You are on page 1of 126

HULAM

Salomo Hutagalung
Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013
2

Introduksi
Instrumentasi
Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013
Instrumentation
HULAM
3

 Instrumentation is defined as "the art and science


of measurement and control".
 Instrumentation is used to refer to the field in which
Instrument technicians and engineers work.
 Instrumentation also can refer to the available
methods of measurement and control

 Good example: the gauges that control the boilers for


the school heating system

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Introduction
HULAM
4

 Measurement is the process of determining the amount, degree


or capacity by comparison with the accepted standards of the
system units being used.

 Instrumentation is a technology of measurement which serves


sciences, engineering, medicine and etc.

 Instrument is a device for determining the value or magnitude


of a quantity or variable.

 Electronic instrument is based on electrical or electronic


principles for its measurement functions.

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


What is it?
HULAM
5

Definitions of Instrumentation from the Web:


 The use of rods, screws, plates, hooks, wires, bolts,
etc. to correct and stabilize abnormalities of the
spine.
 The art of composing, orchestrating, or arranging for
an instrumental ensemble.
 An electrical or pneumatic device placed in the field
to provide measurement and/or control capabilities
for the system.

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Objectives for this course
HULAM
6

Learning the fundamentals of industrial


instrumentation

 Terminology and Symbols


 Measuring Means
 Pressure, Temperature, Level, Flow
 Controlling Means
 Simple Closed Loop Control
 PID Loop tuning
Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013
Automation Technology
HULAM
7

Instrumentation plays an important role in almost


every aspect of Automation Technology.

 Industrial Automation
 Manufacturing Automation
 Process Automation
 Building Automation

Everyone needs to measure and/or control something – and that’s


what instrumentation is all about.

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Measurement
HULAM
8

Things that are measured include:


 Pressure, temperature, level, flow, humidity, speed,
motion, position, weight, density, conductivity, pH,
light, quality, quantity, and more.

Devices that process or do the measuring are called:


 Sensors, transducers, transmitters, indicators,
displays, recorders, data loggers, and data acquisition
systems.

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


NEXT?
HULAM
9

What are What is PID? What are P&ID What types of What am I
transmitters? symbols? FCE are there? doing here?

What is a?
How do I tune Check out
a loop? FIC
How do I
measure? TT
Should I use a
Pressure Level LRC
What is 3-15 psi or 4-
Temperature Integral PRV 20 mA valve?
Flow action?

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


10

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Problems of Automatic Control
HULAM Systems
11

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Problems of Instrumentation
HULAM Systems
12

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


HULAM
13

Thank You

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


HULAM

Salomo Hutagalung
Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013
2

Sistem Satuan

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Training Contents
HULAM
3

This lesson presents the :


 Definisi Satuan Sistem Internasional
 Si Base U nit
DAFTAR ISI :  Satuan Ukuran
MATERI  Prefik
 Istilah dan Definisi

B 
Konversi Formula Massa dan Gaya
Analisa Dimensi
 Dimensi dan Satuan
 Faktor Konversi
 Studi Kasus
 Tabel LMT dan LFT

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Denisi Satuan Sistem
HULAM Internasional
4

The International System of Units


(abbreviated SI from the French
Système international d'unités) is
the modern form of the metric
system. It is the world's most
widely used system of units, both
in everyday commerce and in
science.

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Satuan Sistem Internasional
HULAM
5

....when you can measure what you are speaking


about, and express it in numbers, you know
something about it;....."
Lord Kelvin (1824-1907), Institute of Civil
Engineers, London, 3rd May 1883.

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


SI base units
HULAM
6

SI base units
Name Symbol Quantity
metre m Lenght
kilogram kg Mass
second s Time
ampere A Electrical Current
kelvin K Thermodynamic temperature
mole mol Amount of substance
candela cd Luminous intensity

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Satuan Ukuran
HULAM
7

System Length Force Mass Time Pressure

MKS Meter Newton Kg Sec N/M2 =


Pascal
CGS CM Dyne Gram Sec D/CM2

English Inch Pound Slug Sec PSI

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Prefiks atau Awalan Satuan SI
HULAM
8

Faktor Nama Simbol Faktor Nama Simbol


Prefeiks Faktor Prefeiks Faktor

101 Deka Da 10-1 Deci d


102 Hekto H 10-2 Centi c
103 Kilo K 10-3 Milli m
106 Mega M 10-6 Mikro u
109 Giga G 10-9 Nano n
1012 Tera T 10-12 Pico p
1015 Peta P 10-15 Femto f
1018 Exa E 10-18 Atto a
1021 Zeta Z 10-21 Zepto z
1024 totta Y 10-24 yocto y

