Professional Documents
Culture Documents
Istilah lain yang hampir sama artinya dengan administrasi pendidikan ialah manajemen.
Hanya dewasa ini, manajemen lebih terkenal dan umum dipakai didalam dunia perusahaan atau
ekonomi dari pada didalam dunia pendidikan. dari segi bahasa management berasal dari kata
manage (to manage) yang berarti “to conduct or to carry on, to direct” (Webster Super New
School and Office Dictionary), dalam Kamus Inggeris Indonesia kata Manage diartikan
“Mengurus, mengatur, melaksanakan, mengelola”(John M. Echols, Hasan Shadily, Kamus
Inggeris Indonesia) , Oxford Advanced Learner’s Dictionary mengartikan Manage sebagai “to
succed in doing something especially something difficult….. Management the act of running and
controlling business or similar organization” sementara itu dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia Manajemen diartikan sebagai “Prose penggunaan sumberdaya secara efektif untuk
mencapai sasaran”(Kamus Besar Bahasa Indonesia). Adapun dari segi Istilah telah banyak para
ahli telah memberikan pengertian manajemen, dengan formulasi yang berbeda-beda, berikut ini
akan dikemukakan beberapa pengertian manajemen guna memperoleh pemahaman yang lebih
jelas.
2. 2 Manajemen itu adalah pengendalian dan pemanfaatan daripada semua faktor dan
sumberdaya, yang menurut suatu perencanaan (planning), diperlukan untuk mencapai atau
menyelesaikan suatu prapta atau tujuan kerja yang tertentu (Prajudi Atmosudirdjo,1982 :
124)
3. 3 Management is the use of people and other resources to accomplish objective ( Boone&
Kurtz. 1984 : 4)
4. 4 .. management-the function of getting things done through people (Harold Koontz, Cyril
O’Donnel:3)
5. 5 Manajemen merupakan sebuah proses yang khas, yang terdiri dari tindsakan-tindakan :
Perencanaan, pengorganisasian, menggerakan, dan poengawasan, yang dilakukan untuk
menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan
sumberdaya manusia serta sumber-sumber lain (George R. Terry, 1986:4)
7. 7 Management is the process of efficiently achieving the objectives of the organization with
and through people De Cenzo&Robbin 1999:5
dengan memperhatikan beberapa definisi di atas nampak jelas bahwa perbedaan formulasi hanya
dikarenakan titik tekan yang berbeda namun prinsip dasarnya sama, yakni bahwa seluruh
aktivitas yang dilakukan adalah dalam rangka mencapai suatu tujuan dengan memanfaatkan
seluruh sumberdaya yang ada, sementara itu definisi nomor empat yang dikemukakan oleh G.R
Terry menambahkan dengan proses kegiatannya, sedangkan definisi nomor lima dari Sondang P
Siagian menambah penegasan tentang posisi manajemen hubungannya dengan administrasi.
Sedangkan Pendapat lain dikemukakan oleh Liang Gie dalam Ali Mufiz (2004:1.4) menyebutkan
bahwa Administrasi adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang
dalam bentuk kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Sehingga dengan demikian Ilmu
Administrasi dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari proses, kegiatan dan dinamika
kerjasama manusia.
Terlepas dari perbedaan tersebut, berdasarkan pengertian administrasi atau manajemen dari
beberapa pendapat terdapat beberapa prinsip yang nampaknya menjadi benang merah tentang
pengertian administrasi/manajemen yakni :
2. 2 Dalam pendidikan, manajemen itu dapat diartikan sebagai aktivitas memadukan sumber-
sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditentukan sebelumnya Made Pidarta, (1988:4)
4. 3 educational administration is a social process that take place within the context of social
system Castetter. (1996:198)
5. 4 Manajemen pendidikan dapat didefinisikan sebagi proses perencanaan, pengorganisasian,
memimpin, mengendalikan tenaga pendidikan, sumber daya pendidikan untuk mencapai
tujuan pendidikan… Soebagio Atmodiwirio. (2000:23)
6. 5 Manajemen pendidikan ialah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana menata sumber daya
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara produktif dan bagaimana menciptakan
suasana yang baik bagi manusia yang turut serta di dalam mencapai tujuan yang disepakati
bersama Engkoswara (2001:2)
Ditinjau dari katanya, administrasi mempunyai arti sempit dan arti luas. Dalam arti
sempit diartikan sebagai kegiatan pencatatan data, surat-surat informasi secara tertulis serta
penyimpanan dokumen sehingga dapat dipergunakan kembali bila diperlukan. Dalam hal ini
kegiatan administrasi meliiputi pekerjaan tata usaha. Dalam arti luas, administrasi menyangkut
kegiatan manajemen/pengelolaan terhadap keseluruhan komponen organisasi untuk mewujudkan
tujuan/program organisasi.
Dalam batasan tersebut di atas, makna administrasi dapat di urai paling tidak menjadi
lima pengertian pokok, yaitu :
1. Administrasi merupakan kegiatan atau kegiatan manusia
2. Rangkaian kegiatan itu marupakan suatu proses/pengelolaan dari suatu kegiatan yang
kompleks, oleh sebab itu bersifat dinamis
3. Prose situ dilakukan bersama oleh sekelompok manusia yang tergabung dalam suatu
organisasi
4. Proses itu dilakukan dalam rangka mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya
5 Proses pengelolaan itu dilakukan agar tujuannya dapat dicapai secara efektif dan
efisien.(Tsauri:2:2007) administrasi pendidikan mempunyai pengertian kerja sama untuk
mencapai tujuan pendidikan. Seperti kita ketahui, tujuan pendidkan itu merentang dari tujuan
yang sederhana sampai dengan tujuan yang kompleks, tergantung lingkup dan tingkat pengertian
pendidikan yang dimaksud
Administrasi pendidikan mempunyai ruang lingkup/bidang garapan yang sangat luas. Secara
lebih rinci ruang lingkup adcministrasi pendidikan dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Administrasi tata laksana sekolah, Hal ini meliputi :
1. Organisasi dan struktur pegawai tata usaha
2. Otorosasi dan anggaran belanja keuangan sekolah
3. Masalah kepegawaian dan kesejahteraan personel sekolah
4. Masalah perlengkapan dan perbekalan
5. Keuangan dan pembukuannya
Hal ini mencakup hubungan sekolah dengan sekolah-sekolah lain, hubungan sekolah dengan
instansi-instansi dan jawsatan-jawatan lain dan hubungan sekolah dengan masyarfakat pada
umumnya. Hendaknya semua hubungan itu merupakan hubungan kerjasama yang bersifat
pedagogis, sosiologis dan produktif yang dapat mendatangkan keuntungan dan perbaikan serta
kemajuan bagi kedua belah pihak.
