You are on page 1of 85

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hakikat pembelajaran adalah proses perubahan tingkah laku individu yang

relative tetap sebagai hasil pengalaman (Fontana, 1981:18), sedangkan

pembelajaran merupakan upaya penataan lingkungan yang memberi nuansa

agar program belajar tumbuh dan berkembang secara optimal. Dengan

demikian proses belajar bersifat internal dalam diri siswa, sedangkan proses

pembelajaran bersifat eksternal yang disengaja direncanakan dan bersifat

rekayasa perilaku.

Peristiwa belajar yang disertai dengan proses pembelajaran akan lebih

terarah dan sistematis daripada belajar yang hanya semata-mata dari

pengalaman dalam kehidupan sosial di masyarakat. Belajar dengan proses

pembelajaran ada peran siswa, peran guru, bahan belajar, dan lingkungan

kondusif yang sengaja diciptakan.

Peserta didik di Sekolah Dasar dengan segala potensinya aspek kognitif,

afektif dan psikomotor masih berada pada tahap berpikir operasional yang

konkrit, seyogyanya bahan belajar disusun dari yang dekat ke yang jauh, dari

yang sederhana ke yang sukar, dari yang konkrit ke yang abstrak. Peran guru

kaitannya dengan pembelajaran adalah menciptakan suasana yang kondusif

untuk memfasilitasi, membimbing, mengarahkan, mengembangkan potensi

siswa dalam belajar.

1
Kurikulum merupakan seperangkat rencana untuk mecapai tujuan

pendidikan, sebagai pedoman bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran.

Dalam kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dinyatakan bahwa

pendekatan pemecahan masalah merupakan focus dalam pembelajaran

Matematika yang mencakup masalah dengan berbagai cara penyelesaian.

Untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah perlu dikembangkan

keterampilan memahami masalah, membuat model pembelajaran,

menyelesaikan masalah dan menafsirkan solusinya.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang

mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang

berkaitan dengan isu sosial. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik

diarahkan untuk dapat menjadi warga Negara Indonesia yang demokratis, dan

bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai terhadap lingkungan.

Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpaku

dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam

kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan tersebut dharapkan peserta

didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada

bidang ilmu yang berkaitan dengan tuntutan pembelajaran yang dikehendaki

kurikulum dengan kenyataan pembelajaran di lapangan (di sekolah dasar

khususnya) belum sesuai. Kenyataan di lapangan bahwa sebagian besar

peserta didik enggan untuk belajar IPS. Mata pelajaran IPS menurut mereka

sangat menjenuhkan dan karena terlalu banyaknya materi dan cakupannya

sangat luas. Hal ini dapat dipelajari dan nilai rata-rata ulangan semesteran

paling tinggi hasilnya adalah 6,01. Hal ini menunjukan minat belajar di kelas

2
III SDN Kopeng 1 sangat kurang. Begitu pula pada pembelajaran ilmu

pengetahuan sosial hasil belajar siswa rendah aktivitas belajar kurang hal ini

yang menjadi permasalahan bagi guru khususnya dikelas III SDN Kopeng 1

Melihat dari latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk

melakukan tindakan perbaikan pembelajaran pada masalah tersebut dengan

focus “ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar siswa dalam pembelajaran IPS

Kompetensi dasar Pemeliharaan Lingkungan Alam dan Buatan Melalui

Media Lingkungan di kelas III SDN Kopeng 1 Kecamatan Gunung Puyuh

Kota Sukabumi.

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah melalui media lingkungan dapat meningkatkan motivasi belajar

siswa?

2. Bagaimana hasil belajar siswa dapat meningkatkan pembelajaran dengan

menggunakan media lingkungan?

3. Bagaimana keberanian siswa dalam menyampaikan gagasan atau pendapat

melalui media lingkungan dapat meningkat?

C. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian yang dilaksanakan di kelas III SD Negeri

Kopeng 1 Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi adalah untuk

memperbaiki dan meningkatkan hasil pembelajaran siswa di sekolahh Dasar.

Adapun tujuan penelitian yang dapat diwujudkan meliputi:

3
a. Meningkatkan kemampuan siswa memahami materi pelajaran

tentang Pemeliharaan lingkungan alam melalui media lingkungan.

b. Efektivitas siswa dalam mengungkapkan gagasan yang ditemukan

setelah melakukan pembelajaran melalui media lingkungan.

c. Meningkatkan hasil belajar siswa melalui media lingkungan.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Guru

Kekurangan dan kesalahan dalam merencanakan dan

mengoperasionalkan pembelajaran akan diketahui sejak dini dengan

diadakannya penelitian tindakan kelas kesalahan-kesalahan tersebut akan

segera dapat diperbaiki melalui kolaborasi dengan teman sejawat. Selain

itu tingkat kemampuan siswa, kesulitan-kesulitan atau permasalahan yang

dihadapi siswa akan dapat segera diidentifikasi, dianalisa dan dipecahkan.

Apabila setiap pembelajaran dilakukan seperti tidak mustahil dampaknya

adalah hasil belajar akan meningkat.

2. Manfaat Bagi Siswa

a. Siswa akan terbiasa melakukan kegiatan ilmiah berfikir kritis.

b. Kreativitas siswa akan meningkat.

c. Komunikasi sosial akan meningkat terutama dengan lingkungan sekitar.

d. Terbiasa menemukan pemecahan masalah secara sederhana dalam

kehidupan sehari-hari.

3. Manfaat Bagi Lembaga

Selain sekolah sebagai lembaga pendidikan, juga dijadikan lembaga

pennelitian senantiasa akan menemukan inovasi-inovasi di bidang

4
pendidikan yang dapat dikembangkan baik di sekolah maupun di tingkat

gugus sekolah.

5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Hakikat Belajar

Pengertian belajar yang cukup komprehensif diberikan oleh Bell-

Gredler yang menyatakan bahwa: “Belajar adalah proses yang dilakukan

manusia untuk mendapatkan ragam-ragam kemampuan, ketrampilan dan

sikap yang diperoleh secara bertahap dan berkelanjutan”. Belajar sebagai

proses manusiawi memiliki kedudukan dan peran penting baik dalam

kehidupan bermasyarakat tradisional maupun modern. Belajar sering juga

diartikan sebagai penambahan, perluasan, dan pendalaman pengetahuan, nilai

dansikap, serta keterampilan.

Hakikat belajar bukanlah sekedar melakukan sesuatu bagi murid,

melainkan berupaya mengarahkan murid untuk melakukan hal-hal yang

dimaksudkan untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan utama guru

bukanlah menerangkan hal-hal yang terdapat dibuku melainkan mendorong

atau memberikan inspirasi, memberikan motivasi-motivasi dan membimbing

murid-murid dalam usaha mereka mencapai tujuan yang diinginkan. Belajar

adalah mekanisme untuk menjadikan siswa sebagai anggota masyarakat

yang cakap, yang memiliki banyak keterampilan, pengetahuan, sikap dan

nilai yang diperoleh orang sehingga menghasilkan berbagai macam tingkah

laku yang bermanfaat.

Kegiatan belajar itu sendiri sering kali dikaitkan dengan kegiatan

mengajar. Dalam keseharian sering secara spontan mengucapkan istilah

belajar mengajar menjadi kesatuan. Namun tidak harus dalam setiap kegiatan
6
belajar selalu ada kegiatan mengajar. Kegiatan belajar bisa saja terjadi

walaupun tidak ada kegiatan mengajar. Begitu pula sebaliknya, kegiatan

mengajar tidak selalu berhasil menghasilkan kegiatan belajar. Kegiatan

mengajar dikatakan berhasil hanya apabila dapat mengakibatkan terjadinya

kegiatan belajar padasiswa. Dengan kata lain, mengajar merupakan upaya

menciptakan kondisi agar terjadi kegiatan belajar.

Menyajikan materi merupakan bagian dari kegiatan pembelajaran.

Peran guru dalam kegiatan ini adalah mengusahakan agar setiap siswa dapat

berinteraksi aktif dengan berbagai sumber pelajaran yang ada. Menurut

Asosiasi Teknologi Komunikasi Pendidikan (AECT), sumber belajar adalah

semua sumber (baik berupa data, orang atau benda) yang dapat digunakan

untuk sumber fasilitas (kemudahan) belajar bagi siswa. Sumber belajar

meliputi pesan, bahan, peralatan, teknik dan lingkungan / latar. Belajar akan

efektif jika si pembelajar diberikan banyak kesempatan untuk melakukan

sesuatu melalui multimedia dan multi metode. Melalui berbagai media dan

metode, siswa akan dapat banyak berinteraksi secara aktif dengan

memanfaatkan segala potensi yang dimilki oleh siswa.

B. Hasil Belajar

Setiap orang yang normal, baik pikirannya, sikap dan perilakunya

dalam menjalankan kehidupan sehari-hari mempunyai keinginan atau cita-cita

agar kehidupannya hari ini lebih baik daripada hari kemarin dan hari esok

lebih baik daripada hari ini. Begitu pula terhadap siswa-siswa di sekolah

terhadap hasil yang diperolehnya dalam mengikuti proses belajar mengajar

ingin selalu mendapatkan hasil belajar yang maksimal.

7
Pengembangan potensi dasar yang dimiliki siswa harus sedemikian

rupa dikenali sedini mungkin oleh pihak sekolah. Pada dasarnya, bila dilihat

dari aspek kemampuan dan kecerdasan, siswa dapat digolongkan menjadi 3

(tiga) kelompok, yaitu: “(a) siswa yang memiliki kemampuan dan kecerdasan

di bawah rata-rata, (b) siswa yang memiliki kecerdasan rata-rata, dan (c)

siswa yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata”. (Mukhtar, 2003:94).

Setiap proses belajar mengajar selalu menghasilkan hasil belajar.

Masalah yang dihadapi adalah sampai di tingkat mana hasil belajar yang telah

dicapai. Hasil belajar merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika

mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu. Prestasi akademik adalah hasil

belajar yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran di sekolah atau di

perguruan tinggi yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui

pengukuran dan penilaian. Hal ini dapat diperkuat dari pendapat Tulus Tu’u

yang mengemukakan bahwa ; “hasil belajar adalah penguasaan pengetahuan

atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya

ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru”.

(Tulus Lu’u, 2004:75)

Lebih jelasnya Tulus Lu’u menjelaskan bahwa hasil belajar dapat dirumuskan

sebagai berikut:

a. Hasil belajar siswa adalah hasil yang dicapai siswa ketika mengikuti

dan mengerjakan tentang tugas dan kegiatan pembelajaran di sekolah.

b. Hasil belajar siswa tersebut terutama dinilai aspek kognitifnya karena

bersangkutan dengan kemampuan siswa dalam pengetahuan atau

ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesa dan evaluasi.

8
c. Hasil belajar siswa dibuktikan dan ditunjukkan melalui nilai atau angka

dari hasil evaluasi yang dilakukan guru terhadap siswa dan ulangan-

ulangan atau ujian yang ditempuhnya. (Tulus Lu’u, 2004:75)

Pendapat lain yang dikemukakan mengenai hasil belajar siswa

menurut Dimyati dan Mudjiono mengatakan bahwa: “hasil belajar siswa

merupakan suatu puncak proses belajar. Pada tahap ini siswa membuktikan

keberhasilan belajar dimana siswa mampu memecahkan tugas-tugas belajar

atau mentransfer hasil belajar”. (Dimyati dan Mudjiono, 2002:243)

Anton M. Moeliono memberikan arti kata: “hasil belajar adalah

penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata

pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau nilai yang diberikan

oleh guru”. (Anton M. Moeliono, 2000:700)

Sedangkan menurut M. Ngalim Poerwanto menyatakan bahwa: “Hasil

belajar adalah sebagai suatu yang digunakan untuk hasil-hasil pelajaran yang

diberikan oleh guru kepada siswa-siswanya”. (M. Ngalim Poerwanto,

2004:13)

Selanjutnya Zaenal Arifin memberikan definisi tentang prestasi adalah:

“Kemampuan keterampilan dari sikap seseorang dalam menyesuaikan suatu

hal”. (Zaenal Arifin, 1998:22)

Menurut Dimyati dan Moedjiono belajar adalah: “Suatu perilaku pada saat

orang belajar, maka respon menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak

belajar maka responnya menurun”. (Dimyati dan Moedjiono, 2002:9). Hal ini

dapat diidentifikasikan bahkan dapat diukur dari penampilan. Penampilan ini

dapat berupa kemampuan menjelaskan, menyebutkan sesuatu atau melakukan

9
suatu perbuatan. Jadi, dari pendapat tersebut dapat diidentifikasikan hasil

belajar melalui penampilan.

Faktor-faktor yang penting dan mendasar bagi hasil belajar siswa terdiri dari:

1. Faktor kecerdasan. Kecerdasan hanya dianggap sebagai kemampuan

rasional matematis. Rumusan ini menunjukkan kecerdasan menyangkut

kemampuan yang luas, tidak hanya kemampuan rasional memahami,

mengerti, memecahkan problem, tetapi termauk kemampuan mengatur

perilaku berhadapan dengan lingkungan. Tingginya kecerdasan yang

dimiliki seorang siswa sangat menentukan keberhasilannya mencapai hasil

belajar.

