You are on page 1of 7

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan jaman, kebutuhan air tidak dapat lepas dari kehidupan
sehari-hari sebagai komponen mutlak penopang kehidupan maka manusia dengan
berbagi upaya berusaha untuk memperoleh manfaat yang optimal dari
pendayagunaannya serta berupaya mengendalikan untuk mencegah kerusakan dan
kerugian yang mungkin di timbulkan oleh air.
Pemanfaatan suatu sungai merupakan salah satu untuk mencapai tujuan tersebut,
dimana perlu dilakukan usaha-usaha pelestarian, pengendalian dan pengembangan
wilayahnya. Pembangunan bangunan air merupakan salah satu upaya pengembangan
wilayah sungai dengan mendayagunakan air untuk keperluan berbagai keperluan seperti
irigasi air minum maupun pembangkit listrik. Bangunan air juga dapat berfungsi sebagai
pengatur dan pengendali serta menampung aliran agar air yang di butuhkan dapat
tersalurkan dan terpenuhi pada waktu yang tepat walaupun musim kemarau. Dalam
makalah ini akan membahas tentang bangunan ukur, fungsi bangunan ukur, pola
bangunan ukur, tipe-tipe bangunan ukur serta gambar dari bangunan ukur itu sendiri

1.2. Tujuan
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, adapun tujuan dari
makalah ini adalah :
a. Untuk mengetahui pengertian dan fungsi utama dari bangunan ukur.
b. Untuk mengetahui macam-macam bangunan ukur menurut fungsinya.
c. Untuk mengetahui pola dan gambar bangunan ukur sesuai dengan tipenya.

1.3. Rumusan Masalah


Berdasarkan tujuan makalah yang telah dikemukakan diatas ada beberapa rumusan
masalah, yaitu :
a. Apa pengertian dan fungsi utama bangunan ukur?
b. Apa saja jenis-jenis atau tipe-tipe bangunan ukur?
c. Bagaimana pola dan gambar bangunan ukur tersebut sesuai dengan tipenya?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Bangunan Ukur


Bangunan ukur adalah bangunan untuk mengukur debit yang lewat pada saluran.
Dalam jaringan irigasi teknis, banyaknya debit air yang mengalir ke dalam saluran harus
dapat diukur dengan seksama agar pembagian air dapat dilaksanakan dengan sebaik-
baiknya. Untuk itu diperlukan suatu bangunan yang fungsinya untuk mengukur debit air
pada saluran irigasi yang disebut bangunan ukur debit.
Bangunan ukur biasanya difungsikan juga sebagai bangunan pengontrol. Hal ini
dimaksudkan untuk mendapatkan taraf muka air yang direncanakan dan untuk
mengalirkan debit tertentu. Bangunan ukur debit yang biasa digunakan pada umumnya
merupakan suatu pelimpah dengan ambang lebar atau ambang tajam.
Pengalir pada bangunan pengontrol dilakukan dengan cara melalui atas bangunan
(melimpah/overflow) atau melalui bawah pintu. Kondisi hidraulika ini dimanfaatkan
dalam desain dan perancangan pintu-pintu air, yang semuanya didasarkan pada sifat
aliran sempurna. Jika ternyata aliran yang terjadi bukan aliran sempurna, maka dalam
aplikasinya pintu-pintu tersebut diberi tabel-tabel koreksinya.
Adapun syarat-syarat umum dalam pembuatan dan pemakaian bangunan ukur adalah
sebagai berikut :
1. Semua debit harus dapat dialirkan lewat bangunan ukur dan pengukuran harus dapat
dilaksanakan dengan seksama.
2. Mudah dan cepat pelayanannya.
3. Tidak mahal pembuatan dan pemeliharaannya.
4. Hasil pengukuran harus cukup teliti.
5. Alat pengukur harus dapat dikunci supaya tidak mudah diganggu.
6. Kehilangan tekanan harus sekecil mungkin.
7. Harus peka sebagai akibat perubahan debit.
8. Rumus pengalirannya sederhana.
9. Terhindar dari gangguan sampah dan benda padat lainnya serta angkutan sedimen.
2.2. Bangunan Ukur Crump De Gruyter
Alat ukur ini menggunakan prinsip hidrolika aliran yang melalui bukan pada
bawah pintu. Bagian bawah pintu dibuat dengan sistem bulat sedemikian rupa
sehingga mengurangi hambatan pada aliran.

Alat ukur Crump – de Gruyter yang dapat diatur adalah long throated flume
yang dipasangi pintu sorong vertikal yang searah aliran (streamline). Pintu ini
merupakan modifikasi/penyempurnaan modul proporsi yang dapat disetel
(adjustable proportional module), yang diperkenalkan oleh Crump pada tahun 1922.
De Gruyter (1926) menyempurnakan trase flum tersebut dan mengganti “blok –
atap” (roof block) seperti yang direncanakan oleh Crump dengan pintu sorong yang
dapat disetel. Bangunan yang dihasilkan dapat dipakai baik untuk mengukur maupun
mengatur debit

Bangunan ukur crump de gruyter dapat dipakai dengan berhasil jika keadaan
muka air disalurkan selalu mengalami fluktuasi atau jika oriffice harus bekerja pada
keadaan muka air rendah disalurkan. Alat ukur ini mempunyai kehilangan tinggi
energi yang lebih besar dari pada alat ukur romijn. Bila tersedia kehilangan tinggi
energi yang memadai pemeliharaannya tidak sulit dibandingkan dengan bangunan
ukur lainnya

Kelebihan-kelebihan bangunan ukur crump de gruyter :


a. Bangunan ini dapat mengukur debit air.
b. Bangunan ini tidak mempunyai masalah dengan sedimentasi.
c. Eksloitasi mudah dan pengukuran teliti.
d. Bangunannya kuat.
Kelemahan-kelemahan bangunan ukur crump de gruyter :
a. Pembuatannya rumit dan mahal.
b. Biaya pemeliharaannya mahal.
c. Kehilangan tinggi energi yang besar.
d. Bangunan ini mempunyai masalah dengan benda.

Rumus debit untuk alat ukur Crump – de Gruyter adalah :

dimana :

Q = debit m3/dt
Cd = koefisien debit (= 0,94)
b = lebar bukaan, m
w = bukan pintu, m (w ≤ 0,63 h1)
g = percepatan gravitasi, m/dt2 (≈ 9,8)
h1 = tinggi air diatas ambang, m
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil deskripsi yang telah dikemukakan diatas, saya dapat
menyimpulkan bahwa fungsi dari bangunan ukur adalah untuk mengatur debit air yang
lewat pada saluran atau sebagai pengontrol lewatnya air pada saluran irigasi. Ada
beberapa macam bangunan ukur irigasi, yaitu bangunan ukur ambang lebar, bangunan
ukur Thompson, bangunan ukur Cipoletti, bangunan ukur Romijn, bangunan ukur
Parshall Flume, bangunan ukur Vlugter, dan bangunan ukur Crum de Gruyter. Macam-
macam bangunan ukur ini memiliki masing-masing kegunaan, syarat, kelebihan serta
kelemahan tersendiri. Bangunan ukur biasanya dibangun sesuai dengan kondisi daerah
irigasi serta kondisi tanah dan alam dari daerah irigasi tersebut.

3.2. Saran
Dari hasil deskripsi saya dapat menyarankan ketika menyusun sebuah makalah kita
perlu mencari beberapa informasi dari berbagai sumber agar kita dapat memahami dan
mengerti lebih luas tentang materi yang kita cari.

You might also like