Dari apa yang telah diuraikan di atas, ruang lingkup yang tercakup di dalam administrasi
pendidikan dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Administrasi material,yaitu kegiatan administrasi yang menyangkut bidang-bidang
materi/benda-benda seperti :ketatausahaan sekolah, administrasi keuangan, dan lain-lain.
2. Administrasi personel,mencakup didalamnya administrasi personel guru dan pegawai sekolah,
dan juga administrasi peserta didik.
3. Administrasi kurikulum,yang mencakup didalamnya penyusunan kurikulum, pembinaan
kurikulum, pelaksanaan kurikulum, seperti pembagian tugas mengajar pada guru-guru,
penyusunan silabus,dan sebagainya.(Tsauri:13-16:2007)
1 Pendekatan proses administrasi memandang administrasi sebagai satu proses kerja yang
dipergunakan untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Pendekatan ini juga seringkali disebut
dengan pendekatan operasional.
2 Pendekatan empiris hendak melakukan generalisasi atas kasus-kasus yang telah secara sukses.
Pendekatan ini seringkali disebut juga sebagai pendekatan pengalaman.
3. Pendekatan perilaku manusia memandang bahwa pencapaian tujuan-tujuan organisasi
tergantung pada penerapan prinsip-prinsip psikologis. Pendekatan ini telah menampilkan aspek
manusia sebagai elemen utama administrasi.
4. Pendekatan sistem sosial memandang administrasi sebagai satu sistem sosial. Kesadaran akan
berbagai keterbatasan organisasi dapat menumbuhkan semangat kerjasama di antara anggota-
anggota organisasi.
5. Pendekatan matematik memandang model-model matematik dapat diterapkan pada
administrasi, dengan tujuan untuk melakukan peramalan.
6. Pendekatan teori keputusan memandang pembuatan keputusan sebagai fungsi utama
administrasi. Semula pendekatan ini hanya membahas dan melakukan evaluasi terhadap
alternatif-alternatif dalam memilih tindakan yang akan diambil, tetapi kemudian pendekatan ini
juga mengkaji semua aktivitas organisasi.
Administrasi dalam pendidikan yang tertib dan teratur, sangat diperlukan untuk
meningkatkan kemampuan pengelolaan pendidikan bagi Kepala Sekolah dan Guru. Peningkatan
kemampuan tersebut akan berakibat positif, yaitu makin meningkatnya efisiensi, mutu dan
perluasan pada kinerja di dunia pendidikan tersebut. Untuk memperlancar kegiatan di atas agar
lebih efektif dan efisien perlu informasi yang memadai. Sistem informasi di dunia pendidikan ini
menyangkut dua hal pokok yaitu kegiatan pencatatan data(recording system) dan pelaporan
(reporting system). Administrasi suatu lembaga pendidikan merupakan suatu sumber utama
manajemen dalam mengatur proses belajar mengajar dengan tertib sehingga tercapainya suatu
tujuan terpenting pada lembaga pendidikan tersebut. Yang sangat diperlukan oleh para pelaku
pendidikan untuk melakukan tugas dan profesinya. Kepala Sekolah dan guru disekolah sangat
memerlukan data-data tentang siswa, kurikulum, sarana dan sebagainya untuk pengelolaan
sekolah sehari-hari.
Tujuan adminitstrasi pada umumnya adalah agar semua kegiatan mandukung tercapainya
tujuan pendidikan atau dengan kata lain administrasi yang digunakan dalam dunia pendidikan
diusahakan untuk mencapai tujuan pendidikan.Sergiovanni dan carver (1975)(dalam
burhanuddin:2005) menyebutkan empat tujuan administrasi :
1. efektifitas produksi
2. efesiensi
3. kemampuan menyesuaikan diri (adaptivenes)
4. kepuasan kerja
keempat tujuan tersebut digunakan sebagai kriteria untuk menentukan keberhasilan dalam
penyelenggaraan sekolah. Sebagai contoh: sekolah mempinyai fungsi untuk mencapai efektivitas
produksi, yaitu menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kurikulum. Dalam pencapaian
tujuan tersebut harus dilakukan usaha seefisien mungkin, yaitu menggunakan kepuan dana, dan
tenaga seminimal mungkin,tetapi memberikan hasil sebaik mungkin, sehingga lulusan tersebut
dapat melanjutkan ketingkat berikutnya dan dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkunganya
yang barudan selanjutnya lulusan ini akan mencari kerja pada perusahaan yang memberikan
kepuasan kerja kepada mereka.
Berikut ini merupakan dasar yang perlu diperhatikan agar administrator dapat mencapai
sukses dalam tugasnya. Beberapa dasar dalam administrasi antara lain :
1. Prinsip Efisiensi
Administrator akan berhasil dalam tugasnya bila dia menggunakan semua sumber, tenaga, dana,
dan fasilitas yang ada secara efisien.
2. Prinsip Pengelolaan
Administrator akan memperoleh hasil yang paling efektif dan efisien dengan cara melakukan
pekerjaan manejemen, yakni merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan melakukan
pemeriksaan (pengontrolan).
3. Perinsip Pengutamaan Tugas Pengelolaan Bila diharuskan untuk memilih pekerjaan
manajemen dan pekerjaan operatif dalam waktu yang sama, seorang administrator cenderung
memprioritaskan pekerjaan operatif. Namun ia sebaiknya tidak memfokuskan perhatiannya pada
pekerjaan operatif saja karena bila ia hanya berkecimpung dalam tugas-tugas operatif saja, maka
pekerjaan pokoknya akan terbengkalai.
4. Prinsip Kepemimpinan yang Efektif
Seorang administrator akan berhasil dalam tugasnya apabila ia memiliki gaya kepemimimpinan
yang efektif, yakni memperhatikan hubungan antar manusia (human relationship), Pelaksanaan
tugas serta memperhatikan situasi dan kondisi (sikon) yang ada.
Adapun tentang gaya kepemiminan yang efektif adalah mampu memelihara hubungan baik
dengan bawahannya. Di samping itu ia juga harus memperhatikan pembagian dan penyelesaian
tugas bagi setiap anggota organisasi yang sesuai dengan jenis pekerjaanya.
5. Prinsip Kerjasama
Administrator dikatakan berhasil dalam melakukan tugasnya bila ia mampu mengembangkan
kerjasma antara seluruh anggota baik secara horizontal maupun secara vertikal.
Adapun prinsip-prinsip yang digunakan dalam kurikulum 1975 sebagai landasan operasional
kegiatan administrasi di sekolah adalah berikut ini:
1. Prinsip Fleksibilitas
Penyelenggaraan pendidikan di sekolah harus memperhatikan faktor-faktor ekosistem dan
kemampuan menyediakan fasilitas untuk pelaksanaan pendidikan sekolah.
