You are on page 1of 6

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN

TENTANG DIABETES MELLITUS DAN GAYA HIDUP


DENGAN TIPE DIABETES MELLITUS DI PUSKESMAS
WONODADI KABUPATEN BLITAR
Wizna Choirul Amalia
Ekawati Sutikno
Reny Nugraheni
Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

Abstract: Based on data obtained from the office of blitar district health , the incident
Diabetes Mellitus fall into the order to 8 out of 10 largest disease , puskesmas who
ranks first with of diabetes mellitus are puskesmas wonodadi Diabetics Mellitus year
2014 at puskesmas wonodadi 1.178 people as much as . This research aims to
understand the relationship between the level of knowledge about Diabetes mellitus and
life style to puskesmas wonodadi diabetes mellitus in the blitar district . The kind of
research used is analytic survey by using technic sampling purposive of sampling.
Population as many as 37 respondents and 37 samples from respondents . The collection
of data using a questionnaire. To analyze the relationship between the level of
knowledge about diabetes mellitus and lifestyle against diabetes mellitus scene used
statistical tests bivariate test with using chi square . The results of research known that
the level of knowledge 10,82 percent of respondents having enough and 89,18 percent
of respondents having a level of lacking knowledge . Of respondents having the style of
life is not healthy by 67,6 percent while respondents who have a healthy lifestyle by
32,4 % . Of the chi square statistics showed there was an association between the level
of knowledge of diabetes mellitus with an occurrence diabetes mellitus of 0,027 <
α=0.05 , and there was an association between lifestyle with an occurrence diabetes
mellitus of 0,049 < α =0.05 .

Keywords: knowledge , life Style, diabetes mellitus

Abstrak: Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar,
Tipe Diabetes mellitus masuk pada urutan ke 8 dari 10 penyakit terbesar, puskesmas
yang menempati urutan pertama dengan penyakit Diabetes mellitus adalah puskesmas
Wonodadi. Penderita Diabetes mellitus tahun 2014 di Puskesmas Wonodadi sebanyak
1.178 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat
pengetahuan tentang Diabetes mellitus dan gaya hidup terhadap Tipe Diabetes Mellitus
di Puskesmas Wonodadi Kabupaten Blitar. Jenis penelitian yang digunakan adalah
survey analitik dengan menggunakan tehnik sampling purposive sampling. Populasi dan
sampel sebanyak 37 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Untuk
menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan tentang Diabetes mellitus dan gaya
hidup terhadap Tipe Diabetes mellitus menggunakan uji chi square. Hasil penelitian
diketahui sebesar 10,82% responden memiliki tingkat pengetahuan cukup dan sebesar
89,18% responden memiliki tingkat pengetahuan kurang. Responden memiliki gaya
hidup tidak sehat sebesar 67,6%. Dari uji statistik chi square menunjukan ada hubungan
antara tingkat pengetahuan tentang Diabetes mellitus dengan Tipe Diabetes mellitus
sebesar 0,027 < α= 0,05, dan ada hubungan antara gaya hidup dengan Tipe Diabetes
mellitus sebesar 0,049 < α= 0,05.

Kata kunci: pengetahuan, gaya hidup, diabetes mellitus

Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah pada negara maju ataupun negara
satu penyakit yang prevalensinya terus berkembang, sehingga dikatakan bahwa
mengalami peningkatan di dunia, baik DM sudah menjadi masalah kesehatan

