You are on page 1of 15

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Administrasi Kota Salatiga .................................................................................. 2


Gambar 2.2 Peta Kepadatan Penduduk Kota slatiga .................................................................... 4
Gambar 2.3 Peta Topografi Kota Salatiga ....................................................................................... 5
Gambar 2.4 Prosentase Penggunaan Lahan Tahun 2010 ............................................................ 6
Gambar 2.6 Peta Administrasi Kabupaten Semarang ................................................................... 8
Gambar 2.8 Peta Klimatologi Kabupaten Semarang ................................................................... 10
Gambar 2.9 Peta Topografi Kabupaten Semarang ...................................................................... 11
Gambar 2.10 Peta Tata Guna Lahan Kabupaten Semarang ......................................................... 12
Gambar 2.11 Prosentase Penggunaan Lahan Tahun 2010 ....................................................... 13
Gambar 2.12. ( a ) Perusahaan Air kemasan “java” ( b ) Kolam Pemandian ............................... 14
Gambar 2.13 Overflow dimanfaatkan sebgai kebutuhan domestik .............................................. 14
Gambar 2.13 ( a ) dan ( b ) Kondisi Kaligarang Hulu dan Lokasi Rencana ............................ 15
Pembangunan intake.......................................................................................................................... 15
GAMB ARAN UMUM WILAYAH PERENCAN AAN SP AM

2.1 Gambaran Umum Wilayah Kota Salatiga

2.1.1 Kondisi Geografis

Gambar 2.1 Peta Administrasi Kota Salatiga


Sumber: Bappeda Kota Salatiga, 2012
Kota Salatiga terletak ditengah wilayah Kabupaten Semarang. Kota Salatiga
2
memiliki luas wilayah 6678,11 Ha atau 56781 km dan dibagi menjadi 4 kecamatan yang
memiliki total 22 kelurahan. Kota Salatiga berada di daerah cekungan, kaki Gunung
Merbabu dan diantara gunung-gunung kecil antara lain Gajah Mungkur, Telomoyo dan
Payung Rong. Kota Salatiga terletak antara 7º 17’ dan 7º 17’ 23” Lintang Selatan dan
antara 100º 27’ 56,81” dan 110º 32’ 4,64” Bujur Timur. Kota Salatiga dibatasi beberapa
desa yang masuk dalam wilayah Kabupaten Semarang. Batas-batas tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Sebelah Utara : Kecamatan Pabelan dan Kecamatan Tuntang
b. Sebelah Timur : Kecamatan Pabelan dan Kecamatan Tengaran
c. Sebelah Selatan : Kecamatan Getasan dan Kecamatan Tengaran
d. Sebelah Barat : Kecamatan Tuntang dan Kecamatan Getasan
Kota Salatiga terdiri dari 4 (empat) kecamatan yang dibagi menjadi 22 (dua puluh
dua) kelurahan. Kecamatan Argomulyo merupakan kecamatan yang paling luas diantara
2
kecamatan yang lain yaitu 18.527 km . Untuk lebih rincinya dapat dilihat dalam tabel di
bawah ini:
Tabel 2.1 Luas Kota Salatiga per Kecamatan
No. Kecamatan Luas (Km2)
1. Argomulyo 18.526
2. Tingkir 10.549
3. Sidomukti 11.459
4. Sidorejo 16.247
Sumber: Kota Salatiga Dalam Angka, 2011

2.1.2 Kependudukan
A. Pertumbuhan Penduduk
Jumlah penduduk Kota Salatiga menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2011
sebanyak 171.327 jiwa dengan jumlah rumah tangga sebanyak 48.415 dan rata-rata
anggota rumah tangga 3,539. Untuk melihat perkembangan jumlah penduduk seluruh
kecamatan di Kota Salatiga dapat dilihat pda tabel berikut:

Tabel 2.2 Perkembangan Jumlah Penduduk Kota Salatiga Tahun 2007 - 2011
Jumlah Penduduk (Jiwa)
No. Kecamatan
2006 2007 2008 2009 2010
1. Argomulyo 41.846 41.029 41.435 41.816 42.638

2. Tingkir 43.533 41.413 41.664 41.952 42.054


3. Sidomukti 39.632 36.274 36.395 36.573 36.611
4. Sidorejo 51.784 48.216 49.487 49.683 50.024
Sumber: Kota Salatiga dalam Angka, 2011

B. Kepadatan Penduduk
Kecamatan di Kota Salatiga yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi adalah
Kecamatan Tingkir dengan kepadatan penduduk sebesar 3,987 jiwa/km2. Sedangkan
kecamatan penduduk terendah terdapat di Kecamatan Argomulyo. Untuk melihat
kepadatan penduduk seluruh kecamatan dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Gambar 2.2 Peta Kepadatan Penduduk Kota slatiga


