You are on page 1of 13

LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN MATERNITAS

INTRANATAL CARE NORMAL

NAMA : ARIF SYAMSUL FAUZI

NPM : 214118010

RS/ RUANG PARAF CI NILAI PARAF NILAI


DOSEN

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2018
A. Pengertian
Persalinan atau partus adalah proses dimana bayi, plasenta dan
selaput, ketentuan keluar dari uterus ibu. Persalinan dinggap normal jika
prosesnya terjadi pada usia kehamilan yang cukup bulan setelah usia
kehamilan (37-42 minggu) tanpa disertai adanya penyakit
B. Jenis – jenis persalinan
1. Persalinan aterm
Persalinan antara umur hamil 37-42 minggu, berat janin diatas
2500 gram
2. Persalinan prematur
Persalinan sebelum umur kehamilan 28-36 minggu, berat janin
kurang dari 2400 gram
3. Persalinan serotinus
Persalinan yang melampaui umur hamil 42 minggu, pada janin
terdapat tanda post maturitas
4. Persalinan presipitus
Persalinan yang berlangsung cepat kurang dari 3 jam ,
berdasarkan proses berlangsungnya persalinan :
a. Persalinan spontan , bila persalinan ini berlangsung dengan
kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan lahir
b. Persalinan buatan, bila persalinan dibantu dengan tenaga dari
luar misalnya eksitiokisi dengan prolaps/vacum/persalinan SC
c. Persalinan anjuran , persalinan terjadi bila bayi sudah cukup
besar untuk hidup diluar, tetapi tidak sedemikian besarnya
hingga menimbulkan kesulitan dalam persalinan
C. Etiologi
1. Teori penurunan hormon progesterone
Progesterone menimbulkan reaksi relaksasi otot rahim, sebaiknya
estrogen meninggalkan ketentuan otot rahim. Selama kehamilan
terdapat keseimbangan antara kadar progesterone dan estrogen di
dalam darah, tetapi pada akhir kehamilan kadar progesterone
menurun sehingga menimbulkan his
2. Teori oxcyticin
Pada akhir kehamilan kadar oxcyticin bertambah oleh karena
timbul kontrol otot-otot rahim
3. Teori plasenta menjadi dua
Plasenta yang tua akan menyebabkan turunya kadar estrogen dan
progesteron yang akan menyebabkan pembuluh darah hal ini
menimbulkan his
4. Teori prostaglandin
Prostaglandin yang dihasilkan oleh desidua menimbulkan
kontraksi miometri pada setiap umur kehamilan
5. Pengaruh janin
Hipofise dan supra renal janin memegang peranan oleh karena
anencepalus, kehamilan sering lama dari biasanya
6. Teori distensi rahim
Rahim yang menjadi berat dan merangsang yang menyebabkan
iskemia otot –otot sehingga mengganggu sirkulasi uteroplasenta
7. Teori iritasi mekanik
Dibelakang serviks terletak gangguan serviks, bila ganglion ini
bergeser dan ditekan misalnya oleh kepala janin maka akan
menimbulkan his
D. Tanda dan gejala persalinan
1. Terjadinya lightening
Menjelang minggu ke 36 pada primigravida terjadi penurunan
fundus uteri karena kepala bayi sudah masuk PAP yang disebabkan :
a. Kontraindikasi broctor hiks
b. Ketegangan dinding perut
c. Ketegangan ligamentum retandum
d. Berat janin dimana kepala dibawah
2. Masuknya kepala bayi ke pintu aatas panggul dirasakan ibu hamil
a. Terasa ringan dibagian atas, rasa sesak berkurang
b. Dibagian bawah terasa sesak
c. Terjadi kesulitan berjalan
d. Sering kencing
3. Terjadinya his permulaan
a. Nyeri ringan di bagian bawah
b. Datangnya tidak teratur
c. Tidak ada perubahan pada serviks dan pembawa tanda
d. Durasinya pendek
e. Tidak bertambah bila beraktifitas
4. Tanda masuk dalam persalinan
a. Terjadinya his persalinan
b. Pengeluaran lendir dan darah
c. Pengeluaran cairan
5. Penurunan kepala janin akan digambarkan pada tabel ini
Periksa luar Periksa dalam Keterangan
5/5  Kepala diatas
PAP
 Mudah
digerakan
4/5 HI-HII  Sakit digerakan
 Bagian terbesar
PAP
 Belum masuk
panggul
3/5 H II- H III  Bagian terbesar
kepala belum
masuk panggul