2. Faktor bakat. Bakat adalah kemampuan yang ada pada seseorang yang

dibawanya sejak lahir, yang diterima sebagai warisannya dari orang tua.

Bagi seorang siswa bakat bisa berbeda dengan siswa lain. Bakat-bakat

tersebut apabila dikembangkan dalam pembelajaran, akan dapat mencapai

prestasi yang tinggi.

3. Faktor minat dan perhatian. Minat adalah kecenderungan yang benar

terhadap sesuatu. Perhatian adalah melihat dan mendengar dengan baik

dan teliti terhadap sesuatu. Minat dan perhatian biasanya berkaitan erat.

Seorang siswa harus menaruh minat dan perhatian yang tinggi dalam

proses pembelajaran di sekolah. Dengan minat dan perhatian yang tinggi

siswa akan berhasil dalam pembelajaran.

4. Faktor motif. Motif adalah dorongan yang membuat seseorang berbuat

sesuatu. Motif selalu mendasari dan mempengaruhi setiap usaha serta

10
kegiatan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam belajar,

siswa harus mempunyai motif yang baik dan kuat, hal itu akan

memperbesar usaha dan kegiatannya dalam mencapai prestasi yang tinggi.

Siswa yang kehilangan motivasi dalam belajar akan memberi dampak

yang kurang baik bagi hasil belajarnya.

5. Faktor belajar. Keberhasilan studi siswa dipengaruhi oleh cara belajar

siswa. Cara belajar yang efisien memungkinkan mencapai prestasi lebih

tinggi dibandingkan dengan cara belajar yang tidak efisien.

6. Faktor lingkungan keluarga. Sebagian waktu seorang siswa berada di

rumah. Keluarga adalah orang yang paling dekat dengan dirinya. Oleh

karena itu, keluarga merupakan salah satu potensi yang besar dan positif

memberi pengaruh pada prestasi siswa.

7. Faktor sekolah. Selain keluarga, sekolah adalah lingkungan kedua yang

berperan besar memberi pengaruh pada hasil belajar siswa. Oleh karena

itu, sekolah merupakan lingkungan pendidikan yang sudah terstruktur,

memiliki sistem dan organisasi yang baik bagi penanaman nilai-nilai etik,

moral, mental, spiritual, disiplin dan ilmu pengetahuan. (Kartini Kartono,

2001:27)

Selanjutnya menurut Mukhtar dan kawan-kawan mengatakan

terdapat langkah dan arah pengembangan siswa untuk mencapai

kompetensi akan tergambar dalam bentuk unjuk kerja sebagai aktivitas

nyata maupun aktivitas tersembunyi, yang meliputi:

11
a. Pengembangan penguasaan pengetahuan, yang dicirikan dengan proses

mencari tahu untuk mampu menginterpretasikan informasi (process of

knowing, know now, and know why).

b. Pengembangan keterampilan (tool skill development), yang dicirikan

dengan ketaatan pada prosedur, tepat waktu, tahan bosan, akurasi, dan

teliti.

c. Pengembangan kemampuan daya nalar atau daya pikir (thinking

process/cognitive skill), yang dicirikan dengan penciptaan ide baru,

memandang masalah dengan cara baru, dan merencanakan penyelesaian

masalah secara sistematik.

d. Pengembangan sikap sosial (social attitude), yang dicirikan dengan

aktivitas saling tukar informasi, mendengar dan menghormati ide orang

lain, serta bekerjasama dengan tim. (Mukhtar, 2003:95-96)

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain memberikan batasan hasil

belajar atas dasar Taksonomi Bloom dengan menggunakan hasil belajar

dicapai melalui tiga kategori atau ranah (domain) yang dikenal dengan

taksonomi Bloom antara lain adalah sebagai berikut:

a. Daerah kognitif yang berkenaan dengan perilaku yang berhubungan

dengan berfikir yaitu mengetahui dan memecahkan masalah.

b. Daearah efektif yaitu kemampuan sikap.

c. Daerah psikomotor yaitu berkenaan dengan tujuan yang berkaitan

dengan keterampilan yang bersifat manual dan motorik. (Syaiful Bahri

Djamarah dan Aswan Zain, 2002:122).

12
Dari definisi di atas dapat dirumuskan bahwa hasil belajar siswa adalah

hasil belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas

dan kegiatan pembelajaran di sekolah yang dapat dinilai melalui aspek: a).

Aspek kognitif menyangkut kemampuan siswa dalam pengetahuan atau

ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesa dan evaluasi. Hal ini

dibuktikan melalui nilai atau angka nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan

oleh guru terhadap tugas, nilai ulangan-ulangan atau ujian yang

ditempuhnya. Jadi, hasil belajar siswa berfokus pada nilai atau angka yang

dicapai siswa dalam proses pembelajaran di sekolah. Aspek ini dinilai guru

untuk melihat penguasaan pengetahuan sebagai ukuran pencapaian hasil

belajar siswa; b). Aspek afektif meliputi perhatian, respon, penghayatan,

pengorganisasian dan perhatian terhadap nilai atau seperangkat nilai; dan

c). Aspek psikomotorik meliputi persepsi, set, respon terbimbing, respon

mekanistik, dan respon kompleks.

Jadi, hasil belajar siswa berfokus pada nilai atau angka yang

dicapai siswa dalam proses pembelajaran di sekolah. Nilai tersebut

terutama dilihat dari sisi kognitif, karena aspek ini yangsering dinilai guru

untuk melihat penguasaan pengetahuan sebagai ukuran pencapaian hasil

belajar siswa. Diantara ketiga ranah ini, kognitif, afektif dan psikomotorik,

maka ranah kognitiflah yang paling sering dinilai oleh guru di sekolah

karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi

bahan pengajaran.

13
C. Pembelajaran IPS

Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif dan terpadu

dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam

kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta

didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada

bidang ilmu yang berkaitan.

Mata Pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan

sebagai berikut:

1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat

dan lingkungannya.

2. Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,

inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.

3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusiaan.

4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi

dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat local, nasional dan global.

Menurut Udin Winataputra (2005) pembelajaran IPS di sekolah dasar

dilakukan melalui beberapa model diantaranya model pembelajaran interaktif.

IPS sebagai salah satu bidang studi yang memiliki tujuan membekali siswa

untuk mengembangkan penalarannya di samping aspek nilai dan moral, maka

pembelajaran akan lebih bermakna jika siswa terlibat secara aktif. Ada empat

hal yang perlu diperhatikan guru dalam pembelajaran. Pertama kita perlu

memiliki kemampuan mencari, menyaring, guna menentukan pilihan dan

memanfaatkan informasi sesuai dengan kebutuhan dan kehidupan. Kedua,

14
kita perlu membekali anak berfikir kritis dan kreatif. Ketiga kita perlu

membekali siswa dengan upaya meningkatkan siswa untuk terampil

memecahkan masalah. Keempat siswa perlu diarahkan untuk terampil

memahami masalah, menganalisis masalah, dan mencari solusi pemecahan

masalah.

Menurut Balen (1993) pengembangan keterampilan proses yang harus

dimiliki siswa adalah keterampilan berfikir, keterampilan sosial, dan

keterampilan praktis. Keterampilan berfikir dikembangkan untuk melatih

siswa berpikir logis dan sistematis melalui proses belajar dengan model

pengembangan berpikir kritis, keterampilan sosial dan keterampilan praktis

melalui model dialog kreatif dapat digambarkan dengan model sharring di

bawah ini GURU

SISWA SISWA

SISWA

SISWA

Optimalisasi pembelajaran interaktif akan sangat tergantung kepada

beberapa factor diantaranya : Minat dan perhatian, motivasi belajar, latar atau

konteks, perbedaan individu, sosialisasi, belajar sambil bermain, belajar

sambil bekerja, inkuiri dan pemecahan masalah.

15
D. Metode Pembelajaran dalam IPS

Menurut John Dewey dalam metode proyaknya dengan konsep Learning

by doing, belajar dapat dikelompokkan menjadi lima kegiatan (1) aktivitas

visual, seperti membaca, menulis melakukan eksperimen, dan demonstrasi;

(2) aktifitas lisan, seperti bercerita, taynya jawab, diskusi, (3) aktivitas

mendengarkan seperti mendengar penjelasan guru, mendengar ceramah, dan

pengarahan; (4)aktivitas gerak seperti stimulasi, bermain peran, dan (5)

aktivitas menulis seperti mengarang, membuat ringkasan, dan membuat

makalah.

Menurut Colin rose dan malcom J.Nichol (2002), apabila kita

mempelajari teknik belajar yang tepat, sehingga menjadi gaya belajar

personal, maka siswa akan belajar lebih alami (natural). Jika belajar itu udah

merupakan sesuatu yang bersifat alami, maka akan memberi kemudahan

dalam mempelajari sesuatu. Agar proses pembelajaran itu berhasil dan

menyenangkan serta mempengaruhi kejernihan dalam berfikir (clear thinking)

perlu diperhatikan hal-hal berikut:

1. Menciptakan lingkungan belajar yang “rendah stress” siswa harus tetap

merasa aman jika melakukan suatu kesalahan atau tidak takut salah.

2. Memberikan jaminan mengenai kesesuaian mata pelajaran yang dipelajari

3. Berikan jaminan belajar positif secara emosional, misalnya dengan

mengembangkan kerjasama, rasa humor, dorongan semangat dan dugaan

yang antusias.

4. Merangsang siswa untuk dapat melakukan pengamatan

5. Adanya konsolidasi dari apa yang dipelajari.

16
Melihat dari pendapat di atas, maka penulis dapat menyimpulkan untuk

melakukan proses pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil dan

pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran dapat dilakukan dengan

memberikan metode pembelajaran yang dapat merangsang siswa untuk

melakukan pembelajaran tersebut. Untuk itu penulis dapat melakukan

kegiatan tersebut dengan melakukan proses pembelajaran dengan media

lingkungan. Dimana siswa dapat menemukan secara langsung hal-hal yang

berhubungan dengan materi pembelajaran.

E. Pembelajaran Media Lingkungan

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar agar peserta didik aktif mengembangkan potensinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Dalam pembelajaran IPS lingkungan hidup sangatlah menunjang dalam

proses pembelajaran, karena lingkungan tersebut dapat dijadikan media

pembelajaran. Dimana lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan

semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, dan termasuk manusia dan

prilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perkehidupan dan

kesejahteraan manusia dengan makhluk hidup lainnya.

Pengertian belajar menurut Fontana (1981: 147) adalah “Proses

perubahan tingkah laku individu yang relative tetap sebagai hasil dari

pengalaman”. Sedangkan pembelajaran merupakan upaya penataan

lingkungan yang memberi nuansa agar program belajar tumbuh dan

berkembang secara optimal. Sedangkan menurut konsep sosiologi belajar

17
adalah proses komunikasi fungsional antara siswa dengan guru dan siswa

dengan siswa dalam rangka perubahan sikap dan pola piker. Pembelajaran

akan lebih bermakna jika aspek potensi siswa divasilitasi.

Dari permasalahan tersebut, maka peneliti dapat melakukan tindakan

perbaikan tersebut dengan mengajak siswa untuk dapat belajar dilingkungan

sekitar dengan tujuan agar siswa dapat langsung pengalaman pembelajaran

yang dialami oleh dirinya sendiri.

Dengan memadai melalui pengamatan terhadap permasalahan, tanya

jawab, menemukan solusi dan proses penyimpulan.

F. Kenampakan Alam dan Lingkungan Sekitar

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar kita.

Lingkungan dibedakan menjadi dua, yaitu lingkungan alam dan lingkungan

buatan. Berikut akan diuraikan tentang lingkungan alam dan lingkungan

buatan yang ada di alam semesta, khususnya yang ada di sekitar kita.

Lingkungan alam adalah segala sesuatu yang ada di alam dan

diciptakan oleh Tuhan. Ketampakan lingkungan alam di muka bumi berbeda-

beda. Contoh lingkungan alam yang ada di muka bumi, antara lain sungai,

danau, laut, lembah, dan gunung. Selain itu, ketampakan alam ada juga yang

berupa dataran rendah, pantai, laut, pegunungan dan dataran tinggi.

1. Kenampakan Alam Alami

Salah satu kenampakan alam yang dapat kita lihat adalah pegunungan.

Pegunungan adalah bentang alam yang berupa deretan gunung yang

bersambungan. Pegunungan termasuk dataran tinggi. Udara di pegunungan

biasanya sejuk dan bahkan ada yang sangat dingin. Daerah pegunungan

18
ada yang sangat baik untuk bercocok tanam buah, sayur dan bunga.

Daerah pegunungan juga dapat dimanfaatkan sebagai objek wisata. Oleh

karena pemandangannya yang indah. Daerah pegunungan yang banyak

ditumbuhi tanaman dapat menyerap dan menyimpan air hujan. Hal ini

berguna untuk mencegah terjadinya erosi. Erosi adalah pengikisan tanah

yang dapat mengakibatkan terjadinya banjir dan tanah longsor.

2. Kenampakan Alam Buatan

Lingkungan buatan adalah segala sesuatu yang dibuat oleh manusia

dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Contoh

lingkungan buatan adalah waduk, lahan pertanian, tambak, perkebunan,

dan pemukiman penduduk.

