You are on page 1of 13

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM

FISIOLOGI TUMBUHAN

TOPIK : GERAK GEOTROPI

Disusun Oleh :

Nama : Chi Chi Cahyati

NIM : ACD 115 089

Kelas :A

Kelompok : VII (Tujuh)

Hari/Tanggal : Jum’at/11 Mei 2018

Asisten Praktikum : Masitah, S.Pd

Sandro Prakasa Dawid, S.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2018
I. Topik : Gerak Geotropi.
II. Tujuan : Untuk mempelajari gerak geotropi pada akar tumbuhan.
III. Dasar Teori :
Gerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup yang bertujuan untuk
melaksanakan aktivitas hidupnya. Gerak yang terjadi pada tumbuhan berbeda dengan
gerak yang dilakukan hewan dan manusia. Gerak pada tumbuhan bersifat pasif. Selain
itu gerak pada tumbuhan merupakan respon terhadap rangsangan dari lingkungan dan
akibat adanya pertumbuhan. (Kadaryanto. 2000)
Geotropi adalah gerak yang menuju ke pusat bumi; gerak ini dilakukan oleh akar.
Gerak ujung akar kepala itu kita sebut sebagai dia-geotropik atau transfersal-geotropik
(Dwijoseputro 1984). Geotropi adalah gerak akar karena adanya gaya tarik gravitasi bumi
(Prawiroharjo, S. 1991).
Gerak ujung akar kepala itu sutau geotropi yang positif. Sedang jurusan yang
ditempuh oleh cabang-cabang akar yang agak mendatar itu disebut diogeotropik atau
transversal-geotropik. Sebaliknya, jurusan yang ditempuh oleh ujung batang itu disebut
geotropi yang negatife. Gravitropisme dibagi menjadi dua, yaitu gravitropisme positif
(gerakan pertumbuhan akar menuju arah gravitasi bumi dan gravitropisme negatif
(gerakan pertumbuhan akar menjauhi gravitasi bumi. Namun pada umumnya akar
bersifat gravitropisme positif. (Dwidjoseputro,D.1985).
Pembengkokan batang utama dan akar. Pada awalnya bahwa sisi penerimaan
gravitasi adalah tudung akar. Seperti halnya pada fototropisme, disebabkan oleh
pertumbuhan diferensiasi pada daerah perpanjangan dibelakang ujung. Pada batang atau
koleoptil yang diletakkan horizontal pemanjangan terjadi lebih besar pada posisi bawah
dari pada sisi atas, sedangkan pada akar terjadi sebaliknya, jadi berturut-turut
mengakibatkan bengkokan keatas dan bengkokan kebawah.(Heddy,S.1996).
Gaya berat berpengaruh terhadap arah pertumbuhan akar dan batang. Hal in dapat
terlihat dengan meletakkan kecambah tanaman secara horizontal. Setelah beberapa lama,
akar akan melengkung ke bawah. Sedangkan ujung batang akan bengkok ke atas. Batang
utama atau batang tanaman biasanya tumbuh 180o dari pusat gravitasi bumi. Sedangkan
cabang, tangkai dauun, rimpang dan stolon biasanya lebih mendatar. Perbedaan arah
tumbuh tersebut menyebabkan tumbuhan dapat mengisi ruang sehingga dapat menyerap
CO2 dan cahaya sangat efektif. Hal ini merupakan suatu bentuk respon tanaman terhadap
kondisi lingkungan (Salisburry and Ross, 1995).
IV. Alat Dan Bahan
a. Alat
No. Nama Alat Jumlah
1. Cawan Petri 1 Buah
2. Penggaris 1 Buah
3. Gunting 1 Buah
4. ATK 1 Set
5. Kamera Handphone 1 Buah

