You are on page 1of 33

STUDI KASUS

TONSILOFARINGIRTIS DENGAN RESIKO INTERNAL MELALUI


PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS
KECAMATAN SAWAH BESAR

Disusun Oleh :
Anisa Fazrin
1102013031

Pembimbing :
DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes

KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA


BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
2018
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul “TONSILOFARINGIRTIS


DENGAN RESIKO INTERNAL KEBIASAAN JAJAN SEMBARANGAN
MELALUI PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI
PUSKESMAS KECAMATAN SAWAH BESAR” ini telah disetujui oleh
pembimbing untuk dipublikasikan dalam rangka memenuhi salah satu tugas dalam
Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

Jakarta, Desember 2018


Pembimbing

DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes

ii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wa Rahmatullahii wa Barakatuuh


Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur senantiasa kami ucapkan kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada tim penulis
sehingga Laporan Studi Kasus yang berjudul “TONSILOFARINGIRTIS
DENGAN RESIKO INTERNAL KEBIASAAN JAJAN SEMBARANGAN
MELALUI PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS
KECAMATAN SAWAH BESAR” ini dapat diselesaikan.
Penulisan dan penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas
kepaniteraan klinik bagian Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI. Selain itu, tujuan lainnya adalah sebagai salah satu sumber
pengetahuan bagi pembaca, terutama pengetahuan mengenai Ilmu Kesehatan
Masyarakat, semoga dapat memberikan manfaat.
Penyelesain laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen pembimbing,
staf pengajar, dokter dan tenaga medis Puskesmas, serta orang-orang sekitar yang
terkait. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes selaku pembimbing Kepaniteraan
Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI.
2. dr. Erlina Wijayanti, MPH, DiplDK selaku kepala bagian dan dosen
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas
YARSI.
3. dr. Yusnita, M.Kes, DiplDK selaku Koordinator Kedokteran Keluarga Bagian
Ilmu Kesehatan Masyarakat Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas
YARSI.
4. dr. Dini Widianti, MKK, DiplDK, selaku Koordinator Kedokteran Komunitas
iii
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas
YARSI.
5. DR. Rifqatussa’adah SKM., M.Kes, dr. Maya Trisiswati, MKM dan staf
pengajar Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Komunitas Fakultas
Kedokteran Universitas YARSI.
6. Prof. Qomariyah, MS.PKK, AIFM selaku staf pengajar bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokeran Universitas Yarsi
7. dr. Siti Ainun selaku Kepala Puskesmas Kecamatan Sawah Besar, dr. Yudha
selaku penanggung jawab kepaniteraan di Puskesmas Kecamatan Sawah Besar,
dan seluruh tenaga kesehatan yang terkait di Puskesmas Kecamatan Sawah
Besar.
8. Seluruh rekan sejawat yang telah memberikan motivasi dan kerjasama sehingga
tersusun laporan ini.

Jakarta, Desember 2018

Penulis

iv
BAB I
DIAGNOSIS KLINIS

BERKAS PASIEN
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. M
Tempat tanggal lahir : Jakarta, 3 Maret 2011
Umur : 7 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku Bangsa : Sunda
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Jl. Lautze Dalam No. 34 RT 02 RW 06, Kartini,
Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat
Tanggal Pemeriksaan : 26 Oktober 2018

B. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan dengan cara autoanamnesis dan alloanamnesis pada
tanggal 26 Oktober 2018
- Keluhan Utama :
Nyeri menelan sejak 3 hari yang lalu

- Keluhan tambahan :
Demam, batuk, pilek, mual muntah

- Riwayat Penyakit Sekarang :


Pasien datang diantar oleh ibunya ke Poli Umum Puskesmas Kecamatan
Sawah Besar dengan keluhan nyeri menelan sejak 3 hari yang lalu. Keluhan
dirasakan terutama bila menelan makanan. Pasien juga mengeluhkan rasa
mengganjal pada tenggorokan. Keluhan tersebut juga disertai dengan demam

1
sejak 4 hari yang lalu. Demam dirasa hilang timbul pada awalnya, namun
lama-kelamaan demam dirasa terus menerus sepanjang hari.
Selain itu, terdapat keluhan batuk, pilek, mual, dan muntah. Batuk
disertai dengan dahak berwarna putih kekuningan, tidak disertai darah.
Sedangkan cairan yang keluar dari hidung berwarna bening. Satu hari yang
lalu, terdapat keluhan muntah sebanyak 2 kali dalam sehari. Volume nya
sebanyak 2 sendok makan setiap kali muntah. Muntah berisi cairan dan sisa
makanan. Akibatnya, nafsu makan pasien menjadi berkurang. Keluhan BAB
cair dan penurunan berat badan secara drastis disangkal.
Pasien mengakui sering sekali mengkonsumsi goreng – gorengan, chiki
– chikian, dan es krim, yang dijual di pinggir jalan. Pasien juga mengatakan
jarang sekali meminum air putih dan memakan sayuran. Sebelumnya pasien
sudah meminum obat demam yang dibeli di warung tetapi sakit tenggorokan
dan demam tetap tidak sembuh.
Saat datang ke puskesmas, pasien dan ibu pasien berharap agar pasien
dengan meminum obat yang telah diberikan dari dokter pasien dapat segera
sembuh karena dengan keluhan yang ada, pasien terasa tidak nyaman saat
makan. Ibu pasien merasa khawatir penyakit pasien semakin bertambah parah
sehingga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari pasien. Menurut ibu pasien
penyakit yang diderita oleh anaknya merupakan cobaan dari Allah SWT. Ibu
pasien yakin sehat dan sakit datangnya hanya dari Allah SWT, pasien
mengatakan akan terus berobat dan berdoa kepada Allah SWT agar dapat
memberikan kesembuhan pada penyakit nya.
- Riwayat penyakit dahulu:
Pasien tidak pernah mengalami penyakit dengan keluhan serupa
Riwayat alergi obat dan alergi makanan disangkal
Riwayat penyakit hipertensi dan diabetes mellitus disangkal
- Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan seperti pasien
Tidak ada keluarga yang memiliki riwayat alergi obat maupun makanan