14
15 Jurnal Preventia, Vol 1 No 1 Juni 2016

atau penyakit global pada masyarakat. orang. Dari 24 puskesmas di Kabupaten


Organisasi kesehatan dunia atau WHO Blitar, puskesmas yang menempati
memperkirakan bahwa lebih dari 346 juta urutan pertama dengan penyakit DM
orang di seluruh dunia mengidap DM. adalah puskesmas Wonodadi. Data yang
Jumlah ini kemungkinan akan lebih dari diperoleh dari Dinas Kesehatan
dua kali lipat pada tahun 2030 tanpa Kabupaten Blitar data penderita DM di
intervensi. Hampir 80% kematian DM puskesmas Wonodadi tahun 2014
terjadi di negara berpenghasilan rendah sebanyak 1.178 orang. (Dinas kesehatan
dan menengah. (Suiraoka, 2012). kabupaten Blitar, 2014).
Laporan dari Badan Penelitian dan Melihat kenaikan prevalensi
Pengembangan Kesehatan Kementrian terjadinya Diabetes Mellitus maka
Kesehatan tahun 2013 menyebutkan peneliti tertarik untuk mengambil
terjadi peningkatan prevalensi pada penelitian dengan judul hubungan antara
penderita DM yang diperoleh tingkat pengetahuan tentang Diabetes
berdasarkan wawancara yaitu 1,1% pada mellitus dan gaya hidup terhadap Tipe
tahun 2007 menjadi 1,5% pada tahun Diabetes Mellitus di Puskesmas
2013 sedangkan prevalensi DM Wonodadi Kabupaten Blitar.
berdasarkan diagnosis dokter atau gejala
pada tahun 2013 sebesar 2,1% dengan METODE
prevalensi terdiagnosis dokter tertinggi Desain penelitian yang digunakan
pada daerah Sulawesi Tengah (3,7%) dan adalah cross sectional dan pengambilan
paling rendah daerah Jawa Barat (0,5%). sampel serta teknik sampling yang
Prevalensi dari penderita DM cenderung digunakan adalah purposive sampling.
meningkat pada perempuan dibandingkan Serta memakai kriteria inklusi dan
dengan laki-laki dan terjadi peningkatan eksklusi yang telah ditetapkan oleh
prevalensi penyakit DM sesuai dengan peneliti yaitu kriteria inkulsi dapat
pertambahan umur namun mulai umur berkomunikasi dengan baik dan bersedia
>65 tahun cenderung menurun dan menjadi responden. Kriteria ekslusi yaitu
cenderung lebih tinggi bagi penderita pada saat penelitian tidak ada ditempat
yang tinggal diperkotaan dibandingkan dan pasien DM yang mengalami masalah
dipedesaan. (RISKESDAS, 2013). kesehatan mendadak seperti pusing, letih
Berdasarkan data yang diperoleh dan lemah dan masalah lain yang tidak
dari Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar. memungkinkan untuk menjadi
DM masuk pada urutan ke 8 dari 10 responden. Jumlah populasi dalam
penyakit terbesar. Angka kejadian DM penelitian ini yaitu 37 responde dan
pada tahun 2012 sebanyak 2.557 orang, jumlah sampel pada penelitian ini ada 37
pada tahun 2013 terdapat 3.791 orang responden.
dan pada tahun 2014 sebanyak 6.179

HASIL PENELITIAN
Tabel 1 Tingkat Pengetahuan Responden tentang Diabetes Mellitus di Puskesmas Wonodadi
Kabupaten Blitar Tahun 2015
Kategori Frekuensi Persentase (%)
Cukup 4 10,82
Kurang 33 89,18
Jumlah 37 100
(sumber: data primer, 2015)

Berdasarkan Tabel 1. Tingkat responden memiliki pengetahuan dalam


pengetahuan responden tentang DM kategori kurang sebanyak 33 responden
diketahui bahwa sebagian besar (89,18%).
Amalia, dkk, Hubungan antara Tingkat Pengetahuan 16

Tabel 2 Gaya Hidup Responden penderita Diabetes Mellitus di Puskesmas Wonodadi


Kabupaten Blitar Tahun 2015
Kategori Frekuensi Persentase (%)
Sehat 12 32,4
Tidak Sehat 25 67,6
Jumlah 37 100
(sumber: data primer, 2015)

Berdasarkan Tabel 2. Gaya hidup memiliki gaya hidup yang tidak sehat
responden penderita DM diketahui yaitu sebanyak 25 responden (67,6%).
bahwa sebagian besar responden

Tabel 3 Tipe Diabetes Mellitus di Puskesmas Wonodadi Kabupaten Blitar Tahun 2015
Diabetes Mellitus Frekuensi Persentase (%)
Tipe I 11 29,73
Tipe II 26 70,27
Jumlah 37 100
(sumber: data primer, 2015)

Berdasarkan Tabel 3. Tentang Tipe Tipe II paling banyak sebesar 26


DM responden menunjukan bahwa DM responden (70,27%).

