You are on page 1of 12

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.

2 Tahun 2017

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA


PEGAWAI DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
Hendriyaldi 1
Abstract
In the current era of globalization, requires improving the quality of human
resources, in particular for government officials in providing services to the
public. Many attempts were made by the government and the community to
improve the situation. But the performance of the civil service is still cause for
concern. Well as civil servants, motivation and discipline are the factors that
important role in achieving business goals of an organization. This study aims to
determine partially the effect of motivation and discipline on the performance and
simultaneously the influence of motivation and discipline on the performance of
the Directorate General of Land Transportation Ministry of Transportation. The
independent variables are motivation and discipline, the dependent variable is the
performance. The research method uses quantitative research. Data collection
techniques using a questionnaire based on Likert scale. The sampling method is
done randomly. This study population of 60 people and all of the population being
sampled (saturated sample). The analytical method used is multiple linear
regression. Based on the analysis it can be concluded there is a significant and
positive impact partially between motivation on the performance, and there is a
positive and significant effect partially between discipline on performance. F Test
results support the hypothesis that motivation and discipline simultaneous effect
on the performance by 72.3 percent. Other factors that can affect the performance
that not yet be studied in this research , recommended for further research.
Keywords: motivation, discipline, employees’ performance
PENDAHULUAN kebanggaan yang besar terhadap
Perundang-undangan dan aturan predikat yang disandangnya sebagai
pelaksanaan yang mengatur pegawai pegawai negeri yang baik. Dengan
negeri untuk bekerja dengan disiplin, demikian motivasi dan disiplin kerja
tidak terlibat korupsi, kolusi dan merupakan faktor yang penting
nepotisme sudah dikeluarkan melalui peranannya dalam usaha mencapai
TAP MPR IV/MPR/1999, Undang- tujuan dari suatu organisasi/intansi.
Undang Republik Indonesia Nomor Motivasi dan disiplin kerja yang
28 tahun 1999 tentang tinggi dan berlangsung efektif dan
penyelenggaraan aparatur Negara efisien akan memungkinkan pula
yang bersih dan bebas dari Korupsi, terwujudnya aparatur pemerintah
Kolusi dan Nepotisme serta yang bersih dan berwibawa.
Peraturan Pemerintah Nomor 30 Fenomena yang terjadi di
tahun 1980 tentang Disiplin Pegawai Direktorat Jenderal Perhubungan
Negeri Sipil, merupakan contoh Darat Kementerian Perhubungan
terpenting. Akan tetapi kinerja
yang terletak di Jalan Merdeka Barat
pegawai negeri sampai saat ini masih
memprihatinkan. Namun demikian, No 8, Gedung Karya Lantai IX
masih banyak pegawai negeri yang Jakarta Pusat 10110 merupakan
mempunyai disiplin dan motivasi suatu instansi pemerintah yang
tinggi, profesional serta mempunyai mempunyai kedudukan sebagai unsur
pelaksana Pemerintah Negara
Kesatuan Republik Indonesia,
1
Dosen STIE GK Muara Bulian terdapat permasalahan pada kinerja

146
Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.2 Tahun 2017

pegawai, adanya pegawai yang bertindak sebagai wirausaha,


meninggalkan tugas pada jam kerja memiliki tugas menantang, dan
tanpa ijin, tanggung jawab juga menunjukkan perilaku yang lebih
belum dilaksanakan dengan baik berinisiatif daripada kebanyak orang,
oleh pegawai dan pegawai yang mereka menghendaki umpan balik
bersikap pasif terhadap pekerjaan konkrit yang cepat terhadap prestasi,
sehingga kurang menaati peraturan, mereka bekerja tidak terutama
dan kecepatan penyelesaian tugas mendapatkan uang atau kekuasaan,
masing-masing pegawai belum mereka dapat diandalkan sebagai
optimal, hal ini berdampak pada tulang punggung, organisasi dan
kuantitas kerja tidak mencapai diperlukan dalam organisasi. Kedua,
harapan. Masih adanya pegawai yang Need for power (kebutuhan akan
kurang memiliki motivasi dalam kekuasaan): Kebutuhan akan
bekerja dilihat dari sikap dan kekuasaan yaitu keinginan untuk
tanggung jawab terhadap tugas yang mampu mempengaruhi orang lain.
dilakukan oleh pegawai yang Beberapa orang mungkin selalu
diindikasikan sebagai penyebab untuk memiliki pengaruh, dihormati
kurang optimalnya kinerja di dan senang mengatur manusia lain
Direktorat Jenderal Perhubungan senang dengan tugas yang
Darat Kementrian Perhubungan, dibebankan kepadanya atau statusnya
semua itu merupakan sebab dan cenderung lebih peduli dengan
menurunnya kinerja pegawai dalam kebanggaan, prestise dan
bekerja. Motivasi seseorang dalam memperoleh pengaruh terhadap
bekerja ditentukan oleh orang lain. Ketiga, Need for
kebutuhannya terhadap hal-hal affiliation (kebutuhan sosial):
tertentu. Menurut McClelland dan Kebutuhan sosial yaitu keinginan
kawan-kawan dalam Avery dan untuk bersosialisasi dengan anggota
Baker (2002:138) membagi jenis masyarakat lain yang ada
kebutuhan ini ke dalam tiga kategori disekitarnya. Kebutuhan untuk
dasar, yaitu: Pertama, Need of berafiliasi atau berhubungan dengan
achievement (kebutuhan berprestasi): orang lain adalah kebutuhan yang
Kebutuhan berprestasi yaitu bersifat sosial, senang bergaul
keinginan untuk berbuat lebih baik dengan sesama orang lain dan
dalam suasana persaingan dengan bersifat penolong terhadap sesama
memperhatikan standar-standar yang mengalami kesusahan atau
tertentu dalam bekerja. Kebutuhan kesukaran.
berprestasi juga merupakan Hasil observasi tersebut di dukung
kebutuhan untuk selalu oleh hasil wawancara yang dilakukan
meningkatkan hasil kerja dan mutu terhadap bapak Setioaji Handoko
kerja serta selalu ingin menonjol (bagian kepegawaian) pada tanggal 9
dikalangan sesamanya. Orang yang Desember 2016, menyatakan bahwa
memiliki motivasi berprestasi yang fenomena ketidakdisiplinan kerja
tinggi secara umum memiliki ciri-ciri terlihat dari adanya pegawai-pegawai
: mereka bersemangat sekali apabila yang kurang dapat memaksimalkan
unggul, menentukan tujuan secara waktu untuk bekerja serta pembagian
realistis dan mengambil risiko yang tugas yang kurang merata sehingga
telah diperhitungkan dan mereka mengakibatkan adanya pegawai yang
tidak percaya pada nasib baik, melakukan hal-hal lain diluar tugas
mereka mau bertanggung jawab dinas pada saat jam kerja dan
sendiri mengenai hasil kerjanya, kurangnya motivasi dari pegawai