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


HULAM

Istilah dan Definisi


Istilah dan Definisi
HULAM
10

 Massa
 oposisi dari suatu obyek terhadap perubahan kecepatan
(akselerasi),

 untuk setiap objek tertentu secara langsung berhubungan satu


sama lain:

Dengan,
F = Gaya dalam Newton (metrik) atau pound (Inggris)
m = massa dalam kilogram (metrik) atau slugs (Inggris)
a = Percepatan dalam meter per feet persegi (metrik) atau detik per detik
kuadrat (Inggris)

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Istilah dan Definisi
HULAM
11

 Gaya yang dimaksud


 berat benda tersebut, maka percepatan (a) yang dimaksud
adalah percepatan konstan dari medan gravitasi di mana
objek berada.

 Gravitasi Bumi di permukaan laut sekitar 9,8 meter per detik


kuadrat, atau 32 feet per detik kuadrat.

 Konstan percepatan gravitasi bumi biasanya direpresentasikan


dalam persamaan dengan huruf g variabel bukan generik a.

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Istilah dan Definisi
HULAM
12

 Percepatan
 tidak lebih dari laju perubahan kecepatan terhadap waktu,
persamaan gaya/massa dapat dinyatakan menggunakan
notasi kalkulus turunan pertama:

Dengan,
F = gaya dalam newton (metrik) atau pound (Inggris)
m = massa dalam kilogram (metrik) atau slugs (Inggris)
v = Kecepatan dalam meter per detik (metrik) atau feet per detik (Inggris)
t = waktu dalam detik

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Istilah dan Definisi
HULAM
13

 Karena kecepatan tidak lebih dari laju perubahan posisi


terhadap waktu, persamaan gaya/massa dapat dinyatakan
menggunakan notasi kalkulus turunan kedua:

Dengan,
F = gaya dalam Newton (metrik) atau pound (Inggris)
m = massa dalam kilogram (metrik) atau slugs (Inggris)
x = posisi dalam meter (metrik) atau feet (Inggris)
t = waktu dalam detik

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Istilah dan Definisi
HULAM
14

 Masa jenis (ρ) untuk zat apapun adalah proporsi massa untuk
volume.

 Berat jenis (γ) untuk zat apapun adalah proporsi bobot volume.

 Sama seperti berat badan dan massa terkait satu sama lain
dengan percepatan gravitasi, berat badan dan massa jenis
(density) juga berhubungan satu sama lain oleh gravitasi:

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


HULAM

Konversi Formula
Konversi Formula untuk
HULAM Temperatur
16

 Konversi yang tidak dapat dilakukan dengan menggunakan


metode “unit fraksi" :
 Tekanan absolute/Gauge,

 Celsius / Fahrenheit,

 Faktor konversi yang diberikan untuk temperatur yang tepat,


bukan perkiraan.
OF = .................
OC = .................
OR = .................

K = .................

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Konversi Faktor untuk Massa dan
HULAM Gaya
17

1 pound-mass (lbm) = 0,4535924 kilogram (kg)


= 0,031081 slugs

1 pound-force (lbf) = 4,448222 newton (N)

1 kilogram force (kgf) = 9,80665 newton (N)

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Konversi Faktor untuk Tekanan
HULAM
(tekanan absolut unit saja)
18

1 pound per square inch (PSI)


= 2,03602 inci air raksa (Hg masuk)
= 27,6799 inci air (in.WC)
= 6,894757 kilo-pascal (kPa)
= 0,06894757 bar 1 meter air (m WC)
= 9,80665 kg -pascal (kPa)

1 atmosfer (Atm)
= 14.7 pounds per square inch absolute (PSIA)
= 101,325 kilo-pascal absolut (kPaA)
= 1,01325 bar
= 760 milimeter air raksa absolut (mmHgA)
= 760 torr (torr)
Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013
Konversi Faktor untuk Energi atau
HULAM
Kerja dan Daya
19

1 British thermal unit (Btu - "International Tabel")


= 251,996 kalori (cal - "International Tabel")
= 1055,06 joule (J)
= 1055,06 watt-detik (Ws)
= 0,293071 watt-jam (W-hr)
= 1,05506 x 10 10 ergs (erg)
= 778,169 foot-pound-force (ft-lbf)

Tekanan atmosfer
= 14.7 pounds per square inch absolute (PSIA)
= 760 milimeter merkuri mutlak (mmHgA)
= 760 torr (torr) = 1,01325 bar (bar)
Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013
HULAM

