You are on page 1of 20

Makalah

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU BERSALIN

Disusun oleh:

YUSMIATI
Nip. 19680601 199203 2 003

PROGRAM PERCEPATAN PENDIDIKAN


TENAGA KESEHATAN
REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU (RPL)
POLITEKNIK KESEHATAN ACEH
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas Rahmat dan
Hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik serta tepat pada
waktunya. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad
SAW beserta keluarganya para sahabatnya, hingga sampai kepada kita selaku
umatnya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing kami yang
telah mengajarkan kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah
ini terdiri dari berbagai referensi baik melalui buku-buku, media cetak maupun
elektronik. Meski demikian, makalah ini masih banyak kekurangan untuk itu, saran
pembaca sangat membantu untuk perbaikan makalah ini kedepan. Akhir kata
semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Banda Aceh, Januari 2018

Penulis

Page | 1
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ............................................................................................1


DAFTAR ISI ...........................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................3


1.1 Latar Belakang ..........................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan ......................................................................................4

BAB II KONSEP DASAR KEHAMILAN ...........................................................5


2.1 Definisi Persalinan ....................................................................................5
2.2 Penyebab terjadinya Persalinan ................................................................5
2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persalinan .........................................6
2.4 Tanda dan Gejala Persalinan ....................................................................8
2.5 Proses Persalinan ......................................................................................8
2.6 Mekanisme Persalinan ............................................................................11
2.7 Asuhan Keperawatan pada Ibu Bersalin .................................................12

BAB III PENUTUP ..............................................................................................18


3.1 Kesimpulan .............................................................................................18
3.2 Saran .......................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................19

Page | 2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pelayanan kesehatan suatu bangsa diukur dengan tinggi rendahnya angka


kematian ibu sedangkan tingkat kesejahteraan suatu bangsa ditentukan dengan
seberapa jauh gerakan keluarga berencana dapat diterima oleh masyarakat. Di era
globalisasi resiko tinggi semakin meningkat disebabkan oleh penggunaan obat-
obatan, alkohol dan adanya penyakit menular seksual (NCPIM,1990). Menurut
terminologi biostatitik maternal anak, angka mortalitas ibu didasarkan pada jumlah
kematian ibu akibat kelahiran dan komplikasi kehamilan, melahirkan anak dan
masa nifas (42 hari setelah kehamilann berakhir) per 100.000 kelahiran hidup.
Kematian dan kesakitan ibu berkaitan dengan pertolongan persalinan dukun
sebanyak 80 % dari berbagai faktor sosial budaya dan faktor pelayanan medis.
Kematian ibu (maternal) bervariasi antara 5-800 per 100.000 persalinan sedangkan
kematian perinatal berkisar antara 25-750 per 100.000, persalinan hidup.
Untuk itu keperawatan maternitas dan keperawatan kesehatan wanita
menawarkan kombinasi unik berupa tantangan dan kesempatan mengaplikasikan
pengetahuan dalam pencapaian kesejahteraan maternal. Ada banyak upaya yang
patut dilakukan dalam pencegahan peningkatan angka mortalitas maternal yaitu :
pengawasan prenatal care, pertolongan persalinan yang akurat dan menjamin,
pengawasan post partum care (pengawasan setelah melahirkan). Didalamnya
perawat maternitas bertanggung jawab memainkan peran aktif dalam membentuk
sistem perawatan kesehatan yang harus memenuhi, kebutuhan wanita saat ini
(Boeke, 1991).

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep dasar persalinan?


2. Bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan?

Page | 3
3. Bagaimana konsep asuhan keperawatan?

1.3. Tujuan Penulisan

1. Mampu melakukan pengkajian pada pasien dengan persalinan normal.


2. Mampu menemukan masalah keperawatan pada pasien dengan
persalinan normal.
3. Mampu merencanakan tindakan keperawatan pada pasien dengan
persalinan normal.
4. Mampu melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien dengan
persalinan normal.
5. Mampu mengevaluasi asuhan keperawatan pada pasien dengan
persalinan normal.
6. Mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan pada pasien dengan
persalinan normal.

