You are on page 1of 11

BAB 4

PEMBAHASAN

4.1 Pengkajian

Pengumpulan data menggunakan metode wawancara dengan Tn.S ,observasi secara langsung
terhadap kemampuan dan perilaku Tn.S serta data rekam medik dari Tn.S. dalam pengumpulan
data, penulis tidak mengkaji keluarga, dikarenakan selama pengkajian tidak ada keluarga yang
menjenguk Tn.S. dan selama pengkajian Tn.S mampu menjawab pertanyaan yang diberikan
perawat, selain itu arus pembicaran terarah dan dari hasil pengkajian didapatkan Tn.S masih
mampu mengingat kejadian beberapa tahun lalu mengenai pengalaman tidak menyenangkan
dan mau menceritakan perasaannya dan apa yang terjadi, dan juga ditemukan data berupa
halusinasi auditorik, Tn.S masih memiliki rasa jengkel terhadap tetangganya, berbicara dengan
nada keras, dan mengerutkan keningnya serta afek dari Tn.S labil. sebagai data dala
pengkajian.

4.2 Diagnosa Keperawatan

Data yang memperkuat penulis mengangkat diagnosa resiko perilaku kekerasan yaitu data
subyektif yang diperoleh berupa, Tn.S mengatakan pernah memukul kakak perempuannya,
pernah memecahkan kaca tetangganya juga pernah menggebrak tembok milik tetangganya, dan
Tn.S mengatakan masih merasa jengkel terhadap perbuatan tetangganya yang pernah buang
sampah dihalaman rumahnya. Sedangkan data obyektif yang didapatkan yaitu, terlihat Tn.S
saat bercerita mengkerutkan dahinya, berbicara dengan nada keras.

4.3 Intervensi Keperawatan

Intervensi yang diberikan kepada px yakni terdiri dari 11 TUK dan intervensi yang digunakan
pada nomor :

1.1.1 Beri salam atau panggil nama


1.1.2 Sebutkan nama perawat sambil jabat tangan
1.1.3 Jelaskan maksud hubungan interaksi

27
1.1.4 Jelaskan tentang kontrak yang akan dibuat
1.1.5 Lakukan kontak singkat tetapi sering
2.2.1 Beri kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya
2.2.2 Bantu klien untuk mengungkapkan penyebab perasaan jengkel atau kesal
3.1.2 Observasi tanda dan gejala perilaku kekerasan pada klien
5.1.3 Tanyakan kepada klien “apakah ia ingin mempelajari cara baru yang sehat”
6.1.1 Diskusikan kegiatan fisik yang biasa dilakukan klien
6.1.3 Diskusikan dua cara fisik yang paling mudah dilakukan untuk mencegah perilaku
kekerasan yaitu: tarik napas dalam dan pukul kasur serta bantal
6.4.1 Klien mengevaluasi pelaksaksanaan latihan, cara pencegahan perilaku kekerasan yang
telah dilakukan dengan mengisi jadwal kegiatan harian (self-evaluation)
7.1.1 Diskusikan cara bicara yang baik dengan klien
7.3.2 Susun jadwal kegiatan untuk melatih cara yang telah dipelajari
8.1.1 Diskusikan dengan klien kegiatan ibadah yang pernah dilakukan
9.1.1 Diskusikan dengan klien tentang jenis obat yang diminumnya (nama, warna, besarnya);
waktu minum obat (jika 3 kali: pkl 07.00, 13.00, 19.00); cara minum obat
10.1.1 Anjurkan klien untuk ikut TAK: Stimulasi persepsi pencegahan perilaku kekerasan

Intervensi yang diberikan dimulai dari teknik BHSP, mengidentifikasi penyebab marah,
perasaan tanda gejala serta akibat dari perilaku kekerasan, edukasi tarik nafas dalam, meukul
bantal atau kasur, mengungkapkan perasaan dan secara spiritual, dan pemberian terapi
mendengarkan ayat suci Al-Qur’an. Implementasi pada pasien dilakukan dengan menggunakan
Strategi pelaksanaan. SP untuk pasien ada beberapa hal yaitu dari SP 1 sampai SP 5. Sedangkan
pada SP keluarga terdiri dari SP 1 sampai SP 3.

