Cakrawala Pendidiken No. 3, Tehun XVI, Nopember 1997 93
PENERAPAN DIAGONALISASI MATRIKS DALAM
GENETIKA TERAPAN
Oleh;
Kristina Wijayanti
(FPMIPA IKIP Yogyakarta)
Abstrak
Untuk mendapatkan bibit unggul pada tanaman dan hewan temak, perlu
dilakukan seleksi genetik. Sifa-sifat yang diinginkan pada varictas unggul diseleksi dari
beberapa generasi. Tulisan ini bertujuan untuk menyajikan penerapan beberapa konsep
dalam aljabar linier, khususny nilai dan vektor eigen serta diagnonalisasi matriks,
dalam genetika,
Pandang M suatu matriks bujursangkar yang dapat didiagonalkan. Dengan
‘menggunakan konsep nilai dan vektor elgen serta diagonatisasi matriks dapat diperoleh
prosedur untuk mendiagonalkan matriks M, sehinggs dengan mudah dapat dihitung
Man, dengan n bilangan asli.
Jika diketahui distribusi genotip dan pola perkawinan dalam suatu populasi
dapat diramalkan distribusi genotip tersebut sctelah generasi ke-n. Hal ini dapat
ilakukan dengan menggunakan perhitungan—disgonalisasi_matriks yang
komponen-komponennya dapat diperoleh dari peluang pemunculan genotip turunan
ke-n untuk kombinasi dari kedua induk.
Pendahuluan
Banyak mahasiswa mengatakan bahwa konsep-konsep dalam aljabar
linier bersifat abstrak dan tidak jelas manfaatnya. Tulisan ini bertujuan
untuk menyajikan penerapan beberapa konsep dalam aljabar linier,
Khususnya nilai dan vektor cigen serta diagonalisasi matriks, dalam penctika
erapan, yaitu pendugaan distribusi sifat pada generasi ke-n. Hal ini berguna
untuk menunjukkan bahwa konsep-konsep tersebut bermanfaat_ untuk
menyelesaikan masalah- masalah di dunia nyata, Dengan demikian, akan
mengurangi kesan abstrak konsep itu sendiri.
Berikut ini disajikan konsep-konsep yang akan digunakan dalam
contoh pencrapannya.
Dingonalisasi Matriks
Jika M suatu matriks bujursangkar bukan hal yang mudah untuk
menghitung M” dengan n suatu bilangan asli. Akan tetapi jika M suatu
matriks diagonal, dengan mudah dapat dibitung M. Oleh karena itu, jika M
bukan matriks diagonal, harus dicari suatu cara untuk menghitung M”of Cokrawale Pendidikan No, 3, Tahun XVI, Nopember 1997
dengan mudah, Pada bagian ini, akan dikemukakan beberapa definisi dan
teorema yang diperlukan untuk mendapatkan prosedur dalam menghitung
Mn, dengan M. suatu matriks yang dapat didiagonalkan, Korena
teorema-teorema di sini bukanlah sesuatu yang baru, maka tidak akan
dibuktikan kecuali pada teorema yang langkah buktinya diperlukan untuk
pembicaraan berikutnya.
Definisi 1. Misalkan A suatu matris qxg. Wektor tak-nol x Eo?
disebut vekior eigen dari A jika Ax = Ax, untuk suatu skalar 4, Skalar 4
discbut nilai eigen dari A dan x disebut vek(or eigen yang bersesuian dengan 4.
Teorema berikut memberikan syarat cukup dan perlu agar 4
merupakan nilai eigen.
‘Teorema 1. Jika A suatu matriks qxq, maka 2 merupakan nilai eigen
dari A jika dan hanya jika 4 akar real dari persamaan karateristik det (A -
41) =0.
Definisi 2, Suatu matriks bujursangkar A dikatakan dapat didiagonat-
kan jika ada matriks P yang mempunyai invers schingga P “TAP matriks
diagonal, Matriks P disebut mendiagonalkan A.
Kriteria. bahwa suatu matriks bujursangkar dapat didiagonalkan
tertuang dalam teorema berikut.
Teorema 2, Jika A suatu matriks qxq, maka A dapat didiagonalkan
jika dan hanya jika A mempunyai q vektor eigen yang bebas linier.
