Professional Documents
Culture Documents
2.1.2 Kependudukan
A. Pertumbuhan Penduduk
Jumlah penduduk Kota Salatiga menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2011
sebanyak 171.327 jiwa dengan jumlah rumah tangga sebanyak 48.415 dan rata-rata
anggota rumah tangga 3,539. Untuk melihat perkembangan jumlah penduduk seluruh
kecamatan di Kota Salatiga dapat dilihat pda tabel berikut:
Tabel 2.2 Perkembangan Jumlah Penduduk Kota Salatiga Tahun 2007 - 2011
Jumlah Penduduk (Jiwa)
No. Kecamatan
2006 2007 2008 2009 2010
1. Argomulyo 41.846 41.029 41.435 41.816 42.638
B. Kepadatan Penduduk
Kecamatan di Kota Salatiga yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi adalah
Kecamatan Tingkir dengan kepadatan penduduk sebesar 3,987 jiwa/km2. Sedangkan
kecamatan penduduk terendah terdapat di Kecamatan Argomulyo. Untuk melihat
kepadatan penduduk seluruh kecamatan dapat dilihat pada tabel berikut ini.
2.1.4 Topografi
Secara topografi, Kota Salatiga merupakan wilayah dataran tinggi dengan
ketinggian antara 450 – 825 m di atas permukaan laut. Berdasarkan relief, Kota Salatiga
terdiri dari 3 bagian yaitu daerah bergelombang ± 65% yang terdiri dari kelurahan Dukuh,
Ledok, Kutowinangun, Salatiga, Sidorejo Lor, Bugel, Kumpulrejo dan Kauman Kidul.
Daerah miring ± 25% terdiri dari kelurahan Tegalrejo, Mangunsari, Sidorejo Lor, Sidorejo
Kidul, Tingkir Lor, Pulutan, Kecandran, Randuacir, Tingkir Tengah dan Cebongan. Daerah
datar ± 10% terdiri dari Kelurahan Kalicacing, Noborejo, Kalibening dan Blotongan.
Sedangkan secara morfologis, Kota Salatiga berada di daerah cekungan kaki Gunung
Merbabu dan diantara gunung-gunung kecil antara lain Gajah Mungkur, Telomoyo dan
Payung Rong.
Tabel 2.5
Data Teknis Air Minum Kota Salatiga
Kap.
Kap. Kap. Kap. Kap. Air Kehilangan Jam Operasiona
Air Belum
Kab./Kota Terpasang Produksi Distribusi Terjual Air Unit Produksi
Terpasang
( L/ Detik ) ( L/ Detik ) ( L/Detik ) ( L/ Detik ) (%) ( Jam/Hari )
( L/ detik )
Kota
330 271 241 180 59 26 0
Salatiga
Sumber: PDAM Kota Salatiga, 2012
Tabel 2.6
Pembagian Wilayah Kabupaten Semarang
No. Kecamatan Luas (Km2) Persen (%)
1 Getasan 65,8 6,92
2 Tengaran 47,3 4,98
3 Susukan 48,87 5,14
4 Kaliwungu 29,95 3,15
5 Suruh 64,02 6,74
6 Pabelan 47,98 5,05
7 Tuntang 56,24 5,92
8 Banyubiru 54,41 5,73
9 Jambu 51,63 5,43
10 Sumowono 55,63 5,85
11 Ambarawa 28,22 2,97
12 Bandungan 48,23 5,08
13 Bawen 46,57 4,90
14 Bringin 61,89 6,51
15 Bancak 43,85 4,61
16 Pringapus 78,35 8,25
17 Bergas 47,33 4,98
18 Ungaran Barat 35,96 3,78
19 Ungaran Timur 37,99 4,00
Sumber: BPS Jawa Tengah, 2011
B. Kepadatan Penduduk
Kecamatan di Kabupaten Semarang yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi
adalah Kecamatan ungaran Barat dengan kepadatan penduduk sebesar 2.071
jiwa/km2 dan Ambarawa 2.069 jiwa/km2 . Sedangkan kecamatan penduduk terendah
2
terdapat di Kecamatan Bancak dengan 452 jiwa/km . Untuk melihat kepadatan
penduduk seluruh kecamatan dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.8
Kepadatan Penduduk Kabupaten Semarang per Kecamatan Tahun 2010
No. Kecamatan Kepadatan Penduduk / km2
1. Getasan 733
2. Tengaran 1.357
3. Susukan 884
4. Kaliwungu 878
5 Suruh 933
6 Pabelan 776
7 Tuntang 1.079
8 Banyubiru 740
9 Jambu 711
10 Sumowono 536
11 Ambarawa 2.069
12 Bandungan 1.093
13 Bawen 1.159
14 Bringin 664
15 Bancak 452
16 Pringapus 639
17 Bergas 1.442
18 Ungaran Barat 2.071
19 Ungaran Timur 1.808
Sumber: BPS Kabupaten Semarang
Mata Air Muncul terletak di 7°19'42.09"S dan 110°26'24.96"T atau tepat nya di desa
Rowoboni, kecamatan Banyubiru,Kab.Semarang.Dengan debit ± 3000 l / detik .Titik
keluar dari mata air muncul ada di 2 tempat,yaitu :
1. Kolam Pemandian
2. Perusahaan Air kemasan “Java Tirta “
Lokasi dari titik keluarnya mata air muncul dapat dilihat pada gambar berikut ini,
(a) (b)
Overflow dari mata air muncul terutama dari pemandian muncul dimanfaatkan warga sekitar
sebagai kebutuhan domestik dan budidaya ikan dengan pengangkutan distribusi manual.
Sedangkan untuk overflow dari perusahaan air kemasan “java” tim survey tidak mempunyai izin
untuk masuk.
(a) (b)
Gambar 2.13 ( a ) dan ( b ) Kondisi Kaligarang Hulu dan Lokasi Rencana
Pembangunan intake
Pemanfaatan kaligarang Hulu terutama disekitar lokasi rencana pembangunan
intake masih minim dimanfaatkan oleh warga sekitar disebabkan kondisi lokasi yang
cukup landai sehinggak sulit dicapai warga.