SP 1
1. Mengidentifikasi penyebab PK
2. Mengidentifikasi tand gejala PK
3. Mengidentifikasi PK yang dilkukan
4. Menidentifikasi akibat PK
5. Menyebutkan cara mengontrol PK
6. Membantu klien mempraktikkan latihan cara mengontrol PK
7. Mengnjurkan klien memasukkan dalam kegiatan harian

28
SP 2
1. Menevaluasi jadwal kegiatan harian klien
2. Melatih klien mengontrol PK dengan cara fisik II
3. Menganjurkan klien memasukkan dalam kegiatan harian
SP 3
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
2. Melatih klien mengontrol PK dengan cara verbal
3. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
SP 4
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
2. Melatih klien mengontrol PK dengan cara spiritual
3. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
Pada SP 4 ini intervensi yang dapat diberikan pada pasien untuk mengontrol PK dilakukan
dengan cara mendengarkan musik ayat suci al-qur’an.
SP 5
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
2. Menjelaskan cara mengontrol PK dengan minum obat
3. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

SP 1 KELUARGA
1. Mendiskusikan masalah yang dirasaka keluarga dalam merawat klien
2. Menjelaskan pengertian PK, tanda gejala serta proses tejadinya PK
3. Menjelaskan cara merawat klien dengan PK
SP 2 KELUARGA
1. Melatih keluarga mempraktikkan cara merawat klien dengan PK
2. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada klien PK

SP 3 KELUARGA
1. Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat
2. Menjelaskan follow up klien setelah pulang

29
4.4 Implementasi Keperawatan

Dengan adanya pemberian strategi untuk meredam rasa marah pada Tn.S dapat menutup
emungkinan Tn.S untuk memunculkan amarahnya serta mengekpresikannya dengan cara yang
tidak tepat. Respon dari Tn.S sendiri, mampu mempraktikkan dan memberikan respon yang
positif. Tn.S melaksaan semua startegi untuk mencegah rasa marah dengan baik. Tn.S juga
mampu mengidentifikasi setiap point dari Sp1 sampai Sp4.

DIAGNOSA
NO. TGL IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN
1 3/10/18 Resiko perilaku BHSP
kekerasan Orentasi
1. Mengucapkan salam terapeutik “ Assalamualaikum
pak, selamat pagi pak ? perkenalkan nama saya nuur
fadhilah ners muda yang berjaga dipagi hari ini. Kalau
boleh tau siapa ya nama bapak ? “
Validasi
1. Bapak kira-kira apa yang dirasakan oleh bapak saat ini
?
Kerja
2. Menanyakan alasan masuk pada pasien “ bapak, kalau
boleh saya tau apa alasan bapak dibawa ke RSJ ini ? “
3. Menanyakan siapa yang membawa pasien ke RSJ “
pak, bapak kesini diantar oleh siapa ya ? “
4. Menanyakan apakah pasien mengetahui kenapa dibawa
ke RSJ “ bapak kira-kira tau tidak kenapa bapak dibawa
ke sini ? “
5. Menanyakan orientasi pada pasien tentang tempat,
orang, waktu “ bapak, tau tidak disini itu dimana ?,
dengan siapa bapak berbicara saat ini ?, sekarang hari
apa, tanggal berapa, tahun berapa dan jam berapa ? “
Terminasi
1. Menanyakan respon pasien “ bagaimana pak
perasaannya setelah berbicara dengan saya ? “
2. Mengucapkan kontrak waktu pertemuan selanjutnya “
baik pak, apakah bapak besok bersedia untuk berbicara
dengan saya kembali ? bapak bisanya pukul berapa ya
?
3. Mengucapkan salam perpisahan “ baik pak, terima
kasih atas kesedian waktu bapak berbicara dengan saya.
Saya akan kembali lagi besok, semoga cepat sembuh
pak. Permisi, Assalamualaikum “
2 4/10/18 SP 1
Orentasi
1. Mengucapkan salam terapeutik “ Assalamualaikum
pak, selamat pagi pak ? wah bapak terlihat segar pagi
ini “
Validasi

