Professional Documents
Culture Documents
Votre adresse IP et votre user-agent, ainsi que des statistiques relatives aux performances et
Satupersatu
à la sécurité, sont transmis à Google afin d'assurer un service de qualité, de générer des
statistiques d'utilisation, et de détecter et de résoudre les problèmes d'abus.
EN SAVOIR PLUS OK
Minggu, 09 Mei 2010
BASIC MAINTENANCE
Resume discussion Preventive Maintenance
I. BASIC MAINTENANCE
Viscosity Classification
Klasifikasi seperti terlihat dalam table diatas. Huruf “W” artinya “Winter” yang memastikan oil
pada temperature rendah, mudah mengalir. Sebagai contoh, dalam Multigrade SAE 15W-40, oil
ini mempunyai mempunyai kemampuan pelumasan yang baik sampai 15oC, dan memiliki
viskositas sama seperti oli SAE 40 pada temperatu 100oC.
Categoration by quality
Oli diklasifikasikan kedalam C Series (klas CA sampai CE) untuk engine diesel, dan S series
(klas SA sampai SG) untuk engine gasolin. Oli engine klas CD telah melewati test charger
(pembebanan) pada engine diesel turbocharger silinder tunggal. Uji engine ini ialah untuk
mengevaluasi kemampuan pencegahan terhadap melekatnya (stuck) ring piston.
Oli klas CE dan CE belakangan ini mulai banyak terlihat dipasaran dan sudah digunakan. Oli
CE class telah diuji pada engine Cummins dan truck Mack disamping klas CD.
Oil Performance classification
Bila angka TBN menjadi dibawah 2.0 kinerja penetral asam dari oli hilang dan dengan cepat
meningkatkan korosif dan terjadi keausan. Metode pengukuran Total Base Number ada dua
metode: Metode hydrochloric acid (ASTM D664) dan metode perchloric acid (ASTM D2896).
Karena metode perchloric acid memperhitungkan basa yang lemah, maka nilai TBN yang
diperoleh lebih tinggi. Oleh karena itu, perlu ditetapkan metode perhitungan mana yang
digunakan. Jika nilai TAN melewati batas, oli engine jangan digunakan meskipun sisa nilai TBN
masih tinggi.
Sulfur yang terkandung didalam fuel pada proses pembakaran akan teroksidasi (bereaksi
dengan oxygen O2) dan membentuk gas SO2 (sulfur dioxide), dan sebagian akan berubah
menjadi SO3 (sulfur trioxide) jika temperatur pembakaran drop secara cepat ketika langkah
expansion (power). Selanjutnya gas SO3 akan bereaksi dengan embun H2O yang dihasilkan
pembakaran dan membentuk asam sulfat (H2SO4) yang sangak korosif.
S + O2 SO2 (gas) (1)
2SO2 + O2 2SO3 (gas) (2)
SO3 + H2O(embun) H2SO4(cair) (3)
Asam sulfat yang dihasilkan bisa terbentuk didalam ruang pembakaran dan/atau diluar ruang
bakar. Kalau proses (2) dan (3) berlangsung didalam crankcase, karena selama engine
beroperasi selalu terjadi blow-by (kebocoran gas hasil pembakaran lewat piston ring), asam
sulfat yang terbentuk akan mencemari oil. Akibatnya nilai TBN turun dan fungsi oli tidak
sempurna.
20. Pengertian Synthetic Oil
Oli yang menggunakan base oil bukan dari Cruide oil, minyak nabati / hewani, tapi dibuat
khusus secara kimiawi, sehingga mempunyai ketahanan & kemampuan yang lebih baik.
Contoh: TOP ONE, POWER UP, OMEGA, dll
21. Fungsi Grease secara umum
- Grease tidak mudah mengalir dari dalam bearing, sehingga dapat melumasi untuk waktu yang
lebih lama, tanpa menambahkan grease (sebagai pelumas padat)
- Grease juga bekerja seperti seal dan dapat mencegah kotoran atau air masuk ke dalam
bagian yang dilumasi.
- Mempunyai kemampuan melumasi yang baik pada berbagai tempat, misalnya low speed
rotating parts, bagian yang menerima beban berat, high temperature, beban kejut dan bagian
yang saling bergesekan.
