You are on page 1of 10

GRAVITY Vol. 3 No.

1 (2017)
http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/Gravity
ISSN 2442-515x, e-ISSN 2528-1976
PROFIL KEMAMPUAN INTERPRETASI GRAFIK
KINEMATIKA SISWA SMA KELAS X

Yustiandi1,* dan Duden Saepuzaman 2


1
SMAN Cahaya Madani Banten Boarding School
2
Jurusan Pendidikan Fisika, Universitas Pendidikan Indonesia,
*Email: yustiandi@yahoo.com

Abstract

Graphic interpretation is an important part of studying science. Graph interpretation is part of


a representation that shows students' conceptual understanding. This research is focused on the
ability of interpretation of kinematics graph of high school student of X class one of high school
in Banten. The method used is qualitative with survey technique. The sample of research is 21
students who have obtained the kinematics of straight movement. The test instrument used refers
to the standard Test of Understanding Graphs-Kinematics version 2.6 (Robert J. Beichner). The
results showed some of the most difficulty students sorted as follows. First, the question of no 16
is to determine the change in the velocity of the object for an accelerated object not constant but
linear. Only 9.52% can answer correctly. Second, describe the position graph of the object as a
function of time for a moving object with a certain acceleration (problem no 9). Only 14% of
students answered correctly. Third, the determination of the change of the position of the object
when the velocity of the object at all times is described in the graph (question no 4, 19%).
Fourth, the instantaneous determination of the velocity of the object from the position graph as
a function of time (question no 3, 29%).

Keywords: Graph Interpretation, Kinematics, SMA

Abstrak

Interpretasi grafik merupakan salah satu bagian yang penting dalam mempelajari sains.
Interpretasi grafik merupakan bagian dari representasi yang menunjukkan pemahaman
konseptual siswa. Penelitian ini difokuskan pada profil kemampuan interpretasi grafik
kinematika siswa SMA kelas X salah satu SMA di Banten. Metode yang digunakan adalah
kualitatif dengan teknik survey. Sampel penelitian sejumlah 21 siswa yang telah memperoleh
pembelajaran Kinematika gerak lurus. Instrumen tes yang digunakan merujuk pada tes standar
Test of Understanding Graphs- Kinematics version 2.6 (Robert J. Beichner ). Hasil penelitian
menunjukkan beberapa kesulitan terbanyak siswa diurutkan sebagai berikut. Pertama, soal no
16 yaitu menentukan perubahan kecepatan benda untuk benda yang mengalami percepatan tidak
konstan tetapi linear. Hanya 9,52 % yang dapat menjawab benar. Kedua, mendeskripsikan
grafik posisi benda sebagai fungsi waktu untuk benda yang bergerak dengan percepatan tertentu
(soal no 9) . Hanya 14 % siswa yang menjawab benar soal. Ketiga, Penentuan perubahan posisi
benda ketika kecepatan benda setiap saat dideskripsikan dalam grafik ( soal no 4, 19 %).
keempat, penentuan kecepatan sesaat yang dimiliki benda dari grafik posisi sebagai fungsi
waktu ( soal no 3, 29 %).

Kata kunci: Interpretasi Grafik, Kinematika, SMA

30
Gravity: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika
Yustiandi dan Duden Saepuzaman. / Interpretasi Grafik 3 (2017), 30 - 39 31

