You are on page 1of 12

MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP LISTRIK

MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW


PADA SISWA KELAS IX SMPN 43 BANDUNG

Oleh: Yani Nurhaeni


Guru SMP Negeri 43 Bandung

Abstract: Teachers are the primary motor who are directly responsible to translate the curriculum
into learning activities and are not the only source of knowledge. This can be seen from the roles
of teachers which are actually communicators, facilitators, motivators, models, evaluators, learning
sources, and administrators. Thus, teachers should be able to conduct an effective teaching and
learning process to reach optimum results. As a subject, physics gives opportunities for students
to develop their ability to sistematically analyze and to understand concepts, principles, laws, and
also theories based on the nature around them. One of the most familiar concepts with them is the
electricity and by using jigsaw cooperative learning method, it is expected that students can
understand the electricity concepts better. This study aims to (1) investigate students’ understanding
on the electricity concepts, (2) describe the implementation of jigsaw cooperative learning in
teaching electricity concepts, and (3) find out students’ attitudes towards the implementation of it.
This study is included into the classroom action research with the respondents of 37 ninth graders
of SMPN 43 Bandung. The data are gained through two instruments namely students’ achievement
documents and observation sheets that describe what happens. The treatment given to the respondents
are jigsaw cooperative learning method covering four cycles namely planning, implementing,
observing, and also reflecting. This study yields that the jigsaw cooperative learning method improve
students’ understanding shown by their achievemnt which seems to be better in each level.

Key Words: Jigsaw Cooperative Learning Technique, Electricity.

Abstrak: Guru merupakan motor utama yang memiliki tanggung jawab langsung untuk
menterjemahkan kurikulum ke dalam aktivitas pembelajaran dan bukan satu-satunya sumber utama
pengetahuan. Hal tersebut dapat dilihat dari tugas dan peran guru, antara lain sebagai komunikator,
fasilitator, motivator, model, evaluator, sumber belajar dan administrator. Berkaitan dengan tugas
guru tersebut, maka seorang guru harus memiliki keterampilan untuk melaksanakan pembelajaran
di kelas dengan sebaik-baiknya agar siswa mendapatkan hasil belajar yang optimal. Pembelajaran
fisika di SMP memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan penyelidikan
secara sistematis dan untuk memahami konsep, prinsip, hukum serta teori berdasarkan fakta di
alam yang akrab dengan kehidupan sehari-hari. Konsep Listrik Statis cukup akrab dengan kehidupan
sehari-hari siswa. Melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada konsep Listrik
diharapkan dapat merespon keluhan akan rendahnya pemahaman konseptual siswa. Adapun tujuan
penelitian yang ingin di capai sesuai dengan rumusan masalah tersebut diatas adalah: ingin
mengetahui peningkatan pemahaman siswa terhadap pelajaran fisika pada konsep Listrik di kelas
IX SMPN 43 Bandung dengan menggunakan pembelajaran kooperatif dengan tipe Jigsaw,
mendeskripsikan penerapan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada konsep Listrik secara
efektif,mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada konsep listrik.
Penelitian ini dilakukan dalam konteks penelitian tindakan kelas dan dimaksudkan untuk memperbaiki
proses pembelajaran fisika konsep listrik statis. Subyek penelitian adalah siswa kelas IX SMPN 43
Bandung sebanyak 37 siswa. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan instrumen prestasi
dan lembar pengamatan aktivitas belajar siswa, dengan memaparkan data apa adanya yang terjadi di
kelas pada saat proses pembelajaran. Tindakan yang diberikan pada subyek penelitian berupa
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan meng-gunakan empat siklus. Tahap penelitian meliputi
tahap perencanaan tindakan, pelaksanaan, observasi tindakan, dan tahap refleksi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: Penggunaan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada kompetensi
meningkatkan pemahaman pelajaran fisika konsep listrik berhasil meningkatkan. Meningkatnya
pemahaman siswa terhadap pelajaran fisika konsep listrik dapat di lihat dari meningkatnya hasil
belajar siswa mlai dari siklus I sampai siklus IV.