2/5 H III +  Bagian terbesar


kepala sudah
masuk panggul
4/5 H III – H IV  Kepala didasar
panggul
0/5 HV  Di perineum

Keterangan :
 HI : sama dengan atas pinggul panggul PAP
 H II : sama dengan HI melalui pinggir bawah simpisis
 H III : sejajar dengan HI melalui spina iskhideka
 HV : sejajar dengan HI melalui ujung os coxigis
E. Fase persalinan
1. Persalinan kala 1
1) Persalinan kala 1
Kala 1 disebut juga pembukaan , tejadi pematangan dan
pembukaan serviks sampai lengkap. Dimulai pada waktu serviks
membuka karena his kotraksi uterus yang teratur, maka lama
semakin kuat, semakin sering , maka terasa nyeri disertai
pengeluaran darah, lendir tidak lebih dari darah haid
Berakhir pada waktu pembukaan serviks telah lengkap.
Selaput ketuban biasanya pecah spontan pada akhir kala 1.
Terdapat 2 fase pada kala 1 yaitu :
a. Fase laten, pembukaan sampai mencapai 3cm, berlangsung
sekitar 8 jam
b. Fase aktif, pembukaan 3cm sampai lengkap (10cm)
berlangsung selama 6 jam
2) Sifat his pada kala 1
a. Timbul setiap 10 menit dengan amplitudo 40mmhg, lama 20-
30 decible, serviks terbuka sampai 3cm frekuensi dan
amplitudo meningkat
b. Kala 1 (fase aktif) sampai kala 1 akhir
c. Terjadi peningkatan rasa nyeri amplitudo makin kuat sampai
60mm, frekuensi 2-4 kali/10 menit lama 60-90 detik. Serviks
terbuka secara lengkap
3). Kemajuan persalinan kala 1
a. Kontraksi teratur yang progresif dengan peningkatan frekuensi
dan durasi
b. Kecepatan pembukaan serviks sedikit 1cm perjam selama fase
aktif
c. Kemajuan yang kurang aktif pada kala 1
 Kontraksi yang tidak teratur dan tidak sering pada fase
laten
 Kecepatan pembukaan serviks lebih lambat dari 1 cm
perjam selama persalinan fase aktif
d. Kemajuan kondisi ibu
 Jika denyut nadi ibu meningkat, mungkin ibu mengalami
dehidrasi/kesakitan
 Waspadai kecurigaan perdarahan
 Jika terdapat aceton di dalam urine ibu, curigai masukan
nutrisi kurang segera beri dextrose IV
e. Kemajuan pada janin
 Jika terdapat djj tidak normal (<100x atau >180x/menit)
curigi adanya gawat janin
 Posisi (presentasi selain oksiput anterior dengan reflek dan
fleksi sempurna digolongkan dalam
malposisi/malpresentasi
2. Persalinan kala 2
Dimulai pada saat pembukaan serviks telah lengkap dan berakhir
pada saat bayi telah lahir lengkap. Pada kala 2 ini his menjadi lebih
kuat, lebih sering dan lebih lama. Selaput ketuban mungkin juga
sudah pecah/ baru pecah, spontan pada awal kala 2 ini rata-rata
waktu untuk keseluruhan proses kala 2 pada primigravida kurang
lebih 1,5 jam dan multipara kurang lebih 0,5 jam
a. Sifat his