PENDAHULUAN Surya dan Amin [1] , terdapat gejala


yang mengindikasikan siswa mengalami
Sistem pendidikan nasional terdiri
kesulitan belajar, beberapa diantaranya
dari berbagai komponen yang senantiasa
yaitu: menunjukkanperolehan hasil
saling berinterkasi dalam mewujudkan
belajar yang rendah,tidak seimbangnya
tujuan. Salah satu bagian dari sistem
hasil yang dicapai dengan usaha yang
pendidikan nasional yang lebih spesifik
telah dilakukan dan lambat dalam
adalah pembelajaran di sekolah. Dalam
melakukan tugas kegiatan
setiap pembelajaran di sekolah, semua
belajar.Berdasarkanindikasi tersebut,
komonen (guru, siswa dan perangkat
makacara yang efektif untuk mendeteksi
sekolah yang lainnya) senantiasa
kesulitan belajar siswa, apalagi dalam
mengharapkan agar tujuan pembelajaran
sebuah pembelajarankelas besar, yaitu
yang telah ditetapkan dapat
denganmelakukan pengukuran hasil
tercapai.Guruterkadang telah merasa
belajar, misalnya dengan menggunakan
total dalam membelajarkan siswa, tetapi
tes diagnostik.
kenyataannya ditinjau dari hasil tes atau
ulangan harian, banyak siswa yang tidak Metode serupa juga digunakan
dapat mencapai hasil belajar yang oleh Physics Education Research Group
diharapkan. Selain itu, selama proses (PER) yang dipelopori oleh Lilian C.
pembelajaran, kadang guru kesulitan Mc Dermott, hampir selama dua dekade,
dalam menentukan seberapa banyak untuk menyelidiki pemahaman konsep
siswa yang benar-benar telah mencapai dan kesulitan konseptual yang dialami
hasil belajar dan seberapa banyak siswa oleh siswa (Heron dan Mc Dermott,
yang masih mengalami kesulitan 1998) [2] . Dua metode yang digunakan
belajar. oleh PER, yaitu wawancara demonstrasi
individu (individual demonstration
Kesulitan yang dialami siswa
interview) dan studi deskriptif melalui
hendaknya dideteksi oleh guru sedini
tes tertulis (written tests) (Mc Dermott,
mungkin agar segera dapat
2013)[3]. Pengamatan dan interaksi
direncanakan program pembelajaran
dengan siswa di dalam kelas juga
(termasuk penguatan materi) yang
memberi informasi mendalam tentang
sesuai.Kesulitan belajar yang dialami
bagaimana siswa belajar dengan baik.
siswa tentu bervariasi, baik
macammaupun penyebabnya. Menurut

Gravity: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika ISSN 2442-515x, e-ISSN 2528-1976
Yustiandi dan Duden Saepuzaman. / Interpretasi Grafik 3 (2017), 30 - 39 32

Kenyataan bahwa siswa memperoleh gambaran profil


mengalami kesulitan belajar nampak kemampuan interpretasi grafik
pada pencapaian rata-rata ulangan kinematika siswa SMA kelas X.
harian. Untuk materi kinematika, rata- Temuan ini akan menjadi sangat penting
rata ulangan harian siswa kelas X tahun sebagai upaya awal untuk mengetahui
ajaran 2015/2016 hanya 61,02 (skala kemampuan interpretasi siswa secara
maksimal 100). Padahal Kriteria umum, mengetahui bagian-bagian yang
Ketuntasan Minimal (KKM) yang menjadi letak kesulitan siswa dalam
ditetapkan sekolah adalah 75. Kondisi menginterpretasi grafik, dan sebagai
ini jelas memerlukan sebuah upaya bahan untuk rancangan pembelajaran
perbaikan yang riil dalam upaya yang tepat sebagai upaya perbaikan.
pencapaian hasil belajar yang lebih baik. Dengan mengetahui letak kesulitan
Analsis lanjutan pada lembar jawaban siswa dalam menginterpretasi grafik
siswa, ternyata diperoleh temuan bahwa secara tepat, maka diharapkan
kesulitan terbanyak siswa berada pada ditemukan pula upaya tindakan
masalah interpretasi grafik. Hampir 67 perbaikan yang efektif dan efisien dalam
% siswa masih mengalami kesulitan upaya peningkatan hasil belajar siswa.
dalam menginterpretasi grafik yang
terkait dengan konsep kinematika gerak
METODE
lurus. Penelitian ini merupakan
Interpretasi grafik merupakan penelitian deskriptif analitik yang
kemampuan dasar yang harus dimiliki menggambarkan profil kemampuan
oleh seorang ilmuwan (scientist) . interpretasi grafik kinematika siswa
Membuat dan menginterpretasi grafik SMA kelas X.Subjek penelitian
sangat penting karena keduanya sebanyak 21 siswa di salah satu SMA di
merupakan bagian dari sebuah Serang, Banten.Pengumpulan data
eksperimen atau sebagai jantungnya menggunakaninstrumen yang
fisika [4]. Kemampuan ini sangat erat dikonstrukdari tes standarTest of
kaitannya karena ilmu fisika tidak bisa Understanding Graphs- Kinematics
terlepas dari kumpulan data eksperimen version 2.6[5] yang dikembangkan oleh
yang harus diinterpretasi. Penelitian ini Robert J. Beichner. Tes ini berbentuk
difokuskan pada tujuan untuk pilihan ganda sebanyak 21 item

Gravity: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika ISSN 2442-515x, e-ISSN 2528-1976
Yustiandi dan Duden Saepuzaman. / Interpretasi Grafik 3 (2017), 30 - 39 33

soal.Tes diberikan setelah siswatelah siswa lebih mendalam dilakukan


memperoleh pembelajaran kinematika wawancara.
gerak lurus. Untuk melihat gambaran
pemahaman konsepsiswa,tiap item soal HASIL DAN PEMBAHASAN
tes diberi skor 1 jika dijawab benar dan Secara umum, rekapitulasi jawaban
skor 0 jika dijawab salah. Analisis siswa untuk setiap item soal yang
lanjutan untuk mengungkap kesulitan diberikan disajikan dalam Tabel 1.

