Professional Documents
Culture Documents
Abstrak
Pengantar
Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) adalah gangguan pada
masa kanak-kanak dan masa remaja yang ditandai oleh kurangnya perhatian,
terlalu aktif dan impulsive (bertindak secara tiba-tiba). Gangguan ADHD ini
biasanya bersifat kronis, dengan sepertiga sampai setengah dari penderita anak-
anak yang terkena ADHD berlanjut hingga mereka dewasa. Anak-anak dengan
ADHD biasanya memiliki prestasi di bidang pendidikan yang kurang, perilaku
antisosial selama masa-masa sekolah dan terus mengalami kesulitan pada masa-
masa sekolah (1). ADHD adalah salah satu gangguan perkembangan saraf yang
paling umum pada masa kanak-kanak. Prevalensi di seluruh dunia pada anak-
anak ≤18 tahun telah diperkirakan sebesar 5,3% dalam 102 studi dari semua
benua, dengan mayoritas dari Amerika Utara dan Eropa (2).
Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) ditandai dengan
kurangnya perhatian, hiperaktif, dan impulsif menurut DSM-IV (3), sementara
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) (4) menggunakan nama yang berbeda —
hyperkinetic disorder (HD) —tetapi membuat daftar kriteria operasional yang
sama untuk gangguan tersebut.
Pemahaman tentang aspek epidemiologi ADHD / HD dapat
memberikan wawasan tentang distribusi, etiologi serta informasi untuk
merencanakan alokasi dana untuk layanan kesehatan mental.
Penelitian saat ini adalah survei tinjauan yang dilakukan untuk mengevaluasi
beberapa informasi gangguan atensi defisit defisit anak-anak yang disebutkan
dalam situs web sains dengan mempelajari artikel dan buku-buku teks sains.
Untuk mengevaluasi teks, bentuk tunggal atau kombinasi dari kata kunci berikut
digunakan: "ADHD", "Prevalensi", "ADD", "Hyperkinesis" dan "Anak-anak".
Untuk mengevaluasi database elektronik Persia situs web berikut dicari: Google,
database informasi ilmiah (SID), Kementerian kesehatan, Perpustakaan artikel
medis Iran (medlib.ir), lembaga penelitian Iran untuk informasi (Iran Doc), basis
data publikasi (Magiran , Medex Iran), dan juga mencari di basis data elektronik
lainnya seperti Google Scholar, Scopus, dan PubMed. Juga, pencarian
perpustakaan dilakukan dengan mengacu pada arsip jurnal perpustakaan, dan
mengevaluasi referensi Persia dan Inggris yang tersedia seperti buku teks dan
juga artikel jurnal penelitian-ilmiah dan pendidikan, dan artikel seminar tahunan
kedokteran dan psikologi.
1. Result
a. Gejala Klinis
Jadi penulis membagi gejala klinisnya menjadi 3 yaitu:
Tidak bisa fokus (Tidak perhatian)
Kalau hanya ada gejala ini, kadang-kadang di sebut sebagai
ADD (Atention Defisit Disorder).
Memiliki kesulitan menjaga perhatian selama tugas atau
bermain
Tidak mengikuti instruksi dan gagal menyelesaikan tugas
sekolah
Memiliki masalah mengatur tugas dan kegiatan
Sering kehilangan mainan, tugas, pensil, buku, atau alat
yang dibutuhkan untuk tugas atau kegiatan
Mudah teralihkan
Sering lupa dalam kegiatan sehari-hari
Menjadi sangat aktif (hiperaktif)
Berlari dan memanjat pada situasi yang tidak pantas
Berbicara berlebihan
Tidak bisa mengendalikan perilaku (Impulsif)
Menjawab pertanyaan sebelum pertanyaan itu
dilontarkan
Punya kesulitan menunggu giliran
Menyela atau mengganggu orang lain
b. Gejala Lainnya
Gejalanya lebih terlihat jelas pada laki-laki.
2. Epidemiologi
Prevalensi rata-rata ADHD di seluruh dunia adalah antara 5,29% dan
7,1% pada anak-anak dan remaja (<18 tahun).
Tingkat prevalensi faktor ADHD:
Umur:pada usia prasekolah 2-4 tahun.
Jenis Kelamin: Laki-laki lebih banyak
Subtipe ADHD: ADHD sering disertai dengan komorbiditas seperti
gangguan pemberontak oposisi (ODD) dan gangguan kecemasan
a. Afrika
Diperkirakan bahwa ADHD mempengaruhi antara 5,4-8,7% anak-
anak di Afrika.
b. Jerman
Evaluasi 2008 dari survei "KiGGS", pemantauan pada 14.836 anak
perempuan dan anak laki-laki (usia antara 3 hingga 17 tahun),
menunjukkan bahwa 4,8% peserta memiliki ADHD. Sementara 7,9%
dari semua anak laki-laki memiliki ADHD, hanya 1,8% perempuan
yang punya kelainan yang sama.
c. Spain
Rata-rata 6,8% pada usia dibawah 18 tahun.
d. Amerika Serikat
Di Amerika Serikat didiagnosis pada 2-16 persen anak-anak sekolah.
Tingkat dari diagnosis dan pengobatan ADHD jauh lebih tinggi di
pantai timur Amerika Serikat daripada di pantai baratnya.
Pencegahan
Kesimpulan