Professional Documents
Culture Documents
Bambang Prayudil)
ABSTRACT
37
Bul. Agron. (28) (2) 37 - 40 (2000)
kawat Balittra, pada MK 1998, MH 1998/99,clanMK jumlah anakan/rumpun dan intensitaspenyakit dengan
1999 melalui 3 pendekatan:a) mengukur kemampuan menggunakanrumusAhn et al. (1996) sebagiberikut :
regene-rasi setelah rumpun padi rusak terserang.
Rumpun padi berumur 45 HST diinokulasi dengan O(NO)+ I(NI) + 5(N3) + 20(N5) + 50(N7) + IOO(NQ)
patogen R. so/ani setelahrumpun padi rusak, diamati IP=
pembentukananakanbarn dan skelerotium,b) memacu N
pembentukan skelerotium pada pelepah padi Lemo, Keterangan
Bayar pahit, Bayar palas, Karang dukuh, Pandak,Siam IP : Intensitas penyak it
unus dan IR 36 sebagaipembanding,yang diuji dalam NO-N9 : Jumlah anakan yang bergejala dari pelepah
moisture chamber yang kelembabannyadiatur di atas daun pertama sampai akhir daun kelima
90%, daD pada media tumbuh agar air (Water Agar = N Jumlah semua anakan yang diamati
WA) yang diberi ekstrakpelepahdaun padi yang diuji.
Potongan pelepah daun padi sepanjang 10 cm yang Percobaan di laboratorium dan rumah kaca disusun
bergejala penyakit didesinfeksi dalam larutan 0.525% dalam rancangan acak lengkap (RAL), dan di lapangan
natrium hipoklorit selama 10 menit, daD selanjutnya dengan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 3
dicuci dengan air steril sebanyak 3 kali. Potongan ulangan bagi masing-masing cara pendekatan tersebut di
pelepah daun tersebut dikeringkan dengan kertas atas.
penghisap steril, dan kemudian diinkubasi dalam
moisture chamber. Percobaan yang lain adalah
menggunakanmedia agar air (WA) + ekstrak pelepah HASIL DAN PEMBAHASAN
daun padi yang diuji dalam kondisi steril. Pengamatan
meliputi saat mulai pembentukan,jumlah dan ukuran Hasil pengamatan kemampuan regene-rasi rumpun
sklerotium padapelepahdaun di moisturechamberdan padi varietas lokal setelah rumpun mati terserang
pada media agar air (WA). c) Pola penutupanruas patogen disajikan pada Tabel I.
batang oleh pelepah daun. Varietas padi yang diuji
ditanam di lapangan pada MK 1999. Tanaman
diinokulasi denganR. so/ani pada40 HST. Pengamatan
meliputi selisih panjangruas batangdaDpelepahdaun,
38 Bambang Prayudi
Bul. Agron. (28) (2) 37 - 40 (2000)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa padi lokal inokulum awal kurang berarti. Pada varietas IR 36,
(Lemo, Bayar pahit, Bayar palas dan Karang dukuh) rumpun yang mati temyata tidak mampu lagi
mampu melakukan regenerasi dengan baik setelah beregenerasi,daD pada sisa-sisatanamanmati banyak
rumpun padi mati terseramg patogen. Pada sisa-sisa terbentuk sklerotium. Diduga varietas-varietaspadi
tanamanyang telah mati temyata sedikit dan bahkan lokal pasangsurut memiliki kemampuanmenghambat
tidak terjadi pembentukansklerotium. Hal ini sangat prosespembentukansklerotium.
mengurangi jumlah inokulum awal untuk proses Hasil pengamatan pembentukan, jumlah daD
inokulasi patogen selanjutnya secara alami, sehingga ukuran sklerotium Ro. so/ani pada pelepah padi lokal
anakan baru yang tumbuh dapat bebas dari serangan yang diuji pada moisture chamber disajikan pada
patogenyang berbentuksklerotium. Sementaraitu pada Tabel 2.
Pandak dan Siam kemampuan regenerasinyatidak Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada
sebaik keempat varietas lokal yang disebut pertama. percobaandi moisture chamber patogen tidak mampu
Pada sisa-sisa tanaman mati terbentuk sedikit membentuk sklerotium pada keempat varietas lokal
sklerotium; besar kemungkinannyaanakan yang barn tersebut di atas. Hal ini sesuai dengan pemyataan
tumbuh dapat terserang patogen yang berasal dari Prayudi daD Subowo (1996), bahwa pada keempat
sklerotium, walaupun Suparyono dan Sudir (1997) varietas yang diinokulasi dengan patogen R. so/ani
menyatakan bahwa peranan sklerotium sebagai tersebut tidak pemah ditemukan sklerotium seperti
ToleransiPadi Lokal. 39
But. Agron. (28) (2) 37 - 40 (2000)
40 BambangPrayudi