Professional Documents
Culture Documents
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Nama : Tn.T
Umur : 66 tahun
Tempat tanggal lahir : Wonogiri, 17 Juli 1951
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SLTA
Alamat : Jalan s xxx
Agama : Islam
Status perkawinan : Kawin
Suku : Banjar
Orang yang dihubungi : Ny.S
2. Riwayat Keluarga
Pasangan : Ny s
Hidup : Masih hidup
Status Kesehatan : Sakit Kaki
Umur : 56 tahun
Pekerjaan : Dulu Bekerja sebagai koperasi saat ini pensiun dan
menjadi ibu rumah tangga
Anak-anak
Hidup : 3 orang anak masih hidup
Nama dan alamat :
1. Ny.A dan jalan B xxx
2. Ny.W dan jalan S xxx
3. Ny.S dan jalan S xxx
Pekerjaan sebelumnya :
jika ada bahan baku makanan datang suka mengangkat beras dan lain-lain
5. Riwayat rekreasi
Hobbi/minat : Jalan-jalan
Keanggota/organisasi : Mengikuti majelis talim
Liburan/perjalanan : Wisata kekota-kota
Perawatan dirumah sakit (catat alasan, tanggal, tempat, durasi, dan dokter)
Klien mengatakan tidak pernah sebelumnya dirawat di rumah sakit
Operasi (perhatikan jenis, tahun, tempat, alasan, dokter)
Tidak pernah di operasi
Riwayat Obstetrik :
-
Keterangan
Laki-laki
Perempuan
Px yang teridentifikasi
Meninggal
Garis Keturunan
Tinggal serumah
11. Tinjauan Sistem
Beri tanda cek atau tidak untuk setiap gejala dan termasuk analisis gejala
penuh pada respon-respon positif pada akhir setiap sistem
Umum Ya Tidak
Kelelahan
Perubahan berat badan badan setahun yang lalu
Perubahan nafsu makan
Demam
Keringat malam
Kesulitan tidur
Sering pilek, infeksi
Kemampuan untuk melakukan AKS (aktivitas kehidupan sehari-hari) :
Saat ini klien mampu melakukan aktivitas seperti makan, mandi,
BAB/BAK, mobilisasi dan lain-lain secara mandiri
Integumen Ya Tidak
Lesi/luka
Priritus
Perubahan pigmentasi
Perubahan tekstur
Sering memar
Perubahan rambut
Perubahan kuku
Penyakit pada kuku
Hemopoetik Ya Tidak
Perdarahan/memar abnormal
Pembengkakan kelenjar limfa
Anemia
Riwayat tranfusi darah
Kepala Ya Tidak
Sakit kepala
Trauma berarti pada masa lalu
Pusing
Gatal kulit kepala
Mata Ya Tidak
Perubahan penglihatan
Kaca mata/lensa kontak
Nyeri
Air mata berlebihan
Pruritus
Bengkak sekitar mata
Diplopia
Kabur
Fotophobia : Tidak ada
Riwayat infeksi : Tidak ada
Tanggal pemeriksaan paling akhir : Tidak ada
Dampak penampilan AKS : tidak menggunakan alat bantu
Penglihatan
Telinga Ya Tidak
Perubahan pendegaran
Tinitus
Vertigo
Sensitivitas pendengaran
Alat-alat protesa
Riwayat infeksi
Payudara Ya Tidak
Benjolan/massa
Nyeri/nyeri tekan
Bengkak
Keluar cairan dari puting susu
Pola pemeriksaan payudara sendiri
Pernafasan Ya Tidak
Batuk
Sesak nafas
Hemoptisis
Sputum
Mengi
Asma/alergi pernafasan
Tanggal dan hasil pemeriksaan sinar X dada terakhir :
Foto rontgen thorax tanggal 02 mei 2018
Kardiovaskular Ya Tidak
Nyeri/ ketidaknyamanan dada
Palpitasi
Sesak nafas
Dispnea pada aktivitas
Ortopnea
Murmur
Edema
Perubahan warna kaki
Gasrointestinal Ya Tidak
Disfagia
Nyeri ulu hati
Mual/muntah
Hematemesis
Perubahan nafsu makan
Intoleran makanan
Ulkus
Nyeri
Ikterik
Benjolan/massa
Perubahan kebiasaan defekasi
Diare
Konstipasi
Melena
Hemorhoid perdarahan rektum
Pola defekasi biasanya :
Sebelum masuk rs BAB lancar 1 kali sehari konsistensi lembek, saat ini
tidak ada bab sudah 5 hari
Perkemihan Ya Tidak
Disuria
Frekuensi
Menetes
Poliuria
Hematuria
Oliguria
Nokturia
Inkontinensia
Nyeri saat berkemih
Batu
Infeksi
Genitore produksi – pria Ya Tidak
Lesi
Nyeri testikuler
Massa testikuler
Masalah prostat
Penyakit kelamin
Perubahan hasrat seksual
Impotensi
Masalah aktivitas seksual : Tidak ada
Gr P A
Muskulokeletal Ya Tidak
Nyeri persendian
Kekakuan
Sinkope/ serangan jantung
Paralisis
Paresis
Masalah koordinasi
Tic/tremor/spasme
Parestesia
Cedera kepala
Masalah memori
Psikososial Ya Tidak
Cemas
Depresi
Insomnia
Menangis
Gugup
Takut
Kesulitan berkonsentrasi
Stress saat ini : Tidak ada
Masalah tentang kematian : Tidak ada
Dampak penampilan AKS : Klien nampak rapi, dan klien terkadang
orang nya suka bercanda
FORMAT PENGKAJIAN STATUS FUNGSIONAL
Nama : Tn.M
Untuk setiap area fungsi yang terdapat dibawah ini, periksa daskripsi yang
diterapkan (kata bantuan berarti pengawasan, pengarahan pada bantuan pribadi)
Berpakaian –mengambil pakaian dari lemari termasuk pakaian dalam pakaian luar
dan menggunakan pengikat
Berpindah
Berpindah ke dan dari tempat tidur seperti berpindah ke dan dari kursi
tanpa bantuan (mungkin menggunakan alat objek untuk mendukung
seperti tempat atau alat bantuan berjalan)
Berpindah ke dan dari tempat tidur atau kursi dengan bantuan
Bergerak naik atau turun tempat tidur dengan bantuan
Tidak turun dari tempat tidur
Kontinen
Makanan
Instruksikan : ajukan pertanyaan 1-10 pada daftar ini dan catat semua jawaban.
