Professional Documents
Culture Documents
Keywords: ABSTRACT: The aim of present study is to develop solid dispersion system of azithromycin
Azithromycin dihydrate with hydroxypropyl methylcellulose E5 LV (HPMC) for improving the dissolution
dihydrate; rate of azithromycin dihydrate. Amorphous solid dispersions were prepared by solvent method
hydroxypropyl at 1:1; 1:2 and 2:1 (w/w) drug to polymer ratios. Solid state properties of amorphous solid
methylcellulose; dispersion were evaluated by X-ray powder diffraction (XRPD), scanning electron microscopy
amorphous solid and spectroscopy FT-IR. Furthermore, the dissolution rate profile was investigated by type II USP
dispersion; dissolution dissolution apparatus. Based on X-ray powder diffractometry analysis, azithromycin dihydrate
rate. was transformed partially from the crystalline phase to the amorphous state as confirmed by
significant reduction of the crystalline peaks intensity. FT-IR spectroscopy analysis revealed the
absence of chemical interaction between azithromycin dihydrate and HPMC. The dissolution
rate of azithromycin dihydrate from amorphous solid dispersion was substantially higher than
azithromycin dihydrate intact and its physical mixture. The dissolution rate of azithromycin
dihydrate increased with an increasing drug to polymer ratio.
Kata kunci: ABSTRAK: Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan sistem dispersi padat
azitromisin dihidrat; azitromisin dihidrat dengan pembawa hidroksipropil metilselulosa E5 LV agar laju
hidroksipropil disolusi azitromisin dihidrat meningkat. Dispersi padat amorf dibuat dengan metode
metilselulosa; pelarutan pada perbandingan obat : polimer 1:1; 1:2 and 2:1. Sifat padatan dispersi padat
dispersi padat amorf dievaluasi dengan analisa difraksi sinar-X, mikroskopik SEM dan spekroskopi
amorf; laju disolusi. FT-IR. Lebih lanjut, profil laju disolusi dilakukan dengan alat uji disolusi tipe II
USP. Menurut analisa difraksi sinar-X, azitromisin dihidrat mengalami transformasi
sebagian dari fase kristalin ke fase amorf, yang diindikasikan dengan penururan secara
signifikan puncak-puncak difraksi pada difraktogram. Analisis spektroskopi FT-IR
membuktikan tidak terjadi interaksi secara kimiawi antara obat dan pembawa. Laju
disolusi azitromisin dihidrat dari sistem dispersi padat amorf lebih tinggi dibandingkan
azitromisin dihidrat murni dan campuran fisika. Laju disolusi azitromisin dihidrat
meningkat dengan peningkatan rasio obat : polimer.
165
Pembentukan Sistem Dispersi Padat Amorf Azitromisin Dihidrat dengan… | Zaini, dkk.
obat ini masuk kategori kelas II, yaitu obat dengan dari PT.Bratachem. Asam klorida dan metanol
kelarutan rendah dan permeabilitas tinggi. Proses diperoleh dari Merck, Germany.
absorpsi obat ini dalam saluran cerna akan dibatasi
oleh tahap disolusi. Peningkatan laju disolusi obat Pembuatan sistem dispersi padat
kelas ini akan secara bermakna meningkatkan Sistem dispersi padat azitromisin dan HPMC
ketersediaan hayati dalam plasma [1,2]. dengan perbandingan 1:2; 1:1 dan 2:1 b/b dibuat
Beberapa teknik telah dilakukan untuk dengan metode pelarutan. Azitromisin dan polimer
memperbaiki kelarutan dan laju disolusi senyawa dilarutkan dalam etanol 96 % dengan bantuan
obat yang sukar larut dalam air, diantaranya, pengaduk magnetik. Kemudian larutan diuapkan
pengurangan ukuran partikel (micronization), dalam oven vakum pada suhu 40-50 °C sampai
pembentukan fase multikomponen kristal dan kering dan massa yang terbentuk digerus dan
desain sistem dispersi padat [3,4,5]. Secara umum dilewatkan melalui ayakan mesh 70. Dan disimpan
sistem dispersi padat merupakan, dispersi senyawa dalam desikator. Sebagai pembanding juga dibuat
aktif farmasi dalam bentuk molekular, fase amorf campuran fisika azitromisin dan HPMC pada
atau partikel halus dalam pembawa inert yang perbandingan 1:1, dengan pencampuran ringan
berada dalam keadaan padat. Polimer hidrofilik menggunakan spatula.