Analisis Dimensi
Analisis Dimensi
HULAM
21

 Persamaan yang menarik dengan “unit fraksi " teknik konversi


satuan

 Melakukan analisis dimensi pada rumus fisika berarti untuk

 Contoh, rumus untuk menghitung daya dalam rangkaian listrik


sederhana DC:

P = I.V
Dengan,
P = Power (watt), I = Arus (ampere), V = Tegangan (volt)

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Analisis Dimensi
HULAM
22

 Masing-masing unit pengukuran dalam rumus di atas


(watt, ampere, volt) sebenarnya terdiri dari

 Satu watt daya

 Satu ampere arus

 Satu volt

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Analisis Dimensi
HULAM
23

 Dalam analisis dimensi lazim membedakan simbol unit dari


variabel dengan menggunakan
 tidak dicetak huruf miring dan
 sekitarnya masing-masing dengan tanda kurung siku:

 Analisis dimensional memberi cara untuk "memeriksa


pekerjaan "

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


HULAM

Dimensi dan Satuan


Dimensi dan Satuan
HULAM
25

 Tanpa pengukuran manusia tidak dapat melakukan


kegiatan atau usaha

 Harus dituangkan dalam bentuk kuantitas atau


kualitas

 Apabila mengukur besaran fisik A, bentuk yang lazim


digunakan dalam melaporkan hasilnya adalah :

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Dimensi dan Satuan
HULAM
26

Tinggi badan 1800 mm,


Bagaimana menggunakan
satuan lain ?

Dengan sendirinya nilai atau harga numerik berubah


menjadi :

...... m = ......cm = 1800 mm = ...... um


Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013
Dimensi dan Satuan
HULAM
27

Bagaimana dimensi dan


satuan ditentukan ?
Dimensi suatu besaran fisika ditentukan dengan
cara :

 Cara definisi

 Cara hukum fisika


Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013
Dimensi dan Satuan
HULAM
28

Contoh : Volume = panjang x lebar x tinggi

Karena satuan p, l dan t berdimensi sama, maka satuan V


adalah Cm3 atau m3 tentu saja nilai :

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Dimensi dan Satuan
HULAM
29

Jumlah besaran dasar dalam mekanika lazim


perlu ada tiga besaran dasar yang berdimensi:

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


HULAM

Faktor Konversi
Sistem Satuan dalam Mekanika
HULAM
31

Hukum kedua Newton :

Hukum Gravitasi :

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Faktor Konversi cgs ke mks
HULAM
32

Kedua sistem ini berdarkan (LMT), sehingga faktor


konversinya adalah hasil kali faktor perbandingan
ketiga besaran yang dimensinya menjadi:
Faktor Konversi cgs-mks

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Faktor Konversi
HULAM
Sistem Imperial
33
ke sistem MKS

Karena merupakan peralihan sistem (LFT) non


matrik ke sistem (LMT) metrik maka dilakukan dua
tahap

Tahap I dari sistem Imperial (LFT) ke sistem


teknik Besar (LFT) dengan faktor konversi FK 12

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Tahap II dari Teknik Besar (LFT) ke sistem
HULAM
MKS (LMT) dengan faktor konversi FK 23
34

Dengan demikian faktor konversi


Imperial ke MKS FK 12 x FK 23

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


HULAM

Studi Kasus
Studi Kasus Konversi
HULAM
cgs ke mks
36

No Besaran Numerik Nama satuan Faktor


konversi
cgs mks cgs-mks
Numerik 1 Numerik 2

a = 1 b = 1 c = -2

1 gaya 50 dn 0.0005 0.0005 N

a = -1 b = 1 c = -2

2 tekanan 10 dn/cm2 1 1 Pa

a = 2 b = 1 c = -3

3 daya 75 egr/s 0.0000075 7.5E-06 W

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Studi Kasus Konversi
HULAM
mks ke Imperial
37

No Besaran Numerik Nama satuan Faktor


konversi
Imperial
Imperial Numerik Numerik mks -mks
1 2
p = 0 q = 1 r = 0
1 gaya 2 lbf 8.88 8.88 N
p = -2 q = 1 r = 0

2 tekanan 8 lbf/ft2 3840 3840 Pa


p = 1 q = 1 r = -1
3 daya 15 lbf. ft/s 20.25 20.25 W

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


HULAM

Tabel LMT dan LFT


TABEL 1. Beberapa Sistem (LMT)
HULAM
Berdasarkan k=1 dan Tidak Berdimensi
39

Nama sistem Satuan dasar Sifat


1. c.g.s atau sentimeter-gram- metrik
dinamis kecil sekon
1. m.k.s atau meter-kilogram- metrik
dinamis besar sekon
1. f.p.s atau sistem feet-pon-sekon non metrik
dinamis Iinggris (Foot-pound-
second)

