BAB II
PEMBAHASAN
2. 1 Lemak di dalam Tubuh
Lemak di dalam tubuh dibedakan atas lemak yang merupakan bagian sel, lemak yang merupakan simpanan energi dan lemak metabolik. Lemak yang merupakan bagian sel berfungsi memperkuat sel terutama sebagai bagian membran sel. Fosfolipida merupakan bagain terbesar lemak pada membran sel.
Lemak yang merupakan simpanan energi berbentuk trigliserida, kebanyakan berupa lemak jenuh dan lemak tak jenuh tunggal. Jenis lemak dalam makanan sehari-hari mempengaruhi susunan lemak simpana. Simpanan energi di dalam tubuh berbentuk lemak karena lemak dapat menyimpan energi lebih dari dua kali energi di dalam karbohidrat sehingga memerlukan tempat yang lebih kecil.
Lemak yang merupakan simpanan energi berupa jaringan lemak. Sebagian jaringan lemak berupa lemak putih seperti yang terdapat di bawah kulit dan sekitar organ. Lemak tubuh yang mengandung lebih banyak darah tampak kecokelatan dan hanya terdapat di bagian tertentu tubuh, misalnya punggung bagian atas pada bayi. Lemak simpanan kecolekatan ini digunakan untuk mempertahankan suhu normal tubuh pada bayi.
Lemak metabolik merupakan lemak yang mengalami perubahan metabolik, menghasilkan zat khusus yang mempunyai arti penting secara hayati maupun gizi. Pelepasan energi yang terdapat di dalam lemak simpanan didahului oleh perubahan lemak itu ke dalam bentuk metabolik yang dapat diuraikan. Contoh lain kolesterol, yang mengalami perubahan di dalam kelenjar adrenal (anak ginjal) menjadi berbagai hormon steriod. Di dalam hati kolesterol diubah menjadi asam-asam empedu yang digunakan dalam pencernaan lemak yang tidak larut di dalam air, sedangkan sebagaian besar bagian tubuh misalnya darah, terdiri atas air. Karena itu pengangkutan lemak melalui darah terjadi dengan bantuan protein. Lemak diikat oleh protein menjadi lipoprotein.
Lemak simpanan tidak hanya berasal dari lemak makanan tetapi juga dari karbohidrat dan protein yang diubah menjadi lemak di dalam tubuh. Selama peredaran di dalam darah, lipoprotein dapat membawa kolesterol. Lipoprotein berdensitas rendah (low desnsity lipoprotein) mengangkut kolesterol dari hati ke sel. Lipoprotein berdensitas tinggi (high density lipoprotein) mengangkut kolesterol dari sel ke hati.
2. 2 Fungsi Lemak
Pembicaraan mengenai lemak sering memberikan kesan seolah-olah lemak merupakan zat yang berbahaya. Orang yang menjaga kestabilan berat badannya atau orang yang ingin langsing, menghindari makanan berlemak seperti yang digoreng atau yang dimasak dengan santan. Orang yang mewaspadai penyakit jantung selalu memperhatikan kadar kolesterol di dalam makanan. Kehati-hatian tentu baik, tetapi tidak perlu takut terhadap lemak. Lemak di dalam makanan maupun di dalam tubuh mempunyai banyak fungsi.
II.2.1 Lemak di dalam makanan berfungsi:
Memberi rasa gurih, sedap, sehingga makanan menjadi lebih enak. Pada waktu dimasak pun, makanan berlemak lebih beraroma.
Menghasilkan kekenyangan lebih lama dari pada karbohidrat dan protein karena waktu untuk mencernakannya paling lama.
Memperkecil volume makanan sumber energi karena kandungan energi di dalam lemak lebih dari dua kali kandungan lemak di dalam karbohidrat dan protein. Hal ini sangat penting dalam pembuatan makanan bayi dan anak. Kapasitas lambung bayi dan anak terbatas, karena itu makanan mereka harus padat energi.
Sebagai sumber zat yang diperlukan oleh tubuh, terutama asam lemak esensial dan vitamin A, D, E, K yang larut dalam lemak.
Menghasilkan penampilan dan tekstur makanan yang disukai. Es krim yang mengandung lemak tampil beda dari es loli yang dibuat dari larutan gula saja. Tekstur makanan dipengaruhi oleh jenis dan jumlah lemak yang digunakan pada pembuatannya. Bandingkan tekstur roti, kue bolu dan klik (cake).
