You are on page 1of 16

STRATEGI PENINGKATAN KAPASITAS MODAL SOSIAL DAN KUALITAS

SUMBER DAYA MANUSIA PENDAMPING PEMBANGUNAN PERTANIAN

Strategy to Improve Social Capital Capacity and Human Resource Quality as


Facilitator in Agricultural Development

Sjafri Mangkuprawira

Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB


Jl. Kamper Kampus IPB Dramaga, Bogor 16880

ABSTRACT

Based on the Human Development Index (HDI) figures, the Indonesian welfare level show that the
community development process must be continuously carried out. The most important elements in the
successful achievement of community development especially in rural community to support agricultural
development are natural capital, technology, institutional, human capital, and social capital. The elements of
social capital in this respect are mutual trustworthy on fellow members of the community, social empathy, social
cohesion, social awareness, and collective cooperation. This paper examines the significance of social capital in
agricultural development, as well as how the strategy to strengthening co-utilization and community development.
Through a review of some study results on the role of facilitator in community development, strengthening social
capital is required in the development community, particularly through the assistantship or mentoring process.
Facilitators especially extension workers are needed in community development because of their function as
problem analyst, group supervisor, trainer, innovator, and liaison officer. The principles of operation are (1)
working group, (2) continuity, (3) self-reliance, (4) unity of target audiences, (5) growth of mutual trust, and (6)
continuous learning process. In addition, the assistantship program is highly considered as an activity enabling
the optimum empowerment of the poor. For an optimum role of technical assistant, the development of quality
human resources is required through participatory training-based education and development of assistantship
forum.

Key words : community welfare, community development, social capital, facilitator of community development

ABSTRAK

Derajat kesejahteraan rakyat Indonesia dilihat dari angka Indeks Pembangunan Manusia membuktikan
bahwa proses pengembangan masyarakat harus tetap dilaksanakan secara terarah dan bersinambung. Unsur
terpenting dalam capaian keberhasilan pengembangan masyarakat khususnya di wilayah perdesaaan untuk
mendukung pembangunan pertanian adalah modal alam, teknologi, kelembagaan, modal manusia, dan modal
sosial. Unsur modal sosial yang dimaksud diantaranya adalah saling percaya pada sesama anggota masyarakat,
empati sosial, kohesi sosial, kepedulian sosial, dan kerja sama kolektif. Makalah ini ditujukan untuk mengkaji arti
penting modal sosial dalam pembangunan pertanian, serta bagaimana strategi pemanfaatan dan penguatan
pendamping (khususnya penyuluh pertanian) dalam pengembangan masyarakat. Melalui review dari beberapa
hasil kajian terhadap peran pendamping dalam pengembangan masyarakat, penguatan modal sosial sangat
dibutuhkan dalam pengembangan masyarakat, khususnya melalui proses pendampingan. Penyuluh pertanian
sangat dibutuhkan dalam pengembangan masyarakat karena mempunyai fungsi sebagai analis masalah,
pembimbing kelompok, pelatih, inovator, dan penghubung. Prinsip kerja pengembangan masyarakat mendukung
pembangunan pertanian melalui pendampingan adalah: (1) kerja kelompok, (2) keberlanjutan, (3) keswadayaan,
(4) kesatuan khalayak sasaran, (5) penumbuhan saling percaya, dan (6) pembelajaran bersinambung. Disamping
itu, pendampingan merupakan kegiatan yang diyakini mampu mendorong terjadinya pemberdayaan masyarakat
miskin secara optimal. Agar pendamping dapat berperan optimum maka dibutuhkan pengembangan mutu
sumber daya manusianya melalui pelatihan partisipatif berbasis pendidikan orang dewasa dan pengembangan
forum pendampingan.

Kata kunci: kesejahteraan masyarakat, pengembangan masyarakat, modal sosial, mutu pendamping

STRATEGI PENINGKATAN KAPASITAS MODAL SOSIAL DAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA PENDAMPING PEMBANGUNAN
PERTANIAN Sjafri Mangkuprawira

19
PENDAHULUAN Unsur intrinsik dan ekstrinsik akan mempenga-
ruhi setiap kegiatan pengembangan masya-
rakat.
Pengembangan masyarakat mendu- Pelaksanaan program dan keberha-
kung pembangunan pertanian di Indonesia silan pengembangan masyarakat sangat
baik yang dilakukan oleh masyarakat sendiri ditentukan pula oleh derajat modal sosial yang
maupun pemerintah sudah lama berlangsung. dimiliki oleh masyarakat di suatu wilayah.
Bentuknya berupa pengembangan sumber Dalam prakteknya, pendekatan akan berbeda
daya manusia atau SDM (pendidikan dan sesuai dengan spesifik daerah seperti daerah
kesehatan), peningkatan pendapatan, infra- pesisir, pegunungan, daerah sekitar hutan,
struktur, maupun pengembangan organisasi- daerah perdesaan, dan daerah perkotaan.
organisasi sosial ekonomi. Pelaku pemba- Selain itu nilai-nilai masyarakat berupa modal
ngunan pertanian di Indonesia sebagian besar sosial positif berupa jejaring sosial, keper-
berada di wilayah perdesaan dengan sumber cayaan, timbal balik, dan kebersamaan diduga
daya yang sangat terbatas. Dengan demikian, juga berpengaruh kuat terhadap keberhasilan
fokus pengembangan masyarakat pertanian pengembangan masyarakat. Sebaliknya nilai-
juga perlu difokuskan untuk masyarakat nilai primordial, nepotisme, sindikat mafia
perdesaan. pengadilan, makelar kasus (markus), sebagai
Pendekatan pengembangan masyara- modal sosial negatif diduga akan merugikan
kat perdesaan mendukung pembangunan masyarakat. Kerusuhan sosial di sebagian
pertanian yang telah dilakukan sangat ber- kecil daerah diduga karena kuatnya modal
variasi, yaitu yang parsial maupun terintegrasi sosial negatif, maka biaya sosialnya ditang-
dari beragam pendekatan seperti pengintegra- gung oleh masyarakat.
sian pendekatan lokalita, perencanaan sosial Dalam upaya pengembangan masya-
dan pendekatan wilayah ekonomi, serta rakat perdesaan, perlu adanya suatu strategi
pembangunan lokalita dan perencanaan aksi. yang nantinya dapat meningkatkan kesejah-
Strategi pendekatan pengembangan masya- teraan hidup masyarakat. Salah satu strategi
rakat akan beragam bergantung pada kondisi yang digunakan dalam proses pengembangan
daerahnya dan sesuai dengan asumsi-asumsi masyarakat yang mengarah pada proses
yang digunakan. pemberdayaan dalam pembangunan pertanian
Pada dasarnya, tujuan pengembangan adalah pendampingan. Menurut Sumodiningrat
masyarakat mendukung pembangunan per- (2009), pendampingan merupakan kegiatan
tanian adalah peningkatan kesejahteraan yang diyakini mampu mendorong terjadinya
petani khususnya dan kesejahteraan masyara- pemberdayaan masyarakat pertanian di per-
kat secara lebih luas. Dalam prakteknya, desaan yang miskin secara optimal. Perlunya
pengembangan masyarakat perdesaan untuk pendampingan dilatarbelakangi oleh adanya
pengembangan sektor pertanian tidak pernah kesenjangan pemahaman diantara pihak yang
mengenal kata berhenti. Proses pengem- memberikan bantuan dengan sasaran pene-
bangan masyarakat perdesaan akan berjalan rima bantuan. Kesenjangan dapat disebabkan
secara bertahap dan berkelanjutan sesuai oleh berbagai perbedaan dan keterbatasan
dengan salah satu ciri dari masyarakat, yaitu kondisi sosial, budaya dan ekonomi. Dalam
dinamis. Hal ini dicirikan antara lain oleh melaksanakan tugasnya, para pendamping
kebutuhan masyarakat perdesaan yang memposisikan dirinya sebagai perencana,
senantiasa berubah ke arah kehidupan yang pembimbing, pemberi informasi, motivator,
semakin lebih bermutu. Perkembangan kebu- penghubung, fasilitator, dan sekaligus eva-
tuhan masyarakat perdesaan sangat ditentu- luator.
kan oleh unsur intrinsik dan ekstrinsik individu, Masyarakat memiliki sifat multi-
serta kelompok masyarakat itu sendiri. Unsur dimensi. Masing-masing dimensi saling berkait
intrinsik meliputi tingkat pendidikan dan dan saling bergantung dalam suatu sistem
wawasan individu yang semakin meningkat. kehidupan bermasyarakat yang total, berupa
Sementara itu, unsur ekstrinsik dapat berupa kekayaan sosial (modal sosial dan manusia).
kebijakan pembangunan, akses pembangun- Sejalan dengan perubahan dinamika sosial,
an, dan turbulensi sosial ekonomi dan politik. maka pendekatan pengembangan masyarakat