Amplitudo 60mmhg, frekuensi 3-4 kali / 10 menit. Reflek
mengejan terjadi juga akibat stimulus dan tekanan bagian
terbawah janin yang menerkan anus dan menekan tambahan
tenaga meneran dari ibu dengan kontraksi otot dinding
abdomen an diagfragma berusaha untuk mengeluarkan bayi.
b. Proses pengeluaran janin pada kala 2
Kepala masuk pintu atas panggul . sumbu kepala janin
dapat tegak lurus dengan pintu atas
panggul/miring/membentuk sudut dengan pintu atas panggul /
anterior posterior
3. Persalinan kala 3
Dimulai pada saat bayi lahir lengkap dan terakhir dengan lahirnya
plasenta kejanan plasenta dari insersi pada dinding uterus, serta
pengeluaran plasenta dari kavum uteri , lepasnya plasenta dari
insersinya , mungkin dari sentral ditandai dengan perdarahan
tepi/servikal. Jika tidak disertai perdarahan/mungkin juga jasa
serempak sentral dan manginal
4. Persalinan kala 4
Hal yang harus diperhatikan pada kala 4 yaitu :
a. Kontraksi uterus baik, tidak ada perdarahan
b. Plasenta dan selaput ketuban harus lahir lengkap
c. Kandung kemih harus kosong
d. Luka di perineum harus dirawat dan tidak ada hematoma
e. Kaji keadaan umum ibu dan bayi
F. Faktor yang mempengaruhi persalinan
1. Power/tenaga
2. Passangers
3. Psikologis
G. Adaptasi / perubahan fisiologi dan psikologis
1. Adaptasi janin
a. Djj
b. Sirkulasi janin
c. Pernafasan dan perilaku janin
2. Adaptasi ibu
a. Perubahan kardiovaskuler
b. Perubahan pernafasan
c. Perubahan pada ginjal
d. Perubahan pada integumen
e. Perubahan muskuloskeletal
f. Perubahan neurologis
g. Perubahan pencernaan
h. Perubahan edokrin
H. Pemeriksaan diagnostik
1. Pemeriksaan urine ( protein,glukosa,dan aseton)
2. Pemeriksaan Hb, golongan darah dan hematokrit
3. Monitoring djj dan terutama yang berhubungan dengan uterus
I. Komplikasi
1. Ketuban pecah dini
2. Kehamilan postmatur
3. Prolaps tali pusat
4. Rupture uteri
5. Kelahiran SC
6. Inversi uterus
7. Perdarahan post partum dini
J. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan medis
a. Ibu
a) 8 ampul oksitoksin 1ml( atau 4 oksitoksin 2ml)
b) 20ml lidocain
c) 3 labu RL
d) 2 ampul ergometri maleat
b. Bayi
a) Salep mata gentamicin
b) Vit k 1mg
2. Penatalaksanaan keperawatan
a. Kala 1
a) Mengukur ttv
b) Auskultasi djj
c) Memperhatikan kontraksi uterus
b. Kala 2
a) Pengawasan terhadap perdarahan
c. Kala 3
a) Pengawasan terhadap perdarahan
b) Memperhatikan tanda plasenta lepas
d. Kala 4
a) Pemfis, observasi ttv dan keadaan umum
b) Kontraksi rahim
c) Letakan bayi yang telah diberikan di dada untuk IMD
K. Pathway
Faktor hormon