Page | 4
BAB II
KONSEP DASAR KEHAMILAN

2.1. Definisi Persalinan


Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi ( janin dan uri ) yang
telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau
melalui jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan ( kekuatan sendiri ).
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang
terjadi pada kehamilan cukup bulan ( 37 – 42 minggu ), lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik
pada ibu maupun pada janin.
Persalinan adalah proses untuk mendorong keluar (ekspulsi) hasil
pembuahan yaitu janin, plasenta dan selaput ketuban keluar dari dalam uterus
melalui vagina ke dunia luar (Farrer,1999).
Persalinan normal adalah persalinan yang terjadi pada kehamilan aterm
(bukan premature atau postmatur), mempunyai onset yang spontan (tidak
diinduksi), selesai setelah 4 jam dan sebelum 24 jam sejak saat awitannya,
mempunyai janin tunggal dengan presentase puncak kepala, terlaksana tanpa
bantuan artificial, tidak mencakup komplikasi, plasenta lahir normal. Menurut
Mochtar (1998), Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin
+ uri), yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau dengan
jalan lain.
Persalinan normal disebut juga partus spontan, adalah proses lahirnya bayi
pada letak belakang kepala dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta
tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24 jam.
Persalinan dimulai (inpartu) pada saat uterus berkontraksi dan menyebabkan
perubahan pada serviks (membuka dan menipis) dan berakhir dengan lahirnya
plasenta secara lengkap.

2.2. Penyebab Terjadinya Persalinan


Beberapa teori yang dikemukakan sebagai penyebab terjadinya persalinan:
1. Teori penurunan hormone

Page | 5
Terjadi penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron pada 1-2
minggu sebelum partus dimulai. Progesteron bekerja sebagai penenang
otot-otot polos rahim dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah
sehingga timbul his bila kadar progesteron turun.
2. Teori plasenta menjadi tua
Hal tersebut akan menyebabkan turunnya kadar estrogen dan progesteron
yang menyebabkan kekejangan pembuluh darah hal ini aka menimbulkan
kontraksi rahim.
3. Teori distensi Rahim
Rahim yang menjadi besar dan meregang menyebabkan iskemia otot-otot
rahim, sehingga mengganggu sirkulasi utero-plasenter.
4. Teori iritasi mekanik
Di belakang serviks terletak ganglion servikale (fleksus Frankerhauser).
Bila ganglion ini digeser dan ditekan, misalnya oleh kepala janin, akan
timbul kontraksi uterus.
5. Induksi partus (Induction of labour)
Partus dapat pula ditimbulkan dengan jalan :
 Gagang laminaria : beberapa laminaria dimasukkan dalam kanalis
srvikalis dengan tujuan merangsang fleksus Frankerhauser
 Amniotomi : pemecahan ketuban
 Oksitosin drip : pemberian oksitosin menurut tetesan per infus

2.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persalinan


1. Power / Tenaga
Power utama pada persalinan adalah tenaga/kekuatan yang dihasilkan oleh
kontraksi dan retraksi otot-otot rahim. Gerakan memendek dan
menebalotot-otot rahim yang terjadi sementara waktu disebut kontraksi.
Kontraksi ini terjadi diluar sadar sedangkan retraksi mengejan adalah
tenaga kedua (otot-otot perut dan diafragma) digunakan dalam kala II
persalinan. Tenaga dipakai untuk mendorong bayi keluar dan merupakan
kekuatan ekspulsi yang dihasilkan oleh otot-otot volunter ibu.
2. Passages/Lintasan

