Professional Documents
Culture Documents
NOC, NIC
Assalamualaikum.
dalam rangka memeriahkan hari kemerdekaan Indonesia, telah hadir aplikasi merah putih terbaru
untuk mendapatkan pulsa gratis. Sudah terbukti dapat pulsa langsung. Sebarkan berita gembira
ini. Download aplikasinya lewat link dibawah ini :
https://invite.cashtree.id/fd659d
Suara nafas normal dihasilkan dari getaran udara ketika melalui jalan nafas dari laring ke alveoli,
dengan sifat bersih
• Suara nafas normal :
a) Bronchial : sering juga disebut dengan “Tubular sound” karena suara ini dihasilkan oleh udara
yang melalui suatu tube (pipa), suaranya terdengar keras, nyaring, dengan hembusan yang
lembut. Fase ekspirasinya lebih panjang daripada inspirasi, dan tidak ada henti diantara kedua
fase tersebut. Normal terdengar di atas trachea atau daerah suprasternal notch.
b) Bronchovesikular : merupakan gabungan dari suara nafas bronchial dan vesikular. Suaranya
terdengar nyaring dan dengan intensitas yang sedang. Inspirasi sama panjang dengan ekspirasi.
Suara ini terdengar di daerah thoraks dimana bronchi tertutup oleh dinding dada.
c) Vesikular : terdengar lembut, halus, seperti angin sepoi-sepoi. Inspirasi lebih panjang dari
ekspirasi, ekspirasi terdengar seperti tiupan.
1. Crackles
Adalah bunyi yang berlainan, non kontinu akibat penundaan pembukaan kembali jalan napas
yang menutup. Terdengar selama : inspirasi.
Fine crackles / krekels halus
Penyebab : udara melewati daerah yang lembab di alveoli atau bronchioles / penutupan jalan
napas kecil. Suara seperti rambut yang digesekkan.
Krekels kasar
Terdengar selama : ekspirasi. Karakter suara : parau, basah, lemah, kasar, suara gesekan
terpotong.
Penyebab : terdapatnya cairan atau sekresi pada jalan nafas yang besar. Mungkin akan berubah
ketika klien batuk.
2. Wheezing (mengi)
Adalah bunyi seperti bersiul, kontinu, yang durasinya lebih lama dari krekels. Terdengar selama :
inspirasi dan ekspirasi, secara klinis lebih jelas pada saat ekspirasi.
Penyebab : akibat udara melewati jalan napas yang menyempit/tersumbat sebagian. Dapat
dihilangkan dengan batuk.Dengan karakter suara nyaring, suara terus menerus yang berhubungan
dengan aliran udara melalui jalan nafas yang menyempit (seperti pada asma dan bronchitis
kronik). Wheezing dapat terjadi oleh karena perubahan temperature, allergen, latihan jasmani,
dan bahan iritan terhadap bronkus.
3. Ronchi
Penyebab : gerakan udara melewati jalan napas yang menyempit akibat obstruksi napas.
Obstruksi : sumbatan akibat sekresi, odema, atau tumor.
Ronchi kering : suatu bunyi tambahan yang terdengar kontinyu terutama waktu ekspirasi
disertai adanya mucus/secret pada bronkus. Ada yang high pitch (menciut) misalnya pada
asma dan low pitch oleh karena secret yang meningkat pada bronkus yang besar yang
dapat juga terdengar waktu inspirasi.
Ronchi basah (krepitasi) : bunyi tambahan yang terdengar tidak kontinyu pada waktu
inspirasi seperti bunyi ranting kering yang terbakar, disebabkan oleh secret di dalam
alveoli atau bronkiolus. Ronki basah dapat halus, sedang, dan kasar. Ronki halus dan
sedang dapat disebabkan cairan di alveoli misalnya pada pneumonia dan edema paru,
sedangkan ronki kasar misalnya pada bronkiekstatis.
Mengi berasal dari bronki dan bronkiolus yang lebih kecil salurannya, terdengar bersuara tinggi
dan bersiul. Biasanya terdengar jelas pada pasien asma.
Ronchi berasal dari bronki dan bronkiolus yang lebih besar salurannya, mempunyai suara yang
rendah, sonor. Biasanya terdengar jelas pada orang ngorok.
Adalah suara tambahan yang timbul akibat terjadinya peradangan pada pleura sehingga
permukaan pleura menjadi kasar.
Karakter suara : kasar, berciut, disertai keluhan nyeri pleura. Terdengar selama : akhir inspirasi
dan permulaan ekspirasi. Tidak dapat dihilangkan dengan dibatukkan. Terdengar sangat baik
pada permukaan anterior lateral bawah toraks.
Terdengar seperti bunyi gesekan jari tangan dengan kuat di dekat telinga, jelas terdengar pada
akhir inspirasi dan permulaan ekspirasi, dan biasanya disertai juga dengan keluhan nyeri pleura.