Tabel 4 Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Diabetes Mellitus Dengan Tipe
Diabetes Mellitus di Puskesmas Wonodadi Kabupaten Blitar
Value df Asymp. Sig. (2-
sided
Pearson Chi- 4.400a 1 0,036
Square
(sumber: hasil output uji chi-square data primer tahun 2015)

Berdasarkan Tabel 4. Hasil uji terdapat hubungan antara tingkat


statistik chi square diperoleh hasil Sig = pengetahuan entang DM terhadap Tipe
0,036 <α=0,05. Hal ini berarti H0 ditolak DM di Puskesmas Wonodadi Kabupaten
dan H1 diterima dan menunjukan bahwa Blitar.

Tabel 5 Hasil Analisis Hubungan Antara Gaya Hidup Dengan tipe Diabetes Mellitus di
Puskesmas Wonodadi Kabupaten Blitar
Value df Asymp. Sig. (2-
sided
Pearson Chi- 3.892a 1 0,049
Square
(sumber: hasil output uji chi-square data primer tahun 2015)

Berdasarkan Tabel 5. Hasil uji mengetahui tentang hubungan antara


statistik chi square diperoleh hasil Sig = tingkat pengetahuan tentang Diabetes
0,049 <α=0,05. Hal ini berarti H0 ditolak Mellitus dan gaya hidup terhadap Tipe
dan H1 diterima daan menunjukan bahwa Diabetes Mellitus di Puskesmas
terdapat hubungan antara gaya hidup Wonodadi Kabupaten Blitar.
terhadap Tipe DM di Puskesmas
Wonodadi Kabupaten Blitar. Tingkat Pengetahuan Responden
tentang DM
PEMBAHASAN Dari hasil penelitian yang telah
Dari data hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 37 responden
diperoleh, pembahasan dilakukan untuk didapatkan sebagian besar tingkat
17 Jurnal Preventia, Vol 1 No 1 Juni 2016

