan-tunjangan
a) Pengabdian
a) Pengabdian
b) Jabatan
b) Jabatan
c) Keluarga
c) Keluarga
d) Lokasi
d) Lokasi
e) Sewa Rumah
e) Sewa Rumah
f) Pengobatan
b. Gaji Variabel b. Gaji Variabel
1. Tunjangan shiff
1. -
2. Call out
2. Call out
3. Bonus
3. Bonus
4. Tunjangan kehadiran
4. –
5. Lembur
5. –

Sumber : Bagian Personalia PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk, 2013.

2.4 Pemasaran
Pemasaran semen tidak secara langsung dilakukan oleh PT. Semen
Baturaja (Persero), melainkan melalui distributor–distributor atau penyalur–
penyalur yang tersebar diwilayah pemasaran PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk.
Hal ini memberikan peluang bagi Semen Baturaja untuk meningkatkan penjualan
dan mencapai kapasitas terpasang karena Sumatera Selatan dan Lampung
merupakan wilayah di Indonesia yang menikmati pertumbuhan ekonomi yang
cukup baik dan stabil.
PT. Semen Baturaja (Persero) mempunyai wilayah pemasaran antara lain :
 Banten
 Bengkulu
 Jawa Barat/DKI Jakarta
 Jambi
 Lampung
 Sumatera Selatan
Untuk meningkatkan kegiatan usaha dan niaga PT. Semen Baturaja
(Persero) membentuk distribusi dan transportasi yang bertujuan diantaranya untuk
memperluas daerah pemasaran, dalam hal ini diatur oleh Asosiasi Semen
Indonesia sesuai pembagian daerah masing-masing, yaitu :
A. Berdasarkan Distributor
1. Untuk daerah banten-Jabar/DKI Jakarta terdiri dari 6 distributor
2. Untuk wilayah Sumatera Selatan
 Daerah Palembang terdiri dari 8 distributor
 Daerah Tanjung Enim dan Lahat terdiri dari 1 distributor
 Daerah Baturaja terdiri dari 2 distributor
 Daerah Lubuk Linggau terdiri dari 2 distributor
3. Untuk daerah Jambi terdiri dari 2 distributor
4. Untuk daerah Bengkulu terdiri dari 1 distributor
5. Untuk daerah Bandar Lampung terdiri dari 5 distributor

B. Berdasarkan Transportir
Penunjukkan distributor ditentukan oleh kebutuhan daerah dan kapasitas
pabrik. Distributor-distributor membeli semen pada PT. Semen Baturaja
(Persero), kemudian semen dijual kepada konsumen.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Packing Semen


Proses packing merupakan proses akhir dan salah satu bagian yang penting
dalam menetukan kualitas akhir produk semen. Hal ini disebabkan karena
kualitas akhir produk semen (semen dalam kondisi sudah di pack) berpengaruh
langsung terhadap kepuasan konsumen.[1]
Proses packing semen menggunakan roto packer. Roto packer merupakan
alat pengemasan semen ke dalam kantong (bag) semen dengan cara kerja
berputar. Pada roto packer terpasang level sensor yang berfungsi untuk
memberikan informasi tersedia atau tidaknya semen didalam roto packer. Jika
semen dalam roto packer kosong maka level sensor akan memberikan informasi
pada modul control, sehingga modul control akan memberikan instruksi pada
motor. Rotary feeder memiliki satu bagian yang berlubang dan satu bagian yang
berfungsi untuk mengarahkan semen pada lubang tersebut. Sehingga pada saat
level sensor mengirimkan informasi semen kosong, bagian pada rotary feeder
yang berfungsi mengarahkan semen pada lubang di rotary feeder akan bekerja.
Setelah beberapa saat maka level semen pada tiap harder akan sama. Level sensor
akan mengirimkan informasi bahwa sudah terisi penuh.