Kata Kunci : Pembelajaran kooperatif Teknik Jigsaw, Listrik

Jurnal Penelitian Pendidikan 69


Vol. 12 No. 1, April 2011
PENDAHULUAN mengubah bahan ajar yang abstrak menjadi jelas
Ilmu Fisika merupakan bagian dari mata dan nyata, (2) mampu melayani gaya belajar dan
pelajaran pengetahuan Alam yang mempunyai kecepatan belajar peserta didik yang berbeda-beda,
gejala-gejala Alam. Banyak kalangan pelajar (3) mampu melayani perkembangan belajar peserta
menganggap bahwa belajar fisika adalah pelajaran didik yang berbeda-beda, (4) melibatkan peserta
yang tidak menyenangkan, penuh dengan rumus- didik secara aktif dalam pengajaran sehingga proses
rumus, duduk berjam-jam dengan mencurahkan belajar mengajar mampu mencapai tujuan sesuai
perhatian dan pikiran pada suatu pokok bahasan, dengan program yang telah ditetapkan. Adapun
baik yang sedang disampaikan guru maupun yang tujuan mata pelajaran Fisika yang terdapat dalam
sedang dihadapi di meja belajar, tanpa diiringi standar isi adalah para peserta didik diharapkan
kesadaran untuk menggali konsep lebih dalam yang memiliki kemampuan untuk: (1)Membentuk sikap
sebenarnya dapat menambah wawasan ataupun positif terhadap fisika dengan menyadari keteraturan
mengasah keterampilan. dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran
Menurunnya gairah belajar fisika, selain Tuhan Yang Maha Esa. (2) Memupuk sikap ilmiah
disebabkan oleh ketidak tepatan metodologis, juga yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat
berakar pada paradigma pendidikan konvensional bekerjasama dengan orang lain. (3)
yang selalu menggunakan metode pengajaran Mengembangkan pengalaman untuk dapat
klasikal seperti ceramah, tanpa diselingi berbagai merumuskan masalah, mengajukan dan menguji
metode yang mendorong siswa agar dapat belajar hipotesis melalui percobaan, merancang, dan merakit
lebih aktif. Termasuk adanya kesenggangan antara instrument percobaan, mengumpulkan, mengolah,
guru dan siswa. Tiga faktor penyebab rendahnya dan menafsirkan data, serta meng-komunikasikan
partisipasi siswa dalam PBM, yakni: (1) siswa hasil percobaan secara lisan tertulis. (4)
kurang memiliki kemampuan untuk merumuskan Mengembangkan kemampuan bernalar dalam
gagasan sendiri, (2) siswa kurang memiliki berfikir analisis untuk induktif dan deduktif dengan
keberanian untuk menyampaikan pendapat kepada menggunakan konsep dan prinsip fisika menjelaskan
orang lain, dan (3) siswa belum terbiasa bersaing berbagai peristiwa alam dan menyelesaikan masalah
menyampaikan pendapat dengan teman yang lain. baik secara kualitatif ataupun kuantitat.
Kesalahan tidak bisa hanya dibebankan kepada (5)Menguasai konsep dan prinsip fisika serta
siswa tetapi yang utama adalah guru. Bertolak dari mempunyai ketrampilan mengembangkan
permasalahan di atas, guru perlu memberikan pengetahuan dan sikap percaya diri sebagai bekal
respon positif secara kongkrit dan obyektif yang untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang
berupa upaya membangkitkan partisipasi siswa. tinggi serta mengembangkan
Pembelajaran dapat berjalan secara efektif jika ilmu pengetahuan dan teknologi.
proses belajar dapat berjalan lancar, terarah, dan Guru merupakan motor utama yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran. Kriteria proses memiliki tanggung jawab langsung untuk men-
belajar mengajar yang efektif meliputi: (1) mampu terjemahkan kurikulum ke dalam aktivitas
mengembangkan konsep generalisasi serta mampu pembelajaran dan bukan satu-satunya sumber
70 ISSN 1412-565X
utama pengetahuan. Hal tersebut dapat dilihat dari Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman konsep
tugas dan peran guru, antara lain sebagai Listrik pada siswa kelas IX SMPN 43 Bandung ?;
komunikator, fasilitator, motivator, model, evaluator, (2) Bagaimanakah pembelajaran kooperatif tipe
sumber belajar dan administrator. Berkaitan dengan jigsaw yang efektif pada siswa kelas IX pada konsep
tugas guru tersebut, maka seorang guru harus listrik ?; dan (3) Bagaimana sikap siswa pada
memiliki keterampilan untuk melaksanakan konsep listrik dengan pembelajaran kooperatif tipe
pembelajaran di kelas dengan sebaik-baiknya agar jigsaw ?.
siswa mendapatkan hasil belajar yang optimal. Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai
