You are on page 1of 7

Jurnal AKK, Vol 2 No 3, September 2013, hal 15-21

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS BARA PERMAI KOTA PALOPO

ANALYSIS OF PATIENT SATISFACTION IN BARA PERMAI PUBLIC HEALTH CENTER


PALOPO CITY

Lohafri Tanan¹, Indar2, Darmawansyah3


¹Bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, FKM Unhas

ABSTRACT

Satisfaction is one of the main indicators to monitor the quality of service. Satisfaction arising
under the fulfillment of customer expectations for the service received. This research aimed to
determine the level of satisfaction of patients in Bara Permai public health center based on
expectations and services received related to ambience factors, system factors, human relation,
service time, and convenience. This research was a descriptive study involving 100 people with
accidental sampling method. The data were analyzed using Customer Satisfaction Index (CSI) and
Importance Performance Analysis (IPA). The CSI result shows that patients are very satisfied on
overall health service received with the percentage of 83.81%. The IPA result shows that patients are
satisfied on the patients’ response on the service- time with the level of suitabilty-expectations and
the service received to 79.99%. patients are very satisfied on the patients’ response to the ambience
factors, systems factors, human relations, and convenience with the level of suitability 87.31%,
95.71%, 95.01%, and 88.84% respectively. Bara Permai public health center is expected to improve
the quality of care related to ambience factors, system factors, human relation, service time, and
convenience and it is also to conduct patient satisfaction survey regularly and accurately for
improving the quality of health care.

Keywords: Expectation, Satisfaction, CSI, IPA, Level of Suitability

PENDAHULUAN pelayanan kesehatan bermutu dengan akses


Pelayanan kesehatan merupakan termudah dan biaya yang terjangkau
faktor penting dalam meningkatkan derajat (Bappenas, 2009).
kesehatan dan kesejahteraan setiap insan di Puskesmas Bara Permai merupakan
seluruh dunia. Setiap orang mempunyai hak salah satu puskesmas yang ada di Kota
dalam memperoleh pelayanan kesehatan dan Palopo dan bertanggung jawab dalam upaya
pemerintah bertanggung jawab atas kesehatan tingkat pertama di wilayah
ketersediaan segala bentuk upaya kesehatan Kecamatan Bara. Data kunjungan pasien dari
yang bermutu, aman, efisien, dan terjangkau tahun 2009 hingga 2012 menunjukkan
oleh seluruh lapisan masyarakat (Pasal 19 UU kunjungan pasien rawat jalan di Puskesmas
No. 36 Tahun 2009). Salah satu upaya Bara Permai tahun 2009 adalah 15.002 orang.
tersebut yaitu dengan peningkatan Angka ini kemudian meningkat di tahun 2010
ketersediaan dan pemerataan fasilitas mencapai 17.091 orang dan 18.278 orang di
pelayanan kesehatan dasar seperti tahun 2011. Di tahun 2012, jumlah kunjungan
puskesmas di setiap daerah (Bappenas, pasien mengalami penurunan hingga
2009). mencapai 16.966 orang (Puskesmas Bara
Pusat Kesehatan Masyarakat Permai, 2012).
(Puskesmas) sebagai penyelenggara upaya Penurunan jumlah kunjungan
kesehatan tingkat pertama memiliki tanggung masyarakat ke puskesmas dapat disebabkan
jawab dalam memberikan pelayanan oleh ketidakpuasan masyarakat terhadap
kesehatan kepada seluruh masyarakat yang pelayanan puskesmas. Adanya ketidakpuasan
secara administratif berdomisili di wilayah ini menunjukkan bahwa pelayanan yang
kerjanya. Dengan adanya puskesmas diberikan puskesmas belum mampu
diharapkan masyarakat dapat memperoleh