Hal ini sangat penting dalam pembuatan makanan untuk bayi dan anak balita yang kapasitas lambungnya masih kecil. Penggunaan lemak menghasilkan makanan padat energi, yaitu mengandung banyak energi dalam volume keci
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1 Lemak di dalam Tubuh
Lemak di dalam tubuh dibedakan atas lemak yang merupakan bagian sel, lemak yang merupakan simpanan energi dan lemak metabolik. Lemak yang merupakan bagian sel berfungsi memperkuat sel terutama sebagai bagian membran sel. Fosfolipida merupakan bagain terbesar lemak pada membran sel.
Lemak yang merupakan simpanan energi berbentuk trigliserida, kebanyakan berupa lemak jenuh dan lemak tak jenuh tunggal. Jenis lemak dalam makanan sehari-hari mempengaruhi susunan lemak simpana. Simpanan energi di dalam tubuh berbentuk lemak karena lemak dapat menyimpan energi lebih dari dua kali energi di dalam karbohidrat sehingga memerlukan tempat yang lebih kecil.
Lemak yang merupakan simpanan energi berupa jaringan lemak. Sebagian jaringan lemak berupa lemak putih seperti yang terdapat di bawah kulit dan sekitar organ. Lemak tubuh yang mengandung lebih banyak darah tampak kecokelatan dan hanya terdapat di bagian tertentu tubuh, misalnya punggung bagian atas pada bayi. Lemak simpanan kecolekatan ini digunakan untuk mempertahankan suhu normal tubuh pada bayi.
Lemak metabolik merupakan lemak yang mengalami perubahan metabolik, menghasilkan zat khusus yang mempunyai arti penting secara hayati maupun gizi. Pelepasan energi yang terdapat di dalam lemak simpanan didahului oleh perubahan lemak itu ke dalam bentuk metabolik yang dapat diuraikan. Contoh lain kolesterol, yang mengalami perubahan di dalam kelenjar adrenal (anak ginjal) menjadi berbagai hormon steriod. Di dalam hati kolesterol diubah menjadi asam-asam empedu yang digunakan dalam pencernaan lemak yang tidak larut di dalam air, sedangkan sebagaian besar bagian tubuh misalnya darah, terdiri atas air. Karena itu pengangkutan lemak melalui darah terjadi dengan bantuan protein. Lemak diikat oleh protein menjadi lipoprotein.
Lemak simpanan tidak hanya berasal dari lemak makanan tetapi juga dari karbohidrat dan protein yang diubah menjadi lemak di dalam tubuh. Selama peredaran di dalam darah, lipoprotein dapat membawa kolesterol. Lipoprotein berdensitas rendah (low desnsity lipoprotein) mengangkut kolesterol dari hati ke sel. Lipoprotein berdensitas tinggi (high density lipoprotein) mengangkut kolesterol dari sel ke hati.
2. 2 Fungsi Lemak
Pembicaraan mengenai lemak sering memberikan kesan seolah-olah lemak merupakan zat yang berbahaya. Orang yang menjaga kestabilan berat badannya atau orang yang ingin langsing, menghindari makanan berlemak seperti yang digoreng atau yang dimasak dengan santan. Orang yang mewaspadai penyakit jantung selalu memperhatikan kadar kolesterol di dalam makanan. Kehati-hatian tentu baik, tetapi tidak perlu takut terhadap lemak. Lemak di dalam makanan maupun di dalam tubuh mempunyai banyak fungsi.
II.2.1 Lemak di dalam makanan berfungsi:
Memberi rasa gurih, sedap, sehingga makanan menjadi lebih enak. Pada waktu dimasak pun, makanan berlemak lebih beraroma.
Menghasilkan kekenyangan lebih lama dari pada karbohidrat dan protein karena waktu untuk mencernakannya paling lama.
Memperkecil volume makanan sumber energi karena kandungan energi di dalam lemak lebih dari dua kali kandungan lemak di dalam karbohidrat dan protein. Hal ini sangat penting dalam pembuatan makanan bayi dan anak. Kapasitas lambung bayi dan anak terbatas, karena itu makanan mereka harus padat energi.
Sebagai sumber zat yang diperlukan oleh tubuh, terutama asam lemak esensial dan vitamin A, D, E, K yang larut dalam lemak.
Menghasilkan penampilan dan tekstur makanan yang disukai. Es krim yang mengandung lemak tampil beda dari es loli yang dibuat dari larutan gula saja. Tekstur makanan dipengaruhi oleh jenis dan jumlah lemak yang digunakan pada pembuatannya. Bandingkan tekstur roti, kue bolu dan klik (cake).
