You are on page 1of 13

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT

KECEMASAN AKIBAT HOSPITALISASI PADA


ANAK USIA PRA SEKOLAH (3-6 TAHUN)
DI RUANG ANAK RSD BALUNG

ARTIKEL JURNAL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar


Sarjana Keperawatan

OLEH:

MUNFARIKATUZ ZUHDATAINI
13.1101.2040

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2015
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Artikel Jurnal

Artikel jurnal ini telah disetujui dan diperiksa oleh pembimbing


Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Jember

Jember, Januari 2015

Pembimbing 1

Ns. Nikmatur Rohmah, A.Per.Pen., S.Kep., M.Kes


NIP.19720626 200501 2001

Pembimbing 2

Ns. Mohammad Ali Hamid, S.Kep., M.Kes


NIDN.0707088101
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT
KECEMASAN AKIBAT HOSPITALISASI PADA ANAK
USIA PRA SEKOLAH (3-6 TAHUN)
DI RUANG ANAK RSD BALUNG

Munfarikatuz Zuhdataini1, Supriadi2, Nikmatur Rohmah3, Mohammad Ali Hamid4


Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Jember
cindyfaricca@yahoo.co.id

ABSTRAK

Kecemasan adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan, dan dapat terjadi
pada setiap orang, termasuk anak-anak prasekolah. Salah satu efek negatif dari
kecemasan dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh yang mempengaruhi proses
penyembuhan anak yang sedang menjalani pengobatan. Untuk mengatasi
kecemasan pada anak, perlu dukungan yang baik, yaitu dukungan keluarga.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga
dengan tingkat kecemasan pada anak usia prasekolah yang dirawat inap di ruang
anak RSD Balung. Penelitian ini menggunakan desain studi korelasi (hubungan
atau asosiasi) yang bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan dukungan
keluarga dengan tingkat kecemasan akibat hospitalisasi pada anak usia pra
sekolah (3-6 tahun). Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien dan keluarganya
yang di rawat inap di Ruang Anak RSD Balung Jember dengan sampel sejumlah
52 responden. Tehnik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling.
Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner untuk variabel independen
maupun dependen. Hasil penelitian dengan uji Spearman Rho (α = 0,05) diperoleh
hasil Ρ Value = 0,002 < 0,05, dan nilai r = - 0,417. Kesimpulan penelitian ini ,
mayoritas responden memberikan dukungan keluarga yang baik yaitu sebanyak
65,4%. Kebanyakan anak usia pra sekolah yang dirawat di ruang anak RSD
Balung memiliki tingkat kecemasan rendah yaitu 61,5%. Ada hubungan dukungan
keluarga dengan tingkat kecemasan akibat hospitalisasi anak usia prasekolah di
ruang anak RSD balung. Rekomendasi penelitian ini adalah tenaga kesehatan
diharapkan menjalin komunikasi yang baik dengan keluarga tentang hospitalissi
pada anak usia pra sekolah, sehingga pihak keluarga pasien dapat memberikan
dukungn yang maksimal pada anaknya yang dirawat di rumah sakit.

Kata kunci : Dukungan keluarga; Tingkat kecemasan; Pra Sekolah


Daftar pustaka : 28 (2000 – 2013)
CORRELATION BETWEEN FAMILY SUPPORT WITH LEVEL OF
ANXIETY A RESULT OF HOSPITAIZED TO PRESCHOOL CHILDREN
(3 – 6 YEARS) IN PEDIATRIC ROOM
RSD BALUNG

Munfarikatuz Zuhdataini1, Supriadi2, Nikmatur Rohmah3, Mohammad Ali Hamid4


Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Jember
cindyfaricca@yahoo.co.id

ABSTRACT

Anxiety is a situation that is not confortability and it can happen to everyone,


including preschoolers children. One of the negative effects of anxiety can
reduce the immune system that affected the healing process during medical
treatment. To solve anxiety children so it needs a good support that is family
support. The purpose of this research is to findout correlation between family
support with level of anxiety to preschool children in pediatric room RSD Balung.
This research uses correlation study to identify family support with level of
anxiety as result hospitalized to preschool children. The population of research is
all patients and their families in pediatric room RSD Balung with sample 52
respondents. The methods of sampling uses purposive sampling. The collection
data of this research uses questioner for independent variable and dependent
variable. The result of this research using Spearman Rho (α= 0.05) was Ρ Value
= 0,002 < 0,05, and r = - 0,417. The research was concluded that the majority
respondent give a good family support at 65,4%. Most of preschooler children
are admitted to pediatric room RSD Balung have the level of anxiety at 61,5%.
There is correlation between familu support with level of anxiety as result of
hospitalized in pediatric room RSD Balung. Recommendation of this research is
expected that health worker can comminicate well with the family about
hospitalisasi at preschool, so the patient’s family can provide maximum support
for their children who are hospitalized.