Waduk dibuat manusia untuk menampung air hujan. Waduk juga

sebagai tempat berkumpulnya aliran sungai atau tempat penampungan air

di wilayah yang bersangkutan. Manfaat waduk bagi manusia, antara lain

untuk keperluan-keperluan sebagai berikut:

a. Pembangkit Listrik

b. Irigasi atau pengairan sawah

Lahan pertanian Indonesia merupakan Negara yang mempunyai lahan

pertanian yang luas. Lahan pertanian yang ada di Indonesia dimanfaatkan

penduduk untuk kegiatan pertanian seperi padi, jagung, sayuran, buah, dan

tanaman lainnya. Sebagian besar penduduk di Negara kita bermata

pencaharian sebagai petani. Lahan pertanian harus dimanfaatkan dengan

sebaik-baiknya. Hasil pertanian berguna untuk memenuhi kebutuhan hidup

manusia.

19
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (action research), karena

penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan

bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang

diinginkan dapat dicapai. Menurut Sukidin dkk. (2002:54) dan 4 macam

bentuk penelitian tindakan yaitu: (1) penelitian tindakan guru sebagai peneliti,

(2) penelitian tindakan kolaboratif, (3) penelitian tindakan simultan

terintegratif, dan (4) penelitian tindakan sosial eksperimental.

Keempat bentuk penelitian tindakan di atas, ada persamaan dan

perbedaannya. Menurut Oja yang sebagaimana dikutip oleh Kasbolah,

(2000)(dalam Sukidin,dkk 2002:55), ciri-ciri dari setiap penelitian tergantung

pada: (1) tujuan utamanya atau pada tekanannya, (2) tingkat kolaborasi antara

pelaku peneliti dan peneliti dari luar, (3) proses yang digunakan dalam

melakukan penelitian, dan (4) hubungan antar proyek dengan sekolah.

Dalam penelitian ini menggunakan bentuk guru sebagai peneliti, dimana guru

sangat berperan sekali dalam proses Penelitian Tindakan kelas. Dalam bentuk

ini, tujuan utama Penelitian Tindakan Kelas ialah untuk meningkatkan

praktik-praktik pembelajaran di kelas. Dalam kegiatan ini guru terlibat

langsung secara penuh dalam proses perencanaan, tindakan, observasi dan

refleksi. kehadiran pihak lain dalam penelitian ini perannya tidak dominan

20
dan sangat kecil. Penelitian ini mengacu pada perbaikan pembelajaran yang

berkesinambungan. Kemmis dan Tagart (1998:14) menyatakan bahwa model

penelitian tindakan adalah berbentuk spiral. Tahapan penelitian tindakan pada

suatu siklus meliputi perencanaan atau pelaksanaan observasi dan refleksi.

Siklus ini berlanjut dan akan dihentikan jika sesuai dengan kebutuhan dan

dirasa sudah cukup.

B. Subyek, Tempat dan Waktu Penelitian

1. Subyek Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas pada pembelajaran IPS Kompetensi dasar

Pemeliharaan Lingkungan Alam dan Buatan. Penelitian ini merupakan

penelitian tindakan kelas (action research), karena penelitian ini dilakukan

untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga

termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu

teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan

dapat dicapai. Menurut Sukidin dkk. (2002:54) dan 4 macam bentuk

penelitian tindakan yaitu: (1) penelitian tindakan guru sebagai peneliti, (2)

penelitian tindakan kolaboratif, (3) penelitian tindakan simultan

terintegratif, dan (4) penelitian tindakan sosial eksperimental.

Keempat bentuk penelitian tindakan di atas, ada persamaan dan

perbedaannya. Menurut Oja yang sebagaimana dikutip oleh Kasbolah,

(2000)(dalam Sukidin,dkk 2002:55), ciri-ciri dari setiap penelitian

tergantung pada: (1) tujuan utamanya atau pada tekanannya, (2) tingkat

kolaborasi antara pelaku peneliti dan peneliti dari luar, (3) proses yang

21
digunakan dalam melakukan penelitian, dan (4) hubungan antar proyek

dengan sekolah.

Dalam penelitian ini menggunakan bentuk guru sebagai peneliti,

dimana guru sangat berperan sekali dalam proses Penelitian Tindakan

kelas. Dalam bentuk ini, tujuan utama Penelitian Tindakan Kelas ialah

untuk meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas. Dalam

kegiatan ini guru terlibat langsung secara penuh dalam proses

perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. kehadiran pihak lain dalam

penelitian ini perannya tidak dominan dan sangat kecil. Penelitian ini

mengacu pada perbaikan pembelajaran yang berkesinambungan. Kemmis

dan Tagart (1998:14) menyatakan bahwa model penelitian tindakan adalah

berbentuk spiral. Tahapan penelitian tindakan pada suatu siklus meliputi

perencanaan atau pelaksanaan observasi dan refleksi. Siklus ini berlanjut

dan akan dihentikan jika sesuai dengan kebutuhan dan dirasa sudah cukup.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Kopeng 1 Kecamatan Gunung

Puyuh Kota Sukabumi. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki hasil

belajar siswa yang masih rendah, dimana penulis menemukan indikasi

bahwa pembelajaran IPS kompetensi dasar Pemeliharaan Lingkungan

Alam, dan buatan di kelas III SDN Kopeng 1 Kecamatan Gunung Puyuh,

belum optimal, penyampaian pembelajaran terpaku pada buku pelajaran

tanpa menerapkan model pembelajaran yang cocok dengan tujuan

pembelajaran dan karakteristik siswa sehingga siswa mengalami kesulitan.

Hal itu menyebabkan hasil belajar dan tingkat aflikasi belajar siswa kelas

22
III SDN Kopeng 1 terhadap pembelajaran IPS kompetensi dasar

Pemeliharaan Lingkungan Alam dan buatan, masih kurang.

3. Waktu penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan selama 1 bulan yaitu pada

bulan Oktober 2016, dimulai Tgl. 17 S/d 31 Oktober 2016, melalui 3

siklus perbaikan pembelajaran. Siklus ke 1, pertemuan ke 1 dilaksanakan

pada tanggal 17 Oktober 2016, dan Siklus ke 2 dilaksanakan pada tanggal

19 Oktober 2016 dan siklus ke 3 dilaksanakan pada tanggal 21 Oktober

2016.

4. Pihak yang terlibat

a. Sumi Sumuati, S.Pd.SD Kepala Sekolah, Sebagai Superevisor

b. Sumiati, Ama.Pd, Sebagai Observer

c. Neneng Yustina, S.Pd,SD Sebagai Observer

C. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dalam

bentuk Classroom Action Research yaitu metode yang digunakan untuk

menarik kesimpulan. Keistimewaannya, penelitian ini langsung dilaksanakan

di dalam kelas dalam kegiatan pembelajaran. adapun metode pembelajaran

yang digunakan adalah ; Media Lingkungan.

23
D. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran

(Tukiran Traniredja dkk, 2012: 24) Model Kemmis dan Mc Tagart

Pengamatan
E.

F.

Rencana yang
direvisi

G.Refleksi SIKLUS II Pelaksanan

Pengamatan
H.

I.
Rencana yang
direvisi

J.
Refleksi SIKLUS III Pelaksanaan

K. Pengamatan

L.

?
Siklus ke 1

1. Perencanaan Tindakan

a. Penyusunan Perbaikan Pembelajaran

b. Menyiapkan media dan sumber belajar

c. Menyusun alat Evaluasi

d. Menyiapkan lembar observasi

e. Menyiapkan lembar kegiatan siswa


24
2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan dilakukan pada kegiatan perbaikan pembelajaran

dengan berpedoman kepada rencana Perbaikan pembelajaran (RPP) yang

telah disusun pada Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP)

3. Observasi

Pada tahap observasi, peneliti dan Observer sebagai supervisor

mengamati proses pembelajaran yang sedang berlangsung dengan tujuan

untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dan guru dari kegiatan

pembelajaran yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung. Tahap

observasi dilaksanakan melalui teknik pengumpulan data sebagai berikut :

a. Test

Test digunakan untuk menjaring data peningkatan hasil belajar siswa

khususnya mengenai penguasaan kompetensi dasar pemeliharaan

Lingkungan alam dan buatan, dikelas III SDN Kopeng 1 Kecamatan

Gunung Puyuh Kota Sukabumi.

Siswa sebagai obyek dan subyek belajar, Test hasil belajar ini di uji

cobakan dalam bentuk pemberian latihan, soal isian sebanyak lima

nomor, untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran IPS kompetensi

dasar Pemeliharaan Lingkungan, yang ada di SDN Kopeng 1

Kecamatan Gunung Puyuh, dan nilai hasil belajar siswa secara

keseluruhan diprosentasekan.

b. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengamati pembelajaran siswa

pada pembelajaran IPS kompetensi dasar Pemeliharaan Lingkungan

25
Alam dan buatan, di SDN Kopeng 1 Kecamatan Gunung Puyuh

dengan menerapkan media lingkungan. yang diamati antara lain ;

Aktivitas siswa pada saat pembelajaran.

c. Catatan lapangan ( Field note )

Catatan lapangan digunakan untuk mengetahui lebih mendalam bagai

mana persepsi siswa tentang proses pembelajaran IPS yang

diselenggarakan oleh guru kompetensi dasar Pemelihaaraan

Lingkungan Alam dan Buatan, melalui penerapan media lingkungan.

4. Reflesi

a. Refleksi dilaksanakan untuk membahas dan memikirkan tindakan

yang akan dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus

ke1, Untuk menguji keberhasilan pembelajaran, pada tahap refleksi

diajukan pertanyaan ; Apakah penggunaan media lingkungan dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SDN Kopeng 1 pada

pembelajaran IPS, kompetensi dasar pemeliharaan lingkungan alam

dan buatan?

b. Melaksanakan diskusi, evaluasi, dengan observer tentang pelaksanaan

perbaikan pembelajaran siklus 1

c. Menyimpulkan hasil evaluasi penelitian tindakan kelas pada perbaikan

Pembelajaran siklus ke 1

Siklus ke 2

1. Perencanaan Tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus ke 2 bertujuan

untuk memperbaiki pembelajaran yang dilakukan pada siklus ke 1 dengan

menyusun :

26
a. Penyusunan Perbaikan Pembelajaran

b. Menyiapkan media dan sumber belajar

c. Menyusun alat Evaluasi

d. Menyiapkan lembar observasi

e. Menyiapkan lembar kegiatan siswa

f. Menyiapkan lembar pengamatan siswa

1. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus ke 2 mengacu

pada rencana Perbaikan pembelajaran (RPP siklus 1) yang telah disusun

2. Observasi

Pada tahap observasi, peneliti dan observer sebagai supervisor

mengamati proses pembelajaran yang sedang berlangsung dengan

tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dan guru dari

kegitan pembelajaran yang dilakukan selama pemebelajaran

berlangsung, tahap observasi dilaksanakan melalui teknik pengumpulan

data sebagai berikut :

a. Test

Untuk mengetahui ada atau tidak adanya peningkatan hasil belajar

siswa terhadap perbaikan pembelajaran siklus 2

b. Lembar observasi

Untuk mengamati proses pembelajaran yang dilakukan guru pada

perbaikan pembelajaran siklus ke 2

c. Catatan harian guru ( field note )

Digunakan untuk mencatat aktivitas siswa pada proses belajar.

27
3. Reflesi

a. Refleksi dilaksanakan untuk membahas dan memikirkan data

peningkatan hasil belajar siswa, dalam pembelajaran IPS kompetensi

dasar Pemeliharaan Lingkungan Alam dan buatan di sekolahnya, dan

pemahaman siswa terhadap penggunaan Media lingkungan.

b. Refleksi dilaksanakan untuk menganalisis data-data yang telah

terkumpul melalui tes formatif siswa, lembar observasi, dan catatan

harian guru kemudian menyimpulkan hasil dari perbaikan pembelajaran

pada siklus ke 2, berdasarkan hasil yang terkumpul dari data-data

tersebut.

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri atas observasi,

wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi. Penjelasan teknik-teknik

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tes

Tes dilaksanakan pada akhir pembelajaran, dengan memberikan soal

latihan sebanyak 5 soal yang dikerjakan oleh individu masing-masing.

2. Teknik observasi : dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang

Pelaksanaan pendekatan ketrampilan proses dan peningkatan hasil belajar.

3. Wawancara: digunakan untuk mendapatkan data tentang tingkat

keberhasilan metode tanya jawab.

4. Catatan lapangan berupa hasil pengamatan dan hasil penulis disimpulkan

dalam catatan-catatan kecil kemudian dianalisis.

28
5. Dokumentasi terdiri dari foto-foto tentang proses belajar mengajar dengan

menggunakan pendekatan ketrampilan proses.

F Teknik Analisa data

Analisa data pada penelitian tindakan kelas per siklus adalah sebagai berikut:

1. Tes

Hasil tes digunakan untuk mengukur aspek kognitif siswa pada setiap

akhir siklus dengan menggunakan KKM. Menurut Depdikbud RI (1994)

bahwa suatu kelas disebut tuntas belajarnya jika hasil yang diperoleh siswa

rata-rata telah mencapai 85 % atau minimal 65 % dari KKM.