pengetahuan responden tentang DM Diabetes mellitus tipe II. Jika orang tua
dalam kategori cukup sebanyak 4 menderita Diabetes maka kemungkinan
responden (10,82%). Responden mampu besar anaknya juga menderita Diabetes.
mengetahui faktor-faktor yang dapat Diabetes pada keturunan ini akan aktif
menyebabkan DM seperti suka makan dengan sendirinya manakala dipicu
makanan yang manis, obesitas, kurang dengan rendahnya tingkat aktifitas
istirahat, namun responden salah sehari-hari, kurang olah raga, pola makan
pemahaman terhadap faktor-faktor yang salah, gaya hidup yang kurang sehat
tersebut. Sebanyak 33 responden dan kelebihan berat badan. Saat ini,
(89,18%) tingkat pengetahuan dalam Diabetes tipe II merupakan jenis Diabetes
kategori kurang. Mereka kurang yang paling banyak di derita dan
mengetahui tentang DM. sebagian besar menyerang orang dari segala usia.
mengalami gejala DM namun mereka Jumlah penderitanya jauh lebih banyak
tidak mengetahui bahwa itu tanda-tanda dibandingkan dengan Diabetes tipe I.
dari DM. Mereka juga tidak mengetahui (Helmawati, 2014).
hal-hal apa saja yang dapat meningkatkan
kadar gula. Hubungan antara Tingkat
Pengetahuan tentang DM dengan Tipe
Gaya Hidup Penderita DM di DM
Puskesmas Wonodadi Hasil analisis statistik dalam
Hasil penelitian gaya hidup penelitian ini menunjukan bahwa nilai uji
penderita DM menunjukan gaya hidup chi square 0,027 <α= 0,05 sehingga H0
responden tidak sehat yaitu sebanyak 25 ditolak dan hipotesa penelitian ini
responden (67,6%) dan gaya hidup sehat diterima yaitu ada hubungan antara
sebanyak 12 responden (32,4%). tingkat pengetahuan tentang diabetes
Responden dengan gaya hidup tidak mellitus dengan Tipe diabetes mellitus.
sehat sebagian besar tidak memiliki Hasil penelitiaan juga sejalan
kebiasaan makan dengan gizi seimbang, dengan penelitian yang dilakukan
kurang memiliki kebiasaan beraktifitas Heriani, 2012 yang berjudul hubungan
fisik, dan istirahat kurang dari 6-8jam tingkat pengetahuan tentang penyakit
perhari. diabetes melitus terhadap mekanisme
Hal ini sesuai dengan penelitian koping pasien diabetes mellitus dengan
Hairi (2012) dimana gaya hidup serba nilai 0,021 yang artinya ada hubungan
santai, serba instan dan canggih sebagai antara tingkat pengetahuan tentang
akibat timbulnya DM. makanan semakin penyakit diabetes mellitus. Hasil ini juga
beragam, semakin banyak makanan yang sejalan dengan Nurrahman (2012) yang
berkolesterol tinggi, manis serta dikutip dalam Hairi (2012) yang
berlemak. Dengan gaya hidup seperti itu menyatakan bahwa tingkat pengetahuan
menyebabkan seseorang tidak memiliki yang rendah akan dapat mempengaruhi
riwatay DM dalam keluarganya dapat pola makan yang salah sehingga
menderita DM. menyebabkan kegemukan. Kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang diabetes
Tipe DM di Puskesmas Wonodadi mellitus, mengakibatkan masyarakat baru
Hasil penelitian Tipe DM sadar terkena penyakit diabetes malitus
menunjukan sebagian besar responden setelah mengalami sakit parah.
menderita DM Tipe II sebanyak 26
responden (70,27%). Secara umum ada Hubungan Gaya Hidup dengan Tipe
dua penyebab utama terjadinya penyakit DM
Diabetes mellitus tipe II ini yaitu faktor Hasil analisis statistik dalam
genetik (keturunan) dan hiperglikemia penelitian ini menunjukan bahwa nilai uji
(tingginya kadar gula darah). Faktor chi square 0,049 < α= 0,05, sehingga H0
keturunan sangat berpengaruh dalam ditolak dan hipotesa penelitian ini
Amalia, dkk, Hubungan antara Tingkat Pengetahuan 18