FORUM PENELITIAN AGRO EKONOMI. Volume 28 No. 1, Juli 2010 : 19 - 34

20
bersifat multidimensi. Oleh karena itu, perta- KONDISI SUMBER DAYA MANUSIA DAN
nyaannya adalah bagaimana sebenarnya kon- KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
disi kesejahteraan masyarakat di Indonesia?
Apa saja arti penting modal sosial dalam
pembangunan pertanian dan bagaimana Dari negara-negara yang diteliti oleh
penguatannya? Bagaimana mutu pendamping UNDP (United Nations Development
yang diperlukan untuk merevitalisasi modal Programme), angka Indeks Pembangunan
sosial positif, sehingga tujuan pengembangan Manusia (IPM) Indonesia pada tahun 2008
masyarakat mendukung pembangunan perta- masih berada pada urutan di atas 100.
nian dapat berhasil? Selanjutnya bagaimana Sebelumnya pada tahun 2005, Indonesia me-
strategi pemanfaatan pendamping dalam nempati urutan 110 dari 177 negara, dengan
pengembangan masyarakat, khususnya ma- indeks 0,697, turun dari posisi sebelumnya di
syarakat di perdesaan? urutan 102 dengan indeks 0,677 pada tahun
1999 (Tabel 1). Posisi ini cukup jauh diban-
Tulisan ini ditujukan untuk melakukan dingkan negara-negara tetangganya, seperti
analisis terhadap beberapa hasil proses Filipina (urutan 84/0,758) dan Vietnam (urutan
pengembangan masyarakat melalui pendam- 108/0,704).
pingan sehingga dapat memberikan rekomen-
dasi strategi pemanfaatan pendamping dalam Angka IPM Indonesia pada tahun
proses pengembangan masyarakat, khusus- 2006 mengalami kemajuan, yaitu dengan
nya masyarakat perdesaan. Secara khusus, mencapai 0,711 dan berada di urutan 108,
tujuan tulisan ini adalah (1) memberikan gam- mengalahkan Vietnam yang mempunyai nilai
baran terhadap kondisi sumber daya manusia 0,709. Kecenderungan dari angka IPM
dan kesejahteraan masyarakat Indonesia saat Indonesia adalah terus menerus naik dari
ini; (2) menganalisis arti penting modal sosial tahun ke tahun sampai tahun 2006 (0,677
dalam pembangunan dan mekanisme pada 1999, 0,697 pada 2005, dan 0,711 pada
penguatan modal sosial; (3) mendiskripsikan tahun 2006). Hal ini menjadikan Indonesia
kualitas/mutu pendamping yang diperlukan semakin mempersempit ketertinggalannya
untuk merevitalisasi modal sosial positif, dibandingkan dengan negara-negara lain.
sehingga tujuan pengembangan masyarakat Posisi ini sekaligus memposisikan Indonesia
dapat berhasil mendukung pembangunan berada pada level menengah IPM di dunia
bidang pertanian; (4) merumuskan usulan stra- bersama negara tetangga seperti Filipina (84)
tegi pemanfaatan pendamping dalam pengem- dan Vietnam (109). Capaian tersebut berbeda
bangan masyarakat mendukung pembangun- dengan tetangga yang lain seperti Singapura
an pertanian. (25), Brunei (34) dan Malaysia (61), yang
masuk pada kategori negara dengan IPM level

Tabel 1. Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari Tahun 2005 – 2008

2008 2007-2008 2006 2005


Uraian Peringkat/ Peringkat/ Peringkat/ Peringkat/
Skor Skor Skor Skor
ranking ranking ranking ranking

Norwegia 2 0,968 2 0,968 1 0,965 1 0,963

Filipina 102 0,745 90 0,771 84 0,763 84 0,758

Indonesia 109 0,726 107 0,728 108 0,711 110 0,697

Vietnam 114 0,718 105 0,733 109 0,709 108 0,704

Sierra Leone 179 0,329 177 0,336 176 0,335 176 0,298

Total negara 179 - 177 - 177 - 177 -


Sumber: UNDP (2009)

STRATEGI PENINGKATAN KAPASITAS MODAL SOSIAL DAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA PENDAMPING PEMBANGUNAN
PERTANIAN Sjafri Mangkuprawira

21
tinggi. Negara-negara dengan capaian IPM nya adalah kaum pria dan 38 persen kaum
tinggi mempunyai tingkat kesejahteraan hidup wanita.
masyarakat lebih tinggi apabila dibandingkan Berdasarkan data yang disajikan pada
dengan yang sedang maupun rendah. Tabel 2, jumlah pengangguran dilihat dari segi
Pada tahun 2007 angka IPM pendidikan didominasi oleh yang tidak
Indonesia mengalami kenaikan menjadi 0,728. bersekolah atau tidak tamat SD, lulusan SD,
Laporan ini dikeluarkan oleh UNDP pada 27 dan SMP yang mencapai sekitar 50 persen.
November 2007 (UNDP 2007), sehingga Selebihnya sebanyak 23,04 persen memiliki
Indonesia berada pada peringkat 108 sedunia pendidikan setara dengan SMP dan 14,45
namun masih di bawah Vietnam. Selanjutnya persen berpendidikan SLTA, serta sekitar 12
pada tahun 2008 Indonesia berhasil melam- persen di antaranya adalah mereka yang telah
paui Vietnam dengan nilai IPM sebesar 0,726 menamatkan pendidikannya setara dengan
sementara Vietnam sebesar 0,718. Meskipun Diploma dan bahkan sarjana (BPS 2009).
angka IPM Indonesia mengalami peningkatan, Sementara itu hasil survei Badan
namun ternyata peringkat Indonesia menurun Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2008, jumlah
dari tahun 2007, yaitu pada peringkat 109. orang miskin mencapai 34,96 juta atau 15
Penilaian IPM di antaranya didasarkan atas persen dari total penduduk Indonesia, atau
usia harapan hidup yang menempatkan turun 2,21 juta jiwa dibandingkan dengan
Indonesia pada posisi ke-100; tingkat pema- tahun 2007 yang tercatat ada 37,17 juta warga
haman aksara dewasa di urutan 56; tingkat miskin di Tanah Air. Dari data BPS, pada
pendaftaran di sekolah dasar, lanjutan dan Maret 2007, sebanyak 63,52 persen penduduk
tinggi di urutan 110; dan pendapatan domestik miskin Indonesia berada di perdesaan.
bruto (PDB) per kapita yang berada di posisi Bagaimana dengan tingkat pendidikannya?
113. Bagaimana dengan kondisi penganggur-
an, kemiskinan, dan pendidikan masyarakat? Warga buta aksara mencapai 18,1 juta
orang dan 4,35 juta di antaranya tergolong
Berdasarkan hasil Survei Angkatan usia produktif (15-44 tahun). Di atas 44 tahun
Kerja Nasional (Sakernas) (BPS 2008) yang terdapat 13,4 juta orang dan tragisnya dari
dilakukan pada bulan Februari 2008 (Tabel 2), semua yang buta aksara tersebut sebanyak 70
jumlah pengangguran di Indonesia tercatat persen adalah perempuan (BPS & Depdiknas
mencapai sekitar 9 juta orang atau sekitar 8 2007). Menurut hasil Studi Political and
persen dari keseluruhan jumlah angkatan Economical Risk Consultancy (PERC) tahun
kerja. Dari jumlah pengangguran sekitar 9 juta 2005, mencerminkan betapa rendahnya kuali-
tersebut, pengangguran pria mencapai sekitar tas pendidikan di Indonesia saat ini. Derajat
5 juta orang, sementara pengangguran wanita pendidikan di Indonesia berada di urutan ke-12
sebanyak 4 juta orang. Jumlah penduduk dari 12 negara di Asia, atau posisi paling
Indonesia sendiri sampai saat ini tercatat buncit. Malaysia, Singapura, Brunei, Thailand,
sebanyak 228 juta orang, dengan jumlah dan Filipina, berada di atas Indonesia. Tujuh
angkatan kerja 112 juta orang. Dari jumlah belas indikator yang digunakan oleh PERC
angkatan kerja tersebut, 62 persen di antara- terdiri atas impresi dari keseluruhan tentang

Tabel 2. Jumlah Pengangguran Terbuka di Indonesia Berdasarkan Sakernas (Februari 2009)

Pendidikan tertinggi yang


Status pendidikan Persentase (%)
ditamatkan
Tidak/Belum Pernah Sekolah/
Belum Tamat SD 2.620.049 28,30
Sekolah Dasar 2.054.682 22,19
SLTP 2.133.627 23,04
SMTA 1.337.586 14,45
Diploma I/II/III/Akademi 486.399 5,25
Universitas 626.621 6,77
Total 9.258.964 100,00
Sumber: Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) 2009 (BPS 2010).

