You are on page 1of 2

Fatwa Arah Kiblat

PBNU: Ketepatan Arah Kiblat Tidak Mutlak


Jumat, 16 Juli 2010 | 07:41 WIB

www.TPGImages
TERKAIT:
 MUI: Kiblat Barat Laut
 Fatwa Kiblat Perlu Timbang Keilmuan
 Arah Kiblat Masjid di Yogya Dibenahi
 Kementerian Agama Verifikasi Arah Kiblat

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menilai


ketepatan shalat ke arah kiblat bukan kemutlakan sahnya shalat seseorang.

Menurut Ketua Badan Komunikasi Informasi dan Publikasi PBNU HM Sulthan Fatoni,
hal itu perlu disampaikan karena belakangan ini umat Islam di Indonesia disibukkan
dengan informasi tentang rasydul qiblat (penyesuaian arah kiblat).

Informasi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu menyerukan agar umat Islam
menentukan kembali arah shalat yang tepat lurus ke Ka’bah di Mekkah, Arab Saudi.

"Seruan tersebut pada prinsipnya adalah anjuran. Hanya saja, karena tidak diimbangi
dengan informasi keagamaan yang komprehensif, telah membuat keragu-raguan dan
kesimpangsiuran mengenai status shalatnya selama ini," kata Sulthan kepada
Kompas.com, Jumat (16/7/2010).

Sulthan lantas merujuk pada pendapat para kiai NU melalui forum Bahtsul Masa’il
tanggal 23 April 1934 yang telah memutuskan sah dan tidaknya shalat.

Saat itu, para ulama sudah berpendapat, Muslim di Nusantara yang shalat menghadap ke
arah barat (tidak persis menghadap Ka’bah) dinyatakah sah.

"Seorang Muslim yang mengerti metode pencarian tanda-tanda kiblat, tetapi tidak
mampu menentukan arah kiblat, maka salat menghadap ke barat dinyatakan sah,"
katanya, mengutip pendapat dari era Hindia Belanda itu.
Ia menambahkan, seorang Muslim yang mengerti metode pencarian tanda-tanda kiblat
dan berhasil mengetahui arah kiblat, maka salatnya harus persis menghadap arah kiblat.

Editor: yuli Dibaca : 13506


Sent from Indosat BlackBerry powered by

You might also like