Ajukan pertanyaan 4 A hanya jika klien tidak mempunyai telepon. Catat jumlah
kesalahan total berdasarkan sepuluh pertanyaan
Benar Salah
1. Tanggal berapa hari ini
2. Hari apa sekarang ini
3. Apa nama tempat ini
4. Berapa nomor telepon anda
5. Dimana alamat anda
6. Berapa umur anda
7. Kapan anda lahir
8. Siapa presiden Indonesia sekarang
9. Siapa presiden sebelumnya
10. Siapa nama kecil ibu anda
11. Kurang 3 dari 20 dan tetap
pengurangan 3 dari setiap angka baru
semua secara menuru
Instruksi-instruksi
A. (Kesedihan)
3. Saya sangat sedih atau tidak bahagia dimana saya tak dapat
menghadapinya.
2. Saya galau atau sedih sepanjang waktu dan saya takdapat keluar
darinya
1. Saya merasa sedih atau galau
0. Saya tidak merasa sedih
B. (Pesimisme)
3. Saya merasa bahwa masa depan adalah sia-sia dan sesuatu tidak dapat
membaik
2. Saya merasa saya tidak mempunyai apa-apa untuk memandang
kedepan
1. Saya merasa berkecil hati tentang masa depan
0. Saya tidak begitu pesimis atau kecil hati tentang masa depan
C. (Rasa Kegagalan)
3. Saya merasa saya benar-benar gagal sebagai seseorang (orangtua,
suami, seseorang)
2. Seperti melihat kebelakang hidup saya, semua yang dapat saya lihat
hanya kegagalan
1. Saya merasa saya telah gagal melebihi orang pada umumnya
0. Saya tidak merasa gagal
D. (Ketidakpuasan)
3. Saya tidak puas dengan segalanya
2. Saya tidak lagi mendapat kepuasan dari apapun
1. Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan
0. Saya tidak merasa tidak puas
E. (Rasa Bersalah)
3. Saya merasa seolah-olah saya sangat buruk
2. Saya merasa sangat bersalah
1. Saya merasa buruk atau tak berharga sebagai bagian dari waktu yang
baik
0. Saya tidak merasa benar-benar bersalah
I. (Keragu-Raguan)
3. Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
2. Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan
1. Saya berusaha mengambil keputusan
0. Saya membuat keputusan yang baik
K. (Kesulitan Kerja)
3. Saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali
2. Saya telah mendorong diri saya
1. Ini memerlukan upaya tambahanuntuk mulai melakukan sesuatu
0. Saya dapat bekerja kira-kira sebaik sebelumnya
L. (Keletihan)
3. Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
2. Saya lelah untuk melakukan sesuatu
1. Saya lelah lebih dari yang biasanya
0. Saya tidak lebih lelah dari biasanya
M. (Anoreksia)
3. Saya tidak lagi mempunya nafsu makan sama sekali
2. Nafsu makan saya sangat memburuk sekarang
1. Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya
0. Nafsu makan saya tidak buruk dari yang biasanya
KIMIA
Kimia Darah
Rabu
Glukosa
02-05-18
Darah 314 mg/dl <180 mg/dl Hiperglikemia
15:51:31
Sewaktu
(High)
Elektrolit adanya
(Low) mengandung
rifampisin yag
dapat
menyebabkan
rendah nya
calsium dalam
darah
Rabu Rongent Pulmuno sinus Adanya abses
02-05-18 Thorax PA kanan tumpul paru dekstra
dengan infiltrat
multiple abses
paracardial
kanan dengan
air fluid level
Kamis KIMIA
03-05-18 Kimia Darah
15:57:47 Protein 5.1 g/dL 6.4-8.3 g/dL
total (Low)
HbAic 7.1 % 4-6 % Hiperglikemia
(High)
13. Medikasi
Nama obat,
Frekuensi
Indikasi Kontraindikasi Efek Samping Cara Kerja Obat Konsiderasi Perawat
pemberian, Dosis,
Cara Pemberian
Floxecap 1x 7500 Sinusitis maksilarsi Hipersensitivitas Syok, gejala Menghambat Menerapkan 12
gram (drip) akut, eksaserbosi terhadap anafilaksis, pertumbuhan benar, mengkaji
akut dari bronkitis levofloksasin & nekrolisis epidermal bakteri apakah masih batu
kronik, pneumonia kuinolon lain, toksik, kejang, mengeluarkan
yang didapat dari wanita hamil, gagal ginjal akut, dahak dan darah
lingkungan, isk, wanita menyusui ikterus,
termasuk plonefritis agranulositosis,
ringan sampai pneumonia
dengan sedang, intertisial, bentuk
infeksi kulit dan serius dari kolitis
struktur kulit disertai dengan
(ringan sampai feses berdarah yang
dengan sedang) tak menyerupai gejala
terkomplikasi kolitis
pseudomembran
dan abdomiolitsi
Merocef 2x1 gram Meningitis, Hipersensitif Kemerahan dan Meropenem bekerja Menerapkan 12
(IV) septikemia, isk, bengkak pada aera dengan cara benar, mengkaji
infeksi ginekologi bekas suntikan, membunuh atau apakah masih batuk
(endometritis), demam, ruam kulit, menghentikan mengeluarkan
infeksi kulit dan dan gatal, diare, reproduksi bakteri dahak dan darah
struktur kulit, sakit kepala, sakit yang menyebabkan
pneumonia dan perut, sensai infeksi
pneumonia kesemutan
nosokomial, infeksi
intraabdominal
(peritonitis),
menoterapi atau
terapi kombinasi
dengan aktivitas
atau anti jamur,
terapi empirik untuk
dugaan infeksi pada
penyakit neuro