Correspondence : Lohafri Tanan, Bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan FKM Unhas Makassar, HP : 0853 4246 8787,
Email: afri.tanan@yahoo.com
Jurnal AKK, Vol 2 No 3, September 2013, hal 15-21

memenuhi harapan masyarakat. (Supriyanto berupa profil puskesmas serta data yang
dan Ernawaty, 2010) berhubungan dengan penelitian.
Kepuasan pelanggan didasarkan pada Metode Analisis Data
terpenuhi atau terlampauinya harapan Pengolahan data dilakukan dengan
pelanggan. Loyalitas pelanggan dan menggunakan program Microsoft Excel dan
profitabilitas perusahaan yang maksimal dalam SPSS For Windows melalui prosedur editing,
jangka panjang diperoleh melalui kepuasan coding, entry, dan cleaning data. Analisis data
pelanggan. Puskesmas dalam upayanya yang dilakukan adalah analisis univariat
meningkatkan pelayanan dan meningkatkan dengan alat analisis berupa Indeks Kepuasan
kepuasan pasien perlu mengadakan sistem Pelanggan (Customer Satisfaction Index) dan
pengukuran kepuasan pelanggan untuk dapat Importance-Performance Analysis. Hasil
mengetahui kebutuhan dan harapan pasien pengolahan data tersebut disajikan dalam
mengingat bahwa harapan merupakan standar bentuk tabel distribusi frekuensi disertai
pembanding untuk menilai kualitas pelayanan dengan narasi.
di fasilitas kesehatan. Hasil pengukuran
kepuasan pelanggan yang objektif dan akurat HASIL
dapat membantu puskesmas dalam Karakteristik Responden
merumuskan bentuk pelayanan yang lebih Tabel 1. Karakteristik Umum Responden
baik (The Leadership Factor, 2006). Karakteristik Umum Responden N %
Berdasarkan uraian di atas, nampak Umur
17-24 tahun 16 16
pentingnya kepuasan pasien sebagai fokus
25-32 tahun 27 27
untuk meningkatkan kualitas pelayanan 33-40 tahun 22 22
kesehatan dalam rangka pencapaian tujuan 41-48 tahun 11 11
kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, 49-56 tahun 10 10
57-64 tahun 7 7
penulis tertarik untuk melakukan penelitian
65-72 tahun 4 4
terkait tingkat kepuasan pasien di Puskesmas 73-80 tahun 3 3
Bara Permai Kota Palopo. Jenis Kelamin
Laki-Laki 22 22
BAHAN DAN METODE Perempuan 78 78
Pendidikan
Desain Penelitian
Tidak/Belum Tamat SD 6 6
Penelitian ini merupakan penelitian Tamat SD 15 15
deskriptif untuk menggambarkan tingkat Tamat SMP 23 23
kepuasan pasien di Puskesmas Bara Permai Tamat SMA 42 42
Tamat Perguruan Tinggi 14 14
Kota Palopo. Populasi adalah semua pasien
Pekerjaan
yang berobat di Puskesmas Bara Permai Tidak Kerja 5 5
sepanjang tahun 2012 yakni sebanyak 16.966 IRT 61 61
orang. Adapun jumlah sampel dalam pada PNS/TNI/POLRI 8 8
penelitian ini adalah sebanyak 100 orang. Buruh/Petani/Nelayan 6 6
Wiraswasta/Pedagang 4 4
Pengambilan sampel dilakukan dengan
Pelajar 4 4
menggunakan teknik accidental sampling di Pegawai BUMN 0 0
mana sampel yang diambil merupakan mereka Pegawai Swasta 3 3
yang ditemui di lokasi pada saat penelitian ini Lain-Lain 9 9
Status Pernikahan
berlangsung.
Kawin 92 92
Metode Pengumpulan Data Belum Kawin 8 8
Data primer diperoleh melalui Jumlah 100 100
wawancara dengan menggunakan kuesioner Sumber : Data Primer, 2013
yang telah disusun sebelumnya. Sedangkan Kelompok umur terbanyak dari 100
data sekunder diperoleh dari puskesmas responden dalam penelitian ini adalah
16
Jurnal AKK, Vol 2 No 3, September 2013, hal 15-21