Faktor syaraf

Faktor kekuatan plasenta

Faktor nutrisi

Faktor partus

Estrogen dan Laten aktif


progesterone Transisi

Rahim besar Nafas Kontraksi


Oksitosin metabolisme Kepala bayi
dan meregang mulut
meningkat menurun
Dilatasi
Saturasi o2
untuk 4-8 Kadar aliran
Kadar Iskemia alat meningkat Menekan
prostaglandin rahim cm darah
jaringan
meningkat menurun
Sirkulasi Hipoksia Tekanan
uteri jaringan janin pada Hipoksia
Kontraksi Aliran darah
plasenta jaringan jaringan
uterus vena menurun
terganggu
Resti
Nyeri Nyeri akut
pertukaran Resiko tinggi
akut Hipoksia
gas curah jantung
jaringan
L. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian kala 1
a. Fase laten
a) Integritas ego : senang/cemas
b) Nyeri/ketidaknyaman
 Kontraksi reguler,frekuensi, durasi dan keparahan
 Kontraksi ringan masing-masing 5-30 menit berkisar 10-30
detik
c) Keamanan
d) Seksualitas
b. Fase aktif
a) Aktifitas/istirahat
b) Integrias ego, dapat lebih sensitif sampai proses persalinan
c) Seksualitas
c. Fase transuri
a) Sirkulasi , td meningkat 5-10mmhg
b) Integritas ego , perilaku peka
c) Eliminasi
d) Makan/cairan
e) Nyeri
2. Pengkajian kala 2
a. Aktifitas
a) Laporan kelelahan
b) Melaporkan keidakmampuan melakukan dorongan sendiri
c) Letargi
d) Lingkaran hitam di bawah mata
b. Sirkulasi
c. Integritas ego
d. Eliminasi
e. Nyeri/ketidaknyaman
a) Upaya merintih selama kontraksi
b) Melaporkan rasa meregang dari perineum
f. Frekuensi pernafasan meningkat
g. Keamanan
a) Diaphoresis sering terjadi
b) Bradikardi janin
h. Seksualitas
3. Pengkajian kala 3
a. Aktifasi , perilaku dapat direntang dari senang sampai letih
b. Sirkulasi , tekanan darah meningkat, kemudian kembali normal
dengan cepat
c. Makanan/cairan
d. Nyeri/ketidaknyaman
e. Seksualitas
4. Pengkajian kala 4
a. Aktifasi/istirahat
b. Sirkulasi , nadi biasanya lambat
c. Integritas ego, reaksi emosional bervariasi dan dapat berubah ubah
d. Eliminasi, haemoroid
e. Makanan/cairan , dapat mengeluh haus dan lapar
f. Neurosensori
g. Nyeri/ketidaknyamanan
h. Keamanan
i. Seksual
j. Penyuluhan pembelajaran
k. Pemeriksaan diagnostik
M. Intervensi keperawatan
Diagnosa
no keperaw Tujuan Intervensi Rasional
atan
Setelah dilakukan 1. Kaji lokasi 1. Mengetahui
tindakan keperawatan nyeri lokasi yang
Nyeri
2x24 jam diharapkan 2. Kaji paling dominan
akut b/d
1 nyeri akut teratasi kebutuhan dari nyeri
kontraksi
dengan kriteria hasil klien 2. Sentuhan dapat
uterus
1. Nyeri terhadap bertindak sebagai
berkurang sentuhan distraksi
dengan skala fisik selama 3. Mendeteksi
0 kontraksi kemajuan dan
2. Tampak rileks 3. Pantau mengamati
dan tenang frekuensi respon abnormal
durasi dan 4. Bekerjasama
intensitas dalam
kontraksi penyembuhan
uterus
4. Kolaborasi
pemeberian
analgetik

1. Lakukan
palpai
diatas 1. Mendeteksi
Setelah dilakukan
simpisis adanya urine di
Perubah tindakan keperawatan
pubis kandung kemih
an selama 2x24 jam
2. Catat intake 2. Menentukan
eliminasi diharapkan masalah
output dari intake output
2 urine b.d eliminasi teratasi
urine agar sama hasil
perubaha dengan kriteria hasil
3. Anjurkan 3. Tekanan dari
n 1. Mengosongka
upaya kandung kemih
hormonal n kandung
berkemih 4. Melihat keadaan
kemih
yang sering umum pasien
4. Observasi
ttv
Setelah dilakukan 1. Kaji adanya 1. Situasi resiko
Resiko
tindakan keperawatan faktor tinggi yang
tinggi
selama 2x 24 jam maternal negatif
pertukara
3 diharapkan masalah 2. Pantau djj 2. Takikardi/bra
n gas b/d
pertukaran gas setiap 15- dikardi janin
hipoksia
teratasi dengan 30/menit adalah
jaringan
kriteria hasil 3. Periksa djj indikasi
1. Menentukan segera bila penurunan
djj ketuban intervensi
2. Valibilitas djj pecah 3. Mendeteksi
4. Perhatikan distress janin
dan catat
warna
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan 1. Untuk
Ketidakef
selama 2x 24 jam mengetahui
ektifan
diharapkan tanda dehidrasi
volume 1. Kaji intake
ketidakefektifan 2. Mengetahui
cairan dan output
volume cairan teratasi tanda infeksi
kurang 2. Pantau
dengan kritria hasil apabila suhu
dari suhu
4 1. Haluaran urine menibngkat
kebutuha 3. Kaji djj
adekuat dan 3. Djj dapat
n tubuh 4. Berikan
membran meningkat
b/d cairan
mukosa karena dehidrasi
penuruna peroral
lembab 4. Menggantikan
n asupan
2. Tanda tanda cairan yang
cairan
vital dalam hilang
batas normal

N. Daftar pustaka
1. http:// respiratori. Ac.id/bistream//12345678/31266/4/chapter %
2011.pdf
2. kemenkes.2010.pedoman pelayanan intranatal terpadu http : www
kesehatan.ibu.depkes.go.id
3. yayasan bina pustaka sarwana prawirohardjo.buku panduan praktis
pelyanan kesehatan maternal.tridusa.jakarta

You might also like