Professional Documents
Culture Documents
NPM : 214118010
Keterangan :
HI : sama dengan atas pinggul panggul PAP
H II : sama dengan HI melalui pinggir bawah simpisis
H III : sejajar dengan HI melalui spina iskhideka
HV : sejajar dengan HI melalui ujung os coxigis
E. Fase persalinan
1. Persalinan kala 1
1) Persalinan kala 1
Kala 1 disebut juga pembukaan , tejadi pematangan dan
pembukaan serviks sampai lengkap. Dimulai pada waktu serviks
membuka karena his kotraksi uterus yang teratur, maka lama
semakin kuat, semakin sering , maka terasa nyeri disertai
pengeluaran darah, lendir tidak lebih dari darah haid
Berakhir pada waktu pembukaan serviks telah lengkap.
Selaput ketuban biasanya pecah spontan pada akhir kala 1.
Terdapat 2 fase pada kala 1 yaitu :
a. Fase laten, pembukaan sampai mencapai 3cm, berlangsung
sekitar 8 jam
b. Fase aktif, pembukaan 3cm sampai lengkap (10cm)
berlangsung selama 6 jam
2) Sifat his pada kala 1
a. Timbul setiap 10 menit dengan amplitudo 40mmhg, lama 20-
30 decible, serviks terbuka sampai 3cm frekuensi dan
amplitudo meningkat
b. Kala 1 (fase aktif) sampai kala 1 akhir
c. Terjadi peningkatan rasa nyeri amplitudo makin kuat sampai
60mm, frekuensi 2-4 kali/10 menit lama 60-90 detik. Serviks
terbuka secara lengkap
3). Kemajuan persalinan kala 1
a. Kontraksi teratur yang progresif dengan peningkatan frekuensi
dan durasi
b. Kecepatan pembukaan serviks sedikit 1cm perjam selama fase
aktif
c. Kemajuan yang kurang aktif pada kala 1
Kontraksi yang tidak teratur dan tidak sering pada fase
laten
Kecepatan pembukaan serviks lebih lambat dari 1 cm
perjam selama persalinan fase aktif
d. Kemajuan kondisi ibu
Jika denyut nadi ibu meningkat, mungkin ibu mengalami
dehidrasi/kesakitan
Waspadai kecurigaan perdarahan
Jika terdapat aceton di dalam urine ibu, curigai masukan
nutrisi kurang segera beri dextrose IV
e. Kemajuan pada janin
Jika terdapat djj tidak normal (<100x atau >180x/menit)
curigi adanya gawat janin
Posisi (presentasi selain oksiput anterior dengan reflek dan
fleksi sempurna digolongkan dalam
malposisi/malpresentasi
2. Persalinan kala 2
Dimulai pada saat pembukaan serviks telah lengkap dan berakhir
pada saat bayi telah lahir lengkap. Pada kala 2 ini his menjadi lebih
kuat, lebih sering dan lebih lama. Selaput ketuban mungkin juga
sudah pecah/ baru pecah, spontan pada awal kala 2 ini rata-rata
waktu untuk keseluruhan proses kala 2 pada primigravida kurang
lebih 1,5 jam dan multipara kurang lebih 0,5 jam
a. Sifat his
Amplitudo 60mmhg, frekuensi 3-4 kali / 10 menit. Reflek
mengejan terjadi juga akibat stimulus dan tekanan bagian
terbawah janin yang menerkan anus dan menekan tambahan
tenaga meneran dari ibu dengan kontraksi otot dinding
abdomen an diagfragma berusaha untuk mengeluarkan bayi.
