You are on page 1of 3
Setelah LC menangkap antigen, akan terjadi perubahan fenotif. LC akan ‘mengelami maturesi dimans terjadi peningkatan ekspresi MHC I dan IL, co- stimulatory CD80, CD86, CD40, serta perurunan eksprest langerin dan E- cadherin pada permukaan sel (Merad etal, 2008), Menurut Bursch etal. (2007) ddan Henri et a. (2010), LC yang bermigrasi ke dermis dapat diidentfikest pada cekspres langerin, molekul epithelial cell adhesion (EpCam), dan CD11b, seta abson dari okpsresi CD8 dan CD103. Poranan LC Setelah Teraktivasi ‘Akivasi LC akan menghesilkan pembebasan sitokin dan kbemokin, peningkatan reglasi lymph node homing receptor C-C chemokine receptor (CCR)? yang menginduksi migrasi LC melalui limfatik ke nodus limfetikus perifr. Di nodus inks prifer, LC akan mempresetasikan antigen ye telah diproses (peptid) melalui molekul MHC I dan I ke sel T sehingga terjadi ompleks MHC-pepti-sel T reseptor yong menginisist ektivast sel T uniuk ‘mengeleminasi pathogen (Geijtenbeek dan Gringhuis, 2009). ‘comeum yang juga menangkap antigen dari permukaan kulit atau yang terdekat atau pun di bagian lamina propia mukosa pada usus yang juge mensampling isi Tuminal (Rescigno et al, 2003; Kubo et al. 2009). Pada situast ini LC juga ‘mensampling mikcoorgenisme komensal (Kaplan, 2010). LC yang menangkap antigen kemudian akan bermigrasi ke notus Timfatikus untuk bertema dengan sel T’ guna memacy timbulnye respon imun perolehan, Hal ini menunjukken LC sebagai barrier awal yang berperan respon Dawaan yang melawan pathogen yang masuk dan menginduksi respon pecolehan (Merad et a, 2008). ‘Langerhans cell (LC) versus dermal DC (4DC) ‘LC merupakan dendritik sel yang terdapat pada epidermis, sedanglen dendritik sel yang terdapat di dermis dikenal dengan nama dermal DC (dDC) yang ‘tbegi lagi menjact dermal langerin' DCs dan dermal langerin. DCs (Keplan, 2010) ‘Tabel 1. Komperasi mater LC, dCD, dan CDB* DCs (Kaplan, 2010). ‘Epidermal LCs Dermal ‘Dermal ‘De DCs rin "DCs Des ‘Tissue of residence Skin, eideris Skin, dermis ra Langeria a te : Stn dependent cs E z a + ‘coi : ‘ibeogmous = coup + 5 ‘Merogenous pCa + : : ‘Origin in chimeras ost Donor Doser Danse _Eksprest Molekul LC Sebelum dan Setelah Maturasi LC mengekspresikan molekul pada pecmukaan selnya seperti CDia, E-cadherin, dan langerin (Merad et al., 2006). LC merupakan satusatunya sel yang mengekspresixen MHC II di epidermis, LC juge mengekspresikan C-type lectin, lngerin yang bertanggung jawab dalam menghasilkan granula Birbeck’s _yeng merupakan ultesurskrur hallmark pada LC (Bursch et al., 2007 dan Henri et al, 2010). ‘Vidya Irawan, DVM, M.Sc! * Post Gradata Student of Veterinary Soance, Faclty of Veterinary Medicine, Univers Gadjh Mac, Yogysaa, ndoness Pendabuluan Jeringan mukosa dan kulit merupakan organ yang sering teekspos oleh Tingkungan Iver sehingga harus dapat berperan sebagai barier atau pertahenan ‘aval terhadap masuknya pathogen, Masuknya pathogen perlu menembus barsier fisik seperti stratum comeum, dan lapisan epidermis lainnya yang terllak lebih dalam ctaupun lapisen mukosa dari jeringan mukosa yeng mengandung agen ‘antimicrobial (Proksch eta, 2008) Sein itu terdapat bartier yang lebih spesial yaltu adanye sel-sel Imun yang mensurvel pathogen yang masuk yeitu oleh sel dendritik yang pada kul, Khususnye pada hagian epidermis yang dikenal dengen nam sel langechans [Langerhans cell (LC)] (Merad etal, 2008) Peranan Sel Langerhans Sellangerhans merupaken sel denértk yang dapat djumpat pada lepisen epidermis terutama pada stratum epithelium squamous. LC berperan sebagal ‘antigen presenting call (APC) yang dapat mengenali benda asing dengen prosesusnya yang panjang berbentuk seperti dendrit pada sel syaraf yang fungsinya untuk menangkap antigen (Merad ot al, 2008). Arah prosesus LC tersebut tecagi dua yeitu horizontal dan vertikal. Prosesus horizontal memunghin LC molakekan sampling Gi sebagian besar area epidermis dan Kontak dengan ‘keretinosit untuk menangkap patogen yang masuk Ke epidermis, self antigen dari [eratinosit dan epidermal-resident self antigen sel ype sepert antigen rumor dai ‘neoplasia epidermis. Sedangkan prosesus vertikal memiiki akses ke stratum 1

You might also like