Konsep Listrik cukup akrab dengan kehidupan sesuai dengan rumusan masalah tersebut diatas
sehari-hari siswa. Melalui penerapan pembelajaran adalah: ingin mengetahui peningkatan pemahaman
kooperatif pada konsep Listrik ini, diharapkan dapat siswa terhadap pelajaran fisika pada konsep Listrik
merespon keluhan akan rendahnya pemahaman di kelas IX SMPN 43 Bandung dengan
konseptual siswa. menggunakan pembelajaran kooperatif dengan
Silberman (2001:160), membagi prosedur/ tipe Jigsaw, mendeskripsikan penerapan
tahap jigsaw sebagai berikut: (1) Memilih materi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada konsep
belajar yang dapat dipisah menjadi bagian-bagian. Listrik secara efektif,mengetahui sikap siswa
Sebuah bagian dapat disingkat seperti sebuah terhadap pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada
kalimat atau beberapa halaman; (2) Menghitung konsep listrik.
jumlah bagian belajar dan jumlah peserta didik
dengan satu cara yang pantas, membagi tugas yang METODE
berbeda pada kelompok yang berbeda, kemudian Penelitian ini menggunakan metode
diminta untuk membaca, mendiskusi, dan penelitian tindakan kelas dengan tahapan sebagai
mempelajari materi yang ditugaskan kepada mereka; berikut: Perencanaan-Pelaksanaan-Pengamatan-
(3) Setelah selesai kemudian dibentuk kelompok Refleksi. Hasil dari refleksi siklus I selanjutnya akan
jigsaw. Setiap kelompok ada seorang wakil dari digunakan untuk perencanaan siklus II dengan
masing-masing kelopmpok dalam kelas, sehingga tahapan sama dengan siklus I dan hasil refleksi
akan mengelompok siswa dengan permasalahan siklus II akan di gunakan untuk perencanaan siklus
yang sama; (4) Anggota kelompok ahli kemudian III. hasil refleksi siklus III akan di gunakan untuk
mengajarkan materi yang telah dipelajari dalam perencanaan siklus IV.
kelompok Jigsaw, kepada teman lain di Prosedur Penelitian dilakukan dalam empat
kelompoknya; dan (5) Siswa dikumpulkan kembali siklus yaitu:
menjadi kelas besar untuk membuat ulasan dan a. Siklus I
disisakan pertanyaan guna memastikan pemahaman 1) Tahap Perencanaan
yang tepat bagi siswa. Pada tahap awal dilakukan menyusunan rencana
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, persiapan pembelajaran (RPP) tentang listrik
penulis perlu merumuskan masalah sebagai berikut: statis dan menyiapkan lembaran kerja siswa serta
(1) Apakah pembelajaran Kooperatif dengan tipe membagi kelompok menjadi delapan kelompok
Jurnal Penelitian Pendidikan 71
Vol. 12 No. 1, April 2011
juga mempersiapkan alat eveluasi. Pada tahap ini dilakukan observasi untuk dijadikan
2) Tahap Pelaksanaan dasar dalam merancang dan merumuskan
Proses pembelajaran berlangsung dengan rencana tindakan kelas selanjutnya untuk
menggunakan pembelajaran kooperatif tipe memperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan
jigsaw pada konsep listrik statis masing – masing penelitian.
kelompok melakukan kegiatan kerja kelompok 4) Refleksi
sesuai dengan lembar kerja siswa. Pada tahapan ini guru sekaligus sebagai observer
3) Observasi dan Evaluasi mengadakan evaluasi terhadap proses
Guru melakukan observasi pada setiap kelompok pembelajaran yang telah dilaksanakan. Hasil
untuk mendokumentasi proses,berbagai situasi evaluasi ini selanjutnya digunakan sebagai bahan
dan faktor yang bisa muncul dan berkembang penyusunan dan merencanakan tindakan
selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung, berikutnya.
sedangkan pada kegiatan evaluasi siswa
mengerjakan soal evaluasi merumuskan rencana c. Siklus III
tindakan kelas selanjutnya. 1) Tahap Perencanaan
4) Refleksi Pada tahap ini dipersiapkan rencana persiapan
Pada tahap ini guru sekaligus sebagai observer pembelajaran yang telah disusun tentang sumber
mengadakan evaluasi terhadap proses arus listrik dan menyiapkan lembaran kerja siswa
pembelajaran yang telah dilaksanakan. Hasil serta mempersiapkan alat eveluasi
evaluasi ini selanjutnya digunakan sebagai bahan 2) Tahap Pelaksanaan
penyusunan dan merencanakan tindakan Selama proses pembelajaran berlangsung dengan
berikutnya. menggunakan pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw masing-masing kelompok mengerjakan