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


TABEL 2. Rumus Dimensi Besaran Mekanika
Sistem (LMT)
HULAM Besaran [L]a [M]b [T]c lambang a b c Nama Satuan
cgs mks

panjang : l 1 0 0 cm m
massa : m 0 1 0 g kg
waktu : t 0 0 1 s s
kecepatan : v=dx/dt v 1 0 -1 cm/s m/s1
percepatan : a=d2 /dt2 a 1 0 -2 cm/s2 (gal) m/s2
momentum linier : p=mv p 1 1 -1 g cm/s kg m/s
momentum sudut : b=rmv b 2 1 -1 g cm2/s kg m2/s
momem inercia : I=mr2 i 2 1 0 g cm2 kg m2
gaya berat : F=kma F 1 1 -2 dine(dn) newton(N)
tekanan tegangan : P=F/A P -1 1 -2 dn/cm2 paskal (P)
E   F .dx
 
energi, kerja, : E 2 1 -2 erg Joule(J)


daya : P=E/t P 2 1 -3 erg/det watt (W)

F/A
v
Viskosivitas dinamik : -1 1 -1 Poise (p) Poiseuile (PI)

Viskositas Kinetik : v  /  v 2 0 -1 stoke m2/s


konstanta gravitasi : G=Fr2/m2 G 3 -1 -2 dn cm2/g2 N m2/kg
Salomo Hutagalung - KE 40 5/16/2013
TABEL 3. Beberapa Sistem (LMT)
HULAM
Berdasarkan k = 1 dan Tidak Berdimensi
41

Nama
sistem Satuan dasar Satuan dasar
Sistem kgwt-m-s : beratkilogram-meter- metrik dan lokal
gravitasi sekon
(sistem gwt-cm-s : beratgram-sentimeter- metrik dan lokal
statik) sekon
lbwt-f-s : beratpon-feet-sekon non metrik dan
lokal

kgf-m-s : gayakilogram-meter- metrik


sekon
gf-cm-s : gayagram-sentimeter- Metrik
Sistem sekon
Teknik lbf-f-s : gayapon-feet-sekon non metrik

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


TABEL 4. Rumus dimensi besaran
HULAM
mekanika sistem (LFT)
Besaran [L]p [F]q [T]r lambang p q r Catatan

panjang : l 1 0 0
massa : m -1 1 2
waktu : t 0 0 1
kecepatan : v=dx/dt v 1 0 -1
percepatan : a=d2 /dt2 a 1 0 -2 Lbf. S2/ft = slug
momentum linier : p=mv p 0 1 1 Adalah satuan
massa dalam sistem
momentum sudut : b=rmv b 1 1 1
imperial
momem inercia : I=mr2 i 1 1 1
gaya berat : F=kma F 0 1 0
tekanan tegangan : P=F/A P -2 1 0
E   F .dx
 
energi, kerja, : E 1 1 0


daya : P=E/t P 1 1 -1
Viskosivitas dinamik :   F / A -2 1 1
v
Viskositas Kinetik : v  /  v 2 0 -1
konstanta gravitasi : G=Fr2/m2 G 4 -1 -4
Salomo Hutagalung - KE 42 5/16/2013
TABEL 5. Beberapa sistem (LMT)
HULAM
berdasarkan k = 1 dan tidak berdimensi
43

Besaran dasar Nama sistem Sifat


(L M T) c.g.s atau dinamis kecil metric, absolut
m.k.s atau dinamis besar metric, absolut
f.p.s atau dinamis Inggris non metrik, absolut
(L F T) kgf-m-s atau statis besar metrik, lokal
gwt-cm-s atau statis kecil metrik, lokal
lbwf-f-s atau statis Inggris non metrik, lokal
kgf-m-s atau statis besar metrik
gf-cm-s atau statis kecil metrik
lbf-f-s atau imperial non metrik

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


44

Thank You

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


HULAM

Salomo Hutagalung
Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013
Teknik Pengukuran
Training Contents
HULAM
3

Topik-topik berikut dibahas di materi ini :


 Akurasi
DAFTAR ISI :  Presisi
 Range, Span dan Zero

MATERI
Reproduksibilitas
 Repeatability
C1  Hysterisis
 Shif, span & zero
 Sensitivitas
 Offset dan Drift
 Linieritas

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Training Contents
HULAM
4

Topik-topik berikut dibahas di materi ini :


Ketidakpastian Pengukuran
DAFTAR ISI : ISO Guide
MATERI Mampu Ulang Pengukuran
Metrologi
C2 Pengukuran
Proses Pengukuran
Evaluasi Ketidakpastian Pengukuran
Garis Besar ISO GUM

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


HULAM
5

Akurasi, Diskriminasi dan


Presisi

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Akurasi, Diskriminasi dan
HULAM
Presisi
6

 Akurasi adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan HASIL


dekat dengan NILAI BENAR dari kuantitas terukur
 Akurasi berkaitan dengan bias satu set
 Akurasi diukur oleh kesalahan/error absolut dan relatif

 Absolut Error = ...............................