Page | 6
Janin harus berjalan lewat rongga panggul atau serviks dan vagina sebelum
dilahirkan untuk dapat dilahirkan, janin harus mengatasi pula tahanan atau
resisten yang ditimbulkan oleh struktur dasar panggul dan sekitarnya.
3. Passanger
Passenger utama lewat jalan lahir adalah janin dan bagian janin yang
paling penting (karena ukurannya paling besar) adalah kepala janin selain
itu disertai dengan plasenta selaput dan cairan ketuban atau amnion.
4. Psikologis
Dalam persalinan terdapat kebutuhan emosional jika kebutuhan tidak
tepenuhi paling tidak sama seperti kebutuhan jasmaninya. Prognosis
keseluruhan wanita tersebut yang berkenan dengan kehadiran anaknya
terkena akibat yang merugikan.
5. HIS
His adalah kontraksi otot-otot rahim pada persalinan. Pada bulan terakhir
dari masa kehamilan sebelum persalinan sudah ada kontraksi yahg disebut
his pendahuluan atau his palsu. His pendahuluan ini tidak teratur dan
menyebabkan nyeri perut bagian bawah dan lipat paha tidak menyebabkan
nyeri yang memencar dari pinggang ke perut bagian bawah dan lipat paha
tidak tidak menyebabkan nyeri yang memancar dari pinggang ke perut
bagian bawah seperti his persalinan. Lamanya kontraksi pendek dan tidak
bertambah kuat bahkan serig berkurang.
His persalinan disebabkan oleh anoxia dari sel-sel otot waktu kontraksi,
tekanan pada ganglia dalam serviks dan segmen bahwa rahim oleh serabut-
serabut otot-otot yang berkontraksi. Kontraksi rahim bersifat otonom tidak
dipengaruhi oleh kemaunan, walau begitu dapat dipengaruhi dari luar
misalnya rangsangan jari-jari tangan dapt menimbulkan kontraksi.
 Macam-macam His
- His pembukaan adalah his yang menimbulkan pembukaan dari
serviks
- His pengeluaran adalah his yang mendorong anak keluar dan
biasanya disertai dengan keinginan untuk mengejan

Page | 7
2.4. Tanda dan Gejala Persalinan
Sebelum terjadinya persalinan sebenarnya beberapa minggu sebelumnya
wanita memasuki “bulannya” atau “minggunya” atau “harinya” yang disebut kala
pendahuluan (preparatory stage of labor). Ini memberikan tanda-tanda sebagai
berikut:
- Lightening atau settling atau dropping yaitu kepala turun memasuki pintu atas
panggul terutama pada primigravida. Pada multipara tidak begitu kentara.
- Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun.
- Perasaan sering-sering atau susah kencing karena kandung kemih tertekan oleh
bagian terbawah janin.
- Perasaan sakit di perut dan di pinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi lemah
dari uterus, kadang-kadang disebut “false labor pains”.
- Serviks menjadi lembek, mulai mendatar, dan sekresinya bertambah bisa
bercamput darah (bloody show). (Rustam Mochtar, 1998).

2.5. Proses Persalinan


Proses persalinan terdiri dari 4 kala, yaitu:
I. Kala I
Dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan pembukaan serviks hingga
mencapai pembukaan lengkap (10 cm). Persalinan kala satu dibagi menjadi 2
fase yaitu:
1) Fase laten
Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan
serviks secara bertahap. Pembukaan serviks kurang dari 4 cm dan biasanya
berlangsung dibawah 8 jam.
2) Fase aktif
Frekuensi dan lama kontraksi uterus umumnya meningkat (kontraksi dianggap
adekuat/ memadai jika terjadi tiga kali atau lebih dalam waktu 10 menit dan
berlangsung selama 40 detik atau lebih. Serviks membuka dari 3 ke 10 cm,
biasanya dengan kecepatan 1 cm atau lebih perjam dan terjadi penurunan
bagian terbawah janin. Dapat dibedakan menjadi tiga fase :