2. Lembar Observasi

Hasil pengamatan observer terhadap proses pembelajaran guru pada

perbaikan pembelajaran siklus ke 2 dianalisis kembali dengan melakukan

diskusi antara guru dan observer.

3. Catatan harian guru

Catatan harian guru pada siklus ke 2 dikaji melalui refleksi

G. Kalibrasi Keabsahan Data

1. Triangulasi dilaksanakan dalam tiga sudut pandang yaitu sudut pandang

guru sebagai peneliti, sudut pandang siswa sebagai mitra peneliti dan

observer yang melakukan pengamatan.

2. Saturation yaitu situasi pada waktu data sudah jenuh atau tidak ada data

lain lagi yang berhasil dikumpulkan atau tidak ada lagi tambahan data

baru, dilaksanakan dengan cara mengumpulkan data wawancara, observasi

dan dokumentasi.

29
H. Langkah-langkah Penelitian

Langkah-langkah yang penulis lakukan dalam penelitian ini terdiri dari 2

(dua) siklus yaitu I, dan II, Masing-masing siklus ini terdiri dari perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Prosedur pelaksanaan perbaikan

tindakan secara bertahap, sistematis, dan berkesinambungan, sehingga

seluruh kegiatan menjadi kesatuan yang saling mendukung.

1. Siklus I

Siklus I dalam PTK ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,

dan refleksi. Adapun uraian secara lengkap adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan (planning)

1) Peneliti melakukan analisis kondisi sekolah untuk mengetahui

masalah penelitian.

2) Membuat rencana wawancara.

3) Membuat lembar pedoman wawancara.

4) Membuat instrumen yang di gunakan dalam siklus PTK.

5) Menyusun alat pngumpulan data.

b. Pelaksanaan (Actuating)

1) Mengamati penggunaan metode pembelajaran simulasi.

2) Menyajikan materi penelitian.

3) Memberikan materi penelitian.

4) Wawancara.

5) Melaksanakan pengamatan dan observasi.

c. Pengamatan (Observation)

1) Situasi kegiatan pelaksanaan metode simulasi.

30
2) Sikap tenggang rasa siswa.

d. Refleksi (Reflection)

Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila memenuhi

beberapa syarat sebagai berikut:

1) Siswa memiliki kebiasaan memelihara lingkungan alam dan buatan

khususnya dalam kegiatan pemelihraan lingkungan hidup.

2) Penggunaan media lingkungan dalam pembelajaran IPS

kompetensi dasar pemeliharaan lingkungan alam dan buatan.

Siklus II

Seperti halnya siklus pertama, siklus kedua pun terdiri dari perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

a. Perencanaan (Planning)

Penulis membuat rencana penelitian berdasarkan hasil refleksi pada

siklus pertama.

b. Pelaksanaan (Actuanting)

Penulis melaksanakan wawancara berdasarkan rencana hasil siklus

pertama.

c. Pengamatan (Observation)

Penulis dan guru senior melakukan pengamatan terhadap aktivitas

pembelajaran.

d. Refleksi (Reflection)

Penulis melaksanakan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua dan

menyusun rencana (replanning) siklus ketiga.

31
2. Siklus III

Siklus ketiga PTK ini mempunyai tahapan yang sama dengan siklus

pertama maupun siklus kedua yakni terdiri dari perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

a. Perencanaan (Planning)

Penulis membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi

pada siklus kedua.

b. Pelaksanaan (Actuanting)

Penulis melaksanakan pengamatan penggunaan metode simulasi

berdasarkan hasil refleksi pada siklus kedua.

c. Pengamatan (Observation)

Penulis melakukan pengamatan terhadap aktivitas berbicara siswa.

d. Refleksi (Reflection)

Penulis melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus ketiga dan

menganalisis serta membuat kesimpulan atas pelaksanaan pendekatan

ketrampilan proses dalam mengidentifikasi ciri-ciri benda dan

sifatnya.

I. Analisis Data

Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan

siklus penelitian dianalisis secara deskriptif. Hal ini di maksudkan untuk

melihat peningkatan hasil belajar siswa serta kemampuan siswa dalam

pembelajaran IPS, kompetensi dasar pemeliharaan Lingkungan Alam dan

Buatan, adalah sebagai berikut:

32
1. Peningkatan hasil belajar siswa dalam pemeliharaan Lingkungan Alam dan

Buatan. Kemudiaan kemampuan ini diklasifikasikan dalam kelompok nilai

baik, cukup baik, dan tidak baik.

2. Penggunaan media lingkungan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Kemudian kemampuan ini diklasifikasikan dalam kelompok nilai baik,

cukup baik, dan tidak baik.

Data-data yang terkumpul dari lokasi penelitian akan diolah dengan

cara mengelompokan data dan membuat penyajian dalam bentuk catatan

deskriptif, catatan refleksi beserta pembahasannya serta mengambil

kesimpulan.

J. Prosedur Khusus Pembelajaran IPS

Sesuai dengan permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran yang peneliti

lakukan pada pelajaran IPS sebagian besar siswa kurang mampu menentukan

bentuk kenampakan alam yang alami dan kenampakan alam buatan, maka

fokus tindakan yang dilakukan sebagai alternative untuk mengatasi

permasalahan tersebut adalah:

1) Memberikan petunjuk pembelajaran dengan runtut.

2) Menjelaskan materi pembelajaran dengan menggunakan media lingkungan

sekitar.

3) Melaksanakan observasi lingkungan

4) Memberikan tugas berkelompok untuk mengidentifikasi lingkungan alam

sekitar.

5) Membimbing siswa yang mengalami kesulitan

33
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Persiklus

Penelitian tindakan kelas mengenai pembelajaran IPS dengan materi

Kenampakan Alam di Lingkungan Sekitar di Kelas III SD Negeri Kopeng 1

Yang dilaksanakan mulai tanggal 17 S/d 21 Oktober. Kegiatan ini

dilaksanakan dalam 2 siklus tindakan perbaikan, setiap siklus terdiri dari satu

tindakan. Penelitian ini menekankan pada proses pembelajaran yang dapat

membawa siswa ke situasi pembelajaran yang berbentuk nyata (konkret).

Hasil Penelitian setiap tindakan diuraikan sebagai berikut:

1. Observasi Awal

a. Deskripsi

Pelaksanaan pembelajaran IPS pada tahap observasi awal tentang

pemeliharaan Lingkungan alam dan buatan di kelas III SD Negeri

Kopeng 1 yang dilaksanakan pada tanggal 17 S/d 21 Oktober. Kegiatan

yang dilakukan adalah mengidentifikasi lingkungan alam dan buatan

kemampuan yang digali pada diri siswa adalah mengupayakan agar

siswa dapat belajar secara taktis dan kreatif serta dengan penekanan

pada pemecahan masalah. Pada tahapan ini peneliti melakukan

beberapa tahapan seperti:

Pada kegiatan awal guru melakukan tanya jawab dengan siswa

untuk menumbuhkan semangat siswa dan memotivasi siswa untuk

dapat belajar dengan aktif dan mendapat nilai yang memuaskan maka

guru melakukan tanya jawab tentang kenampakan alam sekitar yang

34
diawali dengan menjelaskan materi tentang contoh dan bentuk

kenampakan alam di lingkungan sekitar, guru memberikan tugas pada

siswa untuk menyelesaikan tugas latihan.

Pada kegiatan akhir, bersama-sama siswa menyimpulkan hasil belajar

sesuai dengan hasil klarifikasi.

Pada kegiatan observasi awal, menunjukan bahwa nilai rata-rata

yang diperoleh hanya 55 masih jauh dari jumlah nilai KKM yang telah

di tentukan. Perolehan nilai yang di capai dari 16 siswa, 3 orang siswa

yang mendapatkan nilai antara 40-50, 8 orang siswa antara 51-55, 5

orang siswa mendapatkan nilai 56-60. perolehan nilai tersebut dapat

dilihat pada diagram dibawah ini:

b. Analisis dan Evaluasi

Kegiatan analisis dilaksanakan setelah proses belajar mengajar

berakhir. Data-data dianalisis adalah hasil kerja siswa dan catatan

tentang keaktifan siswa pada saat proses pembelajaran. Setelah

melakukan analisis peneliti menemukan temuan-temuan penting dari

perolehan data tersebut.

Temuan pertama, pada pelaksanaan pembelajaran, observer

mengamati penguatan dan kurangnya komunikasi dengan siswa, yang

mengakibatkan siswa kurang memahami materi yang disampaikan.

Selain itu hal yang paling menonjol yaitu efektivitas pembelajaran

siswa yang mengakibatkan perolehan hasil pembelajaran masih kurang

dari tujuan pembelajaran yang telah di kemukakan bahwa kontak mata

yang dilakukan akan membangun dan membina jalinan tinggi.

35
Sikap komunikasi ini hendaknya dilakukan lebih sering dan lebih

dekat terhadap siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Sehingga siswa memperoleh arahan dan kepercayaan diri yang tinggi,

terlebih lagi jika disertai ekspresi wajah yang hangat dan ramah.

Pada hasil pembelajaran IPS tentang kenampakan alam sekitar

masih jauh dari nilai KKM, maka diperlukan peningkatan nilai evaluasi

siswa yang meningkat. Hal ini sesuai dengan pendapat Wolberg (De

Porte et al,2001:23-24) yang menyatakan siswa lebih banyak belajar

apabila pembelajarannya memuaskan, menantang, dan ramah serta

mereka mempunyai siswa pembuat keputusan.

c. Refleksi

Setelah proses pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan rencana yang

telah di susun. Berdasarkan hasil analisis, tercatat beberapa hal yang

perlu diperbaiki oleh peneliti dalam proses pembelajaran. Dimana

peneliti kurang dalam melakukan pendekatan/komunikatif terhadap

siswa dan tata cara penyampaian materi masih terlalu luas.

Perbaikan pada kekurangan pada tahap awal, akan dilakukan perbaikan

pada tindakan siklus I. Siswa yang mendapat nilai kurang akan terus

diberikan motivasi, diberi perhatian lebih dan memberikan penguatan

verbal dan non verbal sehingga proses pembelajaran lebih bergairah dan

berhasil.

Untuk bimbingan individual selama kegiatan pembelajaran berlangsung

akan ditingkatkan agar siswa lebih memahami petunjuk baik secara

lisan maupun tulisan, berani bertanya dan aktif dalam berkomunikasi,

36
hal ini sesuai dengan pendapat Wolberg (De Porte et al, 2001:23-24)

yang menyatakan siswa lebih banyak belajar apabila pembelajarannya

memuaskan, menantang, dan ramah serta mereka mempunyai siswa

pembuat keputusan.

Menurut Mikulecky et al (Dammianti et al, 2003: 10) dalam

kontek hubungan motivasi dengan emosional keinginan untuk

mengetahui dan memahami isi wacana merupakan emosi yang paling

mudah distimulasi. Oleh karena itu pada siklus I peneliti berencana

akan memberikan keinginan belajar secara aktif dan individual dengan

menggunakan teknik mencari pasangan.

2. Siklus I

a. Perencanaan Pembelajaran Siklus 1

Rencana siklus I sesuai dengan masalah yang dihadapi pada

pembelajaran IPS yaitu meningkatkan kemampuan siswa dalam

memahami bentuk-bentuk kenampakan alam yang berada dilingkungan

sekitar, maka focus tindakan perbaikan siklus I peneliti tuangkan dalam

kegiatan inti RPP siklus I yaitu penjelasan guru runtut dan terperinci,

menggunakan madia lingkungan sekitar, memberikan tugas kelompok

dan memberikan bimbingan pada siswa dalam memilih dan menuliskan

contoh-contoh bentuk kenampakan alam yang ditemukan sendiri pada

saat melakukan observasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

lampiran.

37
b. Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus I.

Pembelajaran IPS mengamati kenampakan lingkungan alam sekitar

di kelas III SD Negeri Kopeng 1 yang dilaksanakan pada tanggal 17

Oktober 2016. Kegiatan yang dibelajarkan adalah meningkatkan hasil

belajar siswa melalui pengamatan terhadap lingkungan sekitar.

Kemampuan yang digali pada diri siswa adalah mengupayakan agar

siswa dapat belajar secara taktis dan kreatif serta dengan penekanan

pada pemecahan masalah.Yaitu siswa diuji kemampuan untuk

memecahkan masalah dengan waktu yang sudah ditentukan dengan

mencari bentuk, contoh kenampakan alam yang berada di lingkungan

alam sekitar (sekolah, desa dan kecamatan).

Untuk pelaksanaan kegiatan pada siklus I yaitu:

1) Memberikan petunjuk pembelajaran dengan runtut

2) Menjelaskan materi pembelajaran dengan menggunakan media

lingkungan sekitar.

3) Melaksanakan observasi lingkungan

4) Memberikan tugas berkelompok untuk mengidentifikasi lingkungan

alam sekitar.

5) Mengamati kinerja siswa

6) Membimbing siswa yang mengalami kesulitan melakukan refleksi

Berdasarkan rencana perbaikan pembelajaran, maka hasil observasi

atau pengamatan yang dilakukan oleh penulis.