b. Bahan
No. Nama Bahan Jumlah
1. Kecambah Kacang Hijau (Phaseolus vulgaris) 4 Biji
2. Kapas Secukupnya
3. Isolasi Secukupnya
4. Lilin Mainan Secukupnya
5. Aquades Secukupnya
6. Kertas Label 4 Buah
V. Prosedur Kegiatan
1. Menyiapkan seluruh alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Memasukkan sedikit kapas kedalam cawan petri, lalu mengaturnya sehingga
membentuk lapisan yang tidak terlampau tebal.
3. Membasahi kapas tersebut dengan sedikit air.
4. Memilih 4 kecambah kacang hijau yang mempunyai calon akar dengan panjang yang
sama.
5. Meletakkan keempat biji kecambah ini diatas kapas tersebut pada posisi keempat
arah mata angin (Utara, Selatan, Barat, dan Timur)
6. Memberi tanda nomor pada tutup cawan petri.
7. Menutup kembali cawan petri tersebut, lalu memberinya isolasi pada tepi tempat dan
tutupnya.
8. Memasang cawan petri beserta isinya dengan posisi tegak diatas tempat datar dengan
bantuan lilin mainan.
9. Mencatat arah pertumbuhan calon akar pada awal pengamatan ini. Mengukur pula
panjang calon akar.
10. Setelah 24 jam, mengamati arah pertumbuhan calon akar tersebut. Lalu memputar
cawan petri tersebut 90o ke arah kanan sehingga posisi kecambah yang semula
berada di titik Utara pindah ke titik Timur, demikian seterusnya.
11. Membersihkan dan mengembalikan alat dan bahan yang telah digunakan
ketempatnya.
VI. Hasil Pengamatan
a. Tabel pengamatan arah tumbuh

Arah tumbuh
No. Kecambah
0 24 48 72 96
1. 1 Utara Utara Timur Selatan Barat
2. 2 Timur Timur Selatan Barat Utara
3. 3 Selatan Selatan Barat Utara Timur
4. 4 Barat Barat Utara Timur Selatan

b. Tabel pengamatan panjang akar

Panjang akar (cm)


No. Kecambah
0 24 48 72 96
1. 1 0,38 1,16 1,21 1,57 1,95
2. 2 0,38 0,88 1,18 1,28 1,20
3. 3 0,38 1,11 1,39 1,78 1,33
4. 4 0,38 1,45 1,58 1,67 1,53
c. Tabel pengamatan arah tumbuh batang
Arah tumbuh batang
No Kecambah
Ke-0 Ke-24 Ke-48 Ke-72 Ke-96
1 1 Selatan Utara Utara Timur Selatan
2 2 Barat Utara Utara Timur Selatan
3 3 Utara Utara Utara Timur Selatan
4 4 Timur Utara Utara Timur Selatan

