Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN TEORI
2.1. Konsep keluarga
2.1.1 Definisi Keluarga
Menurut Departemen Kesehatan RI ( 2002) keluarga adalah unit terkecil yang
terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal
disuatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan yang salingketergantungan.
Menurut Salvicion G. Bailon dan Aracelis Maglaya ( 2005 ) yang dimaksud
keluarga adalah dua atau lebihdari individu yang tergabung karena hubungan
darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan danmereka hidup dalam suatu
rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing- masing
menciptakan serta mempertahankan kebudayaan.
Menurut Wall ( 2001 ) yang disebut keluarga adalah kelompok yang
mengidentifikasika diri dengan anggotanya yang terdiri dari 2 individu atau lebih
yang asosiasinya dicirikan oleh istilahistilah khusus yang boleh jadi tidak diikat
oleh hubungan darah atau hukum, tetapi berfungsi sedemikian macam sehingga
mereka menjadi sebagai suatukeluarga.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga merupakan
1) unit terkecil dari masyarakat yangterdiri dari dua orang atau lebih;
2) adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah;
3) hidup dalam suatu rumah tagga;
4) dibawah asuhan seorang kepala rumah tangga;
5) berinteraksi diantara sesama anggota keluarga;
6) setiap anggota rumag tangga mempunyai peran masing- masing. ( Effendi,
Nasrul.2006 )
2.1.2 Ciri- Ciri Keluarga
Adapun ciri- ciri keluarga adalah sebagai berikut :
a. Diikat dalam suatu ikata perkawinan
b. Ada hubungan darah dan ikatan batin
c. Ada tangung jawab masing- masing anggotanya
d. Ada pengambilan keputusan
e. Ada kerjasama daintara anggota keluarga
f. Komunikasi interaksi antar anggota keluarga
g. Tinggal dalam satu rumah
2.1.3 Fungsi Keluarga
Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan oleh keluarga, daintaranya:
a. Fungsi Biologis
Fungsi ini meliputi :
1) Untuk meneruskan keturunan
2) Memenuhi kebutuhan gizi kweluarga
3) Memelihara dan merawat anggota keluarga
4) Memelihara dan membesarkan anak
b. Fungsi psikologis
Fungsi ini meliputi :
1) Memberikan rasa aman dan kasih sayang
2) memeberikan perhatian diantara anggota keluarga
3) Membina pendewasaan kepribadian anggota
4) Memberikan identitas keluarga
c. Fungsi sosialisasi
Meliputi :
1) membina sosialisasi pada anak
2) Mmbentuk norma- norma tingkah laku sesuai tingkat perkembangan anak
3) Meneruskan nilai- nilai budaya keluarga
d. Fungsi Ekomoni
Pada fungsi ini meliputi :
1) Mencari sumber- sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
2) Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan
keluarga
3) Menabung untuk memenuhi kebutuhan kaluarga dimasa yang akan datang,
misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua dan sebagainya.
e. Fungsi Pendidikan
Fungsi ini meliputi :
1) Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan
membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya.
2) Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam
memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.
3) Mendidik anak sesuai dengan tingkat- tingkat perkembangan.
2.1.4 Peran Keluarga
Peran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat,
kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu.
Peranan yang terdapat dalam keluarga adalah sebagai berikut :
a. Peranan ayah
Ayah sebagai suami dari istri dan anak- anak, berperanan sebagai pencari
nafkah, pendidikan, pelindung dan pemberi rasa aman; sebagai kepala keluarga;
sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya.
b. Peranan Ibu
Ibu sebagai istri dari suami dan ibu dari anak- anak, berperanan sebagai
pengasuh dan pendidik anak- anaknya, mengurus rumah tangga, pelindung,
sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya mdan sebagai anggota
masyarakat dilingkungannya. Disamping itu juga dapat sebagai pencari nafkah
tambahan dalam keluarganya.
c. Peranan anak
Anak- anak melaksanakan peranan psiko- sosial sesuai dengan tingkat
perkembangannya baik fisik, mental, sosial dan spiritual. ( Effendi,
Nasrul.1998)
3.2.2 Etiologi
Jenis kuman berbentuk batang, ukuran panjang 1-4/um dan tebal 0,3-0,6/um.
