Professional Documents
Culture Documents
KASUS MEDIK
Disusun oleh:
dr. Okta Fitria
Pendamping:
dr. Ken Mardyanah
Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesunguhnya.
Pendamping,
Tujuan :
1. Mengetahui penegakan diagnosis Gout Arthritis Akut
2. Mengetahui penatalaksanaan Gout Arthritis Akut
Bahan Bahasan Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit
Cara Membahas Diskusi Presentasi dan Diskusi E-mail Pos
DATA PASIEN Nama : Tn. S No. Registrasi : 087661
Nama Klinik : Poli Telp : - Terdaftar sejak :
Penyakit Dalam
Data utama untuk bahan diskusi :
1. Diagnosis : Gout Arthritis Akut
3
2. Gambaran Klinis (Riwayat Penyakit Sekarang)
Pasien mengeluhkan nyerl pergelangan tangan kanan sejak tiga hari sebelum diperiksa.
Nyeri awalnya dirasa hanya ringan, tetapi lama kelamaan semakin berat. Nyeri dirasa
semakin berat sjeak satu hari sebelum diperiksa. Pasien tidak ada riwayat jatuh sebelumnya.
Pergelangan tangan kanan dirasa agak sedikit bengkak. Nyeri dirasa sangat mengganggu,
sampai aktivitas pasien terbatas kerena nyeri yang dirasakan. Nyeri semakin bertambah berat
setiap kali pasien menggerakkan tangannya, berkurang sebentar dengan pemberian obat anti
nyeri, tetapi kemudian nyeri dirasakan lagi. Pasien sudah berobat ke dokter tetapi tidak ada
perubahan. Keluhan ini dirasakan pasien hilang timbul sejak tiga tahun yang lalu. Biasa
muncul setelah pasien makan makanan yang banyak sumber asam urat seperti daun singkong
atau makanan laut. Sebelumnya pasien sudah berobat ke klinik dan dilakukan pemeriksaan
darah. Dikatakan asam urat pesien tinggi. Pasien diberi obat (pasien lupa namanya), tetapi
obat itu hanya diminum pasien bila nyeri. Pasien mengaku tidak mengkonsumsi obat dalam
jangka lama dan tidak ada obat yang rutin diminum pasian. Pasien juga mengeluhkan sedikit
sesak napas. Sesak tidak disertai dengan batuk dan nyeri dada . Sesak semakin bertambah bila
pasien kelelahan setelah aktivitas.
Buang air besar pasien tidak ada perubahan, seminggu 3-7x konsistensi lembek, tidak
ada darah mupun lendir, warna kekuningan. Buang air kecil pasien 2-3x/hari sedikit-sedikit
kurang lebih 1 gelas perhari . Tidak ada nyeri saat buang air kecil, tidak pula ada batu
maupun pasir..
Satu tahun sebelum periksa pasien pernah dirawat di rumah sakit karena operasi
benjolan yang ada di dekat mata kaki kiri pasien. Benjolan ukuran 2x2 cm, tidak nyeri dan
tidak bertambah besar, saat dioperasi benjolan berisi keputihan seperti kapur. Dikatakan
kalau benjolan tersebut merupakan asam urat.
Pasien mempunyai riwayat sakit ginjal dan menjalani HD 1 minggu sekali semenjak
setengah tahun yang lalu Pasien mengaku tidak ada riayat sakit gula darah tinggi mupun sakit
tensi tinggi sebelumnya. Pasien juga tidak ada riwayat konsumsi obat- obatan jangka panjang
ataupun konsumsi obat herbal sebelumnya.
4
Pasien tidak memiliki riwayat alergi
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada riwayat keluarga
5. Riwayat Sosio-Ekonomi
Pasien telah menikah dan mempunyai 1 orang anak. Sekarang ini pasien tinggal
bersama istri dan anaknya.
DAFTAR PUSTAKA :
5
Cardiovascular Safety of Febuxostat or Allopurinol in Patients with Gout. N Engl J
Med[internet]. 2018[cited November 2]; 378:1200-10
9. Vargas-Santos AB, Taylor WJ, Neogi T. Gout Classification Criteria: Update and
Implication. Curr Rheumatol Rep [internet]. 2016 July [cited November 1].; 18(7):46
HASIL PEMBELAJARAN :
Pasien juga mengeluhkan sedikit sesak napas. Sesak tidak disertai dengan batuk dan
nyeri dada . Sesak semakin bertambah bila pasien kelelahan. Buang air besar pasien tidak ada
perubahan, seminggu 3-7x konsistensi lembek, tidak ada darah mupun lendir, warna
kekuningan. Buang air kecil pasien 2-3x/hari sedikit-sedikit kurang lebih 1 gelas perhari .