147
Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.2 Tahun 2017

untuk bertugas. Di dalam Peraturan dan kesatuan Korps Pegawai Negeri


Pemerintah Republik Indonesia Sipil; (j) Segera melaporkan kepada
Nomor 30 Tahun 1980 bahwa atasannya, apabila mengetahui ada
peraturan disiplin adalah suatu hal yang dapat membahayakan atau
peraturan yang membuat keharusan, merugikan Negara/Pemerintah,
larangan, dan sanksi, apabila terutama di bidang keamanan,
keharusan tidak diturut atau larangan keuangan, dan material; (k) Mentaati
itu dilanggar. Untuk menjamin tata ketentuan jam kerja; (l) Menciptakan
tertib dan kelancaran pelaksanaan dan memelihara suasana kerja yang
tugas, maka dengan tidak baik; (m) Menggunakan dan
mengurangi ketentuan dalam memelihara barang-barang milik
peraturan perundang-undangan Negara dengansebaik-baiknya; (n)
pidana, diadakan Peraturan Disiplin Memberikan pelayanan dengan
Pegawai Negeri Sipil. Keharusan sebaik-baiknya kepada masyarakat
yang wajib dipatuhi oleh Pegawai menurut bidang tugasnya masing
Negeri Sipil dalam Peraturan masing; (o) Bertindak dan bersikap
Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah tegas, tetapi adil dan bijaksana
: (a) Setia dan taat sepenuhnya terhadap bawahannya; (p)
kepada Pancasila, Undang-Undang Membimbing bawahannya dalam
Dasar 1945, Negara, dan Pemerintah; melaksanakan tugasnya; (q) Menjadi
(b) Mengutamakan kepentingan dan memberikan contoh serta teladan
negara di atas kepentingan golongan yang baik terhadap bawahannya; (r)
atau diri sendiri, serta Mendorong bawahannya untuk
menghindarkan segala sesuatu yang meningkatkan prestasi kerjanya; (s)
dapat mendesak kepentingan Negara Memberikan kesempatan kepada
oleh kepentingan golongan, diri bawahannya untuk mengembangkan
sendiri, atau pihak lain; (c) kariernya; (t) Mentaati ketentuan
Menjunjung tinggi kehormatan dan peraturan perundang-undangan
martabat Negara, Pemerintah, dan tentang perpajakan; (u) Berpakaian
Pegawai Negeri Sipil. (d) rapi dan sopan serta bersikap dan
Mengangkat dan mentaati bertingkah laku sopan santun
sumpah/janji Pegawai Negeri Sipil terhadap masyarakat, sesama
dan sumpah/janji jabatan Pegawai Negeri Sipil, dan terhadap
berdasarkan peraturan perundang- atasan; (v) Hormat menghormati
undangan yang berlaku; (e) antara sesama warganegara yang
Menyimpan rahasia Negara dan atau memeluk agama/kepercayaan
rahasia jabatan dengan sebaik- terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
baiknya; (f) Memperhatikan dan yang berlainan; (w) Menjadi teladan
melaksanakan segala ketentuan sebagai warganegara yang baik
Pemerintah baik langsung dalam masyarakat; (x) Mentaati
menyangkut tugas kedinasannya segala peraturan perundang-
maupun yang berlaku secara umum; undangan dan peraturan kedinasan
(g) Melaksanakan tugas kedinasan yang berlaku; (y)
dengan sebaik-baiknya dan dengan Mentaati perintah kedinasan dari
penuh pengabdian, kesadaran, dan atasan yang berwenang; (z)
tanggung jawab; (h) Bekerja dengan Memperhatikan dan menyelesaikan
jujur, tertib, cermat, dan bersemangat dengan sebaik-baiknya setiap laporan
untuk kepentingan Negara; (i) yang diterima mengenai pelanggaran
Memelihara dan meningkatkan disiplin.
keutuhan, kekompakan, persatuan,