FORUM PENELITIAN AGRO EKONOMI. Volume 28 No. 1, Juli 2010 : 19 - 34

22
sistem pendidikan di suatu negara; proporsi less institutionalised relationships of mutual
penduduk yang memiliki pendidikan dasar; acquaintance and recognition”.
proporsi penduduk yang memiliki pendidikan Sementara itu Coleman (1988) ber-
menengah; proporsi penduduk yang memiliki pendapat bahwa modal sosial secara fungsi
pendidikan perguruan tinggi; jumlah biaya adalah sebagai “a variety of entities with two
untuk mendidik tenaga kerja produktif; keter- elements in common: they all consist of some
sediaan tenaga kerja produktif berkualitas aspect of social structure, and they facilitate
tinggi; jumlah biaya untuk mendidik tenaga certain actions of actors...within the structure”.
kerja; ketersediaan staf manajemen; tingkat Dia mengatakan bahwa modal sosial
keterampilan tenaga kerja; semangat kerja memfasilitasi kegiatan individu dan kelompok
(work ethic) tenaga kerja; kemampuan ber- yang dikembangkan oleh jaringan hubungan,
bahasa Inggris; kemampuan berbahasa asing timbal balik, kepercayaan dan norma sosial.
selain bahasa Inggris; kemampuan peng- Modal sosial, menurut pandangannya, meru-
gunaan teknologi tinggi; tingkat keaktifan pakan sumber daya yang netral yang memfasi-
tenaga kerja; frekuensi perpindahan atau litasi setiap kegiatan dimana masyarakat bisa
pergantian tenaga kerja (labor turnover). menjadi lebih baik dan bergantung pada
Gambaran kondisi kesejahteraan ma- pemanfaatan modal sosial oleh setiap individu.
syarakat yang rendah membuktikan bahwa Pengertian dan unsur modal sosial
pengembangan masyarakat harus berjalan yang dikemukakan oleh Putnam et al. (1993)
bersinambung. Alasan lainnya adalah perkem- adalah “Features of social organization, such
bangan dinamika sosial masyarakat tidak as trust, norms (orreciprocity), and networks
pernah berhenti. Mutu SDM terus berubah (of civil engagement), that can improve the
dalam hal yang sama tentang sistem nilai-nilai efficiency of society by facilitating coordinated”.
sosial lokal, sehingga dapat berubah sejalan Selanjutnya Putnam (2006), modal sosial juga
dengan perubahan eksternal. Misalnya adalah sebagai "the collective value of all 'social
dengan semakin mutakhirnya teknologi networks' and the inclinations that arise from
komunikasi, teknologi produksi, infrastruktur, these networks to do things for each other".
dan perdagangan global akan berimbas pada Dia percaya modal sosial dapat diukur dari
tataran sistem sosial yang ada. besarnya kepercayaan dan timbal balik dalam
suatu masyarakat atau di antara individu-
PENTINGNYA MODAL SOSIAL BAGI individu. Selain itu, konsep modal sosial
PEMBANGUNAN PERTANIAN memiliki pendekatan yang lebih besar pada
unsur individual. Investasi dalam hubungan
sosial dikaitkan dengan harapan diperolehnya
Modal Sosial dan Pengembangan profit dari pasar.
Masyarakat Perdesaan Bagaimana hubungan modal sosial
Modal sosial merupakan konsep dengan pembangunan atau pengembangan
sosiologi yang digunakan dalam beragam ilmu masyarakat? Fukuyuma (1996) mengatakan
seperti bisnis, ekonomika, perilaku organisasi, modal sosial adalah sebagai prakondisi untuk
politik, kesehatan masyarakat dan ilmu-ilmu keberhasilan pembangunan. Dalam hal ini
sosial. Semua itu untuk menggambarkan undang-undang dan pranata politik menjadi hal
adanya hubungan di dalam dan antarjejaring pokok dalam membangun modal sosial,
sosial (wikipedia) yang memiliki nilai. Seperti karena menjadi syarat pokok dalam mencapai
halnya modal fisik atau modal manusia yang pertumbuhan ekonomi dan politik yang kuat.
dapat meningkatkan produktivitas individu dan Fukuyama mengupas pentingnya modal sosial
kelompok, maka modal sosial berlaku serupa. berbasis pada kepercayaan, yaitu masyarakat
Bourdieu (1986) membedakan tiga bentuk dalam keseharian berinteraksi dengan modal
modal yaitu modal ekonomi, modal budaya, sosial yang kuat yang ditunjukkan dengan
dan modal sosial. Modal sosial didefinisikan suasana saling percaya antarwarga. Bentuk
sebagai "the aggregate of the actual or modal inilah yang memiliki hubungan erat
potential resources which are linked to dengan tercapainya tingkat kesejahteraan
possession of a durable network of more or masyarakat atau bangsa.

STRATEGI PENINGKATAN KAPASITAS MODAL SOSIAL DAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA PENDAMPING PEMBANGUNAN
PERTANIAN Sjafri Mangkuprawira

23
Ada empat nilai yang sangat erat sasi agar suatu organisasi dapat memberikan
kaitannya dengan definisi yang dikemukakan beberapa peluang yang tidak terencana
oleh Fukuyama yaitu universalism nilai tentang (Akdere and Paul 2008). Dalam pengemba-
pemahaman terhadap orang lain, apresiasi, ngan masyarakat, peran modal sosial sangat
toleransi serta proteksi terhadap manusia dan penting, karena di dalamnya menyangkut
makhluk ciptaan Tuhan lainnya; benevolence transformasi sosial. Transformasi sosial disini
nilai tentang nilai pemeliharaan dan pening- terkait dengan pola pikir dan sikap hidup. Pada
katan kesejahteraan orang lain; tradition nilai awal pembentukan pegembangan masyarakat
yang mengandung penghargaan, komitmen transformasi ide dan gagasan dari pendam-
dan penerimaan terhadap tradisi dan gagasan ping merupakan hal yang wajib dilakukan agar
budaya tradisional; conformity nilai yang terkait program dapat dilakukan dengan keyakinan
dengan pengekangan diri terhadap dorongan yang tinggi. Dengan demikian ide yang dimak-
dan tindakan yang merugikan orang lain, serta sud dapat terlaksana dengan baik. Pengemba-
security nilai yang mengandung keselamatan, ngan masyarakat dapat memfasilitasi pen-
keharmonisan, kestabilan masyarakat dalam carian solusi dari permasalahan yang diha-
berhubungan dengan orang lain dan mem- dapi. Pengembangan masyarakat dapat
perlakukan diri sendiri. Modal sosial pada dikatakan pula sebagai upaya pembangunan
dasarnya bersumber dari rasa percaya (trust) sosial.
pada setiap pihak yang terlibat dalam interaksi Selain mentransformasi ide, dalam
sosial. komunitas tersebut program pengembangan
Pendapat yang agak mirip dengan masyarakat harus dapat mengubah sistem
Fukuyama tentang definisi dan manfaat modal nilai dan perilaku dari khalayak sasaran.
sosial adalah menurut Barbier (1990), Perubahan sistem nilai dan perilaku inipun erat
Faucheux & O’Connor (1998), dan Ancok kaitannya dengan konsep modal sosial yang
(2007) yaitu modal sosial berperan penting dikemukakan di atas. Dengan adanya modal
dalam pertumbuhan ekonomi karena: (a) arus sosial, maka program pengembangan masya-
informasi akan lebih cepat bergerak antar rakat akan dapat memperkenalkan sistem
agen ekonomi jika modal sosial cukup baik, (b) nilai dan perilaku yang bersifat positif di
kepercayaan sebagai komponen utama modal masyarakat lewat kontrak sosial. Dalam
sosial positif akan mengurangi biaya pencarian prakteknya pengembangan masyarakat meli-
informasi, sehingga mengurangi biaya tran- batkan peran individu di dalam masyarakat.
saksi, (c) modal sosial positif akan mengurangi Individu yang mempunyai sifat kepribadian
kontrol pemerintah, sehingga pertukaran eko- terkait erat dengan modal sosial merupakan
nomi lebih efisien. komponen dari community development (CD)
Selanjutnya dinyatakan bahwa modal yang cukup efektif nantinya. Community
sosial dapat memberikan kontribusi terhadap Development sebagai suatu upaya pemba-
perkembangan natural capital dengan cara: (a) ngunan sosial dapat dilihat dari indikator
mengurangi eksternalitas negatif, karena keluaran, seperti tingkat kemiskinan, melek
dengan adanya modal sosial setiap agen eko- huruf, tingkat harapan hidup, dan partisipasi
nomi harus berpikir dalam melakukan aktivitas sosial. Indikator yang sering disebut dengan
yang dapat memberikan dampak negatif ter- indikator sosial ini telah dikembangkan sejak
hadap pihak lain, (b) mengurangi tingkat tahun 1970-an. Misalnya, Social Accounting
discount rate yang tinggi, karena social capital Matrix (SAM) yang digagas oleh Pyatt dan
yang baik akan memungkinkan pembagian Round (1977); Physical Quality of Life Index
risiko sehingga ketidakamanan individu (PQLI) oleh Morris (1977), dan Human
(individu insecurity) dapat dikurangi, dan (c) Development Index oleh tim UNDP (Mahbub
memperkecil kemungkinan resiko yang ditim- Ul Haq, Amartya Sen, Paul Streeten et al).
bulkan oleh sifat common property sumber Pembangunan sosial dapat pula diukur dari
daya alam (SDA) karena modal sosial yang indikator masukan yang umumnya dilihat dari
kuat akan mengurangi runtuhnya sistem pengeluaran pemerintah untuk sektor pendi-
pengelolaan SDA yang buruk. dikan, kesehatan dan jaminan sosial. Menurut
Haq (1995), idealnya negara berkembang dan
Modal sosial dianggap dapat diguna- maju dapat mengeluarkan anggaran untuk
kan pula untuk meningkatkan kinerja organi- pembangunan sosial antara 15 – 20 persen

