You are on page 1of 8

JURNAL MKMI, Vol. 12 No.

1, Maret 2016

ANALISIS KINERJA TENAGA KESEHATAN PADA PUSKESMAS


LAPADDE KOTA PAREPARE

Performance Analysis of Health Community in Health Centers Lapadde


Parepare City
Usman
Program Studi Kesehatan Masyarakat FIKES UMPAR
(usman_health@yahoo.co.id)

ABSTRAK
Turunnya kinerja tenaga kesehatan disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya faktor kemampuan, beban
kerja, disiplin kerja dan motivasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan analisis kinerja tenaga kesehatan
di Puskesmas Lapadde Kota Parepare. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan desain pene-
litian observasional dengan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga
kesehatan di Puskesmas Lapadde sebanyak 80 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik non-
probability sampling dengan cara sampling jenuh yaitu semua anggota populasi dijadikan sampel yaitu sebanyak
80 tenaga kesehatan.. Analisis data dengan menggunakan analisis univariat dan bivariat (uji statistik chi-square).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara kemampuan (p = 0,002), beban kerja (p = 0,004), di-
siplin kerja (p = 0,000), dan motivasi kerja (p = 0,001) dengan kinerja tenaga kesehatan di Puskesmas Lapadde
Kota Parepare. Kesimpulan dari penelitian bahwa ada hubungan antara kemampuan, beban kerja, disiplin kerja
dan motivasi kerja dengan kinerja tenaga kesehatan di Puskesmas Lapadde Kota Parepare.
Kata kunci: Kinerja dan tenaga kesehatan

ABSTRACT
The decline in the performance of health workers is caused by several factors, including factors abil-
ities, workload, work discipline and motivation. The purpose of this study was to analyze the performance of
health care practitioner at the health center Lapadde Parepare City. This study uses an analytical study de-
sign was observational study with cross sectional study. The population in this study were all health workers
in health centers Lapadde as many as 80 people. The sampling technique was done by using sampling non-
probability with saturated sampling method in which all members of the population sampled as many as 80
health workers. Data were analyzed using univariate and bivariate analyzes (statistical test Chi-Square). The
results showed that there is a relationship between the ability (p=0,002), workload (p=0,004), work disci-
pline (p=0,000), and motivation (p=0,001) with the performance of health workers in health centers Lapad-
de Parepare. Conclusions from the study that there is a relationship between the ability, workload, work disci-
pline and motivation to work with the performance of health workers in health centers Lapadde Parepare City.
Keywords: Performance and health workers

