You are on page 1of 3

1.1.

Pertimbangan Utama dalam Pemilihan Siklus Pencairan untuk Aplikasi Offshore


Mengingat terbatasnya space yang tersedia pada aplikasi offshore, maka terdapat
beberapa pertimbangan utama dalam pemilihan siklus likuifaksi untuk LNG FPSO diantara
adalah reliabilitas, safety, efek gerak kapal, compactness dan tata letak modul
 Reliabilitas
Semua perusahaan minyak besar membutuhkan siklus likuifaksi yang reliable
berdasarkan hasil proyek-proyek onshore sebelumnya. Misalnya, propane precooled
mixed refrigerant (C3MR) siklus adalah yang paling umum digunakan dalam aplikasi
onshore. Ini berarti bahwa C3MR adalah siklus paling reliable di dunia. Siklus DMR
juga berasal dari siklus C3MR, dan ini dapat diterapkan secara andal ke siklus
likuifaksi. Karena siklus DMR dan C3MR adalah dual cycle, dual cycle dapat dianggap
sebagai model likuifaksi yang dapat diandalkan untuk aplikasi lepas pantai.
 Safety
Safety merupakan salah satu factor yang harus diperhatikan. Untuk mencapai
liquefaction cycle yang aman untuk LNG FPSO, banyak jenis safety studies yang harus
dilakukan seperti Hazard and Operability (HAZOP), Hazard Identification (HAZID),
Failure Modes and Effects Analysis (FMEA), Fault Tree Analysis (FTA), Event Tree
Analysis (ETA), CFD Exhaust Dispersion Study, Helidect Study, Dropped Object
Study, dan Explosion Risk Analysis
 Efek gerak kapal
Jika inklinasi FPSO LNG lebih dari 1.5◦, kapasitasnya untuk produksi LNG dapat
dikurangi hingga 10%. Oleh karena itu, siklus likuifaksi di LNG FPSO harus dirancang
compactness, mechanical damping devices, internal turret system, and dynamic
positioning system untuk mengurangi efek gerakan kapal. Compactness siklus
likuifaksi sangat penting dalam mengurangi efek gerakan kapal.
 Compactness
Karena area yang tersedia untuk siklus likuifaksi untuk aplikasi lepas pantai lebih kecil
daripada untuk pabrik di onshore, compactness siklus likuifaksi penting untuk
diperhatikan. Compactness siklus likuifaksi menyebabkan penghematan biaya,
pengurangan berat, dan pengurangan efek gerak.
 Module Layout
Adabeberapa modules yang terdapat dalam FPSO LNG. dan modul likuifaksi
merupakan yang memakan tempat paling terbesar. Hal ini tentunya harus diminimalkan
mengingat ukuran lambung maksimum terbatas hingga 500 m. Setelah mencapai
compactness komponen, yang terdiri dari siklus likuifaksi, ukuran modul pencairan
harus dioptimalkan dari sudut pandang tata letak. Ukuran modul likuaksi yang lebih
kecil juga akan mengurangi efek gerakan dan biaya.

1.2. Klasifikasi Siklus Likuifaksi


Siklus likuifaksi diklasifikasikan berdasarkan tiga kriteria yaitu jumlah siklus, turbin-based
siklus, dan penggunaan refrigerant campuran
• Jumlah siklus
Jumlah siklus merupakan jumlah fluida kerja yang digunakan untuk precooling,
liquefaction, and sub-cooling gas alam. Misalnya 3 siklius berarti 3 fluida kerja yang
digunakan dalam precooling, liquefaction, and sub-cooling
• Penggunaan turbin
Siklus menggunakan expander atau valve. Jumlah refrigeran yang dapat dikeluarkan
oleh expander lebih kecil daripada oleh valve, dan refrigeran cair tidak dapat diexpansi
oleh expander.
• Penggunaan mixed refrigerant
Siklus beroperasi dengan refrigeran campuran bukan refrigeran murni. Efisiensi
termodinamikanya tinggi, tetapi sulit untuk memenuhi komposisi refrigeran yang tepat,
dan zat pendingin campuran adalah zat yang sangat mudah terbakar.

Gambar 1. Klasifikasi siklus liquifaksi


1.3. Siklus DMR

Siklus DMR terdiri dari 2 cycles, menggunakan valve, dan menggunakan mixed
refrigerant untuk precooling, liquefaction, dan subcooling natural gas. Keuntungan dari
penggunaan siklus DMR adalah kapasitas besar dan efisiensi yang tinggi per train, sedangkan
kerugian adalah besarnya keberadaan flammable refrigerant sehingga membutuhkan storage
yang besar dan jumlah peralatan yang lebih banyak untuk menangani refrigerant.
Refrigerant precooling (campuran refrigeran yang terdiri dari metana, etana, propana,
dan butana) mendinginkan gas alam, refrigeran utama, dan dirinya sendiri dengan bersirkulasi
dalam precooler cold box. Refrigerant utama yang terdiri dari nitrogen, metana, etana, dan
propana didinginkan ketika melewati precooler cold box. Kemudian refrigeran mencairkan dan
mendinginkan gas alam dan mendinginkan dirinya sendiri. Gas alam didinginkan, dicairkan,
dan didinginkan oleh heat exchanger1, 2, 3, dan 4, dengan pendingin pada suhu -160,15 ◦C.
Gas subnatural diexpansi ketika melewati valve 5, dan cairan dipisahkan dari uap (flash gas)
dan dikirim ke penyimpanan sebagai LNG. Flash gas dipanaskan, dikompres ulang, dan
digunakan sebagai fuel.

You might also like