FORUM PENELITIAN AGRO EKONOMI. Volume 28 No. 1, Juli 2010 : 19 - 34

24
dari pengeluaran pemerintahnya. Modal sosial membangun dari waktu ke waktu dan meru-
dapat mendorong pada pemerintahan yang pakan modal keagamaan. Modal ini membantu
baik dan kemajuan ekonomi. untuk menjelaskan kegiatan keagamaan dan
Bagaimana modal sosial mendasari kepuasan individu (Finke 2003). Disamping
pemerintahan yang baik dan kemajuan modal sosial positif, di dalam masyarakat ada
ekonomi? Jaringan keterlibatan sipil norma- yang dikenal modal sosial negatif seperti
norma yang kokoh akan memberikan perang- primordialisme, individualisme sempit, nepo-
kat timbal balik umum. Sebuah masyarakat tisme dan mafia tindakan illegal yang dapat
yang bergantung pada timbal-balik umum lebih menimbulkan eksternalitas negatif merugikan
efisien daripada masyarakat yang tidak per- masyarakat.
caya, karena alasan yang sama bahwa uang Ciri terjadinya proses pengembangan
lebih efisien daripada barter. Trust memberi- masyarakat adalah terjadinya pertumbuhan,
kan pelumas dalam kehidupan sosial. Jaringan atau perkembangan kesejahteraan sosial
keterlibatan masyarakat sipil juga memfasilitasi ekonomi masyarakat tanpa terjadinya eks-
koordinasi, komunikasi, dan memperkuat infor- ternalitas negatif. Sebagai modal sosial yang
masi tentang kepercayaan orang lain. Akhir- memperkuat pengembangan masyarakat
nya, jaringan keterlibatan sipil dapat mewujud- adalah adanya perekat integritas kelompok
kan kesuksesan di masa lalu untuk dikolabo- manusia yang terikat pada interaksi sosial
rasi sehingga dapat digunakan sebagai yang menimbulkan rasa kebersaman dan
template untuk kolaborasi budaya masa depan kepentingan bersama, saling menghormati hak
(Putnam, 1993). dan tanggungjawab. Selain itu ada ketaatan
Di tingkat dunia, modal sosial pun dalam satu identitas tertentu, taat pada norma-
menjadi isu penting karena menjadi satu kon- norma kebersamaan, menghormati hak dan
sep strategik tentang persoalan kemiskinan. tanggungjawab.
Dalam konteks Indonesia, modal sosial terda- Dalam prakteknya, pengembangan
pat di berbagai daerah. Sistem kekerabatan masyarakat merupakan salah satu model
antar individu dan kelompok, tolong menolong pendekatan pembangunan dengan upaya
secara timbal balik, empati sosial, gotong melibatkan peran aktif masyarakat beserta
royong, penghimpunan dana bencana, saling sumber daya lokal yang ada. Selain itu, dalam
percaya antarindividu, kebersamaan, dan pengembangan masyarakat hendaknya diper-
kohesi sosial merupakan contoh-contoh modal hatikan sisi kearifan lokal, dimana masyarakat
sosial yang ada di Indonesia. memiliki tradisi dan adat-istiadat sebagai
Keberagaman agama yang sangat potensi yang dapat dikembangkan sebagai
lekat di Indonesia juga merupakan modal modal sosial. Gambar 1 dan 2 berikut ini seca-
sosial yang memiliki energi positif yang besar. ra hipotetis menunjukkan hubungan modal
Hal ini sebagaimana dinyatakan oleh Barker positif dan negatif dengan kesejahteraan
(2007) dalam penelitiannya yang berjudul masyarakat.
“Investments in Religious Capital: An Gambar 1 menunjukkan bahwa modal
explorative case study of Australian Buddhists” sosial yang positif memiliki hubungan positif
bahwa konsep modal agama saat ini sedang dengan kesejahteraan masyarakat. Hal ini
digunakan untuk memahami efek dari bebe- ditandai oleh jejaring sosial yang luas, tinggi-
rapa praktik keagamaan, dan dikembangkan nya saling percaya sesama anggota masyara-
lebih lanjut sebagai cara untuk memahami kat dan jiwa kebersamaan yang tinggi. Modal
dampak sosial yang lebih luas dari agama. sosial ini akan memperkecil biaya transaksi
Hal ini juga sejalan dengan pendapat Finke dan biaya kendali untuk suatu kegiatan
(2003) bahwa kegiatan keagamaan seperti pengembangan masyarakat. Dengan kata lain,
doa, ritual, mukjizat, dan pengalaman mistik, mampu menciptakan pengelolaan sumber
yang dilakukan dan dialami seumur hidup, daya optimum dan kemudian menghasilkan
tidak hanya meningkatkan keyakinan dalam output yang semakin besar bagi kesejahteraan
kebenaran agama, tetapi juga memperkuat masyarakat.
ikatan emosional dengan agama tertentu. Gambar 2 memperlihatkan bahwa mo-
Dengan demikian, kekuatan emosi dan dal sosial negatif menurunkan kesejahteraan
penguasaan agama menjadi investasi yang masyarakat. Hal ini disebabkan oleh kurang-

STRATEGI PENINGKATAN KAPASITAS MODAL SOSIAL DAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA PENDAMPING PEMBANGUNAN
PERTANIAN Sjafri Mangkuprawira

25
Jejaring Biaya
sosial kendali

Sumber daya
Modal Saling Output
optimal
sosial percaya

Biaya
transaksi
Kebersamaan
Kesejahteraan
masyarakat

Gambar 1. Hubungan Modal Sosial Positif dengan Kesejahteraan Masyarakat

Saling Perangkat
Modal percaya kendali Kepentingan
sosial rendah berlapis diri (+)

Saling
memberi (-)

Kreativitas
(-)
Curiga

Pemborosan
sumber daya
Antipati
Inovasi
(-)

Kesejahteraan (-)

Gambar 2. Hubungan Modal Sosial Negatif dengan Kesejahteraan Masyarakat

nya rasa saling percaya sesama warga yang Penguatan Modal Sosial Bagi
menyebabkan perangkat kendali semakin ber- Pembangunan Pertanian
lapis karena meningkatnya perilaku kepen-
tingan diri dan menurunnya sifat saling Modal sosial positif adalah syarat
memberi. Timbulnya rasa saling curiga dan utama bagi keberhasilan pengembangan
antipati menyebabkan masyarakat mengalami masyarakat. Semakin kuat nilai-nilai sistem
stagnasi yang dicirikan oleh rendahnya sosial atau jaringan sosial, semakin meningkat
kreativitas dan inovasi yang ditemukan. Dalam pula volume dan mutu proses, serta hasil
situasi seperti itu, berarti terjadi pemborosan pengembangan masyarakat. Ukuran outputnya
sumber daya dan pada gilirannya akan adalah tercapainya kesejahteraan masyarakat
menurunkan kesejahteraan masyarakat. dalam arti luas. Dalam hal ini, modal sosial

