Professional Documents
Culture Documents
Hendrik M. J. Tampi
Heber B. Sapan
Richard M. Sumangkut
1
Bagian Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
Email: jack_tampi@yahoo.com
Abstract: Acute appendicitis is one of the most frequent emergency conditions in surgery.
Early diagnosis is very important since patients’ morbidity will increase in perforated or
abscess appendicitis. Clinical evaluation of patients suspected acute appendicitis is very
important to prevent the occurence of appedix perforation and other complications as well as
to minimize the occurence of negative appendectomy. Plasma fibrinogen is assumed to have a
predictive value of preoperative diagnosis of acute appendicitis. This study aimed to evaluate
the relationship between fibrinogen level and acute appendicitis cases. There were 40 patients
with abdominal pain suspected acute appendicitis at the Surgey Department of Prof. Dr. R. D.
Kandou Hospital and its collaborating hospitals. Plasma fibrinogen and histopathological
examination of appendix tissue were performed on them. The results showed that of the 40
patients, there were 19 cases of acute appendicitis, 10 cases of chronic appendicitis with acute
exacerbation, and 11 cases of chronic appendicitis. Increased fibrinogen level was found in all
cases. The Pearson Chi-Square test evaluating the relationship between plasma fibrinogen
level and appendicitis cases showed a P value of 0.038. Conclusion: There was a significant
relationship between fibrinogen level and appendicitis cases as a whole, however, the
increased fibrinogen level was not specific to acute appendicitis.
Keywords: fibrinogen, aappendisitis akut
Abstrak: Apendisitis akut adalah salah satu kegawat daruratan bedah yang paling sering.
Diagnosa dini apendisitis penting karena morbiditas pasien meningkat setelah terjadi perforasi
atau abses. Evaluasi klinis pasien suspek apendisitis akut bermanfaat untuk mencegah
terjadinya perforasi dan komplikasi sambil meminimalisasian apendektomi negatif. Fibrinogen
plasma diasumsikan mempunyai makna prediktif untuk diagnosis preoperatif apendisitis akut.
Penelitian ini bergtujuan untuk menilai hubungan antara nilai fibrinogen dan kasus apendisitis
akut. Dari 40 pasien dengan keluhan nyeri perut sugestif apendisitis akut di Bagian Bedah
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou dan RS jejaring diperiksakan kadar fibrinogen plasma dan
histopatologi jaringan apendiks. Hasil penelitian menunjukkan dari 40 pasien terdapat 19
kasus apendisitis akut, 10 kasus apendisitis kronik eksaserbasi akut (KEA), dan 11 kasus
apendisitis kronik. Peningkatan kadar fibrinogen ditemukan baik pada apendisitis akut
maupun pada apendisitis kronik eksaserbasi akut dan apendisitis kronik. Hasil uji Pearson Chi-
Square terhadap hubungan antara kadar fibrinogen dan apendisitis secara keseluruhan
memperlihatkan nilai P = 0,038. Simpulan: Terdapat hubungan bermakna antara kadar
fibrinogen dan apendisitis secara keseluruhan. Walaupun demikian, peningkatan kadar
fibrinogen tidak spesifik terjadi pada apendisitis akut saja.
