Professional Documents
Culture Documents
Salomo Hutagalung
Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013
2
Introduksi
Instrumentasi
Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013
Instrumentation
HULAM
3
Industrial Automation
Manufacturing Automation
Process Automation
Building Automation
What are What is PID? What are P&ID What types of What am I
transmitters? symbols? FCE are there? doing here?
What is a?
How do I tune Check out
a loop? FIC
How do I
measure? TT
Should I use a
Pressure Level LRC
What is 3-15 psi or 4-
Temperature Integral PRV 20 mA valve?
Flow action?
Thank You
Salomo Hutagalung
Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013
2
Sistem Satuan
SI base units
Name Symbol Quantity
metre m Lenght
kilogram kg Mass
second s Time
ampere A Electrical Current
kelvin K Thermodynamic temperature
mole mol Amount of substance
candela cd Luminous intensity
Massa
oposisi dari suatu obyek terhadap perubahan kecepatan
(akselerasi),
Dengan,
F = Gaya dalam Newton (metrik) atau pound (Inggris)
m = massa dalam kilogram (metrik) atau slugs (Inggris)
a = Percepatan dalam meter per feet persegi (metrik) atau detik per detik
kuadrat (Inggris)
Percepatan
tidak lebih dari laju perubahan kecepatan terhadap waktu,
persamaan gaya/massa dapat dinyatakan menggunakan
notasi kalkulus turunan pertama:
Dengan,
F = gaya dalam newton (metrik) atau pound (Inggris)
m = massa dalam kilogram (metrik) atau slugs (Inggris)
v = Kecepatan dalam meter per detik (metrik) atau feet per detik (Inggris)
t = waktu dalam detik
Dengan,
F = gaya dalam Newton (metrik) atau pound (Inggris)
m = massa dalam kilogram (metrik) atau slugs (Inggris)
x = posisi dalam meter (metrik) atau feet (Inggris)
t = waktu dalam detik
Masa jenis (ρ) untuk zat apapun adalah proporsi massa untuk
volume.
Berat jenis (γ) untuk zat apapun adalah proporsi bobot volume.
Sama seperti berat badan dan massa terkait satu sama lain
dengan percepatan gravitasi, berat badan dan massa jenis
(density) juga berhubungan satu sama lain oleh gravitasi:
Konversi Formula
Konversi Formula untuk
HULAM Temperatur
16
Celsius / Fahrenheit,
K = .................
1 atmosfer (Atm)
= 14.7 pounds per square inch absolute (PSIA)
= 101,325 kilo-pascal absolut (kPaA)
= 1,01325 bar
= 760 milimeter air raksa absolut (mmHgA)
= 760 torr (torr)
Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013
Konversi Faktor untuk Energi atau
HULAM
Kerja dan Daya
19
Tekanan atmosfer
= 14.7 pounds per square inch absolute (PSIA)
= 760 milimeter merkuri mutlak (mmHgA)
= 760 torr (torr) = 1,01325 bar (bar)
Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013
HULAM
Analisis Dimensi
Analisis Dimensi
HULAM
21
P = I.V
Dengan,
P = Power (watt), I = Arus (ampere), V = Tegangan (volt)
Satu volt
Cara definisi
Faktor Konversi
Sistem Satuan dalam Mekanika
HULAM
31
Hukum Gravitasi :
Studi Kasus
Studi Kasus Konversi
HULAM
cgs ke mks
36
a = 1 b = 1 c = -2
a = -1 b = 1 c = -2
2 tekanan 10 dn/cm2 1 1 Pa
a = 2 b = 1 c = -3
panjang : l 1 0 0 cm m
massa : m 0 1 0 g kg
waktu : t 0 0 1 s s
kecepatan : v=dx/dt v 1 0 -1 cm/s m/s1
percepatan : a=d2 /dt2 a 1 0 -2 cm/s2 (gal) m/s2
momentum linier : p=mv p 1 1 -1 g cm/s kg m/s
momentum sudut : b=rmv b 2 1 -1 g cm2/s kg m2/s
momem inercia : I=mr2 i 2 1 0 g cm2 kg m2
gaya berat : F=kma F 1 1 -2 dine(dn) newton(N)
tekanan tegangan : P=F/A P -1 1 -2 dn/cm2 paskal (P)
E F .dx
energi, kerja, : E 2 1 -2 erg Joule(J)
daya : P=E/t P 2 1 -3 erg/det watt (W)
F/A
v
Viskosivitas dinamik : -1 1 -1 Poise (p) Poiseuile (PI)
Nama
sistem Satuan dasar Satuan dasar
Sistem kgwt-m-s : beratkilogram-meter- metrik dan lokal
gravitasi sekon
(sistem gwt-cm-s : beratgram-sentimeter- metrik dan lokal
statik) sekon
lbwt-f-s : beratpon-feet-sekon non metrik dan
lokal
panjang : l 1 0 0
massa : m -1 1 2
waktu : t 0 0 1
kecepatan : v=dx/dt v 1 0 -1
percepatan : a=d2 /dt2 a 1 0 -2 Lbf. S2/ft = slug
momentum linier : p=mv p 0 1 1 Adalah satuan
massa dalam sistem
momentum sudut : b=rmv b 1 1 1
imperial
momem inercia : I=mr2 i 1 1 1
gaya berat : F=kma F 0 1 0
tekanan tegangan : P=F/A P -2 1 0
E F .dx
energi, kerja, : E 1 1 0
daya : P=E/t P 1 1 -1
Viskosivitas dinamik : F / A -2 1 1
v
Viskositas Kinetik : v / v 2 0 -1
konstanta gravitasi : G=Fr2/m2 G 4 -1 -4
Salomo Hutagalung - KE 42 5/16/2013
TABEL 5. Beberapa sistem (LMT)
HULAM
berdasarkan k = 1 dan tidak berdimensi
43
Thank You
Salomo Hutagalung
Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013
Teknik Pengukuran
Training Contents
HULAM
3
Akurasi/Ketelitian
Kedekatan harga pengukuran suatu alat ukur dengan
harga sebenarnya “true value”.