FORUM PENELITIAN AGRO EKONOMI. Volume 28 No. 1, Juli 2010 : 19 - 34

26
sangat berperan positif untuk meningkatkan negatif sehingga dapat mendukung proses
kesejahteraan masyarakat, yaitu tidak lepas pembangunan pertanian, beberapa pende-
dari adanya kepercayaan sebagai modal katan yang dapat dikembangkan adalah:
utama seperti membangun sifat-sifat atau nilai- a. Pendidikan agama sebagai sumber pe-
nilai kohesi sosial, kebersamaan, toleransi, ngembangan nilai-nilai luhur untuk mem-
dan empati. Fungsi-fungsi kontrol dalam
bangun sifat kebersamaan dan saling
pengembangan masyarakat relatif longgar ka-
percaya sesama manusia, termasuk me-
rena adanya saling percaya sesama individu.
ningkatkan kesadaran lingkungan lestari.
Dalam kenyataannya modal sosial Dalam hal ini, pendekatannya tidak seba-
tidaklah statis sehingga tidak terhindar pula tas pada perkembangan kognitif, namun
dari dampak perkembangan teknologi komuni- seharusnya pada pengembangan sikap
kasi dan transportasi yang cenderung dapat atau afeksi.
menimbulkan deviasi modal sosial. Hal ini
b. Pendidikan sosialisasi keluarga. Sebagai
menimbulkan adanya perkembangan persepsi
sistem sosial terkecil seharusnya keluarga
di tiap individu terhadap hal-hal baru apakah
menjadi basis utama dalam menanamkan
sebagai ancaman atau justru memperkuat
nilai moral kehidupan, dimana peran
modal sosial yang ada. Selain itu ketika
kepala keluarga menjadi sangat sentral
masyarakat sudah semakin memiliki hubungan
dalam memberi teladan untuk berperilaku
dengan pihak luar maka dibutuhkan fungsi
yang baik.
kendali sosial terhadap setiap norma dan
kebudayaan luar yang masuk. Pertanyaannya c. Pemeliharaan dan pengembangan institusi
adalah apa yang harus dilakukan oleh entitas sosial. Proses pembelajaran keahlian un-
sosial dan bagaimana melakukannya agar tuk bekerja sama, norma hubungan timbal
dapat membentengi tantangan dan ancaman balik dan tindakan kolektif perlu terus
dari luar. dipelihara dan dikembangkan. Selain itu
Melemahnya modal sosial positif dise- institusi diharapkan mampu mengembang-
babkan oleh adanya intervensi modal sosial kan solidaritas sosial dalam menghadapi
negatif. Kalau masyarakat tidak mampu me- situasi apapun.
ngatasinya, maka akan terjadi penggerusan d. Upaya sosialisasi dan internalisasi nilai-
modal sosial positif yang ada; misalnya gang- nilai yang ada dalam modal sosial khusus-
guan terhadap interaksi sosial, saling percaya nya yang menyangkut pendidikan karakter
yang menurun, pelanggaran norma sosial, perlu ditingkatkan mulai dari kalangan
krisis kepemimpinan dan akhirnya kerengga- generasi dini, baik lewat pendidikan formal
ngan hubungan sosial. Meningkatnya sema- maupun informal seperti pelatihan kerja
ngat nilai-nilai budaya konsumerisme dan sama tim.
individualistik, akan dengan mudah menimbul-
e. Pengembangan komunikasi informasi le-
kan konflik dan perilaku menyimpang. Perilaku
wat beragam media dan saluran seni
yang tidak jarang ditemukan, misalnya primo-
budaya diharapkan dapat menanamkan
dialisme dan sentimen kedaerahan atau
nilai-nilai luhur dari kearifan lokal, kerja
kesukuan dapat menimbulkan kerusuhan
sama, saling percaya, dan tanggung
sosial. Begitu pula yang terkait dengan sindikat
jawab.
dan mafia kegiatan illegal dapat mengganggu
ketenangan masyarakat. Hal itu semakin f. Nilai-nilai dari luar tidak harus dihambat
parah karena lemahnya fungsi kontrol sosial untuk masuk sejauh memiliki hal-hal yang
dan intensitas komunikasi yang rendah. dianggap positif dan bahkan memperkuat
Apabila hal ini dibiarkan secara terus menerus, modal sosial yang sudah ada dengan
akan menyebabkan terjadinya krisis keper- ketentuan dilakukan penyaringan secara
cayaan terhadap institusi sosial lokal. selektif oleh institusi sosial dan khalayak
Untuk memperkuat modal sosial positif luas.
dan memperkecil terjadinya modal sosial

STRATEGI PENINGKATAN KAPASITAS MODAL SOSIAL DAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA PENDAMPING PEMBANGUNAN
PERTANIAN Sjafri Mangkuprawira

27
MUTU PENDAMPING DAN STRATEGI hilir. Sementara sebagai modal sosial masya-
PENGEMBANGAN MASYARAKAT rakat perdesaan, fokusnya terletak pada
PERDESAAN hubungannya dengan jejaring sosial yang
dibentuk khalayak, yaitu saling percaya di
antara individu. Hal ini menjadi modal dalam
Pendekatan Konseptual Mutu Pendamping membangun kerja sama dan solidaritas.
Pendampingan oleh seseorang dalam Pengukuran modal manusia jauh lebih
pelaksanaan program pengembangan masya- mudah dibandingkan dengan pengukuran
rakat pertanian di perdesaan merupakan modal sosial. Ukuran dari modal manusia da-
program yang telah biasa dilaksanakan. pat dilihat dari lamanya sekolah dan kualifika-
Dalam melaksanakan program pengembangan sinya, termasuk dapat diukur kinerjanya yang
masyarakat, khususnya bagi masyarakat per- merupakan fungsi dari mutu SDM. Sementara
tanian di perdesaan, pendamping harus ukuran modal sosial dilihat dari gambaran
memiliki mutu SDM yang tinggi baik dari abstrak tentang sikap (nilai), partisipasi dan
kapasitasnya dalam penguasaan teknik pro- kepercayaan, serta sering dilihat dari gam-
duksi dan pemasaran maupun dalam baran sejauh mana modal sosial, misalnya
penguasaan soft skill. Karena yang didampingi kekuatan jejaring sosial ekonomi mampu
adalah masyarakat pertanian di perdesaan mengembangkan program pengembangan
dengan kondisi sosial ekonomi maupun masyarakat perdesaan.
sumber daya lingkungan yang terbatas, maka
pendamping harus memiliki rasa empati dan Output dari pengembangan masyara-
simpati yang tinggi kepada masyarakat yang kat ditinjau dari modal manusia adalah
didampingi. Tidak mungkin tanpa mengguna- pendapatan dan produktivitas; tidak langsung
kan modal manusia bermutu, proses pemba- berupa kesehatan dan kegiatan sosial. Namun
ngunan pertanian akan tercapai sesuai dengan modal sosial pun bisa berdampak pada
yang diharapkan. Begitu pula diperlukan modal ekonomi. Misalnya kohesi sosial akan mampu
sosial untuk mempercepat proses dan mutu memperkuat jejaring sosial sehingga dapat
hasil pengembangan masyarakat di bidang memperlancar usaha-usaha ekonomi bisnis.
pembangunan pertanian yang sebagian besar Begitu pula pelatihan dapat berpengaruh
berada di wilayah perdesaan. Kedua sumber terhadap produktivitas kerja, namun dapat
daya tersebut memiliki keunikan masing- meningkatkan kemampuan seseorang dalam
masing. Perbedaan kedua faktor tersebut membangun jejaring sosial.
dapat dilihat dari sisi fokus, ukuran, outcome, Modal manusia sangat terkait dengan
dan model yang disajikan pada Tabel 3. keberhasilan investasi karena pengaruhnya
Fokus modal (sumber daya) manusia dapat dilihat secara langsung dalam mening-
dalam pengembangan masyarakat perdesaan katkan pendapatan bisnis. Sementara modal
terletak pada potensi perorangan di suatu sosial tidak mudah melihat dampaknya ter-
masyarakat; misalnya dalam hal mutu SDM hadap pengembangan masyarakat. Namun
pelaku pembangunan pertanian dari hulu ke demikian, yang lebih menonjol adalah terjadi-

Tabel 3. Kerangka Kerja antara Modal Manusia dan Modal Sosial

Modal manusia Modal sosial


Fokus Perorangan (individual agent) Hubungan (relationship)
Pengukuran Lamanya sekolah Sikap/nilai-nilai
Kualifikasi Keanggotaan/partisipasi
Tingkat kepercayaan
Outcome Langsung: income, produktivitas Kohesi sosial
Tidak langsung: kesehatan dan Ekonomi
kegiatan sosial Lebih mengarah pada modal sosial

Model Linear Interaktif/sirkular

Sumber: Schuller (2000).

