Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
ditandai dengan gejala yang khas, yaitu kejang berulang lebih dari 24
kasus epilepsi tidak dapat ditemukan penyebab yang pasti atau yang lebih
sering kita sebut sebagai kelainan idiopatik. Penyakit ini paling sering
terjadi pada anak di bawah 1 tahun dan orang tua (di atas usia 65 tahun).2
epilepsi yang terdapat di Amerika Latin dan Afrika berkisar 3 sampai 9 per
epilepsi di Pakistan rata-rata sebesar 8,5 per 1.000 anak sekolah.5 Hal yang
serupa terdapat di Sri Lanka didapat angka yang tinggi yaitu rata-rata
sebesar 9 per 1.000 anak sekolah.6 Untuk penderita epilepsi di negara Asia
1
2
8,2 per 1.000 penduduk. Bila jumlah penduduk di Indonesia berkisar 220
(pasien).
roh jahat dan menganggap bahwa epilepsi merupakan penyakit yang suci.
puncak insidensinya terdapat pada anak-anak di usia 0-1 tahun, dan jika
perilaku seorang anak. Sebenarnya penyakit ini dapat dideteksi secara dini
mengarah pada epilepsi dapat diketahui sejak dini dan penderita bisa
komprehensif.10
sehingga terjadinya penyakit epilepsi pada anak dapat terdeteksi lebih dini.
sebelum penyuluhan.
sesudah penyuluhan.
konseling.
(tabel 1).
6
adalah :
dan Joan K Austin pada tahun 2007 subjek penelitiannya adalah 15 orang tua
Dilakukan dua kali penghitungan data setelah intervensi edukasi yaitu setelah 1
bulan dan 6 bulan. Hasil penelitian yang didapat adalah meningkatnya tingkat
pengetahuan dan tingkat kualitas hidup dari orang tua dan anak penderita
epilepsi.9
T W May pada tahun 2012, metode yang dilakukan adalah controlled prospective
di mana 852 orang tua sebagai subjek penelitian dibagi dalam dau kelompok yaitu
control group dan treatment group. Pelaksanaan post test dilakukan satu kali
design. Subjek penelitian adalah 32 orang tua yang memiliki anak bukan
penderita epilepsi. Pelaksanaan post test telah dilakukan dalam 35 hari setelah
intervensi edukasi.