You are on page 1of 2

PERBANDINGAN KEBUTUHAN KAMAR RAWAT INAP KELAS III RUMAH SAKIT SEMBIRING KOTA

MEDAN BERDASARKAN TAHUN 2012-2017

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rumah sakit adalah bagian yang integral dari keseluruhan sistem pelayanan kesehatan yang
dihubungkan melalui rencana pembangunan kesehatan, sehingga pengembangan rumah sakit pada
saat ini tentu saja tidak dapat dilepaskan dari kebijaksanaan pembangunan kesehatan yaitu harus
sesuai dengan garis-garis besar haluan negara, sistem kesehatan nasional, dan perundang-undangan
lainnya. Dewasa ini kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan semakin meningkat, ini berarti
permintaan pelayanan kesehatan akan bertambah banyak, tetapi rumah sakit sebagai bagian dari
sarana pelayanan kesehatan belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Terbatasnya kemampuan
membayar dari masyarakat dan faktor sosiokultural mungkin menjadi penyebab utama. Selain itu
faktor mutu dan efisiensi pelayanan yang kurang memadai juga merupakan penyebab belum
dimanfaatkannya rumah sakit.
Berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan No.34/Birhub/1972 tentang perencanaan dan
pemeliharaan disebutkan bahwa guna menunjang terselenggaranya rencana induk yang baik, maka
setiap rumah sakit diwajibkan mempunyai dan merawat statistik yang up to date atau terkini dan
terbaru dan membina medical record atau rekam medis berdasarkan ketentuan-ketentuan yang
ditetapkan. Penggunaan tempat tidur berpengaruh juga pada lamanya pasien tersebut dirawat,
dengan demikian berpengaruh pula pada jumlah biaya yang harus dikeluarkan oleh pasien rawat inap.
Namun pemerintah telah memberikan kebijakan bagi masyarakat kurang mampu dengan
memberikan jaminan kesehatan yang di sebut dengan JAMKESMAS dan JAMKESDA.
Didapatkan bahwa di Rumah Sakit Sembiring Meda, masih dijumpai antrian/daftar tunggu
pasien rawat inap. Antrian / daftar tunggu pasien-pasien tersebut di catat dalam sebuah buku catatan
antrian pasien, sehingga pasien yang belum mendapat pelayanan harus menunggu untuk di hubungi
oleh pihak rumah sakit setelah tersedianya tempat perawatan pelayanan pasien rawat inap. Antrian
terjadi karena jumlah rawat inap yang tersedia lebih kecil dibanding permintaan pasien khususnya
pada kelas III. Walaupun sudah terjadi penambahan jumlah rawat inap, namun masih saja Rumah Sakit
Sembiring Medan belum dapat memenuhi tingginya kebutuhan pelayanan rawat inap pasien,
terutama bagi pasien pengguna JAMKESMAS dan JAMKESDA atau ASKES/Gakin yang sebagian besar
menggunakan pelayanan rawat inap pada kelas perawatan kelas III.

B. Rumusan Masalah

Terdapat beberapa yang digunakan bagi pasien kelas III sedangkan kebutuhan bagi masyarakat
pengguna JAMKESMAS dan JAMKESDA atau ASKES/Gakin, masyarakat umum dengan ekonomi rendah
masih sangat besar yang memberikan dampak antrian penggunaan rawat inap. Oleh karena itu,
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “BAGAIMANA PERBANDINGAN KEBUTUHAN KAMAR
RAWAT INAP KELAS III RUMAH SAKIT SEMBIRING KOTA MEDAN BERDASARKAN TAHUN 2012-2017?”
C. Tujuan Umum
1. Mengetahui jumlah pasien kelas III tahun 2012-2017
2. Mengetahui kapasitas tempat tidur kelas III tahun 2012-2017

Tujuan Khusus
Mengetahui Perbandingan Rawat inap kelas III dengan jumlah pasien yang ada di Rumah Sakit
Sembiring Medan dalam 5 tahun kebelakang.

You might also like