lazim digunakan sebagai pembawa dalam sistem
dispersi padat antara lain; PVP K-30, PEG 3000 Analisis difraksi sinar-X serbuk
dan 6000 serta polimer turunan selulosa (HPC dan Perubahan sifat padatan sistem dispersi padat
HPMC) [6,7]. diamati dengan analisa difraksi sinar-X serbuk,
Tujuan dari penelitian ini, adalah mendesain dengan menggunakan diffraktometer sinar-X
pembentukan sistem dispersi padat azitromisin (X’Pert XRD Powder type PW 30/40 PANalytical,
dihidrat dengan polimer hikroksipropil The Netherlands). Serbuk sistem dispersi padat,
metilselulosa dengan metode pelarutan. azitromisin dan campuran fisika diletakkan dalam
Perbandingan obat dengan polimer dibuat 1:2; 1:1 sampel holder serta diratakan untuk mencegah
dan 2:1. Serbuk sistem dispersi padat dikarakterisasi orientasi partikel serbuk. Analisis dilakukan pada
sifat padatannya dengan analisa difraksi sinar-X sudut difraksi 2 theta 5-50°. Kondisi pengukuran
serbuk, mikroskopik dengan Scanning Electron sebagai berikut; logam target Cu, Kα filter, voltase
Microscope (SEM) dan spekroscopi FT-IR. 45 kV dan arus 40 mA.
Peningkatan laju disolusi azitromisin dihidrat dari
sistem dispersi padat dievaluasi dengan penentuan Analisis morfologi partikel dengan Scanning
profil laju disolusi dalam medium disolusi. Electron Microscope (SEM)
Pengamatan morfologi partikel dilakukan
METODE PENELITIAN dengan alat SEM (HITACHI type S-3400N,
Japan). Serbuk disalut dengan lapisan tipis gold
Bahan palladium pada kondisi vakum. Kemudian sampel
Azitromisin dihidrat diperoleh dari Baoji serbuk discan dan mikrofoto diambil dengan alat
Guakang Bio-Technology Co.Ltd, China. SEM pada perbesaran yang tepat.
Hidroksipropil metilselulosa (HPMC E5LV)
diperoleh dari Wuhan Senwayer Century Analisis spektroskopi FT-IR
Chemical Co.Ltd., China. Etanol 96% diperoleh Spektrum inframerah azitromisin, sistem
166 Jurnal Sains Farmasi & Klinis | Vol. 03 No. 02 | Mei 2017
Pembentukan Sistem Dispersi Padat Amorf Azitromisin Dihidrat dengan… | Zaini, dkk.
g1
Jurnal Sains Farmasi & Klinis | Vol. 03 No. 02 | Mei 2017 167
Pembentukan Sistem Dispersi Padat Amorf Azitromisin Dihidrat dengan… | Zaini, dkk.
fase amorf atau amorf sebagian. Fase amorf penurunan intensitas puncak-puncak difraksi dari
suatu senyawa padat merupakan bentuk yang azitromisin dihidrat secara signifikan. Semakin
kaya energi (high energetic forms), yang memiliki banyak perbandingan jumlah polimer hidrofilik
kelarutan dan laju disolusi yang lebih tinggi dari HPMC, maka penurunan derajat kristalinitas
fase kristalinnya [5,6]. fase kristalin azitromisin dihidrat juga semakin
Difraktogram sinar-X azitromisin dihidrat besar. Hasil analisa difraksi sinar-X serbuk
murni, campuran fisika dan sistem dispersi padat menunjukkan senyawa obat padat azitromisin
dengan HPMC ditampilkan pada Gambar 1. dihidrat terdispersi secara homogen dalam bentuk
keberadaan sejumlah puncak-puncak difraksi yang fase amorf pada pembawa inert polimer HPMC.
khas pada 2 theta: 16,58º; 18,70º, 19,73º; dan 20,77º Pada fase amorf, molekul-molekul senyawa obat
menunjukkan azitromisin dihidrat merupakan fase tersusun secara acak dalam kisi kisi kristalin, dan
padat yang bersifat sangat kristalin. Difraktogram ikatan kisi-kisi kristal lemah. Oleh karenanya, fase
polimer HPMC menunjukkan pola halo amorf amorf memiliki kelarutan dan laju disolusi yang
yang khas untuk padatan polimerik dan tidak lebih tinggi dibandingkan fase kristalin [10].