b. Siklus II lembar kerja dengan bimbingan guru kemudian
1) Tahap Perencanaan setelah selesai mempersiapkan untuk presentasi
Pada tahap ini dipersiapkan rencana persiapan tiap –tiap kelompok.
pembelajaran yang telah disusun tentang listrik 3) Observasi dan E valuasi
dinamis menyiapkan lembaran kerja siswa serta Guru melakukan observasi pada setiap kelompok
mempersiapkan alat eveluasi untuk mendokumentasi proses,berbagai situasi
2)Tahap Pelaksanaan dan faktor yang bisa muncul dan berkembang
Selama proses pembelajaran berlangsung dengan selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung,
menggunakan pembelajaran kooperatif tipe sedangkan pada kegiatan evaluasi siswa
jigsaw setelah masing-masing kelompok selesai mengerjakan soal evaluasi merumuskan rencana
mengerjakan lembar kerja dengan bimbingan guru tindakan kelas selanjutnya.
kemudian mempersiapkan untuk presentasi tiap 4) Refleksi
–tiap kelompok. Pada tahapan ini dilakukan untuk mengumpulkan
3) Observasi dan E valuasi data dan menganalisa untuk selanjutnya digunakan
72 ISSN 1412-565X
sebagai bahan penyusunan dan merencanakan jigsaw ini diharapkan motivasi belajar siswa pada
tindakan berikutnya. listrik statis dapat meningkat.
Aktivitas yang dilakukan dalam
d. Siklus IV pembelajaran mula-mula menyusun Rencana
1) Tahap Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang listrik
Pada tahap ini dipersiapkan rencana persiapan sebagai pembukaan pembelajaran adalah dengan
pembelajaran yang telah disusun tentang Energi menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin
dan Daya listrik dan menyiapkan lembaran kerja dicapai sebagai apersepsi dengan cara meng-
siswa serta mempersiapkan alat eveluasi hubungkan dengan kehidupan sehari-hari,membagi
2) Tahap Pelaksanaan kelompok menjadi 9 kelompok belajar,
Selama proses pembelajaran berlangsung dengan menyampaikan rencana pembelajaran dengan
menggunakan pembelajaran kooperatif tipe kooperatif tipe jigsaw tentang listrik.menyiapkan
jigsaw masing-masing kelompok mengerjakan LKS,dan menyiapkan bahan bacaan dan
lembar kerja dengan bimbingan guru kemudian mempersiapkan lembar observasi pemahaman dan
setelah selesai mempersiapkan untuk presentasi menyiapkan lembar tes lisan menjelaskan tentang
tiap –tiap kelompok. model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw kepada
3) Observasi dan Evaluasi siswa memberikan bahan bacaan yang berhubungan
Guru melakukan observasi pada setiap kelompok dengan dengan listrik statis dan meminda siswa
untuk mendokumentasi proses,berbagai situasi untuk mmpelajari ban bacaan tersebut,membuat
dan faktor yang bisa muncul dan berkembang pertanyaan yang kira-kira kurang dimengerti atau
selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung, materi yang kurang difahami. Untuk mendapatkan
sedangkan pada kegiatan evaluasi siswa data yang objektif, observasi dilakukan bekerjasama
mengerjakan soal evaluasi dengan Kolaborator (mitra kerja) guru Fisika.
4) Refleksi Dengan cara mengamati aktivitas siswa selama
Pada tahapan ini dilakukan untuk mengumpulkan KBM dengan menggunakan instrumen pengamatan
data dan menganalisa untuk kemudian diambil yang telah dipersiapkan, memantau pelaksanaan tes
kesimpulan. lisan, kegiatan penutup perwakilan siswa dari tiap-
tiap kelompok berusaha untuk menyimpukan materi
HASIL PENELITIAN pelajaran dengan dibantu oleh guru, pemberian tugas
Tindakan Siklus I juga dilakukan terutama mengenai bahasan listrik
Setelah mengetahui permasalahan yang statis yang LKS nya belum tuntas dikerjakan.
dihadapi siswa, maka untuk pembelajaran Fisika Pemahaman siswa
pada konsep listrik peneliti mencoba memanfatkan Setelah mengetahui permasalahan yang
potensi yang dimiliki siswa. Dengan model ini dihadapi siswa,maka untuk pembelajaran Fisika pada
diharapkan para siswa aktif saling melengkapi dan konsep listrik guru mencoba memanfaatkan potensi
memahami materi yang sedang dipelajari di kelas bagi siswa yang memiliki kemampuan akademis
dengan demikian melalui pembelajaran dengan tipe tinggi dengan menggunakan model pembelajaran
Jurnal Penelitian Pendidikan 73
Vol. 12 No. 1, April 2011
kooperatif dengan tipe jigsaw, Dengan model ini Dalam kegiatan inti dijelaskan materi baru