 Relatif Error = ...............................

 Diskriminasi adalah perubahan minimal dari masukan yang


diperlukan untuk menghasilkan perubahan terdeteksi pada output
 Diskriminasi juga dikenal sebagai ...........................
 Ketika peningkatannya adalah dari nol, hal itu disebut ...........

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Akurasi
HULAM
7

Akurasi/Ketelitian
 Kedekatan harga pengukuran suatu alat ukur dengan
harga sebenarnya “true value”.
 Akurasi; ..........................................................

e = absolute error
Yn = expected value
Xn = measured value
Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013
Akurasi
HULAM
8

 Relative Accuracy dari error:

 Percent Accuracy:

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Akurasi
HULAM
9

(1) Variabel pengukurannya

Misal, sebuah termometer dengan skala 0 – 100 F,


mempunyai akurasi 1 F.

Bila termometer tersebut menunjukkan suhu 60 F,,


maka nilai sebenarnya
..........................................................

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Akurasi
HULAM
10

(2) Persentase of Span

Pressure Transmitter range 100 s.d 400 psi dan


akurasinya 0,5 % of span.

Jadi hasil pembacaan transmitter adalah


....................................

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Akurasi
HULAM
11

(3) Persentasi skala maksimum

Istilah skala maksimum merupakan terjemahan bebas


dari “full scale”.
Sebuah volt meter dikatakan memiliki akurasi 1 %
full scale (FS).

.......................................

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Akurasi
HULAM
12

(4) Persentase Pembacaan

Akurasi dalam hal ini tergantung pada hasil pembacaan.


Sebuah level transmitter dikatakan memiliki akurasi 0,5 %
output.
Range transmitter tersebut misalnya 0 s.d 100 inch.
Pada waktu transmitter menunjukkan
sinyal 40 % atau 40 inch, level
sebenarnya....................................

Pada waktu penunjukkan 60 % atau 60 inch level sebenarnya


.....................................................

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Presisi
HULAM
13

 Kapasitas alat ukur untuk memberikan pembacaan


yang sama berulang-ulang ketika mengukur jumlah
yang sama di bawah kondisi yang ditentukan yang
sama...

 Presisi adalah suatu kondisi yang cukup yang


diperlukan tetapi tidak untuk akurasi

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Presisi
HULAM
14

 Dua terkait erat dengan istilah presisi


 Repeatability
 Ketepatan seperangkat pengukuran yang dilakukan
selama .....................................

 Reproduktifitas
 Ketepatan satu set pengukuran namun
diambil selama suatu interval waktu yang lama atau
dilakukan oleh .......................................atau
dengan ......................................atau
di ................................

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Presisi
HULAM
15

Istilah presisi/ketepatan :
Kemampuan proses pengukuran untuk menunjukkan hasil yang
sama dari pengukuran yang dilakukan .............................

A B C

• Ekspresi Matematik ............................

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


HULAM
Akurasi
16

A C
B
Good Accuracy Means
Good Repeatability

Poor Repeatability Means Good Repeatability Does Not


Poor Accuracy Necessarily Mean Good Accuracy

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Akurasi / Presisi
HULAM
17

Good Accuracy
Poor Accuracy On average, hits are evently distributed around
Hit far off center center

Poor reproducibility Poor reproducibility


Hits widely scattered No gross errors, but hits widely scattered

Result Result
These volumetric instruments All deviations are ‘equally’ probable.
Are of inferior quality Instruments exceeding the permissible limit
should be from service
Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013
Akurasi / Presisi
HULAM
18

Poor Accuracy Good Accuracy


Although all hits are close together, All hits are near the center, i.e. the specified
the center (true volume) is till value
missed.
Good reproducibility
Good reproducibility All hits are close together
All hits are close together
Result
Result The volumetric instruments have minute
Systematic error. Instruments exceeding systematic errors, narrow scatter, the
the permissible limit permissible limit is not exhausted. These
should be removed from the service instruments should remain in service
Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013
Akurasi / Presisi
HULAM
19

Ukuran konvensional atau repeatibility dari


serangkaian pengukuran, walaupun akurasi
menunjukkan presisi namun sebaliknya presisi tidak
harus menunjukkan akurasi.

Instrumen yang presisi bisa tidak akurat sama


sekali.