2
Tidak ada keluarga yang memiliki riwayat Hipertensi
Tidak ada keluarga yang memiliki riwayat Diabetes Melitus
- Riwayat Pengobatan
Ibu pasien sudah mencoba mengobati penyakit anaknya dengan
menggunakan obat penurun panas yang di jual di warung, namun keluhan
dirasa tidak membaik
- Riwayat Sosial Ekonomi
An. M adalah anak kedua dari dua bersaudara dengan ayah yang bekerja
sebagai karyawan swasta dan ibunya sebagai ibu rumah tangga.
Penghasilan yang didapatkan orangtuanya cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari
- Riwayat Kebiasaan
Kegiatan sehari-hari, pasien terkadang melewatkan sarapan sebelum
pergi ke sekolah. Pasien sekolah di sekolah dasar hingga siang hari.
Pasien mengakui sering mengonsumsi jajanan yang ada di sekitar
sekolahnya, seperti gorengan, minuman dingin, dan es krim. Sore
harinya, pasien bermain bersama teman-teman di lingkungan rumahnya.
Ibu pasien mengatakan, terkadang pasien tidak mencuci tangan sebelum
makan. Ibu pasien selalu mencuci tangan sebelum memasak makanan
dan berusaha menyediakan makanan yang bergizi untuk keluarganya.

C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum :Tampak sakit sedang
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Vital Sign :
- Nadi : 110x / menit
- Pernapasan : 22x / menit,
- Suhu : 37,8o C
4. Data Antopometri
a. Berat badan : 17,5 kg

3
b. Tinggi badan : 117 cm
c. IMT : 17,5 / (1,17)2 = 12,86
Bedasarkan IMT, maka pasien termasuk underweight

Status Generalis :
Kepala : Normocephal, rambut berwarna hitam-coklatan tidak
mudah dicabut
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, mata
tidak cekung, airmata (+)
Leher : Teraba hangat, tidak teraba pembesaran KGB dan
kelenjar tiroid
Thoraks :
Cor :
- Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat.
- Palpasi : Iktus kordis teraba sela iga IV garis midclavicula sinistra.
- Perkusi: Batas atas sela iga II garis parasternal sinistra.
Batas jantung kanan sela iga IV garis parasternaldextra.
Batas jantung kiri sela iga IV garis midklavikulasinistra.
Kesan : batas jantung dalam batas normal
- Auskultas: Bunyi jantung I-II murni, murmur (-), gallop (-)
Pulmo :
- Inspeksi: Pergerakan dinding thorax kiri-kanan simetris, tidak ada
bekas luka, tidak ada benjolan, retraksi ICS (-)
- Palpasi : Fremitus taktil dan vocalis simetris antara paru kiri-kanan
Tidak nyeri tekan, tidak ada krepitasi
- Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru kiri-kanan
- Auskultasi:Suara nafas vesikuler diseluruh lapang paru kiri-kanan.
Ronkhi (-/-), wheezing (-/-).
Abdomen : Datar, simetris, bising usus (+) normal, hepar dan lien tidak
teraba

4
Ekstremitas : Akral hangat, edema ( - ), Sianosis ( - )

Status Lokalis :
 Telinga
No. Pem.Telinga Telinga kanan Telinga kiri
1. Tragus Nyeri tekan (-), edema (-) Nyeri tekan (-), edema (-)
2. Daun telinga Bentuk dan ukuran dalam Bentuk dan ukuran dalam
batas normal, hematoma (-), batas normal, hematoma (-),
nyeri tarik aurikula (-) nyeri tarik aurikula (-)
3. Liang telinga Serumen (-), hiperemis (-), Serumen (-), hiperemis (-),
furunkel (-), edema (-), furunkel (-), edema (-),
sekret (-) sekret (-)
4. Membran Intak, cone of light (+), Intak, cone of light (+),
timpani kolesteatom (-), granulasi (-) kolesteatom (-), granulasi (-)

 Hidung

Pemeriksaan Hidung Hidung kanan Hidung kiri


Hidung luar Bentuk (normal), hiperemi (-), Bentuk (normal), hiperemi (-),
nyeri tekan (-), deformitas (-) nyeri tekan (-), deformitas (-)
Rinoskopi Anterior
Vestibulum nasi Normal, ulkus (-) Normal, ulkus (-)
Cavum nasi Hiperemis (-), sekret (+), massa Hiperemis (-), sekret (+), massa
(-) (-)
Septum nasi Deviasi (-), dislokasi (-) Deviasi (-), dislokasi (-)
Konka inferior dan Edema (-), hiperemis (-) Edema (-), hiperemis (-)
media
Meatus inferior dan Polip (-) Polip (-)
media