2. Prinsip Efisien dan Efektivitas
Efisiensi tidak hanya dalam penggunaan waktu secara tepat, melainkan juga dalam
pendayagunaan tenaga secara optimal.
3. Prinsip berorientasi pada Tujuan Semua kegiatan pendidikan harus beriorientasi untuk
mencapai tujuan. Administrasi pendidikan di sekolah merupakan komponen dalam sistem
pendidikan maka untuk menjamin tercapainya tujuan tersebut, tujuan operasional yang sudah
dirumuskan harus menjadi sandaran orientasi bagi pelaksanaan kegiatan administrasi pendidikan
di sekolah.
4. Prinsip Kontinuitas
Prinsip kontinuitas ini merupakan landasan operasional dalam melaksanakan kegiatan
administrasi di sekolah. Karena itu, dalam tiap jenjang pendidikan harus memiliki hirarki yang
saling berhubungan.
5. Prinsip Pendidikan Seumur Hidup
Setiap manusia Indonesia diharapkan untuk selalu berkembang. Karena itu masyarakat ataupun
pemerintah diharapkan dapat menciptakan situasi yang dapat mendukung dalam proses belajar
mengajar. Dalam pelaksanaan administrasi pendidikan, prinsip tersebut perlu digunakan sebagai
landasan operasional.
Ada sebuah prinsip-prinsip administrasi yang menyinggung organisasi, diantara prinsip-prinsip
tersebut adalah :
1. Memiliki tujuan yang jelas .
2. Tiap anggota dapat memahami dan menerima tujuan tersebut
3. Adanya kesatuan arah sehingga dapat menimbulkan kesatuan tindakan dan pikiran
4. Adanya kesatuan perintah (Unity of command); para bawahan hanya mempunyai seorang
atasan langsung dari padanya menerima perintah atau bimbingan dan kepada siapa ia harus
mempertanggung jawabkan hasil pekerjaannya.
5. Koordinasi tentang wewenang dan tanggung jawab, maksudnya ada keseimbangan antara
wewenang dan tanggung jawab masing-masing anggota
6. Adanya pembagian tugas atau pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan, keahlian dan bakat
masing-masing, sehingga dapat menimbulkan kerjasama yang harfmonis dan
kooperatif.(Tsauri:22:2007)
a. Perencanaan (Planning)
Perencanaan merupakan salh satu syarat mutlak bagi setiap kegiatan administrasi. Tanpa
perencanaan,pelaksanaan suatu kegiatan akan mengalami kesulitan dan bahkan kegagalan dalam
mencapai tujuan yang diinginkan. Perencanaan merupakan kegiatan yang harus dilakukan pada
permulaan dan selama kegiatan administrasi itu berlangsung. Di dalam setiap perencanaan ada
dua faktor yang harus diperhatikan,yaitu faktor tujuan dan faktor sarana, baik sarana personel
maupun material.
Langkah-langkah dalam perencanaan meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Menentukan dan merumuskan tujuan yang hendak dicapai
2. Meneliti masalah-masalah atau pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan
3. Mengumpulkan daa dan informasi-informasi yang diperlukan
4. Menentukan tahap-tahap dan rangkaian tindakan
5. Merumuskan bagimana masalah-masalah itu akan dipecahkan dan bagaimana pekerjaan-
pekerjaan itu akan diselesaikan
Syarat-syarat perencanaan
Dalam menyusun perencanaan syarat-syarat berikut perlu diperhatikan :
1. perencanaan harus didasarkan atas tujuan yang jelas
2. bersifat sederhana, realistis dan praktis
3. terinci, memuat segala uraian serta klarifikasi kegiatan dan rangkaian tindakan sehingga
mudah di pedomani dan dijalankan
4. memiliki fleksibilitas sehingga mudah disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi dan situasi
sewaktu-waktu
5. terfdapat perimbangan antara bermaca-macam bidang yang akan digarap dalam perencanaan
itu, menurut urgensinya masing-masing
6. diusahakan adanya penghematan tenaga, biaya dan waktu serta kemungkinan penggunaan
sumber-sumber daya dan dana yang tersedia sebaik-baiknya diusahakan agar sedapat mengkin
tidak terjadi adanya duplikasi pelaksanaan
Merencanakan berarti pula memikirkan tentang penghematan tenaga, biaya dan waktu, juga
membatasi kesalahan-kesalahan yangmungkin terjadi dan menghindari adanya duplikasi-
duplikasiatau tugas-tugas/pekerjaan rangkap yang dapat menghambat jalannyapenyelesaian.
Jadi, perencanaan sebagai suatu fungus administrasi pendidikan dapat disimpulkan sebagai
berikut :“perencanaan(planning) adalah aktivitas memikirkan dan memilih rangkaian tindakan-
tindakan yang tertuju pada tercapainya maksu-maksud dan tujuan pedndidikan”.
b. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian merupakan aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-hubungan kerja
antara orang-orang sehingga terwujud suatu kesatuan usaha dalam mencapai tujuan-tujuan yang
telah ditetapkan. Di dalam pengorganisasian terdapatadanya pembagian tugas-tugas, wewenang
dan tanggung jawab secara terinci menurut bidang-bidang dan bagian-bagian, sehingga dari situ
dapat terciptalah adanya hubungan-hubungan kerjasama yang harfmonis dan lancar menuju
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Pengorganisasian sebagai fungsi administrasi pendidikan menjadi tugas utama bagi para
pemimpin pendidikan termasuk kepala sekolah. Kita mengetahui bahwa dalam kegiatan sekolah
sehari-sehari terdapat bermacam-macam jenis pekerjaan yang memerlukan kecakapandan
keterampilan dan tanggung jawab yang berbeda-beda. Keragaman tugas dan pekerjaan semacam
itu tidak mungkin dilakukan dan dipikul sendiri oleh seoran pemimpin. Dlam hal inilah terletak
bagaimana kecakapan kepala sekolah mengorganisasi guru-guru dan pegawai sekolah lainnya
dalam menjalankan tugasnya sehari-hari sehingga tercipta adanya hubungan kerja sama yang
harmonis dan lancar.
Yang perlu diperhatikan dalam pengorganisasian antara lain ialah bahwa pembagian tugas,
wewenang dan tanggung jawab hendaknya disesuaikan dengan penglaman,bakat, minat,
pengetahuan dan kepribadian masing-masing prang yang dikperlukan dalam menjalankan tugas-
tigas tersebut.