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


RANGE , SPAN DAN ZERO
HULAM
20

 Range instrumen menentukan pembacaan terendah


sampai tertinggi yang dapat diukur, yaitu, skala
termometer memiliki range dari ...................sampai
.......................... °C.

 Span instrumen merupakan selisih nilai skala


maksimum ke minimum , yaitu, range skala
termometer dari -40 ° C sampai 100 ° C memiliki
span ............................... C.

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


RANGE , SPAN DAN ZERO
HULAM
21
21

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


REPRODUCIBILITY
HULAM
22

• Reproducibility adalah kemampuan instrumen untuk


berulang kali pembacaan sinyal yang sama dari waktu
ke waktu, dan memberikan output yang ...................

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


SENSITIVITAS
HULAM
23

 Sensitivitas
 ukuran dari perubahan dalam output instrumen
untuk perubahan dalam variabel terukur, dan
dikenal sebagai fungsi transfer, yaitu,
 ....................
 ....................

 Sensitivitas tinggi instrumen memberikan amplitudo


output yang lebih tinggi, tetapi perlu di
pertimbangan terhadap linearitas, range, dan
akurasi .
Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013
OFFSET DAN DRIFT
HULAM
24

 Offset adalah pembacaan instrumen dengan


input nol.

 Drift adalah perubahan dalam pembacaan


instrumen dari variabel terhadap waktu.

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


HYSTERESIS
HULAM
25

 Hysteresis adalah perbedaan dalam pembacaan


yang diperoleh ketika instrumen mendekati sinyal
dari arah berlawanan, yaitu jika instrumen
membaca nilai skala tengah dari nol dapat
memberikan pembacaan berbeda dari nilai
..............................................

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


HYSTERESIS
HULAM
26
26

Gambar 1. (a) pengukur tekanan gauges; (b) kurva histeresis


untuk instrumen.

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


RESOLUSI DAN REPEATIBILY
HULAM
27

• Resolution (Resolusi) adalah jumlah terkecil dari


suatu variabel yang dapat mengatasi suatu
instrumen, yaitu, perubahan terkecil dalam
.................................

• Repeatability (pengulangan) adalah ukuran


kedekatan kesepakatan antara pembacaan bilangan
diambil berturut-turut dari variabel, sebelum
...............................

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


REPEATIBILITY
HULAM
28
28

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


LINEARITY
HULAM
29

Linearity (Linieritas ) adalah ukuran dari


proporsionalitas antara nilai aktual dari variabel yang
terukur dan output dari instrumen selama
pengoperasian range.
Salah satu karakteristik suatu alat ukur atau suatu
sistem pengukuran yang baik adalah yang mempunyai
linieritas yang .....................

Artinya hubungan antara keluaran alat ukur


terhadap masukannya (besaran yang diukur) linier.

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


HULAM
30

Contoh
Hasil/Laporan Kalibrasi

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Hasil/Laporan Kalibrasi
HULAM
31

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


WORKSHEET DATA KALIBRASI
HULAM
32

OUTPUT

INPUT UP DOWN UP DOWN UP DOWN UP


IDEAL
ACTUAL ACTUAL ACTUAL ACTUAL ACTUAL ACTUAL ACTUAL
% cm mA mA mA mA mA mA mA mA
0 0 4.01 4.01 4.01 4.00
10 10 5.62 5.61 5.62 5.61 5.63 5.61 5.60
20 20 7.24 7.21 7.24 7.22 7.24 7.22 7.20
30 30 8.84 8.82 8.84 8.82 8.84 8.82 8.80
40 40 10.42 10.39 10.42 10.39 10.43 10.39 10.40
50 50 11.97 12.00 11.98 12.00 11.98 12.00 11.98 12.00
60 60 13.56 13.58 13.56 13.58 13.56 13.59 13.60
70 70 15.15 15.17 15.15 15.18 15.16 15.18 15.20
80 80 16.76 16.77 16.76 16.78 16.77 16.78 16.80
90 90 18.37 18.39 18.38 18.39 18.38 18.39 18.40
100 100 20.02 20.02 20.02 20.00

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


LAPORAN KALIBRASI
HULAM
33
INPUT UP DOWN UP DOWN UP DOWN UP UP DOWN UP AVERAGE

ACTUAL ACTUAL ACTUAL ACTUAL ACTUAL ACTUAL ACTUAL AVERAGE AVERAGE AVERAGE ERROR

% % % % % % % % % % % %

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


LAPORAN KALIBRASI
HULAM
34

Measured Accuracy : ........


- .........

Hysteresis plus Dead Band : ......

Repeatability : ......