Akurasi; ..........................................................
e = absolute error
Yn = expected value
Xn = measured value
Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013
Akurasi
HULAM
8
Percent Accuracy:
.......................................
Reproduktifitas
Ketepatan satu set pengukuran namun
diambil selama suatu interval waktu yang lama atau
dilakukan oleh .......................................atau
dengan ......................................atau
di ................................
Istilah presisi/ketepatan :
Kemampuan proses pengukuran untuk menunjukkan hasil yang
sama dari pengukuran yang dilakukan .............................
A B C
A C
B
Good Accuracy Means
Good Repeatability
Good Accuracy
Poor Accuracy On average, hits are evently distributed around
Hit far off center center
Result Result
These volumetric instruments All deviations are ‘equally’ probable.
Are of inferior quality Instruments exceeding the permissible limit
should be from service
Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013
Akurasi / Presisi
HULAM
18
Sensitivitas
ukuran dari perubahan dalam output instrumen
untuk perubahan dalam variabel terukur, dan
dikenal sebagai fungsi transfer, yaitu,
....................
....................
Contoh
Hasil/Laporan Kalibrasi
OUTPUT
ACTUAL ACTUAL ACTUAL ACTUAL ACTUAL ACTUAL ACTUAL AVERAGE AVERAGE AVERAGE ERROR
% % % % % % % % % % % %
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Repeatability : ......
Ketidakpastian
Pengukuran
Pengukuran
Kalibrasi
Ketidakpastian Pengukuran
Definisi Umum:
Proses mengaitkan angka-angka secara empirik dan
objektif pada sifat-sifat objek atau kejadian di dunia
nyata sedemikian rupa sehingga angka-angka tersebut
dapat memberikan ......................................
Definisi Khusus:
...............................................
Pembandingan
Hasil
Pengukuran
Koreksi Penafsiran
Ukuran Ketidakpastian
Menentukan “Measurand”.
Membuat Model.
Membuat Daftar Sumber Ketidakpastian Pengukuran.
Menentukan Tipe A atau Tipe B.
Menghitung Simpangan Baku, Derajat Kebebasan, Jenis
Distribusi dan Koefisien Sensitifitas.
Menghitung Ketidakpastian Gabungan
Menghitung Derajat Kebebasan Efektif
Mencari nilai k dari tabel Student –t
Menghitung Ketidakpastian Bentangan.
Membuat Laporan Pengukuran/Kalibrasi
1. Tipe A
Evaluasi pengukuran berulang
2. Tipe B
Semua evaluasi selain Tipe A
Perhitungan ESDM
x1 x2 x3 ... xn
x
n
Panjang rerata:
........................... m
Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013
Deviasi Standar
HULAM
48
50,004
X1 – X
50,003
X5 – X
X3 – X
50,002
50,00167
X6 – X
( X ) 50,001
X2 – X
50,000
X4 – X
49,999
49,998
X1 X2 X3 X4 X5 X6
Data Pengukuran
50,005
50,003
50,002
50,00167
(X) 50,001
50,000
49,998
X1.1X2.1…Xm.1
X1.2X2.2…Xm.2
…………
X1.nX2.n…Xm.n
u = ESDM
Derajat Kebebasan: ν= n –1
1. Pengukuran Tunggal
2. Data dari spesifikasi alat
3. Data dari sertifikat kalibrasi
4. Resolusi pembacaan skala alat
5. Pengalaman
6. Teori
Distribusi Segi-empat
Distribusi Segitiga
Distribusi Normal
95% 95%
Mean value
x- x x+uc
uc Nilai
Rerata
Perhitungan
Derajat Kebebasan Efektif
veff
uc4
.. ...
4 4 4 4
c A41.u A41 c An .u An cB41.u B41 cBn .u Bn
v A1 v An vB1 vBn
Ketidakpastian bentangan
U = uc. k
Ketidakpastian bentangan
U = ......................
Seringkali k tidak dicari dari tabel melainkan
ditetapkan k = 2, untuk tingkat
kepercayaan ..............
Tipe A: ...........................
......................
Tipe B: .............................
......................................
......................................
Resolusi Skala
Distribusi Segi empat
atau Distribusi Segitiga
Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013
Ketidakpastian Standar
HULAM
65
u = a/k
u = ketidakpastian standar a= semi-range
Jenis Tingkat k
Sebaran Kepercayaan
Normal 90% 1.6
Normal 95% 2.0
Normal 99% 2.6
Segiempat - 3
Segitiga - 6
Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013
Studi Kasus Temperatur :
HULAM
66
Termokopel tipe-K
400,0
Termometer Digital
temperatur chamber di set 400OC
Pengukuran ke td, OC
terbaca
1 400,1
2 400,0
3 400,1
Hasil Pengukuran 4 399,9
dengan set point 400 5 399,9
OC dengan pembacaan
6 400,0
dilakukan 10 kali: 7 400,1
8 400,2
9 400,0
10 399,9
Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013
Studi Kasus temperatur :
HULAM
68
Termometer digital:
Resolusi = 0,01 C
Ketelitian termokopel tipe K = ± 0,6 C
Termokopel:
Ketidakpastian sertifikat = ± 2 C
Tingkat kepercayaan 99 %
Koreksi termokopel pada 400 C = 0,5 C
Salomo Hutagalung - KE 5/16/2013
69
Thank You