You are on page 1of 1
Jetusnya gunung berapi, begitu juga dengan lemik dan sering terjadi secara bersamaan dan begitu orang-orang lari dari aa mereka sering menyebarkan penyakit ketimbang lari tenaga Ke untuk menjnaan Kekencar mec terhat, dan untuk melaksanakan rtueritus untuk meneoaee ‘ao ek oc ain me ‘crete, emnenge didasarkan pada pandangan bahwa kontrol terhadap kekerasan ioe mane nhc menjadi akrab melalui ertunjukan-pertunjukan wayang- keke- th ntl ence vr See Rezim Ketakutan a a ee 8. Lihat Schulte Nordbot (196), 8, Lat Reid 2000, periode ini 32 perang Kolonial berkobar di wilayah kepulauan Indonesia. Dalam literatur Kolonial, permulaan abad keduapuluh lebih, ‘suka dirujuk sebagai periode Politik Ets di mana bukan eksploitasi, tetapi peningkatan moral dan material penduduk ‘ash’ merupakan ‘tema paling utama, Sedikit sekali perhatian diberikan pada masalah hhukuman kejam yang dijatuhkan pada penduduk lokal dengan tujuan untuk mendisiplinkan mereka agar menjadi penduduk asli yang patuh. Dalam kehidupan satu generasi ekspedisi milter ter jadi di Aceh, Lombok, Sumatera Selatan dan Tengah, Kalimantan, ‘Aceh, Sulawesi Selatan dan Tengah, Seram, Flores, Timor, Bali ddan Aceh lagi Menurut estimasi konservatif, lebih dari seratus ribu orang meninggal di Aceh. Kire-kira tujuh puluh lima ribu orang Aceh, atau lima belas persen dari total penduduknya, terbunuh oleh tentaratentara kolonial terutama oleh Corps Marechaussee ~unit Ikhusus yang dibentuke untuk tujuan ini. Jumlah ini sama sekali tidak sesuai dengan apa yang dilakukan oleh embrionya di Indo- nesia, Kopassus.”” Sangat mungkin, jumlah korban sebenarnya di ‘Aceh jauh lebih besar, karena laporan kolonial dalam hal ini sama ‘sekalitidak dapat diandalkan. Ketika sebuah wilayah di Bali Selatan ditaklukan pada tahun 1906, laporan resmi menyebutkan angka ‘kematian orang-orang Bali mencapai empat ratus. Lebih dari itu, para korban dianggap bertanggung jawab karen dugaan keter- libatan dalam bentuk ritus bunuh diri, disebut dengan pupwtan, atau akhiran, Mungkin lebih dari tujuh ratus angka kematian, bbukan empat ratus, yang kebanyakannya terbunuh oleh peluri- peluru kolonfal.!? Selain di bidang politik-militer, ekspansi ekonomi yang cepat berlangsung selama periode yang sama ketika rezim buruh baru 10, Wesseing (1978). Rangkalan Konfontasi miter i Aceh diitung sebagai sebuah peperanga, Tentarakoloial pada period ii teri dar 100 ‘pegavai dan tenara Belanda dan 6200 pegawal dan tentara Eropa sera 15.700 fentara pribum, Antara tahun 1875 dan 1909 kurang lebih sepertiga dari fnggeran Kolonia! dkeluarkan untuk operas milter. iL, Vane Veer (1969: 211, 311); De Jong (1988: 299. Di thak Kolonia 25000 wl dan 12.50 tentara twas Diprkrakan bah sejakpertengahan 1860an» kirkira lima ribu orang i Aceh tela antl tentara 12. Lat Schulte Nordhlt 196-213-214. Komunikasi personal Wim Baker idasarkan pads peneltiannya dalam arsip W.OJ. Nieuwenkamp.

You might also like