3} BPJS Kesehatan
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Nomor : 200} Mvil-vi0917 Bandung, % September 2017
Lampiran _: 4 (satu) berkas
Hal : Pembayaran Klaim Obat Program
Rujuk Balik, Obat Penyakit Kronis di
Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan
Dan Obat Sitostatika
Yth. Kepala Kantor Cabang
BPJS Kesehatan
di
Kedeputian Wilayah Jawa Barat
Menindaktanjuti telah terbitnya Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor HK.01.07/MENKES/254/2017 tentang Harga Dasar Obat Program Rujuk Balik, Obat
Penyakit Kronis di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan dan Obat Sitostatika,
bersama ini kami sampaikan beberapa hal sebagai berikut
1. Mengacu kepada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2017 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52 Tahun 2016 tentang
Standar Tarif Pelayanan Kesehatan dalam Penyelenggaraan Program JKN bahwa
harga obat program rujuk balik (PRB), penyakit kronis dan obat sitotoksik yang
ditaginkan mengacu kepada harga dasar obat sesuai e-katalog.
2. Surat Kementerian Kesehatan RI Nomor JP.02.03/E.II/1410/2017 pada tanggal 22 Mei
2017 tentang Pembayaran Klaim Obat Program Rujuk Balik (PRB), Penyakit Kronis
dan Obat Sitotoksik bahwa ada 2 (dua) varian e-katalog obat yang ditayangkan pada
tahun 2017 yang mengakibatkan diperlukannya waktu untuk sosialisasi harga e-
katalog obat tahun 2017, disamping perlunya perencanaan pengadaan oleh Fasilitas
Kesehatan dan perbaikan aplikasi BPJS Kesehatan.
3. Surat Direktur Pelayanan BPJS Kesehatan Nomor 8231/III.2/0717 pada tanggal 10
Juli 2017 tentang Masa Transisi Penjaminan Obat Luar Paket bagi Peserta JKN ~ KIS
bahwa pembayaran klaim obat Fornas yang belum ditayangkan dalam e-katalog obat
sehingga belum diakomodasi dalam tabel referensi Aplikasi Apotek, akan dilakukan
setelah ada penetapan harga dasar obat oleh Menteri Kesehatan.
4, Mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/254/2017 tentang Harga Dasar Obat Program Rujuk Balik, Obat
Penyakit Kronis di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan dan Obat Sitostatika
bahwa
a. Diktum Keempat : Harga dasar obat program rujuk balik, obat penyakit kronis di
Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan dan Obat Sitostatika merupakan
acuan bagi Fasilitas Kesehatan untuk pengajuan klaim obat program rujuk balik,
obat penyakit kronis di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan dan Obat
Sitostatika yang tidak tercantum dalam e-katalog BPJS Kesehatan.
b. Diktum Kelima : BPJS Kesehatan melakukan pembayaran klaim biaya obat
kepada Fasilitas Kesehatan yang telah melakukan pemberian pelayanan obat
program rujuk balik, obat penyakit kronis di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat
Deputi Wilayah Jawa Barat
4 Dr. Djundjunan No. 144 PO BOX 1617/ BDG, Bandung 40163
TTelp. (022) 2005892 - 2013174 Fax. (022) 2001051
wo.bpjs-kesehatan.go.idLanjutan dan obat sitostatika mengacu pada harga dasar obat sesuai dengan
Keputusan Menteri.
¢. Diktum Ketujuh : Dalam hal nama obat dan kemasan untuk program rujuk balik,
obat penyakit kronis di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan dan obat
sitostatika telah tercantum dalam e-katalog, nama obat dan kemasan
sebagaimana tercantum dalam lampiran Keputusan Menteri dinyatakan tidak
berlaku.
5. Berdasarkan regulasi dan ketentuan tersebut di atas maka :
a. Sampai dengan saat ini sedang dilakukan proses penyusunan tabel referensi obat
di Deputi Direksi Bidang Jaminan Pembiayaan Kesehatan Rujukan
b. Obat program rujuk balik, obat penyakit kronis di Fasiltas Kesehatan Rujukan
Tingkat Lanjutan dan Obat Sitostatika yang ada di Fornas dan belum masuk dalam
e-katalog namun sudah ada ketetapan harga sesuai dengan Keputusan Menteri
Kesehatan, maka obat tersebut akan dibayarkan oleh BPJS Kesehatan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
¢. Dalam hal obat tersebut telah tercantum dalam e-katalog, maka harga obat yang
berlaku adalah harga yang tercantum dalam e-katalog, nama obat dan kemasan
sebagaimana tercantum dalam lampiran Keputusan Menteri dinyatakan tidak
berlaku.
d. Diharapkan kepada seluruh Kantor Cabang untuk dapat menginformasikan
kepada Fasiltas Kesehatan masing-masing untuk tetap melakukan penjaminan
terhadap obat-obat tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerja sama yang baik diucapkan terima
kasih,
MstexPK.00