148
Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.2 Tahun 2017

Larangan yang dimuat dalam kedinasan; (13) Membocorkan dan


Peraturan Disiplin Pegawai Negeri atau memanfaatkan rahasia Negara
Sipil adalah: (1) Melakukan hal-hal yang diketahui karena kedudukan
yang dapat menurunkan kehormatan jabatan untuk kepentingan pribadi,
atau martabatNegara, Pemerintah, golongan, atau pihak lain; (14)
atau Pegawai Negeri Sipil; (2) Bertindak selaku perantara bagi
Menyalahgunakan wewenang (3) sesuatu pengusaha atau golongan
Tanpa izin Pemerintah menjadi untuk mendapatkan pekerjaan atau
Pegawai atau bekerja untuk Negara pesanan dari kantor/instansi
asing; (4) Menyalahgunakan barang- Pemerintah; (15) Memiliki
barang, uang, atau surat-surat saham/modal dalam perusahaan yang
berharga milik Negara (5) Memiliki, kegiatan usahanya berada dalam ruang
menjual, membeli, menggadaikan, lingkup kekuasaannya; (16) Memiliki
menyewakan, atau meminjamkan saham suatu perusahaan yang
barang-barang, dokumen, atau surat- kegiatannya tidak berada dalam ruang
surat berharga milik Negara secara lingkup; (17) Melakukan kegiatan
tidak sah; (6) Melakukan kegiatan usaha dagang baik secara resmi,
bersama dengan atasan, teman maupun sambilan, menjadi direksi,
sejawat, bawahan, atau orang lain di pimpinan atau komisaris perusahaan
dalam maupun di luar lingkungan swasta bagi yang berpangkat Pembina
kerjanya dengan tujuan untuk golongan ruang IV/a ke atas atau yang
keuntungan pribadi, golongan, atau memangku jabatan eselon I; (18)
pihak lain, yang secara langsung atau Melakukan pungutan tidak sah dalam
tidak langsung merugikan Negara; bentuk apapun juga dalam
(7) Melakukan tindakan yang melaksanakan tugasnya untuk
bersifat negatif dengan maksud kepentingan pribadi, golongan, atau
membalasdendam terhadap pihak lain.
bawahannya atau orang lain di dalam Mengingat beberapa kondisi
maupun diluar lingkungan kerjanya diatas menimbulkan permasalahan
(8) Menerima hadiah atau sesuatu bagi pemimpin untuk segera
pemberian berupa apa saja dari memberikan motivasi dan disiplin
siapapun juga yang diketahui atau bagi pegawai guna dapat
patut dapat di duga bahwa pemberian melaksanakan pekerjaan secara
itu bersangkutan atau mungkin optimal. Perlu menciptakan suatu
bersangkutan dengan jabatan atau kondisi yang dapat memberikan
pekerjaan Pegawai Negeri Sipil yang kepuasaan kebutuhan pegawai,
bersangkutan; (9) Memasuki tempat- mengingat bahwa motivasi dan
tempat yang dapat mencemarkan disiplin kerja karyawan dimaksud
kehormatan atau martabat Pegawai belum oprimal dalam mencapai
Negeri Sipil, kecuali untuk kinerja yang diharapkan. Oleh karena
kepentingan jabatan; (10) Bertindak itu, perlu untuk diketahui pengaruh
sewenang-wenang terhadap motivasi dan disiplin terhadap
bawahannya; (11) Melakukan suatu kinerja karyawan pada dirjen
tindakan atau sengaja tidak perhubungan darat kementerian
melakukan suatu tindakan yang perhubungan. Sesuai dengn pendapat
dapat berakibat menghalangi atau Mangkunegara (2005:10)
mempersulit salah satu pihak yang mengemukakan bahwa kinerja
dilayaninya sehingga mengakibatkan adalah hasil kerja secara kualitas dan
kerugian bagi pihak yang dilayani; kuantitas yang dicapai oleh
(12) Menghalangi berjalannya tugas seseorang karyawan dalam