Dengan demikian ,pengorganisasian sebagai salah satu fungsi administrasi pendidikan dapat
disimpulkan sebagai berikut :
“pengorganisasian adalah aktivitas-aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-hubungan
sehingga terwujudlah kesatuan usaha dealam mencapai maksud-maksud dan tujuan-tujuan
pendidikan”.
c. Pengkoordinasian (Coordinating)
Adanya bermacam-macam tugas/pekerjaan yang dilakukan oleh banyak orang, memerlukan
adanya koordinasi dari seorang pemimpin. Adanya koordinasi yang baik dapat menghindarkan
kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat dan atau kesimpangsiuran dalam tindakan.
Dengan adanya koordinasi yang baik, semua bagian dcan personel dapat bekerja sama menuju ke
satu arah tujuan yang telah ditetapkan.
Pengkoordinasian diartikan sebagai usaha untuk menyatu padukan kegiatan dari berbagai
individu agar kegiatan mereka berjalan selarfas dengan anggota dalam usaha mencapai tujuan.
Usayha pengkoordinasian dapat dilakukan melalui berbagai cara,seperti:(a)melaksanakan
penjelasan singkat (briefing);(b)mengadakan rapat kerja;(c) memberikan unjuk pelaksanaan dan
petunjuk teknis,dan (d) memberikan balikan tentang hasil sutu kegiatan.(Soetjipto:137:2004)
Dengan demikian,koordinasi sebagai salah satu fungsi administrasi pendidikan dapat
disimpulkan sebagi berikut :
“koordinasi adalah aktivitas membawa orang-orang, material, pikiran-pkiran, teknikk-teknik dan
tujuan-tujuan kedalam hubungan yang harmonis dan produktif dalam mencapai suatu tujuan”.
d. Komunikasi
Dalam melaksanakan suatu program pendidikan, aktivitas menyebarkan dan menyampaikan
gagasan-gagasan dan maksud-maksud ke seluruh struktur organisasi sanat penting. Proses
menyampaikan atau komunikasi ini meliputi lebih dari pada sekedar menyalurkan pikiran-
pikiran, gagasan-gagasan dan maksud-maksud secara lisan atau tertulis.
Komunikasi secara lisan pada umumnya lebih mendatangkan hasil dan pengertian yang jelas dari
pada secara tertulis. Demikian pula komunikasi yang dilakukan secara informal dan secara
formal mendatangkan hasil yang berbeda pengaruh dan kejelasannya.
Menurut sifatnya, komunikasi ada dua macam yaitu komunikasi bebas dan komunikasi terbatas.
Dalam komunikasi bebas, setiap anggota dapat berkomunikasi dengan setiap anggota yang lain.
sedangkan dalam komunikasi terbatas, setiap anggota hanya dapat berhubungan dengan beberapa
anggota tertentu saja.
Dengan demikian, organisasi sebagai salah satu fungsi administrasi pendidikan dapat
disimpulkan sebagai berikut :
“komunikasi dalam setiap bentuknya adalah suatu proses yang hendak mempengaruhi sikap dan
perbuatan orang-orang dalam struktur organisasi”.
e. Supervisi
Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau supervise.
Pengawasan bertanggung jawab tentang keefektifan program itu. Oleh karena itu, supervise
haruslah meneliti ada atau tidaknya kondisi-kondisi yang akan memungkinkan tercapainya
tujuan-tujuan pendidikan.
f. Kepegawaian (Staffing)
Sama halnya dengan fungsi-fungsi administrasi pendidikan yang telah diuraikan terdahulu
kepegawaian merupakan fungsi yang tidak kalah pentingnya. Agak berbeda dangan fungsi-
fungsi administrasi yang telah dibicarakan, dalam kepegawaian yang menjadi titik penekanan
ialah personal itu sendiri. Aktivitas yang dilakukan di dalam kepegawaian antara lain :
menentukan, memilih, menempatkan dan membimbing personel.
Sebenarnya fungsi kepegawaian ini sudah dijalankan sejak penyusunan perencanaan dan
pengorganisasian. Di dalam pengorganisasian telah dipikirkan dan diusahakan agar untuk
personel-personel yang menduduki jabatan-jabatan tertentu di dalam struktur organisasi itu
dipilih dan di angkat orang-orang yang memiliki kecakapan dan kesanggupan yang sesuai
dengan jabatan yang di pegangnya. Dalam hal ini prinsip the right man in the right place selalu di
perhatikan.
g. Pembiayaan
Biaya/pambiayaan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam sebuah organisasi
karena biaya ini sangat menentukan bagi kelancaran jalannya sebuah organisasi, tanpa biaya
yang mencukupi tidak mungklin terjamin kelancaran jalannya suatu organisasi.
Setiap kebutuhan organisasi, baik personel maupun material, semua memerlukan adanya biaya.,
itulah sebabnya masalah pembiayaan ini harus sudah mulai dipikirkan sejak pembuatan planning
sampai dengan pelaksanaannya.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam fungsi pembiayaan, antara lain :
1. perencanaan tentang berapa biaya yang diperlukan
2. dari mana dan bagaimana biaya itu dapat diperoleh/diusahakan
3. bagaimana penggunaanya
4. siapa yang akan melaksanakannya
5. bagaimana pembukuan dan pertangung jawabannya
6. bagaimana pengawasannya,dll.
h. Penilaian (Evaluating)
Evaluasi sebagai fungsi administrasi pendidikan adalah aktivitas untuk meneliti dan mengetahui
sampai di mana pelaksanaan yang dilakukan di dalam proses keseluruhan organisasi mencapai
hasil sesuai denhan rencana atau program yang telah di tetapkan dalam rangka pencapaian tujuan
pendidikan. Setiap kegiatan, baik yang dilakukan oleh unsure pimpinan maupun oleh bawahan,
memerlukan adanya evaluasi. Dengan mengetahui kasalahan-kasalahan atau kekurangan-
kekurangan serta kemacetan-kemacetan yang diperoleh dari tindakan evaluasi itu, selanjutnya
dapat di usahakan bagaimana cara-cara memperbaikinya.(Purwanto:15-22:2007)
Secara lebih rinci maksud penilaian (evaluasi) adalah : Memperoleh dasar bagi pertimbangan
apakah pada akhir suatu periode kerja , pekejaan tersebut berhasil Menjamin cara bekerja yang
efektif dan efisien Memperoleh fakta-fakta tentang kesukaran-kesukaran dan untuk menghindari
situasi yang dapat merusak Memajukan kesanggupan para personel dalam mengembangkan
organisasi.(Soetjipto:138:2004) Perlu ditekankan disini bahwa fungsi-fungsi pokok yang telah
dibicarakan di atas satu sama lain sangat erat hubungannya, dan kesemuanya merupakan suatu
proses keseluruhan yang tidak terpisahkan satu sama lain dan merupakan rangkaian kegiatan
yang kontinyu.