diharapkan para siswa aktif saling melengkapi dan tentang listrik dinamis disamping menjelaskan dan
memahami materi yang sedang dipelajari di memperbaiki kekurangan dalam tindakan
kelas.Ternyata setelah dicoba dengan pembelajaran pembelajaran I yakni tentang listrik statis.Semua
kooperatif tipe jigsaw siswa lebih aktif bekerja kelompok diharapkan untuk mengerjakan LKS
dengan kelomponya sehingga siswa yang dianggap pengawasan kelompok lebih terarah kepada
kurang aktif karena kurang percaya diri dan merasa kelompok yang pasif sehingga pembelajaran II ini
malu untuk bertanya ada peningkatan dalam diharapkan setiap kelompok aktif, penilaian dilakukan
pemahaman materi yang sedang dipelajari walaupun baik menilai secara individua atau kelompok untuk
belum nampak meraih nilai yang diharapkan mengetahui sejauh mana materi tentang listrik
dinamis dikuasai oleh siswa secara individual atau
Refleksi kelompok untuk memotivasi belajar maka diberi
Siswa kurang antusias, b.terlihat adanya penghargaan.
kecenderungan beberapa kelompok yang Kegiatan ini diatur sedemikian rupa
anggotanya saling mengandalkan untuk sehingga target waktu yang diperlukan benar-benar
mengerjakan LKS.c.Umumnya siswa kekurangan tepat, tes individu dilaksanakan dalam bentuk uraian,
waktu dalam mengerjakan LKS tetapi terlihat sebagai penutup setiap kelompok mencoba
kesulitan.d.Kegiatan menyimpulkan pelajaran masih menyimpulkan materi secara berkesinambungan
kurang. dengan dibantu oleh guru pembelajaran diakhiri
dengan pemberian tugas terutama untuk pemberian
Tindakan Siklus II tutor teman sebaya.
Aktivitas Pembelajaran
Pembukaan pembelajaran dilakukan Pemahaman Siswa
dengan cara apersepsi yakni menghubungkan materi Setelah dilakukan tindakan kedua dengan
pelajaran yang lalu dengan yang akan dibahas yaitu menggunakan pembelajaran kooperatif teknik
tentang listrik dinamis, adapun tujuan pembelajaran jigsaw maka terlihat peningkatan pemahaman
yaitu menghubungkan materi yang lalu tentang listrik belajar siswa terhadap pelajaran Fisika pada konsep
statis dengan listrik dinamis, LKS yang sudah listrik dibuktikan dengan melihat nilai rata–rata
dilengkapi dikumpulkan dan hasil tes diumumkan meningkat walaupun meningkat hanya kecil tetapi
terutama bagi siswa yang memperoleh nilai tinggi siswa lebih berani dan bertanya kepada
diberi penghargaan dan siswa yang nilainya masih kelompoknya sehingga siswa tersebut lebih faham
kurang dan masih santai dan lehe-leha dalam belajar apa yang sedang dikerjakan
diberi sanksi, penilaian kelompok juga sangat
diperhatikan karena untuk memberikan motivasi Refleksi
dalam belajar sehingga akan terjadi persaingan yang Hasil evaluasi dan refleksi baik secara
sehat dan semangat belajar yang tinggi diantara perorangan maupun kelompok meningkatkan kinerja
kelompok. siswa. Dalam merefleksi pengalaman belajar siswa,
74 ISSN 1412-565X
guru melakukan upaya evaluasi untuk mengetahui memperhatikan penjelasan dari guru, menyimpulkan
seberapa jauh siswa telah mempelajari berbagai hal dan meneliti kembali jawaban, melaksanakan tes.
yang berkenaan dengan topic yang dipelajari sebagai Pembelajaran kooperatif dengan tipe jigsaw ini pada
upaya belajar kelas secara kooperatif. umumnya aktifitas siswa meningkat dilihat dari hasil
Adapun yang perlu direfleksi diantaranya observasi pada Tabel berikut ada peningkatan baik
adalah akifitas siswa dengan siswa lainnya lebih dalam berdiskusi maupun dari cara mengerjakan
kooperatif dan tidak lagi merasa malu dalam soal-soal yang harus dijawab ada peningkatan,
bertanya antar teman sehingga pemahaman siswa hanya tinggal beberapa siswa saja yang kelihatannya
terhadap materi yang sedang diajarkan lebih masih tidak berani untuk bertanya kepada temannya
meningkat dapat dilihat dari hasil Tabel pada siklus tetapi kalau di rata-rata banyak siswa yang tadinya
II. tidak ada keberanian untuk berdiskusi dan bertanya
sekarang siswa itu sudah ada perubahan
Siklus III peningkatan.
Aktivitas Pembelajaran
Pembelajaran diawali dengan rencana Pemahaman Siswa
pembalajaran yang sudah dipersiapkan sesuai Untuk mengetahui tingkat pemahaman
dengan materi tentang sumber arus listrik, fasilitas siswa terhadap pelajaran Fisika pada sub konsep
dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas juga sumber arus listrik dengan menggunakan
dipersiapkan pelaksanaan pembelajaran dengan Pembelajaran kooperatif dengan tipe jigsaw
metode pembelajaran kooperatif dengan tipe jigsaw ternyata dapat memahami materi yang sedang
ini dilakukan observasi terhadap aktivitas siswa diajarkan dibuktikan dengan table hasil pemahaman
sesuai dengan format observasi yang telah ada peningkatan walaupun belum sempurna tetapi
disediakan, melaksanakan evaluasi pada setiap akhir ada perubahan dan materi yang diberikan guru dapat
siklus, Observasi dilakukan untuk melihat langsung difahami dengan mudah
pelaksanaan proses Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM) dalam pembelajaran Fisika pada sub konsep Refleksi
sumber arus listrik yang menggunakan Pada dasarnya, tindakan pada siklus ini telah
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw waktu sesuai dengan prosedur pembelajaran kooperatif,
pelaksanaan observasi adalah pada kegiatan proses guru bertindak sebagai fasilitator dan siswa lebih
belajar mangajar berlangsung, yaitu pada setiap aktif memahami pelajaran melalui pembelajaran
siklus.Alat Bantu yang digunakan adalah lembar kooperatif, siswa terlihat semangat belajar karena
observasi siswa yang digunakan untuk melihat dan mereka diberi kebebasan untuk memahami materi
mengamati aktivitas siswa selama pembelajaran pelajaran tanpa harus diceramahi dankeberhasilan
berlangsung. ini dibuktikan dengan hasil evaluasi.
Adapun indikator-indikator pencapaian dari
pengamatan siswa ditentukan dengan mempelajari Tindakan siklus IV
bahan bacaan, membuat pertanyaan, Aktivitas Pembelajaran
Jurnal Penelitian Pendidikan 75
Vol. 12 No. 1, April 2011
Pembelajaran diawali dengan skenario Dari grafik di atas, Bila dilihat secara
pembelajarana yang sudah dipersiapkan sesuai keseluruhan, aktivitas siswa kelas IX SMPN 43
dengan materi yang akan diajarkan yaitu tentang Bandung pada pembelajaran ada peningkatan.
energi dan daya, sarana pendukung yang diperlukan
di kelas juga dipersiapkan, mempersiapkan Pemahaman Siswa
instrumen untuk merekam dan menganalisis data Dari hasil pembelajaran dengan
mengenai proses dan hasil tindakan, melaksanakan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe
simulasi pelaksanaan tindakan perbaikan untuk jigsaw dapat dilihat dari hasil pemahaman pada
menguji keterlaksanaan rancangan,pembelajaran materi yang sedang diajarkan yaitu tentang energi
dengan menggunakan kooperatif dengan tipe jigsaw. dan daya berdasarkan hasil observasi ternyata ada
Pembelajaran diaksanakan dengan metode peningkatan dan hubungan siswa yang satu dengan
kooperatif dengan tipe jigsaw Pada saat siswa yang lainnya berjalan lancar tidak ada lagi
pembelajaran berlangsung dilakukan observasi merasa malu untuk bertanya ke teman sekelompok
terhadap aktivitas siswa sesuai dengan format ataupun kelompok lain sehingga tingkat
observasi yang telah disediakan. pemahamannya meningkat karena ada rasa ingi bisa
Observasi dilakukan untuk melihat langsung dan memahami dapat dibuktikan dengan hasil
pelaksanaan proses Kegiatan Belajar Mengajar observasi pada Grafik di bawah ini.
(KBM) dalam pembelajaran Fisika pada sub konsep
energy dan daya dengan menggunakan
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Waktu
pelaksanaan observasi adalah pada kegiatan proses
belajar mangajar berlangsung, yaitu pada setiap
siklus,. Sebagai alat Bantu yang digunakan adalah
lembar observasi siswa yang digunakan untuk
melihat dan mengamati aktivitas siswa selama Grafik kenaikan Hasil Belajar Siswa Kelas IX
SMPN 43 Bandung pada Pelajaran Fisika
pembelajaran berlangsung. Konsep Listrik
Berdasarkan Grafik diatas hasil observasi
tingkat pemahaman siswa diperoleh dari
meningkatnya nilai rata-rata siswa pada siklus I
sampai siklus IV,peningkatan hasil belajar nilai rata-
rata siswa dalam pembelajaran fisika konsep listrik
siklus I sebesar 51,54 menjadi 62,08 pada tindakan
siklus dan 73,64 pada tindakan siklus III, selanjutnya
ada peningkatan yang meningkat pada siklus IV
sebesar 79.18 Artinya, pada pembelajaran siklus IV
Grafik 4.1 hasil belajar siswa meningkat dan mencapai standar
Grafik rata-rata persentase Aktivitas siswa KKM yang telah ditentukan (65)

