Professional Documents
Culture Documents
FUNDAMENTALS OF ORGANIZATION
STRUCTURE
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK 2010
STATEMENT OF AUTHORSHIP
Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir
adalah murni hasil pekerjaan saya/kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang
saya/kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.
Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas
pada mata ajaran lain kecuali saya/kami menyatakan dengan jelas bahwa kami
menggunakannya.
Saya/kami memahami bahwa tugas saya/kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.
I. ORGANIZATION STRUCTURE
Ada tiga komponen kunci dalam definisi struktur organisasi:
1. Struktur organisasi mengatur hubungan formal dalam sistem pelaporan, termasuk
di dalamnya jumlah tingkatan hierarki dan span of control dari manajer.
2. Struktur organisasi mengatur pengelompokan dari individual ke dala departemen-
departemen dan departemen-departemen di dalam keseluruhan organisasi.
3. Struktur organisasi mengatur sistem komunikasi, koordinasi, dan aktivitas antar
departemen yang efektif.
Tiga komponen kunci struktur organisasi di atas terdapat baik pada aspek
horizontal maupun vertikal di dalam organisasi. Poin pertama dan kedua merupakan
pencerminan dari aspek vertikal sementara poin ketiga merupakan pencerminan dari
aspek horizontal. Hubungan antara struktur organisasi dengan aspek-aspek vertikal dan
horizontal dalam organisasi akan terlihat jelas dalam organization chart. Organization
chart berguna untuk melihat bagaimana sebuah organisasi bekerja, bagian-bagian dalam
organisasi, dan bagaimana bagian-bagian tersebut saling berhubungan.
Konsep mengenai struktur organisasi telah ada sejak berabad-abad yang lalu.
Konsep ini terus berkembang seiring dengan semakin rumitnya bentuk organisasi dan
kegiatannya serta semakin banyaknya orang yang berada di dalam organisasi tersebut.
Struktur organisasi yang umum dipakai sekarang adalah struktur dimana CEO berada di
level tertinggi perusahaan dan disokong oleh pegawai-pegawai yang diatur dalam
beberapa level. Namun, di masa-masa yang akan dating kemungkinan besar struktur
semacam ini akan tergantikan oleh struktur yang menitik beratkan pada hubungan
horizontal.
Functional Structure
Dalam struktur ini, individual dikelompokkan ke dalam suatu departemen karena
individual tersebut memiliki fungsi yang sama dalam organisasi. Sebagai contoh: seluruh
insinyur dikelompokkan ke dalam departemen penelitian dan pengembangan, atau
seluruh individu yang memiliki latar belakang sebagai pemasar dikelompokkan ke dalam
departemen pemasaran.
Kelebihan dan kelemahan dari rancangan struktur ini di rangkum oleh tabel di
bawah ini:
Strength Weaknesses
Memungkinkan adanya economies of scale Tidak dapat merespon perubahan pada
pada setiap departemen lingkungan dengan cepat
Memungkinkan setiap departemen untuk Dapat menyebabkan penumpukan
memiliki pengetahuan yang mendalam pengambilan keputusan pada level top
pada bidangnyai management
Mudah untuk melakukan pengembangan Koordinasi secara horizontal antar
keterampilan pegawai departemen biasanya lemah
Memungkinkan organisasi untuk mencapai Menghambat inovasi
tujuannya yang bersifat fungsional
Amat baik untuk digunakan pada Tujuan organisasi dapat bias dengan
perusahaan yang hanya memroduksi satu tujuan departemen
atau beberapa produk saja
Tabel 2
Kelebihan dan Kelemahan Dari Functional Structure
Saat ini, banyak organisasi menempatkan seorang full time integrator untuk
memfasilitasi hubungan antar departemen. Hal ini untuk mengatasi adanya kemungkinan
terjadinya koordinasi yang lemah antar departemen. Dengan menempatka full time
integrator, diharapkan kegiatan organisasi menjadi lebih efektif.
Divisional Structure
Pengelompokan atas dasar divisi dalam organisasi lebih sering kita kenal sebagai
strategic business unit. Divisi dalam organisasi dapat dibentuk atas dasar produk, lini
produk, atau proyek yang dikerjakan oleh perusahaan. Divisi-divisi tersebut di dalamnya
juga memiliki functional structure dan biasanya dipimpin oleh satu general manager.
Sebgai contoh, Microsoft memiliki tujuh divisi dalam perusahaan dan divisi tersebut
dibagi atas dasar jenis lini produknya (Windows group, Server software group, Mobile
software group, Office software group, Business software group, Video games and Xbox
group, serta MSN-Internet group).