Tabel 2.3 Kepadatan Penduduk Kota Salatiga per Kecamatan Tahun 2010
No. Kecamatan Kepadatan Penduduk / km2
1. Argomulyo 2,302
2. Tingkir 3,987
3. Sidomukti 3,195
4. Sidorejo 3,079
Sumber: Kota Salatiga dalam Angka, 2011
2.1.3 Iklim
Berdasarkan letak geografis wilayah, maka Kota Salatiga beriklim tropis. Musim
penghujan antara bulan November-April dipengaruhi oleh musim barat sedangkan
musim kemarau antara bulan Mei-Oktober yang dipengaruhi oleh angin musim timur,
sedangakan jumlah curah hujan pada tahun 2007 ± 2.252 mm, dengan jumlah hari
hujan 105 hari dan rata-rata curah hujan 21 mm/hari. Suhu Kota Salatiga terendah pada
bulan Juli sekitar 23,89 °C dan tertinggi pada bulan Oktober 31,80 °C. sedangkan suhu
tahunan rata-rata 26,25 °C.

2.1.4 Topografi
Secara topografi, Kota Salatiga merupakan wilayah dataran tinggi dengan
ketinggian antara 450 – 825 m di atas permukaan laut. Berdasarkan relief, Kota Salatiga
terdiri dari 3 bagian yaitu daerah bergelombang ± 65% yang terdiri dari kelurahan Dukuh,
Ledok, Kutowinangun, Salatiga, Sidorejo Lor, Bugel, Kumpulrejo dan Kauman Kidul.
Daerah miring ± 25% terdiri dari kelurahan Tegalrejo, Mangunsari, Sidorejo Lor, Sidorejo
Kidul, Tingkir Lor, Pulutan, Kecandran, Randuacir, Tingkir Tengah dan Cebongan. Daerah
datar ± 10% terdiri dari Kelurahan Kalicacing, Noborejo, Kalibening dan Blotongan.
Sedangkan secara morfologis, Kota Salatiga berada di daerah cekungan kaki Gunung
Merbabu dan diantara gunung-gunung kecil antara lain Gajah Mungkur, Telomoyo dan
Payung Rong.

Gambar 2.3 Peta Topografi Kota Salatiga


2.1.5 Tata G una Lahan
Secara administratif, Kota Salatiga terbagi menjadi 4 kecamatan dan 22
kelurahan. Luas wilayah Kota Salatiga tercatat sebesar 5.678,110 hektar atau 56,781
2
km . Luas yang ada, terdiri dari 798,932 hektar (14,07 %) lahan sawah, 4.680,195 hektar
(82,43 %) merupakan lahan kering dan 198,983 hektar (3,50 %) adalah lahan lainnya.
Menurut pemanfaatannya, sebagian besar lahan sawah digunakan sebagai lahan sawah
berpengairan teknis (44,26 %), lainnya berpengairan setengah teknis, sederhana dan
tadah hujan. Lahan kering yang dipakai untuk tegal/kebun sebesar 95,92 % dari total
bukan lahan sawah.

Gambar 2.4 Prosentase Penggunaan Lahan Tahun 2010


Sumber : Kota Salatiga Dalam Angka, 2011

Gambar 2.5 Peta Tata Guna Lahan kota Salatiga


2.1.6 Pelayanan Air Minum Kota Salatiga
Berikut ini diketengahkan Tabel 2.4 dan Tabel 2.5 data pelayanan dan teknis air
minum Kota Salatiga tahun 2012.
Tabel 2.4
Data Pelayanan Air Minum Kota Salatiga
Sambungan
Sambungan Hidran Penduduk Persentase Jam
Kabupat Komersial
Rumah Umum Terlayani Pelayanan Pelayanan
en/Kota Non
(Unit) (Unit) (Jiwa) (%) (jam)
Domestik
Kota
21.342 80 2.971 114.710 67 0
Salatiga
Sumber: PDAM Kota Salatiga, 2012

Tabel 2.5
Data Teknis Air Minum Kota Salatiga
Kap.
Kap. Kap. Kap. Kap. Air Kehilangan Jam Operasiona
Air Belum
Kab./Kota Terpasang Produksi Distribusi Terjual Air Unit Produksi
Terpasang
( L/ Detik ) ( L/ Detik ) ( L/Detik ) ( L/ Detik ) (%) ( Jam/Hari )
( L/ detik )