3.2 Roto Packer[2]


Roto packer merupakan alat pengemasan semen ke dalam sak semen
dengan cara kerja berputar. Pengisian semen ke dalam sak semen dimulai ketika
adanya kontak dari limit switch yang menandakan bahwa adanya sak semen yang
siap untuk diisi semen kedalamnya. Limit switch inilah yang akan mengirim
sinyal ke card control sehingga memerintahkan alat control lain untuk bekerja
agar semen dapat terisi ke dalam sak semen. Setelah berat semen yang ada di
dalam sak telah mencapai target timbangan yang telah ditentukan, maka sistem
control pengisian semen ke dalam sak akan berhenti dan memerintahkan semen
untuk jatuh ke atas belt conveyor.
Gambar 3. 1 Rotary Packer
Spesifikasi Rotary Packer:
Type Rotary Packer : Claudius Peters (Dengan 8 Spout Pengisian)\
Circuit Voltage : 380V
Frekuensi : 50Hz
1 Rotary Packer : 2 Line Truck Loading
Berat Zag : 50Kg
Arah Putaran : Kanan (Clock Wise)
Tekanan Angin : Minimal 6 Bar

3.3 Potensiometer[3]
3.3.1 Pengertian potensiometer
Potensiometer (POT) adalah salah satu jenis Resistor yang Nilai
Resistansinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan Rangkaian Elektronika
ataupun kebutuhan pemakainya. Potensiometer merupakan Keluarga Resistor
yang tergolong dalam Kategori Variable Resistor. Secara struktur, Potensiometer
terdiri dari 3 kaki Terminal dengan sebuah shaft atau tuas yang berfungsi sebagai
pengaturnya.
Gambar 3. 2 Struktur Internal, Bentuk dan Simbol Potensiometer

3.3.2 Jenis-jenis Potensiometer


Berdasarkan bentuknya, Potensiometer dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu :
1. Potensiometer Slider, yaitu Potensiometer yang nilai resistansinya dapat
diatur dengan cara menggeserkan Wiper-nya dari kiri ke kanan atau dari
bawah ke atas sesuai dengan pemasangannya. Biasanya menggunakan Ibu
Jari untuk menggeser wiper-nya.
2. Potensiometer Rotary, yaitu Potensiometer yang nilai resistansinya dapat
diatur dengan cara memutarkan Wiper-nya sepanjang lintasan yang
melingkar. Biasanya menggunakan Ibu Jari untuk memutar wiper
tersebut. Oleh karena itu, Potensiometer Rotary sering disebut juga
dengan Thumbwheel Potentiometer.
3. Potensiometer Trimmer, yaitu Potensiometer yang bentuknya kecil dan
harus menggunakan alat khusus seperti Obeng (screwdriver) untuk
memutarnya. Potensiometer Trimmer ini biasanya dipasangkan di PCB
dan jarang dilakukan pengaturannya
Gambar 3. 3 Jenis-jenis Potensiometer
3.3.3 Prinsip Kerja
Sebuah Potensiometer (POT) terdiri dari sebuah elemen resistif yang
membentuk jalur (track) dengan terminal di kedua ujungnya. Sedangkan terminal
lainnya (biasanya berada di tengah) adalah Penyapu (Wiper) yang dipergunakan
untuk menentukan pergerakan pada jalur elemen resistif (Resistive). Pergerakan
Penyapu (Wiper) pada Jalur Elemen Resistif inilah yang mengatur naik-turunnya
Nilai Resistansi sebuah Potensiometer.
Elemen Resistif pada Potensiometer umumnya terbuat dari bahan
campuran Metal (logam) dan Keramik ataupun Bahan Karbon (Carbon).
Berdasarkan Track (jalur) elemen resistif-nya, Potensiometer dapat digolongkan
menjadi 2 jenis yaitu Potensiometer Linear dan Potensiometer Logaritmik.

