You are on page 1of 27
PERAN IMUNOGENETIK JAN BIOLOGI MOLEKULER DALAM PENANGANAN DI PENYAKIT G! ANAK UNIVERSITAS GADJAH MADA Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar pada Fakuttas Kedokteran ‘Universitas Gadjah Mada Diucapkan ci depan Rapat Terbuka Majetis Guru Besar Universitas Gadjah Mada pada tenggal 21 Januari 2008 di Yogyakarta Oleh: Prof. Dr. dr. M.P. Damanik, $p.A(K) Yang terhormat Keiua, Sekretaris, dan para anggota Majelis Wati musa! Universitas Gadjah Mada, Yang tcrhormat ketwa, Sekretaris dan Anggota Majelis Gura Besar, Universitas Gadjah Mads, Yang ierkormat Rettor dax Para Wakil Rekror Universitas Gadiah Mata, Yang terhormat Ketwa, Sekretaris dan Anggota Senat Akademik Universitas Gadjuh Mada, Para Dean, Para Wakil Dekan, Kena Lembage, dan Ketua Pusat Studi di Lingkungan Universitas Gudjah Mada, Para Dasen dan segenup Sivitas Akademika Universitas Gadjah Mada, pare tamu undangan, para teman sejawat, hadirin sekatian serta segenap sonak saudara dan handed taulan yang herbahagia Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha Kasib: atas segala karunia dun kasih sayangnya, sehingga pada hari ini saya dapat mengucapkan pidato pengukuban dihadapan Rapat Senat Terbuke Universitas Gadjah Mada can hadivin sekalian. Sindrom nefrotik (SN) primer merupakan jenis penyakil giajal terbanyak pada anak, Faktor yang berperan pada SN primer adalah faktor glomerulus, faktor imunologis dan faktor genetik. Penyskit ini belum diketahui penyebabnye, maka perlu dilakukan pemeriksaan dan pengobatan secara dini paca anak schingga bisa bertumbul, optimal pada masa dewasa, Ofeh karena itu pada pidato peagukuhan ini saya memilih (opik PERAN IMUNOGENETIA PAN BIOLOGI MOLEKULER DALAM PENANGANAN DINI PENYAKIT CINJAL ANAK Hadiri yang saya hormati, Dewasa ini telah diketahui buhwa kerentanan seseorang ferhadap penyakit dipengaruhi olch faktor herediter. Berbagai penelitian untak mengungkap hal tersebut difokuskan pada moickul yang terdapa, pala permukuzn leukosit yang cisebut Jtmnan Leukocyte Antigens (HLA). Motckul HLA disandi olch sekelompok 2 gen yang discbut Major Histocompatibitity. Complex (MHC). MHC terletak pada lengan pendck kromesom 6, menganduny 4-6 mega basa yang membentuk lebih dari 200 gon, sekirar 40 gen diamaranya meripakan gen penyandi molekul sistem HLA. Sistem HLA sangat kompicks baik secara genctis, biokimiawi maupun fungsional. Sistent Terseout menupaan bagian genom alanusia yang paling banyak ditelitt (Klein & Sato, 2000). Sistem HLA torbagi menjadi kelas 1 dan Il, bersifat sangat polimorfik. HLA kelas I memiliki lokus -A, -B, dan -C, HLA kelas ‘memiliki lokus -DR, -DQ. dan -DP. Potimorfisme dari gen-gen HLA ‘menyebabkan perbedaan gntar individu dalam memberikan tanggapan kekebalan (respons imun) spesifik terhadap antigen serte perbedasn korentanan dan manifestasi penyakit, Gen respons iman terdapat pada lokus HLA atau berdekatan dengannya, sehingge gen-gen pada sistem HLA discbut juge gen respons inmun (imimune response genes; Ir genes} (Green, 1994), Jenis dan frckuonsi HLA-kelas I yang dominan pada populasi Indonesie telah diiteliti oie Moeslichan (1999) Frekuensi terbanyzk HLA Ickvs A adalah HLA-A8 (38,8%), sedangkan HLA-A], -A3, dan -AWI9 sangat rendah, masing-masing sebesar 12%. Frekuensi terbanyak HLA lokus B adulah HLA-B15 (23.4%) dibandingkan frekuensi gen HLA-BI8 yang sangat rendah (0.1%). Pengetahuan mengenai sistem HLA sanget hermanfaat untuk aplikasi dalam imunodiagnostik. Di masa mendatang. pengetahuan tersebut juga dapal cimanfaatkan untuk poncegahan dan pengobatan peayakit (imunoternpi), Dalam biding imunoterapiberups peagembangan vaksin untuk mencegah berbagai penyakit seperti malaria dan AIDS, membuat sel spesifik antigen yang autoreaktif pada penyakit autoimun menjadi tidak responsif, meningkatkan respons se] T dan sel natural Aiffer pada pasien dengan kezanasan, dan menginduksi toleransi pada penerima cangkok organ (Klein & Sato, 2000), Untuk saat ini, ponerapaa praktis HLA teratama sebagai peringatan bagi individu mengenci risiko terjadinya penyakit tertente, Delam beberapa skenario, adanya peringalan ini tersebut menimbulkan Kewaspadsan sehingga dapat mencegah kendisi yang Jebih buruk.

You might also like