- Melumasi bagian yang tidak dioperasikan untuk jangka waktu yang lama tanpa adanya oil film,
sehingga mencegah terjadinya karat atau korosi. (sebagai pelindung karat)
22. Standar kekentalan Grease
National Lubricating Grease Institute
23. Klasifikasi Grease
NLGI Penetration Grade Mixture Penetration 25oC Main use
000
00
0
1
2
3
4
5
6 445 – 475
400 – 430
355 – 385
310 – 340
265 – 295
220 – 250
175 – 205
130 – 160
85 - 115 Centralized oil filling, concrete pump
Centralized oil filling (small type)
Centralized oil filling (large type)
Centralized oil filling(large type) chassis grease
General bearing, wheel bearing
General bearing at slightly high temp. wheel bearing
High temperature, heating surface
Block grease
(Almost never use)
1. Tachometer
Alat yang digunakan untuk mengukur putaran engine. Satu set terdiri, probe, cable,
tachometer, tachometer drive.
2. Compression Tester Kit
Alat yang digunakan untuk mengukur compression pressure engine. satuan kg/cm2
3. Blow By Checker
Alat yang digunakan untuk mengukur blowby pressure engine. Satuan mmH20 - KPa
4. Temperature Tester Kit
Alat yang digunakan untuk mengukur temperature. Exhaust (high temp), Fluida, Surface
(ambient). Satuan : oC
5. Handy Smoke Checker
Alat yang digunakan untuk mengetahui kwalitas exhaust gas, dengan mengukur kandungan
bercak oli, fuel yang tidak terbakar dan membandingkannya dengan Table Bosch Index.
6. Pressure Gauge
Alat yang digunakan untuk mengukur pressure oli dalam system hydraulic atau pressure angin.
Satuan : kg/cm2, Mpa
7. Radiator Cap Tester
Alat yang digunakan untuk mengukur setting kerja pressure valve pada radiator cap tester, dan
dapat juga digunakan untuk mengecheck kebocoran air pada cooling system engine.
8. Anemometer
Alat yang digunakan untuk mengukur tingkat kebuntuan fin Radiator
9. Accumulator Tester
Alat yang digunakan untuk mengukur pressure nitrogen dalam bladder accumulator
10. Dial Gauge
Alat yang digunakan untuk mengukur endplay, runout, faceout, backlash, protusion, diameter
dalam (bore gauge). Satuan : 0.001 mm
11. Convex Scale
Alat yang digunakan untuk mengukur panjang dan jarak.
12. Air Leak Tester
Alat yang digunakan untuk mengecheck kebocoran oli. misal kebocoran oli dari dalam case
final drive melalui floating seal dan dapat juga digunakan untuk mengukur stroke piston clutch.
13. Multi Tester
Alat yang digunakan untuk mengukur tegangan [V], arus [I], dan hambatan [R] pada system
kelistrikan. Pada jenis yang lebih canggih, juga dilengkapi untuk mengukur Frequency (Hz).
14. Flow Meter
Alat yang digunakan untuk mengukur flow discharge pump, dalam penggunaannya dipasang
secara seri dengan port discharge pump. Satuan Lpm – kg/cm2
15. Harness Checker
Alat yang digunakan untuk mempermudah pengukuran tegangan [V] dan hambatan [R] pada
wiring harness unit. Pada prinsipnya, alat ini hanya menghubungkan kabel secara paralel
sesuai jumlah pin connectornya dan menghubungkannya dengan T- adapter . Pada T-adapter
terdapat sejumlah lubang test pin dengan nomor urut yang mewakili nomor urut pin pada
connector.
16. PH Tester / Kertas Lakmus
Alat yang digunakan untuk mengukur tingkat keasaman suatu cairan, biasanya Air radiator.
17. Jangka Sorong / Vernier caliper
Alat yang digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, panjang, ketebalan,
kedalaman lubang pada suatu komponen.
Satuan : mm (0.05), inchi (1/128)
18. Hydro Tester
Alat yang digunakan untuk mengetahui berat jenis suatu liquid, biasanya untuk elektrolit
battery.
V. Item KETRAMPILAN
Lakukan sesuai check list dengan prosedur seperti dalam OMM dan SHOP MANUAL.
VI. MEASURING
Note :
Critical point saat measuring harus diperhatikan, sehingga nilai hasil pengukuran dapat actual
dan akurat, agar dapat dijadikan dasar untuk melakukan analisa :
- Kondisi saat measurement yang meliputi : (sesuaikan dengan standart table shop manual)
- Temperature air radiator : dalam range kerja
- Temperature oli hydraulic : 50o – 70oC
- Temperature oli power train (transmission) : 50o – 80oC
- Gunakan tool standart yang kondisinya baik.
- Lakukan sesuai prosedur dalam shop manual ataupun OMM
(Note : Gunakan hanya sebagai wacana pembelajaran * tetap gunakan referensi yang lain,:
Shop manual, OMM, dsb. Keepsmile langdaddy).
GITAMANTA di 07.05
9 komentar:
‹ Beranda ›
Lihat versi web
Mengenai Saya
GITAMANTA
Lihat profil lengkapku