Sebagian besar kuman berupa lemak/lipid sehingga kuman tahan terhadap asam dan
lebih tahan terhadap kimia , fisik. Sifat lain dari kuman ini adalah aerob yang
menyukai daerah yang banyak oksigin, dalam hal ini lebih menyenangi daerah yang
tinggi kandunagn oksiginnya yaitu. daerah apikal paru, daerah ini yang menjadi
prediksi pada penyakit Tuberkulosis
3.2.3 Patofisiologi
Penyakit ini dikendalikan oleh respon imunitas perantara sel efektor
(makrofag), sedangkan limphosit (sel T) adalah sel imonoresponsifnya. Imunitas ini
biasanya melibatkan makrofag yang diaktifkan ditempat infeksi oleh limfosit dan
limfokin, respon ini disebut sebagai reaksi hipersensitifitas ( lambat). Basil Tuberkel
yang mencapai permukaan alveolus akan diinhalasi sebagai suatu unit (1-3 basil),
gumpalan basil yang lebih besar cenderung tertahan disaluran hidung dan cabang
besar bronkus dan tidak menyebabkan penyakit. Yang berada dialveolus dibagian
bawah lobus atas paru basil tuberkel ini membuat peradangan.
Leukosit polimorfonuklear nampak pada tempay tersebut dan mempagosit,
namun tidak membunuh basil. Hari-hari berikutnya leukosit diganti oleh makrofag,
alveoli yang terserang mengalami konsolidasi dan timbul gejala pneumoni akut.
Pneumoni selluler ini dapat sembuh dengan sendirinya. Proses ini dapat berjalan
terus, dan basil terus dipagosit atau berkembang biak di dalam sel. Basil juga
menyebar melalui kelenjar getah bening. Makrofag yang mengadakan infiltrasi
menjadi lebih panjang dan sebagian bersatu membentuk sel tuberkel epiteloid yang
dikelilingi oleh limfosit (membutuhkan waktu 10-20 hari). Nekrosis bagian sentral
lesi memberikan gambaran yang relatif padat dan seperti keju (nekrosis kaseosa) .
Daerah yang mengalami nekrosis dan jaringan granulasi yang dikelilingi sel epiteloid
dan fibroblas akan menimbulkan respon berbeda. Jaringan granulasi akan lebih
fibroblas membentuk jaringan parut dan ahirnya membentuk suatu kapsul yang
dikelilingi tuberkel..
3.2.6 Penatalaksanaan
Penyuluhan
Pencegahan
Pemberian obat-obatan :
1. OAT (obat anti tuberkulosa) :
2. Bronchodilatator
3. Expektoran
4. OBH
5. Vitamin
Fisioterapi dan rehabilitasi
Konsultasi secara teratur
3.3 Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
data, analisa data dan diagnosa keperawatan. (H. Lismidar, 2005. Hal 1)
a. Pengumpulan data
dilakukan yaitu :
batuk, nyeri dada, keringat malam, nafsu makan menurun dan suhu
pengonbatan.
8
3). Riwayat penyakit dahulu
antara lain ISPA efusi pleura serta tuberkulosis paru yang kembali
aktif.
penularannya.
2006).
9
c). Pola eliminasi
10
Dengan adanya proses pengobatan yang lama maka
kulit menurun
dijumpai
Hal 80)
718)
11
Auskultasi : Suara napas brokial dengan atau tanpa ronki basah,
kelainan
456
12
Tuberkulosis paru mempunyai gambaran patologis,
(1). Darah
(2). Sputum
13
atau 5 tuberkulosis unit (5 TU). Reaksi dianggap
efektif.