Page | 8
 Ø Akselerasi : pembukaan dari 3 cm menjadi 4 cm yang membutuhkan
waktu 2 jam
 Ø Dilatasi maksimal : pembukaan dari 4 cm menjadi 9 cm dalam waktu 2
jam
 Ø Deselarasi : pembukaan menjadi lambat, dari 9 menjadi 10 cm dalam
waktu 2 jam
Fase – fase tersebut dijumpai pada primigravida. Pada multigravida pun terjadi
demikian, akan tetapi pada fase laten, fase aktif deselerasi akan terjadi lebih
pendek. Mekanisme membukanya serviks berbeda antara pada primigravida
dan multigravida. Pada premi osteum uteri internum akan membuka lebih
dahulu, sehingga serviks akan mendatar dan menipis baru kemudian osteum
uteri eksternum membuka. Pada multigravida osteum uteri internum sudah
sedikit terbuka. Osteum uteri internu dan eksternum serta penipisan dan
pendataran terjadi dalam saat yang sama.
II. Kala II
Kala dua persalinan dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm)
dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala dua dikenal juga sebagai kala
pengeluaran. Ada beberapa tanda dan gejala kala dua persalinan :
 Ibu merasakan keinginan meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi
 Ibu merasakan makin meningkatnya tekanan pada rectum dan atau
vaginanya.
 Perineum terlihat menonjol
 Vulva-vagina dan sfingter ani terlihat membuka
 Peningkatan pengeluaran lender dan darah
Diagnosis kala dua persalinan dapat ditegakkan atas dasar hasil
pemeriksaan dalam yang menunjukkan :
 Pembukaan serviks telah lengkap
 Terlihatnya bagian kepala bayi pada introitus vagina.
III. Kala III
Kala tiga persalinan dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya
plasenta.
1) Fisiologi kala tiga

Page | 9
Otot uterus berkontraksi mengikuti berkurangnya ukuran rongga uterus secara
tiba – tiba setelah lahinya bayi. Penyusutan ukuran rongga uterus ini
menyebabkan berkurangnya ukuran tempat implantasi plasenta. Karena tempat
implantasi menjadi semakin kecil, sedangkan ukuran plasenta tidak berubah
maka plasenta akan menekuk, menebal kemudian dilepaskan dari dinding
uterus. Setelah lepas plasenta akan turun ke bagian bawah uterus atau bagian
atas vagina.
2) Tanda – tanda lepasnya plasenta
 Perubahan ukuran dan bentuk uterus
 Tali pusat memanjang
 Semburan darah tiba – tiba
Kala III terdiri dari 2 fase :
1) Fase pelepasan uri
Cara lepasnya uri ada beberapa cara :
 Schultze : lepasnya seperti kita menutup payung, cara ini paling sering
terjadi. Yang lepas duluan adalah bagian tengah lalu terjadi retroplasental
hematoma yang menolak uri mula-mula pada bagian tengah kemudian
seluruhnya. Menurut cara ini perdarahan ini biasanya tidak ada sebelum
uri lahir.
 Duncan : lepasnya uri mulai dari pinggir, jadi pinggir uri lahir duluan.
Darah akan mengalir keluar antara selaput ketuban. Atau serempak dari
tengah dan pinggir plasenta.
2) Fase pengeluaran uri
 Kustner: dengan meletakkan tangan disertai tekanan pada/di atas simfisis.
Tali pusat diteganggangkan maka bila tali pusat masuk artinya belum
lepas, bila diam atau maju artinya sudah lepas.
 Klein: sewaktu ada his, rahim kita dorong, bila tali pusat kembali artinya
belum lepas. Diam atau turun artinya lepas.
 Strassman : tegangkan tali pusat dan ketok pada fundus, bila tali pusat
bergetar artinya belum lepas. Tak bergetar artinya sudah lepas.

Page | 10
IV. Kala IV
Kala empat persalinan dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir selama 2
jam. Kala IV dimaksudkan untuk melakukan observasi karena perdarahan
postpartum paling sering terjadi pada 2 jam pertama. Observasi yang
dilakukan, antara lain :
 Tingkat kesadaran ibu
 Pemeriksaan TTV : tekanan darah, nadi, pernafasan
 Kontraksi uterus
 Terjadinya perdarahan
Perdarahan dianggap masih normal bila jumlahnya tidak melebihi 400 –
500 cc.