Pepzol 2x1 gram Tukak duodenum Hipersensitivitas, Diare sakit kepala, Mengurangi jumlah Menerapkan 12
(IV) dan tukak lambung, osteoporotis, patah sensai berputar dan asam yang di benar, melihat
refluks esofagitis, tulang, gastritis kehilangan produksi di perut apakah pasien ada
kondisi hipesekresi atrofi, jumlah keseimbangan, mengeluhkan mual
misalnya sindrom rendah magnesium peningkatan resiko setelah
zollinger-ellison dalam darah, kolitis patah tulang, gatal mengkonsumsi obat
bakteri clostridium parah kulit, suhu
difficile terkait, tubuh ruam, pusing,
nefritis intertisial, gastritis atrofi,
vitamin B12 tidak kelebihan glukosa
memadai dalam darah ,
penglihatan kabur
Lesichol 3x1 Sebagai suplemen Diare, mual, nyeri Lechitin yang Menerapkan 12
(pemberian oral) untuk menunjang - perut masuk ke dalam benar
fungsi hati tubu akan dicerna
menjadi
asetikolin yang
merupakan
substansi penting
yang
mentransmisikan
implus saraf
Vitamin B1 atau
thiamin
merupakan
vitamin yang
memiliki
kemampuan anti
oksidan,
eritropoetik, anti
sklerosis dan
kemampuan
detoksifikasi
Vitamin B2 atau
tibofiavin
ribflavin adalah
mikronutrien
yang mudah
diserap dan larut
dalam air dan
memiliki peran
kunci untuk
kesehatan.
Seperti vitamin B
lainnya riboflavin
terlibat dalam
proses produksi
energi dengan
membantu
metabolisme
lemak,
karbohidrat, dan
protein
Vitamin B6 atau
pirodoksin
merupakan
vitamin B yang
memiliki fungsi
utama membantu
proses
metabolisme
protein, tugas ini
dilakukan
bersama-sama
dengan cairan
empedu.
Vitamin B12 atau
Cianokobalamin
merupakan
vitamin B yang
diperlukan dalam
menjaga kondisi
sela saraf, sel
darah merah
dalam
pembentukan
DNA.
Vitamin E
merupakan
vitamin yang
lebih dikenal
sebagai vitamin
untukmkulit dan
kecantikan.
Kemampuan
antioksidannya
ternyata tidak
hanya dapat
bermanfaat untuk
kulit namun juga
untuk banyak
fungsi tubuh
termasuk fungsi
hati
Nikotinamida
merupakan
vitaminyang larut
dalam air dan
msih golongan
vitamin B dan
masih golongan
vitamin B dengan
fungsi yang mirip
dengan vitamin
B3.Vitamin ini
berperan pada
pembentukan
energi dari lemak
dan protein
Tamolif 1 flas Penurun deman, Hipersensitif, Malaise, kenaikan Meningkatkan Menerapkan 12
(drip) k/p jika mengurangi nyeri infusiensi hati berat kadar transaminase, sintesa benar, melihat
terjadi demam ringan hingga ruam reaksi prostaglandin di pakah pasien madih
sedang setelah hipersensitif, sentral sehingga demam dengan
proses operasi hepatotoksik dapat menghasilkan memonitor suhu
(overdosis) efek analgesik dan tubuh
antipiretik
Levemir 6 unit Diabetes melitus Hipersensitivitas Hippglikemia, Mengurangi jumlah Menerapkan 12
(subcutan) reaksi pada tempat glukosa dan kontrol benar, melihat
injeksi, reaksi peningkatan apakah terjadi
anafilaksis transportasi hipoglikemia
intraseluler setelah pemberian
peningkatan obat
penyerapan
jaringan, stimulasi
lipogenesis,
glikogenogenesis
dan penurunan laju
produk glukosa oleh
hati
Pro TB 2 III-0-0 Pasien yang BTA Hipersensitivitas Rifampulisin : urine Rifampisin : Menerapkan 12
(1X1) (pemberian positif yang terhadap bewarna merah, bersifat bakterisid benar, mengkaji
oral) sebelumnya sudah rifampulisin dan gangguan Gim dapat membunuh apakah pasien
diterapi dalam INH, pasien dengan gangguan fungsi kuman masih batuk
kondisi : relaps, hepatitis, kerusakan hati, leukopenia, semidormant yang mengeluarlan dahak
mengalami hati yang berat, eosinofili. tidak dapat dibunuh dan darah
kegagalan terapi neuritis optik pada INH: gangguan oleh isoniazid
dan pasien yang pasien dengan fungsi hati dan INH: bersifat
diterapi sesudah gangguan fungsi sistem saraf, sakit bakterisid
putus terapi ginjal, epilepsi dan kepala, pusing, membunuh 90%
sebelumnya alkoholik kronik kejang, anemia, populasi kuman
neuritis optik, dalam beberapa hari
atralgia, sindrom pertama pengobatan
reumatik, purpura,
demam, sindrom
syok
Capsul campuran Xyzal : rinitis Xyzal : Xyzal : sakit Xyzal : Menerapkan 12
3x1 (pemberian alergi musiman, hipersensitivitas kepala, mengahalangi benar, mengkaji
oral) rinitis alergi Codein : samnolen, mulut aksi histamin apakah pasien
Kandungan : perenial, utikaria, hipersensitivitas, kering, rasa Codein : codein masih batuk
Xyzal ½ idiopatik kronik, depresi lelah, sakit diubah menjadi mengeluarlan dahak
Codein 20 mg rinitis alergi pernapasan akut, tenggorokan, morpin dengan dan darah
Edotin ½ persisten penyakit saluran mimisan bantuan enzim di
Medixon 2 mg Codein : sebagai pernafasan, Codein : pusing, di dalam hati
analgesih untuk obstruksi misal gatal, (CYP2D6).