21
Usman : Analisis Kinerja Tenaga Kesehatan pada Puskesmas Lapadde Kota Parepare

PENDAHULUAN kan dapat menunjukan kontribusi profesionalnya


Setiap organisasi atau perusahaan memerlu- secara nyata dalam meningkatkan mutu pelayanan
kan sumber daya untuk mencapai tujuannya. Sum- kesehatan, yang berdampak terhadap pelayanan
ber daya merupakan sumber energi, tenaga, kekua- kesehatan secara umum pada organisasi tempat-
tan (power) yang diperlukan untuk menciptakan nya bekerja, dan dampak akhir bermuara pada
daya, gerakan, aktivitas, dan tindakan. Sumber kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.6
daya tersebut antara lain terdiri atas sumber daya Dengan mengandalkan kemampuan dan kete-
alam, sumber daya finansial, sumber daya manu- rampilan seseorang termasuk beban kerja, sum-
sia, sumber daya ilmu pengetahuan, dan sumber ber daya dan lingkungan kerja motivasi seseorang
daya teknologi dan salah satu sumber daya yang sangat berpengaruh pada kinerjanya, motivasi ini
terpenting adalah sumber daya manusia.1 Keter- dapat dipengaruhi oleh tingkat dan macam kebu-
sediaan dan pemberdayaan sumber daya manusia tuhan seseorang.4 Menurut Mangkunegara faktor
sangat dibutuhkan dalam mencapai pembangu- yang memengaruhi pencapaian kinerja terbagi
nan kesehatan, karena pelayanan yang bermutu menjadi dua bagian yaitu faktor kemampuan (abil-
dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat ity) dan faktor motivasi (motivation).6
tidak akan terwujud apabila tidak didukung oleh Hal lain yang sangat berpengaruh pada ki-
kesiapan sumber daya manusia. Kesiapan sumber nerja tenaga kesehatan adalah faktor kedisiplinan.
daya manusia akan dapat terealisasi jika melalui Disiplin kerja memberikan pengaruh yang nyata
perencanaan sumber daya manusia yang baik terhadap kinerja, jika disiplin kerja tidak ditingkat-
yang memberikan fokus perhatian pada langkah- kan maka secara langsung akan berdampak pada
langkah yang harus diambil oleh manajemen guna penurunan kinerja sehingga tujuan akhir dari or-
menjamin bahwa organisasi tersedia tenaga kerja ganisasi tidak tercapai. Disiplin merupakan sikap
yang tepat untuk menduduki berbagai kedudukan, yang menggambarkan kepatuhan pada suatu atur-
jabatan dan pekerjaan yang tepat pada waktu yang an atau ketentuan yang berlaku, sehingga dapat
tepat dalam rangka mencapai tujuan dan berbagai meningkatkan produktifitas, efisiensi dan efektif-
sasaran yang telah ditetapkan.2 itas kerja. Peningkatan sikap disiplin sangat pen-
Sehubungan dengan pengembangan dan ting untuk pertumbuhan organisasi,terutama untuk
peningkatan sumber daya manusia, maka salah memotivasi pegawai agar dapat mendisiplinkan
satu faktor yang harus diperhatikan adalah ma- diri dalam melaksanakan pekerjaan baik secara
salah kinerja. Kinerja adalah kuantitas dan kua perorangan maupun kelompok.7
litas pencapaian tugas-tugas, baik yang dilakukan Jumlah tenaga kesehatan di Indonesia ma-
individu, kelompok maupun organisasi.3 Upaya sih sangat kurang dengan penyebaran yang tidak
peningkatan kinerja tenaga kesehatan di puskes- merata menurut data Kementrian Kesehatan RI,
mas sangat penting karena adanya berbagai as- jumlah tenaga kesehatan yaitu sebanyak 415.704
pek yang berhubungan dengan upaya peningkatan orang dan perbandingan 1: 700. Provinsi Sulawesi
pelayanan kesehatan.4 Puskesmas dalam melak- Selatan memiliki jumlah tenaga kesehatan seba-
sanakan fungsinya dapat mewujudkan empat misi nyak 10.201 orang.8 Kota Parepare khususnya
pembangunan kesehatan yaitu menggerakkan Puskesmas Lapadde memiliki jumlah tenaga ke-
pembangunan kecamatan yang berwawasan pem- sehatan sebanyak 80 orang. Tenaga kesehatan di
bangunan, mendorong kemandirian masyarakat Puskesmas Lapadde mayoritas berstatus sebagai
dan keluarga untuk hidup sehat, memeliharan dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 52 orang
meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermu- dan Tenaga Kerja Sosial (TKS) sebanyak 28
tu, merata dan terjangkau serta memelihara dan orang. Mayoritas tingkat pendidikan tenaga kese-
meningkatkan kesehatan individu, kelompok dan hatan Diploma Tiga (D3) sebanyak 41 orang, Sar-
masyarakat serta lingkungan.5 jana sebanyak 31 orang, Profesi (Dokter dan Ners)
Kinerja tenaga kesehatan sebagai kon- sebanyak 7 orang dan belum ada yang Magister.9
sekuensi tuntutan masyarakat terhadap kebutuhan Jumlah tenaga kesehatan tersebut jika
akan pelayanan prima atau pelayanan yang bermu- dibandingkan dengan jumlah kunjungan pasien
tu tinggi. Melalui kinerja tenaga kesehatan, diharap baik rawat jalan maupun rawat inap di Puskes-