3.4 Kapasitor[4]
3.4.1 Pengertian Kapasitor
Kapasitor atau disebut juga dengan Kondensator adalah komponen
Elektronika Pasif yang dapat menyimpan muatan listrik dalam waktu sementara
dengan satuan kapasitansinya adalah Farad. Namun Farad adalah satuan yang
sangat besar, oleh karena itu pada umumnya Kapasitor yang digunakan dalam
peralatan Elektronika adalah satuan Farad yang dikecilkan menjadi pikoFarad,
NanoFarad dan MicroFarad :
PikoFarad (pF) = 1 x 10-2 F
NanoFarad (nF) = 1 x 10-9 F
MicroFarad (μF) = 1 x 10-6 F
Adapun konversi Satuan Farad adalah sebagai berikut :
1 Farad = 1.000.000µF (mikro Farad)
1µF = 1.000nF (nano Farad)
1µF = 1.000.000pF (piko Farad)
1nF = 1.000pF (piko Farad)
Kapasitor merupakan Komponen Elektronika yang terdiri dari 2 pelat
konduktor yang pada umumnya adalah terbuat dari logam dan sebuah Isolator
diantaranya sebagai pemisah. Dalam Rangkaian Elektronika, Kapasitor disingkat
dengan huruf “C”.
3.4.2 Jenis-jenis Kapasitor
Berdasarkan bahan Isolator dan nilainya, Kapasitor dapat dibagi menjadi 2
Jenis yaitu Kapasitor Nilai Tetap dan Kapasitor Variabel. Berikut ini adalah
penjelasan singkatnya untuk masing-masing jenis Kapasitor :
1. Kapasitor Nilai Tetap (Fixed Capacitor)
Kapasitor Nilai Tetap atau Fixed Capacitor adalah Kapasitor yang nilainya
konstan atau tidak berubah-ubah.
Berikut ini adalah Jenis-jenis Kapasitor yang nilainya Tetap :

Gambar 3. 4 Jenis - Jenis Kapasitor Nilai Tetap


a. Kapasitor Keramik (Ceramic Capasitor)
Kapasitor Keramik adalah Kapasitor yang Isolatornya terbuat dari
Keramik dan berbentuk bulat tipis ataupun persegi empat. Kapasitor Keramik
tidak memiliki arah atau polaritas, jadi dapat dipasang bolak-balik dalam
rangkaian Elektronika. Pada umumnya, Nilai Kapasitor Keramik berkisar antara
1pf sampai 0.01µF. Kapasitor yang berbentuk Chip umumnya terbuat dari bahan
Keramik yang dikemas sangat kecil untuk memenuhi kebutuhan peralatan
Elektronik yang dirancang makin kecil dan dapat dipasang oleh Mesin Produksi
SMT (Surface Mount Technology) yang berkecepatan tinggi.

b. Kapasitor Polyester (Polyester Capacitor)


Kapasitor Polyester adalah kapasitor yang isolatornya terbuat dari
Polyester dengan bentuk persegi empat. Kapasitor Polyester dapat dipasang
terbalik dalam rangkaian Elektronika (tidak memiliki polaritas arah)
c. Kapasitor Kertas (Paper Capacitor)
Kapasitor Kertas adalah kapasitor yang isolatornya terbuat dari Kertas dan
pada umumnya nilai kapasitor kertas berkisar diantara 300pf sampai 4µF.
Kapasitor Kertas tidak memiliki polaritas arah atau dapat dipasang bolak balik
dalam Rangkaian Elektronika.
d. Kapasitor Mika (Mica Capacitor)
Kapasitor Mika adalah kapasitor yang bahan Isolatornya terbuat dari bahan
Mika. Nilai Kapasitor Mika pada umumnya berkisar antara 50pF sampai 0.02µF.
Kapasitor Mika juga dapat dipasang bolak balik karena tidak memiliki polaritas
arah.
e. Kapasitor Elektrolit (Electrolyte Capacitor)
Kapasitor Elektrolit adalah kapasitor yang bahan Isolatornya terbuat dari
Elektrolit dan berbentuk Tabung / Silinder. Kapasitor Elektrolit atau disingkat
dengan ELCO ini sering dipakai pada Rangkaian Elektronika yang memerlukan
Kapasintasi (Capacitance) yang tinggi. Kapasitor Elektrolit yang memiliki
Polaritas arah Positif (-) dan Negatif (-) ini menggunakan bahan Aluminium
sebagai pembungkus dan sekaligus sebagai terminal Negatif-nya. Pada umumnya
nilai Kapasitor Elektrolit berkisar dari 0.47µF hingga ribuan microfarad (µF).
Biasanya di badan Kapasitor Elektrolit (ELCO) akan tertera Nilai Kapasitansi,
Tegangan (Voltage), dan Terminal Negatif-nya. Hal yang perlu diperhatikan,
Kapasitor Elektrolit dapat meledak jika polaritas pemasangannya terbalik dan
melampui batas kamampuan tegangannya.
f. Kapasitor Tantalum
Kapasitor Tantalum juga memiliki Polaritas arah Positif (+) dan Negatif (-)
seperti halnya Kapasitor Elektrolit dan bahan Isolatornya juga berasal dari
Elektrolit. Disebut dengan Kapasitor Tantalum karena Kapasitor jenis ini
memakai bahan Logam Tantalum sebagai Terminal Anodanya (+). Kapasitor
Tantalum dapat beroperasi pada suhu yang lebih tinggi dibanding dengan tipe
Kapasitor Elektrolit lainnya dan juga memiliki kapasintansi yang besar tetapi
dapat dikemas dalam ukuran yang lebih kecil dan mungil. Oleh karena itu,
Kapasitor Tantalum merupakan jenis Kapasitor yang berharga mahal. Pada
umumnya dipakai pada peralatan Elektronika yang berukuran kecil seperti di
Handphone dan Laptop.