Kota
330 271 241 180 59 26 0
Salatiga
Sumber: PDAM Kota Salatiga, 2012

2.2 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Semarang

2.2.1 Kondisi Geografis


0
Letak Kabupaten Semarang secara geografis terletak pada 110 14’54,75” sampai
dengan 110039’3” Bujur Timur dan 703’57” sampai dengan 7030’ Lintang Selatan.
Keempat koordinat bujur dan lintang tersebut membatasi wilayah seluas 95.020,674
Ha.Berbatasan dengan :
a. Sebelah utara : Kota Semarang
b. Sebelah timur : Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Demak
c. Sebelah Selatan : Kabupaten Boyolali
d. Sebelah barat : Kabupaten Kendal dan Kabupaten Temanggung
Kabupaten Semarang juga dilewati oleh Sungai Garang yang melintasi daerah di
Kecamatan Ungaran Barat, Ungaran Timur dan Bergas. Kali Tuntang yang melintasi
sebagian Kecamatan Tuntang, Bringin, Pringapus dan Bawen. Kali Senjoyo dengan
daerah yang dilalui adalah sebagian Kecamatan Tuntang, Pabelan, Bringin, Tengaran
dan Getasan.Luas Seluruh wilayah Kota Magelang adalah 95.020,674 Ha yang terdiri
dari 19 (sembilan belas) kecamatan, 27 (dua puluh tujuh) kelurahan dan 208 (dua ratus
delapan) desa. Pembagian wilayah Kabupaten Semarang dijelaskan pada Tabel 2.6
berikut ini.

Tabel 2.6
Pembagian Wilayah Kabupaten Semarang
No. Kecamatan Luas (Km2) Persen (%)
1 Getasan 65,8 6,92
2 Tengaran 47,3 4,98
3 Susukan 48,87 5,14
4 Kaliwungu 29,95 3,15
5 Suruh 64,02 6,74
6 Pabelan 47,98 5,05
7 Tuntang 56,24 5,92
8 Banyubiru 54,41 5,73
9 Jambu 51,63 5,43
10 Sumowono 55,63 5,85
11 Ambarawa 28,22 2,97
12 Bandungan 48,23 5,08
13 Bawen 46,57 4,90
14 Bringin 61,89 6,51
15 Bancak 43,85 4,61
16 Pringapus 78,35 8,25
17 Bergas 47,33 4,98
18 Ungaran Barat 35,96 3,78
19 Ungaran Timur 37,99 4,00
Sumber: BPS Jawa Tengah, 2011

Sumber: Bakosurtanal Jawa Tengah, 2011


Gambar 2.6 Peta Administrasi Kabupaten Semarang
2.2.2 Kependudukan
A. Pertumbuhan Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Semarang menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2010
sebanyak 933.764 jiwa dengan jumlah laki-laki sebanyak 459.771 dan wanita sebanyak
473.993. Untuk melihat perkembangan jumlah penduduk seluruh kecamatan diKabupaten
Semarang dapat dilihat pda tabel berikut:
Tabel 2.7
Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Semarang Tahun 2001 – 2010

No. Tahun Penduduk (Jiwa)


1 2001 838.022
2 2002 841.137
3 2003 844.889
4 2004 891.951
5 2005 896.048
6 2006 899.276
7 2007 906.112
8 2008 913.022
9 2009 917.745
10 2010 933.764
Sumber: BPS Kabupaten Semarang 2011

B. Kepadatan Penduduk
Kecamatan di Kabupaten Semarang yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi
adalah Kecamatan ungaran Barat dengan kepadatan penduduk sebesar 2.071
jiwa/km2 dan Ambarawa 2.069 jiwa/km2 . Sedangkan kecamatan penduduk terendah
2
terdapat di Kecamatan Bancak dengan 452 jiwa/km . Untuk melihat kepadatan
penduduk seluruh kecamatan dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.8
Kepadatan Penduduk Kabupaten Semarang per Kecamatan Tahun 2010
No. Kecamatan Kepadatan Penduduk / km2
1. Getasan 733
2. Tengaran 1.357
3. Susukan 884
4. Kaliwungu 878
5 Suruh 933
6 Pabelan 776
7 Tuntang 1.079
8 Banyubiru 740
9 Jambu 711
10 Sumowono 536
11 Ambarawa 2.069
12 Bandungan 1.093
13 Bawen 1.159
14 Bringin 664
15 Bancak 452
16 Pringapus 639
17 Bergas 1.442
18 Ungaran Barat 2.071
19 Ungaran Timur 1.808
Sumber: BPS Kabupaten Semarang

Sumber : Bakosurtanal Jawa Tengah 2010


Gambar 2.7 Peta kepadatan Penduduk
2. 2. 3 Iklim
Temperatur maksimum di Kabupaten Semarang yaitu 33,45 °C sedangkan
temperatur terendah yaitu 17,63 °C. Kelembaban udara tertinggi kabupaten Semarang adalah
96,40 % dan terendah 40,20 %. Berdasarkan data BPS, curah hujan tertinggi adalah 494,40
mm/tahun, terendah 7,36 mm/tahun.