menghilangkan emfisema, asma, mengantuk, Senyawa morfin
nyeri ringan gagal hati, mual, muntah, yang terbentuk
sampai sedang, cedera kepala, sakit erut , akan menempel
untuk resiko ileus sembelit, pada reseptor
menghilangkan paralitik, ibu berkeringat, gatal dalam membran
gejala batuk dan menyusui ringan atau ruam sel neuron dan
diare Edotin : Edotin : ual, menghambat
Edotin : untuk hipersensitivitas, muntah, diare, terlepasnya
mengatasi ulkus lambung, nyeri pada ulu neurotransmitter
gangguan pada sirosis hati, hati, sakit perut, sehingga
saluran gagal ginjal sakit kepala, menimbulkan
pernafasan Medixon : sensasi terbakar efek anti nyeri
dimana terjadi hipersensitivitas pada dada atau pada tubuh
banyak lendir perut Edotin modulasi
atau dahak produksi lendir
teruama batuk Medixon : dan viskositas
pada penderita katarak, dan
eksaserbasi akut peningkatan meningkatkan
bronkitis kronis. retensi cairan transportasi
Medixon : radang dalam tubuh, mukosiliar
sendi, kelelahan, Medixon :
dernatomiositis, kerentanan meningkatkan
infeksi kulit, terhadap infeksi, tingkat
radang selaput, tekanan darah kortikosteroid
penyakit crohn, rendah, sakit dan kontrol
leukemia, asma, maag, penyakit peradangan
tuberkulosis, mata yang
polymyositis, mengakibatkan
transplantasi kerusakan saraf
organ dan kehilangan
penglihatan optik
14. Tindakan/Terapi yang Diberikan
Hipertermi
DO: Peradangan pada bronkus
menyebar ke parenkim
Pada saat jam 5 am suhu
paru
1 o
nya 39, celcius akral
teraba hangat
Dilepasnya zat pirogen
oleh leukosit pada
jaringan
Panas
Hipertermi
DS:
Infeksi saluran nafas
Klien mengatakan “jika
batuk sakit dada kanan
Aspirasi berulang
bagian bawah sampai ke
belakang punggung
Peradangan pada bronkus
sebelah kanan“
menyebar ke parenkim
DO:
Ujung saraf paru tertekan
Keadaan umum sakit
sedang, karakteristik
Nyeri akut
nyeri :
P : peradangan yang
menyebar ke
Nyeri akut
parenkim paru
sehingga ujung saraf
paru tertekan
Q : Seperti ditusuk-tusuk
R : Bagian bawah dada
kanan sampai
kebagian belakang
punggung sebelah
kanan
S : 4 (sedang 1-10)
T : Saat batuk
Hasil tanda-tanda vital
Suhu : 36,3 celcius
Nadi : 100x/menit
Pernfasan : 27x/menit
Tekanan Darah : 100/60
mmHg
DS : Infeksi saluran nafas
Klien mengatakan “ tidak
bisa tidur dari awal Aspirasi berulang
masuk seharian
semalaman karena batuk, Peradangan pada bronkus
menyebar ke parenkim
malam tadi diberikan
paru
obat tidur sekitar jam 10
pm baru bisa tidur
Proses nekrosis
Gangguan pola tidur
DO :
Peningkatan produksi
Klien nampak sekret
mengantuk, lemas dan
nampak kantung mata Batuk produktif
Nama : Tn.M
Umur : 66 tahun
Ruangan/kamar : Mo.5
Dokter : dr.p
Diagnosa keperawatan : Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan peningkatan produksi sekret ditandai
dengan klien mengatakan “batuk berdahak dan keluar darah kental, terasa sedikit sesak“, frekuensi
Nama : Tn.M
Umur : 66 tahun
Ruangan/kamar : Mo.5
Dokter : dr.p
Diagnosa keperawatan : Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi ditandai dengan klien mengatakan” demam subuh
(12.00 am)
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama : Tn.M
Umur : 66 tahun
Ruangan/kamar : Mo.5
Dokter : dr.p
Diagnosa keperawatan : Nyeri akut berhubungan dengan agen injury fisik ditandai dengan klien mengatakan “jika batuk sakit
dada kanan bagian bawah sampai ke belakang punggung sebelah kanan“, karakteristik nyeri :
P : peradangan yang menyebar ke parenkim paru sehingga ujung saraf paru tertekan, Q: Seperti
ditusuk-tusuk, R : Bagian bawah dada kanan sampai kebagian belakang punggung sebelah kanan, S : 4
(12.00 am)
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama : Tn.M
Umur : 66 tahun
Ruangan/kamar : Mo.5
Dokter : dr.p
Diagnosa keperawatan : Gangguan pola tidur berhubungan dengan faktor biologis (refleks batuk berlebihan) ditandai dengan
klien mengatakan “tidak bisa tidur dari awal masuk seharian semalaman karena batuk“, klien nampak
P : Diagnosa 1
1. Kaji suara nafas tambahan
2. Monitor frekuensi nafas dan gerakan dinding
dada
3. Berikan posisi yang nyaman