FORUM PENELITIAN AGRO EKONOMI. Volume 28 No. 1, Juli 2010 : 19 - 34

28
nya proses interaktif antar komponen masya- d. Seorang pendamping memiliki mutu ter-
rakat secara sirkulair dapat memperkuat tentu apabila sesuai dengan standar mutu
elemen modal sosial yang ada. dan kompetensi yang telah ditentukan oleh
Dari sudut konsep, definisi tentang proyek pendampingan. Dengan kata lain,
mutu dapat diawali dari identifikasi dan penso- mutu diartikan sebagai adanya kesesuaian
lusian masalah atau akar persoalan yang dengan kebutuhan khalayak.
sebenarnya. Menurut Juran (1995), dalam e. Mutu memiliki karakteristik kondisi yang
konteks produk, mutu diartikan sebagai kete- dinamis sejalan dengan perubahan pasar
patan untuk dipakai dan tekanan orientasi kerja, teknologi, waktu dan dinamika sosial
pada pemenuhan harapan pelanggan. Agak masyarakat (persepsi), misalnya kebu-
berbeda dengan Juran, Crosby dalam Juran tuhan akan mutu SDM pendamping ten-
(1995) lebih menekankan pada transformasi tang motivasi, pendidikan, pengetahuan,
budaya mutu. Pendekatannya merupakan keterampilan, sikap, dan kesehatan fisik.
proses arus atas-bawah yaitu menekankan Ciri-ciri mutu SDM pendamping pem-
kesesuaian individu terhadap perkembangan bangunan pertanian, misalnya dalam proses
persyaratan atau tuntutan masyarakat. pengembangan teknik produksi pertanian,
Sementara itu, Deming yang disitir oleh Juran dapat dilihat dari berbagai perspektif yakni
(1995), lebih menekankan pada kondisi faktual input, proses dan output. Input mutu SDM
empiris dan cenderung berorientasi pada arus yang tersedia (perspektif pertama) sangat
bawah-atas, yaitu mutu dapat dikembangkan menentukan mutu SDM pada kegiatan proses
jika didukung oleh SDM bermutu. (perspektif kedua); Dua perspektif pertama
Meski tidak ada satu pun definisi dan kedua (input dan proses) sangat
terkait dengan mutu yang diterima secara menentukan keberhasilan produktivitas kerja.
universal, namun ada unsur kesamaannya, Berikut disajikan suatu ilustrasi tentang bagai-
yaitu: mana tingkat pendidikan dan pengetahuan
a. Mutu ditinjau dari sisi proses sebagai pendamping tertentu mampu melahirkan daya
upaya memenuhi atau melebihi harapan prakarsa, kreativitas dan inovatif di dalam
khalayak. Dalam hal ini termasuk mutu melaksanakan pekerjaannya sehingga potensi
pendamping dalam melayani khalayak. nyata ini mempengaruhi produktivitas kerjanya
(Gambar 3). Dari gambar ini dapat dikatakan
b. Mutu tidak saja mencakup aspek proses, bahwa potensi awal pendamping yang masih
hasil pelayanan dan lingkungan, tetapi bersifat potensial (pasif) menjadi unsur riil
juga aspek mutu SDM. ketika dimanfaatkan dalam suatu proses
c. Mutu SDM meliputi mutu potensi diri, mutu pendampingan, dengan dukungan faktor lain.
proses, dan mutu kinerja. Mutu potensi diri Unsur riil inilah yang merupakan input
antara lain tingkat pengetahuan, etos berikutnya yang mampu menciptakan suatu
kerja, sikap, keterampilan, kesehatan, produktivitas kerja (ceteris paribus).
kedisiplinan, loyalitas kerja, dan kejujuran. Input, mencakup unsur: a) tingkat
Mutu proses dilihat dari komitmen, tingkat pendidikan dan pengetahuan (kecerdasan
kepuasan pendampingan, tingkat keaman- intelektual, emosional, dan spiritual), b) sikap
an kerja pribadi, dan mutu kehidupan kerja atas pekerjaan, produktivitas sebagai sistem
karyawan. Mutu kinerja dilihat dari output nilai, etos kerja, persepsi, motivasi, dan sikap
antara lain berupa kepuasan khlayak dan akan tantangan, c) tingkat keterampilan
mutu hasil pendampingan.

PROSES (daya
INPUT ( level prakarsa, kreativitas, OUTPUT
pendidikan ) inovatif) (Produktivitas)

Gambar 3 . Contoh Rangkaian Mutu Input, Proses dan Output (Mangkuprawira dan Hubeis 2007)

STRATEGI PENINGKATAN KAPASITAS MODAL SOSIAL DAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA PENDAMPING PEMBANGUNAN
PERTANIAN Sjafri Mangkuprawira

29
manajerial dan operasional, kemampuan (6) prinsip pembelajaran bersinambung.
berkomunikasi, dan termasuk kepemimpinan, Sehubungan dengan itu, pada dasarnya
d) daya inisiatif, kreativitas dan keinovatifan, e) pendamping sebagai pihak yang memfasilitasi
kepemimpinan manajerial, teknis-mutu dan pengembangan masyarakat perdesaan memi-
kelompok, f) tingkat pengalaman kerja, g) liki beberapa peran dasar yaitu: pertama,
tingkat kedisiplinan, h) tingkat kejujuran, dan i) Analis Masalah. Pendamping harus memiliki
tingkat kesehatan fisik dan mental kejiwaan. kemampuan dalam mengumpulkan data,
Proses, mencakup unsur: a) kerja menganalisis dan mengidentifikasi masalah,
sama secara harmonis sesama rekan serta merumuskan kegiatan baik dilakukan
pendamping dan manajer pendampingan, b) secara sendiri maupun bersama masyarakat
bekerja dalam sistem yang total, c) perubahan yang didampingi.
(peningkatan dan pengurangan) motivasi Kedua, Pembimbing Kelompok. Pen-
kerja, d) kejadian konflik horisontal dan damping melakukan bimbingan dan memberi
vertikal, e) frekuensi daya prakarsa, kreativitas masukan yang dibutuhkan kelompok, mem-
dan keinovatifan, f) frekuensi dan ketepatan berikan berbagai masukan dan pertimbangan
waktu kehadiran kerja, g) tingkat keselamatan yang diperlukan oleh kelompok dalam meng-
dan keamanan kerja individu, h) tingkat hadapi masalah. Setiap keputusan diserahkan
kesehatan kerja, i) tingkat kerusakan mutu kepada kelompok sendiri.
produksi, j) tingkat efisiensi kerja, dan k) Ketiga, Pelatih. Sebagai pendamping,
tingkat komitmen kerja. harus menularkan ilmu, pengetahuan dan
Output, mencakup unsur: a) penca- pengalamannya kepada khalayak atau ke-
paian standar produktivitas kerja, b) penca- lompok. Maka dari itu, diperlukan pelatihan
paian standar kinerja organisasi (nilai manajerial, kepemimpinan dan teknis sambil
manfaat), c) pencapaian target penyelesaian bekerja, dan kalau perlu studi banding ke
kerja, dan d) kesejahteraan masyarakat. daerah lain.
Keempat, Inovator. Idealnya pendam-
Pendekatan Program untuk Peningkatan ping berperan juga sebagai inovator mene-
Mutu Pendamping Pembangunan Pertanian mukan temuan-temuan sederhana untuk
dijadikan sebagai input pengembangan ma-
Berdasarkan pengalaman lapangan, syarakat. Bentuknya antara lain bisa dalam hal
peran SDM pendamping pembangunan per- inovasi model pembinaan kelompok, metode
tanian, khususnya para Penyuluh Pertanian penyuluhan, dan manajemen administrasi
Lapangan (PPL) sangat penting karena berbasis kearifan lokal.
merupakan pemeran kunci dengan tugas
utama mengembangkan kapasitas masyarakat Kelima, Penghubung. Permasalahan
perdesaan dalam mengorganisasi diri, ke- yang dihadapi masyarakat berskala multi-
pemimpinan andal, dan menentukan sendiri dimensi maka pendamping perlu menjadi
upaya-upaya yang diperlukan dalam memper- penghubung, yaitu membuka akses kepada
baiki usaha produktif, khususnya di bidang para pihak terkait instansi lokal dan daerah
pertanian untuk kesejahteraan kehidupannya. serta para tokoh masyarakat. Tujuannya agar
Pertimbangannya adalah perkembangan kebu- hambatan pelaksanaan program pengembang-
tuhan khalayak masyarakat perdesaan dan an masyarakat yang terjadi dapat diatasi
unsur eksternal yang senantiasa berubah. dengan baik.
Pendamping bekerja bersama-sama dengan Berdasarkan prinsip kerja dan tugas-
masyarakat perdesaan untuk membangun tugasnya, maka agar supaya pendamping
kepercayaan dirinya terhadap kemampuan dapat berperan optimum, dibutuhkan pengem-
dan potensi yang sebenarnya dimiliki. bangan mutu SDM. Oleh karena itu, model
Prinsip-prinsip yang harus dimiliki pen- dan tingkat pengembangan SDM pendamping
damping dalam menjalankan tugasnya untuk bergantung pada jenis pendampingan, peran
mendukung proses pembangunan pertanian pendamping, tingkat pendidikan, dan penga-
meliputi (1) kerja kelompok, (2) keberlanjutan, laman pendamping dalam pendampingan.
(3) keswadayaan, (4) kesatuan khalayak Namun dalam artikel ini disajikan model yang
sasaran, (5) penumbuhan saling percaya, dan bersifat umum yang utamanya meliputi: (a)