149
Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.2 Tahun 2017

melaksanakan tugasnya sesuai terhadap kinerja pegawai Direktorat


dengan tanggung jawab yang Jenderal Perhubungan Darat
diberikan kepadanya. Sesuai Kementrian Perhubungan.
penelitian yang dilakukan oleh
Amianti dan Supriyanto (2012) H1
menunjukkan bahwa motivasi kerja
karyawan PT BPRS Pemkot Bekasi Motivasi H3
memiliki korelasi sebesar 0,925 Kinerja
termasuk kategori hubungan sangat Disiplin H2
kuat. Koefisien determinasinya
sebesar 0,856 yang berarti motivasi

berpengaruh terhadap kinerja Gambar 1: Kerangka Pemikiran


karyawan sebesar 85,6% sedangkan
14,4% dipenaruhi oleh faktor lain. METODE PENELITIAN
Dan hasl persamaan regresinya yatu Jenis penelitian ini adalah
Y=8,874+0,883X, artinya bahwa penelitian deskriptif kuantitatif.
nilai 8,874 merupakan konstanta α Penelitian deskriptif dapat diartikan
yang menunjukkan bahwa apabila sebagai proses pemecahan masalah
variabel motivasi konstan atau tetap yang diselidiki dengan melukiskan
maka kinerja karyawan sebesar keadaan subyek dan obyek penelitian
8,874. Jika untuk variabel motivasi pada saat sekarang berdasarkan
mengalami peningkatan 1 satuan,
fakta-fakta yang tampak atau
maka kinerja karyawan mengalami
peningkatan sebesar 0,883. Jadi bagaimana adanya, Simamora
kesimpulan dari penelitian ini adalah (2004:207). Penelitian ini dilakukan
terdapat korelasi antaa motivasi di lingkungan Kementerian
kinerja dengan kinerja PT BPRS Perhubungan yang beralamat di
Pemkot Bekasi. Tujuan penelitian ini Direktorat Jenderal Perhubungan
adalah untuk mengetahui sejauh Darat (Kementerian Perhubungan)
mana pengaruh motivasi terhadap Jalan Medan Merdeka Barat No 8,
kinerja pegawai, untuk mengetahui Gedung Karya Lantai IX Jakarta
sejauh mana pengaruh disiplin Pusat 10110. Populasi adalah
terhadap kinerja pegawai, dan untuk wilayah generalisasi yang terdiri atas
mengetahui sejauh mana pengaruh objek/subjek yang mempunyai
motivasi dan disiplin secara kualiatas dan karakteristik tertentu
bersama-sama terhadap kinerja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
pegawai di Direktorat Jenderal dipelajari kemudian ditarik
Perhubungan Darat Kementrian kesimpulannya. Sugiyono (2007:90).
Perhubungan.
Populasi penelitian ini adalah dari
Tujuan Penelitian adalah : 1) Untuk
seluruh kepegawaian di Direktorat
mengetahui pengaruh motivasi kerja
jenderal Perhubungan Darat
terhadap kinerja pegawai Direktorat
Kementerian Perhubungan yang
Jenderal Perhubungan Darat
berjumlah 60 orang atau disebut
Kementrian Perhubungan. 2) Untuk
disebut sensus (sampel jenuh).
mengetahui pengaruh disiplin kerja
Sampel adalah bagian dari jumlah
terhadap kinerja pegawai Direktorat
karakteristik yang dimiliki oleh
Jenderal Perhubungan Darat
populasi tersebut (Arikunto, 2005).
Kementrian Perhubungan. 3) Untuk
Sampel penelitian adalah seluruh
mengetahui pengaruh motivasi kerja
populasi penelitian.
dan disiplin