kelompok umur 25-32 tahun yaitu sebesar dengan persentase sebesar 42%, sedangkan
27%, sedangkan kelompok umur yang paling tingkat pendidikan tidak/belum tamat SD
sedikit adalah 73-80 tahun yaitu sebesar 3%. merupakan jumlah yang paling sedikit dengan
Jumlah responden perempuan lebih banyak persentase sebesar 6%. Ditinjau dari
yaitu 78% dibanding responden laki-laki yaitu pekerjaan, responden yang bekerja sebagai
22%. ibu rumah tangga (IRT) merupakan responden
terbanyak yaitu sebesar 61%.
Tabel 2. Indeks Kepuasan Pelanggan
terhadap Atribut Pelayanan Analisis Indeks Kepuasan Pelanggan (IKP)
Kesehatan Berdasarkan hasil analisis indeks
Rataan
Skor kepuasan pelanggan (IKP), tabel 2
Atri Rataan Faktor Layanan
Variabel Kepua menunjukkan tingkat kepuasan pasien
but Harapan Pembobot yang
san
Diterima Puskesmas Bara Permai secara keseluruhan
A1 3.66 2.91% 3.22 0.094 adalah sebesar 83,81%. Angka ini berada
A2 3.52 2.80% 2.87 0.080 pada rentang nilai CSI 0.81 – 1.00 dengan
A3 3.53 2.81% 2.66 0.075
Faktor interpretasi “sangat puas”
A4 3.58 2.85% 3.14 0.089
Ambienc
A5 3.65 2.90% 3.48 0.101
e Tingkat Kesesuaian Harapan dan Layanan
A6 3.58 2.85% 3.1 0.088
A7 3.59 2.85% 3.29 0.094
Harapan pasien dan penilaian pasien
A8 3.57 2.84% 3.31 0.094 terhadap faktor ambience yang diterima
S1 3.73 2.97% 3.58 0.106 memiliki tingkat kesesuaian sebesar 87,36%,
S2 3.72 2.96% 3.52 0.104 terhadap faktor sistem sebesar 95,71%,
Faktor S3 3.78 3.00% 3.67 0.110 terhadap hubungan antar manusia sebesar
Sistem S4 3.74 2.97% 3.62 0.108
95,08%, terhadap waktu pelayanan sebesar
S5 3.72 2.96% 3.45 0.102
S6 3.71 2.95% 3.6 0.106 79,99%, dan sebesar 88,84% untuk faktor
H1 3.76 2.99% 3.59 0.107 kenyamanan.
H2 3.71 2.95% 3.45 0.102
H3 3.85 3.06% 3.71 0.114 Tabel 3. Tingkat Kesesuaian Harapan dan
H4 3.76 2.99% 3.64 0.109 Layanan yang Diterima Pasien
Hubunga
H5 3.76 2.99% 3.54 0.106
n Antar Layanan Tingkat
H6 3.75 2.98% 3.52 0.105 Hara
manusia Yang Kesesua
H7 3.74 2.97% 3.59 0.107 Variabel pan
Diterima ian
H8 3.75 2.98% 3.57 0.106 (Y)
(X) (%)
H9 3.75 2.98% 3.56 0.106 Ambience 28,68 25,04 3,59 3,13 87,36
H10 3.76 2.99% 3.57 0.107 Sistem 22,4 21,44 3,73 3,57 95,71
W1 3.75 2.98% 2.88 0.086 Hubungan antar
Waktu 37,59 35,74 3,76 3.57 95,01
W2 3.73 2.97% 3 0.089 manusia
Pelayana
W3 3.76 2.99% 2.9 0.087 Waktu 14,99 11,99 3,75 3 79,99
n
W4 3.75 2.98% 3.21 0.096 pelayanan
K1 3.73 2.97% 3.05 0.090 Kenyamanan 22,14 19,67 3,69 3,28 88,84
K2 3.68 2.93% 3.28 0.096 Sumber : Data Primer, 2013
Kenyama K3 3.64 2.89% 3.35 0.097
nan K4 3.69 2.93% 3.39 0.099 PEMBAHASAN
K5 3.73 2.97% 3.3 0.098
Hasil analisis indeks kepuasan
K6 3.67 2.92% 3.3 0.096
Jumlah 125.8 100 3.35 pelanggan (CSI) menunjukkan bahwa secara
Indeks Kepuasan Pelanggan 83.81 keseluruhan respon masyarakat yang
Sumber: Data Primer, 2013 memanfaatkan pelayanan Puskesmas Bara
Permai sangat puas di mana kepentingan atau
Berdasarkan pendidikan terakhir harapan pasien di puskesmas bersangkutan
diketahui bahwa tingkat pendidikan terakhir dinilai telah terlayani dengan baik.
responden terbanyak adalah tamat SMA
17
Jurnal AKK, Vol 2 No 3, September 2013, hal 15-21