Hal ini sangat penting dalam pembuatan makanan untuk bayi dan anak balita yang kapasitas lambungnya masih kecil. Penggunaan lemak menghasilkan makanan padat energi, yaitu mengandung banyak energi dalam volume keci
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1 Lemak di dalam Tubuh
Lemak di dalam tubuh dibedakan atas lemak yang merupakan bagian sel, lemak yang merupakan simpanan energi dan lemak metabolik. Lemak yang merupakan bagian sel berfungsi memperkuat sel terutama sebagai bagian membran sel. Fosfolipida merupakan bagain terbesar lemak pada membran sel.
Lemak yang merupakan simpanan energi berbentuk trigliserida, kebanyakan berupa lemak jenuh dan lemak tak jenuh tunggal. Jenis lemak dalam makanan sehari-hari mempengaruhi susunan lemak simpana. Simpanan energi di dalam tubuh berbentuk lemak karena lemak dapat menyimpan energi lebih dari dua kali energi di dalam karbohidrat sehingga memerlukan tempat yang lebih kecil.
Lemak yang merupakan simpanan energi berupa jaringan lemak. Sebagian jaringan lemak berupa lemak putih seperti yang terdapat di bawah kulit dan sekitar organ. Lemak tubuh yang mengandung lebih banyak darah tampak kecokelatan dan hanya terdapat di bagian tertentu tubuh, misalnya punggung bagian atas pada bayi. Lemak simpanan kecolekatan ini digunakan untuk mempertahankan suhu normal tubuh pada bayi.
Lemak metabolik merupakan lemak yang mengalami perubahan metabolik, menghasilkan zat khusus yang mempunyai arti penting secara hayati maupun gizi. Pelepasan energi yang terdapat di dalam lemak simpanan didahului oleh perubahan lemak itu ke dalam bentuk metabolik yang dapat diuraikan. Contoh lain kolesterol, yang mengalami perubahan di dalam kelenjar adrenal (anak ginjal) menjadi berbagai hormon steriod. Di dalam hati kolesterol diubah menjadi asam-asam empedu yang digunakan dalam pencernaan lemak yang tidak larut di dalam air, sedangkan sebagaian besar bagian tubuh misalnya darah, terdiri atas air. Karena itu pengangkutan lemak melalui darah terjadi dengan bantuan protein. Lemak diikat oleh protein menjadi lipoprotein.
Lemak simpanan tidak hanya berasal dari lemak makanan tetapi juga dari karbohidrat dan protein yang diubah menjadi lemak di dalam tubuh. Selama peredaran di dalam darah, lipoprotein dapat membawa kolesterol. Lipoprotein berdensitas rendah (low desnsity lipoprotein) mengangkut kolesterol dari hati ke sel. Lipoprotein berdensitas tinggi (high density lipoprotein) mengangkut kolesterol dari sel ke hati.
2. 2 Fungsi Lemak
Pembicaraan mengenai lemak sering memberikan kesan seolah-olah lemak merupakan zat yang berbahaya. Orang yang menjaga kestabilan berat badannya atau orang yang ingin langsing, menghindari makanan berlemak seperti yang digoreng atau yang dimasak dengan santan. Orang yang mewaspadai penyakit jantung selalu memperhatikan kadar kolesterol di dalam makanan. Kehati-hatian tentu baik, tetapi tidak perlu takut terhadap lemak. Lemak di dalam makanan maupun di dalam tubuh mempunyai banyak fungsi.
II.2.1 Lemak di dalam makanan berfungsi:
Memberi rasa gurih, sedap, sehingga makanan menjadi lebih enak. Pada waktu dimasak pun, makanan berlemak lebih beraroma.
Menghasilkan kekenyangan lebih lama dari pada karbohidrat dan protein karena waktu untuk mencernakannya paling lama.
Memperkecil volume makanan sumber energi karena kandungan energi di dalam lemak lebih dari dua kali kandungan lemak di dalam karbohidrat dan protein. Hal ini sangat penting dalam pembuatan makanan bayi dan anak. Kapasitas lambung bayi dan anak terbatas, karena itu makanan mereka harus padat energi.
Sebagai sumber zat yang diperlukan oleh tubuh, terutama asam lemak esensial dan vitamin A, D, E, K yang larut dalam lemak.
Menghasilkan penampilan dan tekstur makanan yang disukai. Es krim yang mengandung lemak tampil beda dari es loli yang dibuat dari larutan gula saja. Tekstur makanan dipengaruhi oleh jenis dan jumlah lemak yang digunakan pada pembuatannya. Bandingkan tekstur roti, kue bolu dan klik (cake).
Hal ini sangat penting dalam pembuatan makanan untuk bayi dan anak balita yang kapasitas lambungnya masih kecil. Penggunaan lemak menghasilkan makanan padat energi, yaitu mengandung banyak energi dalam volume keci