5
 Tenggorokan

Pemeriksaan Kondisi
Faring & Rongga Mulut
Bibir Sianosis (-)
Mukosa mulut Hiperemis (-)
Lidah Normal
Gusi Normal
Gigi berlubang Normal
Palatum durum Hiperemis (-)
Palatum mole Hiperemis (-)
Uvula Hiperemis (-), Deviasi (-)
Arkus faring Hiperemis (+), Simetris
Tonsil T2-T2, hiperemis (+)
Hipofaring & Laring
Pita suara Hiperemis (-), Deviasi (-), massa (-)
Epiglottis Hiperemis (-)
Esophagus Lapang

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan

Saran :
- Pemeriksaan darah → leukosit
- Swab untuk kultur

E. POLA MAKAN
a. Kebiasaan Makan
Pasien makan di rumah 2-3 kali sehari dengan waktu yang tidak
menentu setiap harinya. Terkadang pasien melewatkan sarapan
sebelum berangkat sekolah. Pasien biasa memakan makanan yang
dibuat oleh ibunya, pasien sering jajan diluar untuk membeli gorengan
dan minuman ber es. Pasien jarang mengkonsumsi buah-buahan.

6
b. Menerapkan pola gizi seimbang
Menu makanan yang sering dikonsumsi keluarga pasien adalah nasi,
telur, tempe, dan ayam. Untuk setiap sajiannya, Ibu pasien biasanya
menyajikan nasi putih dengan lauk seperti telur, tempe, tahu atau ayam
dan sayur. Keluarga pasien jarang mengkonsumsi daging dan buah-
buahan.

Tabel 1. Food Recall Pola Makan An. M Selama Tiga Hari Terakhir
Menu Jumlah Kalori Karbohidrat Protein Lemak
PAGI, Bubur Ayam 1 porsi 198 kkal 40 g 6,5 g 1,5 g
23-11- Teh manis 1 gelas 60 kkal 15 g 0 0
2018 Air putih 1 gelas 0 0 0 0
Jumlah 258 kkal 55 g 6,5 g 1,5 g
SIANG, Nasi 1 porsi 175 kkal 40 g 4g 0
23-11- Sayur sop 1 porsi 75 kkal 15 g 4,5 g 0
2018 Air putih 1 gelas 0 0 0 0
Es krim 1 cup 140 kkal 20 g 2g 6g
Jumlah 390 kkal 75 g 10,5 g 6g
MALAM, Nasi 1 porsi 175 kkal 40 g 4g 0
23-11- Bakso 1 porsi 95 kkal 0 10 g 6 gr
2018 Air putih 2 gelas 0 kkal 0g 0g 0g
Jumlah 270 kkal 40 g 14 g 6g
Menu Jumlah Kalori Karbohidrat Protein Lemak
PAGI, Nasi 1 porsi 175 kkal 40 g 4g 0
24-11- Sayur sop 1 porsi 75 kkal 15 g 4,5 g 0
2018 Tempe goreng 2 potong 80 kkal 8g 6 gr 3 gr
Air putih 1 gelas 0 0 0 0
Jumlah 330 kkal 63 g 14,5 g 3g
SIANG, Nasi 1 porsi 175 kkal 40 g 4g 0
24-11- Ayam goreng 1 potong 365 kkal 10 g 0 36 gr
2018 Air putih 2 gelas 0 0 0 0
Susu cokelat 1 gelas 110 kkal 9 gr 7 gr 7 gr
Jumlah 650 kkal 59 g 11 g 43 g
MALAM, Nasi 1 porsi 175 kkal 40 g 4g 0
24-11- Telur goreng 1 butir 227,5 kkal 0g 5 gr 23 gr
2018 Air putih 2 gelas 0 kkal 0g 0g 0g
Jumlah 402,5 kkal 40 g 9g 23 g
7
Menu Jumlah Kalori Karbohidrat Protein Lemak
PAGI, Air putih 1 gelas 0 0 0 0
25-11-
2018
Jumlah 0 0 0 0
SIANG, Bakmi 1/2 87,5 20 g 4 gr 0
25-11- Porsi kkal
2018 Nasi 1 porsi 175 kkal 40 g 4g 0
Ayam goreng 1 potong 365 kkal 10 g 0 36 gr
Air putih 1 gelas 0 0 0 0
Jumlah 627,5 kkal 70 g 8g 36 g
MALAM, Nasi 1 porsi 175 kkal 40 g 4g 0
25-11- Sayu sop 1 porsi 75 kkal 15 g 4,5 g 0
2018
Air putih 1 Gelas 0 kkal 0g 0g 0
Jumlah 250 kkal 55 g 8,5 g 0

Interpretasi terhadap food recall pasien An. M


Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa An.M mendapat total kalori perhari:
- Tanggal 23 November 2018 : 918 kkal
- Tanggal 24 November 2018 : 1382,5 kkal
- Tanggal 25 November 2018 : 877,5 kkal
Rata-rata asupan pasien selama 3 hari, adalah 1059,3 kkal.
Keterangan : Rata-rata asupan kalori yang dikonsumsi adalah 1059,3 kkal, dengan
rata-rata asupan karbohidrat 152,3 g, protein 27,3 g, dan lemak 39,5 g.

