Professional Documents
Culture Documents
3447 1 6892 1 10 20161201 PDF
3447 1 6892 1 10 20161201 PDF
3447 1 6892 1 10 20161201 PDF
ABSTRACT
Little known about the safety of natural water on enteric mikroflora population at Mojo
Village Padang Distric Lumajang Regency. We assessed the population of enteric microflora i.e
Salmonella and Eschericia coli in the wellspring. We performed a randomized sampling to evaluate
the population of Salmonella and Eschericia coli of three natural water resource at Mojo Village.
There were Jirun, Kali Tengah and Sumber Suko water resource. Medium to colony identification
were used Salmonella Chromogenic Agar (SCA) and Enteric Hektoin Agar (HEA). SCA resulted
blue colony for Eschericia coli and magentha or violet colony for Salmonella. While HEA resulted
orange colony for Eschericia coli and green for Salmonella. 250 mL of natural water was used to
growth the enteric microflora. We observed three water resource of Mojo Village contain enteric
microflora. The enteric microflora population was up to 2 log10 CFU/mL (more than 10 CFU/mL).
These was a fantastic population, because enteric population must no growth on drink water.
Assuming the enteric microflora come from fish faecal, because at the surrounding of water
resource growth the fish. Three water resource at Mojo Village were no safety to used as drink
water if without water treatment. The enteric microflora can dextructed by using filtration and UV
treatment or thermal process example water boiling.
Keywords: Jirun, Kali Tengah, Sumber Suko, Salmonella, Eschericia coli, water resource
185
Evaluasi Keamanan Sumber Air Minum Desa Mojo…
Jurnal Agroteknologi Vol. 08 No. 02 (2014)
persyaratan kualitas air tersebut. Peraturan Desa Mojo merupakan salah satu
Pemerintah Republik Indonesia No. 82 Desa yang ada di Kecamatan Padang,
Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Kabupaten Lumajang. Desa Mojo
Air Dan Pengendalian Pencemaran Air. mengalami kekurang tersediaannya
Bakteri enteropatogenik yang kebutuhan air layak konsumsi bagi
mencemari air antara lain: masyarakat. Krisis air bersih seperti yang
a. Salmonella sp. terjadi di Desa Mojo merupakan akibat
Salmonella merupakan bakteri belum dimaksimalkannya sumber air yang
patogen paling utama yang terdapat di air ada membuat warga kesulitan untuk
limbah yang dapat menyebabkan demam memenuhi kebutuhan sehari – hari,
typus, paratypus dan gastroenteristis terutama untuk masak dan minum. Desa
(radang lambung/perut). Diperkira-kan Mojo memiliki delapan sumber air aktif
bahwa hampir 0.1% penduduk dan satu rawa, tetapi untuk memenuhi
mengeluarkan Salmonella didalam tinja. kebutuhan air masyarakat desa masih
Salmonella adalah bakteri batang lurus, terkendala rendahnya posisi sumber air
gram negatif, tidak berspora, bergerak dari pemukiman warga (Anonim, 2013).
dengan flagel peritrik, berukuran 2 – 4 μm Salah satu cara untuk membunuh
x 0.5-0,8 μm. Suhu optimum pertumbuhan Salmonella sp. dan E. coli yaitu
Salmonella sp. ialah 37oC dan pada pH 6 – menggunakan metode pemanasan air baku
8. Komposisi dasar DNA Salmonella sp untuk minum seperti sterilisasi dan
adalah 50 – 52 mol% G + C, mirip dengan pasteurisasi. Sterilisasi adalah proses
Escherichia, Shigella, dan Citrobacter termal untuk mematikan semua mikroba
(Jawet’z, 2005). beserta spora – sporanya. Spora – spora
bersifat tahan panas, maka umumnya
b. Escherichia coli sp. diperlukan pemanasan selama 15 menit
Escherichia coli adalah salah satu pada suhu 121oC atau ekivalennya, artinya
jenis spesies utama bakteri gram negatif semua partikel bahan pangan tersebut
yang penghuni normal saluran pencernaan harus mengalami perlakuan panas.
manusia dan hewan berdarah panas. Pasteurisasi adalah perlakuan panas yang
Bakteri E. coli adalah bakteri berbentuk diberikan pada bahan baku dengan suhu di
batang, Gram negatif, tidak membentuk bawah titik didih. Teknik ini digunakan
spora, aerobik dan fakultatif yang untuk mengawetkan bahan pangan yang
merugikan laktosa dengan meng-hasilkan tidak tahan suhu tinggi, misalnya susu.
asam dan gas dalam waktu 48 jam suhu Pasteurisasi tidak mematikan semua
35oC. Pada umumnya bakteri – bakteri mikroorganisme, tetapi hanya yang
yang ditemukan oleh Theodor Escherichia bersifat patogen dan tidak membentuk
ini, dapat menyebabkan masalah bagi ke- spora (Hidayat, 2007).
sehatan bagi manusia seperti diare,
muntaber dan masalah pencernaan lainnya. METODE PENELITIAN
Bakteri ini memfermentasi glukosa dan
karbohidrat lain dengan mengkonversi Alat dan Bahan
piruvat menjadi asam laktat. Sebagian Alat yang digunakan antara lain
besar strain memfermentasi laktosa. E.coli peralatan gelas untuk uji kuantitatif bakteri
membentuk indol dalam jumlah besar, enteropatogenik, pipet ukur, blue tip,
secara kuat mereduksi nitrat. Komposisi colony counter, inkubator, autoklaf,
dasar DNA E.coIi adalah 48 – 52 mol% G hotplate dan petridish.
+ C Mol (Supardi dan Sukamto, 1999). Bahan yang digunakan adalah air
dari beberapa lokasi di Desa Mojo. Selain
itu juga dibutuhkan akuades dan media
186
Evaluasi Keamanan Sumber Air Minum Desa Mojo…
Jurnal Agroteknologi Vol. 08 No. 02 (2014)
187
Evaluasi Keamanan Sumber Air Minum Desa Mojo…
Jurnal Agroteknologi Vol. 08 No. 02 (2014)
188
Evaluasi Keamanan Sumber Air Minum Desa Mojo…
Jurnal Agroteknologi Vol. 08 No. 02 (2014)
189
Evaluasi Keamanan Sumber Air Minum Desa Mojo…
Jurnal Agroteknologi Vol. 08 No. 02 (2014)
190
Evaluasi Keamanan Sumber Air Minum Desa Mojo…
Jurnal Agroteknologi Vol. 08 No. 02 (2014)
191