4. Anjurkan untuk minum air air yang hangat
5. Kolaborasi pemberian obat codein
Diagnosa 2 :
1. Monitor tanda-tanda vital terutama suhu tubuh
2. Berikan kompres hangat pada lipatan paha dan
axilla
3. Anjurkan untuk memamaki pakaian yang mudah
menyerap keringat dan minum air yang banyak
4. Melakukan kolaborasi pemberian antipiretik
yaitu tamoliv 1 flash
Diagnosa 3:
1. Kaji karakteristik nyeri problem, quality, ratio,
skala, time
2. Monitor tanda-tanda vital
3. Atur posisi klien senyaman mungkin sesuai
keinginan klien
4. Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi
5. Kolaborasi pemberian obat codein
Diagnosa 4 :
1. Monitor jumlah dan kualitas tidur klien
2. Identifikasi penyebab kekurangan tidur klien
3. Atur pencahayaan lingkungan
4. Berikan posisi tidur yang membuat klien nyaman
5. Kolaborasi pemberian obat tidur
I : Diagnosa 1
08.05 am 1. Mengkaji suara nafas tambahan
2. Memonitor frekuensi nafas dan gerakan dinding
08.15 am dada
08.15 am 3. Memberikan posisi nyaman
08.00 am 4. Menganjurkan untuk minum air hangat
5. Melakukan kolaborasi pemberian obat codein
08.05 am Diagnosa 2 :
1. Memonitor tanda-tanda vital terutama suhu
08.15 am tubuh
2. Memberikan kompres hangat pada daerah
08.15 am lipatan paha dan axilla
3. Menganjurkan untuk memakai pakaian yang
mudah menyerap keringat dan minum air yang
banyak
08.05 am Diagnosa 3
1. Mengkaji karakteristik nyeri problem, quality,
08.05 am ratio, skala, time
08.20 am 2. Memonitor tanda-tanda vital vital
08.00 am 3. Mengajarkan teknik relaksasi dan distraksi
4. Melakukan kolaborasi pemberian obat codein
08.05 am Diagnoa 4
08.05 am 1. Memonitor jumlah dan kualitas tidur klien
12.00 am 2. Mengidentifikasi penyebab kekurangan tidur
12.00 am 3. Mengatur pencahayaan lingkungan
4. Memberikan posisi tidur yang membuat klien
nyaman
E : Diagnosa 1
12.00 am s : klien mengatakan “ masih batuk mengeluarkan
dahak dan darah kental, tidak ada sesak nafas“
o : Frekuensi nafas 21x/menit, irama reguler, suara
nafas bronchial
a : Ketidakefektifan bersihan jalan nafas belum
teratasi
p : Lanjutkan intervensi
1. Kaji suara nafas tambahan
2. Monitor frekuensi nafas dan gerakan dinding
dada
3. Berikan posisi yang nyaman
4. Anjurkan untuk minur air yang hangat
5. Kolaborasi pemberian obat codein
Diagnosa 2
s : Klien mengatakan “ masih terasa demam“
12.00 am o : Suhu 37,9 ocelcius, akral teraba hangat,
turgor kulit baik
a : Hipertermi belum teratasi
p: Lanjutkan intervensi
1. Monitor tanda-tanda vital terutama suhu
2. Berikan kompres hangat pada lipatan paha
dan axilla
3. Anjurkan untuk memakai pakaian yang
mudah menyerap keringat dan banyak
minum air yang banyak
4. Kolaborasi pemberian antipiretik yaitu
tamoliv 1 flash
Diagnosa 3
s : Klien mengatakan“ jika batuk masih sakit
12.00 am dada kanan bagian bawah sampai ke belakang
punggung sebelah kanan“
o : Karakteristik nyeri P: peradangan yang
menyebar ke parenkim paru sehingga ujung
paru tertekan Q : seperti ditusuk-tusuk, R :
dada kanan bagian bawah sampai kebelakang
punggung sebelah kanan, S : 4 (sedang 1-10),
T : pada saat batuk
a : Nyeri akut belum teratasi
p : Lanjutkan intervensi
1. Kaji karakteristik nyeri problem, quality,
ratio, skala, time
2. Monitor tanda-tanda vital
3. Atur posisi klien senyaman mungkin
sesuai keinginan klien
4. Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi
5. Kolaborasi pemberian obat codein
Diagnosa 4
s : Klien mengatakan “ tidak bisa tidur siang ini“
o : Nampak lemas dan tampak kantung mata
a : Gangguan pola tidur belum teratasi
13.00 am p: Lanjutkan intervensi
1. Monitor jumlah dan kualitas tidur klien
2. Identifikasi penyebab kekurangan tidur
klien
3. Atur pencahayaan lingkungan
4. Berikan posisi tidur yang membuat klien
nyaman
5. Kolaborasi pemberian obat tidur
Hari/Tgl/Jam Catatan Perkembangan Paraf
Senin/ 07 Mei S : Klien mengatakan “ batuk keluar dahak dan darah
2018 sedikit, jika batuk masih sakit dada kanan bagian
17.00 pm bawah tidak sampai ke punggung belakang lagi,
pagi tadi terasa agak demam, malam tadi sudah bisa
tidur, siang ini tidak ada tidur“.