2. KAPASITOR VARIABEL (VARIABLE CAPACITOR)


Kapasitor Variabel adalah Kapasitor yang nilai Kapasitansinya dapat diatur
atau berubah-ubah. Secara fisik, Kapasitor Variabel ini terdiri dari 2 jenis yaitu :

Gambar 3. 5 Jenis Kapasitor Variable


Jenis-jenis kapasitor variable:
a. VARCO (Variable Condensator)
VARCO yang terbuat dari Logam dengan ukuran yang lebih besar dan
pada umumnya digunakan untuk memilih Gelombang Frekuensi pada Rangkaian
Radio (digabungkan dengan Spul Antena dan Spul Osilator). Nilai Kapasitansi
VARCO berkisar antara 100pF sampai 500pF.
b. Trimmer
Trimmer adalah jenis Kapasitor Variabel yang memiliki bentuk lebih kecil
sehingga memerlukan alat seperti Obeng untuk dapat memutar Poros pengaturnya.
Trimmer terdiri dari 2 pelat logam yang dipisahkan oleh selembar Mika dan juga
terdapat sebuah Screw yang mengatur jarak kedua pelat logam tersebut sehingga
nilai kapasitansinya menjadi berubah. Trimmer dalam Rangkaian Elektronika
berfungsi untuk menepatkan pemilihan gelombang Frekuensi (Fine Tune). Nilai
Kapasitansi Trimmer hanya maksimal sampai 100pF.
3.5 Motor[1]
3.5.1 Motor AC 3 phasa
Motor AC 3 phase bekerja dengan memanfaatkan perbedaan fasa sumber
untuk menimbulkan gaya putar pada rotornya. Jika pada motor AC 1 phase untuk
menghasilkan beda phase diperlukan penambahan komponen Kapasitor pada
motor 3 phase perbedaan phase sudah didapat langsung dari sumber. Gambar 3.6
menunjukkan arus 3 phase memiliki perbedaan phase 60 derajat antar phasenya.
Dengan perbedaan ini, maka penambahan kapasitor tidak diperlukan.

Gambar 3. 6 Perbedaan Arus Phase

Motor induksi tiga fasa memiliki dua komponen dasar yaitu stator dan
rotor, bagian rotor dipisahkan dengan bagian stator oleh celah udara yang sempit
(air gap) dengan jarak antara 0,4 mm sampai 4 mm. Tipe dari motor induksi tiga
fasa berdasarkan lilitan pada rotor dibagi menjadi dua macam yaitu rotor belitan
(wound rotor) adalah tipe motor induksi yang memiliki rotor terbuat dari lilitan
yang sama dengan lilitan statornya dan rotor sangkar tupai (Squirrel-cage rotor)
yaitu tipe motor induksi dimana konstruksi rotor tersusun oleh beberapa batangan
logam yang dimasukkan melewati slot-slot yang ada pada rotor motor induksi,
kemudian setiap bagian disatukan oleh cincin sehingga membuat batangan logam
terhubung singkat dengan batangan logam yang lain.