30
2. Bapak sekarang apa yang dirasakan oleh bapak saat
ini ?
Kerja
3. Mengidentifikasi penyebab PK “ Bapak, kira-kira
bapak tau tidak hal yang menyebabkan bapak sering
marah-marah ? ”
4. Mengidentifikasi tanda gejala PK “ Pak, apa saja sih
pak tanda gejala yang sering bapak lakukan jika
bapak marah-marah ? “
5. Mengidentifikasi PK yang dilakukan “ pak,
biasanya kalau bapak marah-marah itu, apa sih yang
bapak lakukan ? “
6. Mengidentifikasi akibat PK “ Pak, kira-kira apa saja
pak akibat dari perilaku kekerasan yang bapak
lakukan ? “
7. Menyebutkan cara mengontrol PK “ Pak, jadi begini
ya cara untk mengontrol PK itu ada beberapa hal
diantaranya itu nafas dalam, mengontrol dengan
cara verbal atau menceritakan apa yg sedang
dirasakan, mengontrol dengan cara fisik atau
dengan pukul bantal, mengontrol dengan cara
spiritual, dan minum obat secara teratur pak “
8. Membantu pasien mempraktikan latihan cara
mengontrol PK “ pak saya ajarkan untuk
mengontrol dengan nafas dalam ya, jadi bapak tarik
nafas dalam dari hidung kemudian keluarkan
dengan perlahan dari mulut pak “
9. Menganjurkan pasien memasukkan dalam kegiatan
harian “ pak, bapak jika ada kegiatan harian secara
rutin bapak bisa mengikuti kegiatan tersebut ya,
seperti halnya ikut senam pagi, TAK, maupun
penyuluhan “
Terminasi
1. Menanyakan respon pasien “ bagaimana pak
perasaannya setelah berbicara dengan saya ? “
2. Mengucapkan kontrak waktu pertemuan selanjutnya
“ baik pak, apakah bapak besok bersedia untuk
berbicara dengan saya kembali ? bapak bisanya
pukul berapa ya ?
3. Mengucapkan salam perpisahan “ baik pak, terima
kasih atas kesedian waktu bapak berbicara dengan
saya. Saya akan kembali lagi besok, semoga cepat
sembuh pak. Permisi, Assalamualaikum “
3 5/10/18 SP 2
Orentasi
1. Mengucapkan salam terapeutik “ Assalamualaikum
pak, selamat pagi pak ? wah bapak terlihat segar
pagi ini “
Validasi

31
2. Bapak sekarang apa yang dirasakan oleh bapak saat
ini ?
Kerja
3. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien “ pak,
kalau boleh tau apa saja ya kegiatan harian bapak,
yang sudah bapak lakukan ? “
4. Melatih pasien mengontrol PK dengan cara fisik
kepada benda netral “ bapak, saya akan
demontrasikan ya jika bapak merasa marah-marah
bapak bisa meluapkan amarah bapak dengan cara
bapak memukul ke bantal ataupun kasur dalam
artian tidak melukai orang lain maupun melukai diri
bapak sendiri, awalnya bapak tarik nafas dalam dulu
kemudian bapak pukul bantal dan kasur ya pak “
5. Menganjurkan pasien memasukkan dalam kegiatan
harian “ pak, bapak jika ada kegiatan harian secara
rutin bapak bisa mengikuti kegiatan tersebut ya,
seperti halnya ikut senam pagi, TAK, maupun
penyuluhan “
Terminasi
1. Menanyakan respon pasien “ bagaimana pak
perasaannya setelah berbicara dengan saya ? “
2. Mengucapkan kontrak waktu pertemuan selanjutnya
“ baik pak, apakah bapak besok bersedia untuk
berbicara dengan saya kembali ? bapak bisanya
pukul berapa ya ?
3. Mengucapkan salam perpisahan “ baik pak, terima
kasih atas kesedian waktu bapak berbicara dengan
saya. Saya akan kembali lagi besok, semoga cepat
sembuh pak. Permisi, Assalamualaikum “
4 6/10/18 SP 3
Orentasi
1. Mengucapkan salam terapeutik “ Assalamualaikum
pak, selamat sore pak ? wah bapak terlihat fresh sore
ini “
Validasi
2. Apa yang bapak rasakan sore ini pak?”
Kerja
3. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien “ pak,
kalau boleh tau apa saja ya kegiatan harian bapak,
yang sudah bapak lakukan ? “
4. Melatih pasien mengontrol PK dengan cara verbal “
bapak, saya akan mendengarkan apa yang bapak
keluh kesahkan. Jika merasa ada yang membuat
bapak marah, bapak bisa menceritakannya pada
saya”.
5. Menganjurkan pasien memasukkan dalam kegiatan
harian “ pak, bapak jika ada kegiatan harian secara
rutin bapak bisa mengikuti kegiatan tersebut ya,