Key words : Family Support System; Anxiety; Preschoolers


Reference : 28 (2000 – 2013)

PENDAHULUAN perawatan sampai pemulangan kembali


Hospitalisasi pada anak merupakan kerumah. Selama proses tersebut, anak
proses karena suatu alasan yang berencana dapat mengalami perubahan psikis seperti
atau darurat mengharuskan anak untuk perasaan takut, sedih dan cemas (Rohmah,
tinggal di rumah sakit menjalani terapi dan 2013).
Hospitalisasi merupakan salah 10 anak usia 3-6 tahun yang diobservasi semuanya tidak
kooperatif terhadap
satu penyebab stress baik pada anak

maupun keluarganya, terutama

disebabkan oleh perpisahan dengan

keluarga, kehilangan kendali,

perlukaan tubuh dan rasa nyeri

(Nursalam, Susilaningrum dan Utami,

2013).

Kecemasan pada anak khususnya


anak usia prasekolah yang sakit dan harus
dirawat inap, merupakan salah satu bentuk
gangguan yaitu tidak terpenuhinya
kebutuhan emosional anak yang adekuat.
Hal ini perlu penanganan sedini mungkin,
dampak dari keterlambatan dalam
penanganan kecemasan, anak akan
menolak perawatan dan pengobatan,
kondisi seperti ini berpengaruh besar pada
lama atau proses perawatan dan
pengobatan serta penyembuhan dari anak
sakit tersebut.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan
yang dilakukan peneliti pada bulan Mei
2014 di ruang anak RSD Balung Jember,
sebagian besar anak yang dirawat
mengalami stress hospitalisasi yang
menyebabkan anak mengalami kecemasan
dan trauma, padahal seharusnya tujuan
anak yang dirawat di rumah sakit adalah
untuk menyembuhkan atau memperbaiki
status mental dan fisik sehingga anak dapat
berkembang dalam keterbatasannya. Dari
hasil observasi didapatkan data bahwa dari
tindakan keperawatan mengembangkan kemandiriannya dalam

yang diberikan seperti mengatasi masalah fisik dan emosional

saat diinjeksi, yang muncul. Maka dalam perawatan

dipasang termometer, anak saat dirawat inap di rumah sakit

saat perawat datang perlu penerapan model asuhan yang

dengan membawa holistik yaitu harus ada dukungan sosial

obat, saat diambil keluarga, lingkungan perawatan yang

darah untuk dicek terapeutik dan sikap perawat yang penuh

laboratorim semua dengan perhatian yang akan mempercepat

anak mengeluarkan proses penyembuhan (Nursalam, 2009).

respon seperti Sistem pendukung (support system)