Gambar 3. 7 Kontruksi motor 3 phase

Apabila sumber tegangan 3 fase dipasang pada kumparan stator, akan


timbul medan putar dengan kecepatan seperti rumus berikut :
120 f
Ns ¿
P
Dimana:
Ns = Kecepatan Putar (Rpm)
f = Frekuensi Sumber (Hz)
P = Kutub motor (POLE)
Medan putar stator tersebut akan memotong batang konduktor pada rotor.
Akibatnya pada batang konduktor dari rotor akan timbul GGL induksi. Karena
batang konduktor merupakan rangkaian yang tertutup maka GGL akan
menghasilkan arus (I). Adanya arus (I) di d alam medan magnet akan
menimbulkan gaya (F) pada rotor. Bila kopel mula yang dihasilkan oleh gaya (F)
pada rotor cukup besar untuk memikul kopel beban, rotor akan berputar searah
dengan medan putar stator. GGL induksi timbul karena terpotongnya batang
konduktor (rotor) oleh medan putar stator. Artinya agar GGL induksi tersebut
timbul, diperlukan adanya perbedaan relatif antara kecepatan medan putar stator
(ns) dengan kecepatan berputar rotor (nr). Perbedaan kecepatan antara nr dan ns
disebut slip (s), dinyatakan dengan :
ns−nr
S=
ns
Bila nr = ns, GGL induksi tidak akan timbul dan arus tidak mengalir pada
batang konduktor (rotor), dengan demikian tidak dihasilkan kopel. Dilihat dari
cara kerjanya, motor induksi disebut juga sebagai motor tak serempak atau
asinkron. Untuk membalik arah putaran motor induksi 3 fasa adalah dengan
membalik salah satu polaritas tegangan yang masuk ke motor.

Gambar 3. 8 Cara membalik arah putaran motor induksi 3 fasa

Pada Gambar 3.8 terlihat kalau motor akan berputar ke kanan (forward)
jika terminal belitan/winding motor menerima tegangan RST dengan R terhubung
dengan U, S terhubung dengan V dan T terhubung dengan W. Dan motor akan
berputar ke arah sebaliknya jika terminal winding motor menerima tegangan RST
dengan R terhubung dengan U, S terhubung dengan W dan T terhubung dengan V.
Dengan kata lain tegangan RST dibalik menjadi RTS. Membalik dengan polaritas
yang lain juga bisa, seperti R dengan S, atau R dengan T. Untuk mengubah atau
membalik polaritas tegangan RST itu biasanya digunakan rangkaian pengendali
mekanik dan magnetik yaitu rangkaian kontaktor. Dan sebagai pengaman motor
dipasang juga pelindung motor (thermal overload). Perhatikan Gambar 3.9
diagram utama daya forward reverse berikut :
Gambar 3. 9 diagram utama
daya forward reverse
Gambar 3.9 menunjukkan bahwa motor akan berputar ke kanan (forward)
jika kontaktor 1 bekerja, maka kontak K1 bekerja sehingga tegangan RST akan
masuk ke motor secara berurutan. Gambar 3.9 juga menjelaskan kalau motor
akan berputar ke kiri (reverse), jika kontaktor K2 bekerja, kontak K2 akan
terhubung kerangkaian sehingga polaritas tegangan RST yang masuk kemotor
akan dibalik menjadi TSR dan yang terjadi adalah motor akan berputar ke kiri.

3.6 Limit Torsi[5]


Secara umum torsi (torque) merupakan gaya yang digunakan untuk
menggerakan sesuatu dengan jarak dan arah tertentu.
Dari penjelasan tersebut , maka rumusan untuk torsi dapat diturunkan menjadi :
=F.l
dimana :  = Torsi (Torque), Newton meter (N.m);
F =Gaya penggerak, Newton (N)
l = jarak, meter (m)

Sedangkan hubungan torsi (Torque) terhadap daya (power) pada sbuah motor
adalah :
P =  dimana :  = Kecepatan sudut, radian/detik
(Rad/s)
P = daya atau power, watt (W)
Untuk motor listrik, rumusan untuk kecepatan sudut adalah :

 = 2 n / 60
dimana : n = Kecepatan putaran motor (rpm)
Dari ketiga persamaan diatas dapat dilihat bahwa power yang dibutuhkan oleh
motor sebanding dengan besarnya torsi yang dihasilkan pada kecepatan putaran
tertentu.