32
seperti halnya ikut senam pagi, TAK, maupun
penyuluhan “
Terminasi
1. Menanyakan respon pasien “ bagaimana pak
perasaannya setelah berbicara dengan saya ? “
2. Mengucapkan kontrak waktu pertemuan selanjutnya
“ baik pak, apakah bapak besok bersedia untuk
berbicara dengan saya kembali ? bapak bisanya
pukul berapa ya ?
3. Mengucapkan salam perpisahan “ baik pak, terima
kasih atas kesedian waktu bapak berbicara dengan
saya. Saya akan kembali lagi besok, semoga cepat
sembuh pak. Permisi, Assalamualaikum “
5 7/10/18 SP 4
Orentasi
1. Mengucapkan salam terapeutik “ Assalamualaikum
pak, selamat pagi pak ? wah bapak tampak lebih
segar pagi ini “
Validasi
2. saya boleh tahu, apa yang bapak rasakan saat ini?
Kerja
3. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien “ pak,
kalau boleh tau apa saja ya kegiatan harian bapak,
yang sudah bapak lakukan apa saja ? “
4. Melatih pasien dengan terapi spiritual, dengan
mendengarkan musik murrotal ayat suci Al-Qur’an.
“jadi begini ya pak, jika bapak merasa ingin marah
selain bapak bisa mengontrolnya dengan cara nafas
dalam dan secara verbal ataupun visik bapak juga
bisa mendengarkan lantunan ayat suci Al-Qur’an ya
pak dikala waktu luang bapak ”
5. Menganjurkan pasien memasukkan dalam kegiatan
harian “ pak, bapak jika ada kegiatan harian secara
rutin bapak bisa mengikuti kegiatan tersebut ya,
seperti halnya ikut senam pagi, TAK, maupun
penyuluhan “
Terminasi
6. Menanyakan respon pasien “ bagaimana pak
perasaannya setelah berbicara dengan saya ? “
7. Mengucapkan kontrak waktu pertemuan
selanjutnya “ baik pak, apakah bapak besok
bersedia untuk berbicara dengan saya kembali ?
bapak bisanya pukul berapa ya ?
8. Mengucapkan salam perpisahan “ baik pak, terima
kasih atas kesedian waktu bapak berbicara dengan
saya. Saya akan kembali lagi besok, semoga cepat
sembuh pak. Permisi, Assalamualaikum “
6 8/10/18 SP 5
Orentasi

33
1. Mengucapkan salam terapeutik “ Assalamualaikum
pak, selamat sore pak ? wah bapak tampak lebih
segar sore ini “
Validasi
2. saya boleh tahu, apa yang bapak rasakan sore ini
pak?
Kerja
3. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien “ pak,
kalau boleh tau apa saja ya kegiatan harian bapak,
yang sudah bapak lakukan apa saja ? “
4. Melatih pasien mengontrol PK dengan minum obat
“ permisi bapak, bapak kan sudah melakukan cara
mengidentifikasi penyebab, tanda gejala, akibat,
kemudian cara mengontrol PK dengan verbal, fisik,
ataupun spiritual, bapak juga harus minum obat
secara teratur ya pak. Nah sekarang waktunya bapak
untuk minum obat ya pak “.
5. Menganjurkan pasien memasukkan dalam kegiatan
harian “ pak, bapak jika ada kegiatan harian secara
rutin bapak bisa mengikuti kegiatan tersebut ya,
seperti halnya ikut senam pagi, TAK, maupun
penyuluhan “
Terminasi
6. Menanyakan respon pasien “ bagaimana pak
perasaannya setelah berbicara dengan saya ? “
7. Mengucapkan kontrak waktu pertemuan selanjutnya
“ baik pak, apakah bapak besok bersedia untuk
berbicara dengan saya kembali ? bapak bisanya
pukul berapa ya ?
8. Mengucapkan salam perpisahan “ baik pak, terima
kasih atas kesedian waktu bapak berbicara dengan
saya. Saya akan kembali lagi besok, semoga cepat
sembuh pak. Permisi, Assalamualaikum “