Ambience pelayanan karena setiap ruangan puskesmas


Faktor ambience menyangkut kondisi memiliki papan nama yang jelas. Dari delapan
lingkungan fisik yang menunjang jasa atribut pelayanan terkait ambience.
kesehatan yang ditawarkan, meliputi aspek Puskesmas Bara Permai, responden menilai
kebersihan fasilitas, keindahan gedung dan pertamanan puskesmas perlu ditingkatkan.
halaman, lingkungan kerja tidak semrawut, Pertamanan di fasilitas pelayanan kesehatan
kemudahan menemukan tempat pelayanan, tidak hanya menyediakan pemandangan alam
ukuran luas fasilitas ruangan, serta halaman restoratif atau menenangkan, tetapi juga dapat
parkir yang aman dan lapang (Leebov dalam meningkatkan kepuasan pasien yakni mampu
Wijono, 2008). Factor ambience ini perlu mengurangi stres dan meningkatkan kualitas
mendapat perhatian dari setiap perusahaan pelayanan yang diberikan (Ulrich dkk, 2004).
penyedia jasa karena berkaitan dengan
kepuasan pelanggan. Sebagaimana penelitian Sistem
Lee (2011) pada klinik kesehatan mahasiswa Faktor sistem berbicara mengenai
di sebuah universitas Amerika menunjukkan kesederhanaan pelayanan, yang artinya
bahwa lingkungan fisik berhubungan dengan mekanisme atau prosedur jelas, dapat
kepuasan pasien terhadap fasilitas, persepsi dipahami oleh pelanggan sehingga pelanggan
kualitas pelayanan, dan perilaku pemanfaatan. tidak merasakan kesulitan dalam
Penelitian yang dilakukan Soegiman (2000) di mendapatkan pelayanan. Hasil penelitian
RS Telogorejo menemukan bahwa kebersihan menunjukkan bahwa pasien merasa sangat
dan kerapian ruangan dinilai sangat penting puas dengan pelayanan Puskesmas Bara
oleh pasien dan respon pasien cukup puas Permai terkait faktor sistem. Tingkat
terhadap atribut ini (TK=78,84%). Hasil kesesuaian tertinggi untuk faktor sistem adalah
penelitian Azkha dan Elnovriza (2006) di pada pelaksanaan pelayanan yang sesuai
puskesmas dalam wilayah kota padang nomor urut/antrian, diikuti oleh pelaksanaan
menunjukkan bahwa pasien puas terhadap pelayanan sesuai prosedur dengan persentase
penataan eksterior ruangan dengan masing-masing sebesar 97,09% dan 97,04%.
persentase tingkat kesesuaian sebesar Kelancaran pelayanan pasien yakni proses
82,97%. Penelitian lain oleh Fadli, dkk (2013) pendaftaran serta pelayanan petugas yang
yang menunjukkan bahwa fasilitas fisik, tempat cepat dan tepat akan membentuk persepsi
parkir, dan kerapian ruangan dinilai penting yang positif dari pasien dan akan menimbulkan
oleh pasien RS Delima Asih Sisma Medika rasa puas terhadap pelayanan fasilitas
Karawang. Puskesmas dengan ambience kesehatan bersangkutan. Penelitian yang
yang baik dapat membuat lingkungan lebih dilakukan oleh Mote (2008) menunjukkan
menyenangkan secara estetis, meningkatkan bahwa harapan masyarakat mengenai
suasana hati, menghilangkan stres pasien prosedur pelayanan telah mampu dijalankan
sehingga kepuasan pasien meningkat dengan baik oleh Puskesmas Ngesrep dengan
terhadap kualitas pelayanan yang diberikan tingkat kesesuaian sebesar 91,7%.
(Ulrich dkk, 2004). Keterbukaan informasi mengenai prosedur
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelayanan, kejelasan alur dalam prosedur
pasien menilai pelayanan faktor ambience di pelayanan, dan kesederhanaan mengenai
Puskesmas Bara Permai sangat memuaskan. prosedur pelayanan dinilai sangat penting oleh
Atribut dengan persentase tingkat kesesuaian pasien Puskesmas Ngesrep. Demikian halnya
tertinggi adalah kemudahan dalam hasil penelitian Nurba (2012) yang
menemukan tempat pelayanan mencapai menunjukkan bahwa masyarakat sangat
persentase sebesar 95,34%. Responden menginginkan prosedur pelayanan yang jelas
menyatakan bahwa mereka tidak merasa dan mudah dimengerti dalam memperoleh
kesulitan dalam menemukan tempat layanan kesehatan di Puskesmas Loa Janan.