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


HULAM
35

Ketidakpastian
Pengukuran

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Ketidakpastian Pengukuran
HULAM
36

Perbedaan antara batas atas interval dengan


nilai rata-rata yang terkoreksi atau perbedaan
antara batas bawah interval dengan nilai
rata-rata yang terkoreksi dikenal dengan
istilah ketidakpastian pengukuran
(uncertainty of measurement).

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


ISO Guide
HULAM
37

Definisi ketidak pastian pengukuran menurut


ISO Guide :

 Uncertainty of measurement as the parameter, associated


with the result of a measurement, which characterises the
dispersion of the value that could reasonably be attributed
to the measurand.

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Mampu Ulang Pengukuran
HULAM
(repeatability of measurement)
38

Mampu ulang pengukuran ialah kedekatan antara hasil-


hasil suatu pengukuran yang berulang dari besaran
yang sama dan dilakukan dengan kondisi :
1..................
2..................
3..................
4..................
5..................
6..................

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Metrologi
HULAM
39

 Cabang ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan


pengukuran
 Kegiatan:

 Pengukuran

 Kalibrasi

 Ketidakpastian Pengukuran

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Pengukuran
HULAM
40

 Definisi Umum:
 Proses mengaitkan angka-angka secara empirik dan
objektif pada sifat-sifat objek atau kejadian di dunia
nyata sedemikian rupa sehingga angka-angka tersebut
dapat memberikan ......................................

 Definisi Khusus:
 ...............................................

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Proses Pengukuran
HULAM
41

Objek Ukur Standar Ukur Lingkungan

Pembandingan

Alat Ukur Unsur-unsur


Ketidakpastian
Operator dan
Pengukur Penyimpangan

Hasil
Pengukuran

Koreksi Penafsiran


Ukuran Ketidakpastian

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Evaluasi Ketidakpastian
HULAM Pengukuran
42

 Ketidakpastian perhitungan harus dilakukan sesuai


dengan ...................................

 Evaluasi ketidakpastian harus juga termasuk hasil uji


dari :
 laboratorium independen
 dan uji lapangan
 Evaluasi ketidakpastian.........................dan semua
informasi yang diperlukan untuk evaluasi ulang dari pekerjaan
harus tersedia untuk orang lain yang mungkin
membutuhkannya.
Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013
Evaluasi Ketidakpastian
HULAM Pengukuran
43

 Menentukan “Measurand”.
 Membuat Model.
 Membuat Daftar Sumber Ketidakpastian Pengukuran.
 Menentukan Tipe A atau Tipe B.
 Menghitung Simpangan Baku, Derajat Kebebasan, Jenis
Distribusi dan Koefisien Sensitifitas.
 Menghitung Ketidakpastian Gabungan
 Menghitung Derajat Kebebasan Efektif
 Mencari nilai k dari tabel Student –t
 Menghitung Ketidakpastian Bentangan.
 Membuat Laporan Pengukuran/Kalibrasi

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Garis Besar ISO GUM
HULAM
44

Hanya ada dua jenis evaluasi:

1. Tipe A
 Evaluasi pengukuran berulang

2. Tipe B
 Semua evaluasi selain Tipe A

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Evaluasi Tipe A
HULAM
45

 Perhitungan Nilai Rerata

 Perhitungan Nilai Deviasi Standar

 Perhitungan ESDM

 Perhitungan Derajat Kebebasan

 Perhitungan Koefisien Sensitifitas

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Nilai Rerata
HULAM
46

x1  x2  x3  ...  xn
x
n

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Contoh Perhitungan Nilai Rerata
HULAM
47

Data Pengukuran Panjang:


X1 = 50,005 m
X2 = 49,999 m
X3 = 50,003 m
X4 = 49,998 m
X5 = 50,004 m
X6 = 50,001 m

Panjang rerata:
........................... m
Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013
Deviasi Standar
HULAM
48

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Sebaran Data
HULAM
49
50,005

50,004
X1 – X
50,003
X5 – X
X3 – X
50,002
50,00167
X6 – X
( X ) 50,001

X2 – X
50,000
X4 – X

49,999

49,998
X1 X2 X3 X4 X5 X6

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Contoh Perhitungan
HULAM Nilai Deviasi
50
Standar

Data Pengukuran

Panjang: Panjang rerata:


X1 = 50,005 m .......................... m
X2 = 49,999 m
X3 = 50,003 m Deviasi Standar:
X4 = 49,998 m ......................... m
X5 = 50,004 m
X6 = 50,001 m

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Deviasi Standar
HULAM
51

50,005

50,003

50,002
50,00167
(X) 50,001

50,000

49,998

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Experimental Standard Deviation of
HULAM Mean 52
(ESDM)

