You are on page 1of 11

Laporan Praktikum Genetika

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Genetika adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan
pemindahan informasi dari satu sel ke sel lain dan pewarisan sifat (Hereditas) dari
induk ke anaknya (fahri,2011)

Ikan Molly merupakan komoditi ikan hias air tawar di Indonesia. Ikan Molly
termasuk dalam jenis ikan yang melahirkan anaknya atau biasa di sebut dengan live
brearer dan ikan molly juga bersifat omnivora. Ukuran tubuhnya relatif kecil,
maksimal sekitar 12 cm memiliki warna dan bentuk tubuh yang beragam akibat
persilangan dan mutasi. Molly balon, misalnya, yang bertubuh seperti bola akan
tampak sangat bagus seperti maskoki mini bila ukurannya sudah besar. (Gusto,2009)

Berdasarkan pernyataan diatas maka perlu adanya praktikum tentang genetika


dan persilangan ikan mengenai ikan Molly agar mahasiswa dapat mengetahui tentang
pemilihan induk ikan, cara pemijahan ikan dan hasil anakan ikan molly.

1.2 Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dari praktikum Genetika dan Persilangan pada Ikan Molly yakni untuk
mengatuhi pemilihan induk ikan, cara pemijahan ikan dan hasil anakan ikan molly
sedangkan keguaannya yakni untuk menambah ilmu di dibidang genetika dan
pemulian ikan.

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi dan Morfologi

Klasifikasi ikan molly adalah sebagai berikut :

Phylum : Chordata

Subphylum : Vertebrata

Kelas : Pisces

Subkelas : Ostheichthyes

1
Ordo : Cyrinodontoidei

Famili : Poecilidae

Genus : Poecilia

Species : Poecilia Sp.

Ikan molly (Poecilia Sp) memiliki ciri-ciri yaitu bentuk badan ada yang seperti balon
dan ada juga yang memanjang, panjang tubuhnya 5-7 cm, badan ada langsing dan juga
gemuk, panjang kepala lebih tinggi dari tinggi kepala. Mulut terletak dibagian ujung
kepala (terminal), Sirip ekor berbentuk sabit dan sirip punggung menjuntai ke belakang
hingga mencapai pangkal ekor. (Saanin, 1994).

2.2 Seleksi Induk

Seleksi Induk dilakukan untuk memilih induk yang baik dapat dilihat dari jantan
dan betina, jantan dapat dilihat dari ciri–ciri badan ramping dengan sirip panjang,
penampilan menarik, gerakan lincah dan gesit, serta memiliki alat kelamin yang
disebut gonopodium. Sedangkan untuk betina dilihat dari ciri–ciri badan gemuk, perut
buncit, alat kelamin berupa urogenital dan juga memilih induk harus diperhatikan
warna ikan. Umur ikan dapat berbeda antara jantan dan betina. Pemilihan induk tidak
kurang dari 4 bulan dengan panjang betina minimal 5 cm, dan jantan 3 cm
(Bayu,2008)

2.3 Pemeliharaan Induk

Memelihara induk ikan molly didalam akuarium diberikan pakan pur, juga dapat
membuat warna hitamnya mengkilat dan membantu pertumbuhannya. Pemberian
pakan diberikan 2 kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari. Untuk pembersihan filter
dilakukan setiap 1-2 minggu sekali. Dalam penggantian air diusahakan kondisi air
seperti suhu dan pH antara air yang lama dengan yang baru tidak terlalu jauh berbeda.
Apabila kisaran perbedaan terlalu besar dikhawatirkan ikan akan mengalami stres dan
kemudian mudah terserang penyakit. Suhu yang cocok untuk ikan black molly yaitu
berkisar antara 24-26 C (Daelami 2002).