18
Jurnal AKK, Vol 2 No 3, September 2013, hal 15-21

Pengaturan sistem layanan kesehatan harapan dan layanan yang diterima pasien
atau prosedur puskesmas hendaknya tidak terhadap atribut informasi petugas puskesmas
berbelit-belit, dapat dipahami oleh pasien, dan menunjukkan persentase terendah. Menurut
berfokus pada memberikan kemudahan bagi Pohan (2007), layanan kesehatan yang
pasien dalam mengakses pelayanan dimulai bermutu harus mampu menyediakan informasi
dari penerimaan pasien. Irawan (2002) yang jelas tentang apa, siapa, kapan, di mana,
memaparkan bahwa pelanggan akan semakin dan bagaimana layanan kesehatan itu akan
puas apabila cara mendapatkan produk atau dan atau telah dilaksanakan. Pasien sebagai
layanan relatif mudah dan efisien. sumber pengendali dalam pelayanan
Interaksi antara petugas kesehatan kesehatan harus memperoleh informasi yang
yang responsif dengan pasien berkontribusi dibutuhkan baik itu mengenai penyakit
besar pada kepuasan pasien di mana maupun obat yang diberikan karena informasi
hubungan antar manusia yang baik antara tersebut akan membantu pasien untuk
petugas kesehatan dengan pasien akan berpartisipasi dalam mengambil keputusan
menimbulkan kepercayaan atau kredibilitas medis dan menentukan keberhasilan
pasien terhadap pelayanan puskesmas. Hasil pemulihan pasien. Hubungan antar manusia
penelitian menunjukkan pelaksanaan yang baik di antara petugas kesehatan dan
pelayanan terkait dimensi hubungan antar pasien dalam pelaksanaan pelayanan
manusia di Puskesmas Bara Permai sangat kesehatan membentuk persepsi positif pasien
memuaskan pasien. Secara umum, pasien dan akan berkontribusi pada peningkatan citra
menilai positif pelayanan petugas kesehatan di puskesmas di masyarakat.
Puskesmas Bara Permai. Pasien menyatakan
petugas puskesmas ramah dan bersedia Waktu Pelayanan
mendengarkan keluhan pasien. Nurba (2012) Waktu pelayanan menyangkut
dalam penelitiannya menemukan bahwa seberapa cepat suatu produk atau jasa dapat
indikator kesopanan dan keramahan petugas diperoleh. Hasil penelitian ini menunjukkan
di Puskesmas Loa Janan penting bagi pasien. respon pasien terhadap pelaksanaan waktu
Indikator kesopanan dan keramahan petugas pelayanan di Puskesmas Bara Permai
pelayanan berada dalam kondisi baik atau termasuk dalam kategori puas. Kesenjangan
memuaskan dengan tingkat kesesuaian terbesar dari aspek waktu pelayanan ini yaitu
kepentingan dan kinerja pelayanan sebesar pada atribut kesesuaian pelaksanaan jadwal
93,71%. Menurut Atep Adya Barata (2003), pelayanan puskesmas dan ketepatan waktu
sikap santun dan ramah disertai dengan tutur petugas dengan tingkat kesesuaian masing-
kata yang baik adalah wujud penghormatan masing sebesar 76,80% dan 77,13%.
untuk menghargai pelanggan. Sikap Responden mengeluhkan keterlambatan
menghargai adalah salah satu sikap yang pelaksanaan pelayanan di Puskesmas Bara
harus ditonjolkan untuk keberhasilan membina Permai di mana pasien sudah banyak
hubungan baik dengan para pelanggan, agar berdatangan namun belum ada pelayanan
mereka senang dan puas dengan layanan sama sekali di puskesmas bersangkutan.
yang diberikan. Sebagian besar pasien yang datang lebih awal
(pagi) mengeluhkan petugas yang datang
Hubungan Antar Manusia terlambat atau tidak tepat waktu di mana hal
Hubungan antar manusia di ini menyebabkan pasien yang baru saja
Puskesmas Bara Permai meskipun dinilai telah mendapatkan pelayanan di bagian
sangat memuaskan namun masih perlu pendaftaran harus menunggu lagi sampai
ditingkatkan lagi terutama untuk atribut mendapatkan pelayanan di unit lainnya. Nurba
informasi petugas puskesmas. Hasil (2012) dalam penelitiannya menemukan
perhitungan tingkat kesesuaian antara bahwa pasien menilai kepastian jadwal