22
JURNAL MKMI, Vol. 12 No. 1, Maret 2016

mas Lapadde belum berimbang dan pada akhir paling sedikit responden memiliki umur >50 ta-
tahun 2015 seluruh tenaga kesehatan mendapat- hun sebanyak 4 responden (5,00%). Jenis kelamin
kan tambahan beban kerja dimana seluruh tenaga responden mayoritas memiliki jenis kelamin per-
kesehatan disibukkan dengan persiapan akreditasi empuan yaitu sebanyak 71 responden (88,75%)
puskesmas yang berdampak pada kinerja tenaga sedangkan yang berjenis kelamin laki-laki hanya
kesehatan. Hasil survei awal, ditemukan bahwa 9 responden (11,25%). Tingkat pendidikan re-
sebagian tenaga kesehatan di Puskesmas Lapad- sponden mayoritas diploma yaitu sebanyak 42 re-
de masih kurang optimal dalam bekerja. Motivasi sponden (52,50%), sarjana sebanyak 31 responden
dan tingkat kedisiplinan tenaga kesehatan masih (38,75%), profesi sebanyak 7 responden (8,75%)
kurang yang sangat berpengaruh pada penurunan dan tidak ada responden yang memiliki tingkat
kinerja, hal ini dibuktikan dengan masih ada tena- pendidikan magister (Tabel 1).
ga kesehatan yang datang terlambat dan pulang se-
belum waktunya serta meninggalkan ruangan saat Tabel 1.
Distribusi Karakteristik Responden di
jam kerja. Hal ini menunjukkan bahwa turunnya Puskesmas Lapadde Kota Parepare
kinerja tenaga kesehatan disebabkan oleh beber- Karakteristik Responden n %
apa faktor, diantaranya faktor kemampuan, beban Umur (Tahun)
kerja, disiplin kerja dan motivasi. Tujuan peneli- < 31 35 43,75
tian ini adalah untuk melakukan analisis kinerja 31-40 23 28,75
tenaga kesehata di Puskesmas Lapadde Kota Pare- 41-50 18 22,50
> 50 4 5,00
pare.
Jenis Kelamin
Lakilaki 9 11,25
BAHAN DAN METODE Perempuan 71 88,75
Penelitian ini menggunakan metode pene- Tingkat Pendidikan
litian analitik dengan desain penelitian observa- Diploma 42 52,50
sional dengan pendekatan cross sectional study.10 Sarjana (S1) 31 38,75
Penelitian ini dilaksnakan di Puskesmas Lapadde Prefesi 7 08,75
Kota Parepare Provinsi Sulawesi Selatan pada bu- Magister (S2) 0 0,00
lan Mei sampai November 2015. Populasi dalam Sumber : Data Primer, 2015
penelitian ini adalah seluruh tenaga kesehatan di
Puskesmas Lapadde sebanyak 80 orang. Teknik Hasil analisis univariat berdasarkan varia-
pengambilan sampel dilakukan dengan teknik non- bel kemampuan menunjukkan bahwa dari 80
probability sampling dengan cara sampling jenuh tenaga kesehatan yang dijadikan responden, yang
yaitu semua anggota populasi dijadikan sampel memiliki kemampuan baik sebanyak 53 responden
yaitu sebanyak 80 tenaga kesehatan.11 Instrumen (66,25%) sedangkan yang memiliki kemampuan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah kue- kurang baik sebanyak 27 responden (33,75%).
sioner.10 Analisis data dengan menggunakan anali- Tenaga kesehatan yang merasakan beban kerja
sis univariat dan bivariat (uji statistik Chi-Square) ringan sebanyak 51 responden (63,75%) sedang-
dan penyajian data dalam bentuk teks (textular).11 kan yang merasakan beban kerja berat sebanyak
29 responden (36,25%). Tenaga kesehatan yang
HASIL memiliki disiplin kerja kategori disiplin seba-
Hasil penelitian berdasarkan karakteristik nyak 67 responden (83,75%) sedangkan yang ku-
responden di Puskesmas Lapadde Kota parepare rang disiplin sebanyak 13 responden (16,25%).
menunjukkan bahwa dari 80 tenaga kesehatan Tenaga kesehatan yang memiliki motivasi tinggi
yang dijadikan responden dari segi umur, ma- sebanyak 56 responden (70,00%) sedangkan yang
yoritas responden memiliki umur <31 tahun yaitu memilikimotivasi kurang sebanyak 24 responden
sebanyak 35 responden (43,75%), umur 31 – 40 (30,00%). Tenaga kesehatan yang memiliki kiner-
tahun sebanyak 23 responden (28,75%), umur ja baik sebanyak 69 responden (86,25%) sedang-
41-50 sebanyak 18 responden (22,50%) dan yang kan yang memiliki kinerja kurang baik sebanyak
11 responden (13,75%) (Tabel 2).