Tabel 1. Rekapitulasi Jawaban Siswa

Item Kunci Jawaban Siswa (%)


Soal Jawaban A B C D E
1 B 47.62 33.33 4.76 14.29 0.00
2 E 0.00 9.52 28.57 0.00 61.90
3 D 23.81 0.00 23.81 28.57 23.81
4 D 9.52 4.76 23.81 19.05 42.86
5 C 9.52 4.76 66.67 19.05 0.00
6 B 47.62 33.33 9.52 0.00 9.52
7 A 33.33 33.33 4.76 14.29 14.29
8 D 4.76 23.81 28.57 33.33 9.52
9 E 4.76 61.90 14.29 4.76 14.29
10 A 52.38 9.52 28.57 4.76 4.76
11 D 14.29 14.29 14.29 42.86 14.29
12 B 14.29 57.14 0.00 4.76 23.81
13 D 14.29 14.29 38.10 33.33 0.00
14 B 28.57 38.10 14.29 9.52 9.52
15 A 57.14 14.29 9.52 9.52 9.52
16 D 0.00 42.86 33.33 9.52 14.29
17 A 33.33 28.57 0.00 9.52 28.57
18 B 0.00 42.86 42.86 0.00 14.29
19 C 19.05 9.52 42.86 14.29 14.29
20 E 23.81 9.52 9.52 0.00 57.14
21 A 28.57 57.14 9.52 0.00 4.76

Berdasarkan temuan ini, nampak dijelaskan beberapa temuan kekeliruan


bahwa hanya sedikit item soal dengan konsepsi siswa dalam menjawab soal.
persentase yang dapat dijawab benar Pertama, item soal nomor 16
oleh siswa lebih dari lima puluh persen. (Gambar 1) . Indikator item soal ini
Ini menunjukkan masih banyak siswa yaitu siswa diharapkan mampu
yang mengalami kesulitas. Berikut akan menentukan perubahan kecepatan benda
untuk benda yang mengalami

Gravity: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika ISSN 2442-515x, e-ISSN 2528-1976
Yustiandi dan Duden Saepuzaman. / Interpretasi Grafik 3 (2017), 30 - 39 34

percepatan tidak konstan tetapi linear. karena siswa masih memiliki keyakinan
Hanya 9,52 % siswa yang menjawab yang kuat terhadap konsepsinya yang
benar, artinya 90,48% siswa masih kurang tepat.
mengalami kesulitan. Hal ini terjadi

Gambar 1. Item soal nomor 16 (Beichner , 1994)

Beberapa kekeliruan konsepsi siswa kasus ini. Penyelesaian soal ini bisa
sebagai berikut. dengan kaidah luas daerah atau pakai
integral .
1. Nilai Kecepatan adalah kemiringan
kurva a=a (t), padahal kecepatan 3. Selalu mengasumsikan kecepatan
adalah kemiringan kurva s=s(t), dan awal benda nol. Sehingga perubahan
percepatan adalah kemiringan kurva kecepatan akan sama dengan
v=v(t) kecepatan akhir yang nilainya
percepatan dikali waktu. Padahal
2. Selalu mengasumsikan nilai
selama tidak ada keterangan yang
percepatan konstan karena berupa
merujuk pada kecepatan awal,
garis lurus, dan besarnya perubahan
dengan nilai a yang diketahui kita
kecepatan tinggal percepatan dibagi
hanya bisa merumuskan perubahan
selang waktu. Padahal untuk
kecepatan.
menentukan perubahan kecepatan,
kita harus identifikasi apakah a Kedua, item soal nomor 9
konstan atau fungsi waktu seperti (Gambar 2) dengan indikator

Gravity: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika ISSN 2442-515x, e-ISSN 2528-1976
Yustiandi dan Duden Saepuzaman. / Interpretasi Grafik 3 (2017), 30 - 39 35

mendeskripsikan grafik posisi benda Sebanyak 14 % siswa yang menjawab


sebagai fungsi waktu untuk benda yang benar.
bergerak dengan percepatan tertentu.