150
Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.2 Tahun 2017

HASIL DAN PEMBAHASAN menggunakan Program SPSS Versi


Uji Validitas dan Reliabilitas 22 yang hasilnya disajikan pada tabel
Uji Validitas digunakan untuk dibawah ini.
mengukur valid atau tidaknya Tabel 1 Hasil Uji Reliabilitas
indikator dalam kuesioner penelitian. Cronbach's
Variabel Ket
Suatu kuesioner dikatakan valid Alpha
apabila pernyataan kuesioner mampu Motivasi Reliab
0,721
mengungkapkan sesuatu yang diukur (X1) el
oleh kuesioner tersebut, Ghozali Disiplin Reliab
0,789
(2006:85). Uji signifikansi (X2) el
menggunakan derajat kepercayaan Reliab
Kinerja (Y) 0,838
el
95% (α = 5 %) dan membandingkan
Sumber : Olah data SPSS. Versi 22
nilai r hitung dengan r tabel untuk
(2017)
degree of freedom (df) = n-2, dalam
Hasil uji reliabilitas tersebut
hal ini merupakan jumlah sampel.
menunjukkan bahwa semua variabel
Jumlah sampel pada penelitian ini
mempunyai koefisien Alpha yang
adalah 60 orang, sehingga nilai
cukup besar, yaitu diatas 0,60
degree of freedom (df) = 60 – 2 = 58.
sehingga dapat dikatakan berarti
Nilai Correlated Item-Total
kuesioner yang disebarkan terhadap
Correlation dengan hasil perhitungan
pegawai adalah sah artinya
r-tabel = 0,211. Jika r-hitung> r-tabel dan
pernyataan-pernyataan pada
nilai positif, maka item pertanyaan
kuesioner mampu mengungkapkan
atau indikator tersebut dinyatakan
apa yang diukur oleh kuesioner
valid.
tersebut, dan handal karena jawaban
Dalam penelitian ini menunjukkan
tiap responden dianggap konsisten
bahwa semua indikator yang
atau stabil dari waktu ke waktu.
digunakan untuk mengukur variabel-
Selanjutnya item-item pada masing-
variabel yang digunakan dalam
masing konsep variabel tersebut
penelitian ini mempunyai koefisien
layak digunakan sebagai alat ukur.
korelasi yang lebih besar dari r-table
Uji Normalitas
= 0,211 (nilai r-table untuk n = 58).
Uji asumsi bahwa variabel
Jadi dapat disimpulkan semua
dependen dan independennya
indikator tersebut adalah valid. Hal ini
mengikuti distribusi normal,
sesuai dengan apa yang disampaikan
sehingga nilai error pun akan
oleh Kerlinger (2006:106) bahwa
mengikuti distribusi normal. Jika
suatu alat ukur sudah dianggap valid
histogram residual menyerupai grafik
apabila alat ukur tersebut dapat
distribusi normal maka bisa
digunakan untuk mengukur secara
dikatakan bahwa residual
tepat konsep yang ingin diukur,
mempunyai residual normal.
sehingga hasil dari pengukuran
Pengujian normalitas dilakukan
tersebut tidak menimbulkan keraguan.
terhdap residual regresi. Pengujian
Uji reliabilitas dimaksudkan
dilakukan dengan menggunakan
untuk mendapatkan data yang
grafik P-P Plot. Data yang normal
reliabel. Selanjutnya uji realibilitas
adalah data yang membentuk titik-
pada pengujian ini menggunakan
titik yang menyebar tidak jauh dari
Cronbach Alpha ( ), dimana jika
garis diagonal. Hasil analisis regresi
> 0,60 maka kuesioner dikatakan
linier dengan grafik normal P-P Plot
kosisten atau reliable, Ghozali
terhadap residual error model regresi
(2006:89). Pengolahan data
diperoleh sudah menunjukkan
adanya pola grafik yang normal.,
151
Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.2 Tahun 2017

yaitu adanya sebaran titik yang residual satu pengamatan ke


berada tidak jauh dari garis diagonal. pengamatan lain dengan dasar
Uji Normalitas digunakan untuk analisis: Jika pada pola tertentu,
menguji tingkat kenormalan seperti titik-titik yang ada
distribusi variabel pengganggu atau membentuk pola tertentu yang
residual dalam model regresi, teratur (bergelombang, melebar,
Ghozali (2006:90). Deteksi kemudian menyempit), maka
normalitas dalam model penelitian mengindikasikan telah terjadi
ini dilihat melalui analisis grafik Heteroskedastisitas dan jika tidak
dengan grafik Normal Probability terjadi ada pola yang jelas, secara
Plot. titik-titik menyebar diatas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y,
maka tidak terjadi
Heteroskedastisitas.

Gambar 2. Hasil Uji Normalitas


Sumber : Olah data SPSS. Versi 22
(2017)
Uji Multikolinearitas Gambar 3. Hasil Uji
Pengujian multikoliearitas Heteroskedasisitas
digunakan untuk melihat apakah Sumber : Olah data SPSS. Versi 22
pada model regresi ditemukan (2017)
korelasi antar variabel bebas. Jika
Analisis Regresi Linier Berganda
terjadi korelasi maka terdapat Table 3 Koefisien Persamaan
masalah multikolienaritas. Model Regresi Linear Berganda
yang baik seharusnya tidak ada Unstandardized
korelasi antara variabel. Dengan Coefficients
meilhat angka VIF (Variance
Model B Std. Error
Influence Factor) dan Tolerance.
1 (Constant) -4.924 2.780
Cara menguji untuk dapat
Motivation 0.815 0.097
menunjukkan ada tidaknya
Discipline 0.290 0.091
multikolienaritas adalah dengan
Sumber : Olah data SPSS. Versi 22
melihat Tolerance.<0.10 atau VIF >
(2017)
10, Ghozali (2006: 91-92)
Pengaruh Motivasi terhadap
Table 2 Hasil Uji Multikolinearitas
Kinerja. Variabel Motivasi
Collinearity
memberikan pengaruh positif
Statistics
terhadap kinerja. Peningkatan
Model Tolerance VIF
motivasi sebesar 1 satuan akan
1 (Constant)
meningkatkan kinerja sebesar 0.815.
Motivasi 0,708 1,412 Pengaruh Disiplin terhadap Kinerja.
Disiplin 0,708 1,412 Variabel Disiplin memberikan
Sumber : Olah data SPSS. Versi 22 pengaruh positif terhadap kinerja.
(2017) Peningkatan Disiplin sebesar 1
Uji Heteroskedastisitas satuan akan meningkatkan kinerja
Menurut Ghozali (2006: 105), uji sebesar 0, 290. Berdasarkan Tabel
heteroskedastisitas bertujuan untuk diatas juga maka dapat dibuat
menguji apakah dalam model regresi persamaan regresi linear yang
terjadi ketidaksamaan variance dari mencerminkan hubungan antara
152
Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.2 Tahun 2017