Perhitungan Kalori
Berat Badan :17,5 kg
Tinggi Badan : 117 cm
IMT : BB(kg)/TB(m2) = 17,5kg/1,17m2=12,86 kg/m2
Status Gizi : underweight
BBI : (umur/tahun x 2) + 8
BBI : (7 x 2 ) + 8 = 22 kg

8
Kebutuhan Kalori Basal (BBE) :
Usia 7-9 tahun = 80 kalori/kg BBI
= 80 kalori x 22
= 1760 kkal/hari

Kebutuhan Zat Gizi anak usia 7-9 tahun adalah:


a. Protein
= 10% dari BBE: 4
10% 𝑥 1760
= = 44 gr
4
b. Lemak
= 20% dari BBE : 9
20% 𝑥 1760
= = 39 gr
9
c. Karbohidrat
= 70% dari BBE : 4
70% 𝑥 1760
= = 308 gr
4

Kesimpulan :
Setelah menghitung jumlah BBI, kebutuhan energi/kalori serta kebutuhan zat gizi
pada pasien, juga dengan melihat food recall pasien selama 3 hari sebelum datang
ke puskesmas maka dapat disimpulkan bahwa menu makan pasien belum
mencukupi dari jumlah energi/kalori yang dibutuhkan setiap harinya.

F. KEGIATAN SEHARI-HARI
Paien sekolah di sekolah dasar dari pagi hingga siang hari. Sepulang sekolah,
pasien langsung pulang ke rumah dan makan siang di rumah, lalu tidur siang. Sore
harinya, pasien bermain bersama teman-teman di lingkungan rumahnya. Malam
harinya, pasien berkumpul dengan keluarga untuk makan malam bersama sembari

9
menonton tv, mengerjakan tugas sekolah. Pasien biasanya tidur malam pada pukul
21.00 WIB.

II. BERKAS KELUARGA


A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
a. Nama Kepala Keluarga : Tn.N (40 tahun)
b. Nama Pasangan : Ny. Y (33 tahun)
Struktur Komposisi Keluarga
Bentuk keluarga ini menurut Friedman adalah Nuclear Family yaitu
keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan anak-anak kandung.
Tabel 1.2 Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah
No. Nama Kedudukan Jenis Umur Pendidikan Pekerjaan
dalam keluarga Kelamin
1. Tn. N Ayah Laki-laki 40 SMP Karyawan
2. Ny. Y Ibu Perempuan 33 SD IRT
3. An. D Anak Perempuan 12 SD Pelajar
4. An. M Anak (Pasien) Laki-laki 7 SD Pelajar
5. Ny. A Nenek pasien Perempuan 69 SD IRT

2. Bentuk Keluarga
Keluarga terdiri atas 2 generasi. Bentuk keluarga ini adalah nuclear
family dengan keluarga terdiri atas Tn. N (40) sebagai kepala keluarga,
Ny. Y (33) sebagai istri. Pasangan ini memiliki 2 orang anak yaitu
anak pertama seorang perempuan (An. D) berusia 12 tahun, dan anak
kedua seorang perempuan (An. M) berusia 7 tahun.

3. Tahapan Siklus Keluarga


Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip dari
Duvall (1985) dan Miller (1998), keluarga Tn. N berada pada tahapan
siklus keluarga yang ke IV, yaitu keluarga dengan anak sekolah.

10
4. Dinamika Keluarga
Keluarga An. M termasuk keluarga yang harmonis

5. Fungsi Keluarga
 Fungsi biologis
Keluarga An. M merupakan keluarga nuclear. Yang dimana hanya
terdiri dari Ayah Ibu dan Anak. Selain itu keluarga ini menerapkan
program keluarga berencana maka fungsi keluarga ini sedikit
terkontrol. Keluarga tidak ada yang memiliki kecacatan ataupun
penyakit menular. Orangtua An. M memelihara dan membesarkan
anak-anaknya dengan baik, serta merawat dan menjaga kesehatan
seluruh anggota keluarganya. An. M merasa cukup memenuhi
kebutuhan makanan sehari-hari namun tidak sesuai dengan pola
gizi seimbang yaitu kurang makan sayur dan buah-buahan, dan
jarang melakukan aktivitas fisik seperti olah raga yang cukup.
 Fungsi Psikologis
Keluarga ini masih memiliki kesadaran yang baik akan pentingnya
kesehatan. Komunikasi di antara keluarga baik, dan antar keluarga
juga saling memberi dukungan terhadap penyakit yang diderita
keluarga
 Fungsi Ekonomi
Sumber penghasilan utama pada keluarga adalah dari Ayah pasien.
Ayah Pasien adalah seorang karyawan di salah satu perusahaan
swasta di Jakarta. Ayah pasien mampu memenuhi kebutuhan
anggota keluarga, seperti kebutuhan makanan dan pakaian. Ibu
pasien juga memiliki usaha sampingan yaitu berjualan nasi uduk.
Untuk tempat berlindung (rumah), pasien berada dirumah sendiri.
Keluarga ini mengaku kesulitan untuk menabung karena
pendapatan ayah dan ibu pasein hanya cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Untuk biaya kesehatan, pasien