19
Jurnal AKK, Vol 2 No 3, September 2013, hal 15-21

pelayanan merupakan hal yang sangat pasien yang tidak mendapat tempat duduk dan
penting. Dari 14 variabel yang diteliti, indikator harus berdiri saat menunggu giliran
kepastian jadwal pelayanan memperoleh pemeriksaan dan menunggu mengambil obat.
persentase tingkat kesesuaian yang rendah Penelitian oleh Nurba (2012)
yakni sebesar 82,82%. Hasil penelitian lain menemukan bahwa kenyamanan dinilai oleh
oleh Mote (2008) di Puskesmas Ngesrep responden sebagai hal yang penting dan dapat
menunjukkan bahwa ketepatan waktu proses dipenuhi dengan baik oleh Puskesmas Loa
pelayanan dan keterbukaan waktu Janan dengan persentase tingkat kesesuaian
penyelesaian pelayanan dinilai sangat penting sebesar 92,33%. Hasil penelitian lain oleh
oleh pasien responden mengingat pasien perlu Mote (2008) yang menemukan bahwa
penanganan medis secepat mungkin. kenyamanan dinilai sebagai hal yang sangat
Pelayanan yang tepat waktu (just in penting oleh responden karena dapat
time) merupakan salah satu faktor penting menunjang kenyamanan responden dalam
yang perlu dipertimbangkan dalam memperoleh layanan kesehatan namun pasien
peningkatan kualitas pelayanan. Cahyono tidak puas di Puskesmas Ngesrep dengan
(2008) mengungkapkan pelayanan yang tingkat kesesuaian sebesar 57,9%.
sangat lama, bertele-tele, antrian yang Puskesmas dalam memberikan
panjang tidak hanya memberikan efek pelayanan yang terbaik perlu memahami
ketidakpuasan bagi para pasien tetapi juga bahwa kenyamanan fasilitas pelayanan
memberikan efek buruk bagi keselamatan kesehatan berkaitan dengan kualitas
pasien di mana hal ini sangat mempengaruhi perawatan yang lebih baik dan hasil kesehatan
outcome klinis pasien terutama pada pasien yang lebih baik bagi pasien serta memiliki
yang mengalami keadaan kritis. Oleh karena dampak langsung pada kepuasan baik bagi
itu, diharapkan agar puskesmas pasien maupun petugas kesehatan. Dengan
mengoptimalkan kualitas pelayanan yang demikian, untuk mencapai pelayanan yang
diberikan melalui pengaturan jadwal pelayanan bermutu maka segala aspek yang dapat
dan penetapan standar waktu pelayanan yang memberikan rasa nyaman bagi pasien selama
efektif dan efisien. menerima pelayanan merupakan hal perlu
diperhatikan puskesmas.
Kenyamanan
Suatu kenyamanan yang diberikan KESIMPULAN DAN SARAN
kepada pasien dan keluarganya akan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
memberikan kepuasan kepada mereka, secara keseluruhan pelaksanaan pelayanan di
karena membuat pasien dan keluarganya Puskesmas Bara Permai Kota Palopo dinilai
merasa dihargai, diperhatikan, dan dapat sangat memuaskan oleh masyarakat/ pasien.
mengurangi kecemasan (Wijono, 2008). Pihak puskesmas diharapkan untuk
Kenyamanan merupakan aspek penting untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas
mengurangi rasa jenuh pasien yang pelayanan terkait faktor ambience, sistem,
menunggu pelayanan. Kenyamanan hubungan antar manusia, waktu pelayanan,
puskesmas yang dirasakan oleh pasien harus dan kenyamanan. Diharapkan pihak
disertai oleh kelengkapan fasilitasnya. puskesmas untuk melakukan survei kepuasan
Puskesmas harus dilengkapi dengan fasilitas pasien secara berkala dan akurat guna
yang menjadi syarat bagi kepuasan pasien. mengidentifikasi sejauh mana layanan
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kesehatan yang diberikan telah memenuhi
pasien menilai tempat duduk di ruang tunggu harapan pasien demi upaya peningkatan mutu
puskesmas masih kurang memadai dari segi layanan kesehatan.
kuantitas. Hal ini karena ketika banyak pasien
yang berkunjung ke puskesmas, masih banyak