Kelebihan dan kelemahan dari rancangan struktur ini di rangkum oleh tabel di
bawah ini:
Strength Weaknesses
Cepat untuk merespon perubahan pada Economies of scale pada departemen sulit
lingkungan tercapai
Kepuasan konsumen meningkat karena Dibutuhkan koordinasi antar divisi yang
suatu produk atau lini produk ditangani kuat apabila berhubungan satu sama
oleh satu divisi lainnya
Koordinasi antar functional structure Pengetahuan yang mendalam pada suatu
dalam divisi kuat departemen lemah
Unit bisnis atau divisi dapat Integrasi dan standardisasi harus kuat
mengidentifikasi karakteristik dari
konsumen dengan lebih detail
Cocok untuk perusahaan dengan beberapa
lini produk
Pengambilan keputusan di desentralisasi
Tabel 3
Kelebihan dan Kelemahan Divisional Structure
Suatu kelemahan yang harus menjadi catatan bagi organisasi atau perusahaan
yang mengadaptasi struktur ini adalah setiap divisi juga harus mengikuti perkembangan
divisi lainnya. Bahkan saat ini, akan lebih baik jika setiap divisi bekerja sama untuk
menghasilkan suatu produk.
Geographical Structure
Suatu organisasi atau perusahaan juga dapat membagi departemennya atas dasar
penyebaran konsumennya. Suatu konsumen pada daerah A mungkin memiliki
karakteristik yang berbeda dengan konsumen di daerah B. Sebagai contoh, beberapa
tahun yang lalu Apple merancang strukturnya atas dasar region konsumennya. Apple
membagi strukturnya menjadi tiga region utama dan lima sub region. Tiga region tersebut
adalah Apple Americas (sub regions: Canada and Latin America/Carribean), Apple
Europe, dan Apple Pacific (sub regions: Japan, Asia, and Australia). Kelebihan dan
kelemahan dari struktur ini tidak jauh berbeda dari kelebihan dan kekurangan divisional
structure.
V. MATRIX STRUCTURE
Terkadang, sebuah perusahaan menghadapi suatu situasi dimana lini produk dan
kemampuan teknik dari suatu fungsi dalam perusahaan adalah sama pentingnya. Jika
kondisi ini terjadi, maka perusahaan dapat memakai struktur matriks sebagai struktur
organisasinya. Pada struktur ini, divisi produk dan struktur fungsional diimplementasikan
secara simultan. Manajer produk dan manajer fungsional memiliki kekuasaan yang setara
dan setiap pegawai memiliki dua atasan yang harus diberi laporan mengenai kegiatan
yang mereka kerjakan.
Dualisme kepemimpinan memang terasa janggal untuk merancang sebuah
struktur organisasi, namun struktur matriks amat cocok diterapkan apabila terjadi
kondisi-kondisi seperti dibawah ini:
1. Adanya tekanan untuk menggunakan sumber daya yang terbatas pada beberapa
lini produk sekaligus
2. Adanya tekanan dari lingkungan pada dua atau lebih output yang kritikal, seperti
pengetahuan teknis yang mendalam dan kebutuhan akan inovasi untuk produk
baru
3. Lingkungan yang organisasi atau perusahaan hadapi memiliki karakteristik yang
kompleks dan tidak pasti
Kelebihan dan kelemahan dari rancangan struktur ini adalah:
Strengths Weaknesses
Koordinasi untuk memenuhi kebutuhan Kepemimpinan ganda dapat membuat
ganda dari konsumen dapat dicapai pegawai kebingungan dan frustasi
Penggunaan sumber daya manusia yang Membutuhkan pelatihan untuk
fleksibel diantara lini produk meningkatkan baik keterampilan teknis
maupun keterampilan interpersonal
Cocok untuk organisasi yang Sering terjadi pertemuan untuk
membutuhkan pengambilan keputusan memecahkan masalah atau konflik antar
cepat dan menghadapi lingkungan yang lini produk dan departemen
tidak pasti
Membuka kesempatan untuk Tidak akan bekerja dengan baik apabila
pengembangan keterampilan pegawai dan pegawai-pegawai tidak mengerti mengenai
pengembangan produk cara kerja strukstur ini
Cocok untuk organisasi ukuran menengah Dibutuhkan usaha yang besar untuk
dengan banyak produk menjaga keseimbangan kekuasaan antara
manajer produk dan manajer fungsional
Tabel 4
Kelebihan dan Kelemahan Matrix Structure