2
2.4 Pemijahan

Proses pemijahan ditandai dengan kejar–kejaran yang dilakukan induk jantan


terhadap induk betina sambil menyerempetkan badannya. Ini berlangsung selama 4 –
7 hari. Setelah seminggu, benih tampak berkumpul diantara tanaman air atau berenang
di pinggiran bak. Setelah itu dapat dipisahkan dari induknya dan dipindahkan ke
kolam pendederan. Kemampuan ikan black molly dalam menghasilkan anak cukup
tinggi bila dibandingkan dengan jenis ikan hias air tawar lainnya yaitu 80 – 125 ekor.
Untuk itu perlu dijaga ketahanan produktivitasnya dengan pemberian pakan yang
cukup. Pakan yang diberikan adalah berupa kutu air 3 kali sehari (Bayu,2008)

2.5 Pemeliharaan larva

Anak-anak ikan yang baru lahir belum membutuhkan makanan, karena masih
mengandung kuning telur (yolk egg). Setelah 4 ~ 5 hari anak ikan baru dapat diberi
makanan berupa betramin/pur yang sudah dihaluskan, atau kuning telur yang telah
direbus dan dihancurkan. Setelah mencapai ukuran medium (2 ~ 3 cm) dapat
diberikan makanan cacing, kemudian setelah mencapai ukuran dewasa (5 ~ 7 cm)
dapat diberi makanan pur. Disamping makanan alami dapat pula diberi makanan
tambahan berupa cacing sutra, dll. Pemberian makanan sebaiknya 2 kali sehari,
hendaknya jangan berlebihan, karena dapat menyebabkan pembusukan yang dapat
merusak kualitas air. Pergantian air. Air dalam bak atau aquarium jangan sampai
kotor/keruh, karena dapat menyebabkan kematian anak ikan. Kotoran dapat
dibersihkan setiap 2 ~ 3 hari sekali dengan cara disiphon, air yang terbuang pada
waktu penyiphonan sebanyak 10 ~20% dapat diganti dengan air yang baru (Dewa
2008)

2.6 Hukum Mendel

Hukum Mendel I adalah Pemisahan gen sealel, dalam bahasa inggris disebut
segregation of allelic genes, peristiwa pemisahan alel ini terlihat ketika pembuatan
gamet individu yang memiliki genotip heterozigot, sehingga tiap gamet mengandung
salah satu alel itu. Dan Hukum II Mendel adalah (Hukum pengelompokkan gen secara
bebas atau asortasi).Pada pembentukkan sel kelamin (gamet), alel mengadakan
kombinasi secara bebas sehingga sifat yang muncul dalam keturunannya beraneka

3
ragam. Hukum ini berlaku untuk persilangan dengan dua sifat beda (dihibrid) atau
lebih (polihibrid).

3. METODE PRAKTEK

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum Genetika dan Pemuliaan ikan tentang ikan Molly dilaksanakan pada
30 Maret sampai 30 Mei 2016, Praktikum bertempat di Laboratorium Fisiologi
Hewan, Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya.

3.2 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum Genetika dan Persilangan ikan
tentang ikan Molly yakni sebagai berikut :

Tabel 1. Alat dan Bahan

No Alat dan Bahan Fungsi


1 Akuarium Untuk media ikan hidup
2 Aerasi Untuk menghasilkan oksigen terlarut ikan
3 Serokan ikan Untuk memindahkan ikan
4 Selang air Untuk mensipon air sebagai media hidup ikan

Bahan yang digunakan adalah ikan molly dan pakan alami cacing sutra maupun pur.

3.3 Prosedur kerja

3.3.1 Seleksi induk

1. Induk yang digunakan pada praktikum ini adalah indukan ikan Molly yang sudah
memasuki tahap dewasa dan berukuran besar.
2. Seleksi Induk dilakukan dengan memilih induk yang sehat dan sudah matang
gonad.
3. Gerakannya lincah Anggota tubuh lengkap
o Pemeliharaan induk
4. Induk ikan molly disatukan antara jantan dan betina dalam suatu akuarium kaca
sebelum proses pemijahan
5. Induk ikan molly diberi pakan pur dengan frekuensi 2 kali sehari pagi dan sore.
6. Siponan dilakukan sehari sekali setiap pagi jika diperlukan.