variabel-variabel dalam penelitian ini maka model regresi dapat digunakan


adalah sebagai berikut: untuk memprediksi variabel
Y= -4.924+ 0,815X1 + 0,290X2 dependen, atau dengan kata lain
Keterangan: variabel motivasi dan disiplin
X1 = Kinerja berpengaruh secara positif dan
X2 = Disiplin signifikan terhadap variabel kinerja.
Y = Kinerja Uji Parsial (Uji t)
Uji Hipotesis Uji t pada penelitian ini bertujuan
Koefisien Determinasi (����) untuk mengetahui besarnya pengaruh
Koefisien determinasi digunakan masing-masing variabel independent
untuk mengetahui berapa persen secara individual (parsial) terhadap
perubahan variabel independen dapat variabel dependent. Uji t dilakukan
menjelaskan perubahan variabel dengan melihat signifikansi t-hitung
dependennya. yang diperoleh dilakukan
Tabel 4 Koefisien Determinasi pembanding dengan alpha yang
Model R R Square ditetapkan (0,05) dan juga
1 .856a .732 membandingkan t-hitung terhadap t-
Sumber : Olah data SPSS. Versi 22 tabel(2,00).
(2017) Tabel 6 Hasil Uji Pasrial (Uji t)
Dari pengujian yang dilakukan, Model t Sig.
nilai sebesar 0,723 sehingga dapat
dikatakan bahwa sebesar 72,3% 1 (Constant) -1.771 .082
variasi variabel dependen (dalam hal Motivasi 8.425 .000
ini kinerja) dapat dijelaskan oleh Disiplin 3.209 .002
variabel independen Motivasi dan Sumber : Olah data SPSS. Versi 22
Disiplin. Sedangkan sisanya sebesar (2017)
27,7% dijelaskan oleh variabel lain Dari hasil perhitungan uji regresi
di luar model. linier berganda seperti yang terlihat
Uji Signifikansi Model (Uji F) pada Tabel. menunjukkan :
Uji F adalah uji untuk mengetahui Hasil dari uji t variabel motivasi
besarnya pengaruh variabel (X1) menunjukkan nilai signifikan
independen terhadap variabel sebesar 0,000, dimana nilainya lebih
dependent secara bersama-sama. Uji kecil dari nilai alpha yang telah
F diketahui dengan melihat ditetapkan (0,05) dan nilai t-hitung
signifikan F-hitung apakah lebih besar (8.425) lebih besar daripada nilai t-
dari alpha yang ditetapkan (0,05) tabel (2,00), sehingga tolak H0 dan
atau tidak. terima H1 yang berarti motivasi
Tabel 5 Hasil Uji F berpengaruh signifikan terhadap
Model df F Sig. kinerja.
1 Regression 2 77.974 .000b Hasil dari uji t variabel disiplin (X2)
Residual 57 menunjukkan nilai signifikan sebesar
Total 59 0,002, dimana nilainya lebih kecil dari
Sumber : Olah data SPSS. Versi 22 nilai alpha yang telah ditetapkan
(2017) (0,05) dan nilai t-hitung (3.209) lebih
Tabel 1.5 Menunjukkan nilai F- besar daripada nilai t- tabel (2,00),
hitung sebesar 77,974 dengan angka
sehingga tolak H0 dan terima H1 yang
signifikansi sebesar 0,000. Karena berarti Disiplin berpengaruh
nilai F-hitung> F-tabel (3,16) dan angka signifikan terhadap kinerja.
signifikansi jauh lebih kecil dari 0,05
153
Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.2 Tahun 2017