38
c. Observasi

Observasi difokuskan pada kegiatan guru kelas 3 yang sedang mengadakan

pembelajaran IPS, dengan mengguanakan instrument observasi untuk guru,

sedangkan pada kegiatan siswa menggunakan instrument observasi untuk

siswa. Penilaian pada kegiatan ini menggunakan nilai kualitatif (instrument

terdapat pada lampiran). Untuk hasil belajar yang diperoleh siswa

digunakan data kuantitatif. Adapun hasil tes formatif siswa yang dilakukan

pada akhir siklus I, pada table 4.2 berikut ini.

Tabel 4.2.
Rekapitulasi Nilai tes formatif Siklus I
Mata Pelajaran : IPS
Kelas / Smester : III/I
Waktu : 18 Oktober 2016
Ketuntasan
No Nama KKM Nilai
Belajar
1 Adelva Ramadani 70 73 Tuntas
2 Airin Munggaran 70 71 Tuntas
3 Aldirajati 70 69 Belum Tuntas
4 April Maulida 70 67 Belum Tuntas
5 Kamelia 70 68 Belum Tuntas
6 Dias Andrian 70 65 Belum Tuntas
7 Gebril Maulana 70 74 Tuntas
8 Juwita 70 72 Tuntas
9 Kyla Clara Lodia 70 68 Belum Tuntas
10 Mepira 70 66 Belum Tuntas
11 M Adzril 70 64 Belum Tuntas
12 M Rizki 70 65 Belum Tuntas
13 M Satria 70 75 Tuntas
14 Salsa Nurfauziah 70 72 Tuntas

39
15 Serli Apriani 70 61 Belum Tuntas
16 Syiffa 70 60 Belum Tuntas
Jumlah Nilai 1.090
Nilai Rata-rata Kelas 68,12
Jumlah Siswa yang tuntas 6
Prosentase Ketuntasan Belajar Siswa 37,5%

a) Observasi

Kegiatan observasi atau pengamatan dilakukan oleh Observer yang

dibantu teman sejawat untuk mengetahui aktivitas siswa selama

pembelajaran berlangsung. Dari hasil pengamatan didapat data sebagai

berikut:

Tabel 4.3

aktivitas siswa dalam pembelajaran Siklus I

Jumlah Prosentase
No. Aktivitas Siswa
Siswa Keaktivan

1 Memperhatikan penjelasan guru 6 37,5 %

2 Membaca buku dan referensi lain 6 37,5 %

3 Pemahaman konsep 6 37,5 %

4 Presentasi 6 37,5 %

5 Mengajukan pertanvaan kepada guru 4 25 %

6 Mengerjakan LK.S 16 100 %

7 Membuat Rangkuman materi 8 50 %

8 Mengerjakan tes formatif 16 100 %


Rata – rata 53,12 %

40
b) Refleksi

Dengan memperhatikan data hasil tes formatif dan aktivitas belajar siswa

pada siklus ke 1 diperoleh sebagai berikut:

(1) Prosentase keaktifan siswa dalam pembelajaran hanya mencapai

53,12 %

(2) Hasil belajar siswa pada siklus ke 1 diperoleh nilai rata-rata ; 68,12,

meningkat dari hasil UTS smester II yakni ; 58,12.

(3) Adapun ketuntasan belajar pada siklus ke 1 diperoleh ; 37,5 % atau

hanya 6 orang yang telah tuntas.

Dengan demikian dari hasil refleksi diketahui bahwa perbaikan

pembelajaran pada siklus ke 1 dapat meningkatkan keaktifan siswa;

(45%), meningkat menjadi ; 53,12%, sedangkan hasil belajar siswa

diperoleh nilai rata-rata ; 68,12, dan meningkatkan ketuntasan belajar

siswa ; dari 0% orang siswa dan meningkat pada smester ke 1 menjadi 6

orang siswa yakni; 37,5% pada tes formatif perbaikan pembelajaran siklus

ke 1

1. Deskipsi Hasil Penelitian Siklus II

a. Perencanaan

Perencanaan dilaksanakan sehari sebelum pelaksanaan perbaikan yaitu

pada hari Kamis 20 Oktober 2016, Kegiatan dalam perencanaan antara

lain penyusunan RPP, ringkasan materi, dan lembar pengamatan,

Evaluasi dan kunci jawaban serta kriteria penilaian.

41
b. Pelaksanaan

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus ke 2 dilaksanakan pada hari

Kamis tanggal, 21 Oktober 2016 di Kelas III SD Negeri Kopeng 1

Kecamatan Gunung Puyuh, Mata Pelajaran IPS kompetensi dasar

Pemeliharaan Lingkungan Alam dan buatan. Adapun hasil belajar pada

tahap ini belum cukup, dan belum mencapai ketuntasan baik secara

klasikal maupun individual. Hal ini dapat dilihat pada tabel perolehan

nilai di bawah ini.

Perbaikan pada kekurangan pada siklus I akan dilakukan pada

tindakan siklus II. Siswa yang mendapat nilai kurang akan terus diberikan

motivasi, diberi perhatian lebih dan memberikan penguatan verbal dan non

verbal sehingga proses pembelajaran lebih bergairah dan berhasil.

Untuk bimbingan individual selama kegiatan pembelajaran

berlangsung akan di tingkatkan agar siswa lebih memahami materi

pembelajaran yang disampaikan, lebih memahami petunjuk baik secara

lisan maupun tulisan, berani bertanya dan aktif dalam berkomunikasi.

Menurut Mikulecky et al (Dammianti et al, 2003: 10) dalam kontek

hubungan motivasi dengan emosional keinginan untuk mengetahui dan

memahami isi wacana merupakan emosi yang akan paling mudah

distimulasi. Oleh karena itu pada siklus II Peneliti berencana akan

memberikan keinginan belajar secara aktif inovatif dan individual.

Proses pembelajaran pada siklus II ini ternyata lebih baik daripada

siklus I. Hal ini juga terlihat pada hasil nialai test formatif siklus II

42
Sebagaimana tercantum pada rekap hasil test formatif pada siklus II

dibawah ini ;

Tabel 4.3.
Rekapitulasi Nilai tes formatif Siklus II
Mata Pelajaran : IPS
Kelas / Smester : III/I
Waktu : 21 Oktober 2016

Ketuntasan
No Nama KKM Nilai
Belajar
1 Adelva Ramadani 70 83 Tuntas
2 Airin Munggaran 70 81 Tuntas
3 Aldirajati 70 79 Tuntas
4 April Maulida 70 77 Tuntas
5 Kamelia 70 78 Tuntas
6 Dias Andrian 70 75 Tuntas
7 Gebril Maulana 70 84 Tuntas
8 Juwita 70 82 Tuntas
9 Kyla Clara Lodia 70 78 Tuntas
10 Mepira 70 76 Tuntas
11 M Adzril 70 74 Tuntas
12 M Rizki 70 75 Tuntas
13 M Satria 70 85 Tuntas
14 Salsa Nurfauziah 70 82 Tuntas
15 Serli Apriani 70 71 Tuntas
16 Syiffa 70 70 Tuntas
Jumlah Nilai 1.250
Nilai Rata-rata Kelas 78,12
Jumlah Siswa yang tuntas 16
Prosentase Ketuntasan Belajar Siswa 100%

43
c. Observasi

Kegiatan observasi atau pengamatan dilakukan oleh guru sebagai

observer yang dibantu oleh teman yang lainnya untuk mengetahui

aktivitas belajar siswa selama pembelajaran berlangsung. Dari hasil

pengamatan didapat data sebagai berikut:

Tabel 4.6

aktivitas siswa daiam pembelajaran Sikius II

Jumlah Prosentase
No. Aktivitas Siswa
Siswa Keaktivan
1 Memperhatikan penjelasan guru 16 100 %
2 Memhaca buku dan referensi lain 16 100 %
3 Unjuk keija dalam praktik 16 100 %
4 Presen tasi 16 100 %
5 Mengajukan pertanyaan kepada guru 14 87,5 %
6 Mengetjakan LKS 16 100%

7 Membuat Rangkuman materi 16 100%


8 Mengetjakan tes formatif 16 100%
Rata – rata 98,43 %

d. Refleksi

Dengan memperhatikan data hasil tes formatif dan aktivitas belajar siswa

pada siklus ke 2 diperoleh sebagai berikut:

1) Prosentase keaktifan siswa dalam pembelajaran hanya mencapai

98,43%

2) Hasil belajar siswa pada siklus ke 2 diperoleh nilai rata-rata ; 78,12,

meningkat dari hasil tes formatif siklus ke 1 (68,12)

44
3) Adapun ketuntasan belajar pada siklus ke 2 diperoleh ; 100% yakni

sudah mencapai 16 orang yang telah tuntas.

Dengan demikian dari hasil refleksi diketahui bahwa perbaikan

pembelajaran pada siklus ke 2 dapat meningkatkan keaktifan siswa;

98,43%, meningkatkan hasil belajar siswa ; 78,12, dan meningkatkan

ketuntasan belajar siswa ; dari 6 orang siswa yang tuntas pada siklus ke 1

menjadi 16 orang pada siklus ke 2 yakni ; 100% pada siklus ke 2.

Dengan demikian perbaikan pembelajaran IPS kompetensi dasar

Pemeliharaan Lingkungan Alam dan buatan, telah mencapai KKM yang

telah ditetapkan oleh sekolah baik secara individual, maupun secara

klasikal, Oleh karena itu penelitian tindakan kelas dan perbaikan

pembelajaran tidak dilanjutkan ke siklus ke 3

Tabel 4.5
Rekap Tes Kognitif Siswa Untuk Setiap Tes Formatif
Nilai Belum
Siklus KB Tuntas Tuntas
Tertinggi Terendah Rata-rata
1 75 60 68,12 37,5% 6 10

2 85 70 78,12 100 % 16 0

Berdasarkan tabel di atas diperoleh analisa hasil belajar dengan

menggunakan media lingkungan ketuntasan belajar (KB) untuk setiap siklus

tindakan adalah sebagai berikut :

45
a. Analisis hasil belajar siklus ke 1

$ > 70 = Jumlah siswa yang memperoleh daya serap lebih dari atau

sama dengan 70

n = jumlah siswa

Maka : KB = $ > 70 x 100 %


n

KB 1 6 x 100% =
16
KB 1 37,5 %

b. Analisis hasil belajar siklus ke 2

$ > 70 = Jumlah siswa yang memperoleh daya serap lebih dari atau
sama dengan 70
n = jumlah siswa
Maka : KB = $ > 70 x 100 %
n
KB 2 16 x 100% =
16
KB 2 100 %

Tabel 4.5
Perolehan Nilai Rata-rata Tes Formatif

Jenis Tes Jumlah Nilai Nilai Rata-rata

Tes Formatif Siklus 1 1.090 68,12

Tes Formatif Siklus II 1.250 78,12

46
Tabel 4.6
Ketuntasan Belajar Siswa

Jenis Tes Jumlah Nilai > 70

Tes Formatif Siklus 1 6


Tes Formatif Siklus II 16

Tabel 4.7
Prosentase Ketuntasan Belajar Siswa
Jenis Tes Jumlah Nilai > 70
Tes Formatif Siklus 1 37,5 %
Tes Formatif Siklus II 100 %

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian Tindakan Kelas selama dua siklus,

diperoleh adanya peningkatan hasil belajar siswa dimana untuk materi

pelajaran IPS kompetensi dasar pemeliharaan lingkungan alam dan buatan

terjadi peningkatan tiap siklusnya. Pada siklus I, siswa yang memperoleh

ketuntasan hanya ; 6 orang atau setara dengan 37,5% dari seluruh siswa yang

mengikuti pembelajaran. Sedangkan pada siklus II terjadi kenaikan yang

cukup signifikan, yakni 16 orang siswa atau setara dengan 100% dari siswa

yang mengikuti pembelajaran. Hal ini menunjukan bahwa hipotesis yang

penulis ajukan pemahaman tentang pemeliharaan lingkungan alam dan buatan

yang dilakukan siswa berpengaruh terhadap hasil pembelajaran yang didapat.

47
Berhasil atau tidaknya kegiatan pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa

factor diantaranya factor dari kemampuan guru, kesiapan dan minat siswa,

ketersediaan alat pembelajaran, dan sebagainya. Kemampuan guru dalam

merancang kegiatan pembelajaran dengan baik dapat mengoptimalkan

pembelajaran itu sendiri dengan memperhatikan kelebihan dan kekurangan

siswa terhadap materi pelajaran.

Minat berperan penting dalam kehidupan seseorang dan berpengaruh besar

pada tingkah laku dan sikap seseorang. Menurut Hurlock (1989), ada empat

cara minat yang dapat mempengaruhi perkembangan anak, yaitu :

a. Minat dapat mendorong

b. Minat mempengaruhi pada prestasi

c. Minat dapat mempengaruhi bentuk dan intensitas aspirasi

d. Minat yang berkembang pada masa kanak-kanak dapat menjadi minat

selamanya.