Administrasi merupakan bagian dari pendidikan yang mempunyai peran sebagai sarana untuk
mempermudah pelaksanaan suatu pendidikan agar teratur dalam pelaksanaan-nya . karena
pendidikan merupakan proses agar mecapai tingkat hidup yang lebih baik.
Dalam pengertian pendidikan GBHN dan UU Sisdiknas tahun 1988 pendidikan mempunyan
pengertian :
a. Pasal 1 (1) pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar perserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan ,ahklak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat dan bangsa negara.
b. Pasal 1 ( 2 ) pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan pancasila dan UUD
1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan dan tanggap terhadap tuntutan perubahan
jaman.
c. Pasai (3 ) system pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling
terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan nasional.
Berdasarkan pengertian pendidikan diatas dapat disimpukan bahwa pendidikan perlu adanya
administrasi pendidikan yang nantinya akan menjadi alat sebagai tindakan agar pendidikan dapat
berjalan dengan baik.
Berikut ini merupakan suatu penerapan administrasi disekolah yang merupakan struktur dari
organisasi sekolah adalah sebagai berikut :
Contoh administrasi organisasi sekolah sebagai tujuan pendidikan dalam struktur organisasi
sekolah :
struktur organisasi sekolah :
1. Kepala Sekolah (pimpinan)
Dengan berjalan-nya otonomi sekolah, maka peran seorang pimpinan dalam suatu organisasi
akan semakin dominan, sehingga seorang pimpinan dituntut untuk dapat menggerakkan
bawahannya agar mau dan mampu bekerja keras dalam mewujudkan tujuan organisasi, salah
satunya dengan komunikasi yang efektif dan efisien. Hal ini yang diterapkan oleh pihak kepala
sekolah SD Al-Kautsar Bandar Lampung.
Berkenaan dengan hal tersebut Masmuh (2008:279), mengatakan bahwa komunikasi
kepemimpinan merupakan aktivitas penyampaian pesan, informasi, dan tugas (secara verbal
ataupun non verbal) melalui media tertentu yang dilakukan oleh seorang pemimpin kepada
bawahannya dengan tujuan tertentu.
Dalam melaksanakan tugasnya kepala sekolah dapat mendelegasikan kepada wakil kepala
sekolah :
Kepala Sekolah adalah seorang manager, yaitu orang yang melaksanakan/mengelola
management sekolah. Kepala sekolah harus mampu memanage (meminit) unsur manusia dengan
sebaik-baiknya untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Dalam hal ini, kepala sekolah
tidak melaksanakan sendiri tindakan-tindakan yang bersifat operasional sekolah, tetapi
mengambil keputusan menentukan kebijaksanaan dan menggerakkan orang lain untuk
melaksanakan keputusan kepala sekolah yang telah diambil sesuai dengan kebijakkan yang telah
digariskan dalam program kerja.Seorang Kepala Sekolah sebagai pengelola management sekolah
harus memahami Fungsi-Fungsi Dasar Management, yang meliputi :
1.Planning(Perencanaa)
2.Organizing(Pengorganisasian)
3.Actuating(Penggerakan)
4.Controlling(Pengontrollan)
5.Evaluation(Evaluasi)
.1 Planning (Perencanaan )
Menetapkan rencana apa yang harus dilaksanakan sekolah untuk menyelesaikan proram-program
yang telah dibuat. Fase pertama perlu ditetapkan : “ Apa, kapan dan bagaimana” pekerjaan harus
dilakukan. Dalam fase ini disebut “Perencanaan” (Planning).
.2 Organizing ( Pengorganisasian )
Mendistribusikan atau mengalokasikan tugas-tugas pada orang-orang yang diberi kewenangan
yang dituangkan dalam SK.Tugas, Kepala Sekolah mendelegasikan kekuasaan dan menetapkan
hubungan kerja antara anggota kelompok kerja dengan delegir. Fase ini disebut
“Pengorganisasian” (Organizing)
3 Actuating ( Penggerakkan )
Kepala Sekolah menggunakan sarana-sarana, seperti komunikasi,pemberian
instruksi,saran,teguran,pujian, sehingga para pelaku tenaga kependidikan tergerak untuk
melaksanakan tugas yang telah diemban dengan secara ikhlas dan dengan kerjasama yang baik
sebagai partner kerja kepala sekolah. Kegiatan ini menyebabkan kegiatan operasional sekolah
menjadi bergerak dan berjalan. Fase ini lazim disebut “Penggerakkan” (Actuating).
4 Controlling (Pengawasan )
Pada saat kegiatan sekolah sedang bergerak atau berjalan, kepala sekolah harus selalu
mengadakan pengawasan atau pengendalian agar gerakkan atau jalannya kegiatan operasional
sekolah sesuai dengan planning yang telah digariskan. Fase ini disebut “Pengawasan atau
Pengendalian” (Controlling).
5. Evaluatiom ( Evaluasi)
Hasil kerja yang telah dicapai dalam program yang telah digariskan dibuat prosentase realisasi
pencapaian sasaran/target. Dalam hal ini kepala sekolah dapat mengevaluasi kekurangan-
kekurangan yang ada, penyebab timbulnya hambatan/kendala, sehingga dapat untuk
memperbaiki kinerja mendatang. Fase ini disebut “Evaluasi” (Evaluation).
Wakil kepala sekolah bertugas membantu kepala sekolah dalam urusan – urusan sebagai berikut:
a.Kurikulum
1)Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan
2)Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran
3) Mengatur penyusunan program pengajaran (program semesteran, program satuan pelajaran
dan persiapan mengajar, penjabaran dan penyesuaian kurikulum).
4) Mengatur pelaksanaan kurikuler dan ekstra kurikuler .
5) Mengatur pelaksanaan program penilaian criteria kenaikan kelas, criteria kelulusan, dan
laporan kemajuan belajar siswa, serta pembagian rapor dan STTB.
6) Mengatur pelaksanaan program perbaikan dan pengajaran.
7) Mengatur pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar. Mengatur pengembangan
MGMP dan coordinator mata pelajaran.
9) Mengatur mutasi siswa
10) Melakukan supervise administrasi dan akademis
11) Menyusun laporan
b. Kesiswaan
1) Mengatur program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling
2) Mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan 7K (keamanan, kebersihan, ketertiban,
keindahan,kekeluargaan, kesehatan dan kerindangan).
3) Mengatur dan membina program kegiatan OSIS meliputi Kepramukaan, PMR, KIR,UKS,
PKS dan Paskibra.
4) Mengatur program pesantren kilat.
5) Menyusun dan mengatur pelaksanaan pemilihan siswa teladan sekolah.
6) Menyelenggarakan cerdas cermat, olahraga prestasi.