b. Proses pengeluaran janin pada kala 2
Kepala masuk pintu atas panggul . sumbu kepala janin
dapat tegak lurus dengan pintu atas
panggul/miring/membentuk sudut dengan pintu atas panggul /
anterior posterior
3. Persalinan kala 3
Dimulai pada saat bayi lahir lengkap dan terakhir dengan lahirnya
plasenta kejanan plasenta dari insersi pada dinding uterus, serta
pengeluaran plasenta dari kavum uteri , lepasnya plasenta dari
insersinya , mungkin dari sentral ditandai dengan perdarahan
tepi/servikal. Jika tidak disertai perdarahan/mungkin juga jasa
serempak sentral dan manginal
4. Persalinan kala 4
Hal yang harus diperhatikan pada kala 4 yaitu :
a. Kontraksi uterus baik, tidak ada perdarahan
b. Plasenta dan selaput ketuban harus lahir lengkap
c. Kandung kemih harus kosong
d. Luka di perineum harus dirawat dan tidak ada hematoma
e. Kaji keadaan umum ibu dan bayi
F. Faktor yang mempengaruhi persalinan
1. Power/tenaga
2. Passangers
3. Psikologis
G. Adaptasi / perubahan fisiologi dan psikologis
1. Adaptasi janin
a. Djj
b. Sirkulasi janin
c. Pernafasan dan perilaku janin
2. Adaptasi ibu
a. Perubahan kardiovaskuler
b. Perubahan pernafasan
c. Perubahan pada ginjal
d. Perubahan pada integumen
e. Perubahan muskuloskeletal
f. Perubahan neurologis
g. Perubahan pencernaan
h. Perubahan edokrin
H. Pemeriksaan diagnostik
1. Pemeriksaan urine ( protein,glukosa,dan aseton)
2. Pemeriksaan Hb, golongan darah dan hematokrit
3. Monitoring djj dan terutama yang berhubungan dengan uterus
I. Komplikasi
1. Ketuban pecah dini
2. Kehamilan postmatur
3. Prolaps tali pusat
4. Rupture uteri
5. Kelahiran SC
6. Inversi uterus
7. Perdarahan post partum dini
J. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan medis
a. Ibu
a) 8 ampul oksitoksin 1ml( atau 4 oksitoksin 2ml)
b) 20ml lidocain
c) 3 labu RL
d) 2 ampul ergometri maleat
b. Bayi
a) Salep mata gentamicin
b) Vit k 1mg
2. Penatalaksanaan keperawatan
a. Kala 1
a) Mengukur ttv
b) Auskultasi djj
c) Memperhatikan kontraksi uterus
b. Kala 2
a) Pengawasan terhadap perdarahan
c. Kala 3
a) Pengawasan terhadap perdarahan
b) Memperhatikan tanda plasenta lepas
d. Kala 4
a) Pemfis, observasi ttv dan keadaan umum
b) Kontraksi rahim
c) Letakan bayi yang telah diberikan di dada untuk IMD
K. Pathway
Faktor hormon
Faktor syaraf
Faktor nutrisi
Faktor partus
1. Lakukan
palpai
diatas 1. Mendeteksi
Setelah dilakukan
simpisis adanya urine di
Perubah tindakan keperawatan
pubis kandung kemih
an selama 2x24 jam
2. Catat intake 2. Menentukan
eliminasi diharapkan masalah
output dari intake output
2 urine b.d eliminasi teratasi
urine agar sama hasil
perubaha dengan kriteria hasil
3. Anjurkan 3. Tekanan dari
n 1. Mengosongka
upaya kandung kemih
hormonal n kandung
berkemih 4. Melihat keadaan
kemih
yang sering umum pasien
4. Observasi
ttv
Setelah dilakukan 1. Kaji adanya 1. Situasi resiko
Resiko
tindakan keperawatan faktor tinggi yang
tinggi
selama 2x 24 jam maternal negatif
pertukara
3 diharapkan masalah 2. Pantau djj 2. Takikardi/bra
n gas b/d
pertukaran gas setiap 15- dikardi janin
hipoksia
teratasi dengan 30/menit adalah
jaringan
kriteria hasil 3. Periksa djj indikasi
1. Menentukan segera bila penurunan
djj ketuban intervensi
2. Valibilitas djj pecah 3. Mendeteksi
4. Perhatikan distress janin
dan catat
warna
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan 1. Untuk
Ketidakef
selama 2x 24 jam mengetahui
ektifan
diharapkan tanda dehidrasi
volume 1. Kaji intake
ketidakefektifan 2. Mengetahui
cairan dan output
volume cairan teratasi tanda infeksi
kurang 2. Pantau
dengan kritria hasil apabila suhu
dari suhu
4 1. Haluaran urine menibngkat
kebutuha 3. Kaji djj
adekuat dan 3. Djj dapat
n tubuh 4. Berikan
membran meningkat
b/d cairan
mukosa karena dehidrasi
penuruna peroral
lembab 4. Menggantikan
n asupan
2. Tanda tanda cairan yang
cairan
vital dalam hilang
batas normal
N. Daftar pustaka
1. http:// respiratori. Ac.id/bistream//12345678/31266/4/chapter %
2011.pdf
2. kemenkes.2010.pedoman pelayanan intranatal terpadu http : www
kesehatan.ibu.depkes.go.id
3. yayasan bina pustaka sarwana prawirohardjo.buku panduan praktis
pelyanan kesehatan maternal.tridusa.jakarta