23
Usman : Analisis Kinerja Tenaga Kesehatan pada Puskesmas Lapadde Kota Parepare

Tabel 2. Distribusi Berdasarkan Variabel Pene- oleh nilai p = 0,004. Hal ini dapat disimpulkan
litian di Puskesmas Lapadde bahwa ada hubungan beban kerja dengan kiner-
Variabel Penelitian n % ja tenaga kesehatan di Puskesmas Lapadde Kota
Parepare (Tabel 3).
Kemampuan 53 66,25 Hasil penelitian berdasarkan analisis bi-
Baik variat untuk variabel disiplin kerja menunjukkan
27 33,75
Kurang baik bahwa responden yang memiliki didiplin kerja
Beban Kerja kategori disiplin dengan kinerja yang baik seba-
Ringan 51 63,75
29 36,25 nyak 65 responden (81,25%) dan yang memiliki
Berat
Disiplin Kerja disiplin kerja kategori disiplin, tetapi tetap memili-
Disiplin 67 83,75 ki kinerja yang kurang baik sebanyak 2 responden
Kurang Disiplin 13 16,25 (2,50%). Untuk tenaga kesehatan yang memiliki
Motivasi disiplin kerja kurang disiplin namun tetap memili-
Tinggi 56 70,00 ki kinerja baik sebanyak 4 orang (5,00%) dan yang
Kurang 24 30,00 memiliki disiplin kerja kurang disiplin dengan ki-
Kinerja nerja kurang baik sebanyak 9 responden (11,25%).
Baik Berdasarkan hasil uji statistik Chi-Square diper-
Kurang baik 69 86,25
11 13,75 oleh nilai p = 0,000. Hal ini dapat disimpulkan
Sumber : Data Primer, 2015 bahwa ada hubungan disiplin kerja dengan kiner-
ja tenaga kesehatan di Puskesmas Lapadde Kota
Hasil penelitian berdasarkan analisis bivari- Parepare (Tabel 3).
at untuk variabel kemampuan menunjukkan bahwa Hasil penelitian berdasarkan analisis bi-
responden yang memiliki kemampuan dengan ki- variat untuk variabel motivasi menunjukkan bah-
nerja yang baik sebanyak 50 responden (62,50%) wa responden yang memiliki motivasi tinggi de-
dan yang memiliki kemampuan baik, tetapi tetap ngan kinerja yang baik sebanyak 53 responden
memiliki kinerja yang kurang baik sebanyak 3 res- (66,25%) dan yang memiliki motivasi tinggi,
ponden (3,75%). Untuk tenaga kesehatan yang tetapi tetap memiliki kinerja yang kurang baik se-
memiliki kemampuan kurang baik, tetapi tetap banyak 3 responden (3,75%). Untuk tenaga kese-
memiliki kinerja baik sebanyak 19 orang (23,75%) hatan yang memiliki motivasi kurang namun tetap
dan yang memiliki kemampuan dan kinerja ku- memiliki kinerja baik sebanyak 16 orang (20,00%)
rang baik sebanyak 8 responden (10,00%). Ber- dan yang memiliki motivasi kurang namun tetap
dasarkan hasil uji statistik Chi-Square diperoleh memiliki kinerja kurang baik sebanyak 8 respon-
nilai p = 0,002. Hal ini dapat disimpulkan bahwa den (10,00%). Berdasarkan hasil uji statistik Chi-
ada hubungan kemampuan dengan kinerja tenaga Square diperoleh nilai p = 0,001. Hal ini dapat di-
kesehatan di Puskesmas Lapadde Kota Parepare simpulkan bahwa ada hubungan motivasi dengan
(Tabel 3). kinerja tenaga kesehatan di Puskesmas Lapadde
Hasil penelitian berdasarkan analisis bivari- Kota Parepare (Tabel 3).
at untuk variabel beban kerja menunjukkan bah-
wa responden yang memiliki beban kerja ringan PEMBAHASAN
dengan kinerja yang baik sebanyak 44 responden Hasil penelitian menunjukkan bahwa ke-
(55,00%) dan yang memiliki beban kerja ringan, mampuan berhubungan dengan kinerja petugas
tetapi tetap memiliki kinerja yang kurang baik se- kesehatan. Kemampuan kerja merupakan kemam-
banyak 7 responden (8,75%). Untuk tenaga kese- puan, pengetahuan dan penguasaan tenaga keseha-
hatan yang memiliki beban kerja berat namun tetap tan atas teknis pelaksanaan tugas yang diberikan.
memiliki kinerja baik sebanyak 25 orang (31,25%) Dengan adanya kemampuan kerja, tenaga keseha-
dan yang memiliki beban kerja berat dengan ki- tan dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik
nerja kurang baik sebanyak 4 responden (5,00%). sesuai dengan jatah waktu maupun target yang tel-
Berdasarkan hasil uji statistik Chi-Square diper- ah ditetapkan dalam program kerja. Kemampuan
kerja memiliki kaitan erat dengan kinerja tenaga