11
menggunakan BPJS sehingga pasien dapat berobat tanpa
memikirkan banyaknya biaya yang keluar dan terjamin
kesehatannya.
 Fungsi Sosial
Lingkungan tempat keluarga tinggal termasuk lingkungan padat
penduduk. Keluarga An. M dikenal sebagai keluarga yang baik dan
aktif bermasyarakat di lingkungan setempat. Keluarga ini
menerapkan nilai-nilai dan norma sosial budaya yang ada di
lingkungan tempat tinggal pasien dengan cukup baik
 Fungsi Budaya
Sebagian besar penduduk di sekitar rumah An. M adalah suku
betawi, keluarga An. M juga merupakan suku Sunda. Keluarga An.
M dapat tinggal dan bersosialisasi dengan baik kepada warga
sekitar.
 Fungsi Pendidikan
Orangtua An. M mampu membiayai pendidikan dan
mementingkan pendidikan kepada anak-anaknya. Sekarang An. M
bersekolah di sebuah sekolah dasar di Jakarta.
 Fungsi Spiritual
Tn. N dan keluarga selalu melaksanakan ibadah wajib dan
kewajiban lainnya sesuai syariat Islam tanpa adanya hambatan
dalam keluarga. Tn. N rutin mengerjakan ibadah Shalat Subuh di
mushala yang terdapat di dekat rumah. Di waktu shalat lainnya jika
berada di rumah, Tn. N melakukan shalat berjamaah dengan
keluarganya. An. M terkadang meninggalkan ibadah shalat dan
tidak rutin mengikuti kegiatan mengaji bersama teman-temannya.

12
6. Genogram

Tn. N Ny. Y

An. R

Gambar 1.1 Genogram Keluarga An. M

Keterangan :

B. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup


1) Lingkungan Tempat Tinggal

13
Tabel 1.3 Pedoman Penilaian Rumah Sehat
KOMPONE
NO. N RUMAH KRITERIA
YG DINILAI NILAI BOBOT

I. KOMPONEN RUMAH 31

Langit – a. Tidak ada 0


1 langit b. Ada, kotor, sulit dibersihkan, dan rawan kecelakaan 1 31
c. Ada, bersih dan tidak rawan kecelakaan 2

2 Dinding a. Bukan tembok (terbuat dari anyaman bambu/ilalang) 1


b. Semi permanen/setengah tembok/pasangan bata
atau batu yang tidak diplester/papan yang tidak
kedap air. 2 93
c. Permanen (Tembok/pasangan batu bata yang
diplester) papan kedap air 3

3 Lantai a. Tanah 0
b. Papan/anyaman bambu dekat dengan
tanah/plesteran yang retak dan berdebu 1 62
c. Diplester/ubin/keramik/papan (rumah panggung) 2

4 Jendela a. Tidak ada 0


kamar tidur b. Ada 1 31

Jendela a. Tidak ada 0


5 ruang
keluarga b. Ada 1 31

a. Tidak ada 0
b. Ada, lubang ventilasi dapur <10% dari luas
6 Ventilasi lantai 1
c. Ada, lubang ventilasi >10% dari luas lantai 2 31

a. Tidak ada 0
b. Ada, lubang ventilasi dapur <10% dari luas lantai
dapur 1
7 Lubang asap c. Ada, lubang ventilasi dapur >10% dari luas lantai 31
dapur dapur (asap keluar dengan sempurna) atau ada
exhaust fan atau ada peralatan lain yang sejenis 2

8 Pencahayaa a. Tidak terang, tidak dapat dipergunakan untuk 31


n membaca 0

14
KOMPONE
NO. N RUMAH KRITERIA
YG DINILAI NILAI BOBOT
b. Kurang terang, sehingga kurang jelas untuk
membaca dengan normal 1
c. Terang dan tidak silau sehingga dapat
dipergunakan untuk membaca dengan normal 2

II. SARANA SANITASI 25

a. Tidak ada 0
b. Ada, bukan milik sendiri dan tidak memenuhi
Sarana air syarat kesh 1
bersih c. Ada, milik sendiri dan tidak memenuhi syarat
1 (SGL/SPT/P kesh 2 100
P/KU/PAH) d. Ada, milik sendiri dan memenuhi syarat kesh 3
e. Ada, bukan milik sendiri dan memenuhi syarat 4
kesh
a. Tidak ada 0
Jamban b. Ada, bukan leher angsa, tidak ada tutup,
(sarana disalurkan ke sungai/kolam 1
2 pembuanga c. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, disalurkan ke 100
n kotoran) sungai atau kolam 2
d. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, septic tank 3
e. Ada, leher angsa, septic tank 4

a. Tidak ada, sehingga tergenang tidak teratur di


halaman 0
Sarana b. Ada, diresapkan tetapi mencemari sumber air
Pembuanga (jarak dengan sumber air < 10 m) 1
n Air c. Ada, dialirkan ke selokan terbuka 2 50
3 Limbah d. Ada, diresapkan dan tidak mencemari sumber air
(SPAL) (jarak dengan sumber air > 10 m) 3
e. Ada, dialirkan ke selokan tertutup (saluran kota)
untuk diolah lebih lanjut 4

Sarana a. Tidak ada 0


Pembuanga b. Ada, tetapi tidak kedap air dan tidak ada tutup 1
4 n Sampah / c. Ada, kedap air dan tidak bertutup 2 50
tempat
sampah d. Ada, kedap air dan bertutup 3

III. PERILAKU PENGHUNI 44

1 a. Tidak pernah dibuka 0


15
KOMPONE
NO. N RUMAH KRITERIA
YG DINILAI NILAI BOBOT
Membuka b. Kadang-kadang 1 44
jendela kamar
tidur c. Setiap hari dibuka 2

