You are on page 1of 2

PEMASANGAN TRANSFUSI DARAH

Suatu tindakan keperawatan memasukan darah sesuai kebutuhan pasien melalui pembulu darah
vena dengan menggunakan set transfusi. Transfusidarah biasanya dilakukan pada pasien yang banyak
mengalami kehilangan darah, misalnya. pada kecelakaan,gangguan kelainan darah, misalnya.,
talasemia, defisit cairan atau penurunan curah jantung, dan sebelum serta sesudah operasi, operasi
besar.

Tujuan:

1. Memenuhi kebutuhan cairan pasien.


2. Menggantikan sel darah yang hilang dalam jumlah besar.
3. Memperbaiki kadar hemoglobin dan protein serum.
4. Untuk tindakan pengobatan.

Alat dan Bahan


1. Standar infus.
2. Set transfusi.
3. Cairan NaCl.
4. Produk darah sesuai yang dibutuhkan pasien.
5. Set infus.
6. Abokat sesuai penggunaan.
7. Kapas alcohol.
8. Kain kasa ateril 2x2 cm.
9. Betadin dalam tempatnya
10. Pengalas.
11. Torniket.
12. Plester.
13. Gunting.
14. Sarung tangan.
15. Piala ginjal.

Persiapan pasien

1. Jelaskan pada pasien dan keluarganya mengenai tujuan dan tindakan yang akan dilakukan.
2. Jaga privasi pasien dengan memutup pintu atau tirai.

Prosedur kerja

1. Periksa order untuk transfuse.


2. Bawa peralatan ke dekat pasien.
3. Pasang sampiran.
4. Cuci tangan.
5. Pasang pengalas
6. Gunakan sarung tangan
7. Buat jalur intravena dengan slang infus tipe Y:
 Tusuk kantong NaCl 0.9%.
 Isi selang dengan NaCl 0.9%.
 Buka klem pengatur pada selang Y dan hubungkan ke kantong NaCl 0.9%.
 Klem/tutup pada selang yang tidak digunakan.
 Isi bilik tekan dengan ibu jari dan jari telunjuk ½ bagian.
 Buka klem pengatur bagian bawah dan biarkan selang terisi NaCl 0.9%.
 Balik kantong darah secara perlahan sebanyak 1-2 kali agar sel-selnya tercampur.
Kemudian tusuk kantong darah, buka klem pada selang dan filter terisi darah.
 Sebaiknya kantong darah yang sedang terpasang di bungkus dengan kertas tipis.
8. Atur kecepatan tetes darah secara terprogram.
9. Pantau tanda-tanda vital selama satu jam setelagh darah masuk.
10. Setelah darah selesai diinfuskan, bilas selang dengan cairan NaCl 0.9% .
11. Rapihkan pasien dan perhatikan respon pasien.
12. Rapihkan alat dan kembalikan pada tempatnya.
13. Cuci tangan.
14. Dokumentasikan tindakan, meliputi waktu pemasangan, jenis cairan, kecepatan aliran, letak
insersi.

Kotak 10.1 beberapa hal yang perlu diperhatikan selama pemberian cairan.

1. Perhatikan tanda-tanda infeksi, seperti kemerahan pada dareah pemasangan infus,


pembengkakan, nyeri tekan, panas.
2. Terjadinya infilitasi, seperti udema, dingin pada daerah sekitar pemasangan infus, pucat.
3. Pemberian transfusi, perhatikan suhu darah dalam botol sesuai dengansuhu tubuh pasien.
4. Sebelum pemberian darah, perhatikan etiket darah yang diperogramkan.
5. Sel darah tidak boleh dikocok atau dipanaskan.
6. Perhatikan reaksi pasien terhadap transfusi, misalnya. Menggigil, gatal-gatal, demam, sesak
napas.

You might also like