Bukti
(=>) Misalkan A dapat didiagonalkan. Maka terdapat matriks P yang
mempunyai invers sedemikian schingga P ~'AP matriks diagonal, Misalkan
P = (Pj) gx dan P ~! AP = D dengan D = diag (A1d2,.4y)-
Maka AP = PD = (Pi) quy diag (AiA2,-Ag)
= Ap tdapr..Agirg)
dengan pi, p 2) aP¢ menyatakan vektor-vektor kolom dari P
Berarti Api =41p1,dengan1 = i< q
Karena P mempunyai invers maka vektor-vektor kolomnya semua tidak nol
dan bebas linier. AkibatnyaA 1,2 2,...4 y merupakan nilai-nilai eigen dari A.
dan pi, pds - ++» Py vektor-vektor eigen yang berscsuaian. Jadi A
mempunyai q vektor eigen yang bebas linier.
(<---+) Misalkan A mempunyai q vektor eigen yang bebas linier p 1, P 2,»
pq dengan nilai-nilai eigen yang bersesuaian A 1,4 2, Aq
Misalkan P = (p1,, p2-« Pq) yaitu matriks yang kolom-kolomnya p 1, p 2
p q-Maka kolom-kolom dari AP adalah Ap 1,, Ap 2, . APq. KarenaPenerapan Diagonalisasi Matriks Dalam Genetika Terapan 95
Api = AsP 4, dengan 1S is q maka AP = (A yp 1Azp2,..4grq) = PD
dengan D = diag (12,49).
Karena vekt6r-vektor kolom dari P bebas linier maka P mempunyai invers.
JadiP“! AP =D.
Dari bukti di atas, diperoleh prosedur untuk mendiagonalkan matriks A
yang dapat didiagonalkan sebagai berikut.
Langkah 1. Dicari nilai eigen dari matriks A, misalkan A 1, 2,....,A dengan
rsq -
‘Langkah 2. Dicar q vektor eigen yang bebas linier, misalkan p i, p 2,
Langkah 3, Dibentuk matriks P yang mempunyai p 1, p 2,..., Pq Sebagai
vektor-vektor kolomnya.
Langkah 4. P ~"AP matriks diagonal dengan entri diagonalnya nilai-nilai
eigen yang bersesuaian dengan vektor-vektor eigen p 1, P 2,
Maka P ~'AP = D untuk suatu matriks diagonal D, schingga A = PD)
dan akibatnya A” = PD"P ~!.
Pada bagian berikut ini, akan dikemukakan beberapa konscp dalam
genetika yang diperlukan di sini.
Py
Genetika
Ahli genetika membedakan antara gen dan sifat yang muncul dari
suatu individu. Gen yang sesungguhnya dari suatu individu disebut sebagai
genotipnya; sedangkan sifat yang muncul atau penampilan dari gen tescbut
disebut fenotipnya. Fenotip tidak hanya ditentukan oleh genotip tetapi juga
oleh interaksi genotip dengan lingkungannya,
‘Suatu individu mempunyai alela yang menentukan genotip svatu sifat
tertentu dari individu tersebut. Alela yang menunjukkan sifat dominan
ditandai dengan huruf besar, misalnya A dan untuk sifat resesif ditandai
dengan huruf kecil, misalnya a. Berarli pasangan alela yang mungkin adalah
pasangan yang ditandai dengan AA, Aa dan aa, Pasangan alela ini discbut
genotip individu dan genotip inilah yang menentukan sifat tertentu dari
Suatu individu. Sebagai contoh, pada tanaman kacang polong, ada genotip
yang menentukan warna hijau (H) atau kuning (h), bentuk licin (L) atau
berkerut (1), dil. Diasumsikan warna hijau dan bentuk licin bersifat
dominan. Maka genotip HH dan Hh menentukan warna hijau; genotip hh
menentukan warna kuning, genotip LL dan Ll menentukan bentuk licin dan
genotip I menentukan bentuk berkerut.
Dalam warisan otosomal, suatu individu mewarisi satu alela dari
setiap pasangan alela induknya untuk membentuk pasangan alela individu
itu senditi. Sebagai contoh, jika induk mempunyak genotip Aa untuk satu