BUAH MERAH: POTENSI DAN MANFAATNYA SEBAGAI ANTIOKSIDAN
RED FRUIT: ITS POTENCY AND BENEFIT AS ANTIOXIDANT
Inti Aritni Palupi’ Martanto Martosupono”
Abstract
Red fruit (Pandanus conoideus Lam.) has been consumed by Papua community as their daily food
and as traditional medicine. The people of Papua in rural community, especially for the people who
lived near Jayawijaya mountain have muscular posture, strong stamina and resistant to diseases. They
believe that this condition is due to the effect of red fruit
Red fruit contained carotenoid as its major active compound, Carotenoid is yellow, orange to red
natural pigment which has ability as an antioxidant and provitamin A to inhibit many diseases.
PENDAHULUAN
Buah Merah (Pandanus conoideus Lam.)
adalah tanaman endemik yang tumbuh di pulau
Papua. Tanaman buah merah termasuk tanaman
keluarga pandan-pandanan dengan pohon me-
nyerupai pandan, tinggi tanaman dapat mencapai
16 m dengan tinggi batang bebas cabang sendiri
setinggi 5 sampai 8 m yang diperkokoh akar-
akar tunjang pada batang sebelah bawah. Kultivar
buah berbentuk lonjong dengan kuncup tentutup,
daun buah, Buah merah mempunyai panjang
buah mencapai 55 cm, diameter 10-15 cm, dan
bobot 2-3 kg. Setelah masak, buah berwarna
merah maroon terang, dan ada beberapa jenis
tanaman yang buahnya berwarna coklat dan
coklat-kekuningan
Dalam perkembangannya, buah merah yang,
‘Taglster Biovopl Universitas Kristen Satya Wacana, Sal
in atri@yanoo.co
tumbuh di pedalaman Papua itu menjadi sangat
terkenal di masyarakat karena khasiatnya sebagai
‘bat beragam penyakit berbahaya seperti diabe-
tes mellitus, jantung koroner, hipertensi, kanker,
bahkan HIV/AIDS. Menurut hasil analisa yang,
dilakukan Institut Pertanian Bogor (IPB), buah
merah temyata memiliki kandungan karotenoid
dan tokoferol dalam kadar yang tinggi
KAROTENOID
Di dalam jaringan tumbuhan, karotenoid
mempunyai cua fungsi utama. Fungsi yang per-
tama, sebagai pigmen asesoris, berperan mem-
bantu klorofil dalam besfotosintesis yaitu berfungsi
menangkap energi cahaya pada panjang gelom-
bang yang tidak dapat ditangkap klorofil, untuk
ditransfer ke klorofil dan kemudian digunakan
dalam proses fotosintesis. Fungsi yang kedua ada-
42
|UBNALTUMEUHAN OBAT INDONESIA. Th Jour olndoneson Maina Mantlah sebagai agen protektor, berperan untuk mema-
damian singlet oksigen yang terbentuk karena
fotosensitasi dasi klorofil. Singlet oksigen sangat
berbahaya karena mempunyai energi yang besar.
Energi tersebut akan ditangkap karotenoid dan
diubah menjadi panas, membentuk oksigen trip-
let yang stabil. Berdasarkan kedua fungsi tersebut
maka dapat dikatakan karotenoid mempunyai
peran penting dalam kelangsungan hidup tana-
man (Kusmita dan Limantara, 2008).
Karotenoid merupakan pigmen berwarna
kuning, orange hingga merah yang banyak terda-
pat dalam buah-buahan dan sayuran, namun juga
ditemukan pada jamur, hewan dan manusia
Struktur karotenoid berasal dari 8 unit isoprene
C5 yang akan berikatan kepala-ekor, kecuali pada
pusat molekulnya akan berikatan ekor-ekor.
Karotenoid akan membentuk hidrokarbon rantai
panjang, yang dapat dibedakan menjadi 2 golo-
ngan utama yaitu: (1) karoten yang merupakan
kelompok hidrokarbon tidak jenuh rantai panjang
(Clo, yang meliputi: a-karoten, a-karoten dan
@-karoten. Golongan (2) xantofil yang merupakan
turunan karoten teroksigenasi yang meliputi:
lutein, zeasantin, violaksantin dan lain-lain (Kus-
mita dan Limantara, 2008).
a-karoten yang merupakan karotenoid do-
minan yang terdapat pada buah merah, mem-
punyai 2 cincin a. Cincin @ dari karotenoid ini di
dalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A oleh
enzim 15, 15’ dioksigenase menjadi retinal,
kemudian molekul retinal akan direduksi menjadi
retinol. Bentuk retinol mengalami esterifikasi lalu
diangkut ke getah bening dan disimpan dalam
hati. Meskipun 1 molekul @-karoten dapat diubah
menjadi 2 molekul vitamin A, uji biclogis menun-
jukkan bahwa hanya setengah molekul saja yang
aktif. Penelitian Bavernfeind (1981) menyatakan
bahwa sebanyak 40 jenis karotenoid yang
dlitemukan dapat berfungsi sebagai provitamin A.