4
3.3.2 Pemeliharaan Larva

1. Pisahkan larva dari induknya, pindahkan kewadah yang lain


2. Berikan pakan purdengan frekuensi 2 kali sehari
3. Siponan dilakukan sehari sekali setiap pagi jika diperlukan.

3.4 Analisa Data

Rumus yang digunakan dalam SR (Survival Rate) adalah sebagai berikut :

SR = Nt x 100 %

No

Keterangan :SR = Kelangsungan hidup hewan uji (%)

Nt = Jumlah ikan pada uji akhir (ekor)

No = Jumlah ikan pada uji awal (ekor)

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Seleksi dan pemeliharaan induk

Tabel 2. Hasil seleksi induk

Jenis Klamin Jumlah induk Warna induk Pemberian Pergantian air


Induk pakan
Betina 1 Badan putih 2 kali sehari 1 hari sekali
polkadot hitam
Jantan 1 Kombinasi
warna gold dan
hitam

5
Seleksi induk jantan yakni kombinasi warna gold dan hitam sedangkan untuk
induk betina badan berwarna putih serta ukuran untuk induk memiliki panjang 4 cm
dan jantan 3 cm dengan umur kurang lebih 3 bulan Sedangkan untuk pemeliharaan
induk, induk ikan molly di beri pakan pur dengan frekuensi 2x sehari pada pagi hari
dan sore hari, serta siponan dilakukan sekali dalam sehari agar kesehatan dan kualitas
air ikan dapat terjaga.

Seleksi Induk dilakukan untuk memilih induk yang baik dapat dilihat dari jantan
dan betina, jantan dapat dilihat dari ciri–ciri badan ramping dengan sirip panjang,
penampilan menarik, gerakan lincah dan gesit, serta memiliki alat kelamin yang disebut
gonopodium. Sedangkan untuk betina dilihat dari ciri–ciri badan gemuk, perut buncit,
alat kelamin berupa urogenital dan juga memilih induk harus diperhatikan warna ikan.
Umur ikan dapat berbeda antara jantan dan betina. Pemilihan induk tidak kurang dari 6
bulan dengan panjang betina minimal 5 cm, dan jantan 3 cm (Bayu,2008)

Memelihara induk ikan molly didalam akuarium diberikan pakan cacing sutera
karena air tidak cepat kotor, juga dapat membuat warna hitamnya mengkilat dan
membantu pertumbuhannya. Pemberian pakan diberikan 2 kali sehari yaitu pada pagi
dan sore hari. Penyiponan dilakukan setiap 2-3 hari sekali, hal ini untuk menjaga
kebersihan air dan akuariumnya. Untuk pembersihan filter dilakukan setiap 1-2 minggu
sekali. Dalam penggantian air diusahakan kondisi air seperti suhu dan pH antara air
yang lama dengan yang baru tidak terlalu jauh berbeda. Apabila kisaran perbedaan
terlalu besar dikhawatirkan ikan akan mengalami stres dan kemudian mudah terserang
penyakit. Suhu yang cocok untuk ikan black molly yaitu berkisar antara 24-26 C
(Daelami 2002).

6
4.2 Pemijahan induk

Tabel 3. Tingkah laku induk saat pemijahan

Tanggal Waktu (WIB) Tingkah laku ikan


3/04/2016 10.23 jantan dan betina saling
berdekatan
3/04/2016 16.15 Jantan mengejar betina,
jantan banyak makan,
jantan sangat agresif
5-7/04/2016 10.20 Jantan makan banyak,
betina tidak makan, perut
betina membesar, Betina
sudah melahirkan

Pemijahan induk dilakukan diwadah akuarium beberapa hari sampai induk jantan
saling kejar-kejaran dengan induk betina dan setelah masa kehamilan ikan melahirkan
anak-anaknya dengan cara melahirkan melalui mulutnya. Persalinan terjadi selama 2-4
jam Setelah selesai bersalin anakan yang baru lahir dipindahkan kewadah yang lain
untuk dipisahkan dari induk jantan dan induk betina karena agar tidak dimakan
induknya. Induk yang selesai melahirkan badannya lemas sehingga induk betina
berenang keatas terus sambil membuka mulutnya sampai kurang lebih 4 jam baru induk
betina normal kembali berenangnya. Sesuai dengan pernyataan Bayu (2008) bahwa
proses pemijahan ditandai dengan kejar–kejaran yang dilakukan induk jantan terhadap
induk betina sambil menyerempetkan badannya.