diterima yaitu ada hubungan antara gaya sehat dan bisa mengurangi resiko
hidup dengan tipe diabetes mellitus. terjadinya Diabetes mellitus.
Hasil ini juga sejalan dengan Hairi 3. Bagi peneliti selanjutnya
(2012) yang menyatakan bahwa gaya Dalam penelitian selanjutnya
hidup penderita diabetes mellitus diharapkan untuk lebih menggali tentang
memiliki hubungan dengan kejadian faktor-faktor lain yang mempengaruhi
Diabetes mellitus. Dimana nilai gaya hidup. Selain itu perlu
signifikansi yang didapatkan 0,010 < α= mempertimbangkan kelemahan-
0,05 maka H0 di tolak. kelemahan dalam penelitian ini serta
Gaya hidup kurang bergerak mempertimbangkan faktor lain yang
dikaitkan dengan peningkatan risiko dapat mempengaruhi gaya hidup pada
untuk gula darah tinggi dan diabetes. penderita Diabetes mellitus. Seperti
Pada orang dengan diabetes, olah raga minum-minuman keras, merokok dan
mengurangi tingkat gula darah. Olah raga mengendalikan stres. Dan diharapkan
juga mengurangi komplikasi peneliti selanjutnya bisa menghubungkan
kardiovaskular akibat diabetes, termasuk variabel lain yang tidak diteliti dalam
tekanan darah tinggi, penyakit jantung, penelitian ini.
dan peradangan. (Hasdianah, 2012). 4. Bagi lokasi penelitian
Diharapkan petugas kesehatan lebih
KESIMPULAN memberikan sosialisasi kepada penderita
Penelitian ini dilakukan untuk Diabetes mellitus serta pentingnya upaya
mengetahui hubungan antara tingkat pencegahan Diabetes mellitus melalui
pengetahuan tentang DM dan gaya hidup penyuluhan yang dilakukan oleh pihak
terhadap Tipe DM di Puskesmas Puskesmas guna menurunkan resiko
Wonodadi Kabupaten Blitar. Dari hasil terkena Diabetes mellitus serta membuat
penelitian didapatkan bahwa pengetahuan media cetak berupa poster, benner
responden tentang DM dalam kategori tentang resiko Diabetes dan pencegahan
kurang, gaya hidup tidak sehat dan Tipe diabetes.
DM yaitu DM Tipe II. Berdasarkan uji
statistik menggunakan uji chi square
diketahui bahwa ada hubungan antara
tingkat pengetahuan tentang DM
terhadap Tipe DM di Puskesmas
Wonodadi kabupaten Blitar dan ada
hubungan antara gaya hidup dengan Tipe
DM di Puskesmas Wonodadi Kabupaten
Blitar.

SARAN
1. Bagi Institusi Pendidikan
Bagi institusi pendidikan diharapkan
dapat berfungsi sebagai referensi untuk
memperoleh pengetahuan tentang
Diabetes mellitus dan gaya hidup.
2. Bagi masyarakat
Adanya perubahan gaya hidup atau
perilaku yang berpengaruh terhadap
Diabetes mellitus. Masyarakat lebih
menggali serta mencari informasi tentang
Diabetes mellitus sehingga masyarakat
bisa merubah gaya hidup yang tidak
19 Jurnal Preventia, Vol 1 No 1 Juni 2016

DAFTAR RUJUKAN Notebook Kementerian Kesehatan


Dinas Kesehatan Kabupeten Blitar, 2014, RI, 2013, Riset Kesehatan Dasar,
Profil Kesehatan Kabupaten Blitar, http://www.depkes.go.id/resources/d
Dinkes kabupaten Blitar. ownload/general/Hasil%20Riskesda
Hairi, lalu Muhammad. 2012. Hubungan s%202013.pdf. [Diakses pada
antara tingkat pengetahuan tentang tanggal 14 November 2014].
diabetes mellitus dengan gaya hidup Heriani, Pebrita.2013. Hubungan tingkat
penderita diabetes mellitus tipe ii di pengetahuan tentang penyakit
desa nyatnyono, kecamatan ungaran diabetes mellitus terhadap
barat, kabupaten semarang. mekanisme koping pasien diabetes
http://perpusnwu.web.id/karyailmiah mellitus tipe 2 di RSUD teluk
/documents/3472.pdf. [Diakses pada kuantan.
tanggal 6 Desember 2014]. http://repository.unri.ac.id/xmlui/bits
Hasdianah. 2012. Mengenal diabetes tream/handle/123456789/4263/JUR
mellitus pada orang dewasa dan NAL.pdf?sequence=1. [Diakses
anak-anak dengan solusi herbal. pada tanggal 7 Agustus 2015].
Yogyakarta: Nuha Medika. Suiraoka. 2012. Penyakit Degeneratif.
Helmawati, Triana. 2014. Hidup Sehat Yogyakarta: Nuha Medika.
Tanpa Diabetes. Yogyakarta:

You might also like