KANDUNGAN SENYAWA AKTIF DAN KOMPOSISI
ZAT GIZI PADA BUAH MERAH
Selain karotenoid dan tokoferol, sari buah
merah juga mengandung asam lemak jenuh se-
perti, asam faurat, palmitat, stearat, dan asam
Jemak tak jenuh seperti asam palmitoleat, oleat,
linoleat, omega-3 dan lain-lain. Buah merah
mengandung: antioksidan (karotenoid, tokoferol),
asam lemak jenuh dan tak jenuh, serat dan
kalsium, yang disajikan pada tabel 1,
Tabel |. Kandungan Senyawa Akt dalam Sari Buah Merah
serra ATE ravouncan
Toa arene T2000 pe
Toa ate TODO pp
TaRaren THO pom
asaaiwoT pom
Tear oat we
Tea Tore aa
Tea nla Tae
Dekaraat 20%
“abel 2. KompasisiZat Giri pe 10 gram Buah Merah
SSENVAWA AKTIF ANDUNGAN
trey era
Pree 3300 m9
Tamale PBT0OTH
Seat 2Os00T
coon ADOT
Testor 30m0
esi 2amG
Varin sme
Viamin TG
Wala Tmo
We Bae
43
Von 2, No.1, Asus 2008In Ai Pou Mennte Mertosepone
KAROTENOID DOMINAN PADA BUAH MERAH
6-karoten
B-karoten merupakan karotenoid yang pal-
ing dominan pada buah merah. Karotenoid
tersebut telah banyak dimanfaatkan sebagai
pewama, baik pewarna makanan, pakan ternak,
dan kosmetika. Karotenoid tersebut digunakan
sebagai pewarna makanan karena sudah sejak
dahulu senyawa tersebut dikenal mempunyai
banyak manfaat bagi kesehatan, Selain sangat
potensial sebagai sumber vitamin A, -Karoten
juga merupakan antioksidan. Beberapa penetitian
kesehatan melaporkan bahwa mengkonsumsi 4-
karoten setiap hari dapat mengurangi separuh
resiko serangan jantung, stroke, semua penyakit
kardiovaskuler, mencegah kolesterol jahat LDL,
melindungi tubuh dari resiko kanker paru-paru,
payudara dan prostat, 4-karoten dapat mencegah
penyakit degeneratif seperti stroke, jantung
koroner, dan kanker. Fungsi 8-karoten untuk
memperlambat berlangsungnya penumpukan flek
pada arteri sehingga aliran darah, baik ke jantung
maupun ke otak, bisa berlangsung lancar tanpa
sumbatan. Betakaroten juga berfungsi untuk me-
ningkatkan kekebalan tubuh karena adanya
interaksi vitamin A dengan protein (asam-asam
amino) yang berfungsi dalam pembentukan
antibodi.
wy RRQ,
amar 1. Sruktur karoteoid(S4arote)
Suatu studi membuktikan bahwa mengkon-
sumsi betakaroten 30-60 mg sehari selama 2 bulan
akan membuat tubuh memiliki sel-sel pembunuh
alami lebih banyak serta sel-sel T-helpers dan
limposit yang lebih aktif. Bertambahnya sel-sel
pembunuh alami sangat penting untuk melawan
sel-sel kanker dan mengendalikan radikal bebas
yang sangat mengganggu kesehatan.
ANTIOKSIDAN SEBAGAI PENGHAMBAT RADIKAL
BEBAS.
Radikal bebas didefinisikan sebagai sebuah
atom atau molekul yang memiliki satu atau lebih
elektron bebas pada struktumya. Senyawa radikal
bebas ini terbentuk secara alami selama proses
metabolisme di dalam tubuh, Apabila senyawa
tersebut dihasilkan secara teratur dan dalam ju-
mlah yang cukup, maka senyawa-senyawa ter-
sebut mempunyai peranan dalam membantu
keseimbangan sel dalam jaringan normal serta
memberi isyarat dalam proses metabolisme.
Beberapa peranan penting dari radikal bebas,
yaitu memproduksi ATP dari ADP dalam mito-
kondria melalui proses fosforilasi, mendetoksifi-
kasi zat-zat racun melalui sitokrom P450, mem-
bantu proses apoptosis sel, membunuh mikro-
organisme dan sel kanker serta menghasilkan
prostaglandin dan leukotriena yang mempunyai
berbagai fungsi regulator. Sebaliknya, jika pem-
bentukan atau jumlah radikal bebas dalam tubuh
tidak terkendali atau melebihi batas, menye-
babkan kerusakan oksidasi sel yang mengarah
tethadap resiko terkena penyakit degenerative
seperti jantung, kanker, diabetes mellitus, hepati-
tis dan penyakit Alzheimer.
Secara umum, antioksidan didefinisikan seba-
gai senyawa yang dapat menunda, memperlambat
dan mencegah proses oksidasi lipid. Dalam arti
khusus, antioksidan adalah zat yang dapat me-
nunda atau mencegah terjadinya reaksi antiok-
sidasi radikal bebas dalam oksidasi lipid (Kochhar
44
|URNALTUMEUHAN OBAT INDONESIA. The Jounal Indoneson Medicis Foe