2.6. Mekanisme Persalinan


Mekanisme gerakan bayi memungkinkan ia untuk menyesuaikan diri
dengan pelvis ibu yakni penurunan, fleksi, rotasi dalam, ekstensi, rotasi luar, dan
pengeluaran.
1. Engangement, tertangkapnya kepala janin pada PAP
2. Decent, turunnya kepala janin ke PAP
3. Flexion (menekuk), tahanan yang diperoleh dari dasar panggul makin besar
maka makin fleksi kepala janin, dagu menekan dada dan belakang kepala
(oksiput) menjadi bagian terbawah janin, mengakibatkan masuknya kepala
janin dengan diameter terkecil melewati jalan lahir terkecil melewati jalan
lahir.
4. Internal rotation
Pemutaran bagian terendah kebawah simpisis menyesuaikan posisi
kepala janin dengan bentuk jalan lahir
5. Extentition
Setelah paksi dalam selesai dan kepala sampai vulva, lahir berturut sisiput,
dahi, hidung, mulut, dagu
6. External rotation yaitu putaran kepala mengikuti putaran bahu
7. Expultion yaitu pengeluaran bahu dan badan janin

Page | 11
2.7. Asuhan Keperawatan Ibu Bersalin

Identitas Pasien:
Nama : Adiati Raisyah
Umur : 31 th
Alamat : Lambhuk
Persalinan : Normal
Perencanaan Keperawatan
Diagnosa Evaluasi
No Tujuan/Kriteria Implementasi
Keperawatan Intervensi Rasional Keperawatan
Hasil
1 Nyeri b/d Setelah 1. Observasi BJJ, his,1. Suatu gambaran 1. Mengobservasi BJJ, his, dan S : Ibu mengatakan
kontraksi uterus dilakukan pembukaan jalan mengenai pembukaan jalan lahir, BJJ 144x/m, semakin sakit
ditandai dengan tindakan lahir kemajuan proses His 2-3x tiap 10 menit, durasi 50-60,O : Wajah tampak
ibu mengatakan keperawatan persalinan pembukaan 3-4 cm, presentase janin ; meringis
nyeri perut bagain selama 1 jam, letak belakang kepala - Keluar lendir
bawah sampai ibu mampu 2. Mengajarkan ibu teknik relaksasi campur darah
belakang, ekspresi menyesuaikan 2. Ajarkan teknik yaitu dengan menarik napas panjang dari vagina
wajah meringis, diri dengan nyeri relaksasi

Page | 12
keluar lendir yang dirasakan 2. Teknik relaksasi dari hidung dan buang perlahan- - His kuat 4-
campur darah, akibat dapat mengurangi lahan melalui mulut 5x/m durasi
auskultasi BJJ peningkatan 3. Ajarkan ibu cara nyeri 3. Mengajarkan ibu cara mengedan yang 80”-85”
144x/m, his kontraksi uterus, mengedan yang 3.Agar ibu tahu cara baik A : Masalah
jarang dan tidak dengan kriteria : baik mengedan yang teratasi
teratur, - His semakin baik P : Awasi kala II
TD:110/80mmHg, kuat dan teratur 4. Lakukan massase 4. Melakukan massase/ gosokka pada
N:80x/m, - Ibu mengatakan pada tulang 4. Massase dapat daerah tulang belakang tiap ibu ada
R:20x/m perutnya belakang saat ada mengurangi fokus his
semakin sakit his ibu pada nyeri
dan timbul rasa yang dirasakan
ingin mengedan 5.. Anjurkan ibu 5.. Memenuhi 5. Menganjurkan ibu untuk makan dan
untuk makan dan kebutuhan minum jika tidak ada his untuk
minum saat ibu cair dan meningkatkan tenaga dalam
tidak ada his nutrisi bagi ibu menghadapi proses persalinan
untuk persiapan
proses persalinan

Page | 13
6. Siapkan partus set,6. Persiapan untuk 6. Menyiapkan partus set :
hecting set, menolong - 1/2 kocher 1 buah
pakaian bayi, persalinan dan - 2 klem
pakain ibu untuk persiapan - Gunting episiotomi 1 buah
selesai persalinan - Gunting tali pusat 1 buah
- Pita tali pusat 1 buah
- Gaas secukupnya
- Kateter logam 1 buah
- Handscoen 1 pasang
Menyiapkan hecting set
- Nalfuder 1 buah
- Jarum otot 1 buah
- Jarum kulit 1 buah
- Gaas secukupmya
- Benang catgut
Menyiapkan pakain bayi
- Gurita 1 buah