7
4.3 Hasil Anakan

Usia 3 Hari

Tabel 4. Persilangan ikan Molly black gold dan black molly

Betina/jantan X X
X XX Xx

X Xx Xx

Keterangan : XX Xx xx = 1 : 2 : 1

Hasil anakan dari ikan molly golden black dan ikan molly marble yang
mendominasi yakni wana hitam keemasan. Sebenarnya tidak sesuai dengan hasil
persilangan diatas karena jumlah anak awal yakni 56 dan yang mati berjumlah 40 ekor
sehinga jumlah anak sekarang 16.

Anakan dominan berjumlah 8 Ekor.


Seperti induk jantan. Berusia 47 hari.

8
Anakan resesif berjumlah 5 ekor.
Seperti warna induk betinanya. Berusia
47 hari.

Anakan intermediet 4 ekor. Warnanya


tidak sempurna. Kombinasi antara
warna kedua indukan. Berusia 47 hari.

4.4 Kelangsungan Hidup

Tabel 5. Kelangsungan hidup anak ikan molly

Jumlah ikan pada awal Jumlah ikan pada akhir Kelangsungan hidup
percobaan percobaan
56 ekor 16 ekor 28,57%

Perkawinan indukan jantan ikan molly golden black dan induk betina molly
marble selama kurang lebih 10 hari memijah, induk betina melahirkan anakan sebanyak
56 ekor kemudian selama penelitian 40 ekor dari hasil anakan mati, diakibatkan karena
tidak dapat menoleransi lingkungan hidupnya yang kekurangan oksigen, kekurangan
oksigen diakibatkan oleh padamnya listrik sehinga airasi terhenti dan yang bisa bertahan
hidup berjumlah 16 ekor sehinga persen jumlah kelangsungan hidup 28,57 %.

9
5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari praktekkum genetikan dan pemuliaan ikan tentang ikan molly
yakni pemilihan induk yang dilihat dari jantan dan betina haruslah teliti dan
memperhatikan ciri dan juga warna yang menarik,seleksi induk harus memilih induk
yang sudah matang gonad yang ciri-cirinya yakni betina memiliki perut yang besar
dan yang jantan memiliki alat kelaminnya yang memanjang sehingga cepat
menghasilkan anakan,anakan dari ikan black gold molly dan black molly yakni ikan
black molly mengikuti gen dari jantannya yakni berpigmen warna black dan jumlah
anakan dari perkawinan ikan molly yakni 56 ekor dan mati 40 ekor sehingga yang
masih bertahan tersisa 16 ekor.

5.2 Saran

Saran saya untuk praktek selanjutnya tentang praktikum genetika lebih di


intensifkan lagi, supaya mendapatkan hasil yang maksimal.

10
DAFTAR PUSTAKA

Bayu S.,2008.,Pembenihan Ikan Black Molly.,Universitas Pajajaran.,Semarang

Daelami D., 2002. Agar Ikan Sehat. Swadaya, Jakarta.

Dewa. 2008. Teknik Budidaya Ikan Molly. Penebar Swadaya, Jakarta

Fahri H.,2011., Pemulian Ikan Hias Mas Koki.,Universitas Negri Jakarta.,Jakarta

Gusto T.,2009.,Budidaya Ikan Molly Black Gold Dalam Aquarium Terkontrol.,Universitas


Sumatra Utara.,Medan

Saanin. H., 1995., Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan., Bina Cipta., Bandung.

11

You might also like