Membuka a. Tidak pernah dibuka 0


jendela b. Kadang-kadang 1
2 ruang 44
keluarga c. Setiap hari dibuka 2

Membersihka a. Tidak pernah 0


3 n rumah dan b. Kadang-kadang 1 88
halaman c. Setiap hari 2

Membuang a. Dibuang ke sungai/kebun/kolam sembarangan 0


tinja bayi b. Kadang-kadang ke jamban 1
4 dan balita ke 88
jamban c. Setiap hari dibuang ke jamban 2

Membuang a. Dibuang ke sungai/kebun/kolam sembarangan 0


sampah pada b. Kadang-adang dibuang ke tempat sampah 1
5 tempat 88
sampah c. Setiap hari dibuang ke tempat sampah 2

TOTAL HASIL PENILAIAN 993

Kriteria
Rumah Sehat : 1068 – 1200
Rumah Tidak Sehat : < 1068

Kesimpulan: Rumah An. M (total skor 993) termasuk dalam kategori rumah
tidak sehat dengan kurangnya 3 faktor yang medukung rumah sehat, yaitu
komponen fisik rumah, sarana sanitasi dan perilaku penghuni.

2) Kepemilikan Barang-Barang Berharga


Keluarga An. M memiliki beberapa barang elektronik di rumahnya antara
lain yaitu, satu unit televisi, satu unit kipas angin, satu unit kulkas, satu
unit penghangat nasi, 1 unit sepedah motor.
16
3) Denah Rumah

Kamar Kamar
1 2

(a) (b)

Gambar 1.2. Denah Rumah An.M

Kesan: berdasarkan Depkes RI (2002) mengenai kriteria rumah sehat,


rumah An. M termasuk dalam kriteria rumah tidak sehat, karena ventilasi
dan pencahayaan yang kurang memadai. Melihat lingkungan tempat
tinggal dan denah rumah yang dimiliki keluarga pasien tergolong keluarga
dengan ekonomi kurang.

C. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga


1) Perilaku terhadap Sakit dan Penyakit
 Bila Sakit Ringan
Jika ada salah satu anggota keluarga yang sakit, keluarga An.m terlebih
dahulu meminum obat yang beli di warung jika tidak membaik keluarga
An.M berobat ke Puskesmas Kecamatan Sawah Besar.
 Bila Sakit Berat
Jika ada salah satu anggota keluarga An. M yang mengalami keluhan
yang cukup parah, akan langsung dibawa berobat ke Puskesmas
Kecamatan Sawah Besar
2) Perilaku terhadap Pelayanan Kesehatan
Keluarga An.M memiliki jaminan kesehatan Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS).

17
3) Perilaku terhadap Makanan
Keluarga An.M memiliki kebiasaan makan tiga kali sehari dan makan
makanan yang dimasak sendiri oleh ibu pasien, yaitu Ny.Y. Pasien biasa
memakan makanan yang dibuat oleh ibunya, pasien sering jajan diluar
untuk membeli gorengan dan minuman ber es. Pasien jarang
mengkonsumsi buah-buahan. Menurut ibu pasien, pasien jarang mencuci
tangan dengan sabun sebelum makan.

4) Perilaku terhadap Lingkungan Kesehatan


Keluarga An.M membersihkan rumah sehari sekali. Keluarga An.M
tinggal di rumah milik sendiri yang berada di lingkungan cukup padat
penduduk. Rumah tersebut hanya memiliki 2 jendela dan 2 ventilasi yang
kecil sehingga sedikit cahaya yang masuk ke dalam rumah. Pencahayaan
di dalam rumah juga minim penerangan

Kesan :
Berdasarkan penilaian perilaku kesehatan keluarga terlihat bahwa keluarga
pasien memiliki kepedulian yang cukup baik mengenai kesehatan keluarganya.
Bila ada anggota keluarga yang sakit ketika tidak membaik dengan obat yang
dibeli di warung, maka langsung dibawa ke puskesma. Pasien juga memiliki
BPJS. Menu makanan pasien dan keluarga pasien sesuai dengan gizi seimbang
dengan mengonsumsi makanan yang beraneka ragam tetapi tidak membatasi
konsumsi makanan yang berminyak, serta jarang melakukan aktivitas fisik.
Pasien tinggal dalam lingkungan rumah yang padat penghuni.

D. Sarana Pelayanan Kesehatan


Tabel 1.4 Pelayanan Kesehatan
Faktor Keterangan Kesimpulan
Cara mencapai Menggunakan Keluarga An.M
Pelayanan Kesehatan transportasi datang ke Puskesmas

18
Faktor Keterangan Kesimpulan
Tarif Pelayanan Badan Penyelenggara Kecamatan Sawah
Kesehatan Jaminan Sosial (BPJS) Besar
dengan transportasi
umum atau pribadi
Kualitas Pelayanan Memuaskan
dan An.M merasa
Kesehatan
cukup puas dengan
kualitas pelayanan
puskesmas

E. Pola konsumsi Makanan Keluarga


1) Kebiasan makan
Keluarga An.M memiliki kebiasaan makan tiga kali sehari dan makan
makanan yang dimasak sendiri oleh ibu pasien, yaitu Ny.Y. Pasien biasa
memakan makanan yang dibuat oleh ibunya. Makanan yang di konsumsi
dalam sehari beranekaragam, berupa tahu, tempe, ikan, atau ayam. Pasien
sering jajan diluar untuk membeli gorengan dan minuman ber es. Pasien
jarang mengkonsumsi buah-buahan.
Keluarga An.M cukup mengerti yang dimaksud dengan pola gizi
seimbang dan mengetahui kandungan gizi dari makanan yang setiap hari
di konsumsi. Keluarga An.M minum air putih kurang lebih 3 gelas sehari.
Keluarga An.M jarang mencuci tangan dengan sabun sebelum makan.