Uji signifikansi t dilihat dari nilai kekuasaan), yaitu keinginan untuk


probabilitas (Sig)yang dibandingkan mampu mempengaruhi orang lain.
dengan nilai tingkat signifikansi α = Beberapa orang mungkin selalu
0,05. Bila prob <α , maka variable untuk memiliki pengaruh, dihormati
tersebut signifikan. Berdasarkan dan senang mengatur manusia lain
hasil uji signifikansi diperoleh bahwa senang dengan tugas yang
semua variabel dibebankan kepadanya atau statusnya
signifikanmempengaruhi Kinerja. dan cenderung lebih peduli dengan
PEMBAHASAN kebanggaan, prestise dan
Faktor yang paling penting yang memperoleh pengaruh terhadap
harus perlu dipertimbangkan dalam orang lain. (3) Need for affiliation
motivasi kerja seorang pegawai (kebutuhan sosial), yaitu keinginan
adalah membutuhan penghargaan untuk bersosialisasi dengan anggota
(reward), dipromosikan jika masyarakat lain yang ada disekitarnya.
berprestasi. Sesuai pendapat Kebutuhan untuk berafiliasi atau
McClelland dan kawan-kawan dalam berhubungan dengan orang lain adalah
Avery dan Baker (2002:138) kebutuhan yang bersifat sosial,
membagi jenis kebutuhan ke dalam senang bergaul dengan sesama orang
tiga kategori dasar, yaitu: (1) Need of lain dan bersifat penolong terhadap
achievement (kebutuhan berprestasi), sesama yang mengalami kesusahan
yaitu keinginan untuk berbuat lebih atau kesukaran. Hal ini sesuai dengan
baik dalam suasana persaingan penelitian dilakukan oleh Aarabi dan
dengan memperhatikan standar- kawan-kawan (2013) dengan judul
standar tertentu dalam bekerja. “Relationship between motivational
Kebutuhan berprestasi juga factors and job performance of
merupakan kebutuhan untuk selalu employees in Malaysian service
meningkatkan hasil kerja dan mutu Industry” yang menunjukkan bahwa
kerja serta selalu ingin menonjol motivational factor (promosi)
dikalangan sesamanya. Orang yang berpengaruh terhadap kinerja
memiliki motivasi berprestasi yang pegawai di Industri Pelayanan
tinggi secara umum memiliki ciri-ciri Malaysia. Dari hasil penelitian dapat
: mereka bersemangat sekali apabila disimpulkan bahwa, terdapat
unggul, menentukan tujuan secara pengaruh positif yang signifikan
realistis dan mengambil risiko yang motivasi terhadap kinerja pegawai
telah diperhitungkan dan mereka Direktorat Jenderal Perhubungan
tidak percaya pada nasib baik, Darat Kementrian Perhubungan.
mereka mau bertanggung jawab Dengan terpenuhinya kebutuhan
sendiri mengenai hasil kerjanya, motivasi maka seseorang akan dapat
bertindak sebagai wirausaha, meningkatkan kinerja pegawai.
memiliki tugas menantang, dan Disiplin kerja merupakan salah
menunjukkan perilaku yang lebih satu faktor penunjang dalam
berinisiatif daripada kebanyak orang, mencapai kinerja pegawai. Faktor
mereka menghendaki umpan balik penting yang perlu diperhatikan
konkrit yang cepat terhadap prestasi, dalam disiplin kerja pegawai adalah
mereka bekerja tidak terutama sebagai berikut: kewajiban pegawai,
mendapatkan uang atau kekuasaan, larangan bagi pegawai dan sanksi
mereka dapat diandalkan sebagai bagi pegawai. Berdasarkan hasil
tulang punggung, organisasi dan penelitian menunjukkan bahwa
diperlukan dalam organisasi. (2) pegawai dalam melaksanakan tugas
Need for power (kebutuhan akan

154
Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.2 Tahun 2017

sehari-sehari masih mempunyai Simpulan


disiplin tergolong rendah. Dari hasil Berdasarkan hasil penelitian yang
penelitian dapat disimpulkan terdapat telah dilakukan terhadap pegawai
pengaruh yang signifikan disiplin Direktorat Jenderal Perhubungan
kerja terhadap kinerja pegawai Darat Kementrian Perhubungan,
Direktorat Jenderal Perhubungan Jakarta untuk mengetahui pengaruh
Darat Kementrian Perhubungan. Hal motivasi dan disiplin terhadap
ini sesuai dengan penelitian yang di kinerja pegawai, dapat disimpulkan
lakukan oleh Kristiyan dan sebagai berikut:
Rahmasari (2009) menunjukkan 1. Terdapat pengaruh positif yang
bahwa secara parsial (individu) signifikan motivasi kerja terhadap
terdapat pengaruh positif dan kinerja pegawai Direktorat
signifikan antara disiplin kerja (X) Jenderal Perhubungan Darat
terhadap kinerja karyawan (Y), dan Kementrian Perhubungan.
sesuai dengan penelitian yang Artinya, semakin tinggi dorongan
dilakukan oleh Suryadi (2012) pegawai untuk menentukan
dengan judul “pengaruh motivasi dan seberapa banyak usaha yang akan
disiplin kerja terhadap kinerja dihasilkan untuk melaksanakan
karyawan pada CV Bina Mitra pekerjaan, maka semakin tinggi
Globalindo Jakarta yang pula hasil kerja yang akan
menunjukkan bahwa disiplin kerja dihasilkan oleh pegawai
berpengaruh positif terhadap kinerja 2. Terdapat pengaruh positif yang
karyawa pada CV Bina Mitra signifikan disiplin kerja terhadap
Globalindo Jakarta. kinerja pegawai Direktorat
Sedangkan hasil pengaruh Jenderal Perhubungan Darat
motivasi dan disiplin secara Kementrian Perhubungan. Artinya
bersama-sama terjadap kinerja semakin tinggi disiplin kerja maka
pegawai dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kinerja pegawai
terdapat pengaruh positif yang yang dihasilkan.
signifikan motivasi dan disiplin kerja 3. Terdapat pengaruh positif yang
secara bersama-sama terhadap signifikan motivasi dan disiplin
kinerja pegawai Direktorat Jenderal kerja secara bersama-sama
Perhubungan Darat Kementrian terhadap kinerja pegawai
Perhubungan.Artinya semakin tinggi Direktorat Jenderal Perhubungan
motivasi yang disertai disiplin kerja Darat Kementrian Perhubungan.
yang baik, maka semakin tinggi pula Artinya semakin tinggi motivasi
kinerja pegawai. Besarnya pengaruh yang disertai dengan disiplin kerja
ditunjukkan dengan nilai (β = 0,686) yang baik, maka semakin tinggi
untuk pengaruh motivasi kerja pula kinerja yang d hasilkan oleh
terhadap kinerja, sementara disiplin pegawai.
kerja terhadap kinerja diporelah nilai Saran
(β = 0,261). Hasil ini memberikan Berdasarkan kesimpulan di atas,
pengertian bahwa dengan adanya maka selanjutnyaakan disampaikan
dorongan atau motivasi kerja dan saran-saran berkenaan dengan upaya
disertai disiplin kerja yang penuh peningkatan kinerjapegawai
tanggun jawab maka secara bersama- Direktorat Jenderal Perhubungan
sama akan meningkatkan kinerja Darat Kementerian Perhubungan
seseorang. sebagai berikut:
1. Hendaknya pimpinan Direktorat
SIMPULAN DAN SARAN Jenderal Perhubungan Darat