puncak-puncak difraksi yang khas dan tajam. Analisa mikroskopik dengan Scanning Electron
Pada difraktogram campuran fisika azitromisin Microscope untuk melihat morfologi dan ukuran
dihidrat dan HPMC 1:1, masih terlihat jelas partikel sistem dispersi padat disajikan pada
puncak-puncak difraksi khas dari azitromisin Gambar 2. Serbuk azitromisin dihidrat murni
dihidrat, meskipun dengan intensitas yang lebih terlihat berupa padatan kristal balok dengan
rendah. Pola difraktogram sistem dispersi padat permukaan bersih. Sedangkan polimer HPMC
azitromisin dihidrat–HPMC, terlihat dengan jelas berupa partikel dengan habit seperti serat serat
g2
Gambar 2. Mikrofoto SEM serbuk: A) azitromisin dihidrat murni, B) HPMC E5LV, C) campuran
fisika, D) dispersi padat 1:1, E) dispersi padat 1:2 dan F) dispersi padat 2:1. Perbesaran foto 100 x.
168 Jurnal Sains Farmasi & Klinis | Vol. 03 No. 02 | Mei 2017
Pembentukan Sistem Dispersi Padat Amorf Azitromisin Dihidrat dengan… | Zaini, dkk.
g3
Gambar 3. Spektrum FT-IR: A) azitromisin dihidrat murni, B) HPMC E5LV, C) campuran fisika, D)
dispersi padat 1:1, E) dispersi padat 1:2 dan F) dispersi padat 2:1.
Jurnal Sains Farmasi & Klinis | Vol. 03 No. 02 | Mei 2017 169
Pembentukan Sistem Dispersi Padat Amorf Azitromisin Dihidrat dengan… | Zaini, dkk.
g4
Gambar 4. Profil laju disolusi serbuk A) azitromisin murni, B) campuran fisika, C) dispersi
padat 2 :1, D) dispersi padat 1:1 dan E) dispersi padat 1:2.
klorida 0,1 N dan suhu dipertahankan pada penelitian ini konsisten dengan beberapa studi
37±0,5°C. Berdasarkan hasil profil laju disolusi, sebelumnya bahwa desain dan formulasi sistem
sistem dispersi padat azitromisin dihidrat-HPMC dispersi padat secara signifikan meningkatkan laju
pada berbagai perbandingan polimer menunjukkan disolusi dan kelarutan [5,13,14]. mekanisme yang
laju disolusi yang lebih tinggi secara bermakna terlibat dalam peningkatan laju disolusi senyawa
dibandingkan azitromisin murni dan campuran obat yang sukar larut air dari sistem dispersi
fisika. Azitromisin dihidrat murni pada menit padat adalah melalui pengurangan ukuran partikel
ke 60 hanya terdisolusi 59,38 %, sedangkan senyawa aktif obat, penurunan derajat kristalinitas
campuran fisika pada menit ke 60 telah terdisolusi (pembentukan fase amorf dan amorf sebagian)
75,33 %. Sistem dispersi padat azitromisin-HPMC dan peningkatan daya keterbasahan senyawa obat
(perbandingan 2:1; 1:1; dan 1:2) pada menit ke 60 yang bersifat hidrofobik [6,7,10].
secara berturut turut terdisolusi 87,53; 92,20 dan
102,12 %. Laju disolusi campuran fisika lebih tinggi KESIMPULAN
dari azitromisin dihidrat murni disebabkan oleh
adanya efek solubilisasi polimer hidrofilik HPMC Dari Hasil penelitian dapat disimpulkan
dalam medium yang dapat meningkatkan daya bahwa, pembentukan sistem dispersi padat
keterbasahan azitromisin dihidrat. Pada sistem azitromisin dihidrat dalam pembawa HPMC
dispersi padat azitromisin dihidrat dalam polimer dapat merubah derajat kristalinitas azitromisin.
HPMC, zat aktif terdispersi secara homogen Sistem dispersi padat dengan pembawa polimer
dalam ukuran partikel yang halus dan bentuk HPMC dapat sebagai alternatif menarik untuk
amorf. Fenomena ini yang sangat berkontribusi meningkatkan laju disolusi azitromisin dihidrat
terhadap peningkatan laju disolusi azitromisin dalam medium disolusi.
dihidrat dalam sistem dispersi padat. Hasil
170 Jurnal Sains Farmasi & Klinis | Vol. 03 No. 02 | Mei 2017
Pembentukan Sistem Dispersi Padat Amorf Azitromisin Dihidrat dengan… | Zaini, dkk.
Jurnal Sains Farmasi & Klinis | Vol. 03 No. 02 | Mei 2017 171