P: Diagnosa 1
1. Kaji suara nafas tambahan
2. Monitor frekuensi nafas dan gerakan dinding
dada
3. Berikan posisi yang nyaman
4. Anjurkan untuk minum air air yang hangat
5. Kolaborasi pemberian obat capsul campuran 3x1
Diagnosa 2 :
1. Monitor tanda-tanda vital terutama suhu tubuh
2. Berikan kompres hangat pada lipatan paha dan
axilla
3. Anjurkan untuk memakai pakaian yang mudah
menyerap keringat dan minum air yang banyak
4. Melakukan kolaborasi pemberian antipiretik
yaitu tamoliv 1 flash
Diagnosa 3:
1. Kaji karakteristik nyeri problem, quality, ratio,
skala, time
2. Monitor tanda-tanda vital
3. Atur posisi klien senyaman mungkin sesuai
keinginan klien
4. Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi
5. Kolaborasi pemberian obat capsul campuran
3x1
Diagnosa 4 :
1. Monitor jumlah dan kualitas tidur klien
2. Identifikasi penyebab kekurangan tidur klien
3. Atur pencahayaan lingkungan
4. Berikan posisi tidur yang membuat klien
nyaman
5. Kolaborasi pemberian obat tidur
17.05 pm I : Diagnosa 1
17.05 pm 1. Mengkaji suara nafas tambahan
2. Memonitor frekuensi nafas dan gerakan dinding
17.10 am dada
17.10 am 3. Memberikan posisi nyaman
18.00 pm 4. Menganjurkan untuk minum air hangat
5. Melakukan kolaborasi pemberian obat capsul
campuran 3x1
17.05 pm Diagnosa 2 :
1. Memonitor tanda-tanda vital terutama suhu
17.10 pm tubuh
2. Memberikan kompres hangat pada daerah
17.10 pm lipatan paha dan axilla
3. Menganjurkan untuk memakai pakaian yang
mudah menyerap keringat dan minum air yang
17.15 pm banyak
4. Melakukan kolaborasi pemberian antipiretik
yaitu tamoliv 1 flash
17.05 pm Diagnosa 3
1. Mengkaji karakteristik nyeri problem, quality,
17.05 pm ratio, skala, time
17. 15 pm 2. Memonitor tanda-tanda vital vital
18. 00 pm 3. Mengajarkan teknik relaksasi dan distraksi
4. Melakukan kolaborasi pemberian obat capsul
campuran 3x1
17.05 pm Diagnoa 4
17.05 pm 1. Memonitor jumlah dan kualitas tidur klien
20.00 pm 2. Mengidentifikasi penyebab kekurangan tidur
20.00 pm 3. Mengatur pencahayaan lingkungan
4. Memberikan posisi tidur yang membuat klien
nyaman
E : Diagnosa 1
20.05 pm s : klien mengatakan “ masih batuk mengeluarkan
dahak dan darah sedikit“
o : Frekuensi nafas 22x/menit, irama reguler, suara
nafas bronchial
a : Ketidakefektifan bersihan jalan nafas belum
teratasi
p : Lanjutkan intervensi
1. Kaji suara nafas tambahan
2. Monitor frekuensi nafas dan gerakan dinding
dada
3. Berikan posisi yang nyaman
4. Anjurkan untuk minur air yang hangat
5. Kolaborasi pemberian obat capsul campuran
3x1
Diagnosa 2
20.05 pm s : Klien mengatakan “ sudah tidak demam lagi“
o : Suhu 36,4 ocelcius, akral tidak teraba hangat,
turgor kulit baik
a : Hipertermi teratasi
p: Lanjutkan intervensi
1. Monitor tanda-tanda vital terutama suhu
2. Anjurkan untuk memakai pakaian yang
mudah menyerap keringat dan banyak
minum air yang banyak
Diagnosa 3
20.05 pm s : Klien mengatakan“ sakit sudah kurang saat
batuk“
o : Karakteristik nyeri P: peradangan yang
menyebar ke parenkim paru sehingga ujung
saraf paru tertekan, Q : seperti ditusuk-
tusuk, R : dada kanan bagian bawah sampai
kebelakang punggung sebelah kanan, S : 3
(ringan 1-10), T : pada saat batuk
a : Nyeri akut teratasi sebagian
p : Lanjutkan intervensi
1. Kaji karakteristik nyeri problem, quality,
ratio, skala, time
2. Monitor tanda-tanda vital
3. Atur posisi klien senyaman mungkin
sesuai keinginan klien
4. Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi
5. Kolaborasi pemberian obat capsul
campuran 3x1
20.50 Diagnosa 4
s : Klien mengatakan “ tidak ada tidur siang ini“
o : Nampak segar dan masih nampak kantung
mata
a : Gangguan pola tidur teratasi sebagian
p: Lanjutkan intervensi
1. Monitor jumlah dan kualitas tidur klien
2. Identifikasi penyebab kekurangan tidur
klien
3. Atur pencahayaan lingkungan
4. Berikan posisi tidur yang membuat klien
nyaman
Hari/Tgl/Jam Catatan Perkembangan Paraf
Selasa/ 08 Mei S : Klien mengatakan “ masih batuk, keluar dahak
2018 dan darah sedikit, jika batuk masih sakit sedikit
16.00 pm dada kanan bagian bawah tidak sampai ke bagian