2) Menerapkan Pola Gizi Seimbang


Keluarga An.M belum bisa memahami bagaimana menerapkan pola
gizi seimbang. Gizi seimbang adalah makan yang cukup mengandung
karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber
zat pembangun, serta vitamin dan mineral.

19
F. Nilai/Kepercayaan yang Dianut Keluarga terkait Kesehatan
Keluarga pasien percaya bahwa penyakit yang didapat akibat kurang menjaga
kesehatan dan tidak ada hubungannya dengan ilmu ghaib. Keluarga pasien
percaya jika sakit yang dialami pasien semata-mata adalah ujian dari Allah
SWT dan kesembuhan datangnya juga dari Allah SWT.

G. Pola Dukungan Keluarga


1) Faktor Pendukung Terselesaikannya Masalah Dalam Keluarga
 Kedua orang tua An. M mengaku sadar akan penyakit yang diderita
anaknya dan membawanya ke fasilitas ksehatan.
 An.M memiliki kartu BPJS untuk berobat.
 An.M mendapat dukungan dan perhatian penuh dari kedua orang
tuanya untuk sembuh.
2) Faktor Penghambat Terselesaikannya Masalah Dalam Keluarga
 Kebiasaan merokok di dalam rumah oleh Tn. N yang merupakan ayah
pasien belum bisa dihilangkan.
 Jarak antara rumah dengan puskesmas yang tidak terlalu dekat juga
membuat keluarga yang sakit sedikit malas jika ke puskesmas.

H. Identifikasi Permasalahan yang didapat dalam Keluarga


1. Pasien memiliki kebiasaan jajan sembarangan seperti gorengan, chiki,
es krim, minuman dingin
2. Kurangnya variasi makanan yang dimasak oleh ibu pasien untuk
makanan sehari-hari
3. Pasien belum mehamahi tentang penyakit apa yang sedang diderita oleh
dirinya sendiri
4. Orang tua pasien kurang memahami tentang penyakit apa yang dialami
oleh anaknya
5. Keluarga kurang menjaga kesehatannya, ini terlihat dari kebiasaan
keluarga yang jarang sekali untuk berolahraga.

20
6. Kurangnya jendela dan ventilasi di rumah sehingga udara bersih tidak
dapat masuk ke rumah

21
BAB II
DIAGNOSIS HOLISTIK

A. DIAGNOSIS HOLISTIK
 Aspek Personal
o Alasan kedatangan : Pasien datang dengan keluhan nyeri menelan
sejak 3 hari yang lalu
o Harapan : Pasien dan Ibu Pasien berharap agar pasien dapat sembuh
secepatnya, sehingga dapat beraktivitas secepatnya
o Kekhawatiran : Pasien dan ibu pasien merasa khawatir penyakit
pasien semakin bertambah parah sehingga dapat mengganggu
aktivitas sehari-hari pasien.
o Persepsi :
- Medis : Pasien dan Ibu pasien beranggapan bahwa penyakitnya
dapat disembuhkan dengan usaha berobat ke dokter, mengikuti
anjuran sesuai apa yang dokter katakan dan meminum obat yang
diberikan secara teratur.
- Religi : Pasien dan Ibu pasien percaya bahwa penyakit yang
diderita oleh anaknya merupakan cobaan dari Allah SWT. Ibu
pasien yakin sehat dan sakit datangnya hanya dari Allah SWT, dan
mengatakan akan terus berobat dan berdoa kepada Allah SWT
agar dapat memberikan kesembuhan pada penyakit anaknya.

B. Aspek Klinis
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
disimpulkan sebagai berikut :
Diagnosis kerja:
Tonsilofaringitis
Diagnosis Banding :
a. Tonsilitis difteri

22
b. Abses peritonsil

C. Aspek Risiko Internal


Faktor internal yang mempengaruhi masalah kesehatan pasien adalah :
a. Pasien sering makan-makanan gorengan, chiki, es krim dan meminum
minuman ber es.
b. Kurangnya kesadaran untuk mencuci tangan terlebih dahulu sebelum
menyantap makanan
c. Kurangnya pemahaman mengenai penyakit yang dialami oleh dirinya
sendiri

D. Aspek Resiko Eksternal


Faktor eksternal yang mempengaruhi masalah kesehatan pasien adalah:
a. Kurangnya variasi makanan yang dimasak oleh ibu pasien untuk makanan
sehari-hari
b. Orang tua pasien kurang memahami tentang penyakit apa yang dialami
oleh anaknya
c. Kurangnya jendela dan ventilasi di rumah sehingga udara bersih tidak
dapat masuk ke rumah

E. Aspek Fungsional
Menurut Internasional Classification Primary Care (ICPC) pasien
mempunyai aspek fungsional pasien mampu melakukan pekerjaan seperti
sebelum sakit dimasukkan ke nilai dalam klasifikasi derajat fungsional adalah
derajat 1. Keterangan : mandiri dalam perawatan diri, bekerja diluar dan
didalam rumah.