d. Tabel pengamatan panjang batang

Panjang batang…..(cm)
No Kecambah
Ke-0 Ke-24 Ke-48 Ke-72 Ke-96
1 1 3,10 3,54 5,69 6,96 8,19
2 2 3,92 4,63 5,61 6,05 7,44
3 3 3,92 4,85 6,88 8,15 8,61
4 4 3,92 4,68 8,42 8,89 7,62
VII. Pembahasan
Hasil yang diperoleh dari praktikum dengan topik “gerak geotropi” dengan
menggunakan kecambah kacang hijau (Phaseolus vulgaris) akan dibahas sebagai
berikut.
1. Pengamatan jam ke 0
Hasil pengamatan yang telah di lakukan pada jam ke 0, calon akar pada awal
pengamatan 4 biji kecambah, ukuran panjangnya rata-rata 0,38 cm dengan posisi
kecambah berada di titik Utara.
2. Pengamatan jam ke 24
Hasil pengamatan pada jam ke 24 terhadap kecambah kacang hijau, dengan
warna batang putih kemerahan, ukuran akar rata-rata 1,15 cm, calon daun sudah
keluar berwarna hijau, titik Utara mengalami gerak geotropisme positif pada akar
kecambah.
3. Pengamatan jam ke 48
Hasil pengamatan pada jam ke 48, kami mengganti perubahan posisi di titik
Timur, pada kecambah kacang hijau warna batang putih kemerahan, daun
bertambah ukurannya dan warna daun hijau, ukuran akar rata-rata 1,34 cm serta
titik Timur arah gerak geotropisme positif pada akar kecambah.
4. Pengamatan jam ke 72
Hasil pengamatan jam ke 72, pada kecambah kacang hijau di titik Selatan,
yaitu mengalami warna batang merah keunguan,warna daun hijau tua, ukuran akar
rata-rata 1,57 cm serta daun lebih panjang serta titik Selatan arah geotropisme
positif.
5. Pengamatan jam ke 96
Hasil pengamatan terakhir pada jam ke 96, perubahan pada kecambah kacang
hijau di titik Barat, yaitu: warna batang hijau keputihan, rata-rata ukurannya 1,50
cm. Warna daun hijau tua, jumlah 4 helaian daun lebih panjang serta titik Barat
arah geotropisme positif.
Jika kita letakkan suatu pot berisi kecambah dalam posisi mendatar, maka ujung
akar akan membelok ke pusat bumi (geotropi yang positif), sedang ujung batang akan
membelok keatas (geotropi yang negatif). Kejadian ini ada hubungannya dengan
distribusi auksin juga. Kesimpulannya adalah kadar auksin yang tinggi menggiatkan
pengembangan sel-sel batang, akan tetapi menghambat sel-sel akar. Pembengkokan
batang utama dan akar. Pada awalnya bahwa sisi penerimaan gravitasi adalah tudung
akar. Seperti halnya pada fototropisme, disebabkan oleh pertumbuhan diferensiasi pada
daerah perpanjangan dibelakang ujung. Pada batang atau koleoptil yang diletakkan
horizontal pemanjangan terjadi lebih besar pada posisi bawah dari pada sisi atas,
sedangkan pada akar terjadi sebaliknya, jadi berturut-turut mengakibatkan bengkokan
keatas dan bengkokan kebawah.
VIII. Diskusi
1. Ada berapa macam gerak geotropi ?
2. Berdasarkan hasil percobaan saudara cobalah amati gerak akarnya, termasuk dalam
gerak geotropi apa saja ?
3. Bagaimana pengaruh gravitasi bumi terhadap gerak geotropi? jelaskan alasan saudara
!
Jawaban :
1. Ada dua macam gerak geotropi, yaitu :
a) Geotropisme positif, adalah gerak yang menuju/mengarah ke pusat bumi.
b) Geotropisme negatif, adalah gerak yang menjauhi gaya gravitasi bumi.
2. Dari hasil percobaan yang telah kami laksanakan, terdapat dua arah gerak akarnya
yaitu geotropisme positif dan geotropisme negatif.
3. Menurut pendapat kami pada pengamatan kecambah kacang hijau (Phaseolus
vulgaris) ini pengaruh geotropisme atau rangsangan yang di pengaruhi gravitasi
bumi terhadap akumulasi auksin, yang menunjukan adanya transportasi auksin
menuju ke arah bawah.
IX. Kesimpulan
a. Kesimpulan

Hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa apabila suatu tanaman di


letakkan secara mendatar, maka akumulasi auksin yang berada di bagian bawah
sebagai akibat pengaruh geotropisme positif. Sedangkan yang posisi selain dibagian
bawah itu gerak ujung batang menjauhi pusat bumi yang di sebut geotropisme
negatif. Jadi, rangsang cahaya dan gaya gravitasi mempengaruhi arah pertumbuhan
atau gerak tumbuhan.

b. Saran
Saran saya untuk praktikum kali ini adalah lebih teliti lagi dalam mengukur
bagian daun, karena data bisa saja tertukar. Maka dari itu diharapkan keteliatian
dalam mengamati agar tidak salah dalam mengisi data.
X. Daftar Pustaka
Dwidjoseputro, D. 1985. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT. Gramedia.

Heddy, S. 1996. Hormon Tumbuhan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Kadaryanto. 2000. Mengungkap Rahasia Alam Kehidupan. Jakarta: Yudhistira Ghalia


Indonesia.

Salisbury dan Ross. 1991. Fisiologi Tumbuhan. Bandung: ITB.

Satria,Bayu.2013.Geotropisme.http://selamatdatangbs.blogspot.com/2013/01/geotropisme
.html. (Diakses pada tanggal, 20 Mei 2018).

Sunariyati,Siti.dkk. 2017. Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Palangkaraya:


Universitas Palangkaraya.

Uya. 2010. Gerak Pada Tumbuhan. Jakarta: Gramedia.


Foto Dokumentasi Pribadi
Jam Foto dokumentasi

Jam Ke -0

Jam Ke -1

Jam Ke -2

Jam Ke -3
Jam Ke -4

You might also like