menangis, meronta- yang tersedia akan membantu anak

ronta, memeluk ibu, beradaptasi dengan lingkungan rumah

mengajak pulang, dan sakit dimana ia dirawat. Anak akan

berteriak. Sedangkan
dari hasil wawancara,
perawat di ruang anak
mengatakan sebagian
besar anak-anak tidak
kooperatif terhadap
tindakan keperawatan
yang diberikan dan
perawat lebih banyak
bekerjasama dengan
orangtua atau
penunggu pasien saat
melakukan tindakan
keperawatan agar
anak lebih kooperatif.
Hospitalisasi
pada anak usia
prasekolah
menyebabkan anak
akan berupaya untuk
dapat mengontrol
lingkungan dan
mencari dukungan yang ada dari orang lain Anak RSD Balung berjumlah 60 pasien.
untuk melepaskan tekanan akibat penyakit Dengan sample sebanyak 52. Tehnik
yang dideritanya. Anak biasanya akan pengambilan sampel menggunakan
minta dukungan kepada orang terdekat purposive sampling.
dengannya misalnya orang tua atau . Penelitian ini dilakukan pada bulan
saudaranya. Perilaku ini biasanya ditandai oktober dan November 2015 di ruang
dengan permintaan anak untuk ditunggui Anak RSD Balung. Pengumpulan data
selama dirawat di rumah sakit, didampingi menggunakan kuesioner untuk variabel
saat dilakukan treatment padanya, minta dindependen dan variabel dependen.
dipeluk saat merasa takut dan cemas Analisa data yang digunakan dalam
bahkan saat merasa kesakitan. penelitian ini adalah uji univariat dan
Dari beberapa uraian diatas dan bivariat menggunakan Spearman rho
fenomena yang terjadi peneliti tertarik dengan Ρ Value= 0,05.
untuk melakukan tindakan penurunan
stress anak yang mengalami hospitalisasi HASIL PENELITIAN
yaitu dengan dukungan keluarga. Tujuan 1. Karakteristik Keluarga Berdasarkan
penelitian ini adalah menganalis hubungan Jenis Kelamin
dukungan keluarga dengan tingkat Tabel 1. Distribusi Keluarga
kecemasan akibat hospitalisasi pada anak Berdasarkan Jenis Kelamin
usia pra sekolah (3-6 tahun) di ruang anak No Kelamin Jumlah Prosentase
RSD Balung. 1 Laki-laki 10 19,2 %
2 Perempuan 42 80,2 %
METODE PENELITIAN Total 52 100 %
Penelitian ini menggunakan desain
penelitian studi korelasi (hubungan atau Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa
asosiasi) kausal yaitu hubungan yang sebagian besar responden dengan jenis
bersifat sebab akibat (Sugiyono, 2013). kelamin perempuan yaitu 42
Populasi merupakan keseluruhan responden (80,2%).
sumber data yang diperlukan dalam suatu
penelitian (Saryono, 2011 Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh pasien dan
keluarganya yang di rawat inap di Ruang
Anak RSD Balung Jember. Dalam 1 bulan
rata-rata pasien yang di rawat di Ruang
Total 20 100 %

Tabel di atas menunjukkan bahwa


sebagian besar responden mempunyai
tingkat pendidikan SMA yaitu 24
responden (46,2%).
2. Karakteristik Keluarga Berdasarkan
Usia 4. Karakteristik Anak Usia Pra Sekolah
Tabel 2. Distribusi Keluarga Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan Usia Tabel 4. Distribusi Anak Usia Pra
No Kelompok Jumlah Prosentase Sekolah BerdasarkanJenis Kelamin
Umur No Jenis Jumlah Prosentase
1 < 25tahun 4 7,7 % kelamin
2 26 – 34tahun 27 51,9 % 1 Laki-laki 28 53,8%
3 35 – 44tahun 21 40,4 % 2 Perempuan 24 46,2%
Total 52 100 % Total 52 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa Tabel diatas menunjukkan bahwa anak
paling banyak responden berusia 26 – usia pra sekolah paling banyak dengan
34 tahun yaitu 27 responden (51,9%). jenis kelamin laki-laki yaitu 28
Dan paling sedikit berusia < 25 tahun responden (53,4%).
yaitu sebanyak 4 responden (7,7%).
5. Distribusi Dukungan Keluarga
3. Karakteristik Keluarga Berdasarkan Tabel 5. Distribusi Dukungan
Tingkat Pendidikan Keluarga
Tabel 1.3 Distribusi Keluarga No Dukungan Jumlah Prosentase
Berdasarkan Tingkat Pendidikan keluarga
No Tingkat Jumlah Prosentase 1 Baik 34 65,4%
Pendidikan 2 Cukup 14 26,9%
1 SMP 8 14,4% 3 Kurang 4 7,7%
2 SMA 24 46,2% Total 52 100 %
3 D3 16 30,8%
4 S1 4 7,7%
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan
bahwa sebagian besar dukungan
keluarga yang diberikan kepada anak
usia pra sekolah di ruang anak RSD
Balung sebagian besar dalam kategori
baik yaitu 34 responden (65,4%).
7. Distribusi hubungan dukungan
6. Distribusi Tingkat Kecemasan Anak keluarga dengan tingkat kecemasan
Usia PraSekolah pada anak usia pra sekolah di ruang
Tabel 6. Distribusi Tingkat anak RSD Balung
Kecemasan Anak Usia Pra Sekolah Tabel 5.7 Distribusi hubungan
No Tingkat Jumlah Prosentase dukungan keluarga dengan tingkat
kecemasan kecemasan pada anak usia pra sekolah
1 Ringan 32 61,5% di ruang anak RSD Balung
2 Sedang 18 34,6%
3 berat 2 3,8% Dukungan Tingkat Kecemasan P