76 ISSN 1412-565X
Refleksi dalam menjawab pertanyaan termasuk katagori baik
Setelah melakukan tindakan yang keempat dan aktivitas siswa dalam praktek serta dalam
dianggap perlu untuk melakukan refleksi baik segi membuat kesimpulan meningkat disebabkan karena
aktifitas maupun pemahaman baik secara keaktifan yang sangat efektif dalam mengikuti
perorangan maupun kelompok. Adapun yang perlu pembelajaran jika dibandingkan dengan
direfleksi diantaranya adalah akivitas siswa dengan pembelajaran sebelumnya.
siswa lainnya lebih kooperatif dan tidak lagi merasa Dengan dilakukan tindakan pembelajaran
malu dalam bertanya antar teman ternyata setelah mulai dari siklus pertama sampai siklus terakhir
dilakukan pembelajaran dengan kooperatif tipe siswa pada siswa ada perubahan dibuktikan dengan
jigsaw Siswa antusias dan yakin akan kelebihan sudah beraninya tampil ke depan kelas untuk
dari belajar kelompok,terlihat adanya memberikan kesimpulan dari materi yang diajarkan
kecenderungan beberapa kelompok semua anggota merasa percaya diri dan berani untuk bertanya
kelompok mengerjakan LKS. Umumnya siswa karena merasa ada rasa keinginan dan harus bisa
waktu dalam mengerjakan LKS terlihat sangat dan faham maka terlihat sangat efektif dalam
semangat dan banyak waktu yang masih tersisa melakukan kegiatan baik dalam kerja kelompok
karena siswa dalam mengerjakannya sangat cepat maupun ketika menjawab soal – soal sangat aktif
dan cerdas. Dalam menyimpulkan pelajaran tiap– karena mampu bekomunikasi dengan temannya dan
tiap kelompok sangat cepat dan tepat. dapat bertanya yang dianggap siswa tersebut sulit
untuk dikerjakan sampai merasa dirinya bisa dan
PEMBAHASAN faham tidak ada perasaan untuk malu bertanya
Berdasarkan temuan penelitian yang di karena siswa tersebut betul – betul marasa wajib
uraikan dalam artikel ini terlihat bahwa pembelajaran bisa dan harus bersaing dengan temannya maka
kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan apapun dilakukan yang dianggap itu untuk
Pemahaman pelajaran fisika pada konsep listrik lebih meningkatkan pemahaman materi yang sedang
meningkat setelah dibuktikan dengan hasil observsi diajarkan sehingga hampir setiap siswa sangat
dan dapat dilihat dari meningkatnya nilai rata-rata antusias dan aktif dalam kerja kelompoknya,
siswa tersebut sudah mengerti dan faham terhadap perubahan itu sudah sangat baik karena merasa
materi dan merasa bangga percaya diri sehingga sangat senang dan mudah difahami sehingga setiap
senang mengikuti pelajaran fisikan pada konsep ada bahasan ataupun soal yang harus dikerjakan
listrik dengan nilai baik dan meningkat dan mencapai dengan cepat dan aktif lngsung mengerjakannya,
standar dapat melebihi kriteria ketuntasan minimal, kerjasama dalam kelompok terlihat sangat efektif
Efektivitas Pembelajaran Kooperatif tipe jigsaw karena ada kontribusinya terhadap kerja kelompok
keaktifan dalam mengikuti pembelajaran kooperatif yang harus dikerjakan kelompok tidak ada waktu
tipe jigsw konsep listrik dapat dilakukan dengan untuk bermain – main dan diam membisu sehingga
penuh konsentrasi dalam mengikuti proses semua kelompok sangat aktif dalam kerja kelompok
pembelajaran dan mengerjakan soal dengan tenang dalam mengikuti pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
serta berbagai ide dan kerjasama dengan teman ini sangan efektif.
Jurnal Penelitian Pendidikan 77
Vol. 12 No. 1, April 2011
Setelah dilakukan tindakan pembelajaran pertanyaan yang harus diselesaikan siswa yang
kooperatif tipe jigsaw pada konsep listrik siswa dianggap lebih pandai dan bisa untuk membimbing
merasa sangat senang dan merasa ada perubahan temannya,sikap dan prilakunya temannya juga sangat
pada diri siswa dibuktikan dengan Tabel distribusi menyenangkan karena dapat membantu dan
skor sikap Siswa pada Pelajaran Fisika konsep listrik menyelesaikan masalah yang dihadapi temannya
dengan pembelajaran kooperatif dengan Tipe jigsaw yang merasa membutuhkan itu dengan sikap yang
karena selama pembelajaran berlangsung setiap terbuka dan penuh dengan kasih sayang dengan
siswa sangat aktif dan efektif dalam kelompoknya teman sejawatnya maka siswa yang merasa
seperti diberi daftar isian berupa pernyataan untuk membutuhkan pertolongan itu merasa dibantu
mengetahui bagaimana sikap siswa terhadap sampai tuntas artinya sampai faham dan bisa
penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap materi pada konsep listrik yang biasanya
terhadap hasil belajar pada mata pelajaran fisika sangat kesulitan sehigga merasa tidaka
pada konsep listrik siswa sangat menyenangi dengan menyenangkan imbasnya pada hasil tes rendah dan
strategi ini dapat dibuktikan dengan hasil deskripsi tidak ada peningkatan.
melalui tabel distribusi skor sikap siswa menyatakan Dengan adanya pembelajaran kooperatif
pelajaran fisika pada konsep listrik mayoritas tipe jigsaw mereka merasa sangat terbuka dan
menyenangkan sikapnya sangat menyenangkan dibuktikan dengan
Selain itu siswa berpendapat bahwa belajar setiap kelompok untuk menyimpulkan hasil
melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini pekerjaannya ternyata ada peningkatan dan
menyenangkan karena merasa banyak perubahan dikerjakan dalam waktu yang sangat singkat,
dan ilmu yang didapat dari pembelajaran ini terutama mereka bersaing dengan kelompok lainnya karena
bagi siswa merasa kesulitan dan tidak mengerti setiap kelompok yang selesai dalam waktu yang
materi yang sedang diajarkan ternya siswa bias sangat pendek diberi penghargaan selain berupa nilai
mengikuti dan menjadi faham sehingga ada plus juga diberi hadiah yang sesuai dengan yang
peningkatan dalam belajar baik secara individu atau dibutuhkan siswa berupa alat tulis menulis untuk itu
kelompok seperti pembelajaran kooperatif tipe semua siswa bersaing seakan–akan tidak mau
jigsaw ini siswa merasa senang dibuktikan dengan terkalahkan oleh kelompok yang lain dengn cara ini
sikap siswa ketika mengikuti pembelajaran yaitu dapat meningkatkan dalam pembelajaran dan
cara berkelompok dan bekerjasama dengan teman dibuktikan dengan hasil tes yang sangat
kelompoknya setiap siswa sikapnya sangat aktif dan membahagiakan baik oleh siswa itu sendiri ataupu
kreatif karena mau bertanya dan tidak malu lagi dirasakan oleh guru pengajar pelajaran fisika pada
untuk bertanya kepada temannya yang dianggap knsep listrik.Semakin bertambah peningkatan
lebih pintar dan bisa membimbing sehingga siswa terutama sikap yang sangat aktif tidak lagi bingung
tersebut bebas untuk bertanya sampai merasa dan hanya berdiam diri ataupu bermain main karena
sudah bisa dan dapat menyelesaikan pertanyaan – tidak mengerti bahasan, sekarang sudah tidal ada