Tidak ada nyeri saat buang air kecil, tidak pula ada batu maupun pasir..
Satu tahun sebelum periksa pasien pernah dirawat di rumah sakit karena operasi
benjolan yang ada di dekat mata kaki kiri pasien. Benjolan ukuran 2x2 cm, tidak nyeri dan
tidak bertambah besar, saat dioperasi benjolan berisi keputihan seperti kapur. Dikatakan
kalau benjolan tersebut merupakan asam urat. Pasien mengaku tidak ada riwayat sakit gula
darah tinggi mupun sakit tensi tinggi sebelumnya. Pasien juga tidak aada riayat konsumsi
obat- obatan jangka panjang ataupun konsumsi obat herbal sebelumnya. Pasien mempunyai
riwayat sakit ginjal dan menjalani HD 1 minggu sekali semenjak setengah tahun yang lalu
6
II. OBJECTIVE
Status Generalis
Kesadaran : Komposmentis
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Berat badan : 64 Kg Tinggi badan: 168 cm
BMI : 22,85 (normoweight)
Lingkar Perut : 86 cm
Tanda-tanda vital :
Frekuensi Nadi : 94 kali/menit. Teraba kuat , irama teratur, isi cukup,
equal.
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Frekuensi Nafas : 20 kali/menit, teratur
Suhu : 36.8oC (axilla)
Head To Toe
Kepala : Normochepal, distribusi rambut merata, warna hitam, tidak mudah dicabut .
Wajah : Simetris.
Mata : Mata tampak tidak cekung, conjungtiva tidak anemis, tidak ada sklera
ikterik, kornea jernih, pupil bulat, isokor diameter 3 mm/3mm, shadow test -/- ,reflex cahaya
langsung (+/+), reflex cahaya tidak langsung (+/+)
Hidung : Bentuk hidung normal, tidak ada deviasi septum nasi, tidak ada secret.
Telinga : Bentuk normal, tidak ada secret, tidak ditemukan adanya tofus
Mulut : Bibir tidak sianotik, mukosa bibir lembab, lidah tidak kotor dan tidak tremor,
gusi tidak membesar, tonsil T1-T1 tidak hiperemis, faring tidak hiperemis.
Leher : KGB tidak teraba pembesaran. trakea ditengah, tekanan vena jugularis tidak
diukur.
Thoraks: Tidak tampak retraksi dada. Simetris saat statis dan dinamis
Paru :
Inspeksi : Tidak Ada retraksi, simetris saat statis dan dinamis
Palpasi : Vocal fremitus simetris kanan kiri.
Perkusi : Sonor dikedua lapang paru
7
Auskultasi : Bunyi suara nafas vesikuler, wheezing -/- dan ronchi -/-
Jantung :
Inspeksi : Ictus cordis tidak nampak
Palpasi : Ictus kordis teraba di ICS IV linea midclavicula sinistra
Perkusi : Tidak dilakukan
Auskultasi : Bunyi Jantung 1 dan II regular, Tidak ada murmur dan gallop
Abdomen :
Inspeksi : Agak cembung, supel, tidak ada luka / sikatrik / perdarahan.
Auskultasi : Bising usus (+).
Perkusi : Timpani
Palpasi : BU normal, turgor baik, supel, tidak ada nyeri tekan, hepar dan lien
tidak teraba.
