Professional Documents
Culture Documents
HASIL PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT SERI KE-1 TAHUN 2017 | 138
Abstract
Environment is one of the factors that play a role in the onset of disease history. Therefore,
knowledge about aspects of sanitation (sanitation) environment plays an important role in each
health efforts, both individually and in groups in society. The purpose of this research is to analyze
factors associated with the use of latrines in the area of the River Plate in the village Laladan Deket
District of Lamongan. This study design is analytic cross sectional correlational approach.
Variables consist of Knowledge, attitudes, latrine conditions, the role of community leaders while
Variable Depending is the use of latrines. Used as a sample of 180 respondents. Data collection
using questionnaires. Data Analysis using Logistic Regeresi Analysis.Based on the analysis
concluded that there was a relationship between knowledge and use of latrines (p = 0.014) in the
community in the area of the River Plate in the village Laladan Deket District of Lamongan. There
was a relationship between attitudes to the use of latrines (p = 0.002). There was a relationship
between the use of latrines Latrine condition (p = 0.000). There was a relationship between the use
of latrines Prominent Role (p = 0.045). So the proposed hypothesis is accepted. More health workers
should enable health promotion activities related to the issue of clean and healthy behavior,
especially in the procurement and use of latrines healthy
Keywords: Knowledge, attitudes, latrines, public figures
akses terhadap fasilitas sanitasi tidak layak semakin tinggi intensitasnya. Keadaan ini sama
sebesar 44,47%. Provinsi paling tinggi akses halnya dengan fenomena bom waktu, yang bisa
terhadap fasilitas tidak layak adalah Provinsi terjadi ledakan penyakit pada suatu waktu
Nusa tenggara Timur (74,65%) dan terendah di cepat atau lambat. Sebaiknya semua orang
DKI Jakarta (17,17%). Sementara itu, menurut Buang Air Besar (BAB) di jamban yang
kualifikasi daerah, akses terhadap fasilitas memenuhi syarat, dengan demikian
sanitasi layak di perkotaan hampir dua kali wilayahnya terbebas dari ancaman penyakit
lipat (7 1,45%) dibandingkan dengan di penyakit tersebut. Dengan Buang Air Besar
perdesaan (3 8,55%). Sedangkan akses (BAB) di jamban banyak penyakit berbasis
terhadap fasilitas sanitasi di perkotaan yang lingkungan yang dapat dicegah, tentunya
tidak layak (28,55%) dan di pedesaan jamban yang memenuhi syarat kesehatan.
(61,45%). Berdasarkan hasil survei Tujuan Penelitian Mengetahui berhubungan
pendahuluan kepada 10 rumah di Daerah dengan penggunaan Jamban di daerah
Bantaran Sungai di Desa Laladan Kecamatan Bantaran Sungai di desa Laladan Kecamatan
Deket Kabupaten Lamongan, sebagian besar Deket Kabupaten Lamongan.
(60%) tidak memiliki jamban yang sehat.
Keluarga yang tidak memiliki jamban ini 2. METODE PENELITIAN
biasanya memanfaatkan sungai, parit, dan Desain penelitian ini adalah analitik
jamban umum untuk membuang kotoran/tinja. korelasional dengan menggunakan pendekatan
Kebiasaan ini berlangsung sejak dulu dan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini
sudah menjadi turun-temurun. Air yang adalah Populasi : seluruh masyarakat di Daerah
bercampur dengan kotoran ini mengalir ke Bantaran Sungai Di Desa Laladan Kecamatan
sawah penduduk sekitar dan akan digunakan Deket Kabupaten LamonganTahun 2015
untuk persawahan. Dengan kebiasaan sejumlah 326 KK. Teknik sampling yang
masyarakat tersebut, maka bukan tidak digunakan adalah Simple Random Sampling
mungkin suatu saat masyarakat di wilayah ini (Muhith A., Nasir., 2011). Besarnya sampel
akan terancam penyakit menular yang berbasis adalah 180 orang. Penelitian dilaksanakan pada
lingkungan. Menurut data dari Deket bulan Desember 2015. Analisa Data
Kabupaten Lamongan Tahun 2014, sepuluh menggunakan: Pengolahan dan Analisis Data
penyakit terbesar pada Puskesmas tersebut Univariat Bivariat dengan Analisis Regresi
adalah ISPA, gastritis, diare, hipertensi, Logistik (Muhith A., Nasir., 2011).
penyakit kulit/dermatitis, rheumatik, penyakit
rongga mulut, TB paru, mata, dan asma. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Jamban keluarga adalah suatu bangunan Analisis bivariat digunakan untuk
yang dipergunakan untuk membuang tinja atau menganalisis hubungan antara variabel
kotoran manusia atau najis bagi suatu keluarga independen dan variabel dependen. Sebagai
yang lazim disebut kakus atau WC (Madjid, variabel independen adalah Pengetahuan,
2009). Bagi rumah yang belum memiliki Sikap,kondisi jamban, dan peran tokoh
jamban, sudah dipastikan mereka itu masyarakat sedangkan variabel dependen
memanfaatkan sungai, kebun, kolam, atau adalah penggunaan jamban. Analisis bivariat
tempat lainnya untuk Buang Air Besar (BAB). menggunakan Analisis Regresi Logistik.
Dengan masih adanya masyarakat di suatu
wilayah yang Buang Air Besar (BAB) Tabel 2. Analisis Regresi Logistik Analisis
sembarangan, maka wilayah tersebut terancam Faktor Yang Berhubungan
beberapa penyakit menular yang berbasis Dengan Penggunaan Jamban
lingkungan diantaranya : penyakit cacingan, Daerah Bantaran Sungai Desa
kolera (muntaber), diare, tifus, disentri, Laladan Kecamatan Deket
schistosomiasis dan masih banyak penyakit Kabupaten Lamongan
lainnya. Selain itu dapat menimbulkan No. Variabel Β p value P
pencemaran lingkungan pada sumber air dan 1. Pengetahuan 1,256 0,014 p<0,05
bau busuk serta estetika. Semakin besar 2. Sikap 1,435 0,002 p<0,05
presentase yang Buang Air Besar (BAB) 3. Kondisi Jamban 1,803 0,000 p<0,05
sembarangan maka ancaman penyakit itu 4. Peran Tokoh 0,926 0,045 p<0,05
PROSIDING SEMINAR NASIONAL
HASIL PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT SERI KE-1 TAHUN 2017 | 140