A. LATAR BELAKANG
1. Pusat Data Informasi (Pusdatin) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melansir, setiap
tahun terjadi jutaan kelahiran di Indonesia, namun hanya kurang dari 30 persen ibu
melahirkan yang langsung ber KB. Padahal, pemasangan KB pasca persalinan
(Postpartum) bermanfaat untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AK, menaikkan
angka pemakai kontrasepsi jangka panjang dan dapat menekan angka drop ou ber=
KB,
Pemasangan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) setelah placenta lehir merupakan
waktu yang ideal Karena adanya motivasi yang tinggi terhadap kontrasepsi serta
memudahkan ibu dan tenaga medis selain itu, AKDR tidak mempengaruhi laktasi
Pemasangan AKDR setelah placenta lahir menjadi penting di negara berkembang
karena banyak Wanita yang tidak memeriksakan diri ketenaga medis sampai
persalinan selanjutnya. Masalah yang dihadapi adalah masih rendabnya angka
pemsangan AKDR setelah palcenta lahir serta tehnik pemasangannya serta masih ada
ketakutan tentang masalah perforasi uterus, ekspulsi, infeksi, nyeri dan perdarahan
post partum setelah pemasangan.
2. Beberapa faktor penyebab langsung Kematian ibu di Indonesia masih didominasi oleh
pedarahan, ekslamsia dan infeks. Pre-eklamsia berat merupakan penyebab kedua
kematian ibu di dunia
Pre-eklamsia dan gangguan hipertensi lainnya selama kehamilan menyebabkan
76,000 kematian ibu dan bayi 500.000 setiap tahun. Pada saat diobati pre-eklamsia
dapat menyebabkan hal yang serius, fatal, bahkan komplikasi, bagi ibu dan bayj.
Kondisi ini memberikan kontribusi yang signifikan terhadap morbiditas neonatal dan
Penyebab kedua kematian ibu (yayasan Pre-eklamsia, 2009) dan pada penelitian
Brosnihan (2009) pre-eklamsia mempengaruhi tujuh sampai sepuluh persen dari
seluruh kehamilan di Amerika Serikat. Sementara di negara-negara berkembang
seperti di Indonesiak, kematian ibu yang disebabkan oleh eklamsia dan pre-cklamsia
‘mencapai 12% dari semua kematian ibu (WHO), Jadi dapat dikatakan pre-eklamsia
dan eklamsia merupakan penyebab utama kedua kematian ibu yang semapai saat ini
belum diketahui secara pasti etiologinya (Neville, 2001)
B, TEMA KEGIATAN
1. Pemasangan IUD pasca placenta lahir
2. Penatalaksanaan pasien dengan Pre-eklamsia Berat *
c. TUIUAN
1. UMUM
@ Meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan (dokter dan bidan) dalam
pemasangan IUD Pasca Placenta lahir
b. — Penanganan pasien Pre-eklamsia Berat
2. KHUSUS
a, — Mengetahui penatalaksanaan pada pemasangan IUD pasca placenta
b. Untuk memberikan gambaran penanganan yang cepat dan tepat dalam kasus
‘emergensi Pre Eklampsi berat.D. JADWAL KEGIATAN
Hari/tanggal Selasa, 24 April 2018
Waktu Seminar :4x 45°
Tempat : Aula RM Wolansari
Alamat JI. Abu Bakar No.60, Setiadarma, Tambun Selatan, Setiadarma,
‘Tambun Sel., Bekasi, Jawa Barat 17510
E. SASARAN DAN TARGET
a. Seluruh Bidan di wilayah Tambun Selatan
G. ANGGARAN
‘Terlampir
H. Sumber Dana
Keuangan RS Kartika Husada Tambun dan Donatur Peserta
1 KEPANITIAAN\
Terlampir
J. Penanggung Jawab
a Pelaksana
Kegiatan ini diawasi oleh Penanggung jawab Kegiatan, Dalam hal ini dipimpin oleh
Ketua Pelaksana
b. Sasaran
1. Mengawasi jalannya kegiatan yang berawal dari acara pendaftaran,
pembukaan, jalannya seminar, sampai acara penutupan
2. Mengawasi jobdesk masing-masing koordinator setiap seksi
¢. Frekwensi
Acara ini dilaksanakan 1 hari ( 4 jam efektif )
d Tujuan
pengawasan ini dilakukan untuk memberikan bantuan kepada koordinator maupun
seksi seksi, supaya kegiatan dapat dilakukan lancar dan dapat diawasi secara
langsung
fe. Teknik
Pengawasan dilakukan oleh ketua pelaksana dengan metode pengamatan sacara
langsung
£ — Objek Pengawasan dan Pengendalian
Kegiatan yang diawasi adalah kegiatan selama seminar berlangsungDemikian proposal ini kami buat, dengan harapan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi
banyak pihak yang kemudian tergerak hatinya untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan
peningkatan mutu pelayanan kesehatan di RS, Klinik dan Praktek Mandir
Tambun, 09
Ketua Panitia S
ss
Deni Saputra, SH Hazairin
1018