Total 52 100 % Keluarga Ringan Sedang Berat value

Baik 25(73,5%) 9 (26,5%) 0 (0%) 0,002

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan Cukup 7 (50%) 7 (50%) 0 (0%) r=-

bahwa sebagian besar tingkat Kurang 0 (0%) 2 (50%) 2(50%) 0,417

kecemasan anak usia pra sekolah yang


Total 32(61,5%) 18(34,6%) 2(3,8%)
di rawat di ruang anak RSD Balung
dalam kategori ringan yaitu 32
Tabel di atas menunjukkan bahwa
responden (61,5%).
responden atau keluarga yang
memberikan keluarga baik sebagian
besar anaknya memiliki tingkat
kecemasan ringan yaitu sebanyak 25
anak (48,1%).
Berdasarkan uji statistik
menggunakan metode Spearman Rho
(α = 0,05) diperoleh hasil Ρ Value =
0,002 < 0,05. Dengan demikian H1
diterima yang berarti ada hubungan
yang bermakna (signifikan) antara keluarga dengan tingkat kecemasan
dukungan keluarga dengan tingkat akibat hospitalisasi pada anak usia
kecemasan anak usia pra sekolah. prasekolah yang menunjukkan semakin
Koefisien korelasi (r) memberikan tinggi dukungan keluarga yang diberikan
hasil negatif, hal ini berarti bahwa semakin rendah tingkat kecemasan yang
adanya hubungan terbalik antara dialami oleh anak usia prasekolah akibat
dukungan keluarga dengan tingkat hospitalisasi. Sehingga hipotesis penelitian
kecemasan akibat hospitalisasi pada ini diterima yaitu ada hubungan antara
anak usia pra sekolah yang dukungan keluarga dengan tingkat
menunjukkan semakin tinggi kecemasan akibat hospitalisasi pada anak
dukungan keluarga yang diberikan usia prasekolah. Nilai korelasi (r)
semakin rendah tingkat kecemasan sebanyak 0,417 menunjukkan bahwa
yang dialami oleh anak usia korelasi antara dukungan keluarga
prasekolah akibat hospitalisasi. Nilai dengan tingkat kecemasan akibat
korelasi (r) sebanyak 0,417 hospitalisasi pada anak usia prasekolah
menunjukkan bahwa korelasi antara mempunyai nilai moderat.
dukungan keluarga dengan tingkat Anak usia prasekolah (3-6
kecemasan akibat hospitalisasi pada tahun) pada umumnya mengalami
anak usia pra sekolah mempunyai kecemasan yang tinggi saat menjalani
nilai moderat. perawatan dan harus dihospitalisasi, hal
ini disebabkan karena pada usia ini anak
PEMBAHASAN memiliki sifat Egosentris dan pemikiran
Berdasarkan uji statistik magis yang membatasi kemampuan
menggunakan metode Spearman Rho (α = mereka untuk memahami berbagai
0,05) diperoleh hasil Ρ Value = 0,002 < peristiwa karena merekamamandang
0,05, dan nilai r = - 0,417. Menurut pengalaman dari sudut pandang mereka
Sugiono (2010) dari hasil tersebut sendiri (Wong, 2009). Banyaknya efek
mempunyai arti bahwa ada hubungan yang negatif yang ditimbulkan dari adanya
bermakna antara dukungan keluarga cemas yang diantaranya adalah dapat
dengan tingkat kecemasan pada anak usia menurunkan sistem kekebalan tubuh yang
pra sekolah di ruang anak RSD Balung. berpengaruh terhadap proses
Koefisien korelasi (r) memberikan hasil penyembuhan seseorang saat sakit atau
negatif, hal ini berarti bahwa adanya sedang menjalani perawatan, maka
hubungan terbalik antara dukungan sangat penting untuk segera ditangani dan
diminimalisir kecemasan tersebut. Salah memberikan dukungan keluarga yang
satu cara yang efektif agar dapat baik (65,4%). Pada anak yang menerima
meminimalisir atau menangani cemas dukungan keluarga baik menjadi lebih
anak saat dirawat inap adalah dengan kooperatif dalam menjalani tindakan
adanya bentuk dukungan sosial dari keperawatan dibandingkan dengan anak
orang yang terdekat yaitu keterlibatan yang menerima dukungan keluarga
anggota keluarga dalam memenuhi kurang.
kebutuhan fisik dan emosional anak, Dukungan keluarga dalam hal
karena dalam hubungan keluarga memotivasi dan meminimalkan rasa cemas
tercipta hubungan yang saling akibat hospitalisai adalah hal yang sangat
mempercayai, anak sebagai anggota penting dalam menunjang untuk
