Professional Documents
Culture Documents
MAMMOGRAFI
Dosen Pembimbing :
Aulia Annisa,S.Tr.Rad
Disusun Oleh:
1. Ahmad Sayuti
2. Elza Maiza
4. Wellda Nurullita
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan yang
telah memberikan beragam nikmat-Nya kepada kita semua sehingga
Alhamdulillah kami diberikan kelancaran dalam membuat makalah yang berjudul
“Mammografi”. Salawat dan salam semoga selamanya tercurah dan terlimpah
kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, para sahabatnya serta seluruh
umatnya termasuk kita yang akan melanjutkan perjuangan dakwahnya semoga
kita akan mendapatkan safa’atnya nanti diakhirat, amin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A.Definisi Mammografi................................................................................ 2
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………….............................….. 12
B. Saran……………………………………….………………..............…... 12
DAFTAR PUSTAKA
ii
iii
BAB I
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang
Kanker payudara dan kanker Ieher rahim merupakan jenis kanker tertinggi
pad a pasien rawat inap maupun rawat jalan di seluruh RS di Indonesia, dengan
proporsi sebesar 28,7% untuk kanker payudara, dan kanker leher rahim 12,8%,
leukemia 10,4%, lymphoma 8,3% dan kanker paru 7,8%. Penderita pasien kanker
payudara setiap tahun semakin meningkat.
Deteksi dini kedua jenis kanker tersebut dapat dilakukan dengan teknologi
tepat guna yang murah dan sederhana atau simple. Itulah sebabnya, pengendalian
kedua jenis kanker tersebut merupakan salah satu program prioritas Pemerintah
[1]. Deteksi dini kanker payudara stadium nol dibutuhkan untuk menemukan
penderita kanker pad a stadium rendah (down staging), sehingga presentase
kemungkinan untuk dapat disembuhkan tinggi. Stadium nol adalah merupakan
stadium pra kanker, dimana massa tumor belurn keluar dari kelenjar susu maupun
saluran susu (LCIS lobular carcinoma in situ atau DCIS ductal carcinoma in situ).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Mammografi
2
perangkat lunak yang terdiri dari graphical user interface (GUI), embedded
system.
3
B. Teori Mamografi
4
Persyaratan energi sinar-X rata-rata (efektif) untuk daerah jaringan
payudara harus memenuhi kriteria bahwa energinya harus serendah mungkin,
tetapi masih memungkinkan untuk penetrasi payudara. Oleh karena itu perlu
optimalisasi energi sinarX rata-rata dalam hal :
C. Tata Kerja
5
Perangkat lunak: graphical user interface (GUI), embedded system.
1. Bagian Elektromekanik
2. Bagian Elektronika
6
f. Pewaktu bisa diatur minimal 0,4 detik sampai dengan maksimal
2 detik.
g. Adanya sensor temperatur tabung untuk memperpanjang waktu
pakai tabung sinar-X.
h. Adanya modul interlock dan emergency untuk keamanan bagi
pasien dan operator.
i. Adanya lampu indikator saat sedang pesawat mamografi sedang
bekerja dan saat situasi emergensi.
1. Bagian Elektronika
7
b. Pengatur Arus Tabung
Pada mamografi arus tabung adalah fungsi dari pad a arus fila men, karena
untuk mengatur arus tabung pad a nilai tertentu, harus dengan mengubah arus
filamen. Rangkaian ini menggunakan ATmega8 sebagai pemilih arus sesuai
kebutuhan. Nantinya pilihan untuk arus tabung dibuat menjadi 15mA, 20mA,
25mA dan 30mA.
c. Pengatur Waktu
8
2. Bagian Mekanik
a. C-arm
C-arm yang terdiri dari tube head, compression paddle dan detector
merupakan bagian mekanik yang langsung berinteraksi dengan pasien, sehingga
faktor keamanan, kenyamanan menjadi perhatian. Tube head dengan
kolimatornya harus menjamin bahwa bagian obyek (payudara) saja yang terkena
sinar-X. Compression paddle harus diusahakan senyaman mungkin ketika
melakukan tekanan terhadap payudara, biasanya bahan paddlenya terbuat dari
polyethylene untuk medis. Detector yang digunakan harus sesuai dengan range
energi sinar-X mamografi dan area aktifnya biasanya ± 20x25 cm.
b. Konsul
9
BAB III
PAPARAN KASUS
Upayamencegahpaparanradiasi yang
berlebihpadapasiendapatdilakukandenganmelakukanujikendalikualitas (Quality
Control) padaperalatanmamografi.Ujikendalikualitaspadapesawatsinar-X
mammografiberfungsiuntukmenjagakualitaskeluaran yang sesuaidengan yang
direncanakan.Parameter-parameter yang
berhubungandengankeluaranradiasiadalahbesarnyaarusdantegangantabung yang
diberikan agar tetapkonstandansesuaistandar yang telahdirekomendasikan.
10
Telahdilakukanbeberapapenelitianmengenaikendalikualitaspesawatsinar
X, salahsatunyaadalahpengujiankendalikualitaspesawatsinar X
padamesindiagnostikpesawatsinar X
denganmengamatikendalikualitasmelaluipengamatankesesuaianparameter
pengukuranpesawatsinar-X
yaitunilaiteganganmasukanterhadaptegangankeluarandaripesawatsinar-X. Bureau
of Radiological Health, dikatakanoleh The Joint Commission on the Acreditation
of Hospital (JCHA) bahwasalahsatutanggungjawabpelayanan unit
radiologiadalahmenjagakendalikualitas yang
bertujuanmeminimalisirfaktorpengulangancitraradiografidanmemaksimalkankuali
tascitraradiografi. sehinggakeluaranradiasinantitidakberbahaya.
11
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari penjelasandiatasdapatdisimpulkanbahwa:
Mammografiadalahpesawatradiografi yang menggunakantabungsinar x
dosisrendahdengananodanyaberbahan rhodium atau molybdenum yang
berfungsiuntukmendiagnosa tumor ataukanker yang beradapadajaringanpayudara.
Pada penelitian ini telah dihasilkan rancangan pesawat sinar-X mamografi yaitu:
2. Saran
Denganmakalahinipenyususnberharap agar
pembacamenjadikanmakalahinisebagaipemicuuntukmencaritahulebihbanyaktenta
ngteknikpesawatkonvensionaldan imaging,
sehinggaakanbergunasebagaisumberinformasidanpengetahuandalambidang
diagnostic danterapi.
12
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal : filsse:///C:/Users/User/Downloads/Budi_166.pdf
13