Gambar 2.8 Peta Klimatologi Kabupaten Semarang


2.2.4 Topografi
Kabupaten Semarang merupakan daerah dataran, perbukitan, dan pegunungan
yang memiliki kemiringan lereng beragam mulai dari 0° sampai 70°. Daerah datar
menempati Rawa Pening dengan kemiringan 0° sampai 5°. Daerah perbukitan berkisar 5°
sampai 15° pada bagian utara sampai tenggara Kabupaten Semarang. Daerah
pegunungan berkisar antara 2° sampai 15°.

Gambar 2.9 Peta Topografi Kabupaten Semarang


2.2.5 Tata Guna Lahan
Wilayah Kabupaten Semarang berada pada wilayah seluas 95.020,67 Ha.
Sebagian besar wilayahtersebut merupakan tanah yang peruntukannya bukan untuk areal
persawahan. Tercatat 70.634,65 Ha merupakan wilayah bukan sawah (74,34%),
sementara areal persawahannya hanya seluas 24.386,02 Ha (25,66%).
Tabel 2.9 Tata Guna Lahan Kabupaten Semarang
No. Tata Guna Lahan Luas (Ha) %
1 Sawah 24,418 17,96
2 Pekarangan dan Bangunan 19,578 14,40
3 Tegalan dan Kebun 26,616 19,57
4 Padang Gembala - 0,00
5 Tarobak 41 30,15
6 Rawa 2,623 1,93
7 Perkebunan 5,068 3,73
8 Hutan Negara 13,428 9,87
9 tanah Kering 3,25 2,39
Jumlah 135,981
Sumber: BPS Jawa Tengah, 2008

Gambar 2.10 Peta Tata Guna Lahan Kabupaten Semarang


Gambar 2.11 Prosentase Penggunaan Lahan Tahun 2010
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah 2011

2.2.6 Pelayanan Air Minum Kabupaten Semarang


Berikut ini diketengahkan Tabel 2.10 dan Tabel 2.11 data pelayanan dan teknis
air minum Kabupaten Semarang tahun 2012.

Tabel 2.10 Data Pelayanan Air Minum Kabupaten Semarang


Sambungan
Sambungan Hidran Penduduk Persentase Jam
Komersial
Kabupaten Rumah Umum Terlayani Pelayanan Pelayanan
Non
(Unit) (Unit) (Jiwa) (%) (jam)
Domestik

Semarang 26.191 0 3.552 96.793 10 22


Sumber : PDAM Kab Semarang, 2012

Tabel 2.11 Data Teknis Air Minum Kabupaten Semarang


Jam
Kapasitas Kapasitas
Kapasitas Kapastitas Kapasitas Kehilang Operasional
Air Terjual Air Belum
Kabupaten Terpasang Produksi Distribusi an Air Unit
( L/ Detik ) Terpasang
( L/ Detik ) ( L/ Detik ) ( L/Detik ) (%) Produksi
( L/ detik )
( Jam/Hari )
Semarang 3.201 2.415 206 92 786 55 0
Sumber : PDAM Kab Semarang, 2011
2.3 Gambaran Umum Sumber Air Baku

2.3.1 Mata Air Muncul

Mata Air Muncul terletak di 7°19'42.09"S dan 110°26'24.96"T atau tepat nya di desa
Rowoboni, kecamatan Banyubiru,Kab.Semarang.Dengan debit ± 3000 l / detik .Titik
keluar dari mata air muncul ada di 2 tempat,yaitu :
1. Kolam Pemandian
2. Perusahaan Air kemasan “Java Tirta “
Lokasi dari titik keluarnya mata air muncul dapat dilihat pada gambar berikut ini,

(a) (b)

Gambar 2.12. ( a ) Perusahaan Air kemasan “java” ( b ) Kolam Pemandian

Overflow dari mata air muncul terutama dari pemandian muncul dimanfaatkan warga sekitar
sebagai kebutuhan domestik dan budidaya ikan dengan pengangkutan distribusi manual.
Sedangkan untuk overflow dari perusahaan air kemasan “java” tim survey tidak mempunyai izin
untuk masuk.

Gambar 2.13 Overflow dimanfaatkan sebgai kebutuhan domestik


2.3.2 Kaligarang Hulu
Kaligarang hulu terletak di 7° 6'43.32"S dan 110°24'20.01"T atau tepatnya di desa
Bandarjo,Kecamatan Ungaran Timur,Kab.Semarang. Dengan izin pengambilan air ± 200
l/detik . Pembangunan intake masih dalam perencanaan PDAM.

(a) (b)
Gambar 2.13 ( a ) dan ( b ) Kondisi Kaligarang Hulu dan Lokasi Rencana
Pembangunan intake
Pemanfaatan kaligarang Hulu terutama disekitar lokasi rencana pembangunan
intake masih minim dimanfaatkan oleh warga sekitar disebabkan kondisi lokasi yang
cukup landai sehinggak sulit dicapai warga.

You might also like