Ekstremitas : Akral hangat, tidak ada sianosis, edema (-), CRT < 2”
Edema (+)wrist - - -
dextra,
nyeri tekan
(+), sedikit
eritem
Pucat - - - -
Akral dingin - - - -
Scar - - - -
Deformitas - - - +tofus
ukuran
2x1 cm,
lateral
maleolus
lateral
8
Pemeriksaan neurologis:
Refleks fisiologis :
KPR : (+/+) normal Biceps : (+/+) normal
APR : (+/+) normal Triceps: (+/+) normal
Refleks patologis :
Babinski: (-) Oppenheim: (-)
Chaddock: (-)
Kekuatan otot ekstremitas atas 5555/5555
Kekuatan otot ekstremitas bawah 5555/5555
Sensorik : baik
Pemeriksaan Penunjang :
III. ASSESMENT
9
IV. PLAN
Non Medikamentosa
- Menghindari makanan yang mengandung asam urat yang tinggi
Medikamentosa
- Colcisin 0,5 mg/24 jam p.o
- Caco3 1 tab/8 jam p.o
- Furosemid 40 mg ( 1-0-0 )
- Asam folat 1x 800 mg
- Rutin HD sesuai jadwal
V.PROGNOSIS
Qua ad vitam : dubia ad boman
Qua ad fuctionam : dubia ad bonam
Qua ad sanationam : dubia ad bonam
10
VI. TINJAUAN PUSTAKA
11
Serangan-serangan arthritis pirai yang khas, arthritis yang akut dan hebat, 90% lokalisasi
di jari jempol kaki (podagra), tetapi semua persendian dapat diserang, kadang-kadang
lebih dari satu sendi yang diserang (migratory polyarthritis). Sendi tersebut menjadi
bengkak dalam beberapa jam, menjadi panas, merah, sangat nyeri. Kemudian
pembengkakan ini biasanya menjalar ke sekitar sendi dan lebih menyolok daripada
arthritis yang lain. Kadang-kadang terjadi efusi di sendi-sendi besar. Tanpa terapi
keluhan dapat berkurang sendiri setelah 4 sampai 10 hari. Pembengkakan dan nyeri
berkurang, dan kulit mengupas sampai normal kembali.
- Stadium III
Pada stadium ini di antara serangan-serangan arthritis akut, hanya terdapat waktu yang
pendek, yang disebut fase interkritis.
- Stadium IV
Pada stadium ini penderita terus menderita arthritis yang kronis dan tophi sekitar sendi,
juga pada tulang rawan dari telinga. Akhirnya sendi-sendi dapat rusak, mengalami
destruksi yang dapat menyebabkan cacat sendi .
Arthritis gout ditandai dengan serangan-serangan nyeri hebat dan kemerahan pada
bagian bawah sendi dari ibu jari kaki, yang terjadi pada waktu tengah malam. Serangan
berkurang dalam beberapa hari tetapi berulang kembali. Lama kelamaan, sendi dirusak
oleh endapan kristal asam urat didalam sinovia dan tulang rawan. Asam urat didalam
serum meningkat. Penyakit ini dianggap sebagai suatu penyakit orang berada yang
memakan makanan yang kaya akan DNA, yang memproduksi banyak asam urat
12
- Serangan artrtis monoartikuler.
- Kemerahan di sekitar sendi yang meradang.
- Sendi metatarsophalangeal pertama (ibu jari kaki) terasa sakit atau membengkak.
- Serangan unilateral pada sendi tarsal (jari kaki).
- Serangan unilateral pada sendi MTP 1.
- Dugaan tophus (deposit besar dan tidak teratur dari natrium urat) di kartilago artikular
(tulang rawan sendi) dan kapsula sendi.
- Hiperurikemia, yaitu pembengkakan sendi secara asimetris(satu sisi tubuh saja).
13
14
F. Penatalaksanaan Arthritis Gout
Secara umum penanganan arthritis gout adalah memberikan edukasi, pengaturan
diet, istirahat sendi dan pengobatan. Pengobatan dilakukan dini agar tidak terjadi
kerusakan sendi ataupun komplikasi lain. Tujuan terapi meliputi terminasi serangan
akut; mencegah serangan di masa depan; mengatasi rasa sakit dan peradangan dengan
cepat dan aman; mencegah komplikasi seperti terbentuknya tophi, batu ginjal, dan
arthropati destruktif. Pengelolaan gout sebagian bertolakan karena adanya
komorbiditas; kesulitan dalam mencapai kepatuhan terutama jika perubahan gaya
hidup diindikasikan; efektivitas dan keamanan terapi dapat bervariasi dari pasien ke
pasien.
15
Penderita yang memiliki riwayat menderita alergi terhadap aspirin atau polip tidak
dianjurkan menggunakan obat ini. Contoh dari OAINS adalah indometasin. Dosis
obat ini adalah 150-200 mg/hari selama 2-3 hari dan dilanjutkan 75-100 mg/hari
sampai minggu berikutnya.
- Kolkisin
Kolkisin efektif digunakan pada gout akut, menghilangkan nyeri dalam waktu 48 jam
pada sebagian besar pasien. Dosis efektif kolkisin pada pasien dengan gout akut
berhubungan dengan penyebab keluhan gastrointestinal. Obat ini biasanya diberikan
secara oral pada awal dengan dosis 1 mg, diikuti dengan 0,5 mg setiap dua jam atau
dosis total 6,0 mg atau 8,0 mg telah diberikan.Kebanyakan pasien, rasa sakit hilang 18
jam dan diare 24jam; Peradangan sendi reda secara bertahap pada 75-80% pasien
dalam waktu 48 jam.