X1.1X2.1…Xm.1
X1.2X2.2…Xm.2
…………
X1.nX2.n…Xm.n

maka untuk setiap set


pengukuran dapat
dihitung nilai rerata :
X1 , X 2 , X 3 , … , X m

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Perhitungan
HULAM
Nilai ESDM
53

Data Pengukuran Level rerata:


Level: ............................m

X1 = 50,005 m Deviasi Standar:


X2 = 49,999 m ......................m
X3 = 50,003 m
X4 = 49,998 m ESDM:
X5 = 50,004 m .....................m
X6 = 50,001 m

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Ketidakpastian Standar Tipe A
HULAM
54

u = ESDM

Pada Tingkat Kepercayaan


...............

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Paket Komponen Tipe A
HULAM
55

 Ketidakpastian Tipe A : u = ESDM

 Derajat Kebebasan: ν= n –1

 Koefisien Sensitifitas : c = δy/δx

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Evaluasi Tipe B
HULAM
56

1. Pengukuran Tunggal
2. Data dari spesifikasi alat
3. Data dari sertifikat kalibrasi
4. Resolusi pembacaan skala alat
5. Pengalaman
6. Teori

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Jenis-jenis Distribusi Frekwensi
HULAM
57

 Distribusi Segi-empat

 Distribusi Segitiga

 Distribusi Normal

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Distribusi Normal
HULAM
58

Batas kepercayaan Batas kepercayaan


68% 68%

95% 95%

- x -2 -  + +2 x 

Mean value

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Distribusi Student’s t
HULAM
59

Ketidakpastian Bentangan (Expanded)


Batas kepercayaan Batas kepercayaan
68% 68%

x- x x+uc
uc Nilai
Rerata

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Perhitungan
HULAM
Ketidakpastian Gabungan
60

uc  (cA1.uA1 )2  ...  (cAn .uAn )2  (cB1.uB1 )2  ....  (cBn .uBn )2

Perhitungan
Derajat Kebebasan Efektif

veff 
uc4

 ..    ... 
4 4 4 4
c A41.u A41 c An .u An cB41.u B41 cBn .u Bn
v A1 v An vB1 vBn

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Perhitungan Ketidakpastian
HULAM Bentangan
61

 Mencari faktor k dari tabel Student’s t


Pada tingkat kepercayaan 95%

 Ketidakpastian bentangan

U = uc. k

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Perhitungan Ketidakpastian
HULAM Bentangan
62

Mencari faktor k dari tabel Student’s t


pada tingkat kepercayaan 95%

Ketidakpastian bentangan

U = ......................
Seringkali k tidak dicari dari tabel melainkan
ditetapkan k = 2, untuk tingkat
kepercayaan ..............

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Ketidakpastian Pengukuran
HULAM
63

Parameter hasil pengukuran yang memberikan


ciri kepada penyebaran nilai yang dikenakan
terhadap suatu besaran ukur

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Unsur-unsur (minimal)
HULAM Ketidakpastian
64
TipeA dan Tipe B

 Tipe A: ...........................
 ......................

 Tipe B: .............................
 ......................................
 ......................................

 Resolusi Skala
Distribusi Segi empat
atau Distribusi Segitiga
Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013
Ketidakpastian Standar
HULAM
65

u = a/k
u = ketidakpastian standar a= semi-range
Jenis Tingkat k
Sebaran Kepercayaan
Normal 90% 1.6
Normal 95% 2.0
Normal 99% 2.6
Segiempat - 3
Segitiga - 6
Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013
Studi Kasus Temperatur :
HULAM
66

Termokopel tipe-K

400,0

Termometer Digital
temperatur chamber di set 400OC

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013


Studi Kasus temperatur :
HULAM
67

Pengukuran ke td, OC
terbaca
1 400,1
2 400,0
3 400,1

Hasil Pengukuran 4 399,9
dengan set point 400 5 399,9
OC dengan pembacaan
6 400,0
dilakukan 10 kali: 7 400,1
8 400,2
9 400,0
10 399,9
Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013
Studi Kasus temperatur :
HULAM
68

Tentukan nilai temperatur yang diukur oleh termometer digital


tersebut beserta ketidakpastiannya pada tingkat kepercayaan
95%, bila diketahui :

Termometer digital:
 Resolusi = 0,01 C
 Ketelitian termokopel tipe K = ± 0,6 C

Termokopel:
 Ketidakpastian sertifikat = ± 2 C
 Tingkat kepercayaan 99 %
 Koreksi termokopel pada 400 C = 0,5 C
Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013
69

Thank You

Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013

You might also like