155
Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.2 Tahun 2017

Kementerian Perhubungan Jenderal Perhubungan Darat


memperhatikan faktor-faktor yang Kementrian Perhubunganakan
mendasari timbulnya motivasi lebih baik lagi.
pada diri pegawai, misalnya: 3. Peneliti menyadari bahwa hasil
pemberian reward, ataupun penelitian ini belum sempurna
promosi jabatan bagi pegawai karena adanya berbagai
yang berprestasi yang mampu keterbatasan antara lain variabel-
memenuhi kebutuhan pegawai, variabel lain diluar penelitin yang
karena adanya motivasi dan ada, sehingga bagi peneliti yang
dorongan seseorang yang bekerja akan datang dapat meneruskan
dipengaruhi adanya kebutuhan dan menyempurnakan penelitian
yang harus dipenuhi dan tingkat ini dengan mengkaji factor-faktor
kebutuhan yang berbeda pada lain yang mempengaruhi kinerja
setiap pegawai. Untuk tercapainya pegawai.
suatu tujuan yaitu pemenuhan
kebutuhan, maka pegawai harus DAFTAR PUSTAKA
dapat menumbuhkan motivasi Aarabi MS, Subramaniam ID, Baker
kerja setinggi-tingginya dalam A. 2013. Relationship between
menghasilkan hasil kerja selama Motivational Factors and Job
periode tertentu sesuai standar, Performance of Employees in
target/sasaran atau kriteria yang Malaysian Service Industry.
yang telah disepakati bersama. Asian Social Science, Vol. 9,
2. Hendaknya pemimpin Direktorat No. 9, ISSN 1911-2013
Amianti, Ita dan Supriyanto. 2012.
Jenderal Perhubungan Darat
Pengaruh Motivasi Kerja
Kementrian Perhubungan
terhadap Kinerja Karyawan
memperhatikan perilaku disiplin
Bagian Marketing Bank
pegawai yang merupakan sesuatu
Syariah (Studi Kasus pada
yang tidak muncul dengan
Karyawan PT. BPRS
sendirinya. Makaperlu adanya
Pemerintah Kota Bekasi).
pengawasan absensi, ketepatan
Maslahah, Vol.1, No.1
waktu bekerja pegawai, dan
Arikunto, Suharsimi. 2005. Prosedur
memberikan sanksi jika pegawai
Penelitian. Rineka Cipta.
melanggar peraturan. Karena
Jakarta
dengan cara meningkatkan
Avery, Gayle, dan Ellen Baker.
perilaku disiplin pegawai, hal
2002. Psychology at Work.
tersebut mencoba untuk
Prentice- Hall. New York
mengecilkan kasus larangan bagi
Erika, Revida. 2005. Pengaruh
pegawai yang terjadi di Direktorat
Pemberdayaan Aparatur
Jenderal Perhubungan Darat
Birokrasi Terhadap Motivasi
Kementrian Perhubungan
Kerja Dalam Rangka
sehingga diharapkan untuk
Meningkatkan Kualitas
perilaku dimasa mendatang
Pelayanan Izin Usaha
pegawai dapat memenuhi norma-
Industri Di Kota Medan
norma peraturan yang ditetapkan.
Sumatera Utara. Universitas
Selain itu perlu ada ketegasan
SumateraUtara. Medan
sikap pimpinan untuk mengontrol
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi
dan memberikan sanksi tindakan
Analisis Multivariat dengan
disiplin kepada setiap pegawai
Program SPSS. Universitas
dalam bekerja. Dengan demikian
Diponegoro. Semarang
kinerja pegawai Direktorat

156
Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.2 Tahun 2017

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2005.


Evaluasi Kinerja SDM. PT
Refika Aditama. Bandung
Suryadi. 2012. Pengaruh Motivasi
dan Disiplin kerja terhadap
Kinerja Karyawan pada CV
Bina Mitra Globalindo
Jakarta. Tesis Pascasarjana.
Universitas Mercu Buana.
Jakarta
Wibowo, 2009. Manajemen Kinerja.
Raja Grafindo Persada.
Jakarta
Peraturan Pemerintah RI No. 10
Tahun 1979 Tentang Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan PNS
Peraturan Pemerintah RI No. 30
Tahun 1980 Tentang Peraturan
Disiplin Pegawai Negeri Sipil

157
Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan

You might also like