- Kortikosteroid
Kortikosteroid biasanya berbentuk pil atau dapat pula berupa suntikan yang lansung
disuntikkan ke sendi penderita. Efek samping dari steroid antara lain penipisan tulang,
susah menyembuhkan luka dan juga penurunan pertahanan tubuh terhadap infeksi.
Steroids digunakan pada penderita gout yang tidak bisa menggunakan OAINS
maupun kolkisin
- Prednison 20-40 mg per hari diberikan
selama tiga sampai empat hari.Dosis kemudian diturunkan secar bertahap selama 1-2
minggu. ACTH diberikan sebagai injeksi intramuskular 40-80 IU, dan beberapa
dokter merekomendasikan dosis awal dengan 40 IU setiap 6 sampai 12 jam untuk
beberapa hari, jika diperlukan
- Urikosurik dan Xanthine Oxidase Inhibitor
Gout dapat dicegah dengan mengurangi konsentrasi asam urat serum < 6,0 mg/dL.
Penurunan kurang dari 5,0 mg/dL mungkin diperlukan untuk reabsorpsi dari tophi.
Terapi dengan obat yang menurunkan konsentrasi asam urat serum harus
dipertimbangkan, ketika semua kriteria sebagai berikut:
- penyebab hiperurisemia tidak dapat dikoreksi atau, jika
diperbaiki, tidak menurunkan konsentrasi serum asam urat
kurang dari 7,0 mg/dL;
16
- pasien memiliki dua atau tiga
serangan pasti gout atau memiliki tophi; dan pasien dengan kebutuhan untuk minum
obat secara teratur dan permanen. Dua kelas obat yang tersedia: obat urikosurik
(misalnya Probenesid) dan xanthine oxidase inhibitor (misalnya Allopurinol)
17
b. Perencanaan makanan
Berdasarkan kadar purinnya, sumber makanan berpurin dikelompokkan
menjadi 3, yakni sumber makanan yang mengandung purin tinggi, sedang dan rendah.
Berikut ini akan diuraikan kriteria masing-masing sumber makanan berdasarkan kadar
purinnya.
a. Sumber makanan yang mengandung purin tinggi
Dalam kadar yang normal sebenarnya purin sangat bermanfaat bagi tubuh kita. Namun, jika
jumlahnya melebihi batas normalnya, maka akan meningkatkan produksi asam urat.
Akibatnya terbentuklah kristal-kristal asam urat. Sumber makanan yang termasuk berkadar
purin tinggi bisa dilihat dibawah ini.
18
Kerang 136
Udang lobster 118
Tahu 108
Selain yang tertera pada tabel tersebut, sumber makanan dan minuman yang juga
mengandung purin tinggi diantaranya adalah berikut ini: jeroan, kaldu atau ekstrak daging,
soft Drink atau minuman bersoda, minuman beralkohol, es krim, ikan hering, ikan tuna,
salmon, ikan kembung dan aneka jenis seafood lainnya.
Kelompok yang kedua adalah sumber makanan yang mengandung purin sedang.
Kadar purin dalam makanan terkategori sedang jika jumlahnya berkisar antara 9-100 mg/100
gram. Penderita asam urat sebenarnya boleh mengonsumsi sumber makanan yang
mengandung purin sedang, hanya saja jumlahnya harus dibatasi dan tidak boleh melebihi
batas yang diizinkan (100-150 mg/hari). Untuk daging pun sebaiknya konsumsi per harinya
berkisar antara 1 hingga 1,5 potong. Sementara itu, sayuran sekitar satu mangkok (100 gram)
per harinya. Konsumsi makanan yang mengandung purin sedang melebihi batas yang
dianjurkan akan menaikan kadar asam urat di dalam darah.
Kadar purin dalam makanan yang terkategori rendah jika jumlahnya kurang dari 9
mg.Penderita asam urat tidak perlu khawatir mengonsumsi makanan yang termasuk dalam
kelompok ini. Bahkan sumber makanan berpurin rendah bisa dikonsumsi setiap hari karena
tidak beresiko meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Berikut ini daftar sumber
makanan yang mengandung purin rendah yaitu:
(a) nasi,
(b) ubi,
(c) roti,
(d) singkong,
19
(e) jagung,
(f) susu,
(g) sayuran (kecuali yang telah disebutkan dalam kelompok berpurin sedang), dan
(h) buah-buahan (kecuali nanas,durian,avokad)
20