punggung belakang kanan lagi, terasa agak
demam, malam tadi bisa tidur, ini agak terasa
pusing“
I : Diagnosa 1
16.05 pm 1. Mengkaji suara nafas tambahan
16.10 pm 2. Memonitor frekuensi nafas dan gerakan
dinding dada
16.10 pm 3. Memberikan posisi nyaman
16.10 pm 4. Menganjurkan untuk minum air hangat
18.00 pm 5. Melakukan kolaborasi pemberian obat capsul
campuran 3x1
Diagnosa 2 :
1. Memonitor tanda-tanda vital terutama suhu
16.05 pm tubuh
2. Memberikan kompres hangat pada daerah
16.10 pm lipatan paha dan axilla
3. Menganjurkan untuk memakai pakaian yang
16.10 pm mudah menyerap keringat dan minum air yang
banyak
16.15 pm 4. Melakukan kolaborasi pemberian antipiretik
yaitu tamoliv 1 flash
Diagnosa 3
16.05 pm 1. Mengkaji karakteristik nyeri problem, quality,
ratio, skala, time
16.05 pm 2. Memonitor tanda-tanda vital vital
16.10 pm 3. Mengajarkan teknik relaksasi dan distraksi
18.00 pm 4. Melakukan kolaborasi pemberian obat capsul
campuran 3x1
Diagnoa 4
16.05 pm 1. Memonitor jumlah dan kualitas tidur klien
16.05 pm 2. Mengidentifikasi penyebab kekurangan tidur
20.00 pm 3. Mengatur pencahayaan lingkungan
20.00 pm 4. Memberikan posisi tidur yang membuat klien
nyaman
E : Diagnosa 1
s : klien mengatakan “ masih batuk mengeluarkan
20.00 pm dahak dan darah sedikit“
o : Frekuensi nafas 23x/menit, irama reguler,
suara
nafas bronchial
a : Ketidakefektifan bersihan jalan nafas belum
teratasi
p : Lanjutkan intervensi
1. Kaji suara nafas tambahan
2. Monitor frekuensi nafas dan gerakan
dinding dada
3. Berikan posisi yang nyaman
4. Anjurkan untuk minur air yang hangat
5. Kolaborasi pemberian obat capsul
campuran 3x1
Diagnosa 2
s : Klien mengatakan “ sudah tidak demam
20.00 pm lagi“
o :Suhu 36,4 ocelcius, akral tidak teraba
hangat,turgor kulit baik
a : Hipertermi teratasi
p: Lanjutkan intervensi
1. Monitor tanda-tanda vital terutama suhu
2. Anjurkan untuk memakai pakaian yang
mudah menyerap keringat dan banyak
minum air yang banyak
Diagnosa 3
20.00 pm s : Klien mengatakan“ sakit sudah kurang saat
batuk“
o : Karakteristik nyeri P: peradangan yang
menyebar ke parenkim paru sehingga
ujung paru tertekan, Q : seperti ditusuk-
tusuk, R : dada kanan bagian bawah
sampai kebelakang punggung sebelah
kanan, S : 3 (ringan 1-10), T : pada saat
batuk
a : Nyeri akut teratasi sebagian
p : Lanjutkan intervensi
1. Kaji karakteristik nyeri problem,
quality, ratio, skala, time
2. Monitor tanda-tanda vital
3. Atur posisi klien senyaman mungkin
sesuai keinginan klien
4. Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi
5. Kolaborasi pemberian obat capsul
campuran 3x1
Diagnosa 4
s : Klien mengatakan “ tidak bisa tidur siang
ini“
20.50 pm o : Nampak segar dan tidak tampak kantung
mata
a : Gangguan pola tidur teratasi sebagian
p: Lanjutkan intervensi
1. Monitor jumlah dan kualitas tidur klien
2. Identifikasi penyebab kekurangan tidur
klien
3. Atur pencahayaan lingkungan
4. Berikan posisi tidur yang membuat
klien nyaman
ANECDOTAL RECORD
Pada hari rabu, tanggal 02 Mei 2018 pukul 13.25 Wita, pasien datang ke
UGD diantar oleh keluarga Ny.S dengan jalan kaki. Pasien datang dengan keluhan
“ + 3 bulan ini pasien batuk-batuk ada keluar darah kadang-kadang, BAB tidak
ada, dalam 4 bulan ini kadang demam“. Hasil pengkajian tanda-tanda vital suhu :
36,4ocelcius, nadi : 95x/menit, pernapasan : 24x/menit, tekanan darah : 170/100
mmHg. Pasien diperiksa oleh dr.H dari pemeriksaan fisik tersebut diperoleh hasil
sebagai berikut keadaan umum tampak sakit sedang, pemeriksaan fisik kesadaran
komposmentis, GCS E4V5M6 Sh Wheezing suara vesikuler pada
paru-paru suara jantung s1 s2 tunggal, pada abdomen bising usus (+), hati dan
limfe tidak teraba, disentri (-), ekstermitas akral teraba hangat, edema .
pemeriksaan diagnostik pendukung EKG, Laboratorium, Rotgent, GDS 282
mg/dl, SP O2 98%. Diagnostik medis sementara abses paru dan hiperglikemia.
Kemudian dr.H memberikan terapi infus Nss 20 tetes/menit. Setelah diberikan
tindakan pasien diantar keruang rawat inap dibangsal M kamar 5 pasien ditangi
pleh dr.P Sp.P.