Pada pemilihan sebuah motor, biasanya terdapat dokumen mengenai karakteristik


torsi motor tersebut yang menunjukan performace motor saat dioperasikan sbb :

Tabel 3. 1
Type Nilai Torque
Nama Lain Keterangan
Torque(Torsi) (Torsi)
Merupakan nilai torsi pada
Starting Torque Locked Rotor
0.3 - 1.2 pu2 saat motor keadaan diam
(Torsi) Torque
dan diberikan power listrik
Nilai minimum torsi pada
Pull-Up Torque saat torsi motor mengalami
Minimum Torque 0.8 - 1.2 pu
(Torsi) penurunan selama proses
start
Nilai torsi maximum yang
Pull-Out Torque
Tip-Up Torque 1.8 - 3.0 pu tercapai pada saat motor
(Torsi)
berputar
Nilai torsi pada saat motor
Full Load Torque Always 1.0
Running Torque beroperasi pada rated load
(Torsi) pu
dan rated speed
Nilai selisih antra torsi
motor dengan torsi beban.
Accelerating
Varies semakin tinggi nilainya
Torque (Torsi)
semakin cepat akselerasi
motor
Motor Torque vs Kurva antara torsi motor
Varies
Speed Curve terhadap kecepatan motor
Load Torque vs Varies Kurva antara torsi beban
Speed Curve dengan kecepatan motor

3.7 Limit Open dan Limit Close[6]


Limit switch merupakan jenis saklar yang dilenkapi dengan katup yang
berfungsi menggantikan tombol. Prinsip kerja Limit switch sama seperti saklar
Push ON yaitu hanya akan menghubung pada saat katupnya ditekan pada batas
penekanan tertentu yang telah di tentukan dan akan memutus saat katup tidak
ditekan. Limit switch termasuk dalam kategori sensor mekanis yaitu sensor
yang akan memberikan perubahan elektrik saat terjadi perubahan mekanik pada
sensor tersebut. Penerapan dari limit switch adalah sebagai sensor posisi suatu
benda (objek) yang bergerak.

Gambar 3. 10 Simbol dan Bentuk Limit Switch

Limit switch umumnya digunakan untuk :


a. Memutuskan dan menghubungkan rangkaian menggunakan objek atau
benda lain.
b. Menghidupkan daya yang besar, dengan sarana yang kecil.
c. Sebagai sensor posisi atau kondisi suatu objek.
Prinsip kerja limit switch diaktifkan dengan penekanan pada tombolnya
pada batas/daerah yang telah ditentukan sebeumnya sehingga terjadi pemutusan
atau penghubungan rangkaian tersebut. Limit switch memiliki 2 kontak yaitu
NO (Normally Open) dan kontak NC (Normally Close) dimana salah satu
kontak akan aktif jika tombolnya tertekan. Konstruksi dan symbol limit switch
dapat dilihat seperti gambar berikut.
Gambar 3. 11 Konstruksi dan Simbol Limit Switch

3.8 Gear Box[7]


3.8.1 Pengertian Gear Box
Dalam beberapa unit mesin memiliki sistem pemindah tenaga yaitu
gearbox yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga atau daya mesin ke salah satu
bagian mesin lainnya, sehingga unit tersebut dapat bergerak menghasilkan sebuah
pergerakan baik putaran maupun pergeseran. Gearbox merupakan suatu alat khusus
yang diperlukan untuk menyesuaikan daya atau torsi (momen/daya) dari motor
yang berputar, dan gearbox juga adalah alat pengubah daya dari motor yang
berputar menjadi tenaga yang lebih besar.
3.8.2 Fungsi Gear Box
Gearbox atau transmisi adalah salah satu komponen utama motor yang
disebut sebagai sistem pemindah tenaga, transmisi berfungsi untuk memindahkan
dan mengubah tenaga dari motor yang berputar, yang digunakan untuk memutar
spindel mesin maupun melakukan gerakan feeding. Transmisi juga berfungsi untuk
mengatur kecepatan gerak dan torsi serta berbalik putaran, sehingga dapat bergerak
maju dan mundur.
Transmisi manual atau lebih dikenal dengan sebutan gearbox, mempunyai beberapa
fungsi antara lain :
1. Merubah momen puntir yang akan diteruskan ke spindel mesin.
2. Menyediakan rasio gigi yang sesuai dengan beban mesin.
3. Menghasilkan putaran mesin tanpa selip.

You might also like