Professional Documents
Culture Documents
(Retrofitting of Reinforced Concrete Beam by Using Ferrocement Jacketing Method due to Cyclic
Loading on Ultimate Load)
ABSTRACT
setelah perbaikan (retrofitting), yaitu meliputi yang terjadi melebihi kapasitas geser struktur, maka
hubungan beban – lendutan, envelope curve, struktur akan mengalami kerusakan geser.
hysteresis energy, model keruntuhan, kekakuan
(stiffness), daktilitas dan pola retak. Kekakuan
Penelitian tentang perbaikan struktur telah banyak
dilakukan. Metode perbaikan yang dilakukan pada Kekakuan didefinisikan sebagai gaya yang
kerusakan struktur beton bertujuan untuk diperlukan untuk memperoleh satu unit
meningkatkan kapasitas beban yang biasanya displacement.
dengan menambah tulangan atau bahan lainnya.
Perkuatan dapat menggunakan bahan-bahan antara
lain wire mesh atau besi tulangan yang P1 P2
Kekakuan, k
ditambahkan pada area keruntuhan dan ditempelkan 1 2
pada beton lama dengan shortcrete, penambahan
struktur plat baja dan external post-tensioning
(Poston, 1997). P (beban)
Sulendra (2000) melakukan penelitian dengan P1
metode penyelubungan beton (concrete jacketing
method) dan penambahan tulangan lentur pada
balok yang mengalami kerusakan lentur. Perbaikan
struktur beton menggunakan metode Δ2 Δ1
penyelubungan beton ini dilaksanakan dengan
menyelubungi struktur asli dengan beton dan
* Δ (defleksi)
P2
menambahkan tulangan longitudinal dan tulangan
transversal yang jumlahnya ditentukan sesuai
dengan gaya-gaya yang terjadi pada struktur yang
diakibatkan oleh gempa. Sebelum beton GAMBAR 1. Peak-to-peak stiffness
penyelubung dicor terhadap struktur aslinya,
permukaan struktur tersebut dikasarkan sedalam 2- Daktilitas
3 mm. Hal ini diperlukan untuk memberikan
rekatan yang cukup antara beton lama dengan beton Menurut SNI-1726-2002, daktilitas adalah
baru. Hasilnya penelitian menunjukkan kapasitas kemampuan suatu struktur gedung untuk
beban lateral, kekuatan, kekakuan, daktilitas, dan mengalami simpangan pasca-elastik yang
disipasi energinya meningkat.
besar secara berulang kali dan bolak-balik
Triwiyono dkk. (2006) meneliti tentang kuat geser akibat beban gempa. Faktor daktilitas, μ adalah
kolom beton bertulang penampang lingkaran yang rasio antara simpangan maksimum struktur
diperbaiki dengan metode concrete jacketing. Hasil gedung pada saat mencapai kondisi di ambang
studi menunjukkan bahwa rumus teoritis untuk keruntuhan, δm dan simpangan struktur gedung
menghitung kuat geser kolom asli dan retrofit
pada saat terjadinya pelelehan pertama, δy di
mempunyai nilai berkisar 75% terhadap hasil
eksperimen, sehingga masih bisa diterapkan untuk dalam struktur gedung.
memprediksi kuat geser kolom baik asli maupun
retrofit. Dari hasil eksperimen didapatkan bahwa δm
perbaikan dengan metode concrete jacketing cukup μ
efektif, kekuatan kolom dalam menahan beban
δy
lateral meningkat menjadi dua kali dibandingkan
kolom asli. Dari kurva histeresis dan pola Analisis Kapasitas Batas
kerusakannya, kolom retrofit dapat
mempertahankan kemampuan menahan beban Balok yang menerima beban lentur, pada saat
lateral meskipun selimut beton sudah mengalami yang sama juga menahan gaya geser akibat
spalling, kekuatan lateral kolom retrofit tidak lenturan. Gaya-gaya yang terjadi pada
menurun secara mendadak, dengan tingkat daktlitas
penampang balok yang terlentur dapat dilihat
menjadi sekitar dua kalinya.
pada Gambar 2.