Gambar 2. Item soal nomor 16 (Beichner , 1994)


Beberapa kekeliruan konsepsi siswa Ketiga, item soal No 4 ( Gambar
sebagai berikut. 3). Item ini untuk mengukur
1. Kecepatan konstan diinterpretasi kemampuan siswa dalam menentukan
sebagai dalam kurva posisi sebagai perubahan posisi benda ketika
garis lurus mendatar. Padahal garis kecepatan benda setiap saat
lurus mendatar pada posisi dideskripsikan dalam grafik. Hanya
menyatakan diam bukan bergerak . sebanyak 19 % siswa yang menjawab
2. Selalu sering dipertukarkan antara benar . Konsep yang diperlukan untuk
intreptasi grafik (misalnya besaran menjawab item soal ini adalah bahwa “
yang dinyatakan oleh kemiringan jarak atau besar perpindahan adalah luas
kurva) untuk grafik s=s (t), v=v(t) daerah di bawah kurva v=v (t)”.
dan a=a (t) .
3. Kebingungan membedakan antara
gerak dengan percepatan positif dan
negatif dalam kurva s=s (t)

Gambar 3. Item soal nomor 4 (Beichner , 1994)

Gravity: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika ISSN 2442-515x, e-ISSN 2528-1976
Yustiandi dan Duden Saepuzaman. / Interpretasi Grafik 3 (2017), 30 - 39 36

Beberapa kekeliruan konsepsi siswa waktu, luasan yang dibawah


sebagai berikut. kurva sebagai besarnya
1. Siswa langsung mengalikan besarnya perpindahan/jarak, dan
jarak sebagai hasil kali antara kemiringan kurva sebagai nilai
kecepatan dengan waktu. Tanpa percepatan.
memperhatikan apakah kecepatan Keempat, item soal No 3. Indikator
konstan atau sebagai fungsi waktu. item soal ini menentukan kecepatan
2. Siswa kurang mampu sesaat yang dimiliki benda dari grafik
menginterpretasi grafik v= v(t) posisi sebagai fungsi waktu. Hanya 29
yang meliputi; membaca data % siswa yang menjawab benar.
nilai kecepatan sebagai fungsi

Gambar 4. Item soal nomor 3 (Beichner , 1994)


Beberapa kekeliruan konsepsi siswa Kelima, item soal no 15. Indikator
sebagai berikut. item soal ini menginterpretasikan grafik
1. Interpretasi siswa bahwa percepatan sebagai fungsi waktu ke
perubahan posisi benda secara dalam grafik kecepatan sebagai fungsi
beraturan (linear) berarti waktu.
diidentikkan dengan perubahan
kecepatan secara beraturan.
2. Interpretasi benda yang bergerak
konstan (GLB) tetapi dengan
interpretasi yang keliru bahwa
percepatannya tidak nol.

Gravity: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika ISSN 2442-515x, e-ISSN 2528-1976
Yustiandi dan Duden Saepuzaman. / Interpretasi Grafik 3 (2017), 30 - 39 37

Gambar 5. Item soal nomor 15 (Beichner , 1994)


Hal terbanyak yang menjadi membimbing. Pertanyaan-pertanyaan
kekeliruan dalam menjawab soal ini ini dibuat dan dikembangkan
adalah pemahaman antara percepatan berdasarkan urutan konten dan jenjang
negatif dan positif. Sebagian siswa berpikir siswa. Selain itu, lembar
beranggapan percepatan negatif artinya aktivitas juga dibuat dalam upaya
mundur, sedangkan percepatan positif pengkonstruksian konsep dan aplikasi
ketika maju. Tentu saja ini keliru, secara konsep. Sehingga siswa bisa mencapai
konseptual dari grafik a=a (t) untuk hasil belajar yang optimal.
memperoleh garfik v=v(t) bisa Pembelajaran berbasis student’s
menggunakan konsep integral. conceptual construction guider pernah
Upaya riil yang bisa dilakukan diterapkan dalam pembelajaran gerak
untuk mengatasai permasalahan ini parabola. Saepuzaman (2016)
adalah dengan cara memperbaiki proses menunjukkan pembelajaran Student’s
pembelajaran.Salah satu pembelajaran Conceptual Construction Guider dapat
yang bisa diterapkan adalah dengan memfasilitasi memfasilitasi
menggunakan desain pembelajaran pengembangan kemampuan berpikir
student’s conceptual construction mahasiswa untuk membangun
guider. Pembelajaran ini merupakan konsepnya sendiri dalam memahami
pembelajaran yang menggunakan konsep gerak parabola.
pendekatan konstruktivisme. Dalam
pembelajaran ini, siswa dipandu oleh
guru dan lembar aktivitas siswa dengan
pertanyaan-pertanyaan arahan untuk