Kata kunci: fibrinogen, aappendisitis akut
83
84 Jurnal Biomedik (JBM), Volume 8, Nomor 2, Juli 2016, hlm. 83-87
Apendisitis akut merupakan salah satu biokimia dan sistem skoring telah
kegawat daruratan bedah yang paling digunakan dengan tujuan menurunkan
sering, sedangkan apendektomi termasuk angka apendektomi negatif; walaupun
operasi darurat yang paling sering demikian masih banyak kontroversi dalam
dilakukan di seluruh dunia.1-2 Apendisitis pemakaian rutin.5,9 Pada kondisi normal
banyak terjadi pada dekade kedua kadar konsentrasi plasma fibrinogen
kehidupan dengan insidens yang sedikit berkisar 200-400 mg/dL dengan waktu
lebih tinggi pada laki-laki dibanding paruh 4 hari. Sebagai suatu protein fase
perempuan (1.4:1).1 Tingkat perforasi akut, fibrinogen plasma selalu meningkat
apendiks juga bervariasi; saat terdiagnosis pada saat peradangan atau kerusakan
apendisitis pada pasien usia lanjut lebih jaringan.10 Hal ini mengasumsikan bahwa
mungkin telah terjadi perforasi. Diagnosis hiperfibrinogenemia pada pasien dengan
dini apendisitis penting karena morbiditas apendisitis akut mempunyai makna
pasien meningkat setelah terjadi perforasi prediktif untuk diagnosis preoperatif
atau abses.2 apendisitis akut.11 Penelitian ini bertujuan
Penelitian lain menunjukkan bahwa untuk menilai hubungan nilai fibrinogen
pasien yang menjalani apendektomi negatif dengan kasus apendisitis akut.
juga mendapatkan komorbid lebih tinggi,
seperti tingginya lama rawat, infeksi, dan
angka fatalitas yang tinggi.3,4 METODE PENELITIAN
Tujuan evaluasi klinis pasien suspek Subyek penelitian yaitu pasien dengan
apendisitis akut ialah mencegah terjadinya keluhan nyeri perut dicurigai apendisitis
perforasi dan komplikasi sambil memini- akut sebanyak 40 orang di Bagian Bedah
malisasikan apendektomi negatif. Tujuan RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou diperiksakan
manajemen pembedahan modern juga sama kadar fibrinogen darah. Setelah dilakukan
yaitu menyeimbangkan antara angka apendektomi, jaringan apendiks diperiksa
apendektomi negatif dengan angka secara histopatologik. Data yang diperoleh
perforasi.4-6 ditabulasi dan diuji kemaknaannya dengan
Anamnesis dan pemeriksaan fisik uji Pearson Chi-Square. Variabel yang
untuk menunjukkan gejala peradangan digunakan ialah kadar fibrinogen sebagai
peritoneum lokal biasanya cukup untuk variabel bebas sedangkan kriteria
menegakkan diagnosis apendisitis. Pada apendisitis didapat dari pemeriksaan
keadaan tertentu hal ini sulit dilaksanakan histopatologik sebagai variabel tergantung.
seperti pada pasien wanita dengan kelainan
ginekologi yang memberi gejala mirip
apendisitis akut. Variasi lokasi apendiks HASIL PENELITIAN
juga kadang menyulitkan timbulnya tanda- Hasil penelitian menunjukkan dari 40
tanda rangsangan peritonel untuk pasien terdapat 19 kasus dengan apendisitis
mendukung diagnosis apendisitis akut.7 akut, 10 kasus dengan apendisitis kronik
Beberapa penelitian menunjukkan eksaserbasi akut (KEA), dan 11 kasus
bahwa imaging preoperatif dapat dengan apendisitis kronik (Tabel 1).
menurunkan angka apendektomi negative. Berdasarkan pemeriksaan kadar
Walaupun demikian tidak dianjurkan fibrinogen, dari 19 pasien dengan
melakukan pemeriksaan imaging rutin apendisitis akut kadar fibrinogen terendah
karena hal ini tidak dapat menggantikan 364 mg/dL dan yang tertinggi 971 mg/dL
anamnesis dan pemeriksaan fisik yang baik, (rerata 521 mg/dL). Pada 10 pasien dengan
memperbanyak pekerjaan di Bagian apendisitis KEA kadar fibrinogen terendah
Radiologi, dan dapat menyebabkan 331 mg/dL dan yang tertinggi 598 mg/dL
keterlambatan pengobatan dan meningkat- (rerata 412,8 mg/dL). Pada 11 pasien
kan kemungkinan perforasi.8 dengan apendisitis kronik kadar fibrinogen
Selain modalitas imaging, penanda terendah 209 mg/dL dan yang tertinggi 536
Tampi, Sapan, Sumangkut; Hubungan kadar fibrinogen... 85
mg/dL (rerata 381 mg/dL) (Tabel 2). fisik, dan pemeriksaan penunjang.