Selain minat yang mempengaruhi belajar siswa, penggunaan alat

peraga yang mudah didapat dan mudah digunakan dapat membantu siswa

dalam memperoleh informasi atau hal-hal yang sukar. Untuk diketahui

pengguanaan strategi dan metode belajar yang baik akan meningkatkan minat

siswa terhadap materi pelajaran.

Dalam penerapan metode diskusi, tugas-tugas dapat diberikan scara

berkelompok. Diskusi kelompok ini dapat menunjukan adanya saling

interaksi, saling membutuhkan dan saling bekerjasama, saling menghargai

dan menghormati, serta menumbuhkan rasa solidaritas antara para nggota

kelompok. Sehingga dapat timbul partisipasi spontan dalam upaya mencapai

48
tujuan bersama. Selain itu diskusi kelompok ini dapat memberikan

pengalaman tentang tatacara pengambilan keputusan, pencapaian consensus

kelompok, norma-norma, prosedur dan sistematika kerja kelompok dan tata

cara mengatasi perselisihan yang timbul dalam kelompok.

Pembahasan Persiklus

Dari data hasil perbaikan pembelajaran siklus I pada mata pelajaran

IPS tentang mengidentifikasi kenampakan alam sekitar, telah menjadi

keberhasilan perbaikan pembelajaran karena dalam memberikan penjelasan

dilakukan dengan runtut dan rinci, menggunakan alat untuk melakukan

observasi terhadap lingkungan sekitar. Keberhasilan ini dapat dilihat dari

hasil belajar siswa sudah meningkat yang mendapat nilai tujuh ke atas

mencapai 37,5% yang semula hanya nol %. Tapi hasilnya belum optimal

karena masih ada 10 orang siswa yang mendapat nilai di bawah 7. Hal ini

terjadi karena masih ada tindakan-tindakan guru yang belum maksimal

dilakukan yaitu guru belum memberikan tugas kelompok dan kurang

memberikan bimbingan pada siswa yang mendapat kesulitan dalam membuat

peta berskala.

Dengan memberikan petunjuk pembelajaran dengan runtut,

menggunakan alat instrument penelitian, melakukan penulisan laporan

observasi bervariatif dan memberikan bimbingan pada siswa yang mengalami

kesulitan dalam membuat laporan perbaikan pembelajaran telah meningkat

dengan sangat memuaskan. Hal ini dapat dilihat pada hasil perolehan nilai

siklus 2 siswa yang memperoleh nilai di atas 7 sudah mencapai 100%. Maka

penelitian perbaikan pembelajaran dianggap sudah tuntas, Begitu pula hasil

49
belajar siswa telah mencapai diatas maksimum yaitu ; 78,12, baik secara

Individual maupun klasikal telah mencapai ketuntasan belajar.

50
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Perbaikan pembelajaran IPS dapat ditarik kesimpulan, bahwa

pembelajaran dilaksanakan baik dan sistematis dalam penggunaan media

lingkungan untuk melakukan observasi lingkungan, melakukan bimbingan

pada siswa yang tidak dapat membuat laporan memberikan tugas kelompok

dapat meningkatkan kemampuan siswa menyusun dan melaporkan hasil

observasi/ penelitian terhadap lingkungan setempat dengan peningkatan nilai

rata-rata hasil belajar pada siklus ke 1 memperoleh ; 68,12 meningkat

menjadi 78,12 pada siklus II melebihi target ketuntasan minimal ( 70 ).

melihat perkembangan tersebut maka penulis dapat menarik beberapa

kesimpulan tentang keberhasilan pelaksanaan perbaikan pembelajaran

pengidentifikasian lingkungan alam sekitar, diantaranya adalah:

1. Dengan melibatkan lingkungan sekitar dapat meningkatkan motivasi

belajar siswa.

2. Hasil belajar siswa dapat meningkatkan setelah melakukan penelitian

media lingkungan.

3. Keberanian siswa dalam menyampaikan gagasan atau pendapat melalui

media lingkungan dapat meningkat, karena siswa telah mendapat

pengalamannya sendiri.

51
B. Saran

1. Peneliti mengharapkan agar hasil penelitian ini sebagai motivasi bagi

guru-guru di sekolah Dasar Negeri Kopeng 1 khususnya, dan guru yang

ada di sekitarnya.

2. Peneliti mengharapkan agar kelompok kerja guru (KKG) Kecamatan

Gunung Puyuh dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai bahan

diseminasi tentang pembelajaran IPS kompetensi dasar Pemeliharaan

Lingkungan Alam dan buatan melalui Media Lingkungan.

3. Peneliti mengharapkan agar hasil penelitian ini dapat ditindak lanjuti oleh

pengawas sekolah dan atau kepala seksi pendidikan dasar untuk

meningkatkan prestasi siswa khususnya pada pembelajaran IPS, demi

kemajuan pendidikan di Kecamatan Gunung Puyuh.

Berdasarkan kesimpulan hasil perbaikan pembelajaran ada

beberapa yang harus dilakukan guru dalam meningkatkan kualitas

pembelajaran, khususnya dalam penelitian tindakan kelas pada

pembelajaran IPS, hal-hal yang perlu dilakukan guru adalah memberi

petunjuk yang runtut, memberikan latihan-latihan yang membuat laporan

hasil pembelajaran, menggunakan alat peraga, memberikan bimbingan

atas kesulitan siswa dalam membuat peta dan memberikan tugas-tugas

kelompok.

52
DAFTAR PUSTAKA

Asmawi Zainul, dkk (2005). Tes Dan Asesmen di Sekolah Dasar, Jakarta:

Universitas Terbuka.

E.T Russeffendi, dkk (1990). Pendidikan Matematika 3: Jakarta: Universitas

Terbuka.

Gatot Muhsetyo, dkk (2005). Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Hera Lestari, dkk (2005). Pendidikan Anak di Sekolah Dasar. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Julius Hambali, dkk (1995), Pendidikan Matematika, Jakarta: Universitas

Terbuka.

Kelompok Kerja Pengawas TK/SD, (2006) Standar Kompetensi dan Kompetensi

Dasar KTSP SD. Kelas IV.Sukabumi, Dinas Pendidikan Kabupaten

Sukabumi. SD kelas III.

KBK, (2004). Pengetahuan sosial IPS terpaku U Erlangga Sucipto.

NurAsiah, (2004), Pembelajaran MatematikaDenganPendekatan SAVE Sebagai

Upaya Meningkatkan Hasil BelajarSiswa: Skripsi Tidak Dipublikasikan.

Ratna Wills Dahar, (1989), Teori-teoriBelajar, Jakarta: Erlangga

Sirojudin, dkk. (2005), Belajar Matematika Dengan Orientasi Penemuan dan

Pemecahan Masalah I A. Bandung: PT Sarana Panca Karya Nusa.


53
Suciati, dkk, (2004), Belajar dan Pembelajaran 2, Jakarta: Universitas Terbuka.

Supriyadi, dkk, (1996), Pendidikan Bahasa Indonesia, Jakarta: Universitas

Terbuka.

Syamsudin, Abin, (2004). Profesi Keguruan 2, Jakarta: Universitas Terbuka Tim

Matematika, (2004), Cerdas MatematikaKelas IV, Jakarta: Yudistira.

Udin S Winatapura, dkk (2005) Materi dan Pembelajaran IPS SD, Jakarta:

Universitas Terbuka.

Wardani, I.G.A.K, (2004). PemantapanKemampuanProfesional, Jakarta:

Universitas Terbuka

Wardani, I.G.A.K, (2004). PenelitianTindakanKelas, Jakarta: Universitas Terbuka

54
Tabel 3.8
Lembar Hasil Pengamatan Kegiatan
Perbaikan Pembelajaran Siklus I

Mata Pelajaran : IPS


Kelas : III
Hari/ Tanggal : 17 Oktober 2016
Tujuan Perbaikan Pembelajaran: Mengidentifikasi lingkungan alam sekitar

Kemunculan
NO ASPEK YANG DI AMATI
Ya Tidak Komentar
1 Apakah dalam memberikan petunjuk
pada proses pembelajaran runtut dan
rinci?
2 Apakah untuk memperjelas
pembelajaran guru menggunakan alat
peraga?
3 Apakah dalam proses pembelajaran
guru memberikan contoh atau latihan?
4 Apakah dalam pembelajaran guru
memberikan tugas kelompok?
5 Apakah dalam proses pembelajaran,
guru memberikan bimbingan kepada
siswa yang menemukan kesulitan?

Mengetahui Kota Sukabumi, 17 Oktober 2016


Kepala SDN Kopeng 1 Guru Kelas III

(SUMI SUMIATI, S.Pd.SD ) (SITI JUBAEDAH, S.Pd.SD )


NIP. 196512121986102010 NIP. 196205021983052013

55
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )

Satuan Pendidikan : SD Negeri Kopeng I


Kelas/semester : III / 1
Mata pelajaran : IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)
Jumlah pertemuan : 2 x 35 Menit

A. Standar Kompetensi
1. Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama di sekitar rumah dan
sekolah
B. Kompetensi Dasar
1.2 Memelihara lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah
C. Indikator
1.2.1 Menjelaskan cara memelihara/merawat lingkungan alam.
1.2.2 Menyebutkan cara-cara merawat/memelihara lingkungan buatan.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mendengar penjelasan dari guru, siswa dapat menjelaskan cara
memelihara/merawat lingkungan alam.
2. Setelah mendengar penjelasan dari guru, siswa dapat menyebutkan cara-
cara merawat/memelihara lingkungan buatan.
E. Materi Pembelajaran

Memelihara Lingkungan Alam dan Buatan

Memelihara lingkungan alam dan buatan perlu kita lakukan karena bila
tidak kita jaga dengan baik lingkungan alam dan buatan maka akan
menimbulkan bencana bagi kita.

F. Memelihara Lingkungan Alam

56
Kita hidup di lingkungan, oleh karena itu, lingkungan tempat kita tinggal harus
dijaga dan dipelihara dengan baik. Coba kamu bayangkan, apa yang akan terjadi
jika kita tidak memelihara lingkungan alam? Akan terjadi bencana bukan?

Contohnya, sekarang ini sudah banyak hutan yang gundul akibat pohon-pohonnya
ditebang sembarangan. Akhirnya apa yang terjadi? Pada saat musim kemarau
tiba, banyak masyarakat yang kekurangan air bersih dan terpaksa antri atau harus
berjalan jauh puluhan kilometer hanya untuk mendapatkan air bersih. Sebaliknya,
ketika musim hujan tiba, air menjadi banyak dan tidak dapat diserap oleh tanah
dengan baik. Akhirnya bencana berupa longsor dan banjirpun melanda.

Untuk menghindari berbagai macam bencana yang akan terjadi akibat kerusakan
alam, kita harus menjaga lingkungan alam. Memelihara lingkungan alam berarti
kita sudah menjaga keseimbangan alam.

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menjaga keseimbangan alam,


diantaranya:

1. Melakukan reboisasi

Tahukah kamu apa itu reboisasi? Reboisasi merupakan suatu upaya untuk
menanami kembali hutan atau gunung yang gundul. Kegiatan ini dilakukan
agar hutan dan gunung hijau kembali dan pohonpohon tumbuh kembali
sehingga dapat mengurangi bahaya banjir dan longsor. Selain itu akar pohon
dapat menyerap air sehingga cadangan air dapat tersedia dengan baik dan
bahaya kekeringan dapat dikurangi.
57
2. Tidak menebang pohon sembarangan

Menebang pohon sembarangan tanpa melakukan reboisasi kembali merupakan


tindakan yang tidak terpuji dan merusak keseimbangan alam. Oleh karena itu,
menebang pohon tidak boleh sembarangan apalagi sampai menyebabkan hutan
dan gunung gundul.

3. Tidak membuang sampah di sembarangan tempat

Membuang sampah sembarangan adalah sikap yang tidak terpuji,


karena disamping dapat mengotori lingkungan, sampah yang dibuang
sembarangan dapat menyebabkan banjir. Misalnya kamu membuang
sampah ke got atau selokan lama-kelamaan, sampah itu akan menumpuk
dan pada saat musim hujan tiba, air tidak dapat mengalir karena tersumbat
sampah, akhirnya terjadilah banjir.

Banjir adalah dampak tidak memelihara lingkungan dengan baik.

Memelihara lingkungan dengan baik adalah tugas kita semua. Oleh karena
itu, kita semua harus selalu menjaga lingkungan agar tetap bersih dan
nyaman.

B. Memelihara Lingkungan Buatan

Perlu kamu ketahui, sifat lingkungan buatan itu mudah rusak. Mengapa
lingkungan buatan mudah rusak? Hal ini terjadi karena terkadang lingkungan
buatan dibuat dari bahan-bahan yang tidak berkualitas. Contohnya rumah.
Apabila rumah dibuat dari bahan-bahan yang tidak berkualitas, rumah akan
cepat rusak. Apalagi kita tidak memeliharanya dengan baik.

58
Banyak cara yang dapat kamu lakukan untuk memelihara rumah. Hal terkecil
dapat kamu lakukan mulai dari memelihara kamar tidur kamu sendiri. Misalnya
kamu membereskan dan menyapu kamar setiap hari, mudah bukan?

Perhatikan cerita Teguh di bawah ini!