keluarga akan menjadikan keluarga memenuhi kebutuhan fisik dan emosional
sebagai kumpulan harapan, tempat anak pada saat dirawat inap. Dengan
bercerita, tempat bertanya dan adanya dukungan keluarga yang baik maka
mengeluarkan keluhan keluhan bilamana cemas akibat dari perpisahan dapat
anak mengalami permasalahan. teratasi sehingga anak akan merasa
Dukungan keluarga merupakan nyaman saat menjalani perawatan. Pasien
salah satu faktor yang dapat membantu yang merasa nyaman saat perawatan
anak dalam mengkoping stressor. Menurut mencegah terjadinya penurunan sistem
Friedman (1998) yang menyatakan bahwa imun sehingga berpengaruh pada proses
dukungan keluarga dapat menimbulkan kesembuhannya. Dengan adanya
efek penyangga yaitu dukungan keluarga perasaan nyaman dan tenang saat
menahan efek-efek negatif dari stress perawatan, maka secara otomatis akan
terhadap kesehatan dan efek utamaya itu merangsang tubuh untuk menghasilkan
dukungan keluarga yang secara langsung hormon endorfin. Hormon endorfine
mempengaruhi peningkatan kesehatan. merupakan sekumpulan urat syaraf yang
Pada penelitian ini sebagian besar diproduksi oleh bagian hipotalamus di
kecemasan yang dialami anak usia otak. Hormon ini menyebabkan otot
prasekolah saat dirawat inap di ruang menjadi rileks, sisitem imun meningkat
anak RSD Balung memiliki tingkat dan kadar oksigen dalam darah naik
kecemasan ringan (61,5%) dan dukungan sehingga dapat membuat pasien menjadi
keluarga yang diberikan kepada anak usia nyaman malah cenderung mengantuk dan
pra sekolah saat dirawat inap dalam dapat beristirahat dengan tenang. Hormon
penelitian ini sebagian besar ini juga memperkuat sistem kekebalan
tubuh untuk melawan infeksi dan dengan keluarga tentang hospitalisasi
dikenal sebagai morfin tubuh yang pada anak usia pra sekolah, sehingga
menimbulkan efek sensasi yang sehat pihak keluarga pasien dapat
dan nyaman (Klosterman, 2005) memberikan dukungan yang maksimal
pada anaknya yang dirawat.
KESIMPULAN 3. Diharapkan Rumah Sakit
Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil menyediakan pelayanan konseling
kesimpulan sebagai berikut : kesehatan bagi orang tua yang
1. Dukungan keluarga yang diberikan anaknya menjalani hospitalisasi.
kepada anak usia prasekolah yang
sedang menjalani perawatan di ruang DAFTAR PUSTAKA
anak RSD Balung sebagian besar Friedman, M.M. (1998). Keperawatan
Keluarga Teori dan Praktek.
termasuk dalam kategori dukungan
Jakarta: EGC.
keluarga baik yaitu 34 responden
Klosterman L. (2005). Endorphins
(65,4%) memberikan dukungan
Chronogram. Luminary
keluarga baik Publishing: Inc.
2. Tingkat kecemasan akibat hospitalisasi
Nursalam. (2005). Asuhan Keperawatan
yang dialami anak usia pra sekolah Bayi dan Anak. Jakarta:Salemba
Medika.
yang sedang menjani perawatan di
ruang anak RSD Balung termasuk Rohmah, N. (2013). Dasar-dasar
Keperawatan Anak.
dalam kategori cemas ringan.
Jember:Fakultas Ilmu Kesehatan
3. Ada hubungan dukungan keluarga Universitas Muhammadiyah
Jember.
dengan tingkat kecemasan akibat
hospitalisasi pada anak usia pra sekolah Saryono. (2011). Metodologi penelitian
keperawatan. Purwokerto:UPT.
di ruang anak RSD Balung dengan Ρ Percetakan dan Penerbitan
Value = 0,002 dan nilai korelasi (r) – UNSOED.
0,047.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian
SARAN Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
Bandung:cv Alfabeta.
1. Orang tua hendaknya selalu
memperhatikan perkembangan pada Susilaningrum, R., Nursalam & Utami, S.
(2013). Asuhan Keperawatan Bayi
jiwa anak dan memberikan dukungan
dan Anak Untuk Perawat dan
kepada anak selama masa perawatan. Bidan edisi 2. Jakarta:Salemba
Medika.
2. Tenaga kesehatan diharapkan selalu
menjalin komunikasi yang baik
Wong, D. L., Eaton, M. H., Wilson, D.,
Winkelstein, M. L., Schwartz, P.
(2009). Buku ajar keperawatan
pediatrik, Volume 2. Jakarta : EGC.

You might also like