78 ISSN 1412-565X
lagi dampaknya siswa menjadi lebih mengerti dan menyenangkan bagi siswa dan sangat semangat
menyenagkan pada pembelajaran kooperatif tipe dan respon yang positif baik dalam mengikuti
jigsaw pada konsep listrik pembelajaran maupun dalam bekerja sama
dengan teman sekelompoknya sehingga dapat

SIMPULAN memahami konsep yang sedang diajarkan

Berdasarkan hasil temuan dan hasil analisis dibuktikan dengan diberi pernyataan pada setiap

hasil data yang diperoleh dilapangan, dapat siswa berkaitan dengan pembelajaran kooperatif

disimpulkan sebagai berikut: tipe jigsaw dan tekhnik ini pun dirasakan siswa

1. Dengan menggunakan tindakan pembelajaran menyenangkan dan dominan menjawab ya dan

koopertif tipe jigsaw pada konsep listrik ternyata setuju,

dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap


pelajaran fisika pada konsep listrik. SARAN

Meningkatnya pemahaman siswa terhadap 1. Bagi sekolah

pelajaran fisika konsep listrik dapat dibuktikan Hendaknya sekolah memberikan fasilitas

dari hasil tindakan siklus I sampai siklus IV pengajaran yang memadai sehingga guru

meningkatnya pemahaman siswa pada setiap dapatmengembangkan kreasinya dengan

siklus membuktikan adanya perubahan pada menggunakan berbagai model–model

siswa dalam hal mengikuti belajar siswa dengan pembelajaran

menggunakan pembelajaran kooperatif tipe 2. Bagi guru

jigsaw ini terutama pada tingkat pemahaman. Guru hendaknya mampu menguasai betul

2. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw prosedur untuk meningkatkan pemahaman siswa

pada konsep listrik pada pelajaran fisika ternyata dengan menggunakan pembelajaran kooperatif

sangat antusias, aktif dan efektif dapat dibuktikan tipe jigsaw

dari hasil aktifitas belajar siswa kelas IX SMPN 3. Bagi siswa

43 Bandung pada setiap siklus dan tergolong Dengan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

sangat meningkat dibuktikan dengan tabel rata- diharapkan dapat meningkatkan pemahaman

rata hasil aktivitas belajar siswa dan dalam siswa pada konsep listrik

bekerja dengan kelompoknya sangat solid dan 4. Bagi Dinas Pendidikan

kompak. Diharapkan dapat mengadakan pembinaan–

3. Sikap dan respon siswa terhadap pembelajaran pembinaan terhadap guru untuk meningkatkan

fisika pada konsep listrik dengan menggunakan mutu pendidikan.

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sangat

Jurnal Penelitian Pendidikan 79


Vol. 12 No. 1, April 2011
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara: Jakarta.
Depdikbud 1999, Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan (Action Research), Jakarta: Dirjen Dikdasmen & Dikmenum
Hamzah, H., 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya : analisa di bidang pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara.
Mentari, S., Sulastri & Yuli Widiastuti, 2006. Efektivitas Relative Penggunaan Model Pembelajaran Cooperative
Learning Teknik Jigsaw dalam mata kuliah Aspek Hukum Bisnis, PTK Tidak diterbitkan, Malang: Fakultas
Ekonomi Universitas negeri Malang.
Nana Sudjana, 1995. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Sinar Baru Algesindo: Bandung.
Nasution, S. (1982). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bina Aksara.
Ngalim Purwanto, 2000. Psikologi Pendidikan. Remaja Rosdakarya: Bandung.
Nur, M., 2005. Pembelajaran Kooperatif – Tim Penegembang LPMP Jawa Timur dan PSMS Unesa, Surabaya,
UNESA: Pusat Sains dan Matematika Sekolah.
Sardiman, A.M., 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Silberman, M.L, 1996. Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif, terjemahan oleh Sarjuli, Ammar, A.,
Sutrisno, Arifin, Z.A. & Muqowin, 2002. Yogyakarta: Yappendis.
Sunarmi, Damanhuri, A. & Setyowati, E., 2006. Penggunaan Metoda Pembelajaran Kooperatif teknik Jigsaw
untuk meningkatkan hasi belajar konsep genetika siswa kelas III SMU Negeri 2 Blitar, PTK tidak
diterbitkan, Malang: Universitas Negeri Malang.
Wiriaatmadja, R. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Rosadakarya.
Zaini, Hisyam dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Insan Madani, Yogyakarta.

BIODATA SINGKAT
Penulis adalah Guru SMP Negeri 43 Bandung

80 ISSN 1412-565X

You might also like