Setiap hari Teguh selalu merapikan dan membersihkan kamar tidurnya. Dia tidak
suka melihat kamarnya berantakan dan kotor. Oleh karenanya Teguh selalu
menjaga kebersihan kamarnya.

Selain itu, Teguh juga selalu membantu ibu membereskan rumah. Menyapu
halaman depan rumah adalah tugas Teguh setiap sore. Selain itu, Teguh pun rajin
merawat tanaman di taman kecil depan rumahnya. Hal ini tentu saja membuat
rumah Teguh tampak bersih, rapih, terawat, dan nyaman.

Bagaimana dengan rumahmu?

Apakah kamu suka ikut merawat dan menjaga kebersihan rumah?


59
Memelihara keindahan rumah tidak hanya menjaga kebersihan kamar saja.
Kamu harus selalu menjaga kebersihan dan kerapihan seluruh bagian yang ada
di rumah. Misalnya, kamu selalu merapikan mainan kamu dan menyimpan
kembali ke tempatnya setelah kamu gunakan.

C. Manfaat Memelihara Lingkungan

Lingkungan adalah tempat tinggal kita. Oleh karena itu, lingkungan harus
dijaga dan dirawat dengan baik. Apa yang kamu rasakan jika rumah kamu
bersih, nyaman bukan? Tentu kamu betah tinggal di rumah bukan?

Banyak manfaat yang dapat dirasakan dengan selalu memelihara lingkungan,


diantaranya yaitu:

1. Lingkungan yang bersih akan menjauhkan kita dari berbagai bibit penyakit
2. Tidak membuang sampah ke sungai agar sungai bersih sehingga airnya
dapat dimanfaatkan dan terhindar dari bahaya banjir ketika musim hujan
tiba karena air tidak terhambat oleh sampah.
3. Menjaga kelesatarian hutan dengan tidak menebang pohon secara
sembarangan serta menjaga bahaya banjir dan tanah longsor. Selain itu,
hutan yang terjaga dapat menjadi paru-paru dunia karena pohon-pohon di
hutan dapat menghasilkan udara yang bersih

60
D. Akibat tidak Memelihara Lingkungan di sekitar

Banyak manfaat yang dapat kamu rasakan dari memelihara lingkungan dengan
baik. Lalu, apa yang akan terjadi jika kamu tidak memelihara lingkungan
dengan baik?

Lihatlah apa yang dilakukan anak tersebut, menurutmu, baikkah yang


dilakukan anak tersebut?

Tentu tidak baik bukan? Membuang sampah sembarangan


merupakanperbuatan tidak baik, karena disamping dapat mengotori
lingkungan.

Membuang sampah sembarangan terutama membuang sampah di selokan dapat


menimbulkan bahaya banjir ketika musim penghujan tiba.

Lingkungan yang kotor tentu saja merupakan sumber bibit penyakit, seperti
penyakit demam berdarah yang berasal dari nyamuk, menimbulkan
pencemaran udara karena bau sampah, dan sebagainya.

61
Lingkungan yang kotor dapat menyebabkan tumbuhnya bibit penyakit
mencret Sekarang, apa dampaknya jika pohon-pohon di hutan ditebang
dengan sembarangan? Apa yang akan terjadi?

Hutan merupakan paru-paru dunia. Hutan dapat menghasilkan udara yang


bersih dan dapat menahan air tanah. Jika hutan rusak, akan timbul bencana
alam, seperti banjir, tanah longsor, dan kekeringan pada musim kemarau akan
terjadi. Oleh karena itu, agar kita terhindar dari bencana-bencana tersebut,
kita harus senantiasa menjaga kelestarian hutan.

Mari memelihara lingkungan alam dan buatan disekitar agar kita terhindar dari
bencana dan penyakit.

F. Metode Pembelajaran
1. Penugasan
2. Tanya Jawab
3. Ceramah
4. Diskusi

62
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam. 10 menit
2. Guru memberi semangat dengan tepuk semangat
3. Guru bertanya tentang materi IPS yang sudah
dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Eksplorasi: 50 menit
Inti 1. Guru memancing siswa mengenai lingkungan
alam dan buatan.
2. Guru memberi penjelasan tentang cara menjaga
lingkungan alam dan buatan.
3. Guru memberi contoh beberapa gambar
lingkungan yang dijaga dan tidak

Elaborasi:
1. Guru membagikan lembar diskusi kepada siswa
2. Guru menyusuh siswa untuk berdiskusi dengan
teman sebangku.
3. Setelah selesai, siswa diminta maju ke depan
untuk membacakan hasil diskusinya secara
bergantian.
Konfirmasi:
1. Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk tanya jawab menanyakan hal yang belum
dipahami dan kemudian menjelaskannya
kembali.
Penutup 1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan dan 10 menit
melakukan refleksi.
2. Melakukan evaluasi
3. Guru menutup pelajaran dengan salam.

63
H. Media dan Sumber Belajar
Media : Gambar Lingkungan Alam dan Buatan
Sumber Belajar :
1. Ilmu Pengetahuan Sosial 3: untuk SD dan MI Kelas III / Sunarso, Anis
Kusuma -- Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional,
2008.
2. Ilmu Pengetahuan Sosial : untuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah
Kelas III / penulis, Wida Widianti, Ratih Hurriyati. — Jakarta : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.

I. Penilaian
1. Jenis Penilaian
a. Penialaian proses : unjuk kerja
b. Penilaian hasil belajar : tes tertulis

2. Instrumen penilaian
a. Penilaian Unjuk Kerja (terlampir)
b. Tes Tertulis (terlampir)

Mengetahui, Kota Sukabumi, 17 Oktober 2016


Kepala Sekolah Guru Kelas

SUMI SUMIATI, S.Pd.SD SITI JUBAEDAH, S.Pd.SD


NIP. 19651212 198610 2 010 NIP. 19620502 198305 2 013

64
LEMBAR KERJA SISWA
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
“MEMELIHARA LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN DI
SEKITAR RUMAH”

Nama : ………………………..
Kelas : ………………………..
Hari, Tanggal : Kamis, 18 Oktober 2016

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan tepat !

1. Apa yang dimaksud dengan lingkungan alam?


2. Apa yang dimaksud dengan lingkungan buatan?
3. Bagaimana cara menjaga lingkungan tempat tinggal supaya tetap sehat?
4. Mengapa kita harus menjaga kelestarian hutan?
5. Tuliskan manfaat sungai bagi kehidupan manusia?

PEDOMAN PENILAIAN
PENSKORAN TOTAL NILAI :

ΣN= 2x5 10

Keterangan :
ΣN = Jumlah Nilai

65
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

DALAM PEMBELAJARAN IPS KOMPETENSI DASAR


PEMELIHARAAN LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN
MELALUI MEDIA LINGKUNGAN

Penelitian di Kelas III SD Negeri Kopeng 1

Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi)

MAKALAH PTK

Diajukan seabagai salah satu syarat

Kenaikan Pangkat/golongan IV/a ke IV/b

66
OLEH :

SITI JUBAEDAH, S.Pd.SD

NIP. 196205021983052013

SEKOLAH DASAR NEGERI KOPENG 1

UPT TK/SD KECAMATAN GUNUNG PUYUH

KOTASUKABUMI

TAHUN 2016

LEMBAR PENGESAHAN

Makalah PTK Berjudul

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

DALAM PEMBELAJARAN IPS KOMPETENSI DASAR


PEMELIHARAAN LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN

67
MELALUI MEDIA LINGKUNGAN DI KELAS III SDN
KOPENG 1 KECAMATAN GUNUNG PUYUH KOTA
SUKABUMI

Disahkan oleh

Kota Sukabumi, Oktober 2016

Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah,

TAUFIK HIDAYAT, M.Pd SUMI SUMIATI, S.Pd.SD

NIP. 195809291978031003 NIP.196512121986102010

i
68
PERNYATAAN KEASLIAN

Bersama ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam
Pembelajaran IPS Kompetensi Dasar Pemeliharaan Lingkungan Alam dan Buatan
Melalui Media Lingkungan.

Pembelajaran IPS Siswa Kelas III SDN Kopeng 1 Kota Sukabumi yang disusun
sebagai salah satu syarat kenaikan pangkat dari golongan IV/a ke IV/b, seluruhnya
merupakan hasil karya saya sendiri.

Adapun bagian-bagian yang saya kutip dari hasil karya orang lain, saya tulis
sumbernya dengan jelas sesuai dengan kaidah, dan etika penulisan karya ilmiah. Apabila
di kemudian hari, dan seluruh atau sebagian tulisan ini, ditemukan adanya bukti yang
menunjukkan bukan hasil karya saya atau sebagai flagiat, maka saya bersedia menerima
sanksi, termasuk pencabutan SK Golongan yang saya sandang, sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pernyataan ini saya tulis dengan sebenar-benarnya serta dalam keadaan sehat
jasmani dan rohani.

Kota Sukabumi, 31 Oktober 2016

Yang membuat pernyataan,

Materai Rp 6.000

SITI JUBAEDAH, S.Pd.SD

NIP. 196205021983052013

69
ii

BIODATA PENELITI

Nama : Siti Jubaedah, S.Pd.SD Lahir di Kota Sukabumi pada

tanggal 02 Mei 1962. Merupakan putri dari Bapak Ibih dan Ibu

Sumiarsih Kedua orang tua penulis sangat mendukung dan telah


Foto
merawat serta mendidik penulis dari sejak bayi sampai menjadi

seorang guru.

Penulis telah menempuh pendidikan dari SD sampai Sarjana (S.1) sehingga mempunyai

gelar S.Pd.SD Saat ini penulis bertugas di SDN Kopeng 1 Kecamatan Gunung Puyuh

Kota Sukabumi sebagai guru kelas III. Adapun pangkat dan golongan sebagai guru

sampai saat ini, yaitu golongan IV/a atau sebagai guru Pembina.

Alhamdulillah berkat do’a orangtua dan izin dari Allah, penulis mencoba

mengajukan kenaikan pangkat/golongan IV/a ke IV/b. Penulis mencoba membuat suatu

karya tulis ini sebagai salah satu syarat kenaikan pangkat dari golongan IV/a ke golongan

IV/b. Mudah-mudahan karya tulis ini bermanfaat khusus bagi penulis dan umumnya bagi

semua yang ada dalam dunia pendidikan. Penulis berharap semoga apa yang dicita-

citakan dapat terlaksana. Amin.

70
iii

ABSTRAKSI

SITI JUBAEDAH, S.Pd.SD. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA


DALAM PEMBELAJARAN IPS KOMPETENSI DASAR PEMELIHARAAN
LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN MELALUI MEDIA LINGKUNGAN DI SDN
KOPENG 1 KECAMATAN GUNUNG PUYUH KOTA SUKABUMI.

Dalam proses belajar mengajar guru mempunyai tugas untuk memilih model
pembelajaran berikut media yang tepat sesuai dengan materi yang disampaikan demi
tercapainya tujuan pembelajaran. Dalam proses belajar mengajar di kelas terdapat
keterkaitan yang erat antara guru, siswa, kurikulum, sarana dan prasarana.

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus dengan subyek
penelitian di kelas III Sekolah Dasar Negeri Kopeng 1 semester I tahun pelajaran
201/2017, dengan jumlah siswa 16 orang.
Data keaktifan siswa dikumpulkan dengan pedoman observasi dan data
tentang hasil belajar siswa dikumpulkan dengan tes hasil belajar. Selanjutnya data
yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif analisis.
Pelaksanaan tindakan diawali dengan membagi kelas menjadi 4 kelompok,
guru menyampaikan tujuan pembelajaran, menyampaikan materi pembelajaran
dengan menggunakan media gambar/Benda Asli dan metode Diskusi Kelompok,
kerja kelompok, mengerjakan LKS, presentasi kelompok, dan latihan soal-soal.
Hasil Penelitian menunjukkan 1) penggunaan media lingkungan pada
materi pembelajaran Pemeliharaan Lingkungan Alam dan Buatan dapat
meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa dan 2) dapat meningkatkan
hasil belajar siswa dari rata-rata ; 58,12 dengan ketuntasan klasikal 0% pada pra
siklus menjadi rata-rata hasil belajar ; 68,12% dan ketuntasan klasikal ; 37,5%
pada siklus I, menjadi rata-rata hasil belajar ; 78,12% dengan ketuntasan klasikal
sebesar 100% pada siklus II.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan Media
Lingkungan sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan aktifitas dan hasil

71
belajar IPS siswa, sehingga media pembelajaran ini dapat dijadikan alternatif
pilihan pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.

iv

KATA PENGANTAR

Salah satu tujuan diadakannya penelitian tindakan kelas bagi para pendidik

adalah untuk menambah ilmu pengetahuan, wawasan, dan motivasi mereka dalam

merefleksi kegiatan belajar mengajar dan berusaha untuk memperbaikinya. Selain itu

sebagai peningkatan profesionalisme guru untuk menunjang kenaikan pangkat/Golongan

dari Gol IV/a ke IV/b.

Laporan penelitian tindakan kelas berjudul : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Dalam Pembelajaran IPS Kompetensi Dasar Pemeliharaan Lingkungan Alam dan

buatan Melalui media lingkungan di kelas III SDN Kopeng 1 Kecamatan Gunung

Puyuh Kota Sukabumi.

