You are on page 1of 2

TRANSIENT ISCHEMIC ATTACK

(TIA)
No. Dokumen : 800/PKM.DHD/SOP/ /I /2018
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : Januari 2018
Halaman : 1/2

PUSKESMAS
Nelyana, SKM
DUHIADAA NIP: 19811225 200501 2 020

1. Pengertian Penurunan aliran darah yang berlangsung sepintas (tidak menetap atau tidak
permanen) ke area tertentu dari otak, sehingga mengakibatkan disfungsi neurologis
yang berlangsung singkat (kurang dari 24 jam).
2. Tujuan Sebagai pedoman dalam mendiagnosis dan memberikan tatalaksana yang tepat
terhadap pasien dengan transient inschemic attack di Puskesma Duhiadaa.
3. Kebijakan Surat Kebijakan Kepala Puskesmas Duhiadaa Tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi Permenkes no 5 tahun 2017 tentang Panduan Praktis Klinis Bagi Petugas Pelayanan
Primer
5. Prosedur/ a. Petugas Melakukan Anamnesa
Langkah - Secara umum, gejala neurologis yang diakibatkan oleh TIA tergantung pada
langkah pembuluh darah otak yang mengalami gangguan, yaitu sistem karotis atau
vertebrobasilaris.
1) Disfungsi neurologis fokal yang sering ditemukan berupa:
a) Kelemahan atau kelumpuhan salah satu sisi wajah, lengan, dan tungkai
(hemiparesis, hemiplegi)
b) Gangguan sensorik pada salah satu sisi wajah, lengan, dan tungkai
(hemihipestesi, hemi-anesthesi)
c) Gangguan bicara
d) Gangguan berbahasa
e) Gejala neurologik lainnya: Jalan sempoyongan, Rasa berputar , Kesulitan
menelan , Melihat ganda ,Penyempitan lapang penglihatan (hemianopsia,
kwadran-anopsia)
2) Gangguan tersebut terjadi mendadak, dan biasanya berlangsung dalam waktu
yang singkat (beberapa menit), jarang sampai lebih dari 1-2 jam, diikuti
kesembuhan total tanpa gejala sisa.
3) Diperlukan anamnesis yang teliti tentang faktor risiko TIA/stroke
b. Petugas Melakukan Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
Meliputi pemeriksaan umum dan neurologis.
Pemeriksaan Umum
Terutama pemeriksaan tekanan darah, frekuensi nadi dan pernafasan, jantung,
bising karotis/subklavia, dan tanda vital lainnya.
Pemeriksaan neurologis
Terutama untuk menemukan adanya tanda defisit neurologis berupa status mental,
motorik, sensorik sederhana dan kortikal luhur, fungsi serebelar, dan otonomik
Pemeriksaan Penunjang : Gula darah Sewaktu
c. Petugas melakukan Penegakan Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik neurologis dan
CT scan kepala (bila diperlukan)
d. Petugas melakukan Penatalaksanaan Komprehensif
Penatalaksanaan dapat dilakukan dengan:
Bila mendapat serangan TIA, pasien harus segera dibawa ke rumah sakit agar
mendapatkan pemeriksaan untuk menemukan penyebab dan penanganan lebih
lanjut. Tekanan darah tinggi, penyakit jantung, diabetes dan penyakit gangguan
darah harus segera diterapi. Untuk mencegah berulangnya TIA dan serangan
stroke, perlu diberikan obat antiplatelet, misalnya asetosal, clopidogrel,
dipyridamole, cilostazol.
Kriteria Rujukan
Pasien segera dirujuk ke RS untuk penanganan lebih lanjut.

6. Unit Terkait

You might also like