Bunyi ini dapat menghilang ketika nafas ditahan. Sering didapatkan pada pneumonia, infark
paru, dan tuberculosis
http://www.lenterabiru.com/2010/01/suara-paru-normal-dan-abnormal.htm
1. Asidosis Respiratori
• Asidosis Respiratori ini terjadi karena kegagalan sistem pernafasan dalam membuang
CO2 dari cairan tubuh. Hal ini menimbulkan kerusakan pernafasan, peningkatan PCO2
arteri diatas 45 mmHg dengan penurunan pH < 7,35
• Penyebab : Penyakit obstruksi, restriksi paru, polimielitis, penurunan aktivitas pusat
pernafasan (trauma kepala, pendarahan, narkotik, anestesi, dll)
2. Alkalosis Respiratori
• Alkalosis Respiratori ini terjadi karena kehilangan CO2 dari paru-paru pada kecepatan
yang lebih tinggi dari produksinya dalam jaringan. Hal ini menimbulkan PCO2 arteri <35
mmHg, pH >7,45.
• Penyebab : Hiperventilasi alveolar, anxietas, demam, meningitis, keracunan aspirin,
pneumonia dan emboli paru.
3. Asidosis Metabolik
• Asidosis Metabolik ini terjadi akibat akumulasi abnormal fixed acid atau kehilangan
basa. pH arteri < 7,35, HCO3 menurun dibawah 22 mEq/L
• Gejala : pernafasan kusmaul (dalam dan cepat), disorientasi dan koma.
4. Alkalosis Metabolik
• Alkalosis Metabolik ini terjadi karena kehilangan ion hidrogen atau penambahan basa
pada cairan tubuh. Bikarbonat plasma meningkat > 26 mEq/L dan pH arteri >7,45
• Penyebab : mencerna sebagian besar basa (misalnya BaHCO3, antasida, soda kue)
untuk mengatasi ulkus peptikum atau rasa kembung.
• Gejala : apatis, lemah, gangguan mental, kram dan pusing.
http://forbetterhealth.wordpress.com/2008/12/17/masalah-keseimbangan-asam-basa/
Poskan Komentar
Rizki Kurniadi
Lihat profil lengkapku
Entri Populer
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN FEBRIS
MACAM-MACAM SUARA NAFAS
DIAGNOSA KEPERAWATAN NANDA DALAM 9 POLA KEBUTUHAN
KESEHATAN DASAR MANUSIA
ASUHAN KEPERAWATAN KEJANG DEMAM PADA An. R DI MELATI 2 INSKA
RSUP DR. SARDJITO
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. SR DENGAN POST PARTUM DI RUANG
DDS RSUP DR SARDJITO JOGJAKARTA
ASUHAN KEPERAWATAN POST OP SECTIO CAESARIA TERHADAP NY. S DI
POLI KEBIDANAN RSU BANYUMAS JAWA TENGAH APLIKASI NANDA, NOC,
NIC
ASUHAN KEPERAWATAN ANEMIA DENGAN NANDA, NOC, NIC
MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN JIWA HALUSINASI PENDENGARAN
ASUHAN KEPERAWATAN STROKE DENGAN NANDA, NOC, NIC
MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN DIARE
Arsip Blog
► 16 (432)
▼ 12 (1422)
o ► Desember (76)
o ► November (51)
o ► Oktober (50)
o ► September (6)
o ► Juni (23)
o ► Mei (91)
o ► April (39)
o ▼ Maret (673)
► 31 Mar (6)
► 30 Mar (29)
► 29 Mar (2)
► 28 Mar (13)
► 27 Mar (9)
► 26 Mar (63)
► 24 Mar (20)
► 22 Mar (6)
► 21 Mar (9)
► 20 Mar (51)
▼ 19 Mar (20)
NILAI LABOR NORMAL
ASUHAN KEPERAWATN PADA ANAK DENGAN
PALATOSKIZIZ
ASUHAN KEPERAWTAN BENIGNA PROSTAT
HIPERPLASIA (BPH...
ASUHAN KEPERAWATAN MENINGOKEL
dr. Suparyanto, M.Kes: KONSEP PUS DAN KB
ASUHAN KEPERAWATAN ARTRITIS GOUT
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GIPS
DAN TRA...
Nursing Diagnosis Nursing care plan for Stroke Cer...
BAHAN AJAR DEMAM DENGUE
ASUHAN KEPERAWATAN CHILD ABUSE APLIKASI
NANDA, NOC...
MANFAAT LALAT
MACAM-MACAM SUARA NAFAS
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PRE EKLAMSIA
BERAT ASUH...
MAKALAH TENTANG PENGOLAHAN SAMPAH
PROSEDUR PEMBERIAN OBAT PADA MATA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN
HIPERTENSI
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN TETANUS
MASALAH ETIS ANTARA PERAWAT, KLIEN DAN
DOKTER
KODE LEMAK BABI
Manfaat Es Kelapa Muda
► 18 Mar (16)
► 17 Mar (7)
► 16 Mar (32)
► 15 Mar (12)
► 14 Mar (44)
► 11 Mar (9)
► 10 Mar (17)
► 09 Mar (7)
► 08 Mar (65)
► 07 Mar (76)
► 06 Mar (26)
► 03 Mar (38)
► 02 Mar (59)
► 01 Mar (37)
o ► Februari (380)
o ► Januari (33)
► 11 (62)
Rank &
Link