FORUM PENELITIAN AGRO EKONOMI. Volume 28 No. 1, Juli 2010 : 19 - 34

30
Pelatihan Dasar Metode Participatory Rural ketiga; dan (4) meningkatkan kemampuan dan
Appraisal (PRA); (b) Pelatihan Dasar kapasitas pendamping dengan tukar menukar
Pengembangan Masyarakat; (c) Pelatihan pengalaman dalam pendampingan.
kepemimpinan dan manajemen; (d) Pelatihan
dasar analisis sosial dan perumusan program;
(e) Pelatihan tentang tugas-tugas pendamping Strategi Pengembangan Masyarakat
sebagai pemfasilitasi; (f) Pelatihan kerja dalam Perdesaan melalui Pendampingan
kelompok; (g) Pelatihan tentang peraturan dan Salah satu strategi yang dapat diguna-
kebijakan pembangunan; (h) Pelatihan dasar- kan dalam proses pemberdayaan masyarakat
dasar teknis produksi dan pemasaran hasil. perdesaan adalah pendampingan karena
Proses pelatihan dilaksanakan dengan diyakini mampu mendorong terjadinya pem-
model partisipatif, dengan menggunakan mo- berdayaan fakir miskin secara optimal. Salah
del belajar untuk Pendidikan Orang Dewasa satu pendamping dalam proses pembangunan
(POD). Intinya adalah dengan pendekatan pertanian adalah Penyuluh Pertanian Lapang-
andragogi yaitu sistem belajar umpan balik an sebagai unsur pekerja sosial di lapangan.
bagi peserta sehingga mampu menguasai, Sumodiningrat (2009) menjelaskan bahwa
memahami materi latihan dengan tahapan (1) bagi para pekerja sosial di lapangan, kegiatan
mengalami; (2) mengungkapkan; (3) meng- pemberdayaan dapat dilakukan melalui pen-
analisis; (4) menemukan prinsip; dan (5) dampingan sosial. Terdapat 5 (lima) kegiatan
menerapkan prinsip. Oleh karena itu, dalam penting yang dapat dilakukan dalam melaku-
proses pelatihan diperlukan sejumlah metode/ kan pendampingan sosial, yaitu: 1) motivasi, 2)
teknik maupun media seperti curah gagasan, peningkatan kesadaran dan pelatihan kemam-
diskusi, simulasi, studi kasus, maupun praktek puan, 3) manajemen diri, 4) mobilisasi sumber,
lapang. dan 5) pembangunan dan pengembangan
jaringan.
Tahapan pelaksanaan pelatihan parti-
sipatif adalah: (a) Pengorganisasian kelas. Motivasi
Peserta disatukan dalam satu kelas besar
yang kemudian selama proses akan dibagi Masyarakat khususnya keluarga peta-
menjadi kelompok-kelompok kecil; (b) Pe- ni yang miskin perlu didorong untuk memben-
nyampaian materi pelatihan sesuai alur dan tuk kelompok untuk mempermudah dalam hal
kurikulum yang sudah dipersiapkan; (c) pengorganisasian dan melaksanakan kegiatan
Penyusunan Rencana Tindak Lanjut (RTL) pengembangan masyarakat. Kemudian memo-
yang merupakan pembulatan dari keseluruhan tivasi mereka agar dapat terlibat dalam
materi pelatihan dan layak dapat diopera- kegiatan pemberdayaan yang nantinya dapat
sionalkan dalam bentuk kegiatan yang akan meningkatkan pendapatan mereka dengan
pendamping lakukan; dan (d) Evaluasi seluruh menggunakan kemampuan dan sumber daya
proses pelatihan oleh pendamping yang yang mereka miliki.
berguna untuk pembelajaran dalam kegiatan
pelatihan berikutnya. Meningkatan Kesadaran dan Pelatihan
Kemampuan
Selain dalam bentuk pelatihan, diper-
lukan cara pengembangan mutu SDM pen- Disini peningkatan kesadaran masya-
damping dengan membentuk forum pendam- rakat dapat dicapai melalui pendidikan dasar,
pingan. Pendamping bertugas untuk memfasi- pemasyarakatan imunisasi dan sanitasi,
litasinya. Tujuan dan lingkup kegiatannya sedangkan untuk masalah keterampilan bisa
meliputi: (1) pengembangan sinergitas dalam dikembangkan melalui cara-cara partisipatif.
mencari solusi atas permasalahan pendam- Sementara pengetahuan lokal yang dimiliki
pingan yang bersifat lintas sektoral; (2) masyarakat perdesaan melalui pengalaman
meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mereka dapat dikombinasikan dengan penge-
pengembangan masyarakat, misalnya tentang tahuan yang dari luar. Hal-hal seperti ini dapat
peningkatan mutu kohesi sosial, produksi dan membantu masyarakat miskin di perdesaan
pemasaran; (3) mengembangkan kemampuan untuk menciptakan sumber penghidupannya
akses kelompok masyarakat terhadap sumber sendiri dan membantu meningkatkan keteram-
daya produktif dan kemitraan dengan pihak pilan dan keahliannya sendiri.

STRATEGI PENINGKATAN KAPASITAS MODAL SOSIAL DAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA PENDAMPING PEMBANGUNAN
PERTANIAN Sjafri Mangkuprawira