PTK ini, terdiri dari lima bab yaitu Pendahuluan, Kajian Pustaka, Pelaksanaan

Penelitian, Hasil Penelitian dan Pembahasan serta Kesimpulan dan Saran, dilengkapi

dengan lampiran-lampiran pendukung penelitian tersebut.

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran peningkatan

hasil belajar melalui penggunaan Media Lingkungan pada siswa kelas III SDN Kopeng 1

Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi, yakni adanya perubahan positif tentang

72
peningkatan perhatian, kesungguhan, keberanian, kemampuan, pemecahan masalah dan

peningkatan prestasi hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA.

Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi ilmiah bagi siswa, guru, sekolah

dan pemerhati pendidikan.

Oktober 2016

PERNYATAAN

PENGELOLA PERPUSTAKAAN

Pengelola Perpustakaan SDN Kopeng 1 Kecamatan Gunung Puyuh Kota

Sukabumi, menyatakan bahwa Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul:

“Upaya meningkatkan Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS kompetensi dasar

Pemeliharaan Lingkungan Alam dan Buatan Melalui penggunaan Media Lingkungan di

SDN Kopeng 1 Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi.”, telah disimpan sebagai

buku perpustakaan SDN Kopeng 1 Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi.

Demikian pernyataan ini dibuat untuk diketahui dan dipergunakan seperlunya.

Mengetahui Kota Sukabumi 31 Okt 2016


73
Kepala SDN Kopeng 1 , Pengelola Perpustakaan,

SUMI SUMIATI S.Pd,SD DIANITA, S.Pd

NIP. 196512121986102010

vi

DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN.................................................................. ii
BIODATA PENELITI.............................................................................. iii
ABSTRAKSI............................................................................................. iv
KATA PENGANTAR............................................................................... v
PERNYATAAN PENGELOLA PERPUSTAKAAN.............................. vi
DAFTAR ISI............................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah............................................................ 1


B. Rumusan Masalah..................................................................... 3
74
C. Tujuan Penelitian...................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian....................................................................4
BAB II KAJIAN PUSTAKA.................................................................. 6

A. Hakikat Belajar......................................................................... 6
B. Hasil Belajar............................................................................. 7
C. Pembelajaran IPS..................................................................... 14
D. Metode Pembelajaran dalam IPS............................................. 16
E. Pembelajaran Media Lingkungan............................................ 17
F. Kenampakan Alam dan Lingkungan Sekitar........................... 18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................... 20

A. Penelitian Tindakan Kelas....................................................... 20


B. Subyek, Tempat dan Waktu Penelitian.................................... 21
C. Metode Penelitian.................................................................... 23
D. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran................................24
E. Teknik Pengupulan Data......................................................... 28
F. Teknik Analisa Data............................................................... 29
G. Kalibrasi Keabsahan Data....................................................... 29
H. Langkah-Langkah Penelitian................................................... 30
I. Analisis Data........................................................................... 32
Vii

J. Prosedur Khusus Pembelajaran IPS......................................... 33


BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................... 34

A. Deskripsi Per Siklus................................................................. 34


B. Pembahasan Hasil Penelitian................................................... 47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN............................................... 51

A. Kesimpulan............................................................................... 51
B. Saran – Saran ........................................................................... 52
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 53

LAMPIRAN – LAMPIRAN

75
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
DALAM PEMBELAJARAN IPS KOMPETENSI DASAR
PEMELIHARAAN LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN
MELALUI MEDIA LINGKUNGAN

Penelitian di Kelas III SD Negeri Kopeng 1


Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi)

MAKALAH PTK
Diajukan seabagai salah satu syarat
Kenaikan Pangkat/golongan IV/a ke IV/b

76
OLEH :

SITI JUBAEDAH, S.Pd.SD


NIP. 196205021983052013

SEKOLAH DASAR NEGERI KOPENG 1


UPT TK/SD KECAMATAN GUNUNG PUYUH
KOTASUKABUMI
TAHUN 2016
LEMBAR PENGESAHAN

Makalah PTK Berjudul

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM


PEMBELAJARAN IPS KOMPETENSI DASAR
PEMELIHARAAN LINGKUNGAN ALAM DAN
BUATANMELALUI MEDIA LINGKUNGAN DI KELAS III
SDN KOPENG 1 KECAMATAN GUNUNG PUYUH KOTA
SUKABUMI
77
Disahkan oleh

Kota Sukabumi, Oktober 2016

Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah,

TAUFIK HIDAYAT, M.Pd SUMI SUMIATI, S.Pd.SD


NIP. 195809291978031003 NIP.196512121986102010

PERNYATAAN KEASLIAN

Bersama ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Penelitian


Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam
Pembelajaran IPS Kompetensi Dasar Pemeliharaan Lingkungan Alam dan Buatan
Melalui Media Lingkungan.

Pembelajaran IPS Siswa Kelas III SDN Kopeng 1 Kota Sukabumi yang disusun
sebagai salah satu syarat kenaikan pangkat dari golongan IV/a ke IV/b, seluruhnya
merupakan hasil karya saya sendiri.

78
Adapun bagian-bagian yang saya kutip dari hasil karya orang lain, saya tulis
sumbernya dengan jelas sesuai dengan kaidah, dan etika penulisan karya ilmiah. Apabila
di kemudian hari, dan seluruh atau sebagian tulisan ini, ditemukan adanya bukti yang
menunjukkan bukan hasil karya saya atau sebagai flagiat, maka saya bersedia menerima
sanksi, termasuk pencabutan SK Golongan yang saya sandang, sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pernyataan ini saya tulis dengan sebenar-benarnya serta dalam keadaan sehat
jasmani dan rohani.

Kota Sukabumi, 31 Oktober 2016

Yang membuat pernyataan

Materai Rp 6.000

SITI JUBAEDAH, S.Pd.SD


NIP. 196205021983052013

ii

BIODATA PENELITI

Nama : Siti Jubaedah, S.Pd.SD Lahir di Kota Sukabumi pada

tanggal 02 Mei 1962. Merupakan putri dari Bapak Ibih dan Ibu

Sumiarsih Kedua orang tua penulis sangat mendukung dan telah


Foto
merawat serta mendidik penulis dari sejak bayi sampai menjadi

seorang guru.

79
Penulis telah menempuh pendidikan dari SD sampai Sarjana (S.1) sehingga mempunyai

gelar S.Pd.SD Saat ini penulis bertugas di SDN Kopeng 1 Kecamatan Gunung Puyuh

Kota Sukabumi sebagai guru kelas III. Adapun pangkat dan golongan sebagai guru

sampai saat ini, yaitu golongan IV/a atau sebagai guru Pembina.

Alhamdulillah berkat do’a orangtua dan izin dari Allah, penulis mencoba

mengajukan kenaikan pangkat/golongan IV/a ke IV/b. Penulis mencoba membuat suatu

karya tulis ini sebagai salah satu syarat kenaikan pangkat dari golongan IV/a ke golongan

IV/b. Mudah-mudahan karya tulis ini bermanfaat khusus bagi penulis dan umumnya bagi

semua yang ada dalam dunia pendidikan. Penulis berharap semoga apa yang dicita-

citakan dapat terlaksana. Amin.

iii

ABSTRAKSI

SITI JUBAEDAH, S.Pd.SD. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA


DALAM PEMBELAJARAN IPS KOMPETENSI DASAR PEMELIHARAAN
LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN MELALUI MEDIA LINGKUNGAN DI SDN
KOPENG 1 KECAMATAN GUNUNG PUYUH KOTA SUKABUMI.

Dalam proses belajar mengajar guru mempunyai tugas untuk memilih model
pembelajaran berikut media yang tepat sesuai dengan materi yang disampaikan demi

80
tercapainya tujuan pembelajaran. Dalam proses belajar mengajar di kelas terdapat
keterkaitan yang erat antara guru, siswa, kurikulum, sarana dan prasarana.

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus dengan subyek
penelitian di kelas III Sekolah Dasar Negeri Kopeng 1 semester I tahun pelajaran
201/2017, dengan jumlah siswa 16 orang.
Data keaktifan siswa dikumpulkan dengan pedoman observasi dan data
tentang hasil belajar siswa dikumpulkan dengan tes hasil belajar. Selanjutnya data
yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif analisis.
Pelaksanaan tindakan diawali dengan membagi kelas menjadi 4 kelompok,
guru menyampaikan tujuan pembelajaran, menyampaikan materi pembelajaran
dengan menggunakan media gambar/Benda Asli dan metode Diskusi Kelompok,
kerja kelompok, mengerjakan LKS, presentasi kelompok, dan latihan soal-soal.
Hasil Penelitian menunjukkan 1) penggunaan media lingkungan pada
materi pembelajaran Pemeliharaan Lingkungan Alam dan Buatan dapat
meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa dan 2) dapat meningkatkan
hasil belajar siswa dari rata-rata ; 58,12 dengan ketuntasan klasikal 0% pada pra
siklus menjadi rata-rata hasil belajar ; 68,12% dan ketuntasan klasikal ; 37,5%
pada siklus I, menjadi rata-rata hasil belajar ; 78,12% dengan ketuntasan klasikal
sebesar 100% pada siklus II.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan Media
Lingkungan sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan aktifitas dan hasil
belajar IPS siswa, sehingga media pembelajaran ini dapat dijadikan alternatif
pilihan pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.

iv

KATA PENGANTAR

Salah satu tujuan diadakannya penelitian tindakan kelas bagi para pendidik

adalah untuk menambah ilmu pengetahuan, wawasan, dan motivasi mereka dalam

merefleksi kegiatan belajar mengajar dan berusaha untuk memperbaikinya. Selain itu

sebagai peningkatan profesionalisme guru untuk menunjang kenaikan pangkat/Golongan

dari Gol IV/a ke IV/b.

81
Laporan penelitian tindakan kelas berjudul : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Dalam Pembelajaran IPS Kompetensi Dasar Pemeliharaan Lingkungan Alam dan

buatan Melalui media lingkungan di kelas III SDN Kopeng 1 Kecamatan Gunung

Puyuh Kota Sukabumi.

PTK ini, terdiri dari lima bab yaitu Pendahuluan, Kajian Pustaka, Pelaksanaan

Penelitian, Hasil Penelitian dan Pembahasan serta Kesimpulan dan Saran, dilengkapi

dengan lampiran-lampiran pendukung penelitian tersebut.

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran peningkatan

hasil belajar melalui penggunaan Media Lingkungan pada siswa kelas III SDN Kopeng 1

Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi, yakni adanya perubahan positif tentang

peningkatan perhatian, kesungguhan, keberanian, kemampuan, pemecahan masalah dan

peningkatan prestasi hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA.

Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi ilmiah bagi siswa, guru, sekolah

dan pemerhati pendidikan.

Oktober 2016

PERNYATAAN

PENGELOLA PERPUSTAKAAN

82
Pengelola Perpustakaan SDN Kopeng 1 Kecamatan Gunung Puyuh Kota

Sukabumi, menyatakan bahwa Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul:

“Upaya meningkatkan Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS kompetensi dasar

Pemeliharaan Lingkungan Alam dan Buatan Melalui penggunaan Media Lingkungan di

SDN Kopeng 1 Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi.”, telah disimpan sebagai

buku perpustakaan SDN Kopeng 1 Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi.

Demikian pernyataan ini dibuat untuk diketahui dan dipergunakan seperlunya.

Mengetahui Kota Sukabumi 31 Okt 2016


Kepala SDN Kopeng 1 , Perpustakaan,

SUMI SUMIATI S.Pd,SD DIANITA, S.Pd


NIP. 196512121986102010

vi

DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN.................................................................. ii
BIODATA PENELITI.............................................................................. iii
ABSTRAKSI............................................................................................. iv

83
KATA PENGANTAR............................................................................... v
PERNYATAAN PENGELOLA PERPUSTAKAAN.............................. vi
DAFTAR ISI............................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah............................................................ 1
B. Rumusan Masalah..................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian...................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian.................................................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA.................................................................. 6
A. Hakikat Belajar......................................................................... 6
B. Hasil Belajar............................................................................. 7
C. Pembelajaran IPS..................................................................... 14
D. Metode Pembelajaran dalam IPS............................................. 16
E. Pembelajaran Media Lingkungan............................................ 17
F. Kenampakan Alam dan Lingkungan Sekitar........................... 18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................... 20
A. Penelitian Tindakan Kelas....................................................... 20
B. Subyek, Tempat dan Waktu Penelitian............................ 21
C. Metode Penelitian.................................................................... 23
D. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran................................ 24
E. Teknik Pengupulan Data......................................................... 28
F. Teknik Analisa Data............................................................... 29
G. Kalibrasi Keabsahan Data....................................................... 29
H. Langkah-Langkah Penelitian................................................... 30
I. Analisis Data........................................................................... 32
j. Prosedur Khusus Pembelajaran IPS................................. 33

vii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................... 34


A. Deskripsi Per Siklus................................................................. 34
B. Pembahasan Hasil Penelitian................................................... 47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN............................................... 51
A. Kesimpulan............................................................................... 51
B. Saran – Saran ........................................................................... 52

84
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 53

LAMPIRAN – LAMPIRAN

85

You might also like