20
Jurnal AKK, Vol 2 No 3, September 2013, hal 15-21

DAFTAR PUSTAKA Wijono. (2008). Manajemen Mutu Rumah Sakit


Bappenas. (2009). Peningkatan Akses dan Kepuasan Pasien. Surabaya: CV.
Masyarakat Terhadap Kesehatan yang Duta Prima Airlangga.
Berkualitas.
Barata, A. A. (2003). Dasar-Dasar Pelayanan
Prima: Persiapan Membangun Budaya
Pelayanan Prima Untuk Meningkatkan
Kepuasan Dan Loyalitas Pelanggan.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Cahyono. 2008. Membangun Budaya
Keselamatan Pasien Dalam Praktik
Kedokteran. Yogyakarta: Penerbit
Kanisius.
Fadli, dkk. (2013). Analisis Kepuasan Pasien
Rawat Inap Pada RS Delima Asih
Sisma Medika Karawang. Jurnal
Manajemen Vol. 10 No. 3 hal: 1178-
1192.
Irawan. (2002). 10 Prinsip Kepuasan
Pelanggan. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Lee. (2011). Evaluating Serviceability of
Healthcare Servicescapes: Service
Design Perspective. International
Journal of Design Vol. 5 No. 2 hal: 61-
71.
Mote. 2008. Analisis Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM) Terhadap Pelayanan
Publik Di Puskesmas Ngesrep
Semarang. Tesis. Semarang:
Universitas Diponegoro.
Nurba. (2012). Analisis Tingkat Kepuasan
Pelayanan Publik Pada Puskesmas
Loa Janan. Jurnal EKSIS Vol. 8 No. 2
hal: 2298-2308.
Pohan. (2007). Jaminan Mutu Pelayanan
Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Puskesmas Bara Permai. (2012) Profil
Puskesmas Bara Permai Tahun 2009-
2012 tentang Kunjungan Pasien Rawat
Jalan. Kecamatan Bara, Palopo.
Supriyanto & Ernawaty. (2010). Pemasaran
Industri Jasa Kesehatan. Yogyakarta:
Andi Offset.
Soegiman. (2000). Analisis Tingkat Kepuasan
Pasien Rawat Inap Terhadap Kualitas
Pelayanan (Studi Kasus Rumah Sakit
Telogorejo Kotamadya Semarang).
Semarang: Universitas Diponegoro.
The Leadership Factor. (2006). The Guide To
Customer Satisfaction Measurement.
Ulrich, dkk. (2004). The Role of the Physical
Environment in the Hospital of the 21st
Century: A Once In a Lifetime
Opportunity.
21

You might also like