Pada hari jumat tanggal 4 Mei 2018 pukul 08.00 Wita mahasiswi perawat D
melakukan pengkajian terhadap pasien. Dari hasil pengkajian tersebut diperoleh
hasil klien mengatakan “ batuk keluar dahak dan darah kental, saat batuk sakit
dada kanan sebelah bagian bawah sampai ke punggung belakang sebelah kanan,
subu tadi demam, tidak bisa tidur sebelumnya dari awal masuk seharian
semalaman baru bisa tidur saat diberikan obat tidur sekitar jam 10 malam“.
Keadaan umum tingkat kesadaran komposmentis GCS E4V5M6, pasien tampak
sakit sedang, kategori aktivitas 0 aktivitas pasien mandiri, tampak terpasang infus
Nss 20 tetes/menit pada vena radialis dextra. Hasil pengukuran tanda-tanda vital
pukul 08.00 wita suhu 36,3o celcius, nadi : 100x/menit, pernafasan : 27x/menit,
tekanan darah : 100/60 mmHg. Dari hasil tinjauan sistem keadaan umum tampak
kelelahan, demam subuh tadi dengan suhu 39,1ocelcius, keringat malam, sulit
tidur karena batuk. Pada integumen tidak terdapat lesi/luka, priritus, perubahan
pigmentasi, perubahan tekstur, sering memar, ada perubahan rambut yaitu
beruban, tidak ada perubahan kuku dan penyakit pada kuku. Pada hemopoetik
tidak ada perdarahan/memar abnormal, pembengkakan kelenjar limfa, anemia dan
tidak pernah ada riwayat melakukan tranfusi darah. Pada kepala tidak sakit kepala,
tidak ada trauma, tidak ada pusing dan kulit kepala tidak gatal. Pada mata
mengalami perubahan penglihatan kurang jelas melihat tulisan jarak jauh,tidak
menggunakan kaca mata, tidak ada nyeri, tidak ada air mata berlebihan, pruritus,
bengkak sekitar mata, diplopia dan pandangan kabur dan fotophobia. Pada telinga
tidak ada mengalami perubahan pendengaran, tinitus, vertigo, sensitivitas
pendengaran, alat-alat protesa, dan riwayat infeksi. Pada hidung dan sinus tidak
mengalami rinorea, epitaksis, obstruksi, mendengkur, nyeri pada sinus, alergi, dan
riwayat infeksi. Pada mulut dan tenggorokkan tidak ada sakit tenggorokkan, tidak
ada lesi/ulkus, serak, perubahan suara, kesulitan menelan, perfarahan gusi, ada
karies pada gigi graham atas sebelah kiri 2 dan bawah kiri 2 dan kanan 1,terdapat
gigi tanggal pada graham bawah 1 disebelah kanan dan 1 disebelah kiri, dan ada
karang gigi pada graham atas sebelah kanan dan kiri serta graham bawah kanan
kiri, tidak menggunakan alat-alat protesa, tidak ada riwayat infeksi, pola
menggososik gigi saat ini 1x sehari pada pagi hari. Pada leher tidak ada kekakuan,
nyeri/nyeri tekan, bejollan.massa, keterbatasan gerak. Pada pernafasan ada batuk
berdahak dan ada keluar darah kental, ada terasa sedikit sesak, ada hemoptisis
yaitu ada keluar darah kental, ada sputum, suara nafas bronchial, tidak ada asma/
alergi pernafasan, tanggal pemeriksaan rontgen foto thorax PA tanggal 2 Mei
2018. Pada kardiovaskular tidak ada nyeri/ketidaknyamanan dada, palpitasi, sesak
nafas, dispnea pada aktivitas, ortopnea, murmur, edema, dan perubahan warna
kaki. Pada gastrointestinal tidak ada disfagia, nyeri ulu hati, ada terasa sedikit
mual, tidak ada hematemesis, tidak ada intoleran makanan, tidak ada ulkus,
ikterik, benjolan massa, ada perubahan kebiasan defekasi, tidak ada diare, ada
konstipasi, tidak ada melena, tidak ada hemoroid perdarahan rektum, pola
defekasi biasanya sebeum sakit BAB 1x sehari, konsistensi lembek, saat ini sudah
tidak ada BAB sudah 5 hari. Pada perkemihan tidak ada disuria, frekuensi normal
sehari terkadang bisa sampai 10x sehari, tidak ada poliuria, hematuria,oliguria,
nokturia, inkontinensia, nyeri saat berkemih, batu, dan infeksi. Pada produksi pria
tidak ada lesi,nyeri testikuler, massa testikuler, masalah prostat, penyakit kelamin,
perubahan hasrat seksual, dan impotensi. Pada muskuloskeletal tidak ada nyeri
persendian, kekakuan, serangan jantung, paralisism paresis, masalah koordinasi,
tic,tremor,spasme, parastesia, cedera kepala, dan masalah memori. Pada sistem
endokrin tidak ada intoleran panas, dingin, tidak ada goiter, pigmentasi kulit,
polifagia, polidipsia, poliuria. Pada psikososial tidak ada rasa cemas, depresi, ada
insomnia karena batuk, menangis, gugup, takut, kesulitan berkonsentrasi.
Hasil pemeriksaan diagnostik darah dan rontgen foto thorax pada taggal 2-3
Mei 2018 dirumah sakit suaka insan hasil pemeriksaan dan nilai normal
Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Nama : Tn.M
No rm : 264xxx
Status :-
No lab : 1805020036
Ruang : M.5
Kelas :
No rm : 264xxx
Status :-
No lab : 1805020036
Ruang : M.5
Kelas :
Tanggal : 02-05-2018
Rujukan : dr.H
Ruang : OP/IGD
Pemeriksaan : Thorax PA
Thorax PA
CORN NORMAL