1. Tujuan : setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan 1x24 jam pola nafas
efektif
2. Kriteria hasil :
kali/menit)
3. Rencana tindakan
14
R/ menjalin hubungan dengan pasiean agar pasien dapat kooperatif
dengan perawat
selanjutnya.
tinggi.
R/ Batuk dan napas dalam yang tetap dapat mendorong sekret laluar
f). Bantu dan ajakan klien berbalik posisi, batuk dan napas dalam setiap 2
1). Tujuan : setelah dilakukan asurhan keperawatan 2x24 jam terjadi peningkatan
nafsu makan, berat badan yang stabil dan bebas tanda malnutrisi
15
- Klien dapat mempertahankan status malnutrisi yang adekuat
dengan perawat
b. Mencatat status nutrisi klien, turgor kulit, berat badan, integritas mukosa
e. Dorong makan sedikit dan sering dengan makanan tinggi protein dan
karbohidrat.
nafas efektif
2) Kriteria hasil :
16
- klien dapat mempertahankan jalan nafas
3) Rencana tindakan :
dengan perawat
d) Berikan klien posisi semi atau fowler tinggi, bantu klien untuk
kontraindikasi.
17
R/ Pemasukan tinggi cairan membantu untuk mengecerkan sekret
18
FORMULIR KUNJUNGAN RUMAH PK I
Nama : Tn.M
Umur : 34 tahun
No Telp :-
B. Pemeriksaan
Tanda Vital :
Status Mental
kondisi emosi klien saat itu stabil. Klien juga sangat kooperatif dalam
Sistem Integumen
Akral : hangat
19
CRT : kembali < 2dtk
Sistem Kardiovaskuler
murmur
Sistem Pernafasan
Sistem Pencernaan
20
Sistem perkemihan
Jumlah : -+ 800cc
Sistem Persyarafan
tremor
Sistem Muskuloskeletal
Keseimbangan : baik
Nyeri Spesifik
Skala : 4 (sedang)
Riwayat Pengobatan
Alergi (-)
21
Efek samping :
C. Kegiatan sehari-hari
Klien makan 3x/24jam dalam jumlah porsi sedang nasi,lauk pauk,sayuran dan
merokok
mengkonsumsi alcohol
E. Spiritual
22
merupakan ujian dari allah SWT dan dirinya juga yakin
F. Psikologi
Keadaan emosi pada saat ini : emosi klien stabil dank lien tampak tenang
dan rileks
Lantai rumah licin : klien mengatakan lantai rumahnya tidak licin melainkan
tidak berporselen
Pola rentang gerak : klien mengatakan tidak ada masalah dengan kakinya
Penataan perabot rumah : penataan perabot rumah tidak ada masalah karena
banyak.
bantuan
1 Makan dan minum
2 Berpindah dari kursi ke tempat tidur dan
sebaliknya
3 Kebersihan diri : cuci
kamar mandi
23
4 Berjalan di jalan yang datar
5 Naik turun tangga
6 Berpakaian,termasuk mengenakan sepatu
7 Mengontrol buang air besar
8 Mengontrol buang air kecil
9 Olahraga/latihan fisik
10 Pemanfaatan waktu luang/rekreasi
(...................................................)
ANALISA DATA
UMUR : 34 tahun
NO.REGISTER :-
24
DATA PENUNJANG INTERORETASI DATA MASALAH
DS: klien mengatakan nyeri dada Nyeri
sebelah kanan
DO:
- k.u cukup
-skala 4(sedang)
- ttv:
TD : 110/70 mmhg
N : 78x/mnt
RR : 21x/mnt
25
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
UMUR : 34 tahun
NO.REGISTER :-
MUNCUL TERATASI
1 27-2-2015
26
CATATAN KEPERAWATAN
27
28
29
NAMA PASIEN : Tn. M
UMUR : 34 tahun
NO.REGISTER :-
KEP
1 27-2-2015 1 1. Membina hubungan saling percaya kepada pasien
TD : 110/70 mmhg
N : 78x/mnt
RR : 21x/mnt
analgetik
30