7) Menyeleksi calon untuk di usulkan mendapat beasiswa.
c. Sarana prasarana
1) Merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana untuk menunjang proses belajar mengajar
2) Merencanakan program pengadaannya.
3) Mengatur pemanfaatan sarana prasarana.
4) Mengelola perawatan, perbaikan dan pengisian
5) Mengatur pembakuannya.
6) Menyusun laporan.
d. Hubungan masyarakat
1) Mengatur dan mengembangkan hubungan dengan Komite sekolah dan peran Komite sekolah.
2) Menyelenggarakan bakti social, karyawisata.
3) Menyelenggarakan pameran hasil pendidikan di sekolah (gebyar pendidikan)
4) Menyusun laporan.
3 Guru
Dengan dikoordinasi oleh Wakil kepala sekolah Urusan Kurukulum, guru harus mampu
menguasai pengelolaan Program Pengajaran yang meliputi : Program tahunan, Program
Semester, Analisis Materi Pelajaran, Pengayaan dan lain-lain yang berkenaan dengan proses
belajar mengajar.
Guru tidak hanya dituntut untuk meningkatkan ilmu pengetahuan anak didiknya, tetapi juga
harus mampu membekali diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada
sekarang. Dalam hal ini kepala sekolah harus mendorong dan memberi kesempatan kepada para
guru untuk mengikuti penataran ,seminar, simposium, musyawarah guru mata pelajaran
(MGMP) dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Sehingga dapat meningkatkan pengetahaun seorang guru dalam melkasanakn kegiatan belajar
mengajar.Undang-undang Guru dan Dosen, menyebutkan bahwa guru adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. (Pasal 1, UUGD No. 14 tahun 2005). Guru adalah
figur seorang pemimpin. Guru adalah sosok aristektur yang dapat membentuk jiwa dan watak
anak didik. Guru mempuayai kekuasaan untuk membentuk dan membangun kepribadian anak
didik menjadi seorang yang berguna bagi agama, nusa, dan bangsa. Guru bertugas
mempersiapkan manusia susila yang cakap yang dapat diharapkan membangun dirinya dn
membangun bangsa dan negara.
Jabatan guru memiliki banyak tugas, baik yang terikat oleh dinas maupun di luar dinas dalam
bentuk pengabdian. Syaiful Bahri Djamarah, menjelaskan bahwa tugas guru tidak hanya sebagai
profesi, tetapi juga sebagai kemanusiaan dan kemasyarakatan. (Djamarah, 2000:37).
Tugas guru sebagai profesi menuntut kepada guru untuk mengembangkan profesionalitas diri
sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mendidik, mengajar, dan melatih anak
didik adalah tugas guru sebagai profesi. Tugas guru sebagai pendidik berarti meneruskan dan
mengembangkan nilai-nilai hidup kepada anak didik.
Tugas guru sebagai pengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi kepada anak didik. Tugas guru sebagai pelatih berarti mengembangkan keterampilan
dan menerapkannya dalam kehidupan demi masa depan anak didik.
Tugas kemanusiaan salah satu segi dari tugas guru. Sisi ini tidak bisa guru abaikan, karena guru
harus terlibat dengan kehidupan di masyarakat dengan interaksi sosial. Guru harus menanamkan
nilai-nilai kemanusiaan kepada anak didik. Dengan begitu anak didik dididik agar mempunyai
sifat kesetiakawanan sosial.
Di bidang kemasyarakatan merupakan tugas guru yang juga tidak kalah pentingnya. Pada bidng
ini guru mempunyai tugas mendidik dan mengajar masyarakat untuk menjadi warga negara
Indonesia yang bermoral pancasila.
Guru bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
proses belajar mengajar secara efektif dan efisien ;
Tugas dan tanggungjawab guru meliputi :
1) Membuat perangkat program pengajaran.
a. AMP
b. Program Tahunan
c. Program satuan pelajaran
d. Program rencana pengajaran
e. Program mingguan guru
f. LKS
2) Melaksanakan kegiatan pembelajaran.
3) Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian, ulangan umum, ujian akhir.
4) Melaksanakan analisis hasil ulangan harian.
5) Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan.
5. BP / BK
Dismping wali kelas yang mengururi tindak tanduk siswa BP / BK memberikan pelayanan
tentang salah-masalah yang dihadapi nya. Kasus-kasus yang tidak mampu untuk diselesaikan
sendiri agar dikonsultasikan atau dialih tugaskan kepada petugas Bimbingan dan Konseling
sekolah. Pada prinsipnya senakal apapun anak masih ada sisi baiknya, jika perlu dikonsultasikan
dengan orang tua/wali murid untuk solusinya.
6. Komite Sekolah
Peran orang tua sangat penting dan paling efektif adalah oarng tua sebagai penyedia lingkungan
belajar efektif, sehingga pelajar dapat belajar dengan baik.
7. Wali Kelas
Disamping sebagai petugas pengelola kelas dan penyelenggara administrasi kelas, Wali kelas
harus mampu berperan sebagai pengganti orang tua murid di sekolahnya. Mengetahui
perkembangan akademik anak didiknya secara konfrehensif, membuat catatan-catatan khusus.
Kasus-kasus yang tidak mampu untuk diselesaikan sendiri agar dikonsultasikan atau dialih
tugaskan kepada petugas Bimbingan dan Konseling sekolah. Pada prinsipnya senakal apapun
anak masih ada sisi baiknya, jika perlu dikonsultasikan dengan orang tua/wali murid untuk
solusinya.
Wali kelas membantu kepala sekolah dalam kegiatan – kegiatan sebagai berikut :
1) Pengelolaan kelas
2) Penyelenggaraan administrasi kelas meliputi :
a. Denah tempat duduk siswa
b. Papan absensi siswa
c. Daftar pelajaran kelas
d. Daftar piket kelas
e. Buku absensi siswa
f. Buku kegiatan pembelajaran / buku kelas
g. Tata tertib siswa
3) Penyusunan pembuatan statistik bulanan siswa
4) Pengisian daftar kumpulan nilai siswa (Legger)
5) Pembuatan catatan khusus tentang siswa
6) Pencatatan mutasi siswa.
7) Pengisian buku laporan penilaian hasil belajar Pembagian buku laporan penilaian hasil belajar
8. Pustakawan
Buku adalah sebagai salah satu sarana sumber ilmu pengetahuan dan teknologi, semakin banyak
buku yang dibaca akan terasa semakin kecil pengetahuan seseorang. Disamping sebagai petugas
yang bertanggung jawab atas pengelolaan perpustakaan, Pustakawan berkoordinasi dengan
seluruh guru mata pelajaran untuk memotivasi anak agar gemar membaca.