Gaya Geser
b fc' Mr = Mn ,
Ec=0.003
dimana untuk koefisen reduksi lentur,
garis netral
ND = 0,8
h d z Tegangan geser rencana:
As NT Vu
E s > Ey fs = f y νu
penampang diagram regangan diagram tegangan gaya-gaya b w d
GAMBAR 2. Gaya-gaya dalam balok dengan:
ν u : tegangan geser rencana rata-rata
fc' 0,85 fc'
total
Vu : gaya geser rencana total karena
a
2
beban luar
c a = 1c N D = 0,85fc'ab : faktor reduksi kuat bahan (untuk
garis netral
geser, = 0,75)
d z=d-a
2 bw : lebar balok
d : tinggi efektif balok
fy fy NT = As fy
Kapasitas geser dan lentur dari beton, baja,
blok tegangan blok tegangan kopel momen
tekan aktual tekan ekivalen gaya-gaya dalam serta kapasitas nominal struktur dalam SNI 03-
GAMBAR 3. Blok tegangan persegi ekivalen 2847-2002 dirumuskan sebagai berikut :
Kapasitas kemampuan beton (tanpa
penulangan geser) untuk menahan gaya geser:
0,85 fc'
b
1 '
a Vc fc b w d
c a = 1 c 2 6
Av : luas penampang tulangan geser total Energi Hysteresis merupakan luasan total dari
dengan jarak spasi antar tulangan s, kurva tertutup (bentuk daun) pada hysteretic
untuk sengkang keliling tunggal Av = loops yang diambil pada setiap siklusnya.
2 As,
As : luas penampang batang tulangan C
sengkang, Hysterisis loop
s : jarak pusat ke pusat batang tulangan
geser ke arah sejajar tulangan pokok Load D
A B
memanjang.
Kapasitas geser nominal struktur, Vn :
Vn = Vc + Vs E
1 bw s
Av GAMBAR 5. Hysterisis Loop
3 fy
450 450
200 200
D19 D19
8 8
P P
4 - 200 Lapis 4 - 200
D16 D16
150 170
800 800
1000 1000
450 450
200 200
D19 D19
8 8
P P
4 - 200 Lapis 4 - 200
D16 D16
150 170
800 800
1000 1000
450
450
200 200
D19 D19
8 8
P P
4 - 125 Lapis 4 - 125
D16 D16
150 170
1000 1000
1200 1200
GAMBAR 8. Dimensi dan penampang benda uji US-1, R-US.1, US-2, R-US.2, UBB, R-UBB
172 B. Soebandono et al. / Semesta Teknika, Vol. 14, No. 2, 166-176, November 2011
5
1
Keterangan :
4
3
Keterangan :
1. Loading frame
2. Hydraulic actuator
6
3. Tumpuan
4. Benda uji
7
5. Dial gauge
6. Hydraulic Jack
7. Pengaku
BU. Lentur
100
Beban (kN)
US-1 80
60
40
20
Lendutan (mm)
0
-35 -30 -25 -20 -15 -10 -5 0 5 10 15 20 25 30 35
-20
-40
-60
P
-80
-100
(a) US - 1
100
Be ban (k N)
R-US.1 80
60
40
20
Le ndutan (m m )
0
-35 -30 -25 -20 -15 -10 -5 0 5 10 15 20 25 30 35
-20
-40
-60
P
-80
-100
(b) R-US.1
100
Beban (kN)
80
60
40
US-2
20
Lendutan (mm)
0
-15 -10 -5 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70
-20
-40 P
-60
-80
-100
(a) US - 2
100
Be ban (kN)
80
60
40 R-US.2
20
Le ndutan (m m)
0
-15 -10 -5 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70
-20
-40 P
-60
-80
-100
(b) R-US.2
GAMBAR 12. Kurva hysteretic US-2 dan R-US.2
60
Beban (kN)
40 UBB
20
Lendutan (m m )
0
-40 -35 -30 -25 -20 -15 -10 -5 0 5 10 15 20 25 30 35 40
-20
P
-40
-60
(a) UBB
60
Beban (kN)
R-UBB
40
20
Lendutan (m m )
0
-40 -35 -30 -25 -20 -15 -10 -5 0 5 10 15 20 25 30 35 40
-20
P
-40
-60
(b) R-UBB
DAFTAR PUSTAKA
PENULIS:
Bagus Soebandono
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Jalan
Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul
55183.
Email: baguse_soe@yahoo.com