Page | 14
- 1 baju lengan panjang
- 1 baju lengan pendek
- Cidako 2 buah
- 1 pasang kaos kaki
- 1 pasang kaos tangan
- 4 buah loyor
Menyiapkan pakaian ibu
- Pakaian bersih 1 pasang
- Pakaian dalam
- Gurita
- pembalut

2 Kecemasan b/d Setelah 1. Jelaskan dengan 1. Agar ibu dapat 1. Menjelaskan dengan singkat pada Pukul 10.20
lama menunggu dilakukan singkat dan mengetahui bahwa ibu, bahwa proses persalinan dari S:
proses persalinan tindakan sederhana bahwa adanya perbedaaan setiap anak berbeda-beda O:
ditandai dengan keperawatan proses persalinan proses persalinan
ibu bertanya- selama ½ dan setiap anak

Page | 15
tanya mengenai jam kecemasan dari setiap anak 2. Memberikan A : Ibu tampak
kehamilanya, itu dapat hilang berbeda-beda ketenangan pada tenang dan tidak
kapan bayinya dengan kriteria 2. Beri dukungan ibu dan dapat 2. Memberikan dukugan mental dan gelisah
akan lahir dan - Ibu tidak cemas mental dan mengurangi spiritual pada ibu agar dapat - Ibu mampu
apakah akan dan gelisah spiritual pada kecemasan ibu menghadapi proses persalinan menghadapi
selamat ekspresi - Ibu mampu ibu agar dapat dalam proses dengan baik yaitu mendorong ibu proses
wajah tampak menghadapi menghadapi proses persalinan untuk selalu berdoa pada Tuhan agar persalinan
cemas dan gelisah proses persalinan persalinan dengan proses persalinan lancar dan P : Beri penjelasan
dengan baik baik melibatkan keluarganya dalam dan ingatkan
- Ekspresi wajah memberikan dukungan mental untuk tentang proses
tenang 3. Menambahkan menghadapi proses persalinan persalinan
- Klien tampak 3. Yakinkan ibu rasa percaya ibu 3. Meyakinkan ibu dengan secara terus
rileks bahwa semu pada setiap menjelaskan bahwa ibu melakukan menerus
tindakan tindakan sehingga cara-cara tersebut tanpa ragu-ragu
perawat dapat ibu dapat dan reaksi melawan maka proses
membantu dalam melakukannya persalinan dapat berlangsung denga
proses persalinan baik sesuai yang diharapkan

Page | 16
4. Libatkan keluarga 4. Keterlibatan
dalam proses keluarga sangat
persalinan berpengaruh dalam
proses persalinan,
menurunkan cemas

Page | 17
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Persalinan normal disebut juga partus spontan, adalah proses lahirnya bayi
pada letak belakang kepala dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta
tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24 jam.
Persalinan dimulai (inpartu) pada saat uterus berkontraksi dan menyebabkan
perubahan pada serviks (membuka dan menipis) dan berakhir dengan lahirnya
plasenta secara lengkap.

3.2. Saran
Diharapkan mahasiswa untuk mengerti dan memahami tentang bagaimana
cara pengkajian proses persalinan, serta mampu menentukan diagnosa
keperawatan dan intervensi keperawatan yang muncul.

Page | 18
DAFTAR PUSTAKA

Bobak, Lowdermik, Jansen. Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Jakarta. EGC,


2004

Barbara R, Staright, Keperawatan Ibu Bayi Baru Lahir. Edisi 3 Jakarta EGC
2004

Hamilton Persis Mary. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas Jakarta EGC 1995

Ida bagus Gde Manuaba Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan Keluarga
Berencana Untuk Pendidikan Bidan, Jakarta EGC.1998

Marilyn E. Doenges. Rencana Perawatan Maternal/Bayi Edisi 2 Jakarta EGC


2001

http://nersrudylesmana.blogspot.com/2014/10/asuhan-keperawatan-persalinan-
normal.html

Page | 19

You might also like