Gravity: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika ISSN 2442-515x, e-ISSN 2528-1976
Yustiandi dan Duden Saepuzaman. / Interpretasi Grafik 3 (2017), 30 - 39 38

SIMPULAN DAN SARAN membimbing. Pertanyaan-pertanyaan


Simpulan ini dibuat dan dikembangkan
Interpretasi grafik merupakan berdasarkan urutan konten dan jenjang
kemampuan yang sangat penting di berpikir siswa. Selain itu, lembar
dalam Fisika. Fakta di lapangan aktivitas juga dibuat dalam upaya
menunjukkan siswa masih banyak pengkonstruksian konsep dan aplikasi
mengalami kesulitan dalam konsep. Sehingga siswa bisa mencapai
menginterpretasi grafik. Beberapa hasil belajar yang optimal.
kesulitan siswa sebagai berikut. Saran
Pertama, menentukan perubahan Selain itu, sebagai saran
kecepatan benda untuk benda yang perbaikan untuk memaksimalkan hasil
mengalami percepatan tidak konstan belajar diperlukan upaya peningkatan
tetapi linear.Kedua, mendeskripsikan pemahaman siswa dalam berbagai
grafik posisi benda sebagai fungsi bentuk interpretasi lain selain grafik,
waktu untuk benda yang bergerak misalnya diagram, tabel ataupun verbal
dengan percepatan tertentu. Ketiga, dan visual lainnya. Hal ini diperlukan
Penentuan perubahan posisi benda agar pemahaman siswa menjadi lebih
ketika kecepatan benda setiap saat teruji tidak terbatas hanya pada satu
dideskripsikan dalam grafik . Keempat, bentuk interpretasi.
penentuan kecepatan sesaat yang
dimiliki benda dari grafik posisi sebagai UCAPAN TERIMAKASIH
fungsi waktu. Perlu upaya perbaikan Penulis mengucapkan terima kasih
dalam proses pembelajaran yang kepada berbagai pihak yang telah
memfasilitasi peningkatan kemampuan membantu dalam penulisan makalah ini,
siswa dalam menginterpretasi grafik. terutama siswa-siswi SMAN Cahaya
Salah satu upaya riil yang bisa Madani Banten Boarding School kelas
dilakukan adalah dengan menggunakan X tahun akademik 2015/2016.
desain pembelajaran student’s
conceptual construction guider. Dalam DAFTAR PUSTAKA
pembelajaran ini, siswa dipandu oleh
Beichner, Robert J. (1994) Testing
guru dan lembar aktivitas siswa dengan Student interpretation of
pertanyaan-pertanyaan arahan untuk kinemaics graphs. Am.J. Phys.62

Gravity: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika ISSN 2442-515x, e-ISSN 2528-1976
Yustiandi dan Duden Saepuzaman. / Interpretasi Grafik 3 (2017), 30 - 39 39

(8), August 1994. American


Assosiation of Physics Teachers.

Beichner, Robert J. (1996) Test of


Understanding Graphs-
Kinematics version 2.6. North
Carolina State University
Department of Physics Raleigh,
NC 27695-8202
Beichner@NCSU.edu.

Surya, M.,Amin, M., (1984)


‘Pengajaran Remidial’, Jakarta,
Depdikbud

Heron, P.R.L., McDermott, L.C. (1998)


‘ Bridging the gap. Between
teaching and learning in
geometrical optics’, Optics &
Photonics News, Sept. p. 30-36.

McDermott, L.C. (2013) ‘Improving


the teaching of science through
discipline-based education
research : An example from
physics’. Eur. J. Sci. Math.
Ed.1(1), p. 1-12.
Saepuzaman, D., & Karim, S. (2016).
Desain Pembelajaran Student’s
Conceptual Construction Guider
Berdasarkan Kesulitan Mahasiswa
Calon Guru Fisika pada Konsep
Gerak Parabola. Jurnal Penelitian &
Pengembangan Pendidikan
Fisika, 2(2), 79-86.

Gravity: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika ISSN 2442-515x, e-ISSN 2528-1976

You might also like