Professional Documents
Culture Documents
Suction 1 PDF
Suction 1 PDF
62
Afif Muhamad Nizar, Pengaruh Suction Terhadap Kadar Saturasi 63
peneliti memberikan kode pada jenis oksigen sebelum tindakan suction dan
kelamin dan usia responden. Pada data mengukur kembali saturasi oksigen
jenis kelamin : angka 1 untuk laki-laki dan setelah tindakan suction pada kurun waktu
angka 2 untuk perempuan. Sedangkan 1 jam pertama responden mendapatkan
untuk usia : kelompok usia 21-30 tahun perawatan dihari pertama. Kemudian
diberikan kode angka 1, kelompok usia tindakan suction dilakukan sebanyak 4
31-40 tahun diberikan kode angka 2, kali dalam rentang waktu 2 jam. Data pre
kelompok usia 41-50 tahun diberikan saturasi oksigen diambil dari tindakan
kode angka 3, kelompok usia 51-60 tahun suction yang pertama dan data post
diberikan kode angka 4, kelompok usia diambil dari tindakan suction yang
>60 tahun diberikan kode angka 5. keempat selang waktu 10 detik.
Scoring (Penilaian),peneliti memberikan
penilaian skor 1-2 pada data jenis HASIL PENELITIAN
kelamin, 1-5 untuk data usia dan % untuk Tabel 1
kadar saturasi oksigen. Tabulating Analisa Diskriptif Karakteristik
(Mengolah Data), peneliti memasukkan Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
data hasil penelitian berdasarkan dan Umur
klasifikasi ke dalam tabel sesuai dengan Karakteristik N Presentase
data yang didapat dari responden yaitu (%)
Jenis Laki-laki 26 65.0
data jenis kelamin, usia dan kadar saturasi
kelamin Perempuan 14 35.0
oksigen baik sebelum maupun setelah 21-30 tahun 2 5.0
dilakukan suction. 31-40 tahun 4 10.0
Penelitian ini menggunakan dua Usia 41-50 tahun 7 17.5
analisis data yaitu analisis univariat dan 51-60 tahun 10 25.0
bivariat. Analisa univariat dilakukan > 61 tahun 17 42.5
dengan tujuan untuk mendeskripsikan
variabel dengan cara membuat tabel Tabel 2
distribusi frekuensi dari variabel yang Analisa Saturasi Oksigen Sebelum
diteliti. Analisa bivariat digunakan untuk Tindakan Suction
Minimum/ 95 %
mengetahui pengaruh antara suction N Mean Median SD
Maximum CI
sebagai variabel independen terhadap 40 89.86 89.00 6.06 78/100 87.94
saturasi oksigen sebagai variabel -
dependen. Kemudian dilakukan uji 91.81
normalitas Shapiro-Wilk karena jumlah
sampel 40 responden dan hasil uji Tabel 3
normalitas menunjukan data terdistribusi Analisa Saturasi Oksigen Setelah
normal. Maka uji statistik yang Tindakan Suction
digunakan adalah parametrik paired t Minim
test. um/
N Mean Median SD 95 % CI
Maxi
Tahap pelaksanaan memilih mum
responden sesuai dengan kriteria inklusi 40 91.65 91.50 5.26 80/10 89.97-
sampel dan melakukan inform confirm 0 93.33
terhadap penanggung jawab pasien.
Setelah itu peneliti mengukur saturasi
66 Jurnal Keperawatan Global, Volume 2, No 2, Desember 2017 hlm 62-111
ini menunjukan lebih kecil dari pada nilai data terdistribusi normal dan P-Plot
saturasi oksigen setelah suction. Hal terdapat titik-titik di sepanjang garis linier
tersebut dikarenakan adanya sumbatan yang artinya data terdistribusi normal.
jalan napas yang menghambat oksigen Karena dari kedua data baik pretest
masuk kedalam paru-paru. Oleh Karena maupun postest terdistribusi normal maja
itu dilakukannya suction sesuai dengan uji hipotesis yang digunakan adalah
standar operasional prosedur supaya jalan paired samples t test.
napas bersih sehingga oksigen efektif Hasil uji paired samples t test nilai
masuk ke dalam paru-paru sehingga signifikasi (p) adalah 0.00, dimana nilai
saturasi oksigen naik. tersebut p<0.05. Artinya ada beda rata-
Nilai rata-rata saturasi oksigen rata nilai saturasi oksigen sebelum
setelah tindakan suction pada penelitian tindakan suction dengan setelah tindakan
ini menunjukan lebih besar dari pada nilai suction. Selisih rata-rata nilai saturasi
saturasi oksigen sebelum suction. Hal oksigen sebelum dan setelah tindakan
tersebut dikarenakan sumbatan jalan napas suction adalah -1.79% yang artinya rata-
yang menghambat oksigen masuk rata nilai saturasi oksigen sebelum
kedalam paru-paru sudah dikeluarkan dilakukan suction lebih kecil dibanding
dengan tindakan suction. Sehingga nilai saturasi oksigen sesudah dilakukan
peneliti melakukan tindakan suction suction. Hal ini sesuai dengan penelitian
sesuai dengan standar operasional yang dilakukan oleh Mulyadi, Kitong dan
prosedur untuk membebaskan sumbatan Malara (2011) dalam penelitiannya yang
jalan napas terutama sekret. berjudul “Pengaruh Tindakan
Sebelum melakukan uji hipotesis Penghisapan Lendir Endotrakeal Tube
peneliti melakukan uji normalitas. (Ett) Terhadap Kadar Saturasi Oksigen
Menurut Notoadmojo (2010) jika jumlah Pada Pasien Yang Dirawat Di Ruang Icu
sampel <50 maka menggunakan uji Rsup Prof. Dr. R. D. Kandou Manado”,
normalitas Shapiro-Wilk sedangkan jika menjelaskan bahwa terdapat perbedaan
jumlah sampel >50 maka menggunakan kadar saturasi oksigen sebelum dan
uji normalitas Shapiro-Wilk. Karena sesudah diberikan tindakan penghisapan
jumlah sampel dari penelitian ini adalah lender (suction).
40 responden maka menggunakan uji Hasil penelitian ini menunjukan
normalitas Shapiro-wilk. Jumlah hasil uji adanya peningkatan dari kadar saturasi
normalitas pretest adalah 0.240, sehingga oksigen setelah dilakukan suction. Hal
signifikasi (p>0.05) dengan demikian Ho tersebut dikarenakan terbebasnya jalan
diterima yang artinya data berdistribusi napas terhadap akumulasi sekret
normal dan hasil uji normalitas postest menjadikan perpindahan oksigen dari
adalah 0.116, sehingga signifikasi atmosfer ke dalam paru-paru menjadi
(p>0.05) dengan demikian Ho diterima efektif. Oleh karena itu peneliti
yang artinya data berdistribusi normal. melakukan tindakan suction terhadap
Selain dari uji statistik bahwa data responden yang sesuai dengan kriteria
terdistribusi normal dapat dibuktikan dari inklusi berdasarkan standar operasinal
bentuk histogram dan grafik P-Plot baik prosedur.
pretest maupun posttest. Dimana Selisih dari saturasi oksigen dalam
histogram berbentuk lonceng yang artinya penelitian ini bernilai -1.79. Hal tersebut
68 Jurnal Keperawatan Global, Volume 2, No 2, Desember 2017 hlm 62-111