Pada Tabel 3 terlihat bahwa pada Terkadang pasien apendisitis akut datang
pasien apendisitis akut persentase kejadian dengan gambaran klinis yang tidak khas,
fibrinogen >400 mg/dL lebih tinggi sehingga diagnosis apendisitis menjadi sulit
daripada apendisitis KEA dan apendisitis karena tumpang tindih dengan manifestasi
kronik (73,7%, 40,0%, dan 36,4%). klinis penyakit lain yang berakibat terjadi
Analisis hubungan antara fibrinogen dan keterlambatan diagnosis. Oleh karena itu
apendisitis dengan uji Pearson Chi-Square diperlukan pemeriksaan penunjang khusus-
mendapatkan adanya hubungan antara nya untuk kasus-kasus dengan gejala dan
fibrinogen dan apendisitis (P = 0,038). tanda klinis yang tidak khas.
Penelitian ini mengevaluasi peran
BAHASAN pemeriksaan penunjang laboratorium dalam
Meskipun banyak pemeriksaan membantu menegakkan diagnosis apen-
penunjang baru yang digunakan untuk disitis akut, yaitu penggunaan fibrinogen,
mendiagnosis apendisitis, kesalahan sejenis protein fase akut.
diagnosis, keterlambatan diagnosis, dan Kadar fibrinogen akan meningkat
apendektomi negatif masih banyak terjadi sewaktu terjadi peradangan atau nekrosis
dengan kisaran 15%-34 %.5 jaringan, dimana deposisi fibrinogen
Diagnosis apendisitis akut umumnya sebagai gambaran umumnya. Fungsi
didasarkan pada anamnesis, pemeriksaan proinflamasi fibrinogen dan peptida
86 Jurnal Biomedik (JBM), Volume 8, Nomor 2, Juli 2016, hlm. 83-87
in 2014. West J Emerg Med. 11. Fan ST, Edgington TS. Integrin regulation
2014;15(7):859-71. of leukocyte inflammatory functions.
6. Blomqvist PG, Andersson REB, Granath CD11b/CD18 enhancement of the
F, Lambe MP, Ekbom AR. Mortality tumor necrosis factor-alpha responses
after appendectomy in Sweden 1987- of monocytes. J Immunol.
1996. Ann Surg 2001;233(4):455-60. 1993;150(7):2972-980.
7. Wagner JM, McKinney P, Carpenter JL. 12. Flick MJ, Du XL, Witte DP, Jirouskova
Does this patient have appendicitis? M, Soleviev DA, Busuttil SJ.
JAMA. 1996;276:1589-94. Leukocyte engagement of fibrin(ogen)
8. Ma KW, Chia NH, Yeung HW, Cheung via the integrin receptor αMβ2/Mac-1 is
MT. If not appendicitis, then what else critical for host inflammatory response
can it be? A retrospective review of in vivo. J Clin Invet. Journal of Clinical
1492 appendectomies. Hong Kong Med Investigation. 2004;113(11):1596-606.
J. 2010;16:12-7. 13. Mentes O, Eryilmaz M, Harlak A,
9. Andersson M, Ruber M, Ekerfelt C, Ozturk E, Tufan T. The value of
Hallgren HB, Olaison G, Andersson serum fibrinogen level ini the diagnosis
RE. Can New Inflammatory Markers of acute appendicitis. Turkish Journal
Improve the diagnosis of acute of Trauma and Emergency Surgery.
appendicitis? World J Surg. 2012;18(5):384-88.
2014;38:2777-2783. 14. Feng S, Wu P, Chen X.
10. Davalos D, Akassoglou K. Fibrinogen as a Hyperfibrinogenemia in appendicitis: a
key regulator of inflammation in new predictor of perforation in
disease. Semin Immunopathol. children. Pediatr Surg Int.
2012;34:43-62. 2014;30:1143-7.