23
II. Rencana Pelaksanaan (sesuai dengan kelima aspek diatas)
Tabel 2.1 Rencana Pelaksanaan
Aspek Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Follow up
diharapkan
Aspek Personal  Pasien datang dengan  Melakukan Pasien Saat kunjungan Pasien
keluhan nyeri menelan pemeriksaan fisik dan ke puskesmas mengetahui
sejak 3 hari yang lalu menegakkan penyakit yang
diagnosis. dialaminya dan
mau untuk rutin Pasien dan
minum obat orangtua pasien
dirumah sudah mulai
mengerti atau
 Pasien dan orangtua pasien  Menjelaskan kepada Pasien dan Saat Orangtua menjadi lebih
orangtua kunjungan ke menjadi patuh tahu tentang
khawatir penyakit pasien orangtua pasien
pasien puskesmas untuk melakukan penyakit pasien
semakin bertambah parah bahwa penyakit ini dan melakukan
sehingga dapat dapat sembuh apa yang
pengobatan
mengganggu aktivitas dengan pengobatan disarankan oleh dengan baik.
sehari-hari pasien. dokter agar
penyakit pasien
segera sembuh

Aspek Klinis Tonsilofaringitis Mengobati pasien Pasien Saat Kunjungan Keadaan Klinis Obat yang
dengan terapi ke Puskesmas Pasien dapat diberikan
Farmakologis : membaik dari puskesmas
 Amoxicicilin sudah diminum
250mg 3 x ¾ dengan teratur
dan

24
Aspek Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Follow up
diharapkan
 Paracetamol syr keluhan yang
3 x ½ cth dirasakan
 Dexamethasone semakin
tab 2 x ½ membaik.
 Ambroxol syr 2 x
1cth

Aspek Resiko  Pasien sering makan-  Menjelaskan kepada Pasien Saat kunjungan Pasien bisa Pasien sudah
Internal makanan gorengan, chiki, pasien agar makan ke puskesmas memulai menjaga bisa
dan meminum minuman makanan bergizi dan makanan yang mengurangi
ber es tidak jajan dikonsumsi kebiasaan jajan
sembarangan. sembarangan

 Kurangnya kesadaran  Menjelaskan kepada Pasien Saat kunjungan Pasien mulai Pasien mulai
untuk mencuci tangan pasien agar ke puskesmas menerapkan pola menerapkan
terlebih dahulu sebelum menerapkan pola dan rumah cuci tangan pola cuci
menyantap makanan hidup sehat dan pasien sebelum makan tangan sebelum
menjaga kebersihan makan
terutama untuk cuci
tangan sebelum
makan

 Kurangnya pemahaman  Menjelaskan kepada Pasien Saat kunjungan Pasien dapat Pasien
mengenai penyakit yang pasien mengenai ke puskesmas memahami sudah mulai
dialami oleh dirinya penyebab, seperti dan rumah penyakit yang menjadi lebih
pasien dialaminya dan tahu tentang
sendiri kebiasaan

25
Aspek Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Follow up
diharapkan
mengkonsumsi mengerti apa saja penyakit pasien
makanan yang penyebab
kurang sehat dan penyakit tersebut
tidak mencuci
tangan sebelum
makan

Aspek Resiko  Kurangnya variasi  Menjelaskan kepada Orangtua Saat kunjungan  Orangtua  Orangtua
Eksternal makanan yang dimasak keluarga pasien agar pasien ke Rumah pasien dapat pasien sudah
oleh ibu pasien untuk lebih bervariasi Pasien mengatur dapat
makanan sehari-hari dalam mengatur variasi mengatur
menu makanan yang makanan yang variasi
dikonsumsi pasien dikonsumsi makanan
sehari- hari pasien sehari- yang
hari dikonsumsi
pasien
sehari-hari

 Orang tua pasien kurang  Menjelaskan kepada Orangtua Saat ke  Orangtua pasien  Orangtua
memahami tentang orangtua pasien pasien Puskesmas dan dapat sudah lebih
penyakit apa yang dialami mengenai penyebab, kunjungan ke memahami paham
oleh anaknya seperti kebiasaan Rumah Pasien penyakit yang mengenai
mengkonsumsi dialami penyakit
makanan yang kurang anaknya dan yang dialami
sehat dan tidak mengerti apa oleh anaknya
saja penyebab

26
Aspek Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Follow up
diharapkan
mencuci tangan penyakit
sebelum makan tersebut

 Kurangnya jendela dan  Menjelaskan kepada Keluarga Saat kunjungan  Keluarga dapat
ventilasi di rumah keluarga pasien pasien ke Rumah memahami
sehingga udara bersih mengenai rumah sehat Pasien indikator
tidak dapat masuk ke dan indikatornya rumah sehat
rumah

Aspek Secara fungsional pasien Pasien diharapkan dapat Pasien Saat kunjungan Pasien dapat Pasien sudah
Fungsional dapat digolongkan pada menjalani pengobatan ke Rumah beristirahat menyempatkan
tingkat ke 1 berdasarkan sesuai dengan yang Pasien sementara waktu untuk
ICPC yaitu pasien masih disarankan oleh dokter hingga beristirahat
dapat melakukan aktivitas keluhannya sejenak, pasien
mengaku
sehari-harinya tanpa berkurang
keluhannya
bantuan orang lain sudah berkurang
dan dapat
melakukan
aktivitas dengan
baik

27
PROGNOSIS
Ad vitam : ad bonam
Ad sanactionam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : ad bonam

28
Lampiran 1.
Dokumentasi kunjungan Rumah Pasien

29

You might also like