Professional Documents
Culture Documents
ASUHAN KEPERAWATAN
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Emergency Nursing II
Dosen Pengampu:
DISUSUN OLEH:
WINA SRIANDINI
1507. 14201. 450
A. Kasus
1. RR :35x/menit
2. Suhu : 36,5
3. TD : 130/80 MmHg
4. Nadi : 80x/menit
Edema Paru terjadi ketika alveoli dipenuhi dengan kelebihan cairan yang
merembes keluar dari pembuluh-pembuluh darah dalam paru sebagai gantinya
udara. Ini dapat menyebabkan persoalan-persoalan dengan pertukaran gas
(oksigen dan karbon dioksida), berakibat pada kesulitan bernapas dan
pengoksigenan darah yang buruk. Adakalanya, ini dapat dirujuk sebagai “air
dalam paru-paru” ketika menggambarkan kondisi ini pada pasien-pasien.
Pulmonary edema dapat disebabkan oleh banyak faktor-faktor yang berbeda.
Klasifikasi pulmonary edema dibagi menjadi dua yaitu cardiogenic pulmonary
edema dan non-cardiogenic pulmonary edema. Edema paru kardiogenik
disebbkan oleh adanya kelainan pada organ jantung, sedangkan non-cardiogrnik
pulmonary edema adalah edema yang umumnya disebabkan oleh acute
respiratori distress syndrome (ARDS), gagal ginjal, trauma otak, dan lain
sebagainya. Pada kasus tersebut tergolong pada stadium 2, dengan hasil
pemeriksaan radiologi menunjukan batas pembuluh darah kabur, septa
interlobularis menebar, gangguan fungsi ventrikel kiri.
C. ASUHAN KEPERAWATAN ACUTE LUNG OEDEMA
1. Pengkajian
1. Identitas :
Umur : Klien dewasa dan bayi cenderung mengalami dibandingkan
remaja/dewasa muda
2. Riwayat Masuk
Klien biasanya dibawa ke rumah sakit setelah sesak nafas, cyanosis atau
batuk-batuk disertai dengan demam tinggi/tidak. Kesadaran kadang
sudah menurun dan dapat terjadi dengan tiba-tiba pada trauma. Berbagai
etiologi yang mendasar dengan masing-masik tanda klinik mungkin
menyertai klien
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Predileksi penyakit sistemik atau berdampak sistemik seperti sepsis,
pancreatitis, Penyakit paru, jantung serta kelainan organ vital bawaan
serta penyakit ginjal mungkin ditemui pada klien
4. Pemeriksaan fisik
a. Sistem Integumen
i. Subyektif :-
ii. Obyektif : kulit pucat, cyanosis, turgor menurun (akibat
dehidrasi sekunder), banyak keringat , suhu kulit meningkat,
kemerahan
b. Sistem Pulmonal
i. Subyektif : sesak nafas, dada tertekan
ii. Obyektif : Pernafasan cuping hidung, hiperventilasi,
batuk (produktif/nonproduktif), sputum banyak, penggunaan
otot bantu pernafasan, pernafasan diafragma dan perut
meningkat, Laju pernafasan meningkat, terdengar stridor,
ronchii pada lapang paru,
c. Sistem Cardiovaskuler
i. Subyektif : sakit dada
ii. Obyektif : Denyut nadi meningkat, pembuluh darah
vasokontriksi, kualitas darah menurun, Denyut jantung tidak
teratur, suara jantung tambahan
d. Sistem Neurosensori
i. Subyektif : gelisah, penurunan kesadaran, kejang
ii. Obyektif : GCS menurun, refleks menurun/normal, letargi
e. Sistem Musculoskeletal
i. Subyektif : lemah, cepat lelah
ii. Obyektif : tonus otot menurun, nyeri otot/normal, retraksi
paru dan penggunaan otot aksesoris pernafasan
f. Sistem genitourinaria
i. Subyektif :-
ii. Obyektif : produksi urine menurun/normal,
g. Sistem digestif
i. Subyektif : mual, kadang muntah
ii. Obyektif : konsistensi feses normal/diare
h. Studi Laboratorik :
i. Hb : menurun/normal
ii. Analisa Gas Darah : acidosis respiratorik, penurunan kadar
oksigen darah, kadar karbon darah meningkat/normal
iii. Elektrolit : Natrium/kalsium menurun/normal
2. Diagnose