31
Manajemen Diri suatu proses dalam pemberdayaan masya-
Setiap kelompok harus mampu memi- rakat perdesaan dengan meningkatkan atau
lih atau memiliki pemimpin yang nantinya merubah pola perilaku individu, organisasi,
dapat mengatur kegiatannya sendiri seperti dan sistem yang ada di masyarakat untuk
melaksanakan pertemuan-pertemuan atau mencapai tujuan yang diharapkan secara
melakukan pencatatan dan pelaporan. Pada efektif dan efisien. Melalui penguatan kapa-
tahap awal, pendamping membantu masya- sitas ini, maka masyarakat dapat memahami
rakat perdesaan untuk mengembangkan dan mengoptimalkan potensi yang mereka
sebuah sistem. Selanjutnya memberikan miliki untuk mencapai tujuan pemberdayaan,
wewenang kepada mereka untuk melaksana- yaitu kesejahteraan hidup masyarakat. Strategi
kan dan mengatur sistem tersebut. yang digunakan dalam penguatan kapasitas ini
adalah melalui pendampingan. Jadi, strategi
Mobilisasi Sumber pendampingan sangat efektif dan efisien
dalam proses pemberdayaan masyarakat,
Merupakan sebuah metode untuk karena dengan adanya pendampingan maka
menghimpun setiap sumber-sumber yang kapasitas masyarakat dapat dikembangkan
dimiliki oleh individu-individu yang dalam atau diberdayakan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat melalui tabungan dan sumbangan hidup masyarakat sehingga pada akhirnya
sukarela dengan tujuan untuk menciptakan dapat meningkatkan kesejahteraan hidup
modal sosial. Hal ini didasari oleh pandangan masyarakat dan secara tidak langsung dapat
bahwa setiap orang memiliki sumber daya membantu pemerintah dalam mengurangi
yang dapat diberikan dan jika sumber-sumber tingkat kemiskinan .
ini dihimpun, maka nantinya akan dapat
meningkatkan kehidupan sosial ekonomi
masyarakat secara substansial. Pengemba- KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN
ngan sistem penghimpunan, pengalokasian,
dan penggunaan sumber-sumber ini perlu
dilakukan secara cermat sehingga semua ang- Derajat kesejahteraan rakyat Indo-
gota masyarakat memiliki kesempatan yang nesia dilihat dari angka Indeks Pembangunan
sama dan hal ini dapat menjamin kepemilikan Manusia membuktikan proses pengembangan
dan pengelolaan secara berkelanjutan. masyarakat, khususnya masyarakat pertanian
di perdesaan harus tetap dilaksanakan secara
Pembangunan dan Pengembangan terarah dan bersinambung berbasis kearifan
Jaringan lokal. Unsur terpenting dalam capaian keber-
hasilan pengembangan masyarakat adalah
Pengorganisasian kelompok-kelompok modal alam, teknologi, kelembagaan, modal
swadaya masyarakat di perdesaan perlu manusia, dan modal sosial. Unsur modal
disertai dengan peningkatan kemampuan para sosial yang dimaksud di antaranya adalah
anggotanya dalam membangun dan memper- saling percaya pada sesama anggota masya-
tahankan jaringan dengan berbagai sistem rakat, empati sosial, kohesi sosial, kepedulian
sosial disekitarnya. Jaringan ini sangat penting sosial, dan kerja sama kolektif.
dalam menyediakan dan mengembangkan
berbagai akses terhadap sumber dan kesem- Penguatan modal sosial untuk mendu-
patan bagi peningkatan keberdayaan masya- kung pembangunan di bidang pertanian meli-
rakat miskin di perdesaan. puti pendidikan agama, sosialisasi keluarga,
pemeliharaan dan pengembangan institusi
Dalam strategi pengembangan masya- sosial, sosialisasi dan internalisasi pentingnya
rakat pertanian di perdesaan melalui pendam- modal sosial. Disamping itu modal sosial
pingan, upaya yang dilakukan adalah dengan masyarakat perdesaan dapat pula dikuatkan
meningkatkan kemampuan atau kapasitas dengan pengembangan komunikasi informasi
masyarakat khususnya masyarakat miskin di bidang pertanian, dan mengakomodasi infor-
perdesaan. Meningkatkan kemampuan dan masi melalui proses penyaringan keman-
kapasitas masyarakat perdesaan ini disebut faatannya.
juga dengan penguatan kapasitas (capacity
building). Penguatan kapasitas ini merupakan Dalam prakteknya, pengembangan
masyarakat pertanian di perdesaan membu-

FORUM PENELITIAN AGRO EKONOMI. Volume 28 No. 1, Juli 2010 : 19 - 34

32
tuhkan pendamping yang berfungsi sebagai Education, Greenwood Press, New York,
analisis masalah, pembimbing kelompok, NY, pp.241-58.
pelatih, inovator, dan penghubung. Salah satu BPS [Badan Pusat Statistik]. 2009. Hasil Survei
pendamping bagi masyarakat pertanian di Angkatan Kerja Nasional (Sakernas),
perdesaan adalah para penyuluh pertanian Februari 2008.
lapangan (PPL). Prinsip kerja pengembangan BPS [Badan Pusat Statistik]. 2010. Hasil Survei
masyarakat pertanian di perdesaan melalui Angkatan Kerja Nasional (Sakernas),
pendampingan adalah (1) kerja kelompok, (2) Februari 2009.
keberlanjutan, (3) keswadayaan, (4) kesatuan Coleman, J.S. 1988. Social Capital in the Creation
khalayak sasaran, (5) penumbuhan saling of Human Capital. American Journal of
percaya, dan (6) prinsip pembelajaran ber- Sociology, Supplement S95-S120.
sinambung. Agar pendamping proses pemba- Cunningham, I. 2002. Developing Human and
ngunan pertanian dapat berperan optimum, Social Capital in Organizations. Industrial
dibutuhkan pengembangan mutu SDM per- and Commercial Training.
tanian melalui pelatihan partisipatif berbasis Fukuyama, F. 1996. Trust: The Social Virtues and
pendidikan orang dewasa yang terdiri atas the Creation of Prosperity, Penguin.
metode PRA, pengembangan masyarakat Harmondsworth.
perdesaan, kepemimpinan dan manajemen, Faucheux, S. and M. O'Connor. 1998. Valuation for
analisis sosial dan perumusan program, kerja Sustainable Development: Methods and
dalam kelompok, tugas-tugas sebagai pen- Policy Indications (Cheltenham, UK:
damping, peraturan dan kebijakan pemba- Edward Elgar).
ngunan, teknis produksi, dan pemasaran hasil Finke. R. 2003. Spiritual Capital: Definitions,
pertanian. Applications, and New Frontiers.
Proses pelatihan dilaksanakan meng- [terhubung berkala] 25 Oktober 2010.
gunakan model partisipatif dengan model http://www.spiritualcapitalresearchprogram.
com/pdf/finke.pdf
belajar untuk POD yang intinya dengan
pendekatan andragogi diikuti dengan evaluasi Haq, M. 1995. Reflections on Human Development.
seluruh proses pelatihan oleh pendamping. Oxford University Press, New York.
Selain dalam bentuk pelatihan, diperlukan cara Juran, J.M. 1995. Merancang Mutu. PT. Pustaka
pengembangan mutu SDM pendamping Binaman Pressindo, Jakarta.
pembangunan pertanian dengan membentuk Mangkuprawira, S. dan Hubeis, AV. 2007.
forum pendampingan. Manajemen Mutu SDM. PT Ghalia
Indonesia, Jakarta
Putnam, R., Leonardi, R. and Nanetti, R. 1993.
DAFTAR PUSTAKA Making Democracy Work: Civic Traditions
in Modern Italy, Princeton University Press,
Princeton.
Ancok, D. 2007. Modal Sosial dan Kualitas
Masyarakat. UGM, Yogyakarta. Putnam, Robert D. 2006. E Pluribus Unim: Diversity
and Community in the Twenty-First
Akdere, M. and Paul B. Robert. 2008. Economics
Century, Nordic Political Science
of Social Capital: Implications for
Association
Organizational Performance. Advances in
Developing Human Resources 2008; 10: Putnam, R.D. 1993. The Prosperous Community:
802 Social Capital and Public Life. The
American Prospect no. 13. [terhubung
Barbier, E.B. and Markandya, A. 1990, "The berkala] 25 Oktober 2009.
Conditions for Achieving Environmentally
http://xroads.virginia.edu/~HYPER/DETOC
Sustainable Development", European
/assoc/13putn.html
Economic Review, Vol. 34 pp.659-69.
Pyatt, G. and J.I. Round. 1977. Social Accounting
Barker M. 2007. Investments in Religious Capital:
Matrices for Development Planning.
An Explorative Case Study of Australian
Review of Income and Wealth, Vol. 23, No.
Buddhists. Research Article. School of
4, pp. 339-364.
Business, James Cook University
Schuller, T. 2000. Social and Human Capital: The
Bourdieu, P. 1986. "The Forms of Capital", in
Search for Appropriate Techno metho-
Richardson, J. (Eds), Handbook of Theory
dology’, Policy Studies.
and Research for the Sociology of

STRATEGI PENINGKATAN KAPASITAS MODAL SOSIAL DAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA PENDAMPING PEMBANGUNAN
PERTANIAN Sjafri Mangkuprawira

33
Sumodiningrat, G. 2009. Mewujudkan Kesejah- UNDP [United Nations Development Programme].
teraan Bangsa: Menanggulangi Kemis- 2007, Human Development Report
kinan dengan Prinsip Pemberdayaan 2007/2008: Fighting Climate Change,
Masyarakat. Jakarta: PT. Alex Media Human Solidarity in a Divided World, New
Komputindo. York: Palgrave Mcmillan.
Thomas, C. 2000, Global Governance, Develop- UNDP [United Nations Development Programme].
ment and Human Security: The Challenge 2009, Human Development Report 2009 -
of Poverty and Inequality, Pluto Press, HDI rankings.
London.

FORUM PENELITIAN AGRO EKONOMI. Volume 28 No. 1, Juli 2010 : 19 - 34

34

You might also like