Arahkan waktu senggang anak untuk pergi ke perpustakaan untuk mencari informasi dari tugas
yang diberikan oleh gurunya, kegiatan tersebut dilaksanakan secara rutin dan berkelanjutan,
niscaya budaya membaca dapat ditanamkan sehingga dapat menjadi salah satu kebutuhan
hidupnya.
Pustakawan sekolah membantu kepala sekolah dalam kegiatan – kegiatan sebagai berikut :
1) Perencanaan pengadaan buku/bahan pustaka/media elektronika.
2) Pengurusan pelayanan perpustakaan.
3) Perencanaan pengembangan perpustakaan
4) Pemeliharaan dan perbaikan buku – buku/bahan pustaka/media elektronika.
5) Inventarisasi dan pengadministrasian buku–buku/bahan pustaka/media elektronika.
6) Melakukan layanan bagi siswa, guru, dan tenaga kependidikan lainnya, serta masyarakat.
7) Penyimpanan buku – buku perpustakaan /media elektronika Menyusun tata tertib
perpustakaan
9) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara berkala.
9. Osis / siswa
Disini peran utamanya adlah siswa sebagai pelaksana dan dikoordinasi oleh waka kesiswaan
.mengenai kegiatan atau agenda yang diterapkan sebagai organisasi intra sekolah (osis ).
PENUTUP
1 Kesimpulan
Administrasi pendidikan adalah suatu kegiatan kerja sama atau proses pengintegrasian segala
sesuatu baik personal maupun material yang tergabung dalam orgaisasi pendidikan untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya agar efektif dan efisien.
Administrasi pendidikan juga memiliki sebuah fungsi, diantara fungsi administrasi pendidikan
adalah:
• perencanaan(planning) adalah aktivitas memikirkan dan memilih rangkaian tindakan-tindakan
yang tertuju pada tercapainya maksu-maksud dan tujuan pedndidikan”.
• pengorganisasian adalah aktivitas-aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-hubungan
sehingga terwujudlah kesatuan usaha dealam mencapai maksud-maksud dan tujuan-tujuan
pendidikan”.
• koordinasi adalah aktivitas membawa orang-orang, material, pikiran-pkiran, teknikk-teknik dan
tujuan-tujuan kedalam hubungan yang harmonis dan produktif dalam mencapai suatu tujuan”
• komunikasi dalam setiap bentuknya adalah suatu proses yang hendak mempengaruhi sikap dan
perbuatan orang-orang dalam struktur organisasi”.
• supervise sebagai fungsi administrasi pendidikan berarti aktivitas-aktivitas untuk menentukan
komdisi-kondisi/syarat-syarat yang esensial yang akan menjamin tercapainya tujuan-tujuan
pendidikan”.dalam kepegawaian yang menjadi titik penekanan ialah personal itu sendiri.
Aktivitas yang dilakukan di dalam kepegawaian antara lain : menentukan, memilih,
menempatkan dan membimbing personel.
• Biaya/pambiayaan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam sebuah organisasi
karena biaya ini sangat menentukan bagi kelancaran jalannya sebuah organisasi, tanpa biaya
yang mencukupi tidak mungklin terjamin kelancaran jalannya suatu organisasi.
• Evaluasi sebagai fungsi administrasi pendidikan adalah aktivitas untuk meneliti dan
mengetahui sampai di mana pelaksanaan yang dilakukan di dalam proses keseluruhan organisasi
mencapai hasil sesuai denhan rencana atau program yang telah di tetapkan dalam rangka
pencapaian tujuan pendidikan.
Adapun tujuan dari administrasi pendidikan adalah:
1. efektifitas produksi
2. efesiensi
3. kemampuan menyesuaikan diri (adaptivenes)
4. kepuasan kerja
administrasi pendidikan juga memiliki sebuah ruang lingkup (bidang garapan) didalam
pengelolaannya. Diantara administrasi pendidikan adalah:
a. administrasi tata laksana sekolah
b. administrasi personel guru dan pegawai sekolah
c. administrasi peserta didik
d. supervisi pengajaran
e. pelaksanaan dan pembinaan kurikulum
f. pendirian dan perencanaan bangunan sekolah
g. hubungan sekolah dan masyarakat
didalam administrasi pendidikan terdapat pulasebuah prinsip-prinsip yang dapat menunjang
kegiatan administrasi dan mencapai tujuan administrasi pendidikan karena prinsip ini merupakan
sesuatu yang dijadikan sebagai pengayaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Diantara
prinsip-prinsip administrasi pendidikan adalah:
1. Adanya kerja sama sekelompok orang
2. Adanya penataan dan pengaturan dari kerja sana tsb
3. Adanya SDM (sumber daya manusia/personal) yang harus ditata
4. Adanya peralatan dan perlengkapan (non manusia ) yang harus ditata
5. Adanya tujuan yang hendak dicapai bersama dari kerjasama tersebut
a. Kepala Sekolah adalah seorang pemimpin sekaligus seorang manager yaitu orang yang
memimpin dan mengelola management sekolah yang harus memiliki dasar-dasar dan syarat
kepemimpinan serta harus memahami fungsi-fungsi dasar management.
b. Tugas-tugas yang telah didelegasikan kepada petugas yang telah ditunjuk, dikoordinasikan
dengan anggota kelompok tugasnya sehingga terbentuk Team Work yang kompak sebagai
partner kerja kepala sekolah untuk melaksanakan program kerja yang telah di gariskan.
c. Dengan penerapan fungsi-fungsi dasar management, diharapkan sekolah dapat menghasilkan
prestasi yang berkualitas dan berkualitas dalam prestasi.
2. Saran
Untuk meningkatkan mutu pendidikan dan kualitas sumber daya manusia hendaknya setiap
kepala pimpinan agar dapat membuat Program Kerja Sekolah atau pendidikan yang efesien
sebagai pedoman untuk pelaksanaan kegiatan operasional sekolah dan sebagai alat kontrol dalam
memutuskan kebijakan-kebijakan yang diambil.
DAFTAR PUSTAKA
1. ADMINISTRASI KESISWAAN
Administrasi kesiswaan dilakukan agar transformasi siswa menjadi lulusan yang dikehendaki
oleh tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat berlangsung secara efektif dan efisien
Administrasi kesiswaan merupakan proses pengurusan segala hal yang berkaitan dengan siswa,
pembinaan selama siswa berada di sekolah, sampai dengan siswa menamatkan pendidikannya
melalui penciptaan suasana yang kondusif terhadap berlangsungnya proses belajar mengajar
yang efektif.
Administrasi Kepegawaian antara lain meliputi: (1) Inventarisasi pegawai; (2) Pengusulan
formasi pegawai; (3)Pengusulan pengangkatan, kenaikan tingkat, kenaikan berkala, dan mutasi;
(4)Mengatur usaha kesejahteraan; (5)Mengatur pembagian tugas.