24
JURNAL MKMI, Vol. 12 No. 1, Maret 2016

kesehatan karena kemampuan tenaga kesehatan karyawan meliputi kemampuan intelektual dan ke-
merupakan faktor yang penting guna mendukung mampuan fisik. Kemampuan intelektual dibutuh-
pencapaian hasil pekerjaan. Penilaian kemampuan kan untuk menunjukan aktivitas-aktivitas mental.
kerja sangat penting bagi suatu organisasi karena Kemampuan fisik diperlukan untuk melakukan tu-
dengan penilaian kemampuan tersebut suatu or- gas yang menuntut stamina koordinasi tubuh atau
ganisasi dapat melihat sampai sejauh mana faktor keseimbangan, kekuatan, kecepatan dan kelentur-
manusia dapat menunjang tujuan suatu organisasi. an atau fleksibilitas tubuh.1
Penilaian terhadap kemampuan dapat memotivasi Hasil penelitian ini sejalan dengan peneli-
pegawai agar terdorong untuk bekerja lebih baik.12 tian yang dilakukan oleh Suparman yang menga-
Hasil penelitian menunjukkan bah- takan bahwa ada hubungan dengan kemampuan
wa secara umum kemampuan tenaga keseha- kerja dengan kinerja pegawai di Puskesmas Salo
tan baik, hal ini disebabkan mayoritas tenaga Kabupaten Pinrang.12 Sejalan juga dengan peneli-
kesehatan di Puskesmas Lapadde masih ber- tian yang dilakukan oleh Ilham IA yang menga-
ada pada usia dewasa serta memiliki tingkat takan bahwa hubungan/pengaruh yang signifikan
pendidikan yang masih sesuai dengan stan- antara kemampuan dengan kinerja.13 Hasil pene-
dar minimal untuk menjadi tenaga kesehatan litian menunjukkan bahwa ada hubungan antara
yaitu tingkat pendidikan diploma. Usia yang ma- beban kerja dengan kinerja tenaga kesehatan. Be-
sih dewasa sangat memungkinkan tenaga ke- ban kerja merupakan frekuensi kegiatan rata-rata
dari masing-masing jenis pekerjaan dalam jangka
Tabel 3. Hubungan Kemampuan, Beban Kerja, Disiplin Kerja dan Motivasi dengan Kinerja
Tenaga Kesehatan di Puskesmas Lapadde
Kinerja
Total
Variabel Baik Kurang Baik Hasil Uji
n % n % n %

Kemampuan
Baik 50 62,50 3 3,75 53 66,25
p = 0,002
Kurang baik 19 23,75 8 10,00 27 33,75
Beban Kerja
Ringan 44 55,00 7 8,75 51 63,75
p = 0,004
Berat 25 31,25 4 5,00 29 36,25
Disiplin Kerja
Disiplin 65 81,25 2 2,50 67 83,75
p = 0,000
Kurang 4 5,00 9 11,25 13 16,25
Motivasi
Tinggi 53 66,25 3 3,75 56 70,00
p = 0,001
Kurang 16 20,00 8 10,00 24 30,00
Sumber : Data Primer, 2015

sehatan dapat bekerja maksimal karena masih waktu tertentu. Beban kerja adalah semua faktor
memiliki kemampuan fisik dan stamina untuk yang menentukan orang yang sedang bekerja.
menyelesaikan tugas pokok dan fungsinya serta Definisi lain tentang beban kerja adalah merupa-
dengan tingkat pendidikan yang minimal diploma kan sebagian dari kapasitas kemampuan pekerja
menjadi salah satu modal bagi tenaga kesehatan yang diberikan untuk mengerjakan tugasnya. Be-
untuk mudah memahami dan mengerjakan tugas ban kerja berpengaruh terhadap kinerja individu
yang diberikan kepadanya. Hal ini sesuai dengan dalam melaksanakan pekerjaan yang dilakukan.
teori yang mengatakan bahwa kapasitas individu Beban kerja tidak hanya dilihat dari beban fisik
dalam menyelesaikan berbagai tugas dalam se- semata akan tetapi beban kerja juga bisa berupa
buah pekerjaan, kemampuan menyeluruh seorang beban mental. Pekerja yang mempunyai beban