4.5 Evaluasi

Penulis melakukan strategi pelaksanaan (SP) 1 sampai dengan 5 dari tanggal 4-8 Oktober 2018.
Didapatkan pasien mampu melakukan dan melaksanakan dengan baik pada SP 1

Tanggal Diagnosa Keperawatan Evaluasi


Resiko perilaku kekerasan S: px mengatakan sudah tidak merasa sejengkel
sebelumnya kepada tetangganya

34
O: pasien berbicara dengan mengkerutkan
keningnya
A: implementasi yang dilaksanakan
sebelumnya dnegan teknik tarik nafas dalam
sudah dilakukan px, namun px masih belum
bisa melepaskan rasa jengkelnya secara
menyeluruh
P : ajarkan ulang kepada pasien mengenai
teknik tarik nafas dalam, berikan motivasi yang
sesuai dengan kondisi px
S: px mengatakan rasa jengkel dan rasa
marahnya terkadang muncul
O: px terlihat menunjukkan sikap tidak
bersahabat dan mengkerutkan keningnya
A: implementasi yang dilaksanakan
sebelumnya memukul bantal dan kasur belum
dipraktekan px dengan benar
P: ajarkan ulang pada px dengan memadukan
teknik tarik nafas dalam kepada px sebelum
memukul bantal atau kasur.

S: px mengatakan masih malu untuk memulai


terlebih dahulu untuk bercerita
O: px hanya mau bercerita jika ditanya terlebih
dahulu
A: implementasi yang dilaksanakan
sebelumnya untuk bercerita kepada perawat
masih belum mampu dilakukan px
P: ajarkan ulang pada pasien untuk cara
memulai bercerita dan memberikan motivasi
S: px mengatakan bahwa senang mendengar
lantunan ayat suci serta berdzikir dan
beristighfar,rasa marah bisa ditahan

35
O: px terlihat tenang saat bercakap-cakap
A: implementasi tetap dilanjutkan tanpa ada
penambahan
P: tetap berikan intervensi dan
implementasikan kepada px
S : px mengatakan bahwa selalu minum obat
sebelum makan
O: px terlihat patuh minum obat dan sesuai
jadwal
A: implementasi tetap dilanjutkan tanpa ada
penambahan
P: tetap arahkan dan ingatkan px untuk minum
obat sesuai jadwal

Evaluasi Sumatif
Tanggal Diagnosa Evaluasi
Keperawatan
Resiko perilaku S: px mengatakan mengerti dengan
kekerasan teknik nafas dalam
O: px terlihat melakukan teknik napas
dalam dengan benar
A: diagnosa teratasi sebagian
P: dilanjutkan ke SP 2
S: px mengatakan merasa rasa marahnya
berkurang setelah melakukan teknik
pukul bantal atau kasur
O: px melakukan teknik yang diajarkan
dengan tepat
A: diagnosa teratasi sebagian
P: dilanjutkan ke SP 3
S: px mengatakan belum bisa bercerita
kepada perawat
O: px hanya bercerita jika ditanya
terlebih dahulu, tetapi px mulai isa
bercerita secara luwes
A: diagnosa teratasi sebagian
P : dilanjutkan ke SP 4

36
S: px mengatakan lebih tenang dan
rileks ketika beristighfar
O: px terlihat tenang
A: diagnosa teratasi sebagian
P: dilanjutkan ke SP 5
S: px mengatakan bisa untuk patuh
minum obat
O: px patuh minum obat
A: diagnosa teratasi
P: intervensi dihentikan

37

You might also like