4. ADMINISTRASI KEUANGAN
Komponen keuangan sekolah merupakan ketatausahaan dan tindakan keuangan meliputi
pencatatan data, perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, dan pertanggung jawaban keuangan.
Keuangan merupakan faktor penting untuk melakukan kegiatan hal
ini sukar sekali dibayangkan pelaksanaan kegiatan tersebut tanpa uang. Namun dibalik itu,
mengadakan uang untuk melaksanakan kegiatan itupun tidak mudah. Oleh karena itu
pengadministrasian keuangan sangat perlu demi tercapainya efektifitas dan efesiensi.
Adapun tugas keuangan yaitu antara lain :
• Perencanaan RAPBS
• Pelaksanaan anggaran dan Pertanggung jawaban Keuangan.
– Bantuan operasional sekolah (BOS) – Bantuan operasional Pendidikan (BOP)
– Komite Sekolah – Zakat, Infaq dan Shadaqah.
5. Administrasi Kurikulum
• ketersediaan kurikulum yang digunakan sebagai pegangan mengajar pada tiap angkatan,
• ketersediaan jabaran kurikulum dari tiap-tiap mata pelajaran , yang meliputi: SK (Standar
Kompetensi), KD (Kompetensi Dasar), dan Indikator,
• ketersediaan Satuan Acara pembelajaran /Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pda tiap mata
pelajaran pada setiap tingkatan kelas,
• deskripsi sajian pokok bahasan dari tiap mata pelajaran untuk tiap-tiap semester
pembelajaran.
• Disamping mencatat pelaksanaan kurikulum nasional, administrasi kurikulum juga mencatat
kurikulum lokal/muatan lokal serta pengalokasian waktu pembelajaran kurikulum muatan
lokal.
6. ADMINISTRASI HUMAS
Sekolah sebagai suatu sistem sosial merupakan bagian integral dari system social yang lebih
besar, yaitu masyarakat. Maju mundurnya sumber daya manusia (SDM) pada suatu daerah,
tidak hanya bergantung pada upaya-upaya yang dilakukan sekolah, namun sangat bergantung
kepada tingkat partisipasi masyarakat terhadap pendidikan. • Semakin tinggi tingkat partisipasi
masyarakat terhadap pendidikan di suatu daerah, akan semakin maju pula sumber daya
manusia pada daerah tersebut, dan sebaliknya.
Oleh karena itu, masyarakat hendaknya selalu dilibatkan dalam pembangunan pendidikan di
daerah. Masyarakat hendaknya ditumbuhkan “rasa ikut memiliki” sekolah di daerah sekitarnya.
Maju-mundurnya sekolah di lingkungannya juga merupakan tanggungjawab bersama
masyarakat setempat.
ADMINISTRASI SUPERVISI
I. KEPALA SEKOLAH
1. Pengajaran
2. Kemuridan
3. Peralatan/Perlengkapan
4. Keuangan
5. Penataan Ruang Kantor
6. Personalia
7. Hubungan Sekolah dengan Masyarakat ( Formatnya)
8. Papan Statistik
9. K–3
10. Profil Sekolah (contoh)
11. Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD)
12. Proposal Sekolah
13. Lain – lain.
II. GURU
A. Pelaksanaan KBM
B. Program Semester
C. Persiapan Mengajar/RPP
D. Program Evaluasi (Rekapitulasi Nilai )
E. Buku Nilai dan Rekap Nilai
F. Analisis Hasil Evaluasi
G. Pelaksanaan Perbaikan dan Pengayaan
H. Program Remedial
I. Program Bimbingan dan Penyuluhan
J. Absen Murid / Daftar Kelas
K. Buku Keuangan
L. Penataan Kelas
ADMINISTRASI SUPERVISI KETATALAKSANAAN GURU KELAS
1. PENGAJARAN
PG. 1 JADWAL PELAJARAN UMUM
PG. 2 PROGRAM SEMESTER/SILABUS
PG. 3 PERSIAPAN MENGAJAR/RPP
PG. 3.1 RANGKUMAN MATERI ESENSIAL
PG. 3.2 ANALISIS HASIL EVALUASI BELAJAR
PG. 3.3 PROGRAM PERBAIKAN dan PENGAYAAN
PG. 3.4 BUKU ULANGAN KELILING /BUKU ULANGAN HARIAN
PG. 4 PROGRAM BIMBINGAN
PG. 5.1 BUKU DAFTAR NILAI / REKAP NILAI
PG. 5.2 BUKU DAFTAR PENYERAHAN RAPORT
PG. 6.1 SKBS KELULUSANdan SKHUN
PG. 6.2 BUKU EKSTRAKURIKULER
PG. 6.3 KISI-KISI dan NASKAH SOAL
2. KESISWAAN
S.9 PAPAN ABSEN SISWA / REKAPITULASI
S.10.1 DAFTAR KELAS/BUKU PRESENSI
S.10.2 BUKU MUTASI MURID
. SURAT KELAKUAN BAIK
3. PERLENGKAPAN
Perl.4 INVENTARIS KELAS
4. PENUNJANG
1. NOTULA RAPAT
2. TATA TERTIB SEKOLAH
3. KALENDER PENDIDIKAN
4. ADMINISTRASI ULUM (TATA TERTIB UAS)
5. REGU KERJA/KELOMPOK SISWA
6. GRAFIK ABSEN
7. BUKU KEGIATAN KELAS / Buku Agenda Harian
8. BUKU EKSPEDISI
9. ARSIP
v. ADMINISTRASI PERLENGKAPAN
Perl.1 KARTU INVENTARIS RUANGAN (KIR)
Perl.2 KARTU INVENTARIS BARANG / KIB A B C
Perl.3 BUKU INVENTARIS PERLENGKAPAN BARANG
B. PERLENGKAPAN KANTOR
1. Daftar Keadaan Sekolah
2. Daftar Program Tahunan
3. Taraf Serap dan Pencapaian Target
4. Lambang & Logo
5. Laporan Individu Sekolah Dasar_MI 2011
6. Daftar I Ketenagaan
7. Struktur Organisasi Sekolah dan Komite
8. Daftar Hadir KS_Guru
9. Contoh Denah Sekolah Balewangi
10. Peta Wilayah Sekolah Balewangi
11. Kode Surat Menyurat
12. Teks-teks resmi
13. Gambar-gambar
C. PELAYANAN PROFESIONAL
D. PENATAAN LINGKUNGAN
E. LAIN – LAIN
i.Arsip-arsip
ii. Buku Tamu Umum
iii. Buku Tamu Dinas
iv. K3
v. Buku Konsultasi Guru ke Orang tua
vi. Jadwal Kunjungan Perpustakaan