25
Usman : Analisis Kinerja Tenaga Kesehatan pada Puskesmas Lapadde Kota Parepare

kerja yang berlebihan akan menurunkan produktif- Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada
itas dan kualitas hasil kerja, dan ada kemungkinan hubungan antara disiplin kerja dengan kinerja tena-
dalam pelaksanaan pekerjaan tidak tepat waktu, ga kesehatan. Disiplin adalah sikap kesediaan dan
kurang memuaskan dan mengakibatkan kekece- kerelaan seseorang untuk mematuhi dan menaati
waan.14 Beban kerja berlebih dan beban kerja ter- norma-norma peraturan yang berlaku disekitarn-
lalu sedikit merupakan pembangkit stres, beban ya. Disipilin merupakan perilaku tenaga kesehatan
kerja dapat dibedakan lebih lanjut ke dalam beban dalam menggunakan dan memanfaatkan waktu
kerja berlebih atau terlalu sedikit yaitu kuantitatif kerja, baik dari segi absensi, ketepatan waktu dan
yang timbul sebagai akibat dari tugas yang terla- pemanfaatan waktu. Dalam instansi kesehatan, di-
lu banyak/sedikit dibe- rikan kepada tenaga kerja siplin waktu menentukan kualitas kerja dalam pri-
untuk diseesaikan pada waktu tertentu dan beban oritas pelayanan kesehatan.7 Hal ini akan menjadi
kerja kualitatif yaitu jika orang merasa tidak mam- masalah jika penggunaaan waktu yang kurang te-
pu untuk melakukan suatu tugas.15 pat tentunya pelayanan akan tertunda dan mencer-
Kemampuan tenaga kesehatan dalam men- minkan tenaga kesehatan belum semaksimal mu-
jalankan tugasnya akan sangat berbeda antara ngkin membantu dalam proses penyembuhan klien
orang yang satu dengan orang yang lain, hal terse- bahkan sebaliknya dapat menjadi masalah bagi
but bisa juga dipengaruhi oleh adanya kegiatan kita sebagai profesi kesehatan dimata masyarakat.
atau tugas tambahan yang melebihi kemampuan Maka dapat pula disimpulkan bahwa disiplin wak-
seorang tenaga kesehatan. Keterbatasan tenaga tu merupakan suatu sikap kewajiban yang dimiliki
kesehatan di Pus- kesmas Lapadde khususnya oleh seseorang untuk mengikuti, mematuhi, me-
pada beberapa bagian tertentu menjadi salah satu naati dan memanfaatkan aturan standar yang ber-
fokus perhatian pimpinan untuk mencarikan solusi laku dalam lingkungan organisasi.7
atau jalan keluar. Salah satu solusi yang ditawar- Mayoritas tenaga kesehatan di Puskesmas
kan adalah dengan acara memperbantukan tenaga Lapadde memiliki disiplin kerja yang disiplin me-
kesehatan dari bagian lain untuk menyelesaikan reka memiliki tingkat absensi yang baik, ketepa-
beberapa pekerjaan tersebut. Ditambah lagi pada tan waktu datang dan pulang kantor sesuai dengan
akhir tahun 2015, semua tenaga kesehatan disi- jadwal serta mereka mampu memanfaatkan waktu
bukkan dengan persiapan akreditasi puskesmas sebaik mungkin ketika berada di puskesmas. di-
sehingga fokus tenaga dan pikiran lebih banyak siplin kerja yang dilaksanakan tenaga kesehatan
pada persiapan akreditasi tersebut. Semua hal ini berdampak pada kinerja tenaga kesehatan yang
terakumulasi pada beberapa tenaga kesehatan se- mampu menyelesaikan tugas dan fungsinya de-
hingga beberapa orang memiliki beban kerja yang ngan baik.
berlebih walaupun pada akhirnya semua tenaga Hasil penelitian ini sejalan dengan peneli-
kesehatan dapat melaksanakan tugasnya dengan tian yang dilakukan oleh Indra yang mengatakan
baik sesuai dengan target yang telah ditentukan bahwa ada pengaruh ketepatan waktu (disiplin)
dengan mengedepankan aspek kerjasama. terhadap produktivitas kerja tenaga kesehatan
Hasil penelitian ini sejalan dengan pene- Puskesmas Palanro Kecamatan Mallusettasi Ka-
litian yang dilakukan oleh Maga B yang men- bupaten Barru.7 Sejalan juga dengan penelitian
gatakan bahwa walaupun sebagian besar tenaga yang dilakukan oleh Karunia N yang mengatakan
kesehatan mempunyai tugas tambahan akan tetapi adanya responden yang memiliki kinerja kurang
hal ini tidak berpengaruh terhadap pelaksanaan tu- dengan ketaatan yang cukup.16 Hal ini berarti bah-
gas pokoknya sehingga semua tugas dapat dilak- wa tenaga kesehatan yang memiliki ketaatan yang
sanakan dengan baik.4 Sejalan juga dengan pe- baik akan berpengaruh pada kinerja yang baik
nelitian yang dilakukan oleh Alwi SF yang men- pula. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian
gatakan walaupun waktu kerja tenaga kesehatan yang dilakukan oleh Suparman yang mengatakan
lebih besar tugas tambahan dibandingkan dengan bahwa ada hubungan antara disiplin kerja dengan
tugas pokoknya akan tetapi dalam pelaksanaan tu- kinerja pegawai di Puskesmas Salo Kabupaten
gas pokok dan tambahan bisa terlaksana dengan Pinrang.12
baik.4 Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada

26
JURNAL MKMI, Vol. 12 No. 1, Maret 2016

hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja dengan kinerja pegawai di Puskesmas Salo Kabu-
tenaga kesehatan. Motivasi merupakan kekuatan paten Pinrang.12
yang mendorong seorang pegawai yang menim-
bulkan dan mengarahkan perilaku. Motivasi pada KESIMPULAN DAN SARAN
dasarnya dipengaruhi oleh faktor kebutuhan, baik Berdasarkan pada hasil penelitian, maka
kebutuhan dasar atau fisiologis, kebutuhan rasa dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara
aman, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan kemampuan (p=0,002), beban kerja (p=0,004),
aktualisasi.17 Motivasi kerja merupakan sesuatu disiplin kerja (p=0,000), dan motivasi kerja (p=
hal yang berasal dari internal individu yang me- 0,001) dengan kinerja tenaga kesehatan di Pusk-
nimbulkan dorongan atau semangat untuk beker- esmas Lapadde Kota Parepare. Saran pemangku
ja keras. Dorongan yang dimaksud adalah tingkat kebijakan agar senantiasa merumuskan kebijakan
pemenuhan kebutuhan hidup dan merupakan ke- atau regulasi yang dapat meningkatkan kinerja
cenderungan untuk mempertahankan hidup.4 tenaga kesehatan pada semua sektor pelayanan
Tenaga kesehatan di Puskesmas Lapadde kesehatan. Bagi pimpinan puskesmas agar mem-
memiliki motivasi yang tinggi, hal tersebut dibuk- perhatikan kinerja bawahan dan senantiasa mem-
tikan dengan tingkat kedisiplinan tenaga keseha- berikan stimulus untuk peningkatan kinerja baik
tan dan kemampuan untuk menyelesaikan semua berupa pemberian motivasi, tidak memberikan
pekerjaan yang diberikan. Salah satu yang menja- beban kerja yang berlebihan maupun member-
di pemicu tingginya motivasi tenaga kesehatan di ikan penghargaan pada tenaga kesehatan yang
Puskesmas Lapadde karena adanya perhatian dari memiliki disiplin kerja yang tinggi. Bagi tenaga
atasan untuk memberikan penghargaan baik beru- kesehatan agar senantiasa bekerja secara maksi-
pa jasa maupun dalam bentuk rekreasi pada akhir mal dan memberikan kinerja yang terbaik untuk
tahun ataupun pengembangan karir. Pengemba- dapat memberikan pelayanan yang bermutu dan
ngan karir tenaga kesehatan sangat berpengaruh memuaskan bagi pasien.
pada kinerja sebagaimana yang dikemukakan
dalam penelitian Djestawana yang mengatakan DAFTAR PUSTAKA
kinerja pegawai dipengaruhi oleh berbagai faktor 1. Wirawan. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Ma-
kepuasan kerja, kepemimpinan dan pengemba- nusia, Teori Aplikasi dan Penelitian. Jakarta:
ngan karir.18 Perhatian tersebut sangat berdampak Salemba Empat; 2009.
positif pada semangat dan motivasi kerja tenaga 2. Siagian SP. Manajemen Sumber Daya Manu-
kesehatan sehingga mereka mampu bekerja secara sia. Jakarta : PT. Bumi Aksara; 2012.
maksimal dan dapat memberikan pelayanan ke se- 3. Hadar N. Evaluasi dan Manajemen Kinerja di
hatana yang bermutu dan memberikan kepuasan Lingkungan Perusahaan dan Industri, Yogya-
pada pasien. Pelayanan yang bermutu dapat ter- karta : Gajah Mada University Press; 2006.
wujud apabila tenaga kesehatan memiliki kinerja 4. Maga B. Studi kinerja tenaga kesehatan di
yang baik dan kinerja yang baik dapat terwujud Puskesmas Wotu Kecamatan Wotu Kabupaten
apabila didukung oleh motivasi yang tinggi baik Luwu Timur. Jurnal Kesehatan Bung. 2009 ;
motivasi internal maupun eksternal. Hal ini sesuai 2(2): 25-33.
dengan pendapat yang mengatakan bahwa salah 5. Alamsyah D, Muliawati R. Pilar Dasar Ilmu
satu yang menjadi faktor penting yang meme- Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta : Nuha
ngaruhi kinerja adalah motivasi. Medika; 2013.
Hasil penelitian ini sejalan dengan peneli- 6. Rahmi T. Pengaruh karakteristik individu ter-
tian yang dilakukan oleh M. Irsan yang menga- hadap kinerja perawat di Rumah Sakit Fatima
takan bahwa adanya hubungan yang bermakna/ Kabupaten Tana Toraja. Jurnal Manusia dan
signifikan antara motivasi dengan kinerja perawat Kesehatan. 2013; 1(3): 11-21.
pada ruang rawat inap RSUD I Laga Ligo Kabu- 7. Wijaya I. Analisis pengaruh disiplin waktu
paten Luwu Timur.14 Sejalan juga dengan peneli- terhadap produktivitas kerja tenaga kesehatan
tian yang dilakukan oleh Suparman yang menga- Puskesmas palanro Kecamatan Mallusettasi
takan bahwa ada hubungan antara motivasi kerja

27
Usman : Analisis Kinerja Tenaga Kesehatan pada Puskesmas Lapadde Kota Parepare

Kabupaten Barru. Jurnal Manusia dan Kese- Wilayah Kerja Puskesmas Batu Lappa Kabu-
hatan. 2015; 3(3): 43-51. paten Pinrang. Jurnal Manusia dan Kesehatan.
8. Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan. Profil 2015; 3(3): 29-38.
Kesehatan Sulawesi Selatan. Makassar: Dinas 15. Ikbal S. Halil, Syamsiar S. Russeng, Lalu M.
Kesehatan Sulawesi Selatan; 2010. Saleh. Stres kerja pada operator mesin pem-
9. Puskesmas Lapadde Kota Parepare. Profil bangkit listrik di PT. PLN (Persero) Sektor
Puskesmas Lapadde Kota Parepare. Parepare: Tello Makassar. Media Kesehatan Masyarakat
Puskesmas Lapadde Kota Parepare; 2014. Indonesia. 2009; 5(3): 25-31.
10. Saryono, Anggraeni MD. Metodologi Peneli- 16. Nurul Karunia, Darmawansyah, Asiah
tian Kualitatif dan Kuantitatif dalam bidang Hamzah. Studi penilaia kinerja pada Dinas
Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika; 2013. Kesehatan Kabupaten Luwu. Media Keseha-
11. Sugiyono, Statistik untuk Kesehatan. Ban- tan Masyarakat Indonesia. 2008; 4(1): 22-24.
dung : Alfabeta; 2010. 17. Muhammad Gisman, Indar, Asiah Hamzah.
12. Suparman. Pengaruh motivasi kerja terhadap Kinerja petugas kesehatan pada Puskesmas
kinerja pegawai di Puskesmas Salo Kabupaten Balocci, Bungoro dan Sarappo Kabupaten
Pinrang [Skripsi]. Makassar: Universitas Mu- Pengkep. Media Kesehatan Masyarakat Indo-
hammadiyah Parepare; 2012. nesia 2008; 4(2): 71-76.
13. Ilham IA. Ana lisis faktor yang mempengaruhi 18. Djestawana GG. Pengaruh pengembangan
kinerja perawat pada ruang rawat inap RSUD organisasi, kepemimpinan, jenjang karir ter-
I Laga Ligo Kabupaten Luwu Timur. Jurnal hadap kepuasan kerja dan kinerja pegawai di
Kesehatan Bung. 2012 ; 2(2): 42-47. puskesmas . Jurnal Kesehatan Masyarakat Na-
14. Ismail. Hubungan Kinerja Bidang Desa De- sional 2012; 6(6): 261-266.
ngan Tingginya Angka Kematian Neonatal Di

28

You might also like